Anda di halaman 1dari 50

PERCOBAAN 5

KAPASITOR PLAT PARALEL

LAPORAN PRAKTIKUM

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Praktikum Elektromagnetika

Yang dibina oleh Ibu Ardiana Hanatan

Oleh kelompok 5:

1. Dewi Setio Putri (190321624073)


2. Kama Lula Nur F. (190321624085)
3. Nisrina Mesi (190321624008)
4. Siti Muzdalifah (190321624014)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA

MEI 2021
PERCOBAAN 5

KAPASITOR PLAT PARALEL

A. Tujuan
1. Mengetahui hubungan antara luas permukaan dan kapasitansi kondensator.
2. Mengetahui hubungan antara jarak antar plat dan kapasitansi kondensator.
3. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi kondensator.
4. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada
kapasitansi kondensator.
5. Mengetahui pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik.
6. Mengetahui karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan dielektrik
berbeda

B. Dasar Teori

Kapasitor merupakan sebuah alat atau komponen dalam elektronika yang


digunakan untuk meyimpan sebuah arus atau aliran listrik yang berbentuk sebuah
muatan. Kapasitor terdiri dari dua logam yang berbentuk sejajar yang didalamnya
terdapat sebuah bahan yang isolator yang biasa disebut dengan bahan dielektrik.
Bahan dielektrik yang sering dijumpai antara lain, kertas, keramik, karton, kaca , dan
masih banyak lagi (Haliday,1984).
Setiap dua konduktor yang dipisahkan oleh isolator dikatakan membentuk
kapasitor. Untuk kebanyakan keperluan praktis, muatan masing-masing konduktor
sama besar dan berlawanan tanda, sehingga muatan netto pada kapasitor secara
keseluruhan sama dengan nol. Beberapa sifat kapasitor yang diketahui antara lain
adalah dapat menyimpan muatan listrik, dapat menahan arus searah, dan dapat
meneruskan arus bolak-balik.
Kapasitor banyak penerapannya pada rangkaian listrik. Kapasitor digunakan
untuk menyetel rangkaian radio dalam usaha menyamakan frekuensi antara radio
dalam usaha menyamakan frekuensi antara radio penerima dan radio pemancar, untuk
perata arus searah yang berasal dari penyearah arus bolak—balik. Dapat juga,
kapasitor untuk mencegah bunga api pada waktu sebuah rangkaian yang mengandung
induktor tiba-tiba dibuka. Sistem penyalaan semua mesin mobil memiliki kapasitor
untuk keperluan ini. Efisiensi transmisi daya arus bolak-balik sering dapat dinaikkan
dengan menggunakan kapasitor besar.

a. Kapasitansi Kondensator Plat Sejajar sebagai Fungsi Luas Permukaan dan


Jarak Antar Plat
Kondensator adalah piranti elektronik yang dapat berfungsi menyimpan
muatan listrik. Kemmapuan kondensator untuk menyimpan muatan tersebut
disebut kapasitansi kondensator. Salah satu jenis kondesator adalah kondensator
plat sejajar. Perhatikanlah gambar berikut:

Jika kedua plat, dengan luas penampang S dan berjarak antar plat d, diberi
tegangan listrik V, maka muatan Q yang dapat disimpan sebanding dengan
tegangan listrik yang diberikan. Tetapan kesebandingannya, adalah kapasitansi
kondensator C. Dengan demikian hubungan muatan, tegangan dan kapasitansi
kondensator adalah

Q=CV (1)

Kapasitansi C pada persamaan (1) berharga tetap, asalkan dimensi pla


tidak berubah. Pada prakteknya, suatu kondensator memiliki tegangan operasi
maksimum tertentu.

Dalam kaitannya dengan dimensi plat, kapasitansi kondensator sebanding


dengan luas penampang S dan berbanding terbalik dengan jarak antar plat.
Tetapan kesebandingannya adalah permitivitas vakum ε0. Dengan demikian
hubungan antara luas penampang, jarak antara plat dan kapasitansi kondensator
adalah

𝑆
C = ε0𝑑 (2)

Harga permitivitas vakum ε0= 8,85.10 pF/m

b. Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi Kondesantor


Selain faktor tegangan, luas penampang dan jarak antar plat, terdapat
bahan dielektrik yang dapat disisipkan di antara kedua plat yang mempengaruhi
kapasitansi kapasitor. Disisipkannya bahan dielektrik bertujuan memperbesar
kapasitansi. Jika kapasitansi mula-mula C0, maka kapasitansi kondensator setelah
disisipi bahan dielektrik adalah
C = εx C0 (3)
Dengan εx adalah permitivitas relatif bahan dielektrik yang berharga lebih
besar satu. Untuk vakum permitivitas relatifnya berharga satu. Jika persamaan (2)
disubsitusikan ke persamaan (3) diperoleh ungkapan kapasitansi kondensator plat
sejajar yang disisipi bahan dielektrik.
𝑆
C = ε0εr 𝑑 (4)

c. Pengaruh Variasi Jarak dan Jumlah Bahan Dielektrik pada Kapasitansi


Kondesator
Dalam praktek, dapat saja bahan dielektrik disisipkan secara parsial atau
tidak penuh di antara kedua plat seperti gambar berikut.
Jika penampang bahan dielektrik yang disisipkan memiliki luas x kali luas
plat total, dengan x < 1, maka kapasitansi kondensator menjadi
Cx = {(𝜀𝑥 − 1) 𝑥 + 1}𝐶0 (5)
Dapat juga, bahan dielektrik disisipkan secara penuh di antara kedua plat,
tetapi jarak antar plat yang divariasi. Perhatikanlah gambar berikut.
Jika ketebalan plat dielektrik adalah y kali jarak antar kedua plat, dengan
y < 1, maka kapasitansi kondensator menjadi
𝜀𝑟
Cy = 𝜀 𝐶0
𝑟 − (𝜀𝑟 −1)𝑦

Disamping dua hal di atas, dapat juga, dua bahan dielektrik disisipkan
sekaligus di antara kedua plat kondensator.

Jika permitivitas relative masing-masing dielektrik adalah 𝜀1 dan 𝜀2 , maka


kapasitansi kondensator menjadi
2 𝜀1𝜀2
C1,2 = 𝜀 C0 (7)
1+ 𝜀2

C. Alat dan Bahan


1. Kondesator Plat Paralel
a. Terdiri dari plat tetap (fixed plate) dan plat yang dapat digerakkan (movable plate)
untuk mevariasi luas permukaan plat.
b. Variasi jarak antara kedua plat dilakukan dengan menempatkan movable plate
pada lima alur yang berbeda, tetapi berjarak sama satu sama lain.
c. Pengaruh bahan dielektrik dilakukan dengan memasukkan plat dielektrik diantara
kedua plat.
d. Spesifikasi kondensator palt sejajar:
Luas plat : 0,0625 m2 (25 cm2)
Jarak antar plat : 3 s/d 15 mm (terdiri atas 5 jarak dengan 3 mm perjarak)
Kapasitansi : 200 pF (tanpa bahan dielektrik)
Plat dielektrik : 3 jenis, yaitu vinyl chlorida, glas dan karton dengan tebal masing-
masing 3 mm
2. Kapasitansi Meter
3. Volt Meter DC
D. Desain Alat

E. Prosedur Percobaan

Dalam praktikum ini dimulai dengan percobaan I yaitu hubungan luas


penampang dan kapasitansi, dengan langkah awal menyusun peralatan seperti pada
skema eksperimen selanjutnya masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm),
tetapi tidak penuh lalu ukurlah kedalaman plat movable pada alur pertama tersebut
dan ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada kapasitansi
meter atau pada voltmeter proyeksi. Ulangi langkah 2 s/d 4, tetapi untuk kedalaman
plat movable yang berbeda dan ulangi langkah 5 untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15
mm).

Percobaan 2 yaitu hubungan tarak antar plat dan kapasitansi. Menyusun


peralatan seperti pada skema eksperimen dan masukkan plat movable pada alur
pertama (3 mm) secara penuh lalu ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara
membaca langsung pada kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi. Ulangi
langkah 2 s/d 3, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15 mm).

Percobaan 3 pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi. Menyusun peralatan


seperti pada skema eksperimen lalu masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm)
secara penuh dan ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung
pada kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi lalu sisipkanlah secara penuh
bahan dielektrik vinyl chlorida. Ulangi langkah 3 dan ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi
untuk bahan dielektrik glass serta ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik
karton.

Percobaan 4 pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan parsial pada


kapasitansi. Menyusun peralatan seperti pada skema eksperimen lalu masukkan plat
movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh lalu ukurlah kapasitansi kondensator
dengan cara membaca langsung pada kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
dan sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida, tetapi tidak penuh. Ukurlah
kedalaman bahan dielektrik vinyl chlorida pada alur pertama tersebut, ulangi langkah
3, ulangi langkah 4 s/d 6, tetapi untuk kedalaman yang berbeda dan ulangi langkah 4
s/d 7, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton.

Percobaan 5 pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator


yang disisipi bahan dielektrik. Menyusun peralatan seperti pada skema eksperimen
dan masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh. Ukurlah
kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada kapasitansi meter atau
pada voltmeter proyeksi dan sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida secara penuh.
Ulangi langkah 3, ulangi langkah 2 s/d 5, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6mm s/d
15 mm) dan ulangi langkah 2 s/d 6, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton.

Percobaan 6 karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan


dielektrik berbeda. Menyusun peralatan seperti pada skema eksperimen dan masukkan
plat movable pada alur kedua (6 mm) secara penuh. Ukurlah kapasitansi kondensator
dengan cara membaca langsung pada kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi
dan sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida dan glass bersamasama secara penuh.
Ulangi langkah 3, ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton
dan ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik vinyl chlorida dan karton.
F. Data Pengamatan
Tabel 1. Hubungan luas penampang dan kapasitansi

Alur pertama (3mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 75
2 10 250 100
3 15 375 130
4 20 500 160
5 25 625 190

Alur kedua (6mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 60
2 10 250 80
3 15 375 100
4 20 500 120
5 25 625 150

Alur ketiga (9mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 50
2 10 250 60
3 15 375 70
4 20 500 90
5 25 625 100

Alur keempat (12mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 40
2 10 250 45
3 15 375 50
4 20 500 60
5 25 625 70

Alur kelima (15mm)


No X (cm) S (cm2) C (pF)
1 5 125 35
2 10 250 40
3 15 375 50
4 20 500 55
5 25 625 65

Tabel 2. Hubungan jarak antar plat dan kapasitansi


Alur d (mm) C (pF)

1 3 190

2 6 110

3 9 90

4 12 70

5 15 60

Tabel 3. Pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi


Bahan Dielektrik C (pF)

Vakum 200

Vinyl Chlorida 400

Kaca 500

Karton 800

Tabel 4. Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada


kapasitansi
i. Karton
No Co (pF) h (cm) X Cx (pF)

1 190 14 0,56 500

2 190 16 0,64 500

3 190 18 0,72 550

4 190 20 0,8 600

5 190 22 0,88 650

ii. Vinyl Klorida


No Co (pF) h (cm) X Cx (pF)

1 190 14 0,56 300

2 190 16 0,64 300

3 190 18 0,72 350

4 190 20 0,8 350

5 190 22 0,88 400

iii. Kaca
No Co (pF) h (cm) X Cx (pF)

1 190 14 0,56 350

2 190 16 0,64 400

3 190 18 0,72 400

4 190 20 0,8 400

5 190 22 0,88 450


Tabel 5. Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik
i. Kaca
No Co (pF) d (mm) Y Cy (pF)

1 200 3 1 500

2 100 6 0,5 150

3 100 9 0,3 100

4 70 12 0,25 80

5 60 15 0,2 65

ii. Vinyl Klorida


No Co (pF) d (mm) Y Cy (pF)

1 200 3 1 400

2 100 6 0,5 150

3 100 9 0,3 100

4 70 12 0,25 80

5 60 15 0,2 65

iii. Karton
No Co (pF) d (mm) Y Cy (pF)

1 200 3 1 800

2 100 6 0,5 180

3 100 9 0,3 110

4 70 12 0,25 90
5 60 15 0,2 70

Tabel 6. Karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan


dielektrik berbeda
No Bahan Dielektrik C (pF)

1 Vakum 110

2 Kaca +Vinyl Clorida 270

3 Kaca + Karton 400

4 Vinyl Chlorida + Karton 300

G. Analisa Data

PERCOBAAN 1 - Hubungan antara Luas Penampang dan Kapasitansi

a. Grafik antara luas permukaan dan kapasitansi kondensator


Alur pertama (3 mm)

Hubungan luas penampang dan kapasitansi


20 15
15 12
9
C (pF)

10 6
3
5
0
0 1 2 3 4 5 6
S (cm2)

Alur kedua (6 mm)


Hubungan luas penampang dan kapasitansi)
20 15
15 12
9
C (pF)
10 6
3
5
0
0 1 2 3 4 5 6
S (cm2)

Alur ketiga (9 mm)

Hubungan luas penampang dan kapasitansi)


20 15
15 12
9
C (pF)

10 6
3
5
0
0 1 2 3 4 5 6
S (cm2)

Alur keempat (12 mm)

Hubungan luas penampang dan kapasitansi)


20 15
15 12
9
C (pF)

10 6
3
5
0
0 1 2 3 4 5 6
S (cm2)

Alur kelima (15 mm)


Hubungan luas penampang dan kapasitansi)
20 15
15 12
9
C (pF)
10 6
3
5
0
0 1 2 3 4 5 6
S (cm2)

b. Menentukan kemiringan grafik (b)


Alur Pertama (3 mm)

no x y xy
1 125 75 15625 5625 9375
2 250 100 62500 10000 25000
3 375 130 140625 16900 48750
4 500 160 250000 25600 80000
5 625 190 390625 36100 118750
∑ 1875 655 859375 94225 281875
∑² 3515625 429025 7,38525E+11 8878350625 79453515625

𝑛 (⅀𝑥𝑦)−⅀𝑥⅀𝑦
b= 𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2
5(281875)−1875×655
= 5(859375)−(1875)2

=0,232

1 ⅀𝑦 2 −⅀𝑥 2 (⅀y)2 −2⅀x⅀y⅀xy+n(⅀xy)2


Sy=√𝑛−2 ⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2

1 94225−859375(655)2 −2(1875)(655)(281875)+5(79453515625)
=√5−2 5(859375)−(3515625)

=110,412

𝑛
Sb=Sy√𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2
5
=110,412√5(859375)−(1875)2

=0,279

𝑆𝑏
Rb= 𝑏 x100%
0,279
=0,232x100%

=120% (3 AP)

Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b=(0,232 ±


0,279) dengan ralat relative sebesar 120%

Alur Kedua (6 mm)

no x y 𝑥2 𝑦2 xy
1 125 60 15625 3600 7500
2 250 80 62500 6400 20000
3 375 100 140625 10000 37500
4 500 120 250000 14400 60000
5 625 150 390625 22500 93750
∑ 1875 510 859375 56900 218750
∑² 3515625 260100 7,38525E+11 3237610000 47851562500

𝑛 (⅀𝑥𝑦)−⅀𝑥⅀𝑦
b= 𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2
5(218750)−1875×510
= 5(859375)−(1875)2

=0,176

1 ⅀𝑦 2 −⅀𝑥 2 (⅀y)2 −2⅀x⅀y⅀xy+n(⅀xy)2


Sy=√𝑛−2 ⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2

1 56900−859375(510)2 −2(1875)(510)(218750)+5(47851562500)
=√5−2 5(859375)−(3515625)

=414,471
𝑛
Sb=Sy√𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2

5
=414,471√5(859375)−(1875)2

=1,048

𝑆𝑏
Rb= 𝑏 x100%
1,048
=0,176x100%

=5,95% (3 AP)

Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b=(0,176 ±


1, ,048) dengan ralat relative sebesar 5,95%

Alur Ketiga (9 mm)

no x y 𝑥2 𝑦2 xy
1 125 50 15625 2500 6250
2 250 60 62500 3600 15000
3 375 70 140625 4900 26250
4 500 90 250000 8100 45000
5 625 100 390625 10000 62500
∑ 1875 370 859375 29100 155000
∑² 3515625 136900 7,38525E+11 846810000 24025000000

𝑛 (⅀𝑥𝑦)−⅀𝑥⅀𝑦
b= 𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2
5(155000)−1875×370
=
5(859375)−(1875)2

=0,104

1 ⅀𝑦 2 −⅀𝑥 2 (⅀y)2 −2⅀x⅀y⅀xy+n(⅀xy)2


Sy=√𝑛−2 ⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2

1 29100−859375(370)2 −2(1875)(370)(155000)+5(24025000000)
=√5−2 5(859375)−(3515625)
=270,246

𝑛
Sb=Sy√𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2

5
=270,246√5(859375)−(1875)2

=0,683

𝑆𝑏
Rb= 𝑏 x100%
0,683
=0,104x100%

=657% (3 AP)

Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b=(0,104 ±


0,683) dengan ralat relative sebesar 657%

Alur Keempat (12 mm)

no x y 𝑥2 𝑦2 xy
1 125 40 15625 1600 5000
2 250 45 62500 2025 11250
3 375 50 140625 2500 18750
4 500 60 250000 3600 30000
5 625 70 390625 4900 43750
∑ 1875 265 859375 14625 108750
∑² 3515625 70225 7,38525E+11 213890625 11826562500

𝑛 (⅀𝑥𝑦)−⅀𝑥⅀𝑦
b=
𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2
5(108750)−1875×265
= 5(859375)−(1875)2

=0,040

1 ⅀𝑦 2 −⅀𝑥 2 (⅀y)2 −2⅀x⅀y⅀xy+n(⅀xy)2


Sy=√𝑛−2 ⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2
1 14625−859375(265)2 −2(1875)(265)(108750)+5(11826562500)
=√5−2 5(859375)−(3515625)

=173.518

𝑛
Sb=Sy√𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2

5
=173.518√5(859375)−(1875)2

=438,971

𝑆𝑏
Rb= 𝑏 x100%
438,971
= 0,0408 x100%

=107% (3 AP)

Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b=(0,0408 ±


438) dengan ralat relative sebesar 107%

Alur Kelima (15 mm)

no x y 𝑥2 𝑦2 xy
1 125 35 15625 1225 4375
2 250 40 62500 1600 10000
3 375 50 140625 2500 18750
4 500 55 250000 3025 27500
5 625 65 390625 4225 40625
∑ 1875 245 859375 12575 101250
∑² 3515625 60025 7,38525E+11 158130625 10251562500

𝑛 (⅀𝑥𝑦)−⅀𝑥⅀𝑦
b= 𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2
5(101250)−1875×245
= 5(859375)−(1875)2

=1,23
1 ⅀𝑦 2 −⅀𝑥 2 (⅀y)2 −2⅀x⅀y⅀xy+n(⅀xy)2
Sy=√𝑛−2 ⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2

1 12575−859375(245)2 −2(1875)(245)(101250)+5(10251562500)
=√5−2 5(859375)−(3515625)

=598,717

𝑛
Sb=Sy√𝑛⅀𝑥 2 −(⅀𝑥)2

5
=598,717√5(859375)−(1875)2

=1,514

𝑆𝑏
Rb= 𝑏 x100%
598,717
= x100%
1,236

=122% (3 AP)

Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b=(1,236 ±


598,7) dengan ralat relative sebesar 122%

PERCOBAAN 2 - Hubungan jarak antar plat dan kapasitansi

no d (x) C (y) 𝑥2 𝑦2 xy
1 3 190 9 36100 570
2 6 110 36 12100 660
3 9 90 81 8100 810
4 12 70 144 4900 840
5 15 60 225 3600 900
∑ 45 520 495 64800 3780
∑² 2025 270400 245025 4199040000 14288400

𝑛 ∑𝑥𝑦− ∑𝑥∑𝑦
b=
𝑛 ∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
5 (3780)−(45)(520)
=
5(495)−2025

18900−23400
=
2475−2025

4500
=− = -10
450

1 ∑𝑥 2 (∑𝑦)2 −2∑𝑥∑𝑦∑𝑥𝑦+𝑛(∑𝑥𝑦)2
Sy = √ − [∑𝑦 2 − ]
𝑛−2 𝑛∑𝑥 2 −(∑𝑥)2

1 495(270400)−2 (45)(520)(3780)+5(14288400)
Sy = √5−2 − [3600 − ]
5 (495)−2025

1 (123848000)−(176904000)+(71442000)
Sy = √ − [3600 − ]
3 450

1
Sy = √3 − [209408,8888]

Sy = √209409,5555

Sy = 457,611

𝑛
Sb = Sy √
𝑛∑𝑥 2 −(∑𝑥)2

5
Sb = 457,611√
450

Sb = 48,236

𝑆𝑏
Rf = 𝑥 100%
𝑏

48,236
Rf = 𝑥 100%%
−10

Rf = 482 %

Jadi pada percobaan 2 diperoleh nilai b = (48±10) dengan ralat relatif


sebesar 482% (2 Angka Penting)
PERCOBAAN 3 - Pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi

a. Vinyl Klorid
𝐶 400
εr = = =2
𝐶0 200

1 2 𝐶 2
Sεr= √| ∆𝐶| 2 + |− ∆𝐶0 | 2
𝐶0 3 𝐶0 2 3

1 2 400 2
= √| 5| 2 + |− 5| 2
200 3 (200)2 3

= √|0,03333333 − 0,06|
= √0,03
= 0,173

S𝜀𝑟
Rεr = 𝑥 100%
𝜀𝑟

0,173
= 𝑥 100%
2

= 8,65 %

b. Kaca
𝐶 500
εr = = = 2,5
𝐶0 200

1 2 𝐶 2
Sεr= √| ∆𝐶| 2 + |− ∆𝐶0 | 2
𝐶0 3 𝐶0 2 3

1 2 500 2
= √| 5| 2 + |− 5| 2
200 3 (200)2 3

= 0,342

S𝜀𝑟
Rεr = 𝑥 100%
𝜀𝑟

0,342
= 𝑥 100%
2,5

= 13,68 %
c. Kaca
𝐶 800
εr = = =4
𝐶0 200

1 2 𝐶 2
Sεr= √| ∆𝐶| 2 + |− ∆𝐶0 | 2
𝐶0 3 𝐶0 2 3

1 2 800 2
= √| 5| 2 + |− 5| 2
200 3 (200)2 3

= 0,408

S𝜀𝑟
Rεr = 𝑥 100%
𝜀𝑟

0,408
= 𝑥 100%
4

= 10,2 %

PERCOBAAN 4 – Pengaruh Bahan Dielektrik yang Dimasukkan Parsial pada


Kapasitansi

• Menentukan nilai 𝜀𝑟
• 𝜀𝑟 Vinyl Chlorida = 2
• 𝜀𝑟 Glass = 2,5
• 𝜀𝑟 Karton =4
• Kapasitansi setelah disisipi bahan dielektrik secara parsial menggunakan 𝐶0 = 190 Pf
• Karton
- 𝐶𝑥1 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥1 + 1]𝐶0

= [(4 − 1)0,56 + 1]190

= 509,2

- 𝐶𝑥2 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥2 + 1]𝐶0

= [(4 − 1)0,64 + 1]190

= 554,8

- 𝐶𝑥3 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥3 + 1]𝐶0


= [(4 − 1)0,72 + 1]190

= 600,4

- 𝐶𝑥4 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥4 + 1]𝐶0

= [(4 − 1)0,8 + 1]190

= 646

- 𝐶𝑥5 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥5 + 1]𝐶0

= [(4 − 1)0,88 + 1]190

= 691,6

• Vinyl Chlorida
- 𝐶𝑥1 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥1 + 1]𝐶0
= [(2 − 1)0,56 + 1]190
= 296,4
- 𝐶𝑥2 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥2 + 1]𝐶0
= [(2 − 1)0,64 + 1]190
= 311,6
- 𝐶𝑥3 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥3 + 1]𝐶0
= [(2 − 1)0,72 + 1]190
= 326,8
- 𝐶𝑥4 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥4 + 1]𝐶0
= [(2 − 1)0,8 + 1]190
= 342
- 𝐶𝑥5 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥5 + 1]𝐶0
= [(2 − 1)0,88 + 1]190
= 357,2
• Glass
- 𝐶𝑥1 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥1 + 1]𝐶0
= [(2,5 − 1)0,56 + 1]190
= 349,6
- 𝐶𝑥2 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥2 + 1]𝐶0
= [(2,5 − 1)0,64 + 1]190
= 372,4
- 𝐶𝑥3 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥3 + 1]𝐶0
= [(2,5 − 1)0,72 + 1]190
= 395,2
- 𝐶𝑥4 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥4 + 1]𝐶0
= [(2,5 − 1)0,8 + 1]190
= 418
- 𝐶𝑥5 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥5 + 1]𝐶0
= [(2,5 − 1)0,88 + 1]190
= 440,8
• Uji beda (Uji t) bahan karton
No Cx Ukur Cx Hitung D D2
1 500 509,2 -9,2 84,64
2 500 554,8 -54,8 3003,04
3 550 600,4 -50,4 2540,16
4 600 646 -46 2116
5 650 691,6 -41,6 1730,56
N=5 -202 9474,4
- 𝛼 = 0,05
- 𝑑𝑓 = 𝑁 − 1 = 5 − 1 = 4
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,77645
- Kriteria pengujian :
𝐻0 diterima jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

∑𝐷
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
2 2
√𝑁 ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑁−1
−202
𝑡ℎ𝑖𝑡 = = −4,985
2
√5(9474,4) − (−202)
4
Melalui uji beda diketathui bahwa thitung lebih kecil dibanding dengan ttabel . Maka, H0
diterima dengan kesimpulan bahwa bahan dielektrik karton yang dimasukkan secara
parsial pada kapasitansi memberi pengaruh yang cukup signifikan dan terdapat
kesesuaian dari hasil perhitungan dan hasil pengukuran kapasitansi kapasitor.

• Uji beda (uji t) bahan vinyl clorida


No Cx Ukur Cx Hitung D D2
1 300 296,4 3,6 12,96
2 300 311,6 -11,6 134,56
3 350 326,8 23,2 538,24
4 350 342 8 64
5 400 357,2 42,8 1831,84
N=5 66 2581,6

- 𝛼 = 0,05
- 𝑑𝑓 = 𝑁 − 1 = 5 − 1 = 4
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,77645
- Kriteria pengujian :
𝐻0 diterima jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

∑𝐷
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
2 2
√𝑁 ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑁−1
66
𝑡ℎ𝑖𝑡 = = 1,42738
2
√5(2581,6) − (66)
4
Melalui uji beda diketathui bahwa thitung lebih kecil dibanding dengan ttabel . Maka, H0
diterima dengan kesimpulan bahwa bahan dielektrik vinyl chloride yang dimasukkan
secara parsial pada kapasitansi memberi pengaruh yang cukup signifikan dan terdapat
kesesuaian dari hasil perhitungan dan hasil pengukuran kapasitansi kapasitor.

• Uji beda (uji t) bahan glass


No Cx Ukur Cx Hitung D D2
1 350 349,6 0,4 0,16
2 400 372,4 27,6 761,76
3 400 395,2 4,8 23,04
4 400 418 -18 324
5 450 440,8 9,2 84,64
N=5 24 1193,6

- 𝛼 = 0,05
- 𝑑𝑓 = 𝑁 − 1 = 5 − 1 = 4
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,77645
- Kriteria pengujian :
𝐻0 diterima jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

∑𝐷
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
2 2
√𝑁 ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑁−1
24
𝑡ℎ𝑖𝑡 = = 0,653682
2
√5(1193,6) − (24)
4
Melalui uji beda diketathui bahwa thitung lebih kecil dibanding dengan ttabel . Maka, H0
diterima dengan kesimpulan bahwa bahan dielektrik glass yang dimasukkan secara
parsial pada kapasitansi memberi pengaruh yang cukup signifikan dan terdapat
kesesuaian dari hasil perhitungan dan hasil pengukuran kapasitansi kapasitor.

PERCOBAAN 5 – Pengaruh Variasi Jarak Antar Plat pada Kapasitansi Kondensator


yang Disisipi Bahan Dielektrik

• Nilai y
• Y1 = 1
• Y2 = 0,5
• Y3 = 0,3
• Y4 = 0,25
• Y5 = 0,2
• nilai 𝜀𝑟
• 𝜀𝑟 Vinyl Chlorida = 2
• 𝜀𝑟 Glass = 2,5
• 𝜀𝑟 Karton =4
• Kapasitansi setelah disisipi bahan dielektrik dengan variasi jarak antar plat
• Karton
𝜀𝑟
- 𝐶𝑦1 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

4
= 4−(4−1)1 200

= 800

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦2 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

4
= 4−(4−1)0,5 100

= 160

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦3 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

4
= 4−(4−1)0,3 100

= 129,03

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦4 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

4
= 4−(4−1)0,25 70

= 86,15

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦5 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

4
= 4−(4−1)0,2 60

= 82,35

• Vinyl Chlorida
𝜀𝑟
- 𝐶𝑦1 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2
= 2−(2−1)1 200
= 400

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦2 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2
= 2−(2−1)0,5 100

= 133,3

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦3 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2
= 100
2−(2−1)0,3

= 117,65

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦4 = 𝐶0
𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦

2
= 2−(2−1)0,25 70

= 80

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦5 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2
= 2−(2−1)0,2 60

= 66,6

• Glass
𝜀𝑟
- 𝐶𝑦1 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2,5
= 2,5−(2,5−1)1 200

= 500

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦2 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2,5
= 2,5−(2,5−1)0,5 100

= 142,86
𝜀𝑟
- 𝐶𝑦3 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2,5
= 2,5−(2,5−1)0,3 100

= 121,95

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦4 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2,5
= 2,5−(2,5−1)0,25 70

= 82,35

𝜀𝑟
- 𝐶𝑦5 = 𝜀𝑟−(𝜀𝑟−1)𝑦 𝐶0

2,5
= 2,5−(2,5−1)0,2 190

= 79,54

• Uji beda (Uji t) bahan karton


No Cy Ukur Cy Hitung D D2
1 800 800 0 0
2 180 160 20 400
3 110 129,03 -19,03 362,1409
4 90 86,15 3,85 14,8225
5 70 82,35 -12,35 152,5225
N=5 -7,53 929,4859

- 𝛼 = 0,05
- 𝑑𝑓 = 𝑁 − 1 = 5 − 1 = 4
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,77645
- Kriteria pengujian :
𝐻0 diterima jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
∑𝐷
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
2 2
√𝑁 ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑁−1
−7,53
𝑡ℎ𝑖𝑡 = = −0,222272
2
√5(929,4859) − (−7,53)
4
Melalui uji beda diketathui bahwa thitung lebih kecil dibanding dengan ttabel . Maka, H0
diterima dengan kesimpulan bahwa bahan dielektrik karton yang dimasukkan secara
parsial pada kapasitansi memberi pengaruh yang cukup signifikan dan terdapat
kesesuaian dari hasil perhitungan dan hasil pengukuran kapasitansi kapasitor.

• Uji beda (uji t) bahan vinyl clorida


No Cx Ukur Cx Hitung D D2
1 400 400 0 0
2 150 133,3 16,7 278,89
3 100 117,65 -17,65 311,5225
4 80 80 0 0
5 65 66,6 -1,6 2,56
N=5 -2,55 592,9725

- 𝛼 = 0,05
- 𝑑𝑓 = 𝑁 − 1 = 5 − 1 = 4
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,77645
- Kriteria pengujian :
𝐻0 diterima jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

∑𝐷
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
2 2
√𝑁 ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑁−1
−2,55
𝑡ℎ𝑖𝑡 = = −0,0937658
2
√5(592,9725) − (−2,55)
4
Melalui uji beda diketahui bahwa thitung lebih kecil dibanding dengan ttabel . Maka, H0
diterima dengan kesimpulan bahwa bahan dielektrik vinyl chloride yang dimasukkan
secara parsial pada kapasitansi memberi pengaruh yang cukup signifikan dan terdapat
kesesuaian dari hasil perhitungan dan hasil pengukuran kapasitansi kapasitor.

• Uji beda (uji t) bahan glass


No Cx Ukur Cx Hitung D D2
1 500 500 0 0
2 150 142,86 7,14 50,9796
3 100 121,95 -21,95 481,8025
4 80 82,35 -2,35 5,5225
5 65 79,54 -14,54 211,4116
N=5 -31,7 749,7162

- 𝛼 = 0,05
- 𝑑𝑓 = 𝑁 − 1 = 5 − 1 = 4
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,77645
- Kriteria pengujian :
𝐻0 diterima jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

∑𝐷
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
2 2
√𝑁 ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑁−1
−31,7
𝑡ℎ𝑖𝑡 = = −1,21038
2
√5(749,7162) − (−31,7)
4
Melalui uji beda diketathui bahwa thitung lebih kecil dibanding dengan ttabel . Maka, H0
diterima dengan kesimpulan bahwa bahan dielektrik glass yang dimasukkan secara
parsial pada kapasitansi memberi pengaruh yang cukup signifikan dan terdapat
kesesuaian dari hasil perhitungan dan hasil pengukuran kapasitansi kapasitor.

Pada percobaan kali ini diketahui bahwa jawak mempengaruhi besarnya kapasitansi yang
terukur dari kapasitor baik untuk bahan glass, karton, dan vinyl klorida.
PERCOBAAN 6 – Karakteristik Kapasitansi Kondensator yang disisipi Dua Bahan
Dielektrik Berbeda

2𝜀1 𝜀2
Dengan menggunakan persamaan 𝐶1,2 =𝜀 𝐶0
1 +𝜀2

• Nilai 𝜀𝑟
• 𝜀𝑟 Vinyl Chlorida = 2
• 𝜀𝑟 Glass = 2,5
• 𝜀𝑟 Karton =4

• Tabel Perbandingan
No Bahan Dielektrik C Ukur C Hitung
Vakum 110 -

1 Kaca +Vinyl Clorida 270 244,4

2 Kaca + Karton 400 338,46

3 Vinyl Chlorida + Karton 300 293,3

• Uji beda (uji t) tiga bahan


No Cx Ukur Cx Hitung D D2

1 270 244,4 25,6 655,36

2 400 338,46 61,54 3787,172

3 300 293,3 6,7 44,89

N=3 93,84 4487,422

- 𝛼 = 0,05
- 𝑑𝑓 = 𝑁 − 1 = 3 − 1 = 2
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,30265
- Kriteria pengujian :
𝐻0 diterima jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak jika |𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

∑𝐷
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
2 2
√𝑁 ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑁−1
93,84
𝑡ℎ𝑖𝑡 = = 1,94483
2
√3(4487,422) − (93,84)
2
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kondensator yang disisipi oleh dua buah
bahan dielektrik yang berbeda maka nilai kapasitansinya akan semakin besar
bergantung pada nilai permitivitas dari bahan yang disisipkan.

H. Pembahasan
Percobaan plat parallel memiliki 6 buah sub eksperimen yang telah dilakukan
Percobaan pertama membahas mengenai hubungan antara luas penampang dan
kapasitansi kondensator. Berdasarkan grafik yang telah dibuat melalui data
percobaan, diperoleh grafik linier untuk hubungan luas penampang dan kapasitansi
kondensator. Melalui grafik ini, dapat diketahui bahwa semakin luas penampang dari
plat kondensator maka semakin besar pula kapasitansinya. Hal ini sesuai dengan teori
𝑠
yang ada melalui persamaan 𝐶 = 𝜀0 𝑑 → 𝐶 ∝ 𝑆.

Percobaan kedua membahas mengenai hubungan antara jarak antar plat


dengan kapasitansi kondensator. Percobaan ini dibuktikan dengan grafik hubungan
antara 1/jarak antar plat dengan kapasitansi kondensator. Melalui grafik ini diperoleh
grafik linier yang menyatakan bahwa keduanya berbanding lurus. Dengan kata lain
dapat disimpulkan bahwa jarak antar plat mempengaruhi kapasitansi konsensator.
Saat jarak antar plat semakin besar maka kapasitansinya akan menurun begitupun
1
sebaliknya. Hasil ini bersesuaian dengan persamaan yang ada yakni 𝐶 = 𝜀0 𝑆 →
𝑑
1
𝐶 ∝ 𝑑.

Pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi menjadi topic percobaan ketiga


pada rangkaian percobaan plat parallel. Melalui data yang telah diperoleh,
𝐶
berdasarkan perhitungan dari persamaan 𝜀𝑟 = 𝐶 , didapatkan permitivitas relative
0

untuk ketiga bahan yang digunakan antara lain :


• 𝜀𝑟 Vinyl Chlorida = 2 pF/m
• 𝜀𝑟 Glass = 2,5 pF/m
• 𝜀𝑟 Karton = 4 pF/m
Melalui hasil ini nampak bahwa bahan dielektrik berfungsi untuk memperbesar nilai
kapasitansi dan sesuai dengan yang tertera pada landasan teori.
Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada kapasitansi
menjadi topic pembahasan ke empat dalam praktikum ini. Hal ini ditunjukkan melalui
percobaan ini yang didapati bahwa nilai kapasitansi menjadi lebih besar bila
dibandingkan dengan kapasitansi kondensator saat vakum (C0). Sedangkan percobaan
5 mencari pengaruh dari variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik. Pada percobaan ini diperoleh hasil bahwa semakin besar
jarak plat dengan bahan dielektrik maka kapasitansinya semakin kecil yang dapat
dilihat pada table data pengamatan untuk percobaan 5. Hasil percobaan ini sesuai
𝜀𝑟 1
dengan persamaan 𝐶𝑦 = 𝜀 𝐶𝑜 → 𝐶𝑦 ∝ 𝑦. Terakhir, untuk percobaan 6 yaitu
𝑟 −(𝜀𝑟 −1)𝑦

karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi oleh dua buah bahan dielektrik
berbeda. Pada percobaan ini nilai kapasitasninya berbeda-beda untuk bahan dielektrik
yang berbeda. Semakin besar nilai permitivitas relative dari bahan dielektrik maka
akan semakin besar pula kapasitansi kondensator yang terukur dan terhitung.
I. Diskusi

1. Eksperimen Kondensator Buatan Tangan


Perhatikanlah skema kondensator buatan tangan pada Gambar 7 berikut. Dua lembar
aluminium foil, kira-kira 10 sampai 15 cm2 diletakkan di atas dan di antara lipatan
polyethylene (polyvinyl chlorida, kertas dan lain-lain) dapat membentuk kondensator.
Salah satu ujung diplester dengan cellophane untuk memasang kawat utama (lead
wire). Cara mengukur kapasitansinya cukup dengan menghubungkan kawat utama ke
kapasitansi meter. Dengan menekan masuk ujung yang satu aluminium foil, akan
didapatkan naiknya kapasitansi hingga 1000 pF.
2. Koreksi Kapasitansi Latar (Floating capacitance)
Saat bahan dielektrik disisipkan dalam kondensator, sesungguhnya berlaku persamaan
(3) dengan koreksi
𝜀𝑟 = (C – C”)/(C0 – C”) = C/C0 (7)
dengan C” mewakili kapasitansi latar (floating capacitance). Cara mengukur
kapasitansi latar adalah sebagai berikut. Hubungkanlah kira-kira 50 cm kawat
terisolasi ke masing-masing terminal kapasitansi meter. Dua kawat tersebut,
usahakanlah, yang saling dekat sejajar satu sama lain dapat membentuk kondensator.
Memang, umumnya, kapasitansi terdapat di antara kawat terisolasi yang berhadapan
satu sama lain.

3. Eksperimen Kondensator Variabel


Kebanyakan radio menggunakan kondensator variabel. Dalam kondensator variabel,
luas permukaan plat berubah saat rotornya diputar sehingga kapasitansinyapun
berubah. Ukurlah kapasitansi kondensator variabel, yaitu harga minimum dan
maksimumnya; serta bandingkan dengan label yang tertulis pada kondensator yang
bersangkutan.
Jawaban Diskusi
1. Eksperimen Kondensator Buatan Tangan
Sekema kondensator buatan tangan dapat kita lihat melalui gambar diatas dimana
terdiri dari dua lembar alumunimum foil diletakan di atas dan di antara lipatan
polyethylene yaitu polyvienyle chloride, kertas dan lain-lainya. Berikutnya kita dapat
melakukan pengkuran nilai kapasitansi yang dapat kita lakukan sesuai petunjuk yang
dimana dapat dilakukan dengan dihubungkanya kawat utama dengan kapasitansi
meternya, kemudian kita dapat menekan masuk berupa ujung alumunium foilnya itu.
Dan kita akan mendapatkan nilai kapasitornya yaitu akan naik sampai 1000pF, nilai
ini dipengaruhi oleh luasan penampang pararelnya selain itu permitivitas jaraknya
diantara plat akan dipengaruhi juga oleh luas permukaan platnya, susunan lapisan
platnya, dan juga daya besar pada penggunaan bahanya.
2. Koreksi Kapasitansi Latar (Floting Capacitancy)
Pengukuran kapasitansinya dapat dilakukan dengan cara yang sudah dijelaskan dalam
soal diskusi , untuk koreksinya yang dimana bahan dielektrik alat dissipkan ke
kondensator akan menggunakan 𝜀𝑟 = (𝐶 − 𝐶 ′′ )/(𝐶0 − 𝐶 ′′ ) dimana C” = benda
sangat kecil maka dapat diabaikan. Dan persamaan nya menjadi 𝜀𝑟 = 𝐶/𝐶0 .
3. Eksperimen Kondensator Variabel
Contoh umumnya dalam eksperimen ini adalah radio, dimana kondensvator variable
luas permukaan platnya akan berubah disaat rotornya sudah diputar dengan begitu
akibatnya kapasitansinya turut ikut berubah, kenapa? Karena dapat dilihat secara fisik
dimana memiliki poros yang diputar oleh obeng dari logam yang dimana kapasitansi
maksimum akan sebesar 100-500 pF. Kondensator variable memiliki spal diantara
spal osilator, fungsinhya untuk memilih gelombang frekuensi untuk ditangkap,
kontruksi kondensator variabelnya di setting diantara plat rotor dan juga plat stator
agar tidak ada hubungan diantaranya saat perputaran rotasinya. Apabila tidak terjadi
hubungan maka akan tercapai dengan baik, oleh karena itu hubungan itu harus hilang
dengan membuat plat sotor dan stator tidak saling temu dan bersentuhan langsung.
J. Kesimpulan

1. Luas permukaan dan kapasitansi kondensator memiliki hubungan yang


𝑠
berbanding lurus dan dapat ditentukan berdasarkan persamaan 𝐶 = 𝜀0 𝑑 → 𝐶 ∝ 𝑆.

Semakin besar luas penampang dari plat kondensator maka semakin besar pula
kapasitansinya.
2. Jarak antar plat dan kapasitansi kondensator dapat disimpulkan bahwa 1/jarak
antar plat memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan kapasitansi
1 1
kondensator dan dapat ditentukan dari persamaan 𝐶 = 𝜀0 𝑆 𝑑 → 𝐶 ∝ 𝑑.

3. Pengaruh bahan dielektrik terhadap kapasitansi kondensator terletak pada


permitivitasnya. Semakin besar permitivitasnya maka semakin besar pula nilai
kapasitansinya. Fungsi dari bahan dielektrik adalah untuk memperbesar
kapasitansinya sehingga semakin besar kapasitansi maka semakin besar muatan
listriknya. 𝜀𝑟 ∝ 𝐶.
4. Kapasitansi kondensator yang disisipi oleh bahan dielektrik secara parsial akan
menyebabkan perubahan nilai kapasitansi. Karena saat setelah disisipi bahan
dielektrik (Cx) menjadi lebih besar dari pada nilai kapasitansi awal.(C0).
5. Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondesator adalah semakin
besar jarak plat dengan bahan dielektrik maka kapasitansinya akan semakin kecil,
𝜀𝑟 1
dan dapat kita tentukan dari persamaan 𝐶𝑦 = 𝜀 𝐶0 → 𝐶𝑦 ∝ 𝑦 .
𝑟 −(𝜀𝑟 −1)𝑦

6. Karakteristik kapasitansi kondensator ketika kondensator disisipi dua bahan


dielektrik berbeda maka nilai kapasitansinya akan semakin besar apabila
permitivitasnya juga semakin besar.

K. Daftar Pustaka
Tim Praktikum Elektromagnet. 2016 .Modul Praktikum Elektromagnet. Malang :
FMIPA Universitas Negeri Malang.
Serway.Raymond A dan Jewett.John W.2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik.Jakarta
: Salemba Teknika
Wolker, Halliday Resnick. 2017. Resensi Fisika Dasar Edisi 7. Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN DATA PENGAMATAN

PERCOBAAN 1

Jalur 1

Jalur 2
Jalur 3
Jalur 4

Jalur 5
PERCOBAAN 2
PERCOBAAN 3

PERCOBAAN 4

i. Karton
ii. Vinyl Clorida
iii. Glass

PERCOBAAN 5

i. Glass (Kaca)
ii. Vinyl Klorida
iii. Karton

Tabel 6
Page 1

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2021‐05‐02

Words 997

2% 98% Characters 7875


Plagiarised Unique

Content Checked For Plagiarism

Pembahasan
Percobaan plat parallel memiliki 6 buah sub eksperimen yang telah dilakukan Percobaan pertama membahas mengenai
hubungan antara luas penampang dan kapasitansi kondensator. Berdasarkan grafik yang telah dibuat melalui data
percobaan, diperoleh grafik linier untuk hubungan luas penampang dan kapasitansi kondensator. Melalui grafik ini, dapat
diketahui bahwa semakin luas penampang dari plat kondensator maka semakin besar pula kapasitansinya. Hal ini sesuai
dengan teori yang ada melalui persamaan C=ε_0 s/d→ C∝S.
Percobaan kedua membahas mengenai hubungan antara jarak antar plat dengan kapasitansi kondensator. Percobaan ini
dibuktikan dengan grafik hubungan antara 1/jarak antar plat dengan kapasitansi kondensator. Melalui grafik ini diperoleh
grafik linier yang menyatakan bahwa keduanya berbanding lurus. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa jarak antar
plat mempengaruhi kapasitansi konsensator. Saat jarak antar plat semakin besar maka kapasitansinya akan menurun
begitupun sebaliknya. Hasil ini bersesuaian dengan persamaan yang ada yakni C=ε_0 S 1/d→C∝1/d.
Pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi menjadi topic percobaan ketiga pada rangkaian percobaan plat parallel.
Melalui data yang telah diperoleh, berdasarkan perhitungan dari persamaan ε_r=C/C_0 , didapatkan permitivitas relative
untuk ketiga bahan yang digunakan antara lain :
ε_r Vinyl Chlorida = 2 pF/m
ε_r Glass = 2,5 pF/m
ε_r Karton = 4 pF/m
Melalui hasil ini nampak bahwa bahan dielektrik berfungsi untuk memperbesar nilai kapasitansi dan sesuai dengan yang
tertera pada landasan teori.
Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada kapasitansi menjadi topic pembahasan ke empat
dalam praktikum ini. Hal ini ditunjukkan melalui percobaan ini yang didapati bahwa nilai kapasitansi menjadi lebih besar
bila dibandingkan dengan kapasitansi kondensator saat vakum ﴾C0﴿. Sedangkan percobaan 5 mencari pengaruh dari variasi
jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang disisipi bahan dielektrik. Pada percobaan ini diperoleh hasil bahwa
semakin besar jarak plat dengan bahan dielektrik maka kapasitansinya semakin kecil yang dapat dilihat pada table data
pengamatan untuk percobaan 5. Hasil percobaan ini sesuai dengan persamaan Cy=ε_r/﴾ε_r‐﴾ε_r‐1﴿y﴿ Co→Cy∝1/y. Terakhir,
untuk percobaan 6 yaitu karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi oleh dua buah bahan dielektrik berbeda. Pada
percobaan ini nilai kapasitasninya berbeda‐beda untuk bahan dielektrik yang berbeda. Semakin besar nilai permitivitas
relative dari bahan dielektrik maka akan semakin besar pula kapasitansi kondensator yang terukur dan terhitung.
Diskusi
1. Eksperimen Kondensator Buatan Tangan
Perhatikanlah skema kondensator buatan tangan pada Gambar 7 berikut. Dua lembar aluminium foil, kira‐kira 10 sampai
15 cm2 diletakkan di atas dan di antara lipatan polyethylene ﴾polyvinyl chlorida, kertas dan lain‐lain﴿ dapat membentuk
kondensator. Salah satu ujung diplester dengan cellophane untuk memasang kawat utama ﴾lead wire﴿. Cara mengukur
kapasitansinya cukup dengan menghubungkan kawat utama ke kapasitansi meter. Dengan menekan masuk ujung yang
satu aluminium foil, akan didapatkan naiknya kapasitansi hingga 1000 pF.
Page 2

2. Koreksi Kapasitansi Latar ﴾Floating capacitance﴿


Saat bahan dielektrik disisipkan dalam kondensator, sesungguhnya berlaku persamaan ﴾3﴿ dengan koreksi
ε_r= ﴾C – C”﴿/﴾C0 – C”﴿ = C/C0 ﴾7﴿
dengan C” mewakili kapasitansi latar ﴾floating capacitance﴿. Cara mengukur kapasitansi latar adalah sebagai berikut.
Hubungkanlah kira‐kira 50 cm kawat terisolasi ke masing‐masing terminal kapasitansi meter. Dua kawat tersebut,
usahakanlah, yang saling dekat sejajar satu sama lain dapat membentuk kondensator. Memang, umumnya, kapasitansi
terdapat di antara kawat terisolasi yang berhadapan satu sama lain.
3. Eksperimen Kondensator Variabel
Kebanyakan radio menggunakan kondensator variabel. Dalam kondensator variabel, luas permukaan plat berubah saat
rotornya diputar sehingga kapasitansinyapun berubah. Ukurlah kapasitansi kondensator variabel, yaitu harga minimum dan
maksimumnya; serta bandingkan dengan label yang tertulis pada kondensator yang bersangkutan.
Jawaban Diskusi
1. Eksperimen Kondensator Buatan Tangan
Sekema kondensator buatan tangan dapat kita lihat melalui gambar diatas dimana terdiri dari dua lembar alumunimum
foil diletakan di atas dan di antara lipatan polyethylene yaitu polyvienyle chloride, kertas dan lain‐lainya. Berikutnya kita
dapat melakukan pengkuran nilai kapasitansi yang dapat kita lakukan sesuai petunjuk yang dimana dapat dilakukan
dengan dihubungkanya kawat utama dengan kapasitansi meternya, kemudian kita dapat menekan masuk berupa ujung
alumunium foilnya itu. Dan kita akan mendapatkan nilai kapasitornya yaitu akan naik sampai 1000pF, nilai ini dipengaruhi
oleh luasan penampang pararelnya selain itu permitivitas jaraknya diantara plat akan dipengaruhi juga oleh luas
permukaan platnya, susunan lapisan platnya, dan juga daya besar pada penggunaan bahanya.
2. Koreksi Kapasitansi Latar ﴾Floting Capacitancy﴿
Pengukuran kapasitansinya dapat dilakukan dengan cara yang sudah dijelaskan dalam soal diskusi , untuk koreksinya yang
dimana bahan dielektrik alat dissipkan ke kondensator akan menggunakan ε_r=﴾C‐C^''﴿/﴾C_0‐C^''﴿ dimana C” = benda
sangat kecil maka dapat diabaikan. Dan persamaan nya menjadi ε_r=C/C_0.
3. Eksperimen Kondensator Variabel
Contoh umumnya dalam eksperimen ini adalah radio, dimana kondensvator variable luas permukaan platnya akan berubah
disaat rotornya sudah diputar dengan begitu akibatnya kapasitansinya turut ikut berubah, kenapa? Karena dapat dilihat
secara fisik dimana memiliki poros yang diputar oleh obeng dari logam yang dimana kapasitansi maksimum akan sebesar
100‐500 pF. Kondensator variable memiliki spal diantara spal osilator, fungsinhya untuk memilih gelombang frekuensi
untuk ditangkap, kontruksi kondensator variabelnya di setting diantara plat rotor dan juga plat stator agar tidak ada
hubungan diantaranya saat perputaran rotasinya. Apabila tidak terjadi hubungan maka akan tercapai dengan baik, oleh
karena itu hubungan itu harus hilang dengan membuat plat sotor dan stator tidak saling temu dan bersentuhan langsung.

Kesimpulan
Luas permukaan dan kapasitansi kondensator memiliki hubungan yang berbanding lurus dan dapat ditentukan
berdasarkan persamaan C=ε_0 s/d→C∝S. Semakin besar luas penampang dari plat kondensator maka semakin besar pula
kapasitansinya.
Jarak antar plat dan kapasitansi kondensator dapat disimpulkan bahwa 1/jarak antar plat memiliki hubungan yang
berbanding lurus dengan kapasitansi kondensator dan dapat ditentukan dari persamaan C=ε_0 S 1/d→C∝1/d.
Pengaruh bahan dielektrik terhadap kapasitansi kondensator terletak pada permitivitasnya. Semakin besar
permitivitasnya maka semakin besar pula nilai kapasitansinya. Fungsi dari bahan dielektrik adalah untuk memperbesar
kapasitansinya sehingga semakin besar kapasitansi maka semakin besar muatan listriknya. ε_r∝C.
Kapasitansi kondensator yang disisipi oleh bahan dielektrik secara parsial akan menyebabkan perubahan nilai
kapasitansi. Karena saat setelah disisipi bahan dielektrik ﴾Cx﴿ menjadi lebih besar dari pada nilai kapasitansi awal.﴾C0﴿.
Page 3
Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondesator adalah semakin besar jarak plat dengan bahan dielektrik
maka kapasitansinya akan semakin kecil, dan dapat kita tentukan dari persamaan C_y=ε_r/﴾ε_r‐〖﴾ε〗_r‐1﴿y﴿ C_0→C_y∝1/y .
Karakteristik kapasitansi kondensator ketika kondensator disisipi dua bahan dielektrik berbeda maka nilai
kapasitansinya akan semakin besar apabila permitivitasnya juga semakin besar.

Matched Source

Similarity 3%
Title: Elektromagnetik A5.pdf ‐ Scribd
Feb 12, 2020 — Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada kapasitansi meter atau ... Ukurlah
kapasitansi kondensator variabel, yaitu harga minimum dan maksimumnya; serta bandingkan dengan label yang tertulis
pada kondensator yang bersangkutan. H. SARAN UNTUK MAHASISWA
https://id.scribd.com/document/446715965/Elektromagnetik‐A5‐pdf

Anda mungkin juga menyukai