𝑄 ɛ𝐴
𝐶= = (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙)
|∆𝑉| 𝑑
(1)
Dimana C adalah kapasitansi dalam satuan farad [𝐹],
𝜀 adalah permitivitas dari material dielectric yang
memisahkan pelat konduktor dalam farad per meter
Gambar 3a Prototipe konfigurasi dari kapasitor.
[𝐹𝑚−1 ], A adalah luas dari masing-masing pelat
konduktor dalam meter kuadrat [𝑚2 ], dan d adalah
Satu lembar foil diletakkan di permukaan datar yang
jarak di antara pelat dalam satuan meter [𝑚].
halus (disarankan papan ujian). Selembar kertas A4
Permitivitas merupakan suatu sifat material atau
diletakkan di atas foil, hingga menutupi seluruh bagian
medium yang memiliki medan listrik. Medium dengan
lembar foil, kecuali pada bagian tambahan di sudut
permitivitas serendah mungkin adalah ruang hampa
lembar foil. Lembar foil kedua diletakkan sehingga
udara. Permitivitas bahan lain sering kali dinyatakan
berada tepat di atas lembar pertama (namun terpisah
sebagai permitivitas relatif - rasio antara permitivitas
oleh kertas). Diarahkan agar sudut dengan tambahan
absolut dengan permitivitas absolut ruang hampa
sedikit lembar foil tidak berada di sudut yang sama
udara.
dengan tambahan pada pelat bagian bawah. Sesuatu
yang rata/datar dan berat (seperti buku tebal)
𝜀 = 𝜀𝑟 𝜀0 diletakkan di atas untuk menekan ketiga lapisan
(2) tersebut secara rapat (dengan asumsi tidak adanya
Dimana 𝜀 adalah permitivitas absolut dari material ruang antar komponen).
yang akan ditinjau dalam farad per meter [𝐹𝑚−1 ], 𝜀𝑟
adalah permitivitas relative material, yang merupakan .
nilai tanpa dimensi (tidak memiliki satuan karena
merupakan hasil rasio dari dua nilai yang berada dalam
satuan yang sama), dan 𝜀0 adalah permitivitas ruang
hampa, 8.854188 × 10−12 farad per meter
[𝐹𝑚−1 ]. Dari persamaan (2), didapat:
𝜀𝑟 𝜀0 𝐴
𝐶= (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙)
𝑑
(3)
METODE PENGUKURAN KAPASITANSI
Aluminium foil yang digunakan pada proyek ini adalah
dua buah aluminium foil berukuran 20 cm × 20 cm
dengan terdapat sedikit bagian tambahan aluminium
foil (sekitar 5 cm × 5 cm) pada sudut dari tiap lembar
aluminium foil. Bagian ini digunakan untuk melakukan
kontak antara aluminium foil dengan LCR meter. Selain
aluminium foil, terdapat juga material dielektrik berupa Gambar 3b Prototipe perangkaian komponen
Untuk menghitung ketebalan dari kertas, dapat
Pengukuran dengan LCR Meter digunakan pendekatan dengan membagi ketebalan
Pengukuran kapasitor dengan bantuan LCR meter setumpuk kertas (dalam objek yang diamati berupa 1
adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk rim kertas) dengan jumlah kertas pada tumpukkan
meng-karakterisasi kapasitor. LCR meter dirancang kertas tersebut. Definisikan ketebalan kertas sebagai
khusus untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi (C), T dan gunakan notasi sigma untuk perumusan. Maka
dan resistansi (R) dari suatu perangkat kelistrikan. didapat:
Pada pembuatan kapasitor pelat parallel, pengukuran
diperlukan untuk menentukan nilai efektif kapasitansi 1 ∑500
𝑖=1 𝑇𝑖
dari kapasitor yang telah dibuat. ∑ 𝑇𝑖 =
𝑖=1 500 (𝑝𝑐𝑠)
(4)
Hasil pengukuran yang dilakukan dengan LCR meter Berdasarkan Gambar 5, ketebalan 1 rim kertas
pada Gambar 4 menunjukkan nilai kapasitansi dari 𝑖=1 𝑇𝑖 memiliki perkiraan nilai (setelah diukur dengan
∑500
kapasitor pelat paralel yang telah dirancang mistar) sama dengan 4.5 cm.
sebelumnya. Nilai yang ditunjukkan oleh LCR meter
adalah 15 nF atau sama dengan 1.45602𝐸 − 8 𝐹.
Pengukuran tersebut merupakan hasil praktik
langsung dari percobaan yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan LCR meter. Dengan hasil
pengukuran yang diperoleh, pemahaman bagaimana
paradigma kinerja kapasitor yang telah dibuat dapat
diperoleh.
1 ∑500
𝑖=1 𝑇𝑖
∑ 𝑇𝑖 =
𝑖=1 500(𝑝𝑐𝑠)
(4)
1 4.5 𝑐𝑚
∑ 𝑇𝑖 =
500 (𝑝𝑐𝑠)
Gambar 4 Hasil pengukuran kapasitansi dengan 𝑖=1
𝐶 ≈ 1.45602 × 10−8 𝐹
𝐶 ≈ 14.5602 𝑛𝐹
𝐶 ≈ 1.45602𝐸 − 8 𝐹
Selisih Nilai Kapasitansi 𝑑 ≈ 0.00873613 𝑐𝑚
Perbedaan nilai kapasitansi yang terjadi bisa dijelaskan 𝑑 ≈ 0.0000873613 𝑚
dari sudut pandang jarak pemisah antara pelat
kapasitor (d). Pada kapasitor, jarak antara pelat- Terdapat selisih sekitar 0.0000026387 m antara hasil
pelatnya berperan krusial dalam menentukan pengukuran praktis dan hasil ukur secara matematis.
kapasitansi. Semakin kecil jarak antar pelat, semakin
tinggi kapasitansi yang akan dihasilkan, begitu juga Tegangan Maksimum
sebaliknya. Dalam pengukuran menggunakan LCR Meninjau pada batas E maksikmum yang diberikan,
Meter, jarak antara pelat-pelat kapasitor tidak dapat maka tegangan maksimum dapat dihitung dengan
diukur secara langsung, sehingga nilai kapasitansi menggunakan rumus berikut.
yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh faktor
ketebalan material dielektrik.
Di sisi lain, rumus standar kapasitansi mengasumsikan 𝑉𝑚𝑎𝑥 = 𝐸𝑚𝑎𝑥 × 𝑑
kondisi ideal dimana jarak antara pelat yang tetap (8)
(selalu rata/datar dan tidak terjadi perubahan ruang Dimana 𝑉𝑚𝑎𝑥 adalah tegangan maksimum [𝑉], 𝐸𝑚𝑎𝑥
antar plat), tanpa memperhitungkan variabilitas yang adalah medan listrik maksimum [𝑁𝐶 −1].
mungkin terjadi, seperti:
𝑉𝑚𝑎𝑥 = 106 𝑁𝐶 −1 × 0.00009 𝑚
1. Ketidakakuratan dalam pembuatan kapasitor.
2. Terjadi kesalahan pada pengukuran. 𝑉𝑚𝑎𝑥 = 90 𝑉
3. Faktor lingkungan.
Tegangan maksimum yang mampu ditahan oleh
Perbandingan Ketebalan kapasitor adalah 90 𝑉.
Ketebalan yang diperoleh dari persamaan (4)
merupakan ketebalan yang didapatkan dengan Bidang Ekuipotensial
pengukuran praktis. Tinjau kembali persamaan (4) Bidang ekuipotensial adalah bidang di mana setiap titik
untuk dilakukan perbandingan ketebalan dengan memiliki potensial listrik yang sama, yang digunakan
ketelaban yang didapat dari hasil ukur kapasitansi untuk menggambarkan distribusi medan listrik dalam
dengan bantuan LCR meter. sistem. Dalam konteks kapasitor, bidang ekuipotensial
memungkinkan ilustrasi yang akurat tentang distribusi
1 ∑500 potensial listrik antara pelat-pelat kapasitor. Ketika
𝑖=1 𝑇𝑖
∑ 𝑇𝑖 = jarak pemisah antara pelat-pelat kapasitor dibagi
𝑖=1 500 (𝑝𝑐𝑠)
menjadi 10 bagian yang sama, ini menciptakan interval
yang seragam di antara pelat-pelat, memudahkan
(4)
1 4.5 𝑐𝑚 dalam menggambarkan distribusi medan listrik dengan
∑ 𝑇𝑖 = lebih akurat.
𝑖=1 500 (𝑝𝑐𝑠)
1
∑ 𝑇𝑖 = 0.009 𝑐𝑚
𝑖=1
𝑑 = 0.009 𝑐𝑚
𝑑 = 0.00009 𝑚
Muatan Kapasitor
Kapasitansi kapasitor adalah rasio muatan yang
tersimpan pada pelat kapasitor terhadap perbedaan
potensial di antara keduanya (3).
𝑄
𝐶=
|∆𝑉|
(3)
Maka, dapat diperoleh persamaan untuk menghitung
muatan yang tersimpan pada pelat kapastior, sebagai
berikut.
𝑄
ζ=
𝑣
(10)
Lakukan perhitungan dengan mensubtitusi nilai yang
telah diketahui dari perhitungan-perhitungan
sebelumnya.
0.0000001500 𝐶
ζ=
0.1 𝐶𝑆 −1