Anda di halaman 1dari 24

BAB 2

MODUL 1. MUATAN LISTRIK DAN KAPASITANSI


KAPASITOR PELAT PARALEL (Percobaan L4)

2.1 Tanggal Percobaan


Saya melaksanakan percobaan pada tanggal 23 Mei 2019.

2.2 Nama Percobaan


Pada percobaan ini, saya melaksanakan percobaan : MODUL 1. MUATAN
LISTRIK DAN KAPASITANSI KAPASTOR PELAT PARALEL
(Percobaan L4)

2.3 Tujuan
1. Menentukan hubungan potensial dengan muatan listrik.
2. Menentukan kapasitansi kapasitor pelat parallel
3. Menentukan konstanta dielektrik
4. Menentukan energy kapasitor

2.4 Alat-alat dan Bahan


1. Power Supply

Gambar 1.1 Power Supply

3
2. Multitester

Gambar 1.2 Multitester


3. Resistor dengan Nilai 10 MΩ, 1%

Gambar 1.3 Resistor dengan nilai 10 MΩ, 1%


4. Kabel Jumper

Gambar 1.4 Kabel Jumper

4
5. Plat Kapasitor

Gambar 1.5 Plat Kapasitor


6. Jangka Sorong

Gambar 1.6 jangka Sorong

7. Amplifier pengukur

Gambar 1.7 Amplifier Pengukur

5
8. Kertas

Gambar 1.8 Kertas


9. Mika

Gambar 1.9 Mika


10. Plat Besi

Gambar 1.10 Plat Besi

6
2.5 Dasar Teori
1. Rangkaian Seri.
Pada rangkaian kapasitor berhubungan seri, masing-masing kapasitor
harus mempunyai muatan yang sama.
Vab = Vac+Vcb
q/C = q/C1 + q/C2
1/C = 1/C1 + 1/C2

2. Rangkaian Parallel
Kapasitor hubungan parallel
C Vab = C1. Vab + C2. Vab
C = C1+C2

3. Kapasitas Kapasitor
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor
untuk dapat menampung muatan elektron untuk level tegangan tertentu.
Dengan rumus dapat ditulis :
Q = C.V
Jadi, kapasitas kapasitor untuk ruang hampa adalah :
Q = muatan electron dalam C(coulomb)
C = nilai kapasitansi dalam F (Farad)
V = besar tegangan dalam V (Volt)
Dari rumus tersebut dapat diturunkan rumus kapasitansi kapasitor, yaitu :

C = Q/V

Contoh soal
Jika muatan dan kapasitas kapasitor diketahui berturut-turut sebesar
5µC dan 20 µF, tentukan beda potensial kapasitor tersebut!
Dik : Q = 5 µC = 5x10-6 C
C = 20 µF = 2x10-5 F

7
Dit :V=?
Jawab : C = Q/V
V = Q/C = 5x10-6/2x10-5 = 2,5x10-11 V

4. Kapasitor Keping Sejajar


Kapasitor keping sejajar adalah kapasitor yang terdiri dari dua keping
konduktor yan dipisahkan oleh bahan dielektrik.

Bila luas masing-masing keping A, maka :


𝜎 𝑄
E = ℇ𝑜 = ℇ𝑜𝐴

Tegangan antara dua keping :


𝑄.𝑑
V = E.d = ℇ𝑜𝐴

Jadi, kapasitas kapasitor untuk ruang hampa adalah :


𝑄 𝐴
Co = = ℇ𝑜 𝑑
𝑉

C = kapasitas kapasitor (F)


ℇo = permitivitas vakum (8,85x10-12 C2/Nm2)
A = luas penampang masing-masing keping (m2)
d = jarak antar keping (m)

Bila didalamnya terdapat bahan lain yang mempunyai konstanta dielektrik


K, maka kapasitasnya menjadi :

8
𝐴
C = Kℇ𝑜 𝑑

Hubungan Co dan C adalah :

Kapasitas kapasitor akan berubah harganya bila K, A dan d diubah. Dalam


hal ini, C tidak tergantung Q dan V, hanya merupakan perbandingan-
perbandingan yang tetap saja. Artinya, meskipun harga Q diubah, harga C
tetap.

5. Dielektrik

Kapasitas suatu kapasitor plat sejajar dengan dielektrik adalah :

𝐾.ℇ𝑜.𝐴
C= 𝑑

Dimana K adalah konstanta dielektrik yang tergantung pada bergantung


pada bahan dielektrik yang digunakan. Energy kapasitor adalah energy yang
tersimpan didalam kapasitor sama dengan kerja yang diperlukan untuk
membentuk medan listrik didalamnya. jadi, energy yang tersimpan dalam
kapasitor bermuatan q adalah :

1 𝑞2
U=2 = ½ CV2
𝐶

Untuk kapasitor pelat sejajar yang berisi dielektrik maka energinya :

𝐾.ℇ𝑜.𝐴
C= 𝑑

𝐾.ℇ𝑜.𝐴
U=½ 𝑣2
𝑑

𝐾.ℇ𝑜.𝐴.𝑑
U=½ 𝑑2

U = ½ K. ℇ𝑜.A.d.V2

U = ½ K. ℇ𝑜.v.V2

Dimana :

K = konstanta dielektrik

9
q = muatan pada setiap pelat kapasitor

ℇ𝑜 = permitivitas ruang hampa = 8,5x10-12 C2/Nm2

A = luas pelat parallel

d = jarak antara pelat parelel

v = A.d adalah volume pelat parallel

V = beda potensial (Volt)

2.6 Langkah-langkah dan Percobaan


A. Menentukan Kapasitas Pelat Paralel

1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar rangkaian


2. Memasang amplifier pada posisi pengukuran muatan (As)
3. Menggunakan tegangan 10-300 v (10 kali percobaan dengan
tegangan yang berbeda-beda dan jarak antar keping (d) yang
berbeda-beda pula)
4. Mencatat tegangan dan jarak antar keping yang digunakan
5. Mengukur dan mencatat diameter pelat parallel
6. Memuatkan pelat parallel dengan cara menyentuhkan sesaat
menggunakan probe bertegangan (10MΩ) dan kabel (As) bersama-
sama (agar aman gunakan isolator)
7. Mengukur dan mencatat kapasitansi (C) pada sisi pelat parallel
dengan kapasitansimeter digital
8. Kapasitansi telah tercatat, kemudian mengosongkan muatan
kapasitor dengan menekan tombol pengosongan pada (As)
9. Mengulangi percobaan diatas dengan dielektrik diantara kedua
pelat parallel seperti data pada tabel.

10
2.7 Gambar Rangkaian Percobaan
1. Rangkaian Percobaan Pengukuran Kapasitansi Kapasitor Paralel

Gambar 2.10 Rangkaian Percobaan Pengukuran Kapasitansi Kapasitor Paralel

2.8 Data Percobaan


JARAK
TEGANGAN UDARA KERTAS BESI MIKA
NO PLAT (d)
(V) (C) (C) (C) (C)
(cm)
1 30 1,5 11 11,8 13,2 14
2 60 2 13,8 14 14,6 17
3 90 2,5 17,8 17,2 15,8 17,2
4 120 3 18 18 17,8 18
5 150 3,5 17,8 17,8 17,8 18
6 180 4 16,4 17,2 17,6 17,2
7 210 4,5 17,8 18 17,8 17,8
8 240 5 17,6 17,8 17,8 17,8
9 270 5,6 17,8 17,8 17,8 18
10 300 6 17,8 17,6 17,8 17,8
Tabel 2.1 Data Tabel Percobaan 1

11
2.9 Analisa Data
2.9.1 Grafik antara C terhadap V untuk percobaan A

1. Percobaan 1 dengan Bahan Uji Udara

DIAGRAM BATANG ANTARA UDARA DENGAN


PERHITUNGAN KAPASITOR DENGAN BAHAN UJI UDARA
20 17.8 18 17.8 17.8 17.8 17.8
17.6
18 16.4
16 13.8
ARUS X WAKTU

14
12 11
10
8
6
4
2
0
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
TEGANGAN (V)

Diagram 2.1 Diagram Batang Percobaan 1

Berdasarkan pada percobaan 1, saya menggunakan udara sebagai


media utamanya dalam mengukur kapasitansi kapasitor. Plat kapasitor
akan bertukar muatan, antara muata positif dan negative satu sama lain
karena adanya energy yang Tarik menarik diantara kedua muatan.
Berdasarkan hasil pengamatan, jika tegangan diperbesar, maka
kapasitas kapasitor yang didapatkan akan bernilai besar. Sedangkan,
diberikan tegangan yang rendah, maka kapasitansi kapasitor yang
didapatkan bernilai rendah. Ini dikarenakan muatan akan lebih mudah
bertukar dalam tegangan yang dekat daripada yang berjauhan. Pada
praktikum ini, tegangan sangat berpengaruh terhadap pergerakan
muatan antar plat.

12
2. Percobaan 2 dengan Bahan Uji Kertas

DIAGRAM BATANG ANTARA TEGANGAN DENGAN


PENGUKURAN KAPASITOR DENGAN BAHAN UJI KERTAS
20 18 17.8 18 17.8 17.8
17.2 17.2 17.6
18
16 14
ARUS X WAKTU

14 11.8
12
10
8
6
4
2
0
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
TEGANGAN (V)

Diagram 2.2 Diagram Batang Percobaan 2

Pada percobaan 2, saya melaksanakan praktikum menggunakan


kertas sebagai media utamanya dalam pengukuran kapasitansi
kapasitor. Dalam percobaan ini, kertas diselipkan diantara kedua plat
kapasitor. Kertas berfungsi sebagai pembatas antara kedua plat
kapasitor, sehingga muatan-muatan yang akan berpindah adalah
muatan-muatan kertas dengan muatan-muatan plat kapasitor.
Berdasarkan hasil percobaan, terlihat bahwa grafik yang dihasilkan
pada awal percobaan cenderung meningkat dan cenderung datar pada
akhir percobaan. Jika tegangan yang diberikan kecil, maka akan
menghasilkan kapasitansi kapasitor kecil, sedangkan jika diberikan
tegangan yang besar akan menghasilkan kapasitansi kapasitor yang
besar pula. Sehingga, semakin besar tegangan yang diberikan pada
plat konduktor, maka akan semakin besar kapasitansi kapasitor yang
bisa didapat, dan sebaliknya bila tegangan yang diberikan semakin
kecil, maka nilai kapasitas kapasitor yang didapatkan juga kecil.

13
3. Percobaan 3 dengan Bahan Uji Besi

DIAGRAM BATANG ANTARA TEGANGAN DAN


PERHITUNGAN KAPASITOR BAHAN UJI BESI
20.00
17.80 17.80 17.60 17.80 17.80 17.80 17.80
18.00
15.80
16.00 14.60
13.20
ARUS X WAKTU

14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
TEGANGAN (V)

Diagram 2.3 Diagram Batang Percobaan 3

Pada praktikum ke 3, saya menggunakan besi sebagai media utama


untuk pengukuran kapasitansi kapasitor. Besi berfungsi sebagai
pembatas antara plat konduktor. Maka, muatan yang berpindah ialah
muatan antara besi dengan plat kapasitor. Dapat dilihat pada grafik
batang diatas. Grafik cenderung meningkat ketika tegangan yang
digunakan semakin besar. Ini menandakan semakin besar tegangan,
maka semakin bersar pula pergerakan antara muatan saat bertukar.
Bila tegangan yang digunakan kecil, maka akan menghasilkan
kapasitansi kapasitor yang kecil juga. Dan sebaliknya, jika
menggunakan tegangan yang besar, maka akan menghasilkan
kapasitansi kapasitor yang besar pula.

14
4. Percobaan 4 dengan Bahan Uji Mika

DIAGRAM BATANG ANTARA TEGANGAN DENGAN


PERHITUNGAN KAPASITOR PADA BAHAN UJI MIKA
20.00 18.00 18.00 18.00 18.00
17.20 17.20 17.80 17.80
18.00 17.00
16.00 14.00
ARUS X WAKTU

14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
TEGANGAN (V)

Diagram 2.4 Diagram Batang Percobaan 4

Pada percobaan 4, saya menggunakan mika sebagai bahan utamanya


dalam percobaan kapasitansi kapasitor. Dalam percobaan, didapatkan
data sebagaimana grafik diatas. Grafik menunjukkan bahwa dari
percobaan pertama hingga percobaan terakhir mengalami peningkatan
dalam pengukuran kapasitansi kapasitor. Dalam percobaan
menggunakan tegangan yang rendah akan menghasilkan kapasitansi
kapasitor yang rendah pula, dan sebaliknya, bila menggunakan
tegangan yang besar, maka akan menghasilkan kapasitansi kapasitor
yang tinggi pula.

15
2.9.2 Grafik antara C terhadap d untuk percobaan A

1. Percobaan 1 dengan Bahan Uji Udara

GRAFIK PENGUKURAN JARAK PLAT (cm) DENGAN


UDARA
20 17.8 18 17.8 17.8 17.8 17.8
17.6
18 16.4
16 13.8
JARAK PLAT (cm)

14
12
10
8
6
4
2
0
13.8 17.8 18 17.8 16.4 17.8 17.6 17.8 17.8
UDARA

Diagram 2.5 Grafik Pengukuran Jarak Plat dengan Udara

Pada percobaan 1 yang menggunakan udara sebagai media


utama, saya mendapatkan data bahwa saat jarak plat yang
berdekatan dengan plat konduktor serta diberikan tegangan yang
kecil akan menghasilkan kapasitansi kapasitor yang kecil pula.
Serta, jika diberikan tegangan yang besar dan jrak yang jauh akan
menghasilkan tegangan yang besar pula. Dapat dilihat pada
pergerakan grafik diatas, bahwa nilai pada kapasitansi kapasitor
yang dihasilkan dari percobaan meningkat saat semakin jauh jarak
antara kedua plat kapasitor dan semakin besar tegangan yang
diberikan.

16
2. Percobaan 2 dengan Bahan Uji Kertas

GRAFIK PENGUKURAN JARAK PLAT (cm) DENGAN


KERTAS
20 18 17.8 18 17.8 17.8
17.2 17.2 17.6
18
16 14
JARAK PLAT (cm)

14 11.8
12
10
8
6
4
2
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.6 6
KERTAS

Diagram 2.6 Grafik Pengukuran Jarak Plat Dengan Kertas.

Pada percobaan 2 yang menggunakan kertas sebagai media


utamanya, menghasilkan data seperti pada gambar grafik diatas.
Kertas yang digunakan dalam percobaan ini digunakan sebagai
pembatas antara plat kapasitor, sehingga tegangan yang diberikan ke
plat kapasitor akan bertukar muatan antara plat kapasitor dengan
kertas. Jika jarak yang digunakan dekat dan tegangan yang
digunakan kecil, maka kapasitansi kapasitor yang dihasilkan akan
kecil juga. Dan, bila menggunakan jarak yang jauh dan
menggunakan tegangan yang besar, maka akan menghasilkan
tegangan yang besar pula, karena didukung dengan tegangan yang
besar itu untuk membuat muatan berpindah.

17
3. Percobaan 3 dengan Bahan Uji Besi

GRAFIK PENGUKURAN JARAK PLAT (cm) DENGAN


BESI
20
17.8 17.8 17.6 17.8 17.8 17.8 17.8
18
15.8
16 14.6
13.2
JARK PLAT (cm)

14
12
10
8
6
4
2
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.6 6
BESI

Diagram 2.7 Grafik Pengukuran Jarak Plat Dengan Besi

Pada percobaan 3 yang menggunakan besi sebagai media utama,


yang menghasilkan data yang cenderung meningkat. Besi diletakkan
diantara kedua plat kapasitor, sehingga muatan yang bertukar adalah
muatan besi dengan plat konduktor. Bila jarak yang digunakan
dalam percobaan cukup dekat dan menggunakan tegangan yang
kecil, maka kapasitansi kapasitor yang dihasilkan kecil, sedangkan
jika menggunakan jarak yang jauh dan menggunakan tegangan yang
besar, maka akan menghasilkan data yang besar juga. Ini
dikarenakan tegangan akan mempengaruhi pergerakan muatan
antara plat konduktor dengan besi.

18
4. Percobaan 4 dengan Bahan Uji Mika

GRAFIK PENGUKURAN JARAK (cm) DENGAN MIKA


20 18 18 17.8 17.8 18 17.8
17 17.2 17.2
18
16 14
Jarak Plat (cm)

14
12
10
8
6
4
2
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.6 6
MIKA

Diagram 2.8 Grafik Pengukuran Jarak Plat Dengan Mika

Pada percobaan 4 yang menggunakan media utama mika


menghasilkan data seperti grafik diatas. Mika berfungsi sebagai
pembatas antara plat kapasitor, sehingga saat percobaan, muatan
yang bertukar adalah muatan plat kapasitor dengan mika. Saat
diberikan tegangan yang kecil dan diberi jarak yang dekat, maka
akan menghasilkan kapasitansi kapasitor yang kecil, sedangkan bila
menggunakan jarak yang jauh dan diberikan tegangan yang besar,
maka kapasitansi kapasitor yang dihasilkan besar.

19
2.10 Standar Deviasi dan Kesalahan Relatif
2.10.1 Percobaan 1 Dengan Menggunakan Media Udara

Udara(Xi) Xrata-xi (xrata-xi)^2


No
1 11 5,58 31,1364
2 13,8 2,78 7,7284
3 17,8 -1,22 1,4884
4 18 -1,42 2,0164
5 17,8 -1,22 1,4884
6 16,4 0,18 0,0324
7 17,8 -1,22 1,4884
8 17,6 -1,02 1,0404
9 17,8 -1,22 1,4884
10 17,8 -1,22 1,4884
Jumlah 165,8 49,396
Tabel 2.2 Tabel Pengukuran Kapasitansi Kapasitor Percobaan 1

Rata – rata = 165,8/10 = 16,58


Standar deviasi :

∑𝑛 (𝑥̄ - xi )2
𝑠 = √ 𝑖=1
𝑛−1

49,396
𝑠 =√
10 − 1

s = 2,342
Nilai Kesalahan Relatif
𝑠
Kesalahan relatif = x 100 %
𝑥̄
2,342
= x 100 %
165,8

= 1,41%

20
Jadi, Hasil Pengukuran nya adalah rata-rata ± standar deviasi
Hasil Pengukuran : X = 16,58 ± 2,342

2.10.2 Percobaan 2 Dengan Menggunakan Media Kertas

No Kertas(Xi) Xrata-xi (xrata-xi)^2


1 11,8 4,92 24,2064
2 14 2,72 7,3984
3 17,2 -0,48 0,2304
4 18 -1,28 1,6384
5 17,8 -1,08 1,1664
6 17,2 -0,48 0,2304
7 18 -1,28 1,6384
8 17,8 -1,08 1,1664
9 17,8 -1,08 1,1664
10 17,6 -0,88 0,7744
Jumlah 167,2 39,616

2.3 Tabel Pengukuran Kapasitansi Kapasitor Percobaan 2

Rata – rata = 167,2/10 = 16,72


Standar deviasi :

∑𝑛𝑖=1(𝑥̄ - xi )²
𝑠= √
𝑛−1

39,616
𝑠=√
9

s = 2,098
Nilai Kesalahan Relatif
𝑠
Kesalahan relatif = x 100 %
𝑥̄

21
2,098
= 𝑥 100%
16,72

= 12,54%
Jadi, Hasil Pengukuran nya adalah rata-rata ± standar deviasi
Hasil Pengukuran = 16,72 ± 2,098

2.10.3 Percobaan 3 Dengan Menggunakan Media Besi

No Besi (Xi) Xrata-xi (xrata-xi)^2


1 13,20 3,60 12,96
2 14,60 2,20 4,84
3 15,80 1,00 1,00
4 17,80 -1,00 1,00
5 17,80 -1,00 1,00
6 17,60 -0,80 0,64
7 17,80 -1,00 1,00
8 17,80 -1,00 1,00
9 17,80 -1,00 1,00
10 17,80 -1,00 1,00
Jumlah 168,00 25,44
2.4 Tabel Pengukuran Kapasitansi Kapasitor Percobaan 3

Rata – rata = 168/10 = 16,8


Standar deviasi :

∑𝑛 (𝑥̄ - xi )²
𝑠 = √ 𝑖=1
𝑛−1

25,44
𝑠=√ s = 1,68
9

Nilai Kesalahan Relatif

22
𝑠
Kesalahan relatif = x 100 %
𝑥̄
1,68
= 𝑥 100%
16,8

= 10%
Jadi, Hasil Pengukuran nya adalah rata-rata ± standar deviasi
Hasil Pengukuran = 16,8 ± 1,68

2.10.4 Percobaan 4 Dengan Menggunakan Media Mika


No Mika (Xi) Xrata-xi (xrata-xi)^2
1 14,00 3,30 10,89
2 17,00 0,30 0,09
3 17,20 0,10 0,01
4 18,00 -0,70 0,49
5 18,00 -0,70 0,49
6 18,00 -0,70 0,49
7 17,20 0,10 0,01
8 17,80 -0,50 0,25
9 18,00 -0,70 0,49
10 17,80 -0,50 0,25
Jumlah 173,00 13,46

2.5 Tabel Pengukuran Kapasitansi Kapasitor Percobaan 3

Rata – rata = 173/10 = 17,3


Standar Deviasi :

∑𝑛𝑖=1(𝑥̄ - xi )²
𝑠= √
𝑛−1

13,46
𝑠=√ s = 1,229
9

𝑠
Kesalahan relative = 𝑥 x 100%
1,229
= 𝑥 100% = 7,10%
17,3

23
Jadi, hasil pengukurannya adalah rata-rata ± standar deviasi
Hasil pengukuran = 17,3 ± 1,229

2.11 Hasil Perhitungan Pengukuran


2.11.1 Hasil Pengukuran Nilai Kapasitansi
1. Media Udara
Nilai tegangan rata-rata = 165 V, Q rata-rata udara = 16,58
C = Q/V = 16,58/165 = 0,1004 µF
2. Media Kertas
Nilai tegangan rata-rata = 165 V, Q rata-rata kertas = 16,72
C = Q/V = 16,72/165 = 0,1013 µF
3. Media Besi
Nilai tegangan rata-rata = 165 V, Q rata-rata besi = 16,8
C = Q/V = 16,8/165 = 0,1018 µF
4. Media Mika
Nilai tegangan rata-rata = 165 V, Q rata-rata mika = 17,28
C = Q/V = 17,28/165 = 0,1047 µF
2.11.2 Hasil Pengukuran Energi yang Tersimpan
1. Udara
U = ½ CV2 = ½ (0,1004)(165)2 = 1367,78 J
2. Kertas
U = ½ CV2 = ½ (0,1013)(165)2 = 1378,93 J
3. Besi
U = ½ CV2 = ½ (0,1018)(165)2 = 1385,75 J
4. Mika
U = ½ CV2 = ½ (0,1047)(165)2 = 1425,50 J

24
2.11.3 Hasil Pengukuran Konstanta Dielektrik
1. Udara
A = 125,6 x 10-4 ; jarak rata-rata (d) = 3,75 x 10-2 m ; εo = 8,85
x 10-12 ; C = 0,1004x10-6
𝐶𝑑 0,1004𝑥 10−6 𝑥 3,75𝑥10−2
K = εo A = = 33871,3
8,85𝑥10−12 𝑥 125,6𝑥10−4

Konstanta dielektrik udara sebenarnya = 1,00059


2. Kertas
A = 125,6 x 10-4 ; jarak rata-rata (d) = 3,75 x 10-2 m ; εo = 8,85
x 10-12 ; C = 0,1013x10-6
𝐶𝑑 0,1013𝑥 10−6 𝑥 3,75𝑥10−2
K = εo A = = 34174,9
8,85𝑥10−12 𝑥 125,6𝑥10−4

Konstanta dielektrik kertas sebenarnya = 3,7


3. Besi
A = 125,6 x 10-4 ; jarak rata-rata (d) = 3,75 x 10-2 m ; εo = 8,85
x 10-12 ; C = 0,1018x10-6
𝐶𝑑 0,1018𝑥 10−6 𝑥 3,75𝑥10−2
K = εo A = = 34343,6
8,85𝑥10−12 𝑥 125,6𝑥10−4

Konstanta dielektrik besi sebenarnya = 8


4. Mika
A = 125,6 x 10-4 ; jarak rata-rata (d) = 3,75 x 10-2 m ; εo = 8,85
x 10-12 ; C = 0,1047x10-6
𝐶𝑑 0,1047𝑥 10−6 𝑥 3,75𝑥10−2
K = εo A = = 35321,9
8,85𝑥10−12 𝑥 125,6𝑥10−4

Konstanta dielektrik mika sebenarnya = 5,4 – 8

2.12 Kesimpulan
1. Pada percobaan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa, semakin dekat
jarak yang digunakan dan semakin besar tegangan yang diberikan menuju
plat kapasitor untuk menguji kapasitansi kapasitor dengan atau tidak
menggunakan media utama (udara, kertas, besi, maupun mika), maka akan
menghasilkan nilai kapasitansi kapasitor yang besar. Sebaliknya, bila jarak

25
yang digunakan cukup jauh dan tegangan yang diberikan kecil, maka akan
menghasilkan kapasitansi kapasitor yang kecil pula. Hal ini dikarekanan,
semakin dekat jarak antara kedua plat permukaan benda (dalam hal ini
faktor dielektrik), maka akan semakin mudah muatan diantara kedua plat
bertukar atau berpindah.
2. Semakin besar luas penampang plat kapasitor yang digunakan, maka akan
semakin besar pula nilai kapasitansi kapasitor yang diperoleh.
3. Dari keseluruhan media yang digunakan, yakni udara, kertas, besi, dan
mika, yang paling baik dijadikan bahan dielektrik dari suatu kapasitor,
karena mika baik dalam bertukar muatan-muatan pada plat kapasitor,
dengan nilai 5,4 - 8

2.13 Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum, gunakan jarak yang konstan atau tegangan
yang konstan, sehingga akan mudah melihat bagaimana perbandingan
antara jarak yang jauh dengan jarak yang dekat atau tegangan yang rendah
maupun tegangan yang tinggi.
2. Gunakan nilai amplifier secara konstan untuk mempermudah pengukuran
kapasitansi kapasitor.
3. Lakukan perhitungan dengan cermat agar mendapatkan data yang valid.
4. Pahami dan cermati jobsheet sebelum melaksanakan praktikum.
5. Bertanyalah kepada instruktur apabila merasa kesulitan dalam
melaksanakan praktikum.
6. Pastikan alat-alat yang digunakan untuk praktikum bekerja dengan baik saat
digunakan.

26

Anda mungkin juga menyukai