KAPASITOR
Oleh
I Kadek Agus Wahyu Raharja
(1404405060)
KAPASITOR
1.
"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro
Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia condensatore),
berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang
tinggi dibanding komponen lainnya.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya
udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu
kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya.
Kapasitor atau kondensator atau biasa disebut dengan kapasitor polar,
identik dengan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif dan
memiliki cairan elektrolit, biasanya berbentuk tabung. Sedangkan kapasitor yang
satunya disebut kapasitor non polar, kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah,
tidak mempunyai kutub positif ataupun negative pada kakinya, berbentuk pipih
dan berwarna hijau, merah, dan coklat. Mirip seperti kancing atau tablet.
Gambar 1. Lambang
2.
Dasar Teori
2.1
(dielektrik). Waktu plat bersinggungan dengan tegangan listrik, plat negatif akan
Jenis-jenis Kapsitor
Kapasitor terbagi 2, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar.
Kapasitor polar yaitu kapasitor yang memiliki 2 kutub di kedua ujungnya, yakni
kutub positif dan kutub negatif, kapasitor jenis ini terbuat dari bahan elektrolit dan
berbentuk tabung, serta nilai kapasistansinya lebih besar. Kapasitor non polar,
yaitu kapasitor yang tidak memiliki kutub pada kedua ujungnya, biasanya terbuat
dari bahan keramik dan berbentuk seperti kancing, nilai kapasistansinya lebih
kecil dari kapasitor polar.
b.
Kapasitor Polyester
Pada dasarnya sama dengan kondensator keramik, begitu juga dengan cara
c.
Kapasitor kertas
Memiliki nilai kapasistansi antara 10 nF 100 uF dengan toleransi kurang
memiliki 2 kutub (+) (-). Untuk menandai kedua kutub, kutub positif ditandai oleh
kaki yang panjang, sedangkan kutub negative ditandai dengan kaki yang pendek.
Nilai kapasitasnya dari 0,47 uF sampai ribuan makroFarad dengan voltase dari
beberapa volt sampai ribuan volt. Kondesntaor elektrolit dapat rusak apabila
terjadi kering ( kapasitas berubah), meledak yang disebabkan karena salah
pemberian tegangan positif dan negatif dan melewati batas maksimum tegangan
yang diberi, serta konsleting.
3.
2.3
Pengukuran Kapasitor
Kapasitor diukur berdasarkan satuan yang disebut farad (dilambangkan
dengan simbol F). Satuan ini menetapkan berapa banyak elektron yang dapat
disimpan oleh kapasitor. 1 Farad menyatakan jumlah elektron yang sangat banyak.
Kapasitor diukur dengan satuan micro-farad (F) (micro-farad adalah
sepersejuta farad).
Selain diukur dalam satuan farad, kapasitor juga memiliki rating tegangan
maksimum yang dapat ditanganinya. Ketika mengganti kapasitor, jangan
menggunakan kapasitor dengan rating tegangan yang lebih rendah.
Ada tiga faktor yang menentukan kapasitas sebuah kapasitor:
1. Luas pelat-pelat yang memiliki daya konduksi
2. Jarak di antara pelat-pelat yang memiliki daya konduksi
3. Bahan yang digunakan sebagai dielektrik.
Kapasitor yang bermuatan dapat mengirimkan energi simpanannya sama
seperti yang dapat dilakukan oleh baterai (meskipun penting untuk dicatat bahwa,
tidak seperti baterai, kapasitor menyimpan listrik, tetapi tidak menghasilkannya).
Ketika digunakan untuk mengalirkan arus walaupun dalam jumlah kecil, kapasitor
memiliki potential untuk menyimpan tegangan sampai beberapa minggu lamanya.
1.
Total Capacitance
Total Capacitance sebuah rangkaian bergantung pada bagaimana kapasitor
dirancang dalam rangkaian pada Gambar 9. Jika kapasitor dalam bentuk paralel,
total capacitance ditentukan oleh rumus berikut:
CT = C1+C2+C3..............................................(2.1)
Jika kapasitor dalam seri, total capacitance ditentukan oleh rumus berikut:
.(2.2)
........
Kapasitansi
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk
Q = C V.....................................................(2.3)
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan
mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis
sebagai berikut:
C = (8.85 x 10-12) (k A/t) .........................................(2.4)
2.4
terdapat satu atau dua angka yang tertulis, ,maka kita bias baca langsung
kapasitasnya dengan satuan picoFarad (pF).
Gambar 10. Kapasitor yang Memiliki 2 Angka di Badannya, Tertulis 68 yang Berarti 68
pF.
3.
3.1
1.
2.
3.
di power supply
Sebagai penyaring / filter didalam rangkaian power supply
Dalam rangkaian antena berfungsi sebagai pembangkit gelombang /
4.
5.
frekuensi
Pada lampu neon adalah untuk penghemat daya listrik
Pada rangkaian yg ada terdapat kumparan dan terjadi pemutusan /
terputusnya arus maka akan terjadi loncatan listrik, nah kapasitor lah yang
6.
3.2
adalah daya yang harus dibangkitkan di sisi pembangkit dan disalurkan melalui
saluran transmisi dan distribusi menuju konsumen, dan akhirnya dipakai untuk
menjalankan peralatan industri dan komputer di banyak bangunan modern.
Sedangkan daya reaktif adalah suatu besaran yang menunjukkan adanya fluktuasi
daya di saluran transmisi dan distribusi akibat digunakannya peralatan listrik yang
bersifat induktif (misal : motor listrik, trafo, dan las listrik).
Bagi konsumen kecil atau rumah tangga, keberadaan daya reaktif tidak
terlalu menjadi masalah karena PT. PLN tidak memperhitungkannya dalam
penentuan tagihan listrik. Akan tetapi bagi konsumen besar, pabrik atau bangunan
modern, PT. PLN mensyaratkan faktor-daya harus lebih dari 0,85. Jika nilai
faktor-daya kurang dari nilai itu maka daya reaktif akan diukur dan
diperhitungkan dalam penentuan besarnya tagihan. PT. PLN melakukan ini karena
aliran daya reaktif yang besar menyebabkan peralatan milik PT. PLN tidak bisa
bekerja secara efisien dan tidak bisa digunakan secara maksimum.
Untuk mengatasi masalah rendahnya faktor-daya atau tingginya daya
reaktif, banyak industri atau bangunan modern memasang kapasitor. Kapasitor
adalah peralatan listrik yang bisa menghasilkan daya reaktif yang diperlukan oleh
konsumen sehingga aliran daya reaktif di saluran bisa berkurang. Dengan kata
lain, kapasitor bermanfaat untuk menaikkan faktor-daya. Dengan memasang
kapasitor, konsumen besar bisa terhindar dari tambahan tagihan listrik karena
daya reaktif yang berlebih. Semakin mahalnya tarif listrik dan semakin tingginya
keinginan untuk mengoperasikan peralatan secara efisien, menyebabkan
4.
4.1
4.2
4.3
1.
pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDP dan transformator.
Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun. Dengan demikian rugi akibat
disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak terpengaruh.
2.
Sectoral Compensation
Kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP.
Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar
sampai ribuan kVA dan terlebih jarak antara panel MDP dan SDP cukup jauh.
3.
Individual Compensation
Kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya yang
mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari
segi teknisnya. Namun ada kekurangannya, yaitu harus menyediakan ruang atau
tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai
estetika. Di samping itu jika mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti
total cost yang di perlukan lebih besar dari metode di atas.
4.
Kesimpulan
Dari analisa yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan