TUGAS KOMUNIKASI ILMIAH

RESISTOR

Oleh :

Kelompok 5

Anggota :

1. Ria Enes (17065016)

2. Irfan (17065023)
3. Japrizal (17065026)
4. Dewaliko Damara (17065039)
5. Yuni meinastria (17065035)
6. Rahmatul Ihsan (17065015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
 Resistor

A. Pengertian Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau
Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya
yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman. (Samsudin, 2018)
Terminal resistor diproduksi oleh teknologi TPC (Thick Printed Copper) baru yang
digunakan untuk pembuatan elektronik daya. Teknologi ini merupakan solusi alternatif
untuk teknologi DBC (Direct Bonded Copper) konvensional dan mapan, yang didasarkan
pada hubungan foil tembaga dengan substrat keramik oleh senyawa eutektik tembaga dan
tembaga oksida dan etsa berikutnya dari pola yang diinginkan Teknologi TPC didasarkan
pada sablon berurutan pasta tembaga pada substrat keramik dan menembak di atmosfer
nitrogen dengan konsentrasi oksigen rendah pada suhu sekitar 900 °. Dua sistem pasta
tembaga, adhesi dan pasta penumpukan, digunakan untuk pembuatan substrat TPC.
Dibandingkan dengan DBC, teknologi TPC menawarkan beberapa manfaat. Aditif de-posisi
pasta tembaga membawa penghematan bahan yang cukup besar dan tidak ada produksi
limbah kimia dari etsa (J. Reboun, 2018).
Resistor dapat dibuat dari berbagai bahan, dan beberapa bahan ini telah digunakan
untuk waktu yang sangat lama. Dalam hari-hari awal pembangunan radio, konstruktor
amatir akan menggunakan a garis pensil pada papan kayu sebagai penghambat bernilai
tinggi koneksi melalui baut dan mesin cuci dalam kontak dengan ujung jalur. Ini digunakan
pada resistansi campuran grafit konduktor) dan tanah liat (non-konduktor) yang digunakan
untuk membuat pensil, dan semakin keras peringkat pensil (artinya lebih tinggi konten tanah
liat) semakin besar resistansi suatu garis, diberikan sama panjang dan lebar garis
dibandingkan. Resistor dengan nilai yang jauh lebih rendah dibuat dengan melilitkan kawat
 berinsulasi (menggunakan sutra atau kapas sebagai isolator) di sekitar batang berinsulasi.
Gambar 2.1 menunjukkan a pemilihan resistor modern. Karbon dan logam masih merupakan
bahan terpenting untuk pembuatan resistor, tetapi sebelum kita mulai melihat praktis aspek
konstruksi resistor, spesifikasi dan penggunaan, kita perlu tahu apa itu tentang bahan yang
mengontrol daya tahannya. Itu titik paling mendasar menyangkut materi yang dapat
digunakan, karena itu adalah cara atom-atom dari bahan-bahan ini dibangun yang
menimbulkan kemampuan untuk menghantarkan listrik. (Sinclair, 2001)
B. Prinsip kerja Resistor
Prinsip kerja resistor adalah dengan mengatur elektron (arus listrik) yang mengalir
melewatinya dengan menggunakan jenis material konduktif tertentu yang dicampur dengan
material lain sehingga menimbulkan suatu hambatan pada aliran elektron (arus listrik).
Resistor juga dapat dirangkai secara seri, parallel atau gabungannya sehingga dapat
digunakan untuk membagi arus listrik, tegangan listrik, penurun tegangan, filter dan
sebagainya.(djukarna,2013)
Hubungan linear hukum Ohm. Ada rangkaian resistor yang disebut pembagi resistor
yang cukup sering digunakan dalam desain elektronik. Ini hanya dua resistor secara seri, di
mana minat kami adalah tegangan melintasi resistor bawah (Hatred,2013).
Kombinasi seri dan paralel dari induktor berperilaku dengan cara yang sama seperti
seri dan kombinasi paralel resistor. Artinya, induktor seri tambahkan dan induktor paralel
digabungkan secara matematis dengan cara yang sama seperti yang ditunjukkan untuk
resistor dalam (Harres,2013)
Komposisi kimia inti keramik dari resistor film karbon ditentukan dengan
menggunakan hasil gabungan pengukuran XRD, FTIR dan EDXRF. Pola XRD dari
perusahaan keramik direkam untuk memeriksa komposisi kimia dan strukturnya dan
ditunjukkan bersama dengan data referensi JCPDS (Komite Bersama tentang Standar
Difraksi Bubuk) Resistor keramik itu bersifat kristal. Konstituen kimia resistor keramik
dianalisis secara kualitatif dari pola XRD dengan menggunakan metode Hanawalt (Cullity
and Stock, 2001).
Resistor film tebal adalah komposit listrik yang mengandung partikel konduktor
ruthenate / ruthenium oksida yang didistribusikan dalam gelas silikat yang dimodifikasi.
Teknologi film tebal banyak digunakan untuk pembuatan gaya dan sensor tekanan untuk
keunggulan piezoresistivitas dan keandalan yang baik. Makalah ini melaporkan studi
sistematis tentang pengaruh kondisi penembakan pada faktor ukuran (GF) resistor film tebal.
Hubungan antar sheet resistivitas dan GF dari resistor film tebal dengan berbagai konsentrasi
fase konduktif (10-30% berat RuO2) dipecat melalui berbagai prosedur penembakan
dipelajari. Hasil menunjukkan bahwa GF dan lembar resistivitas dari tebal -film resistor
akan berkurang dengan meningkatnya konsentrasi fase konduktif, puncak suhu pembakaran
dan tinggal waktu. Ketika resistor dari resistivitas lembaran yang sama dipertimbangkan,
peningkatan suhu pembakaran akan menyebabkan penurunan GF. Resistivitas sheet dan GF
berkurang secara bersamaan dengan peningkatan dari tinggal waktu dan bergerak di
sepanjang garis lurus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kondisi penembakan
pada struktur mikro resistor film tebal terdiri dari dua aspek. Yang pertama adalah
peningkatan jumlah rantai konduktif, dan yang kedua adalah perubahan dalam distribusi
partikel rantai konduktif. (Ghuan dkk, 2018)
Pengukuran properti
Lembar resistivitas dari resistor diukur dengan jembatan listrik digital LCR
(TH2810B, Tonghui, China) pada suhu kamar. Faktor pengukur diukur dengan uji bending
tiga titik (Gbr. 1). Strain dihitung berdasarkan rumus balok lentur. Itu beban diterapkan ke
tengah substrat dengan mikrometer, yang menginduksi regangan tarik pada resistor.

Ketegangan permukaan dihitung dengan rumus berikut untuk tekukan threepoint:

di mana d adalah defleksi, a adalah ketebalan substrat, X adalah jarak dari tepi media yang
didukung dan L adalah jarak antara tepi pendukung. Oleh karena itu, GF sensor dapat
dihitung dari definisi faktor pengukur (rasio antara perubahan relatif dalam resistensi dan
 regangan). Dalam tes ini, dimensi detail media adalah 50 mm, lebar 5 mm, dan tebal 1 mm.
Resistor terletak di tengah substrat. Jarak antara tepi dukungan adalah 40 mm.
C. Fungsi Resistor
Adapun fungsi resistor yang sering diketahui adalah sebagai penghambat arus listrik yang
mengalir suatu rangkaian elektronik. Adanya resistor ini dapat menyebabkan arus listrik
tersalurkan sesuai kebutuhan. Fungsi resistor lain secara komplit antara lain:

1. Membagi arus
2. Membatasi atau mengatur arus dalam suatu rangkaian
3. Menurunkan tegangan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika.
4. Membagi tegangan.
5. Membantu dalam membangkitkan frekuensi yang tinggi dan rendah dengan
menggunakan bantuan kondensator dan transistor.

Daftar pustaka

Jakathamani. 2019. Ceramic resistors as optically stimulated luminescent retrospective

dosimeter. Jurnal homepage. www.elsivier.com/locate/radphyschem [direkam-17-02-
2020]
Guan,dkk. 2018. The influence of firing procedures on strain sensitivity of thick- film resistors.
Jurnal homepage. www.elsivier.com/locate/radphyschem [direkam-17-02-2020].
Hlina,jiri,dkk. 2019. Reliability of printed power resistor with thick-film copper terminals. Jurnal
homepage. www.elsivier.com/locate/radphyschem [direkam-17-02-2020].

K. Adachi, H. Kuno, Effect of glass composition on the electrical properties of thickfilm

resistors, J. Am. Ceram. Soc. 83 (10) (2000) 2441–2448.