Anda di halaman 1dari 25

Mekanika Kuantum, Struktur dan

Ikatan Kimia
Kelompok 1
1. Indah Suryani A1C121004
2. Nur Hariyanti A1C121007

Dosen pengampu: Nazarudin,S.Si,M.Si.,ph.D.


Mekanika Kuantum
Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang digunakan untuk
menjelaskan atom dan subatom. Konsep mekanika kuantum digunakan untuk
menggantikan mekanika klasik. Mekanika kuantum berada dalam super posisi
kuantum sehingga tidak bersesuaian dengan fisika klasik. Mekanika kuantum
digunakan untuk menyusun kerangka acuan matematika untuk fisik
atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel,
dan fisika nuklir. Konsep utama yang dikemukakan dalam mekanika kuantum
adalah teori medan kuantum dan fisika kuantum dan relativitas umum.
Teori mekanika kuantum menurut para ahli
1. Max Planck
Max Planck mematahkan teori fisika klasik yang mengatakan bahwa cahaya
merupakan suatu gelombang. Teori fisika klasik tersebut bertahan lama hingga
Planck menemukan teori baru dan sangat revolusioner, yaitu gelombang cahaya
termasuk dalam gelombang dan suatu partikel.

2. Louis de Broglie
Louis de Broglie menyatakan bahwa partikel kecil yang bergerak sangat cepat
seperti elektron memiliki sifat seperti gelombang. De Broglie merumuskan
suatu persamaan dimana panjang gelombang yang ditimbulkan ketika suatu
partikel bergerak.
3. Werner Heisenberg
Teori menurut Heisenberg ini biasa disebut juga sebagai teori ketidakpastian.
Mengapa disebut sebagai teori ketidakpastian? Hal ini karena posisi dan
momentum elektron tidak bisa ditentukan secara pasti.

4. Erwin Schrodinger
Schrodinger yang menyatakan bahwa posisi dan momentum elektron tidak bisa
ditentukan secara pasti. Yang bisa ditentukan adalah probabilitas (kemungkinan
daerahnya) menemukan elektron. Daerah dengan probabilitas menemukan
elektron terbesar disebut dengan orbital.
Model Atom Mekanika Kuantum
1. Teori Atom Dalton
Seorang ilmuwan bernama John Dalton menjadi orang pertama yang
mengembangkan teori atom. Teori yang dibuatnya diberi nama Teori Atom
Dalton. Dimana teori tersebut menyatakan bahwa atom merupakan partikel
terkecil dan tidak dapat dibagi lagi.

2. Teori Atom Thomson


Thomson memiliki pemikiran mengenai atom, dia mengatakan bahwa atom
merupakan bola pejal yang terdiri atas materi yang bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron seumpamanya sepotong roti kismis.
3. Teori Atom Rutherford
Teori atom rutherford yang dibuat oleh Rutherford dalam rangka memperbaiki
teori atom Thomson sebelumnya. Teori atom Rutherford sendiri menyatakan
bahwa atom terdiri dari inti atom yang memiliki ukuran yang sangat kecil dan
juga memiliki muatan positif yang sekitarnya dikelilingi oleh elektron yang
memiliki muatan negatif.

4. Teori Atom Niels Bohr


Melalui teori atom Niels Bohr ini, beliau memperbaiki teori sebelumnya dengan
model atomnya yang berpendapat bahwa tingkat energi atau kulit yang ada dalam
atom. Selanjutnya, model atom yang terus berkembang hingga model atom
mekanika kuantum yang didalamnya menjelaskan mengenai gagasan
berhubungan dengan orbital. Teori tersebut yang kemudian dikenal dengan teori
atom paling modern.
5. Teori Atom Modern atau Teori Atom Mekanika Kuantum
Teori ini sendiri disempurnakan oleh seorang ahli fisika yang berasal dari Austria
yang bernama Erwin Schrodinger. Beliau menjelaskan bahwa atom memiliki inti
yang mempunyai muatan positif serta dikelilingi oleh elektron yang mempunyai
muatan negatif. Atom Mekanika Kuantum sendiri memiliki daerah orbital yang
terbagi menjadi empat jenis orbital, yaitu s, p, d, dan f.
Bilangan Kuantum
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menyebutkan jika energi utama elektron yang dimiliki
dari sebuah atom. Dalam bilangan kuantum juga dilambangkan dengan adanya
n yang melambangkan kulit atom di dalam model atom Bhor, dalam atom Bhor
ada jenis kulit K (n=1), L (n=2), M (n=3), N (n=4), O (n=5), dst. Dimana
semakin besar nilai n, maka akan semakin besar pula ukuran orbital beserta
tingkat energinya.

2. Bilangan Kuantum Azimut (l)


3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menyebutkan orientasi dari orbital, wujud khusus
orbital, dan ukuran orbital. Dimana nilai m yang diperkenankan adalah m = -1
hingga +1.
4. Bilangan Kuantum Spin (s)
Perlu kalian ketahui jika selain berevolusi mengelilingi inti, ternyata elektron
pun berotasi juga. Dan hal itulah yang nantinya akan dibahas di dalam bilangan
kuantum spin. Yang mana pada bilangan satu ini akan mendeskripsikan arah
spin elektron pada suatu orbital. Harga s yang diperkenankan ialah – ½ atau +
½.
Bentuk Orbital Atom
1. Orbital s

Wujud dari orbital subkulit s nampak menyerupai sebuah bola, di mana pun
elektron beredar maka nantinya akan memiliki jarak yang sama dengan inti.
2. Orbital p

Rapatan elektron terdistribusi di dalam bagian yang saling berlawanan bersama inti
atom inti yang terletak di simpul dengan kerapatan elektron yakni nol (0). Orbital p
memiliki wujud yang menyerupai balon terpilin. Dengan mempunyai 3 harga m (-1,
0, +1), sehingga orbital p terdapat 3 macam, yakni px, py, pz
3. Orbital d

Orbital d merupakan suatu orbital dengan l = 2. Pada orbital d memiliki 5 jenis orientasi,
sebagaimana ada lima nilai ml yang mungkin, yakni −2, −1, 0, +1, maupun +2. Empat dari
lima orbital d, diantaranya yaitu dxy, dxz dyz, dan dx2−y2, memiliki 4 cuping menyerupai
bentuk daun semanggi. Orbital d kelima, dz2, memiliki dua cuping utama dengan sumbu z
serta satu bagian berwujud seperti donat di bagian tengah.
4. Orbital f

Orbital f adalah suatu orbital dengan l = 3. Pada orbital f ini memiliki tujuh
jenis orientasi, sebagaimana terdapat tujuh nilai ml yang mungkin yaitu (2l + 1
= 7). Ketujuh orbital f tersebut memiliki wujud yang kompleks dengan berbagai
cuping. Orbital satu ini hanya dapat digunakan untuk berbagai unsur transisi
yang letaknya lebih dalam.
Struktur kimia

Struktur kimia adalah suatu pemodelan struktur senyawa kimia


yang memberikan informasi tentang bagaimana suatu atom yang
berbeda membentuk suatu molekul, atau agregat atom.
Penentuan Struktur kimia

Dalam menentukan struktur senyawa kimia, yang umumnya bertujuan


untuk mendapatkan, minimal, pola dan multiplisitas ikatan antara semua
atom dalam molekul. Kita dapat mencari koordinat spasial tiga dimensi
dari atom-atom di dalam molekul (atau zat padat lainnya).
Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam
interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang
menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.
Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer
elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga
molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama.
Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.
Teori Ikatan Kimia

Semua bentuk ikatan dapat dijelaskan dengan teori kuantum,


tetapi dalam praktiknya, kaidah-kaidah yang disederhanakan
mengizinkan para kimiawan untuk memprediksikan kekuatan,
arah, dan polaritas sebuah ikatan.
1. Teori ikatan valensi
Pada tahun 1927, teori ikatan valensi dikembangkan atas dasar argumen
bahwa sebuah ikatan kimia terbentuk ketika dua valensi elektron bekerja dan
menjaga dua inti atom bersama oleh karena efek penurunan energi sistem.

2.Teori orbital molekul


Teori orbital molekul (Bahasa Inggris: Molecular orbital theory), disingkat MO.
Dalam teori ini menyebutkan bahwa interaksi yang terjadi antara atom pusat
dengan ligan melibatkan interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen.
3. Ikatan dalam rumus kimia
Bentuk atom-atom dan molekul-molekul yang 3 dimensi sangatlah menyulitkan
dalam menggunakan teknik tunggal yang mengindikasikan orbital-orbital dan
ikatan-ikatan.

4. Ikatan kuat kimia


Jenis-jenis ikatan kuat bergantung pada perbedaan elektronegativitas dan
distribusi orbital elektron yang tertarik pada suatu atom yang terlibat dalam
ikatan.

5. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang umumnya sering dijumpai, yaitu ikatan yang
perbedaan elektronegativitas (negatif dan positif) di antara atom-atom yang
berikat sangatlah kecil atau hampir tidak ada. Ikatan-ikatan yang terdapat pada
kebanyakan senyawa organik dapat dikatakan sebagai ikatan kovalen.
6. Ikatan kovalen polar
Ikatan kovalen polar merupakan ikatan yang sifat-sifatnya berada di antara
ikatan kovalen dan ikatan ion.

7. Ikatan ion
Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang
memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar.

8. Ikatan kovalen koordinasi


Ikatan kovalen koordinasi atau ikatan datif, adalah sejenis ikatan kovalen yang
keseluruhan elektron-elektron ikatannya hanya berasal dari salah satu atom,
penderma pasangan elektron, ataupun basa Lewis.
9. Ikatan pisang
Ikatan pisang adalah sebuah jenis ikatan yang terdapat pada molekul-molekul
yang mengalami tarikan ataupun yang mendapat rintangan sterik, sehingga
orbital-orbital ikatan tersebut dipaksa membentuk struktur ikatan yang mirip
dengan pisang.

10. Ikatan 3c-2e dan 3c-4e


Dalam ikatan tiga-pusat dua-elektron, tiga atom saling berbagi dua elektron.
Ikatan sejenis ini terjadi pada senyawa yang kekurangan elektron seperti pada
diborana.

11. Ikatan tiga elektron dan satu elektron


Ikatan-ikatan dengan satu atau tiga elektron dapat ditemukan pada spesi
radikal yang memiliki jumlah elektron gasal (ganjil).
12. Ikatan aromatik
Pada kebanyakan kasus, lokasi elektron tidak dapat ditandai dengan
menggunakan garis (menandai dua elektron) ataupun titik (menandai elektron
tungga). Ikatan aromatik yang terjadi pada molekul yang berbentuk cincin datar
menunjukkan stabilitas yang lebih.

13. Ikatan logam


Pada ikatan logam, elektron-elektron ikatan terdelokalisasi pada kekisi atom.
Berbeda dengan senyawa organik, lokasi elektron yang berikat dan muatannya
adalah statik.

14. Ikatan antarmolekul


Terdapat empat jenis dasar ikatan yang dapat terbentuk antara dua atau lebih
molekul, ion, ataupun atom. Gaya antarmolekul menyebabkan molekul saling
menarik atau menolak satu sama lainnya. Seringkali hal ini menentukan sifat-sifat
fisik sebuah zat (seperti pada titik leleh).
1.
15. Dipol permanen ke dipol permanen
Perbedaan elektronegativitas yang besar antara dua atom yang berikatan dengan
kuat menyebabkan terbentuknya dipol. Dipol-dipol ini akan saling tarik-menarik
ataupun tolak-menolak.

16. Ikatan hidrogen


Ikatan hidrogen bisa dikatakan sebagai dipol permanen yang sangat kuat Namun,
pada ikatan hidrogen, proton hidrogen berada sangat dekat dengan atom
penderma elektron dan mirip dengan ikatan tiga-pusat dua-elektron seperti pada
diborana.

17. Dipol seketika ke dipol terimbas (van der Waals)


Dipol seketika ke dipol terimbas, atau gaya van der Waals, adalah ikatan yang
paling lemah, tetapi sering dijumpai di antara semua zat-zat kimia.
Kesimpulan
munculnya teori mekanika kuantum didasari oleh hipotesa
de Brouglie, Asas Ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan
gelombang Schrodinger. Teori mekanika kuantum terjadi saat
teori atom bohr tidak dapat menjelaskan mengapa elektron
hanya terdapat pada tingkatan-tingkatan energi tertentu saja.
Kemudian Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua
atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul kimia.
Ikatan itulah yang akan menjaga atom tetap bersama dalam
suatu senyawa yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai