LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum Elektromagnetika
Yang dibina oleh Ibu Ardiana Hanatan
Disusun Oleh :
Kelompok 2 (Offering B)
Dahlia Saputri (190321624100)
Farah Rafidah (190321624017)
Rahma Alfisila Utari (190321624031)
Rizkia Novita (190321624012)
Rizky Feriyal Maharani (190321624051)
A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui hubungan antara luas permukaan dan kapasitansi kondensator.
2. Mengetahui hubungan antara jarak antar plat dan kapasitansi kondensator.
3. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi kondensator.
4. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada
kapasitansi kondensator.
5. Mengetahui pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik.
6. Mengetahui karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan
dielektrik bebrbeda.
B. Dasar Teori
Setiap dua konduktor yang dipisahkan oleh isolator dikatakan membentuk
kapasitor. Untuk kebanyakan keperluan praktis, muatan masing-masing konduktor
sama besar dan berlawanan tanda, sehingga muatan netto pada kapasitor secara
keseluruhan sama dengan nol. Beberapa sifat kapasitor yang diketahui antara lain
adalah dapat menyimpan muatan listrik, dapat menahan arus searah, dan dapat
meneruskan arus bolak-balik.
Kapasitor banyak penerapannya pada rangkaian listrik. Kapasitor digunakan
untuk menyetel rangkaian radio dalam usaha menyamakan frekuensi antara radio
dalam usaha menyamakan frekuensi antara radio penerima dan radio pemancar, untuk
perata arus searah yang berasal dari penyearah arus bolak—balik. Dapat juga,
kapasitor untuk mencegah bunga api pada waktu sebuah rangkaian yang mengandung
induktor tiba-tiba dibuka. Sistem penyalaan semua mesin mobil memiliki kapasitor
untuk keperluan ini. Efisiensi transmisi daya arus bolak-balik sering dapat dinaikkan
dengan menggunakan kapasitor besar.
a. Kapasitansi Kondensator Plat Sejajar sebagai Fungsi Luas Permukaan dan
Jarak Antar Plat
Kondensator adalah piranti elektronik yang dapat berfungsi menyimpan
muatan listrik. Kemmapuan kondensator untuk menyimpan muatan tersebut
disebut kapasitansi kondensator. Salah satu jenis kondesator adalah kondensator
plat sejajar. Perhatikanlah gambar berikut:
Jika kedua plat, dengan luas penampang S dan berjarak antar plat d, diberi
tegangan listrik V, maka muatan Q yang dapat disimpan sebanding dengan
tegangan listrik yang diberikan. Tetapan kesebandingannya, adalah kapasitansi
kondensator C. Dengan demikian hubungan muatan, tegangan dan kapasitansi
kondensator adalah
Q=CV (1)
Kapasitansi C pada persamaan (1) berharga tetap, asalkan dimensi pla
tidak berubah. Pada prakteknya, suatu kondensator memiliki tegangan operasi
maksimum tertentu.
Dalam kaitannya dengan dimensi plat, kapasitansi kondensator sebanding
dengan luas penampang S dan berbanding terbalik dengan jarak antar plat.
Tetapan kesebandingannya adalah permitivitas vakum ε0. Dengan demikian
hubungan antara luas penampang, jarak antara plat dan kapasitansi kondensator
adalah
S
C = ε0 (2)
d
Harga permitivitas vakum ε0= 8,85.10 pF/m
b. Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi Kondesantor
Selain faktor tegangan, luas penampang dan jarak antar plat, terdapat
bahan dielektrik yang dapat disisipkan di antara kedua plat yang mempengaruhi
kapasitansi kapasitor. Disisipkannya bahan dielektrik bertujuan memperbesar
kapasitansi. Jika kapasitansi mula-mula C0, maka kapasitansi kondensator setelah
disisipi bahan dielektrik adalah
C = εx C0 (3)
Dengan εx adalah permitivitas relatif bahan dielektrik yang berharga lebih
besar satu. Untuk vakum permitivitas relatifnya berharga satu. Jika persamaan (2)
disubsitusikan ke persamaan (3) diperoleh ungkapan kapasitansi kondensator plat
sejajar yang disisipi bahan dielektrik.
S
C = ε0εr (4)
d
ε 1+ ε
2
Percobaan 5 : Pengaruh Variasi Jarak antar Plat pada Kapasitansi Kondensator yang
Disisipi Bahan Dielektrik
a. Susunlah perlatan seperti pada skema eksperimen
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chloride secara penuh
e. Ulangi langkah 3
f. Ulangi langkah 2 s/d 5, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6 mm s/d 15 mm)
g. Ulangi langkah 2 s/d 6, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton
ii. Glas
No C0 (pF) h (cm) X Cx (pF)
1 350 5 1 380
2 350 10 0,8 400
3 350 15 0,6 420
4 350 20 0,4 450
5 350 25 0,2 500
iii. Karton
No C0 (pF) h (cm) X Cx (pF)
1 490 5 1 500
2 490 10 0,8 550
3 490 15 0,6 600
4 490 20 0,4 600
5 490 25 0,2 700
5. Tabel 5. Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik
i. Vinyl Chlorida
No C0 (pF) d (mm) Y Cy (pF)
1 200 3 1 400
2 110 6 0,8 150
3 70 9 0,6 100
4 60 12 0,4 70
5 40 15 0,2 60
ii. Glas
No C0 (pF) d (mm) Y Cy (pF)
1 200 3 1 500
2 100 6 0,8 200
3 80 9 0,6 100
4 70 12 0,4 80
5 60 15 0,2 60
iii. Karton
No C0 (pF) d (mm) Y Cy (pF)
1 200 3 1 800
2 200 6 0,8 185
3 230 9 0,6 110
4 210 12 0,4 90
5 120 15 0,2 70
n ( ∑ xy ) −( ∑ x )( ∑ y )
b́=
| n ( ∑ x 2 ) −( ∑ x )
2
|
Sementara ketidakpastian konstanta b dinyatakan sebagai berikut,
|√
Ś b= Ś y
2
n ( ∑ x )−( ∑ x )
n
2
|
Ralat relatif untuk konstanta b dinyatakan sebagai berikut,
Śb
R b́= × 100 %
b
Ś b mengandung faktor Ś y . Ś y dapat ditentukan dengan formulasi
sebagai berikut,
2 2
Ś y =
√ 1
n−2 [ ∑y−
( ∑ x 2 ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy )( ∑ y ) +n (∑ xy)
2
n ( ∑ x 2 )−( ∑ x )
2
Metode grafik yang digunakan untuk analisis data adalah dengan membuat
]
plot data kemudian diketahui persamaan garis linier berdasarkan persebaran data,
persamaan garis linier dapat dituliskan sebagai berikut :
y=bx +a
Metode ralat rambat untuk percobaan pengaruh bahan dielektrik pada
kapasitansi dinyatakan sebagai berikut,
2 2
Sε R=
√|
δ εr 2
δC 3
. . ΔC +
δ εr 2
. . ΔC0
δ C0 3 ||
2 2
|
Sε R=
√|
2. Sajian Hasil
1 2 −C 2
. . ΔC + 2 . . Δ C 0
C0 3 C0 3 || |
Dalam percobaan yang telah dilakukan diperoleh data-data sebagai berikut :
1. Tabel 1. Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Grafikkanlah data C dan S untuk tiap alur.
1. Alur 1 (3 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 75 15625 5625 9375
2 250 110 62500 12100 27500
3 375 130 140625 16900 48750
4 500 160 250000 25600 80000
5 625 190 390625 36100 118750
∑ 1875 665 859375 96325 284375
351562 44222 7,38525E+1 927850562 8086914062
∑²
5 5 1 5 5
n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2
5
S b=3,651483717
√ 781250
S b=0,009237604
R
Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,009237604
R b= .100 %= .100 %=4,123930494 % (3 AP)
b 0,224
Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,224 ± 0,009 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 4,12 %
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
100 R² = 0.16
80
60
40
20
0
125 250 375 500 625
S(cm2)
2. Alur 2 (6 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 60 15625 3600 7500
2 250 80 62500 6400 20000
3 375 100 140625 10000 37500
4 500 120 250000 14400 60000
5 625 150 390625 22500 93750
∑ 1875 510 859375 56900 218750
∑² 3515625 260100 7,38525E+11 3237610000 47851562500
n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2
5
S b=3,651483717
√ 781250
S b=0,009237604
R
Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,009237604
R b= .100 %= .100 %=5,248638811 %(3 AP)
b 0,176
Jadi,pada alur kedua diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,176 ± 0,009 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 5,25 %
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
Grafik Hubungan S dan C Pada Alur 2 (6mm)
160
140
3. A
120 l
100
f(x) = − 10.36 x + 114.29 u
C (pF)
80 R² = 0.15
60
r
40
20
0
125 250 375 500 625
S(cm2)
3 (9 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 50 15625 2500 6250
2 250 60 62500 3600 15000
3 375 70 140625 4900 26250
4 500 90 250000 8100 45000
5 625 100 390625 10000 62500
∑ 1875 370 859375 29100 155000
2402500000
∑² 3515625 136900 7,38525E+11 846810000
0
n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2
5
S b=3,16227766
√ 781250
S b=0,008
R
Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,008
R b= .100 %= .100 %=7,692307692% (3 AP)
b 0,104
Jadi,pada alur ketiga diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,104 ± 0,008 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 7,69 %
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
60 R² = 0.22
40
20
0
125 250 375 500 625
S(cm2)
4. Alur 4 (12 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 40 15625 1600 5000
2 250 45 62500 2025 11250
3 375 55 140625 3025 20625
4 500 60 250000 3600 30000
5 625 70 390625 4900 43750
∑ 1875 270 859375 15150 110625
1223789062
∑² 3515625 72900 7,38525E+11 229522500
5
11830078125
√
S y = 0,333333333 15150− [ 781250 ]
S y = √ 0,333333333 [ 15150−15142,5 ]
S y =1,58113883
n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2
5
S b=1,58113883
√ 781250
S b=0,004
R
Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,004
R b= .100 %= .100 %=6,666666667 % (3 AP)
b 0,06
Jadi,pada alur keempat diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,06 ± 0,004 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 6,67 %
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
40
30
20
10
0
125 250 375 500 625
S(cm2)
9818359375
√
S y = 0,333333333 12575− [ 781250 ]
S y = √ 0,333333333 [ 12575−12567,5 ]
S y =1,58113883
n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2
5
S b=1,58113883
√ 781250
S b=0,004
R
Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,004
R b= .100 %= .100 %=6,666666667 % (3 AP)
b 0,06
Jadi,pada alur kelima diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,06 ± 0,004 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 6,67 %
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
30
20
10
0
125 250 375 500 625
S(cm2)
1 1
sesuai dengan persamaan C=ε 0 S →C ∝ . Dari grafik di atas didapat persamaan
d d
linear y= 477,27x dimana konstanta a = 0 dan kemiringan grafik atau gradien b = 477,27.
e. Berdasarkan kemiringan grafik (1), tentukanlah permitivitas relatif udara di antara
kedua plat kondensator. Bandingkanlah harga ini dengan permitivitas ruang hampa.
Diskusikan perbandingannya.
S
Nilai dari permitivitas ruang hampa adalah ε 0 =8,85 pF/m, C=ε 0 dengan
d
1 b
x= , y=C , b=ε 0 S , maka diperoleh persamaan ε0 = . Dengan
d s
memasukkan nilai b dan s maka dapat diperoleh nilai permitivitas relatif udara di antara
kedua plat kondensator sebagai berikut,
b 477,27 pF
ε0 = = =7,64
s 625 m
7,64
Perbandingan permitivitas relatif udara dengan permitivitas vakum sebesar x
8,85
100 % = 86% (2 AP)
Jadi, nilai ε 0 =( 7,6 ± 477 ) pF /m dengan ralat relatif sebesar 86% (2 AP)
S εr =
√|
∂ εr 2
∂C 3
∆C +
∂ εr 2
||
∂ C0 3
∆ C0
2
|
2
|√ ( ) | | ( ) |
C C
∂ ∂
C0 2 C0 2
S εr = ∆C + ∆ C0
∂C 3 ∂C 0 3
2 2
S εr =
√|
1 2
C0 3
−C 2
||
∆C + 2 ∆ C 0
C0 3
2
|
2
S εr =
√|
1 2
. .50 +
200 3
−400 2
||
. .5
200 2 3
2 2
|
S ε r =√|0,166667| +|−0,033333|
S ε r =√ 0,034444
S ε r =0,18559 pF /m
Sε r 0,18559
R εr = ×100 %= ×100 %=9,2795 % (3 AP)
εr 2
Jadi, besar εr pada vinyl chlorida adalah (2,0 ± 0,1)100 pF/m dengan
ralat relatif sebesar 9% (3 AP)
(2)Glass
C 500
εr = = =2,5 pF/m
C0 200
2 2
S εr =
√|
∂ εr 2
∂C 3
∆C +
∂ εr 2
∂ C0 3||
∆ C0
2
|
2
|√ ( ) | | ( ) |
C C
∂ ∂
C0 2 C0 2
S εr = ∆C + ∆ C0
∂C 3 ∂C 0 3
2 2
S εr =
√| 1 2
C0 3
−C 2
||
∆C + 2 ∆ C 0
C0 3
2
|
2
S εr =
√|
1 2
. .50 +
200 3
−500 2
200 3
2
. .5
2
||
2
|
S ε r =√|0,166667| +|−0,416667|
S ε r =√ 0,027778+0,173611
S ε r =√ 0,201389
S ε r =0,448764 pF /m
Sε r 0,448764
R εr = ×100 %= × 100 %=17,95055% ( 2 AP )
εr 2,5
Jadi, besar εr pada glass adalah (2,5 ± 0,4)100 pF/m dengan ralat relatif
sebesar 16 % (2 AP)
(3)Karton
C 800
εr = = =4 pF/m
C0 200
2 2
S εr =
√|
∂ εr 2
∂C 3
∆C +
∂ εr 2
||
∂ C0 3
∆ C0 |
2 2
|√ ( ) | | ( ) |
C C
∂ ∂
C0 2 C0 2
S εr = ∆C + ∆ C0
∂C 3 ∂C 0 3
2 2
S εr =
√|1 2
C0 3
−C 2
||
∆C + 2 ∆ C 0
C0 3
2
|
2
S εr =
√|
1 2
. .50 +
200 3
−800 2
. .5
2002 3
2
||
2
|
S ε r =√|0,166667| +|−0,666667|
S ε r =√ 0,027778+0,444444
S ε r =√ 0,472222
S ε r =0,687184 pF /m
Sε r 0,687184
R εr = ×100 %= × 100 %=17,17961% (2 AP )
εr 4
Jadi, besar εr pada karton adalah (4 ± 0,6)100 pF/m dengan ralat relatif
sebesar 17 % (2 AP)
(3)Karton (ε =4 pFm )
r
5. Tabel 5: Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik
Menentukan Cy secara teoritis pada ketiga bahan dielektrik :
εr 1
Cy= Co→ Cy ∝
ε r −( ε r−1) y y
(1)Vinyl Chlorida ( ε r=2 )
Tabel Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan Dielektrik Vinyl Chlorida
d Cy C y hitung−C y ukur
C0 Cy ukur
No
(pF)
(mm
)
Y
(pF)
Hitung
(pF)
e=| C y hitung |
× 100 %
(3)Karton ( ε r=4 )
Tabel 3 Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan Dielektrik
Karton
d Cy Cy
C0 C y hitung−C y ukur
No
(pF)
(mm
)
Y ukur
(pF)
Hitung
(pF)
e=
| C y hitung |
× 100 %
Diperoleh hasil bahwa semakin besar jarak plat dengan bahan dielektrik maka
kapasitansinya semakin kecil
2ε ε
C1,2 = ¿1 2
Cy
Cy ukur C y hitung−C y ukur
No Bahan Dielektrik Hitung e= ×100 %
(pF) C y hitung
(pF)
1 Vakum 110 - -
Vinyl Chlorida +
2 270 244,444 10,45%
Glas
3 Glas + Karton 400 338,462 18,18%
Vinyl Chlorida +
4 300 293,333 2,27%
Karton
G. Pembahasan (Diskusi)
Pada percobaan kapasitor plat sejajar dilakukan 6 kali percobaan. Kapasitor adalah
alat yang berfungsi untuk menyimpan energi di dalam medan listrik, kapasitor terbuat
dari dua plat yang diletakkan secara sejajar. Besar kapasitansi kondensator bergantung
pada permitivitas ruang hampa, jarak antar plat, luas penampang plat, dan permitivitas
relatif bahan dielektrik jika diantara plat disisipi bahan dielektrik.
Pada percobaan 1 yaitu mencari hubungan antara luas penampang
dan kapasitansi kondensator, berdasarkan grafik hubungan antara luas
penampang dan kapasitansi membentuk garis lurus atau linier. Hasil
S
tersebut sesuai dengan rumus C=ε 0 . →C ∝ S . Dari persamaan tersebut,
d
dapat dihitung nilai permitivitas pada kapasitor dengan menggunakan
ε0
metode grafik untuk mencari nilai b pada setiap alur, dimana b=
d
sehingga ε 0 =bd . Kemudian mencari rerata ε0 dan juga
ketidakpastiannya. Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan yang dilakukan,
nilai permitivitas ruang hampa dari percobaan hubungan antara luas penampang dengan
kapasitansi kondensator.
Pada percobaan ke-2 yaitu untuk untuk mengetahui nilai permitivitas ruang hampa
dari hubungan antara jarak antar plat dengan kapasitansi kondensator. Hal ini telah
s
sesuai dengan persamaan C=ε 0 →C ∝ S . Dari hasil data eksperimen
d
tersebut, dapat dihitung nilai permitivitas pada kapasitor dengan
menggunakan metode grafik untuk mencari nilai b pada setiap alur,
ε0
dimana b= sehingga ε 0 =bd . Kemudian mencari rerata ε0 dan
d
juga ketidakpastiannya menggunakan metode standard deviasi. Didapat
nilai permitivitas rumang hampa sebesar 7,64 pF/ m dengan perbandingan
permitivitas relatif udara dan permitivitas vakum sebesar 86% (2 AP).
Pada percobaan ke-3 yaitu untuk mencari pengaruh bahan dielektrik
pada kapasitansi. Dari data yang telah diperoleh, dapat ditentukan nilai
permitivitas relatif untuk vinyl chlorida, glas, dan karton dengan
C
persamaan εr = dengan menggunakan metode ralat rambat untuk
C0
menentukan ketidakpastiannya. Dari hasil perhitungan, didapatkan
nilai permitivitas bahan dielektrik yang disisipkan pada kapasitor yaitu sebagai
berikut :
a. Permitivitas relatif bahan dielektrik vinyl chloride sebesar ε r =¿ (2,0 ±
0,1)100 pF/m dengan ralat relatif sebesar 9% (3 AP).
b. Permitivitas relatif bahan dielektrik glas sebesar ε r =¿ (2,5 ± 0,4)100
pF/m dengan ralat relatif sebesar 16 % (2 AP).
c. Permitivitas relatif bahan dielektrik karton sebesar
ε r =(4 ± 0,6)100 pF /mdengan ralat relatif sebesar 17 %(2 AP) .
Dari hasil tersebut tampak bahwa, bahan dielektrik berfungsi untuk
memperbesar nilai kapasitansinya, hal ini telah sesuai seperti yang
tertera pada dasar teori. Semain besar kapasitansinya maka semakin besar pula
nilai permitivitasnya.
Pada percobaan ke-4 yaitu untuk mencari pengaruh bahan dielektrik yang
dimasukkan secara parsial pada kapasitansi. Dari hasil percobaan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Cx ukur Cx Hitung
No. C0 (pF)
(pF) (pF)
1 350 380 875
3. Karton (ε =4 pFm )
r
Cx ukur Cx Hitung
No. C0 (pF)
(pF) (pF)
4 60 12 0,4 70 75
5 40 15 0,2 60 44,44
Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan Dielektrik Vinyl Chlorida
4 70 12 0,4 80 42
5 60 15 0,2 60 68
Cy ukur Cy Hitung
No C0 (pF) d (mm) Y
(pF) (pF)
s
lurus, dan dapat kita tentukan berdasarkan persamaan C=ε 0 →C ∝ S .
d
Semakin besar luas penampangnya maka semakin besar pula kapasitansinya.
2. Hubungan antara jarak antar plat dan kapasitansi kondensator dapat disimpulkan
bahwa 1/jarak antar plat berbanding lurus dengan kapasitansi kondensator, dan
1 1
dapat kita tentukan dari persamaan C=ε 0 S →C ∝ .
d d
3. Pengaruh bahan dielektrik terhadap kapasitansi kondensator terletak pada
permitivitasnya. Semakin besar permitivitasnya maka semakin besar pula nilai
kapasitansinya. Fungsi dari bahan dielektrik adalah untuk memperbesar
kapasitansinya sehingga semakin besar kapasitansi maka semakin besar muatan
listriknya. ε r ∝ C .
4. Kapasitansi kondensator yang disisipi oleh bahan dielektrik secara parsial akan
menyebabkan perubahan nilai kapasitansi. Karena saat setelah disisipi bahan
dielektrik (Cx) menjadi lebih besar dari pada nilai kapasitansi awal.(C0).
5. Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondesator adalah semakin
besar jarak plat dengan bahan dielektrik maka kapasitansinya akan semakin kecil,
ε
1
ε r −( ¿¿ r−1) y C 0 → C y ∝
dan dapat kita tentukan dari persamaan y .
εr
C y=
¿
I. Daftar Rujukan
Serway, Jewett. 2009. Fisika Untuk Sains dan Teknik buku. Jakarta: Salemba Teknika.
Tim Praktikum Elektromagnet. 2016 .Modul Praktikum Elektromagnet. Malang :
FMIPA Universitas Negeri Malang.
Link Blog :
LAMPIRAN-LAMPIRAN