Anda di halaman 1dari 35

PERCOBAAN 5

KAPASITOR PLAT PARALEL

LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum Elektromagnetika
Yang dibina oleh Ibu Ardiana Hanatan

Disusun Oleh :
Kelompok 2 (Offering B)
Dahlia Saputri (190321624100)
Farah Rafidah (190321624017)
Rahma Alfisila Utari (190321624031)
Rizkia Novita (190321624012)
Rizky Feriyal Maharani (190321624051)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
APRIL 2021
PERCOBAAN 5
KAPASITOR PLAT PARALEL

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui hubungan antara luas permukaan dan kapasitansi kondensator.
2. Mengetahui hubungan antara jarak antar plat dan kapasitansi kondensator.
3. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi kondensator.
4. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada
kapasitansi kondensator.
5. Mengetahui pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik.
6. Mengetahui karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan
dielektrik bebrbeda.

B. Dasar Teori
Setiap dua konduktor yang dipisahkan oleh isolator dikatakan membentuk
kapasitor. Untuk kebanyakan keperluan praktis, muatan masing-masing konduktor
sama besar dan berlawanan tanda, sehingga muatan netto pada kapasitor secara
keseluruhan sama dengan nol. Beberapa sifat kapasitor yang diketahui antara lain
adalah dapat menyimpan muatan listrik, dapat menahan arus searah, dan dapat
meneruskan arus bolak-balik.
Kapasitor banyak penerapannya pada rangkaian listrik. Kapasitor digunakan
untuk menyetel rangkaian radio dalam usaha menyamakan frekuensi antara radio
dalam usaha menyamakan frekuensi antara radio penerima dan radio pemancar, untuk
perata arus searah yang berasal dari penyearah arus bolak—balik. Dapat juga,
kapasitor untuk mencegah bunga api pada waktu sebuah rangkaian yang mengandung
induktor tiba-tiba dibuka. Sistem penyalaan semua mesin mobil memiliki kapasitor
untuk keperluan ini. Efisiensi transmisi daya arus bolak-balik sering dapat dinaikkan
dengan menggunakan kapasitor besar.
a. Kapasitansi Kondensator Plat Sejajar sebagai Fungsi Luas Permukaan dan
Jarak Antar Plat
Kondensator adalah piranti elektronik yang dapat berfungsi menyimpan
muatan listrik. Kemmapuan kondensator untuk menyimpan muatan tersebut
disebut kapasitansi kondensator. Salah satu jenis kondesator adalah kondensator
plat sejajar. Perhatikanlah gambar berikut:

Jika kedua plat, dengan luas penampang S dan berjarak antar plat d, diberi
tegangan listrik V, maka muatan Q yang dapat disimpan sebanding dengan
tegangan listrik yang diberikan. Tetapan kesebandingannya, adalah kapasitansi
kondensator C. Dengan demikian hubungan muatan, tegangan dan kapasitansi
kondensator adalah
Q=CV (1)
Kapasitansi C pada persamaan (1) berharga tetap, asalkan dimensi pla
tidak berubah. Pada prakteknya, suatu kondensator memiliki tegangan operasi
maksimum tertentu.
Dalam kaitannya dengan dimensi plat, kapasitansi kondensator sebanding
dengan luas penampang S dan berbanding terbalik dengan jarak antar plat.
Tetapan kesebandingannya adalah permitivitas vakum ε0. Dengan demikian
hubungan antara luas penampang, jarak antara plat dan kapasitansi kondensator
adalah
S
C = ε0 (2)
d
Harga permitivitas vakum ε0= 8,85.10 pF/m
b. Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi Kondesantor
Selain faktor tegangan, luas penampang dan jarak antar plat, terdapat
bahan dielektrik yang dapat disisipkan di antara kedua plat yang mempengaruhi
kapasitansi kapasitor. Disisipkannya bahan dielektrik bertujuan memperbesar
kapasitansi. Jika kapasitansi mula-mula C0, maka kapasitansi kondensator setelah
disisipi bahan dielektrik adalah
C = εx C0 (3)
Dengan εx adalah permitivitas relatif bahan dielektrik yang berharga lebih
besar satu. Untuk vakum permitivitas relatifnya berharga satu. Jika persamaan (2)
disubsitusikan ke persamaan (3) diperoleh ungkapan kapasitansi kondensator plat
sejajar yang disisipi bahan dielektrik.
S
C = ε0εr (4)
d

c. Pengaruh Variasi Jarak dan Jumlah Bahan Dielektrik pada Kapasitansi


Kondesator
Dalam praktek, dapat saja bahan dielektrik disisipkan secara parsial atau
tidak penuh di antara kedua plat seperti gambar berikut.
Jika penampang bahan dielektrik yang disisipkan memiliki luas x kali luas
plat total, dengan x < 1, maka kapasitansi kondensator menjadi
Cx = {( εx −1 ) x +1 } C 0 (5)
Dapat juga, bahan dielektrik disisipkan secara penuh di antara kedua plat,
tetapi jarak antar plat yang divariasi. Perhatikanlah gambar berikut.
Jika ketebalan plat dielektrik adalah y kali jarak antar kedua plat, dengan
y < 1, maka kapasitansi kondensator menjadi
εr
Cy = C
ε r −( ε r −1 ) y 0
Disamping dua hal di atas, dapat juga, dua bahan dielektrik disisipkan
sekaligus di antara kedua plat kondensator.

Gambar 3.Dua bahan dielektrik di antara kedua plat kondensator


Jika permitivitas relative masing-masing dielektrik adalah ε 1 dan ε 2 ,
maka kapasitansi kondensator menjadi
2 ε 1ε
C1,2 = C0 (7)
2

ε 1+ ε
2

C. Alat dan Desain


a. Alat dan Bahan
Pada percobaan ini, alat-alat yang digunakan pada Kondensator Plat Paralel
adalah :
1. Terdiri dari plat tetap (fixed plate) dan plat yang dapat digerakkan (movable
plate) untuk memvariasi luas permukaan plat.
2. Variasi jarak antara kedua plat dilakukan dengan menempatkan movable plate
pada lima alur yang berbeda, tetapi berjarak sama satu sama lain.
3. Pengaruh bahan dielektrik dilakukan dengan memasukkan plat dielektrik
diantara kedua plat.
4. Spesifikasi kondensator plat sejajar:
o Luas plat :0,0625 m2(25 cm2)
o Jarak antar plat : 3 s/d 15 mm (terdiri atas 5 jarak dengan3 mm
perjarak)
o Kapasitansi : 200pF (tanpa bahan dielektrik)
o Plat dielektrik : 3 jenis, yaitu vinyl chloride, glas dankarton dengan
tebal masing-masing 3mm
o Lapisan pelindung plat: acrylic resin
Dan yang selanjutnya alat-alat yang digunakan pada Kapasitansi meter adalah:
1. Jika kondensator dihubungan ke terminal kapasitansi meter, maka nilai
kapasitansinya langsung bisa terbaca setelah menekan saklar ON.
2. Nilai kapasitansi terukur dapat diproyeksikan pada voltmeter DC (maks 3 V),
tetapi dengn mengkalibrasinya terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut.
a. Menghubungkan kawat proyeksi (projection cord) ke voltmeter DC
(bagian inti kawat ke kanal positif) dan terminal output proyeksi
kapasitansi meter.
b. Memutar saklar power supply ON dan mengeset saklar pengukuran CAL
dengan tanpa menghubungkan terminal pengukuran (measuring terminal)
ke plat kondensator. Jarum kapasitansi meter akan menunjukkan harga
maksimum. Jika jarum tidak menunjuk harga maksimum, maka
lakukanlah langkah-langkah berikut:
 Periksalah voltage batrei power suplay, yaitu seharusnya 8,5 V
 Jika baterai masih bagus, maka putarlah saklar OFF dan periksalah
jarum indicator penunjuk nol (zero point). Bukalah bagian belakang
seperti gambar berikut.

Gambar 4. Bagian dalam kapasitansi meter


Putarlah saklar ON, dan putarlah resistensinya dengan obeng sehingga
jarum menunjuk angka maksimum. Dengan obeng, aturlah ouput proyeksi
(projection output adjuster) sehingga jarum voltmeter juga menunjukkan
harga maksimum 3 V.
c. Spesifikasi kapasitasi meter
Rentang ukur : 5 s/d 3000 pF ( ≤± 5 % ¿
Terminal output untuk nilai proyeksivoltmeter:voltmeter DC 3 V
Power Supply (2 baterai internal): 006P (9V)
b. Desain
Dalam praktikum kondensator plat sejajar ini data yang diambil hanya dua,
yaitu data kapasitansi kondensator (pF) dan panjang (mm dan cm). data yang
pertama dapat dibaca langsung kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
Sedangkan data kedua, ada yang tertentu (3, 6, 9, 12, 15 mm-jarak antar alur) dan
kedalaman dimasukkannya plat movable atau bahan dielektrik. Data kapasitansi
adalah variabel terikat, sedangkan data panjang adalah variabel bebas.
Gambar 5. Set Alat Percobaan
D. Prosedur Kerja
Percobaan 1 : Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm), tetapi tidak penuh
c. Ukurlah kedalaman plat movable pada alur pertama tersebut
d. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
e. Ulangi langkah 2 s/d 4, tetapi untuk kedalaman plat movable yang berbeda
f. Ulangi langkah 5 untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15 mm)

Percobaan 2 : Hubungan Jarak Antar Plat dan Kapasitansi


a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
d. Ulangi langkah 2 s/d 3, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15 mm)

Percobaan 3 : Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi


a. Susunlah perlatan seperti pada skema eksperimen
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
d. Sisipkanlah secara penuh bahan dielektrik vinyl chloride
e. Ulangi langkah 3
f. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik glas
g. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik karton
Percobaan 4 : Pengaruh Bahan Dielektrik yang Dimasukkan Parsial pada Kapasitansi
a. Susunlah perlatan seperti pada skema eksperimen
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida, tetapi tidak penuh
e. Ukurlah kedalaman bahan dielektrik vinyl chloride pada alur pertama tersebut
f. Ulangi langkah 3
g. Ulangi langkah 4 s/d 6, tetapi untuk kedalaman yang berbeda
h. Ulangi langkah 4 s/d 7, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton

Percobaan 5 : Pengaruh Variasi Jarak antar Plat pada Kapasitansi Kondensator yang
Disisipi Bahan Dielektrik
a. Susunlah perlatan seperti pada skema eksperimen
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chloride secara penuh
e. Ulangi langkah 3
f. Ulangi langkah 2 s/d 5, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6 mm s/d 15 mm)
g. Ulangi langkah 2 s/d 6, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton

Percobaan 6 : Karakteristik Kapasitansi Kondensator yang Disisipi Dua Bahan


Dielektrik berbeda
 Susunlah perlatan seperti pada skema eksperimen
 Masukkan plat movable pada alur pertama (6 mm) secara penuh
 Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
 Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chloride dan gelas bersama-sama secara
penuh
 Ulangi langkah 3
 Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton
 Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik vinyl chloride dan karton
E. Data Pengamatan
1. Tabel 1. Hubungan luas penampang dan kapasitansi
Alur pertama (3mm)
No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 75
2 10 250 110
3 15 375 130
4 20 500 160
5 25 625 190

Alur kedua (6mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 60
2 10 250 80
3 15 375 100
4 20 500 120
5 25 625 150

Alur ketiga (9mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 50
2 10 250 60
3 15 375 70
4 20 500 90
5 25 625 100

Alur keempat (12mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 40
2 10 250 45
3 15 375 55
4 20 500 60
5 25 625 70

Alur kelima (15mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 35
2 10 250 40
3 15 375 50
4 20 500 55
5 25 625 65
2. Tabel 2. Hubungan jarak antar plat dan kapasitansi
Alur d (mm) C (pF)
1 3 190
2 6 110
3 9 91
4 12 69
5 15 60

3. Tabel 3. Pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi


Bahan Dielektrik C (pF)
Vakum 200
Vinyl Chlorida 400
Glas 500
Karton 800

4. Tabel 4. Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada


kapasitansi
i. Vinyl chlorida
No C0 (pF) h (cm) X Cx (pF)
1 300 5 1 320
2 300 10 0,8 335
3 300 15 0,6 345
4 300 20 0,4 350
5 300 25 0,2 355

ii. Glas
No C0 (pF) h (cm) X Cx (pF)
1 350 5 1 380
2 350 10 0,8 400
3 350 15 0,6 420
4 350 20 0,4 450
5 350 25 0,2 500

iii. Karton
No C0 (pF) h (cm) X Cx (pF)
1 490 5 1 500
2 490 10 0,8 550
3 490 15 0,6 600
4 490 20 0,4 600
5 490 25 0,2 700
5. Tabel 5. Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik
i. Vinyl Chlorida
No C0 (pF) d (mm) Y Cy (pF)
1 200 3 1 400
2 110 6 0,8 150
3 70 9 0,6 100
4 60 12 0,4 70
5 40 15 0,2 60

ii. Glas
No C0 (pF) d (mm) Y Cy (pF)
1 200 3 1 500
2 100 6 0,8 200
3 80 9 0,6 100
4 70 12 0,4 80
5 60 15 0,2 60

iii. Karton
No C0 (pF) d (mm) Y Cy (pF)
1 200 3 1 800
2 200 6 0,8 185
3 230 9 0,6 110
4 210 12 0,4 90
5 120 15 0,2 70

6. Tabel 6. Karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan dielektrik


berbeda
No Bahan Dielektrik C (pF)
1 Vakum 110
2 Vinyl Chlorida + Glas 270
3 Glas + Karton 400
4 Vinyl Chlorida + Karton 300

F. Analisis Data dan Tugas


1. Metode Analisis
Pada percobaan kapaitor plat paralel ini menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah metode yang diawali dengan pengambilan data lalu mengolahnya
dengan hitungan numerik berdasarkan rumus fisika dan mengolahnya dengan mengikuti
teori-teori fisika. Metode analisis data yang digunakan untuk praktikum kapasitor plat
paralel adalah metode kuadrat terkecil dan metode ralat rambat untuk analisis percobaan
3 Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi. Rumus-rumus yang digunakan dalam
analisis data adalah sebagai berikut :
 Konstanta b yang menyatakan kemiringan (slope) garis lurus terhadap sumbu
x dapat diperoleh sebagai berikut,

n ( ∑ xy ) −( ∑ x )( ∑ y )
b́=
| n ( ∑ x 2 ) −( ∑ x )
2
|
 Sementara ketidakpastian konstanta b dinyatakan sebagai berikut,

|√
Ś b= Ś y
2
n ( ∑ x )−( ∑ x )
n
2
|
 Ralat relatif untuk konstanta b dinyatakan sebagai berikut,
Śb
R b́= × 100 %
b
 Ś b mengandung faktor Ś y . Ś y dapat ditentukan dengan formulasi
sebagai berikut,
2 2

Ś y =
√ 1
n−2 [ ∑y−
( ∑ x 2 ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy )( ∑ y ) +n (∑ xy)
2

n ( ∑ x 2 )−( ∑ x )
2

Metode grafik yang digunakan untuk analisis data adalah dengan membuat
]
plot data kemudian diketahui persamaan garis linier berdasarkan persebaran data,
persamaan garis linier dapat dituliskan sebagai berikut :
y=bx +a
Metode ralat rambat untuk percobaan pengaruh bahan dielektrik pada
kapasitansi dinyatakan sebagai berikut,
2 2

Sε R=
√|
δ εr 2
δC 3
. . ΔC +
δ εr 2
. . ΔC0
δ C0 3 ||
2 2
|
Sε R=
√|
2. Sajian Hasil
1 2 −C 2
. . ΔC + 2 . . Δ C 0
C0 3 C0 3 || |
Dalam percobaan yang telah dilakukan diperoleh data-data sebagai berikut :
1. Tabel 1. Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Grafikkanlah data C dan S untuk tiap alur.
1. Alur 1 (3 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 75 15625 5625 9375
2 250 110 62500 12100 27500
3 375 130 140625 16900 48750
4 500 160 250000 25600 80000
5 625 190 390625 36100 118750
∑ 1875 665 859375 96325 284375
351562 44222 7,38525E+1 927850562 8086914062
∑²
5 5 1 5 5

 Menghitung nilai gradien garis (b)


nΣxy−ΣxΣy ( 5 x 284375 )−( 1875 x 665 ) 175000
b= = = =0,224
nΣ x2 −( Σx )2 ( 5 x 859375 )− ( 3515625 ) 781250
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
Σy
¿
¿
y
Σx ¿
¿
¿2
2
Σx ¿
Σ y 2−¿
1
¿
n−2
S y =√ ¿

(3,80037 .1011 )−(7,0916 . 1011 )+(4,04346 .1011 )


S y=
√ 1
5−2 [
96325−
( 4296875 )− ( 3515625 ) ]
75222656250

S y = 0,333333333 96325− [ 781250 ]
S y = √ 0,333333333 [ 96325−96285 ]
S y =3,651483717

n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2

5
S b=3,651483717
√ 781250
S b=0,009237604
R
 Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,009237604
R b= .100 %= .100 %=4,123930494 % (3 AP)
b 0,224
Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,224 ± 0,009 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 4,12 %

Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur

Grafik Hubungan S dan C Pada Alur 1 (3mm)


200
180
160
140
120 f(x) = − 13.75 x + 150
C (pF)

100 R² = 0.16
80
60
40
20
0
125 250 375 500 625
S(cm2)

2. Alur 2 (6 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 60 15625 3600 7500
2 250 80 62500 6400 20000
3 375 100 140625 10000 37500
4 500 120 250000 14400 60000
5 625 150 390625 22500 93750
∑ 1875 510 859375 56900 218750
∑² 3515625 260100 7,38525E+11 3237610000 47851562500

 Menghitung nilai gradien garis (b)


nΣxy−ΣxΣy ( 5 x 218750 )−( 1875 x 510 )
b= = =0,176
nΣ x2 −( Σx )2 ( 5 x 859375 )− ( 3515625 )
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
Σy
¿
¿
y
Σx ¿
¿
¿2
Σx 2 ¿
Σ y 2−¿
1
¿
n−2
S y =√ ¿

(2,23523 . 1011 )−(4,18359 . 1011 )+(2,39258 . 1011 )


S y=
1

5−2
56900−
[ ( 4296875 )−( 3515625 ) ]
44421875000

S y = 0,333333333 56900− [ 781250 ]
S y = √ 0,333333333 [ 56900−56860 ]
S y =3,651483717

n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2

5
S b=3,651483717
√ 781250
S b=0,009237604
R
 Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,009237604
R b= .100 %= .100 %=5,248638811 %(3 AP)
b 0,176
Jadi,pada alur kedua diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,176 ± 0,009 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 5,25 %

Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
Grafik Hubungan S dan C Pada Alur 2 (6mm)
160
140
3. A
120 l
100
f(x) = − 10.36 x + 114.29 u
C (pF)

80 R² = 0.15
60
r
40
20
0
125 250 375 500 625
S(cm2)

3 (9 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 50 15625 2500 6250
2 250 60 62500 3600 15000
3 375 70 140625 4900 26250
4 500 90 250000 8100 45000
5 625 100 390625 10000 62500
∑ 1875 370 859375 29100 155000
2402500000
∑² 3515625 136900 7,38525E+11 846810000
0

 Menghitung nilai gradien garis (b)


nΣxy−ΣxΣy ( 5 x 155000 )−( 1875 x 370 )
b= 2 2
= =0,104
nΣ x −( Σx ) ( 5 x 859375 )− ( 3515625 )
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
Σy
¿
¿
y
Σx ¿
¿
¿2
Σx 2 ¿
Σ y 2−¿
1
¿
n−2
S y =√ ¿

(1,17648 . 1011 )−(2,15063 .1011 )+(1,20125. 1011 )


S y=
√ [
1
5−2
29100−
( 4296875 )−( 3515625 ) ]
22710937500

S y = 0,333333333 29100− [ 781250 ]
S y = √ 0,333333333 [ 29100−29070 ]
S y =3,16227766

n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2

5
S b=3,16227766
√ 781250
S b=0,008
R
 Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,008
R b= .100 %= .100 %=7,692307692% (3 AP)
b 0,104
Jadi,pada alur ketiga diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,104 ± 0,008 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 7,69 %

Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur

Grafik Hubungan S dan C Pada Alur 3 (9mm)


120
100
80
f(x) = − 8.57 x + 87.14
C (pF)

60 R² = 0.22
40
20
0
125 250 375 500 625
S(cm2)
4. Alur 4 (12 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 40 15625 1600 5000
2 250 45 62500 2025 11250
3 375 55 140625 3025 20625
4 500 60 250000 3600 30000
5 625 70 390625 4900 43750
∑ 1875 270 859375 15150 110625
1223789062
∑² 3515625 72900 7,38525E+11 229522500
5

 Menghitung nilai gradien garis (b)


nΣxy−ΣxΣy ( 553125 )− (506250 )
b= 2 2
= =0,06
nΣ x −( Σx ) ( 4296875 ) −( 3515625 )
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
Σy
¿
¿
y
Σx ¿
¿
¿2
2
Σx ¿
Σ y 2−¿
1
¿
n−2
S y =√ ¿

11830078125

S y = 0,333333333 15150− [ 781250 ]
S y = √ 0,333333333 [ 15150−15142,5 ]
S y =1,58113883

n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2

5
S b=1,58113883
√ 781250
S b=0,004
R
 Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,004
R b= .100 %= .100 %=6,666666667 % (3 AP)
b 0,06
Jadi,pada alur keempat diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,06 ± 0,004 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 6,67 %

Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur

Grafik Hubungan S dan C Pada Alur 4 (12mm)


80
70
60
f(x) = − 6.96 x + 66.43
50 R² = 0.29
C (pF)

40
30
20
10
0
125 250 375 500 625
S(cm2)

5. Alur 5 (15 mm)


no x y x2 y2 xy
1 125 80 15625 6400 10000
2 250 95 62500 9025 23750
3 375 105 140625 11025 39375
4 500 110 250000 12100 55000
5 625 120 390625 14400 75000
∑ 1875 510 859375 52950 203125
351562 26010 7,38525E+1 280370250 4125976562
∑² 5 0 1 0 5

 Menghitung nilai gradien garis (b)


nΣxy−ΣxΣy ( 506250 )−( 459375 )
b= 2 2
= =0,06
nΣ x −( Σx ) ( 4296875 ) −( 3515625 )
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
Σy
¿
¿
y
Σx ¿
¿
¿2
Σx 2 ¿
Σ y 2−¿
1
¿
n−2
S y =√ ¿

9818359375

S y = 0,333333333 12575− [ 781250 ]
S y = √ 0,333333333 [ 12575−12567,5 ]
S y =1,58113883

n
S b=S y
√ 2
nΣ x −( Σx )
2

5
S b=1,58113883
√ 781250
S b=0,004
R
 Menentukan Ralat relative Gradien (¿¿ b)
¿
Sb 0,004
R b= .100 %= .100 %=6,666666667 % (3 AP)
b 0,06
Jadi,pada alur kelima diperoleh nilai kemiringan grafik b = ( 0,06 ± 0,004 )
pF/cm2 dengan ralat relative sebesar 6,67 %
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur

Grafik Hubungan S dan C Pada Alur 5 (15mm)


70
60
50 f(x) = − 6.07 x + 59.29
R² = 0.26
40
C (pF)

30
20
10
0
125 250 375 500 625
S(cm2)

b. Berdasarkan grafik (1), bagaimanakah kecenderungan hubungan C dan S.


 Kecenderungan hubungan C dan S
Dari grafik hubungan antara luas penampang dengan kapasitansi pada alur
pertama sampai kelima, dapat diketahui bahwa grafik cenderung linear dan hubungan
antara luas penampang dengan kapasitansi kondensator berbanding lurus.
c. Berdasarkan kecenderungan hubungan C dan S, simpulkanlah hubungan kapasitas
kondensator dengan luas penampang keping kondensator.
 Hubungan kapasitas kondensator dengan luas penampang keping kondensator
berdasarkan kecenderungan hubungan S dan C.
Dari grafik hubungan antara luas penampang dengan kapasitansi pada alur
pertama sampai kelima, dapat diambil kesimpulan bahwa luas penampang berbanding
lurus dengan kapasitansi kondensator (S∝C) sehingga semakin luas plat kapasitor maka
semakin besar juga nilai kapasitansinya.
2. Tabel 2. Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Grafikkanlah data C dan 1/d.

Grafik Hubungan C dan 1/d


Kapasitansi Kondensator (C)
200
180 f(x) = 477.27 x + 33.36
160 R² = 1
140
120
100
80
60
40
20
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35

1/jarak antar plat (1/d)

b. Berdasarkan grafik (1), bagaimanakah kecenderungan hubungan C dan 1/d.


Dari grafik hubungan antara C (kapasitansi) dengan 1/d (jarak antar plat) dapat di
disimpulkan bahwa grafik cenderung linear sehingga kapasitansi kondensator (C)
berbanding lurus dengan 1/ (d) (1/d∝C).
c. Berdasarkan kecenderungan hubungan C dan 1/d, simpulkanlah hubungan kapasitas
kondensator dengan jarak antar keping kondensator.
Hubungan kapasitas kondensator dengan jarak antar keeping kondensator berdasarkan
kecenderungan hubungan C dan 1/d
Dari grafik hubungan antara jarak antar plat (1/d) dan kapasitansi kondensator (C),
tampak bahwa kapasitansi kondensator berbanding lurus dengan jarak antar plat sehingga
semakin besar jarak antar plat (1/d) maka nilai kapasitansi kondensator yang terbaca pada
kapasitansi meter atau voltmeter proyeksi juga akan semakin besar.
d. Tentukan kemiringan grafik (1).
Kemiringan atau gradient dari grafik hubungan kapasitansi kondensator (C) terhadap
jarak antar plat (1/d) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan garis linier (y =
bx + a) dengan a sebagai konstanta dan b sebagai gradien. Persamaan garis linear tersebut

1 1
sesuai dengan persamaan C=ε 0 S →C ∝ . Dari grafik di atas didapat persamaan
d d
linear y= 477,27x dimana konstanta a = 0 dan kemiringan grafik atau gradien b = 477,27.
e. Berdasarkan kemiringan grafik (1), tentukanlah permitivitas relatif udara di antara
kedua plat kondensator. Bandingkanlah harga ini dengan permitivitas ruang hampa.
Diskusikan perbandingannya.
S
Nilai dari permitivitas ruang hampa adalah ε 0 =8,85 pF/m, C=ε 0 dengan
d

1 b
x= , y=C , b=ε 0 S , maka diperoleh persamaan ε0 = . Dengan
d s
memasukkan nilai b dan s maka dapat diperoleh nilai permitivitas relatif udara di antara
kedua plat kondensator sebagai berikut,
b 477,27 pF
ε0 = = =7,64
s 625 m
7,64
Perbandingan permitivitas relatif udara dengan permitivitas vakum sebesar x
8,85
100 % = 86% (2 AP)
Jadi, nilai ε 0 =( 7,6 ± 477 ) pF /m dengan ralat relatif sebesar 86% (2 AP)

3. Tabel 3 : Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi


(1) Vinyl Chlorida
C 400
εr = = =2 pF /m
C0 200
2 2

S εr =
√|
∂ εr 2
∂C 3
∆C +
∂ εr 2
||
∂ C0 3
∆ C0

2
|
2

|√ ( ) | | ( ) |
C C
∂ ∂
C0 2 C0 2
S εr = ∆C + ∆ C0
∂C 3 ∂C 0 3
2 2
S εr =
√|
1 2
C0 3
−C 2
||
∆C + 2 ∆ C 0
C0 3
2
|
2
S εr =
√|
1 2
. .50 +
200 3
−400 2
||
. .5
200 2 3
2 2
|
S ε r =√|0,166667| +|−0,033333|
S ε r =√ 0,034444
S ε r =0,18559 pF /m
Sε r 0,18559
R εr = ×100 %= ×100 %=9,2795 % (3 AP)
εr 2
Jadi, besar εr pada vinyl chlorida adalah (2,0 ± 0,1)100 pF/m dengan
ralat relatif sebesar 9% (3 AP)

(2)Glass
C 500
εr = = =2,5 pF/m
C0 200
2 2

S εr =
√|
∂ εr 2
∂C 3
∆C +
∂ εr 2
∂ C0 3||
∆ C0

2
|
2

|√ ( ) | | ( ) |
C C
∂ ∂
C0 2 C0 2
S εr = ∆C + ∆ C0
∂C 3 ∂C 0 3
2 2
S εr =
√| 1 2
C0 3
−C 2
||
∆C + 2 ∆ C 0
C0 3
2
|
2
S εr =
√|
1 2
. .50 +
200 3
−500 2
200 3
2
. .5

2
||
2
|
S ε r =√|0,166667| +|−0,416667|
S ε r =√ 0,027778+0,173611
S ε r =√ 0,201389
S ε r =0,448764 pF /m
Sε r 0,448764
R εr = ×100 %= × 100 %=17,95055% ( 2 AP )
εr 2,5
Jadi, besar εr pada glass adalah (2,5 ± 0,4)100 pF/m dengan ralat relatif
sebesar 16 % (2 AP)

(3)Karton
C 800
εr = = =4 pF/m
C0 200
2 2

S εr =
√|
∂ εr 2
∂C 3
∆C +
∂ εr 2
||
∂ C0 3
∆ C0 |
2 2

|√ ( ) | | ( ) |
C C
∂ ∂
C0 2 C0 2
S εr = ∆C + ∆ C0
∂C 3 ∂C 0 3
2 2
S εr =
√|1 2
C0 3
−C 2
||
∆C + 2 ∆ C 0
C0 3
2
|
2
S εr =
√|
1 2
. .50 +
200 3
−800 2
. .5
2002 3
2
||
2
|
S ε r =√|0,166667| +|−0,666667|
S ε r =√ 0,027778+0,444444
S ε r =√ 0,472222
S ε r =0,687184 pF /m
Sε r 0,687184
R εr = ×100 %= × 100 %=17,17961% (2 AP )
εr 4
Jadi, besar εr pada karton adalah (4 ± 0,6)100 pF/m dengan ralat relatif
sebesar 17 % (2 AP)

4. Tabel 4 : Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan


parsial pada kapasitansi
Menentukan Cx secara teoritis pada ketiga bahan dielektrik :
C x =[ ( ε r −1 ) x +1 ] C 0

(1) Vinyl Chlorida (ε =2 pFm )


r

Tabel 1. Pengaruh Bahan Dielektrik Vinyl Chlorida yang Dimasukkan


Parsial pada Kapasitansi
h Cx ukur Cx Hitung C x hitung−C x ukur
No. C0 (pF) X e= ×100 %
(cm) (pF) (pF) C x hitung

1 300 5 1 320 600 46,67%


2 300 10 0,8 335 540 37,96%
3 300 15 0,6 345 480 28,12%
4 300 20 0,4 350 420 16,66%
5 300 25 0,2 355 360 1,389%
(2)Glass (ε =2,5 pFm )
r

Tabel 2. Pengaruh Bahan Dielektrik Glass yang Dimasukkan Parsial pada


Kapasitansi
h Cx Hitung C x hitung−C x ukur
No. C0 (pF) X Cx ukur (pF) e= ×100 %
(cm) (pF) C x hitung

1 350 5 1 380 875 56,57%


2 350 10 0,8 400 770 48,05%
3 350 15 0,6 420 665 36,84%
4 350 20 0,4 435 560 22,32%
5 350 25 0,2 450 455 1,09%

(3)Karton (ε =4 pFm )
r

Tabel 3. Pengaruh Bahan Dielektrik Karton yang Dimasukkan Parsial pada


Kapasitansi
Cx ukur Cx Hitung C x hitung−C x ukur
No. C0 (pF) h (cm) X e= ×100 %
(pF) (pF) C x hitung

1 490 5 1 500 1960 74,48%


2 490 10 0,8 550 1666 66,98%
3 490 15 0,6 600 1372 56,26%
4 490 20 0,4 600 1078 44,34%
5 490 25 0,2 700 784 10,71%

5. Tabel 5: Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik
Menentukan Cy secara teoritis pada ketiga bahan dielektrik :
εr 1
Cy= Co→ Cy ∝
ε r −( ε r−1) y y
(1)Vinyl Chlorida ( ε r=2 )
Tabel Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan Dielektrik Vinyl Chlorida
d Cy C y hitung−C y ukur
C0 Cy ukur
No
(pF)
(mm
)
Y
(pF)
Hitung
(pF)
e=| C y hitung |
× 100 %

1 200 3 1 400 400 0%


2 110 6 0,8 150 183,333 18,18%
3 70 9 0,6 100 100 0%
4 60 12 0,4 70 75 6,6%
5 40 15 0,2 60 44,44 35,01%

(2) Glas ( ε r=2,3 )


Tabel 2 Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan Dielektrik Glas
d Cy Cy C y hitung−C y ukur
No C0
(mm Y ukur Hitung e=⌈ ⌉ × 100 %
(pF) C y hitung
) (pF) (pF)
1 200 3 1 500 500 0%
2 100 6 0,8 200 192 4,1%
3 80 9 0,6 100 125 20%
4 70 12 0,4 80 42 90,47%
5 60 15 0,2 60 68 11%

(3)Karton ( ε r=4 )
Tabel 3 Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan Dielektrik
Karton
d Cy Cy
C0 C y hitung−C y ukur
No
(pF)
(mm
)
Y ukur
(pF)
Hitung
(pF)
e=
| C y hitung |
× 100 %

1 200 3 1 800 800 0%


2 225 6 0,8 185 562,5 80%
418,1818
3 230 9 0,6 110
182 74%
4 210 12 0,4 90 300 70%
141,1764
5 120 15 0,2 70
706 50%

Diperoleh hasil bahwa semakin besar jarak plat dengan bahan dielektrik maka
kapasitansinya semakin kecil

6. Tabel 6 : Karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi


dua bahan dielektrik berbeda
ε 1 +¿ε C 0
2

2ε ε
C1,2 = ¿1 2

Tabel Sajian Hasil Karakteristik Kapasitansi Kondensator yang disisipi dua


Bahan Dielektrik Berbeda

Cy
Cy ukur C y hitung−C y ukur
No Bahan Dielektrik Hitung e= ×100 %
(pF) C y hitung
(pF)
1 Vakum 110 - -
Vinyl Chlorida +
2 270 244,444 10,45%
Glas
3 Glas + Karton 400 338,462 18,18%
Vinyl Chlorida +
4 300 293,333 2,27%
Karton

Diperoleh hasil bahwa nilai kapasitansi akan berubah saat disisipi


dengan bahan dielektrik yang berbeda. Ketika kondensator disisipi dua
bahan dielektrik berbeda maka nilai kapasitansi akan semakin besar
apabila permimtivitasnya juga semakin besar.

G. Pembahasan (Diskusi)
Pada percobaan kapasitor plat sejajar dilakukan 6 kali percobaan. Kapasitor adalah
alat yang berfungsi untuk menyimpan energi di dalam medan listrik, kapasitor terbuat
dari dua plat yang diletakkan secara sejajar. Besar kapasitansi kondensator bergantung
pada permitivitas ruang hampa, jarak antar plat, luas penampang plat, dan permitivitas
relatif bahan dielektrik jika diantara plat disisipi bahan dielektrik.
Pada percobaan 1 yaitu mencari hubungan antara luas penampang
dan kapasitansi kondensator, berdasarkan grafik hubungan antara luas
penampang dan kapasitansi membentuk garis lurus atau linier. Hasil

S
tersebut sesuai dengan rumus C=ε 0 . →C ∝ S . Dari persamaan tersebut,
d
dapat dihitung nilai permitivitas pada kapasitor dengan menggunakan

ε0
metode grafik untuk mencari nilai b pada setiap alur, dimana b=
d
sehingga ε 0 =bd . Kemudian mencari rerata ε0 dan juga
ketidakpastiannya. Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan yang dilakukan,
nilai permitivitas ruang hampa dari percobaan hubungan antara luas penampang dengan
kapasitansi kondensator.
Pada percobaan ke-2 yaitu untuk untuk mengetahui nilai permitivitas ruang hampa
dari hubungan antara jarak antar plat dengan kapasitansi kondensator. Hal ini telah

s
sesuai dengan persamaan C=ε 0 →C ∝ S . Dari hasil data eksperimen
d
tersebut, dapat dihitung nilai permitivitas pada kapasitor dengan
menggunakan metode grafik untuk mencari nilai b pada setiap alur,

ε0
dimana b= sehingga ε 0 =bd . Kemudian mencari rerata ε0 dan
d
juga ketidakpastiannya menggunakan metode standard deviasi. Didapat
nilai permitivitas rumang hampa sebesar 7,64 pF/ m dengan perbandingan
permitivitas relatif udara dan permitivitas vakum sebesar 86% (2 AP).
Pada percobaan ke-3 yaitu untuk mencari pengaruh bahan dielektrik
pada kapasitansi. Dari data yang telah diperoleh, dapat ditentukan nilai
permitivitas relatif untuk vinyl chlorida, glas, dan karton dengan

C
persamaan εr = dengan menggunakan metode ralat rambat untuk
C0
menentukan ketidakpastiannya. Dari hasil perhitungan, didapatkan
nilai permitivitas bahan dielektrik yang disisipkan pada kapasitor yaitu sebagai
berikut :
a. Permitivitas relatif bahan dielektrik vinyl chloride sebesar ε r =¿ (2,0 ±
0,1)100 pF/m dengan ralat relatif sebesar 9% (3 AP).
b. Permitivitas relatif bahan dielektrik glas sebesar ε r =¿ (2,5 ± 0,4)100
pF/m dengan ralat relatif sebesar 16 % (2 AP).
c. Permitivitas relatif bahan dielektrik karton sebesar
ε r =(4 ± 0,6)100 pF /mdengan ralat relatif sebesar 17 %(2 AP) .
Dari hasil tersebut tampak bahwa, bahan dielektrik berfungsi untuk
memperbesar nilai kapasitansinya, hal ini telah sesuai seperti yang
tertera pada dasar teori. Semain besar kapasitansinya maka semakin besar pula
nilai permitivitasnya.
Pada percobaan ke-4 yaitu untuk mencari pengaruh bahan dielektrik yang
dimasukkan secara parsial pada kapasitansi. Dari hasil percobaan
diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Vinyl Chlorida (ε =2 pFm )


r

Tabel Pengaruh Bahan Dielektrik Vinyl Chlorida yang


Dimasukkan Parsial pada Kapasitansi
Cx ukur Cx Hitung
No. C0 (pF)
(pF) (pF)
1 200 320 600

2 200 335 540

3 200 345 480

4 200 350 420

5 200 355 360

2. Glass (ε =2,5 pFm )


r

Tabel Pengaruh Bahan Dielektrik Glass yang Dimasukkan Parsial


pada Kapasitansi

Cx ukur Cx Hitung
No. C0 (pF)
(pF) (pF)
1 350 380 875

2 350 400 770

3 350 420 665

4 350 435 560

5 350 450 455

3. Karton (ε =4 pFm )
r

Tabel Pengaruh Bahan Dielektrik Karton yang Dimasukkan


Parsial pada Kapasitansi

Cx ukur Cx Hitung
No. C0 (pF)
(pF) (pF)

1 490 500 1960

2 490 550 1666

3 490 600 1372

4 490 600 1078

5 490 700 784


Dari hasil tersebut diperolah hasil (Cx) ukur yang berbeda dengan hasil (Cx) hitung
(berdasarkan teori). Hasil (Cx) hitung lebih besar dari Co tetapi hasil (Cx) ukur lebih
kecil dari Co. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil ukur Cx saat percobaan
menyimpang dari teori. Dari hasil (Cx) hitung terhadap C o dapat diketahui apabila
terdapat pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada kapasitansi
kondensator dan diperoleh hasil bahwa kapasitansi kondensator ketika setelah disisipi
bahan dielektrik (Cx) akan lebih besar nilainya dari nilai kapasitansi kondensator awal
(Co) .
Pada percobaan ke-5 yaitu mencari pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi.
Pada percobaan ini semakin besar jarak plat dengan bahan dielektrik maka kapasitansinya
semakin kecil yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini, dimana kapasitansinya dapat
ditentukan dengan persamaan
εr 1
Cy= Co→ Cy ∝ .
ε r −( ε r−1) y y
. Dari hasil percobaan dapat diketahui Chlorida (εr = 2)
No C0 (pF) d (mm) Y Cy ukur (pF) Cy Hitung (pF)
1. 1 200 3 1 400 400 Tabel

2 110 6 0,8 150 183,333

3 70 9 0,6 100 100

4 60 12 0,4 70 75

5 40 15 0,2 60 44,44

Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan Dielektrik Vinyl Chlorida

2. Tabel Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan


Dielektrik Glas
Cy ukur Cy Hitung
No C0 (pF) d (mm) Y
(pF) (pF)
1 200 3 1 500 500

2 100 6 0,8 200 192

3 80 9 0,6 100 125

4 70 12 0,4 80 42

5 60 15 0,2 60 68

3. Tabel Pengaruh Variasi Jarak antar Plat yang disisipi Bahan


Dielektrik Karton

Cy ukur Cy Hitung
No C0 (pF) d (mm) Y
(pF) (pF)

1 200 3 1 800 800

2 225 6 0,8 185 562,5

3 230 9 0,6 110 418,1818182

4 210 12 0,4 90 300

5 120 15 0,2 70 141,1764706


Pada percobaan ke-6 yaitu karakteristik kapasitansi kondensator yang
disisipi dua bahan dielektrik berbeda sehingga dihasilkan nilai kapasitansi ukur
(hasil praktikum) dan nilai kapasitansi menurut teori maupun perhitungan sebagai berikut:

No Bahan Dielektrik Cy ukur (pF) Cy Hitung (pF)


1 Vakum 110 -

2 Vinyl Chlorida + Glas 270 244,444

3 Glas + Karton 400 338,462

4 Vinyl Chlorida + Karton 300 293,333


Pada percobaan ini nilai kapasitansi akan berubah saat disisipi
dengan bahan dielektrik yang berbeda. Ketika kondensator disisipi dua
bahan dielektrik berbeda maka nilai kapasitansi akan semakin besar
apabila permitivitasnya juga semakin besar. Dari hasil data percobaan
dapat dilihat bahwa besar kapasitansi (C) ukur dan kapasitansi (C)
hitung cukup berbeda jauh.
H. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hubungan antara luas permukaan dan kapasitansi kondensator adalah berbanding

s
lurus, dan dapat kita tentukan berdasarkan persamaan C=ε 0 →C ∝ S .
d
Semakin besar luas penampangnya maka semakin besar pula kapasitansinya.
2. Hubungan antara jarak antar plat dan kapasitansi kondensator dapat disimpulkan
bahwa 1/jarak antar plat berbanding lurus dengan kapasitansi kondensator, dan

1 1
dapat kita tentukan dari persamaan C=ε 0 S →C ∝ .
d d
3. Pengaruh bahan dielektrik terhadap kapasitansi kondensator terletak pada
permitivitasnya. Semakin besar permitivitasnya maka semakin besar pula nilai
kapasitansinya. Fungsi dari bahan dielektrik adalah untuk memperbesar
kapasitansinya sehingga semakin besar kapasitansi maka semakin besar muatan
listriknya. ε r ∝ C .
4. Kapasitansi kondensator yang disisipi oleh bahan dielektrik secara parsial akan
menyebabkan perubahan nilai kapasitansi. Karena saat setelah disisipi bahan
dielektrik (Cx) menjadi lebih besar dari pada nilai kapasitansi awal.(C0).
5. Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondesator adalah semakin
besar jarak plat dengan bahan dielektrik maka kapasitansinya akan semakin kecil,

ε
1
ε r −( ¿¿ r−1) y C 0 → C y ∝
dan dapat kita tentukan dari persamaan y .
εr
C y=
¿

6. Karakteristik kapasitansi kondensator ketika kondensator disisipi dua bahan


dielektrik berbeda maka nilai kapasitansinya akan semakin besar apabila
permitivitasnya juga semakin besar.

I. Daftar Rujukan
Serway, Jewett. 2009. Fisika Untuk Sains dan Teknik buku. Jakarta: Salemba Teknika.
Tim Praktikum Elektromagnet. 2016 .Modul Praktikum Elektromagnet. Malang :
FMIPA Universitas Negeri Malang.

Link Blog :

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai