PENDAHULUAN
Arus listrik yang kita gunakan setiap harinya memiliki teganggan yang
seringkali naik-turun atau dengan kata lain tidak stabil. Hal ini tidak berpengaruh
banyak terhadap peralatan elektronik yang mendapat pasokan listrik dari arus tersebut.
Namun alangkah lebih baik apabila arus yang masuk itu stabil, sehingga
memfokuskan arus yang masuk dan arus dapat tersalurkan dengan baik. Penulis
memilih pembuatan volt stabilizer sebagai karya ilmiah di Semester II pada kelas X
ini karena penulis memiliki rasa ingin tahu terhadap efek yang diberikan oleh volt
stabilizer.
Selain itu, penulis memilih topik ini sebagai bahan karya ilmiah karena penulis
cukup dekat dengan dunia kelistrikan pada kendaraan bermotor yang kadangkala
memerlukan asupan listrik yang stabil. Dalam beberapa kasus, penggunaan volt
stabilizer pada kendaraan bermotor dapat berdampak pada sistem audio yang menjadi
lebih baik, serta efisiensi bahan bakar yang digunakan semakin baik.
melepaskan muatan listrik atau energi listrik, serta berfungsi sebagai penyaring
frekuensi. Hal inilah yang dimanfaatkan penulis untuk membuat volt stabilizer.
1
1.2. Perumusan Masalah
Elektrolit Untuk Pembuatan Volt Stabilizer ” yaitu untuk memenuhi nilai mata
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. KAPASITOR
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai
"kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa
muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan
negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif
dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
3
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih
rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan
berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau
kancing baju.
orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan
digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut
kapasitor ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf C.
Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah
Nanofarad ( )= , Microfarad ( )=
ubah).
4
2.1.1. Bentuk Kapasitor
sejajar dan diantara dua lempengan tersebut terdapat bahan isolator yang
1. Kapasitor Tetap
bahan mika, gelas, dan film nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1µF).
pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah pikofarad
(pF).
5
Contoh:
0,01 µF. Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama
terdiri dari :
dengan obeng.
6
2.1.3. Cara Kerja Kapasitor
elektron yang tadinya ada dalam kapasitor akan keluar dan mengalir
Ctotal = C1 + C2 + C3 + C4 + …. + Cn
C1 = Kapasitor pertama
C2 = Kapasitor kedua
C3 = Kapasitor ketiga
C4 = Kapasitor keempat
Cn = Kapasitor ke sekian
Dimana :
C1 = Kapasitor pertama
C2 = Kapasitor kedua
C3 = Kapasitor ketiga
C4 = Kapasitor keempat
Cn = Kapasitor ke sekian
7
2.2. ELCO
Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub
kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif
sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus (-) adalah kaki
elektronika :
Tampak pada gambar di atas polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.
berubah), korsleting (Hubungan arus pendek), serta meledak karena salah dalam
penempatan tegangan positif dan negatifnya, dan jika batas maksimum voltase
8
2.2.1. Jenis Kapasitor Elektrolit
polaritasnya yaitu :
Jenis kapasitor tersebut memiliki nilai kapasitor mulai dari 0.1 uF hingga
9
Terdapat 2 hal yang biasanya menjadi spesifikasi dari kapasitor elektrolit
yaitu :
125 ºC.
10
BAB III
METODOLOGI
Tempat : Ruang Riset SMA St. Angela, Ruang Laboratorium Fisika SMA St.
eksperimen untuk merakit volt stabilizer ini. Setelah dirakit, kami mencoba volt
Objek yang kami amati dalam penelitian ini yaitu perubahan yang dialami
oleh alat-alat elektronik yang terhubung dengan rangkaian listrik, baik keadaan
Data dikumpulkan melalui observasi terlebih dahulu. Data yang ada seperti
keadaan sebelum dan sesudah penggunaan volt stabilizer pada objek penelitian.
11
3.5. Variabel Penelitian
3.6.1. Alat
3.6.1.4. Sekrup
3.6.1.5. Obeng
12
3.6.2. Bahan
3.6.2.7. Resistor 1 kΩ
13
3.7. Metode Penelitian
3.7.6. Tambahkan batang kabel tembaga yang sudah dikupas dari kabel
dirakit
tegangan.
3.7.10. Taruh rangkaian ke dalam kotak plastik yang telah diberi tempat untuk
14
BAB IV
Sebelum Sesudah
No. Jenis Percobaan menggunakan Volt menggunakan Volt
Stabilizer Stabilizer
1. Volt Stabilizer diterap- Lampu menyala Lampu menyala redup
kan pada rangkaian se- dengan terang yang terlebih dahulu, kemu-
Stabilizer.
kan pada sepeda motor. starter motor, serta lebih ringan, lampu
lantang.
15
3. Volt Stabilizer diterap- Sistem kelistrikan, Starter masih sama
berubah.
16
4.2. Pembahasan hasil penelitian
diterapkan pada rangkaian sederhana. Efek yang diberikan saat volt stabilizer di
terapkan pada rangkaian sederhana adalah lampu lebih terang dari kondisi sebelum
pada sepeda motor. Efek yang diberikan saat volt stabilizer diterapkan pada sepeda
motor adalah starter motor yang lebih ringan atau lebih singkat waktunya, lampu
motor sedikit lebih terang, keadaan stasioner motor lebih stabil, serta suara klakson
pada mobil bersistem audio. Efek yang diberikan saat volt stabilizer diterapkan pada
mobil tsb. yaitu starter mobil masih sama sebelum penggunaan, lampu mobil sedikit
lebih terang, serta kejernihan dan kelantangan sistem audio tidak terlalu banyak
berubah.
menunjukkan pengaruh yang paling baik yaitu pada percobaan pertama yang dimana
volt stabilizer diterapkan pada rangkaian sederhana. Serta penggunaan volt stabilizer
berkapasitas 37.037,6 µF yang telah dibuat tidak terlalu berpengaruh terhadap sistem
kelistrikan yang berbeda-beda bebannya. Hal ini dikarenakan ukuran kapasitas volt
stabilizer yang tergolong kecil untuk beban yang besar. Untuk beban yang kecil,
17
BAB V
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
tentu merupakan tegangan yang stabil. Tegangan listrik pada suatu rangkaian
biasanya belum bersifat stabil. Tegangan listrik yang stabil dapat membawa efek
tersebut.
listrik ini ke tiga objek yang berbeda, yaitu rangkaian listrik sederhana, sepeda
Dari percobaan kami selama kurang lebih tiga minggu, dapat disimpulkan
bahwa penggunaan volt stabilizer yang kami buat, tidak berpengaruh banyak
terhadap rangkaian listrik yang ada. Hal ini dikarenakan kapasitas volt stabilizer
18
6.2. Saran
berdebu dan tidak memiliki tingkat kelembapan yang tinggi. Ruangan yang
berdebu dapat mengakibatkan kotornya kutub elco yang menempel pada batang
kondisi yang baik. Seperti pada elco, sebaiknya elco diperiksa terlebih dahulu
sebelum dirakit, sehingga apabila elco dalam keadaan rusak, elco tersebut tidak
lingkungannya. Pada PCB universal, carilah PCB universal yang memiliki lubang-
lubang yang berukuran cukup besar, agar kaki-kaki elco dapat masuk dengan baik
dan lancar. Pada lampu LED, pilihlah lampu yang dapat menyala dengan baik, agar
dapat menunjukkan bahwa volt stabilizer yang telah dibuat, dapat bekerja dengan
baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://rangkaianelektronika.info/pengertian-fungsi-kapasitor/
http://www.wikikomponen.com/jenis-dan-fungsi-kapasitor-elektrolit-atau-elco/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_elektrolit
http://www.kalvinliang.com/cara-menghitung-nilai-kapasitor-seri-dan-paralel/
http://saft7.com/bikin-voltage-stabilizer-untuk-mobilmotor/
20
LAMPIRAN
21
3.7.3. Rangkai kapasitor 1.000 μF dengan polaritas searah dengan polaritas
22
3.7.5. Tambahkan resistor 1 KΩ dan lampu LED di baris setelah barisan
23
3.7.6. Tambahkan batang kabel tembaga yang sudah dikupas dari kabel
dirakit.
24