Anda di halaman 1dari 27

PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA

PENGISIAN DAN PENGOSONGAN KAPASITOR

Nama : Ahmad Sholikhin

NIM : 2105036048

Program Studi : Pendidikan Fisika

Kelas : Reguler B

Kelompok : 4 (Empat) B

Universitas Mulawarman
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Laboratorium Pendidikan Fisika
PENGISIAN DAN PENGOSONGAN KAPASITOR

A. Dasar Teori
Jenis unsur rangkaian berikut memerlukan arus yang melaluinya
sebanding dengan turunan waktu tegangan antara kutub-kutubnya. Secara
kuantitatif, arus tersebut adalah1
𝑑𝑣
𝑖=𝐶 A (3.1)
𝑑𝑡
Tegangan unsur dapat diturunkan dari persamaan (3.1) di atas sebagai
1 (3.2)
𝑣= ∫ 𝑖 𝑑𝑡 V
𝐶
Konstanta pembanding C menyatakan sifat penyimpanan muatan dalam unsur
itu yang disebut kapasitansi. Menurut SI, satuan untuk kapasitansi adalah farad
(F) dan mempunyai dimensi M-1L-2T2Q2. Karena farad merupakan suatu besaran
fisik yang sangat besar, C sering dinyatakan dalam mikrofarad (1μF = 10-6 F)
atau dalam pikofarad (1 pF = 10-12 F). Nama farad diambil dari nama ahli kimia
dan fisika Inggris, Michael Faraday (1791-1867) yang menemukan induksi
elektromagnet2.
Benda fisik yang ciri utamanya adalah kapasitansi disebut kapasitor.3
Kamu tentu pernah memencet tombol keyboard komputer. Jika kamu pencet
tombol A maka di monitor komputer muncul huruf A. Hal itu terjadi karena
tombol keyboard berfungsi sebagai saklar dan sebagian sebagai kapasitor. Untuk
keyboard jenis kapasitor, pemencetan tombol keyboard mengubah nilai
kapasitansi tombol tersebut. Mikroporsessor dalam komputer mendeteksi
perubahan nilai tersebut sehingga mengetahui tombol mana yang sedang
dipencet. Akhirnya huruf yang bersesuaian dengan tombol tersebut ditampilkan
di layar. Gambar 3.1 adalah contoh kapasitor yang dijual di pasaran.4

1
Mismail, Budiono. (2011). Dasar Teknik Elektro : Rangkaian Listrik. UB Press: Malang. Hal. 56
2
Ibid, hal. 57
3
Ibid.
4
Abdullah, Mikrajuddin. (2017). Fisika Dasar II. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Hal. 162

1
Kapasitor adalah piranti elektronik yang dapat menyimpan muatan
listrik. Kemampuan kapasitor menyimpan muatan listrik diungkapkan oleh
besaran yang namanya kapasitansi. Makin besar kapasitansi sebuah kapasitor,
maka makin besar pula muatan yang dapat disimpan kapasitor tersebut. ukuran
kapastior merepresentasikan kemampuan menyimpan muatan. Makin besar
ukuran kapasitor, maka makin banyak muatan yang dapad disimpan. Gambar 3.2
contoh kapasitor yang terpasang pada rangkaian elektronik. Satu rangkaian
elektronik dapat memuat puluhan atau lebih kapasitor5.

Gambar 3.1
Contoh kapasitor yang dijual di pasaran

Jika sebuah kapastior yang mampu menyimpan muatan Q ketika


dihubungkan dengan potensial V, maka kapasitansi kapasitor tersebut, C,
didefinisikan sebagai6
𝑄
𝐶= (3.3)
𝑉
1 Farad sama dengan 1 Coloumb per Volt. Pada dasarnya, kapasitansi
diartikan sebagai suatu benda yang terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh
jarak, dengan tegangan diberikan di antara mereka.

5
Ibid, hal. 163
6
Ibid.

2
Pada benda ini, kapasitansi biasanya berbanding lurus dengan ukuran
(contoh luas) dari bagian dan berbanding terbalik dengan jarak antara keduanya.
Kapasitansi juga bergantung (dan berbanding lurus) terhadap sifat kelistrikan
(spesifiknya permitivitas elektrik) dari medium dimana benda tersebut
diletakkan. Kapasitansi juga bisa didefinisikan sebagai benda tunggal ketika
tegangan di suatu area tak terbatas.7

(a) (b)

Gambar 3.2 (a) dan 3.2 (b)


(a) kapasitansi antara dua buah benda berbanding lurus dengan nilai muatan (q) pada benda yang
bermuatan positif dengan beda potensial di antara keduanya. (b) Kapasitansi suatu benda tunggal
didefinisikan sebagai perbedaan tegangan di suatu area tak terbatas

Tidak seperti halnya dengan resistor, kapasitor sempurna menyimpan


tenaga selama proses pengisian dan melepaskan tenaga ke rangkaian pada saat
mengosongkan muatannya. Kapasitor menyimpan tenaga itu dalam bentuk
medan listrik.8
Terdapat dua jenis utama kapasitor: kapasitor elektrolitik dan kapasitor
elektrostatik. Kapasitor elektrolitik meliputi jenis aluminium dan tantalum dan
digunakan bila diperlukan nilai kapasitansi yang besar. Kapasitor elektrostatik
antara lain adalah kapasitor plastik, keramik, mika, dan gelas umumnya
kapasitansinya relatif kecil.9
Kapasitor elektrolitik alumunium dibuat dari dua lembaran aluminium
yang dipisahkan oleh kertas berpori, digulung, dan direndalm dalam larutan

7
Ergul, Ozgur. (2017). Introduction to Electrical Circuit Analysis. John Wiley & Sons Ltd,:
Britania Raya. Hal. 246-247
8
Mismail, Budiono, Loc. Cit.
9
Ibid.

3
elektrolit, kapasitansinya dapat mencapai 1 F. Kapastior tantalum pada
prinsipnya sama dengan kapasitor aluminium, tetapi unjuk kerjanya lebih baik
dan harganya lebih mahal. Kapasitor jenis ini mempunyai polarisasi sehingga
dalam penggunaannya tidak boleh dibalik. Keduanya hanya bekerja pada
frekuensi rendah sampai maksimum 20 kHz, tetapi karena harga murah dengan
ukuran yang relatif kecil untuk kapasitansi yang tinggi, umumnya dipakai
sebagai penyaring catu daya.10

Gambar 3.3
Contoh kapasitor yang terpasang pada rangkaian elektronik

10
Ibid.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana pengaruh kapasitansi kapasitor (C) terhadap bentuk grafik
pengisian kapasitor?
2. Bagaimana pengaruh kapasitansi kapasitor terhadap bentuk grafik
pengosongan kapasitor?
C. Hipotesis
1. Semakin besar kapasitansi kapasitor (C), maka bentuk grafik akan semakin
meningkat secara eksponensial.
2. Semakin besar kapasitansi kapasitor (C), maka bentuk grafik akan semakin
menurun secara eksponensial.
D. Uji Hipotesis
1. Variabel
a. Variabel Bebas : Kapasitansi Kapasitor (C)
b. Variabel Kontrol : Resistor (R), Tegangan Sumber (VS), dan waktu
pengisian dan pengosongan kapsitor (t)
c. Variabel Terikat : Grafik Pengisian Kapasitor dan Pengosongan
Kapasitor
2. Definsi Operasional
a. Kapasitansi kapasitor adalah nilai yang terdapat pada badan kapasitor dan
divariasikan dalam percobaan
b. Bentuk grafik adalah bentuk yang diperoleh dari hubungan antara
tegangan kapasitor dengan waktu
3. Definisi Kosepsional
a. Kapsitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan
muatan listrik
b. Bentuk grafik adalah representasi dari data dalam bentuk grafik

5
E. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Power Supply 1 unit
2. Project Board 1 unit
3. Multimeter 1 unit
4. Stopwatch 1 unit
5. Kabel Penghubung 1 unit
b. Bahan
1. Resistor 5 buah
2. Kapasitor (1000 μF dan 470 μF) 2 buah

6
F. Prosedur Kerja
1. Dipilih dan diukur nilai resistor yang jumlahnya mendekati 10000 Ω
2. Dirangkai resistor, kapasitor, dan tegangan sumber secara seri sesuai dengan
skema rangkaian yang telah ditentukan
3. Dipastikan tegangan kapasitor bernilai 0 menggunakan multimeter
4. Dimulai pengukuran dengan menghubungkan komponen yang sudah
dirangkai dengan tegangan sumber beresamaan dengan dinyalakannya
stopwatch
5. Dicatat nilai tegangan kapasitor saat pengisian tiap 5 detik hingga tegangan
kapasitor bernilai sama dengan tegangan sumber
6. Dimatikan power supply dan dicatat penurunan nilai tegangan kapasitor tiap
5 detik hingga tegangan bernilai 0
7. Diulangi percobaan dengan memvariasikan nilai kapasitansi kapasitor

7
G. Tabel Pengamatan
1) Rangkaian menurut teori
𝑅1 = 1000 Ω 𝑅2 = 1500 Ω 𝑅3 = 1500 Ω C = 1000 µF
Pengisian Pengosongan
No
t (s) V (Volt) t (s) V (Volt)
1 5 5,59 5 3,35
2 10 8,02 10 0,90
3 15 8,41 15 0,26
4 20 8,51 20 0,07
5 25 8,55 25 0,02

2) Rangkaian Seri
𝑅1 = 1000 Ω 𝑅2 = 1500 Ω 𝑅3 = 1500 Ω C = 1047 µF
Pengisian Pengosongan
No
t (s) V (Volt) T (s) V (Volt)
1 5 6,28 5 2,74
2 10 7,88 10 0,72
3 15 8,35 15 0,24
4 20 8,46 20 0,07
5 25 8,48 25 0,01

2) Rangkaian Paralel
𝑅1 = 1000 Ω 𝑅2 = 1500 Ω 𝑅3 = 1500 Ω C = 1000 µF
Pengisian Pengosongan
No
t (s) V (Volt) T (s) V (Volt)
1 5 4,41 5 4,38
2 10 6,53 10 2,18
3 15 7,62 15 0.90
4 20 8,10 20 0,49
5 25 8,36 25 0,24
6 30 8,48 30 0,12
7 35 8,53 35 0,00

8
H. Analisis data
a. Grafik pengisian dan pengosongan kapasitor menurut teori

9
b. Grafik pengisian dan pengosongan pada rangkaian seri
𝑅1 = 1000 Ω 𝑅2 = 1500 Ω 𝑅3 = 1500 Ω C = 1047 µF

10
c. Grafik pengisian dan pengosongan pada rangkaian Paralel
𝑅1 = 1000 Ω 𝑅2 = 1500 Ω 𝑅3 = 1500 Ω C = 1000 µF

11
I. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum elektronika kali ini, kami melakukan percobaan
yang berjudul Pengisian dan Pengosongan Kapasitor. Sebelum memulai
percobaan, kami merumuskan sebuah rumusan masalah yang berbunyi
Bagaimana pengaruh kapasitansi kapasitor (C) terhadap bentuk grafik pengisian
kapasitor? Dan rumusan masalah yang kedua adalah. Bagaimana pengaruh
kapasitansi kapasitor terhadap bentuk grafik pengosongan kapasitor?. Setelah
merumuskan masalah. Kami menyusun hipotesis untuk menjawab sementara
tentang rumusan masalah kami yang berbunyi Semakin besar kapasitansi
kapasitor (C), maka bentuk grafik akan semakin meningkat secara eksponensial
dan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, Semakin besar kapasitansi
kapasitor (C), maka bentuk grafik akan semakin menurun secara eksponensial.
Untuk menguji kebenaran dari hipotesis kami, kami membagi beberapa
variabel menjadi tiga kelompok yakni variabel bebas yang nilainya berubah
selama percobaan, kemudian ada variabel terikat yang merupakan hasil atau
nilai yang dihasilkan karena adanya pengaruh dari variabel bebas, dan variabel
kontrol yang nilainya tetap dan tidak kami ubah ubah. Variabel bebas yang kami
gunakan yaitu Kapasitansi kapasitor. Sedangkan untuk variabel kontrolnya
yaitu Resistor (𝑅) dan bentuk rangkaian, dan variabel terikatnya adalah grafik
yang dihasilkan oleh data-data yang telah didapat.
Sebelum praktikum berlangsung kami mempelajari dan mendalami terlebih
dahulu materi yang akan kami uji coba, yaitu mengukur nilai resistor. Resistansi
“Resistance” atau lebih tepatnya disebut dengan Resistansi Listrik “Electrical
Resistance” adalah kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat atau
mencegah aliran arus listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik dalam
tiap satuan waktu yang dikarenakan oleh adanya pergerakan elektron-elektron
pada konduktor. Maka Resistansi Listrik yang biasanya dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Hambatan Listrik ini juga diartikan sebagai penghambat aliran
elektron dalam konduktor tersebut. Nilai Resistansi atau nilai hambatan dalam
suaturangkaian listrik diukur dengan satuan Ohm atau dilambangkan dengan

12
simbol Omega “Ω”. Sedangkan prefix atau awalan SI (Standar Internasional)
yang digunakan untuk menandakan kelipatan pada satuan resistansi tersebut
adalah Ohm. Hubungan antara Resistansi “Resistance” atau Hambatan Listrik
dengan Tegangan “Voltage” dan Arus Listrik “Current” dapat dijelaskan
dengan Hukum Ohm yang dikemukan oleh seorang fisikawan Jerman yang
bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825.
Setelah memahami materi yang akan kami uji coba, kami mulai melakukan
percobaan, dan selama percobaan berlangsung kami selalu didampingin asisten.
Langkah langkah atau prosedur yang kami lakukan saat praktikum pertama-
tama Dibuat sebuah rangkaian elektronika sesuai dengan modul yang sudah
diberikan. Dipilih dan diukur nilai resistor yang jumlahnya mendekati 10000 Ω
Dirangkai resistor, kapasitor, dan tegangan sumber secara seri sesuai dengan
skema rangkaian yang telah ditentukan. Dipastikan tegangan kapasitor bernilai
0 menggunakan multimeter. Dimulai pengukuran dengan menghubungkan
komponen yang sudah dirangkai dengan tegangan sumber beresamaan dengan
dinyalakannya stopwatch. Dicatat nilai tegangan kapasitor saat pengisian tiap 5
detik hingga tegangan kapasitor bernilai sama dengan tegangan sumber.
Dimatikan power supply dan dicatat penurunan nilai tegangan kapasitor tiap 5
detik hingga tegangan bernilai 0. Diulangi percobaan dengan memvariasikan
nilai kapasitansi kapasitor.
Selama percobaan berlangsung terdapat beberapa kesalahan yang menurut
kami dibutuhkan perhatian khusus, agar tidak terjadi kesalahan yang sama pada
percobaan selanjutnya. Hal ini terjadi karena selama praktikum kami terkadang
kesultian memhami pola rangkaian resistor dan membaca data yang tertera pada
multimeter, hal ini dikarenakan beberapa dari kami masih belum faham tentang
konversi satuan. Sehingga nilai kuat arus dan tegangan tidak sesuai dengan
satuan yang diinginkan.

13
J. Simpulan
Berdasarkan percobaan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa hipotesis kami yang berbunyi:
1. Semakin besar kapasitansi kapasitor (C), maka bentuk grafik akan semakin
meningkat secara eksponensial.
2. Semakin besar kapasitansi kapasitor (C), maka bentuk grafik akan semakin
menurun secara eksponensial.
Dapat diterima karena sesuai dengan analisis data yang telah dilakukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar II. Bandung: Institut Teknologi


Bandung. Hal. 162 dan 163

Ergul, Ozgur. 2017. Introduction to Electrical Circuit Analysis. John Wiley & Sons
Ltd,: Britania Raya. Hal. 246 dan 247

Mismail, Budiono. 2011. Dasar Teknik Elektro : Rangkaian Listrik. UB Press:


Malang. Hal. 56 dan 57
LEMBAR PENGESAHAN

Samarinda, 10 April 2023


Laboran, Praktikan,

Agus Riyadi, S.Pd. Ahmad Sholikhin


NIP. 200807198605161001 NIM. 2105036048
LAMPIRAN REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai