📣 Announcement 📣
Dengan tema :
🗣Pembicara :
1. M. Arie Ardiansyah
🖥 Link pendaftaran
http://bit.ly/DaftarSEMNASE3
HTM :
“Analisis Penerangan pada Ruangan Aula Maftuchah Yusuf Gedung Dewi Sartika
Kampus A Universitas Negeri jakarta”
Disusun Oleh :
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kahadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat, karunia dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “Instalasi Penerangan Pada Lapangan Silma Jakarta Timur”. Yang
merupakan tugas mata kuliah Instalasi Penerangan dan Teknik Iluminasi.
Keterbatasan kemampuan saya dalam pembuatan makalah ini, menyebabkan saya
sering menemukan kesulitan. Oleh karena itu makalah ini tidaklah dapat terwujud
dengan baik.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak. Saya menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna, untuk itu saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan
dan kesalahan baik dari isi maupun tulisan. Akhir kata, saya berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi yang membacanya
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu tempat atau ruangan akan terlihat terang oleh mata bila ada cahaya.
cahaya menjadi gejala fisis yang memancarkan energy, dimana sebagian dari
energy diubah menjadi tampak, maka dari itu perlu adanya perancangan dalam
system cahaya yang dapat mengtur system pencahayaan. System cahaya
dibedakan menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
untuk system pencahayaan alami yang dirancang memanfaatkan semaksimal
mungkin pencahayaan siang hari. untuk system pencahayaan buatan yang di
rancang adalah : Tingkat pencahayaan ( intensitas Penerangan ) minimalnya
sesuai yang direkomendasikan Daya listrik pencahayaan sesuai maksimum yang
diizinkan. Salah satu penyebab ketidaknyamanan cahaya diakibatkan oleh
kesilauan, artinya kesilauan yang berlebihan dapat meniadakan kemampuan
mata untuk melihat. faktor-faktor yang menyebabkan kesilauan seperti, luminasi
dari sumber cahaya, luminasi dari latarbelakang, ukuran sumber cahaya, posisi
sumber cahaya dalam ruang pandangan pemantulan cahaya langit-langit, dinding
atau permukaan lain, pertimbangan cahaya dipancarkan ke bawah dan ke atas
oleh armature, untuk sistem pencahyaan pada lapangan auditorium. Persyaratan
tingkat kesilauan di Indonesia sampai saat ini belum ditetapkan, sehingga pada
prakteknya tingkat kesialauan dihilangkan dengan cara mengubah dan mengatur
faktor-faktor tersebut dalam system pecahayan untuk ruangan auditorium.
BAB II
LANDASAN TEORI
E_0=I/h^2 Keterangan :
Kerataan cahaya pada ruangan, untuk itu ditentukan faktor kerataan cahaya yang
merupakan perbandingan kuat penerangan terhadap lebar ruangan.Cahaya yang redup
dapat mengurangi fokus pandang atau cahaya yang terlalu terang yang dapat
memungkinkan terjadinya silau saat penonton melihat kearah panggung dan akan
mempengaruhi dramatisasi saat dipanggung . Untuk itu dalam penerangan auditorium
harus menggunakan lampu dan armatur yang sesuai. Pemasangan panel MCB yang
dapat sesuai sebagai pengaman dalam pencahyaan sekarang ini.
Kerataan cahaya pada lapangan penting, untuk itu ditentukan faktor kerataan cahaya
yang merupakan perbandingan kuat penerangan pada bagian tengah panggung. Cahaya
yang menyilaukan dapat menyebabkan: keletihan mata, perasaan tidak nyaman, dan
mengurangi fokus penonton saat seminar// pertunjukan diadakan. Untuk mengurangi
silau digunakan lampu downlight pada bagian panggung
Keterangan :
k= ( p.l)/(t (p+l))
k = indeks ruangan
p = panjang ruangan (m)
ℓ = lebar ruangan (m)
t = tinggi sumber cahaya di atas bidang
kerja (m)
nl= ( Keterangan :
E.A)/(F_L.K_(P.) E = iluminasi
K_d ) A = luas alas
K_p = koefisien penerangan
K_d = koefisien depresiasi
F_L = fluks lampu
c) Jumlah titik armatur
Keterangan :
n_a=( E.A)/(F_a.K_(P.)
E = iluminasi
K_d )K_d )
A = luas alas
K_p = koefisien penerangan
K_d = koefisien depresiasi
F_L = fluks lampu
BAB III
METODE PENELITIAN
Teknik wawancara dilakukan melalui tanya jawab dengan pengelola dan teknisi
penerangan di Aula Maftuchah Yusuf untuk mengumpulkan data. Dan yang terakhir
adalah teknik dokumentasi dengan cara mengambil gambar dengan kamera.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2 Analisis
Pemakaian
Pada Aula Maftuchah banyak lampu down sebagai penerangan untuk
menciptakan rasa hangat dan nyaman pada audience. Daya yang dignakan juga
besar karna semua total lampu sebanyak 130 lampu dengan luas, dimana
menggunakan MCB yang 2 A.
Dalam era modern ini pencahayaan yang baik perlu di lakukan agar
kenyamanan dan pengelihatan mata kita pun menjadi lebih baik dan dari obsevasi yang
telah kita lakukan pada penerangan di Aula Maftuchah Yusuf yang memiliki 130 buah
lampu degan dimensi luas ruangan sekitar 1568 m², penerangan dan pemelihaan sudah
baik dan tertata dengan rapi.
4.4 Dokumentasi
Keadaan Mati
Downlight
TL
Nyala semua
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA