Anda di halaman 1dari 7

Mid Exam Project of TKU211221

“Design and Simulation of a Capacitor”


March 26, 2024, Sleman, Indonesia

Pengukuran Kapasitansi Kapasitor Pelat Paralel


dengan Penggunaan Kapasitor Sederhana

Bagus Aldiguna, 23/521708/TK/57563,


Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi,
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Jl. Grafika No.2 Kampus UGM Yogyakarta 52281, Indonesia,
(bagusaldiguna@mail.ugm.ac.id)

ABSTRAK perangkat medis untuk memantau dan mengatur


Laporan ini menyajikan analisis terkait hubungan denyut jantung. Dengan demikian, peran kapasitor
antara kapasitansi, jarak antar pelat konduktor, dan dalam dunia kelistrikan sangatlah luas dan penting
pengaruh penggunaan material dielektrik terhadap untuk berbagai aplikasi teknologi modern.
nilai kapasitansi. Analisis ini divalidasi secara
eksperimental dengan pembuatan kapasitor
sederhana yang dibuat dengan menggunakan
alumunium foil sebagai pelat konduktor dan kertas A4
70 GSM dengan ketebalan 0.009 cm sebagai material
dielektrik. Kapasitor dibentuk dengan menempatkan
kertas sebagai material dielektrik di antara dua lembar
aluminium foil berukuran 20 cm × 20 cm, kemudian
kapasitansi diukur dengan menggunakan meter LCR.
Gambar 1 Konfigurasi dasar dari kapasitor (MIT Open
Hasil analisis menunjukkan nilai kapasitansi yang
Learning Library 2024).
diperoleh dari eksperimen, memperkuat hubungan
antara kapasitansi dengan jarak antar pelat konduktor Contoh paling sederhana dari sebuah adalah kapasitor
dan mempelajari penggunaan material dielektrik pada yang terdiri dari dua pelat konduktor dengan luas
kapasitor. permukaan pelat A, yang sejajar satu sama lain, dan d
sebagai jarak pemisah antara dua pelat konduktor,
PENDAHULUAN dapat dilihat pada Gambar 1.2. Kapasitor dengan
Kapasitor adalah komponen kelistrikan yang konfigurasi tersebut dikenal sebagai kapasitor pelat
menyimpan muatan listrik. Kapasitor memiliki banyak parallel.
variasi bentuk dan ukuran, akan tetapi konfigurasi
dasarnya adalah dua konduktor yang membawa
muatan yang sama, namun berlawanan (Gambar 1.1).
Kapasitor memiliki peranan penting dalam dunia
kelistrikan. Beberapa contoh di antaranya, kapasitor
dapat digunakan untuk menyimpan energi potensial
listrik, men-delay perubahan tegangan ketika
digabungkan dengan resistor, menyaring sinyal
frekuensi yang tidak diinginkan oleh sistem, dsb.
Kapasitor juga ditemukan dalam berbagai aplikasi
elektronik, mulai dari perangkat sederhana seperti
Gambar 2 Kapasitor Pelat Paralel (MIT Open Learning
lampu kilat kamera hingga perangkat yang lebih
Library 2024).
kompleks seperti sistem daya pada peralatan rumah
tangga dan industri. Selain itu, kapasitor juga sering
Kapasitansi merupakan sebuah nilai konstanta
digunakan dalam rangkaian pemrosesan sinyal untuk
proporsionalitas positif. Secara fisik, kapasitas adalah
menghasilkan efek audio tertentu atau bahkan dalam
ukuran kapasitas penyimpanan muatan listrik untuk kertas dengan ukuran A4 70 GSM (21 cm × 21 cm) dan
suatu nilai beda potensial. Besarnya kapasitansi memiliki ketebalan 0.0098 cm (merujuk pada literatur
bergantung pada faktor geometris luas permukaan yang terdapat di internet).
pelat konduktor, jarak pemisah antara pelat konduktor,
dan nilai konstanta dielektrik dari suatu material
dielektrik. Kapasitansi akan meningkat secara linier
dengan luas permukaan pelat konduktor untuk suatu
nilai beda potensial, pelat dengan ukuran yang lebih
besar dapat menampung lebih banyak muatan. Di sisi
lain, kapasitansi berbanding terbalik dengan jarak
pemisah antara dua pelat, karena semakin kecil jarak
pemisah antara kedua plat, semakin kecil pula beda
potensial untuk suatu muatan tetap. Dari definisi
kapasitansi tersebut, didapat:

𝑄 ɛ𝐴
𝐶= = (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙)
|∆𝑉| 𝑑
(1)
Dimana C adalah kapasitansi dalam satuan farad [𝐹],
𝜀 adalah permitivitas dari material dielectric yang
memisahkan pelat konduktor dalam farad per meter
Gambar 3a Prototipe konfigurasi dari kapasitor.
[𝐹𝑚−1 ], A adalah luas dari masing-masing pelat
konduktor dalam meter kuadrat [𝑚2 ], dan d adalah
Satu lembar foil diletakkan di permukaan datar yang
jarak di antara pelat dalam satuan meter [𝑚].
halus (disarankan papan ujian). Selembar kertas A4
Permitivitas merupakan suatu sifat material atau
diletakkan di atas foil, hingga menutupi seluruh bagian
medium yang memiliki medan listrik. Medium dengan
lembar foil, kecuali pada bagian tambahan di sudut
permitivitas serendah mungkin adalah ruang hampa
lembar foil. Lembar foil kedua diletakkan sehingga
udara. Permitivitas bahan lain sering kali dinyatakan
berada tepat di atas lembar pertama (namun terpisah
sebagai permitivitas relatif - rasio antara permitivitas
oleh kertas). Diarahkan agar sudut dengan tambahan
absolut dengan permitivitas absolut ruang hampa
sedikit lembar foil tidak berada di sudut yang sama
udara.
dengan tambahan pada pelat bagian bawah. Sesuatu
yang rata/datar dan berat (seperti buku tebal)
𝜀 = 𝜀𝑟 𝜀0 diletakkan di atas untuk menekan ketiga lapisan
(2) tersebut secara rapat (dengan asumsi tidak adanya
Dimana 𝜀 adalah permitivitas absolut dari material ruang antar komponen).
yang akan ditinjau dalam farad per meter [𝐹𝑚−1 ], 𝜀𝑟
adalah permitivitas relative material, yang merupakan .
nilai tanpa dimensi (tidak memiliki satuan karena
merupakan hasil rasio dari dua nilai yang berada dalam
satuan yang sama), dan 𝜀0 adalah permitivitas ruang
hampa, 8.854188 × 10−12 farad per meter
[𝐹𝑚−1 ]. Dari persamaan (2), didapat:

𝜀𝑟 𝜀0 𝐴
𝐶= (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙)
𝑑
(3)
METODE PENGUKURAN KAPASITANSI
Aluminium foil yang digunakan pada proyek ini adalah
dua buah aluminium foil berukuran 20 cm × 20 cm
dengan terdapat sedikit bagian tambahan aluminium
foil (sekitar 5 cm × 5 cm) pada sudut dari tiap lembar
aluminium foil. Bagian ini digunakan untuk melakukan
kontak antara aluminium foil dengan LCR meter. Selain
aluminium foil, terdapat juga material dielektrik berupa Gambar 3b Prototipe perangkaian komponen
Untuk menghitung ketebalan dari kertas, dapat
Pengukuran dengan LCR Meter digunakan pendekatan dengan membagi ketebalan
Pengukuran kapasitor dengan bantuan LCR meter setumpuk kertas (dalam objek yang diamati berupa 1
adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk rim kertas) dengan jumlah kertas pada tumpukkan
meng-karakterisasi kapasitor. LCR meter dirancang kertas tersebut. Definisikan ketebalan kertas sebagai
khusus untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi (C), T dan gunakan notasi sigma untuk perumusan. Maka
dan resistansi (R) dari suatu perangkat kelistrikan. didapat:
Pada pembuatan kapasitor pelat parallel, pengukuran
diperlukan untuk menentukan nilai efektif kapasitansi 1 ∑500
𝑖=1 𝑇𝑖
dari kapasitor yang telah dibuat. ∑ 𝑇𝑖 =
𝑖=1 500 (𝑝𝑐𝑠)
(4)
Hasil pengukuran yang dilakukan dengan LCR meter Berdasarkan Gambar 5, ketebalan 1 rim kertas
pada Gambar 4 menunjukkan nilai kapasitansi dari 𝑖=1 𝑇𝑖 memiliki perkiraan nilai (setelah diukur dengan
∑500
kapasitor pelat paralel yang telah dirancang mistar) sama dengan 4.5 cm.
sebelumnya. Nilai yang ditunjukkan oleh LCR meter
adalah 15 nF atau sama dengan 1.45602𝐸 − 8 𝐹.
Pengukuran tersebut merupakan hasil praktik
langsung dari percobaan yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan LCR meter. Dengan hasil
pengukuran yang diperoleh, pemahaman bagaimana
paradigma kinerja kapasitor yang telah dibuat dapat
diperoleh.

Gambar 5 Model dari 1 rim kertas atau 500 lembar


(Staff Penulis Wikihow 2024)
Dengan begitu persamaan (4) dapat diselesaikan
dengan mensubtitusi nilai-nilai yang telah didapat.

1 ∑500
𝑖=1 𝑇𝑖
∑ 𝑇𝑖 =
𝑖=1 500(𝑝𝑐𝑠)

(4)
1 4.5 𝑐𝑚
∑ 𝑇𝑖 =
500 (𝑝𝑐𝑠)
Gambar 4 Hasil pengukuran kapasitansi dengan 𝑖=1

bantuan LCR Meter. 1


∑ 𝑇𝑖 = 𝑑 = 0.009 𝑐𝑚
Pengukuran dengan Formulasi 𝑖=1

Pengukuran dengan formulasi dilakukan dengan


Maka didapat pendekatan nilai dari ketebalan kertas
menggunakan persamaan rumus standar menghitung
yang sekaligus menjadi jarak antara dua lembar foil d
kapasitansi yang terdapat pada persamaan (3).
adalah 0.009 cm atau sama dengan 0.00009 m.
𝜀𝑟 𝜀0 𝐴
𝐶= (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙) Kapasitansi meningkat ketika ruang di antara
𝑑
(3) konduktor diisi dengan material dielektrik. Untuk
melihat bagaimana hal ini terjadi, asumsikan bahwa
Dengan 𝜀𝑟 sebagai konstanta dielektrik dari kertas, 𝜀0 kapasitor mula-mula memiliki kapasitansi 𝐶0 , kondisi ini
adalah permitivitas ruang hampa dengan nilai terjadi ketika tidak ada bahan di antara pelat. Ketika
8.854188 × 10−12 , A adalah luas dari lembar foil 20 cm material dielektrik dimasukkan untuk mengisi penuh
× 20 cm = 400 𝒄𝒎𝟐 = 0.04 𝒎𝟐 , dan d adalah jarak ruang di antara pelat, kapasitansi meningkat menjadi 𝐶.
antara dua lembar foil. Jarak antara dua foil didekati
dengan nilai dari ketebalan kertas material dielektrik.
𝐶 = 𝑥 𝐶0 HASIL
(5) Hasil pengukuran kapasitansi menunjukkan bahwa
Dimana x adalah nilai peubah propolsionalitas yang terdapat perbedaan kecil antara nilai yang diperoleh
dinyatakan sebagai konstanta dielektrik 𝐾𝑒 . dari LCR Meter dan rumus standar kapasitansi.
Kapasitansi yang diukur dengan menggunakan LCR
𝐶 = 𝐾𝑒 𝐶0 Meter adalah sebesar 15 nF, sedangkan hasil
(6) perhitungan menggunakan rumus standar
Tabel 1 menyajikan beberapa material dielektrik menunjukkan nilai sebesar 14,5602 nF. Hal ini
beserta nilai konstanta dielektriknya. Dari literatur, mengkonfirmasi bahwa adanya selisih sebesar 0,4398
diketahui bahwa semua material dielektrik memiliki nF atau sekitar 2,93% di antara dua nilai kapasitansi.
konstanta dielektrik yang lebih besar dari satu. Setiap Akan tetapi, perbedaan ini berada dalam batas yang
material dielektrik memiliki ambang batas kekuatan dapat diterima sebagai suatu errors dan menunjukkan
dielektrik yang menunjukkan medan listrik maksimum bahwa baik LCR Meter maupun rumus standar dapat
yang dapat diterimanya sebelum terjadi kerusakan dan digunakan dengan efektif untuk mengukur kapasitansi
muatan mulai mengalir. Secara matematis, konstanta dengan presisi yang tinggi.
dielektrik adalah rasio permitivitas suatu bahan
terhadap permitivitas ruang bebas . Oleh karena itu DISKUSI
dapat dikatakan bahwa; Untuk menguji kualitas kapasitor yang dibuat,
dilakukan pengukuran nilai kapasitansi menggunakan
𝜀𝑟 = 𝐾𝑒 multimeter. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan
(7) dengan perhitungan matematis dari nilai kapasitansi
Material 𝐾𝑒 Kekuatan Dielektrik kapasitor yang telah dirancang sebelumnya. Selisih
(106 𝑉/𝑚) nilai yang terjadi dianalisis untuk mengetahui faktor-
Udara 1.0059 3 faktor apa yang menyebabkannya. Selain itu, akan
Kertas 3.7 16 dilakukan penentuan ketebalan bahan pembatas
kapasitor untuk membandingkan kapasitor dengan
Kaca 4-6 9
spesifikasi yang telah ditentukan. Dalam diskusi ini
Air 80 - juga akan ditentukan volt maksimum tegangan yang
mampu ditahan oleh kapasitor dengan
Tabel 1 Konstanta dielektrik dari material dielektrik memperhitungkan batas tegangan maksimum yang
(MIT Open Learning Library 2024). aman. Lebih jauh, akan dibahas pula mengenai sketsa
bidang ekuipotensial di dalam kapasitor saat tegangan
Semua data yang diperlukan untuk melengkapi rumus maksimum diberikan, serta perhitungan muatan yang
standar dalam menghitung kapasitansi telah berhasil tersimpan pada saat tegangan tertentu. Analisis
dikumpulkan. Langkah berikutnya adalah medan listrik pada tegangan tersebut juga menjadi
mensubstitusi semua informasi yang telah terkumpul perhatian dalam diskusi ini, dengan
ke dalam persamaan (3). membandingkannya dengan nilai maksimum medan
listrik yang diperbolehkan. Terakhir, akan dihitung pula
waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan
𝜀𝑟 𝜀0 𝐴 kapasitor dengan laju muatan tertentu, serta nilai
𝐶= (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙)
𝑑 kapasitansi total ketika dua kapasitor dihubungkan
(3) secara parallel maupun seri. Dengan demikian, diskusi
ini akan memberikan gambaran lengkap tentang
3.7 × 8.854188 × 10−12 𝐹𝑚 −1 × 0.04 𝑚2 kualitas dan karakteristik dari kapasitor yang telah
𝐶=
0.00009 berhasil dibuat.

𝐶 ≈ 1.45602 × 10−8 𝐹

𝐶 ≈ 14.5602 𝑛𝐹
𝐶 ≈ 1.45602𝐸 − 8 𝐹
Selisih Nilai Kapasitansi 𝑑 ≈ 0.00873613 𝑐𝑚
Perbedaan nilai kapasitansi yang terjadi bisa dijelaskan 𝑑 ≈ 0.0000873613 𝑚
dari sudut pandang jarak pemisah antara pelat
kapasitor (d). Pada kapasitor, jarak antara pelat- Terdapat selisih sekitar 0.0000026387 m antara hasil
pelatnya berperan krusial dalam menentukan pengukuran praktis dan hasil ukur secara matematis.
kapasitansi. Semakin kecil jarak antar pelat, semakin
tinggi kapasitansi yang akan dihasilkan, begitu juga Tegangan Maksimum
sebaliknya. Dalam pengukuran menggunakan LCR Meninjau pada batas E maksikmum yang diberikan,
Meter, jarak antara pelat-pelat kapasitor tidak dapat maka tegangan maksimum dapat dihitung dengan
diukur secara langsung, sehingga nilai kapasitansi menggunakan rumus berikut.
yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh faktor
ketebalan material dielektrik.
Di sisi lain, rumus standar kapasitansi mengasumsikan 𝑉𝑚𝑎𝑥 = 𝐸𝑚𝑎𝑥 × 𝑑
kondisi ideal dimana jarak antara pelat yang tetap (8)
(selalu rata/datar dan tidak terjadi perubahan ruang Dimana 𝑉𝑚𝑎𝑥 adalah tegangan maksimum [𝑉], 𝐸𝑚𝑎𝑥
antar plat), tanpa memperhitungkan variabilitas yang adalah medan listrik maksimum [𝑁𝐶 −1].
mungkin terjadi, seperti:
𝑉𝑚𝑎𝑥 = 106 𝑁𝐶 −1 × 0.00009 𝑚
1. Ketidakakuratan dalam pembuatan kapasitor.
2. Terjadi kesalahan pada pengukuran. 𝑉𝑚𝑎𝑥 = 90 𝑉
3. Faktor lingkungan.
Tegangan maksimum yang mampu ditahan oleh
Perbandingan Ketebalan kapasitor adalah 90 𝑉.
Ketebalan yang diperoleh dari persamaan (4)
merupakan ketebalan yang didapatkan dengan Bidang Ekuipotensial
pengukuran praktis. Tinjau kembali persamaan (4) Bidang ekuipotensial adalah bidang di mana setiap titik
untuk dilakukan perbandingan ketebalan dengan memiliki potensial listrik yang sama, yang digunakan
ketelaban yang didapat dari hasil ukur kapasitansi untuk menggambarkan distribusi medan listrik dalam
dengan bantuan LCR meter. sistem. Dalam konteks kapasitor, bidang ekuipotensial
memungkinkan ilustrasi yang akurat tentang distribusi
1 ∑500 potensial listrik antara pelat-pelat kapasitor. Ketika
𝑖=1 𝑇𝑖
∑ 𝑇𝑖 = jarak pemisah antara pelat-pelat kapasitor dibagi
𝑖=1 500 (𝑝𝑐𝑠)
menjadi 10 bagian yang sama, ini menciptakan interval
yang seragam di antara pelat-pelat, memudahkan
(4)
1 4.5 𝑐𝑚 dalam menggambarkan distribusi medan listrik dengan
∑ 𝑇𝑖 = lebih akurat.
𝑖=1 500 (𝑝𝑐𝑠)

1
∑ 𝑇𝑖 = 0.009 𝑐𝑚
𝑖=1

𝑑 = 0.009 𝑐𝑚
𝑑 = 0.00009 𝑚

Ketebalan yang diperoleh dari hasil ukur dapat


diselesaikan secara matermatis menggunakan
persamaan (3). Dengan nilai kapasitansi sama dengan
15 nF.
Dengan d = 0.00009 m, Arah panah menunjukkan arah
E (Medan magnet), dan kotak biru adalah potensial
𝜀𝑟 𝜀0 𝐴
𝐶= (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙) listrik V pada titik yang berbeda.
𝑑
𝑉1 = 90 𝑉
(3)
𝑉2 = 81 𝑉
3.7 × 8.854188 × 10−12 𝐹𝑚−1 × 400 𝑐𝑚2
1.5 𝑛𝐹 = 𝑉3 = 72 𝑉
𝑑 𝑉4 = 63 𝑉
𝑉5 = 54 𝑉
𝑉6 = 45 𝑉 Jadi butuh waktu 0.0000015 𝑠 untuk mengosongkan
𝑉7 = 36 𝑉 seluruh muatan pada pelat kapasitor.
𝑉8 = 27 𝑉
𝑉9 = 18 𝑉
𝑉10 = 9 𝑉 Kapasitor Paralel

Muatan Kapasitor
Kapasitansi kapasitor adalah rasio muatan yang
tersimpan pada pelat kapasitor terhadap perbedaan
potensial di antara keduanya (3).

𝑄
𝐶=
|∆𝑉|
(3)
Maka, dapat diperoleh persamaan untuk menghitung
muatan yang tersimpan pada pelat kapastior, sebagai
berikut.

𝑄 = 𝐶 × |∆𝑉| Gambar 6 Rangkaian Kapasitor Paralel (Michael Stutz


(9) 1999-2001)
Dengan 𝑄 adalah muatan yang tersimpan pada pelat
kapasitor dalam satuan Coulomb [𝐶], C adalah Ketika kapasitor dihubungkan secara paralel,
kapasitansi dengan satuan Farad [𝐹], dan |∆𝑉| adalah kapasitansi total adalah jumlah kapasitansi masing-
beda potensial Volt [𝑉]. Saat kapasitor menyatakan masing kapasitor.
potensial 10 Volt, maka nilai tersebut adalah nilai yang
menunjukkan terminal voltage (|∆V|) dari kapasitor. 𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐶1 + 𝐶2
(11)
𝑄 = 𝐶 × |∆𝑉| Suatu kondisi saat kapasitor dengan kapasitansi yang
sama dijumlahkan, maka:
𝑄 = 15 𝑛𝐹 × 10 𝑉
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐶1 + 𝐶1
𝑄 = 0.0000001500 𝐶
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 2𝐶1

Pengosongan Muatan 𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 2 × 15 𝑛𝐹


Pengosongan muatan adalah rasio dari jumlah muatan 𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 30 𝑛𝐹
yang terdapat dalam pelat [𝐶] terhadap laju 𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3𝐸 − 8 𝐹
pengosongan (v) muatan, yang dalam hal ini diberikan
suatu nilai 0.1 𝐶𝑆 −1 . Definisikan pengosongan muatan
sebagai sembarang variabel ζ. Maka dapat diperoleh Kapasitor Seri
persamaan matematis sebagai berikut.

𝑄
ζ=
𝑣
(10)
Lakukan perhitungan dengan mensubtitusi nilai yang
telah diketahui dari perhitungan-perhitungan
sebelumnya.

0.0000001500 𝐶
ζ=
0.1 𝐶𝑆 −1

ζ = 1.5 × 10−6 𝑠 Gambar 6 Rangkaian Kapasitor Seri (Michael Stutz


ζ = 0.0000015 𝑠 1999-2001)
3. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketebalan
Ketika kapasitor dihubungkan secara seri, kapasitansi bahan dielektrik mempengaruhi nilai kapasitansi
total lebih kecil dari salah satu kapasitansi individual kapasitor. Semakin besar ketebalan bahan
kapasitor seri. Jika dua atau lebih kapasitor dielektrik, semakin besar kapasitansi yang
dihubungkan secara seri, efek keseluruhannya adalah dihasilkan. Oleh karena itu, pemilihan material
kapasitor tunggal (setara) yang memiliki jumlah total dielektrik yang sesuai sangat penting dalam desain
jarak pelat masing-masing kapasitor. Dalam kasus kapasitor untuk memenuhi kebutuhan spesifik
menjumlahkan dua kapasitansi dari kapasitor yang aplikasi.
sama, maka dapat dinyatakan dalam persamaan 4. Tegangan maksimum yang mampu ditahan oleh
berikut. kapasitor adalah 90 V, sesuai dengan batas
tegangan maksimum yang aman yang telah
1 dipertimbangkan. Hal ini memiliki implikasi
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
1
+
1 signifikan dalam penggunaan kapasitor dalam
𝐶1 𝐶2 rangkaian listrik, di mana kelebihan tegangan
(12) dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan
pada kapasitor maupun komponen lain dalam
1
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = rangkaian.
1 1 Oleh karena itu, pemahaman yang jelas tentang
+
𝐶1 𝐶1
batas tegangan maksimum sangat penting dalam
𝐶1 perancangan dan penggunaan kapasitor dalam
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = aplikasi listrik.
2
5. Penggunaan bidang ekuipotensial dalam
15 𝑛𝐹 mengilustrasikan distribusi potensial listrik antara
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = pelat-pelat kapasitor memfasilitasi pemahaman
2
yang lebih baik tentang karakteristik medan listrik
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 7.5 𝑛𝐹 dalam kapasitor. Dengan menggunakan bidang
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 7.5 𝐸 − 9 𝐹 ekuipotensial, kita dapat dengan jelas melihat pola
distribusi potensial listrik antara pelat-pelat
kapasitor, yang merupakan informasi kunci dalam
KESIMPULAN analisis dan perancangan kapasitor. Dengan
Kapasitansi dari kapasitor yang dibuat secara mandiri demikian, penggunaan bidang ekuipotensial
dievaluasi menggunakan multimeter, dan membantu meningkatkan keefektifan analisis dan
perbandingan dibuat dengan perhitungan teoritis. perancangan kapasitor dalam aplikasi listrik.
Metode ini memungkinkan untuk memeriksa
perbedaan dalam nilai kapasitansi, yang memberikan REFERENSI
pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi 1. Sen-Ben R. Liao, Peter Andrew Dourmashkin,
kinerja kapasitor. John Winston Belcher Pearson Custom Pub.,
“Introduction to Electricity and Magnetism: MIT
1. Terdapat perbedaan kecil antara nilai kapasitansi
8.02 Course Notes”.
yang diukur menggunakan LCR Meter dan nilai
kapasitansi yang dihitung menggunakan rumus 2. Manz, Devon, and Wai Cheng. “On-Line
standar. Meskipun demikian, perbedaan ini masih Measurements of Engine Oil Aeration by X-Ray
berada dalam batas yang dapat diterima sebagai Absorption.” Proceedings of the ASME Internal
suatu errors, menunjukkan bahwa baik LCR Meter Combustion Engine Division Spring Technical
maupun rumus standar dapat digunakan dengan
efektif untuk mengukur kapasitansi dengan presisi
Conference (May 8-10, 2006): ICES2006-1356.
yang tinggi. 3. S. W. Ellingson, “Permeability of Some Common
2. Variabilitas dalam pembuatan kapasitor dan Materials,” in Electromagnetics, Vol. 1 (Beta),
kesalahan pengukuran dapat menjadi faktor Blacksburg, VA: VT Publishing, 2018, p. 214.
penyebab perbedaan nilai kapasitansi yang terjadi.
4. Ted Burk,. “Notes for Electrical & Electronic
Hal ini menunjukkan pentingnya
mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam proses Principles & Practice” : TU705/1, TU706/1,
pembuatan dan pengukuran kapasitor untuk TU714/1 (February 16, 2021.
memastikan akurasi hasil.

Anda mungkin juga menyukai