Tujuan Pembelajaran :
Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor. Adapun bahan
dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain.
Konstanta bahan dielektrik sesuai dengan suhu khamar adalah sebagai berikut :
1
Handout_KD 5_Kapasitor
Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan
kerja, dan lain sebagainya. Perhatikan Gambar 2 berikut adalah bentuk fisik macam – macam
kapasitor.
2
Handout_KD 5_Kapasitor
2. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai
polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor
ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik,
mika dll. Contohnya kapasitor keramik, kapasitor mylar, kapasitor kertas, kapasitor mika.
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung
muatan elektron. Untuk menghitung nilai kapasitansi kapasitor digunakan rumus :
q=CxV
3
Handout_KD 5_Kapasitor
Kuat medan listrik, E, dalam ruang antarkeping sejajar dapat dihitung dengan rumus :
E = σ/є0
σ adalah rapat muatan pada plat logam. Jika σ = q/A maka rumus di atas dapat ditulis :
b) Beda potensial pada tiap kapasitor adalah sama dengan beda potensial pengganti
rangkaian seri.
4
Handout_KD 5_Kapasitor
b) Besarnya muatan listrik pengganti rangkaian adalah sama dengan penjumlahan muatan
listrik setiap kapasitor pada rangkaian tersebut.
5
Handout_KD 5_Kapasitor
2. Pengosongan kapasitor
𝑄
Pada proses pelepasan muatan, potensial mula-mula kapasitor adalah 𝑉𝑐 = sedangkan
𝐶
potensial pada resistor sama dengan nol. Setelah t = 0, mulai tejadi pelepasan muatan dari
kapasitor.
6
Handout_KD 5_Kapasitor
Ketika saklar S dibuka, arus mengalir dari salah satu sisi kapasitor yang mengandung
muatan listrik ke sisi yang lainnya. Ketika VC menjadi nol maka arus juga menghilang.
Berdasarkan hukum Kirchhoff berlaku muatan sebagai fungsi waktu ditulis sebagai :
𝑞(𝑡) = Q.𝑒 −𝑡/𝑅𝐶
Potensial dan arus pada kapasitor sebagai fungsi waktu dapat ditulis menjadi :
𝑞(𝑡) 𝑄
Vc (t) = = ( 𝐶 ) e-t/RC atau Vc = Vs e-t/RC
𝐶
𝑑𝑞 𝑄
I(t) = 𝑑𝑡 = ( 𝑅𝐶 ) e-t/RC = I0 .e-t/RC
Jika suatu rangkaian RC diberi tegangan DC maka muatan listrik pada kapasitor tidak akan
langsung terisi penuh, akan tetapi membutuhkan waktu untuk mencapai muatan listrik pada
kapasitor tersebut penuh. Setelah muatan listrik penuh dan sumber tegangan dilepas maka
muatan listrik pada kapasitor tidak akan langsung kosong akan tetapi membutuhkan waktu
untuk mencapai muatan listrik pada kapasitor kosong.
Waktu yang diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor bergantung kepada
besar RC yang disebut konstanta waktu (time constant) yaitu :
7
Handout_KD 5_Kapasitor
𝜏 = R.C
dimana :
𝜏 = konstanta waktu (detik)
R = Resistansi dari kapasitor (Ω)
C = Kapasitansi dari kapasitor (F)
dan rumus konstanta waktu secara universal :
dimana :
change = nilai perubahan
akhir = nilai akhir variabel
awal = nilai awal variabel
e = nilai euler (2,7182818)
T = waktu dalam satuan detik
𝜏 = konstanta waktu dalam satuan detik
8
Handout_KD 5_Kapasitor
I. Memahami Kapasitor Difungsikan Sebagai Low Pass Filter (LPF) dan High Pass Filter
(HPF)
Kapasitor sebagai Low Pass Filter
Pada frekuensi rendah, kapasitor memiliki reaktansi yang sangat besar. Akibatnya, pada
frekuensi rendah kapasitor mengalami open circuit dan tegangan kapasitor, Vout, sama dengan
tegangan input, Vin.
Pada frekuensi tinggi, kapasitor memiliki reaktansi yang rendah, sehingga pada frekuensi
tinggi kapasitor menjadi short circuit pada kedua terminalnya. Maka nilai tegangan output
mendekati nol volt bila frekuensinya semakin tinggi.