Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK P1

KARAKTERISASI SPEKTRUM SUMBER CAHAYA


Disusun Oleh :
Friandi Dhiazaki Riswanto (2413100034)
Tika Lathifa Graffit (2414100004)
Anna Milatul Ummah (2414100058)
Niken Arina Pratiwi (2414100069)
Muh Agil Falal (2414100085)
Muhammad Mujahid Abrori (2414100090)

Asisten :
Niza Rosyda Amalia (2413100019)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK P1

KARAKTERISASI SPEKTRUM SUMBER CAHAYA


Disusun Oleh :
Friandi Dhiazaki Riswanto (2413100034)
Tika Lathifa Graffit (2414100004)
Anna Milatul Ummah (2414100058)
Niken Arina Pratiwi (2414100069)
Muh Agil Falal (2414100085)
Muhammad Mujahid Abrori (2414100090)

Asisten :
Niza Rosyda Amalia (2413100019)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

i
ABSTRAK

Susunan rentang gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang


gelombang dan frekuensinya disebut dengan spektrum gelombang
elektromagnetik. Spektrum gelombang elektromag-netik dipancarkan
oleh transisi elektron,yaitu ketika elektron berpindah dari orbit satu ke
orbit yang lain. Pada laporan ini kita akan mempelajari cara untuk
mengkarakterisasi spektrum dan menentukan lebar spektral laser He-Ne,
Lampu TL dan lampu LED menggunakan monokromator. Setiap sumber
ditentukan daya keluarannya dengan panjang gelombang yang dimulai
dari 400 nm dengan kenaikan 10 nm hingga 700 nm. Kesimpulan dari
praktikum ini adalah diketahuinya karakter spektrum sumber cahaya
dipengaruhi oleh bagaimana sumber menghasilkan sumber cahaya dan
warna cahayanya.

Kata Kunci : spektrum gelombang elektromagnetik, lamu TL,


LED, Laser He-Ne.

ii
ABSTRACT

Spectrum of electromagnetic wave is a span of electromagnetic


wave where it sorts by the length and the frequency of it. it transmitted by
the transition of the electron which means when the electron move from
one orbit to another. This report will tell the spectrum character of three
lights which is He-Ne laser, fluorescent lamp and LED use
monocromator. Every source of light is determined by wave length from
400 nm until 700nm with increase 10 nm. The conclusion of this practice
is the spectrum character can be affected by it sources and color of the
light.

Keyword: Spectrum of electromagnetic wave, He-Ne laser, fluorescent


lamp and LED.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga Laporan Resmi Praktikum Teknik Optik ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dosen pengajar mata kuliah Teknik Optik.
2. Asisten Laboratorium Rekayasa Fotonika yang telah
membimbing dalam pelaksanaan praktikum Teknik Optik.
3. Rekan-rekan yang telah membantu terlaksananya kegiatan
praktikum Teknik Optik.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian.
Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Surabaya, 8 November 2016

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................i


ABSTRAK..................................................................................ii
ABSTRACT................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................2
1.4 Sistematika Laporan......................................................2
BAB II DASAR TEORI.............................................................3
2.1 Spektrum Gelombang Elektromagnetik........................3
2.2 Sumber Cahaya.............................................................6
2.3 Monokromator..............................................................9
2.4 Lebar Spektral...............................................................9
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM...............................11
3.1 Peralatan dan Bahan....................................................11
3.2 Prosedur Percobaan.....................................................11
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN..................13
4.1 Analisa Data................................................................13
4.2 Pembahasan................................................................18
BAB V PENUTUP....................................................................20
5.1 Kesimpulan.................................................................20
5.2 Saran...........................................................................20

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Spektrum Gelombang Elektromagnetik....................6


Gambar 2.2 Laser.........................................................................7
Gambar 2.3 Lampu TL.................................................................8
Gambar 2.4 Lampu TL.................................................................8
Gambar 2.5 Lampu LED..............................................................9
Gambar 2.6 Monokromator..........................................................9
Gambar 3.1 Pengaturan Eksperimen......................................11
Gambar 4.1 Grafik Panjang Gelombang dan Daya pada LED
................................................................................14
Gambar 4.2 Grafik Panjang Gelombang dan Daya pada Lampu
TL..........................................................................16
Gambar 4.3 Grafik Panjang Gelombang dan Daya pada LASER
...............................................................................18

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Panjang Gelombang dan Daya pada LED...................13


Tabel 4.2 Panjang Gelombang dan Daya pada Lampu TL..........14
Tabel 4.3 Panjang Gelombang dan Daya pada LASER..............16
Tabel 4.4 Rentang Panjang Gelombang yang Dihasilkan Sumber
Cahaya........................................................................18

vii
Halaman ini sengaja dikosongkan

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selaras dengan era kemajuan teknologi terus meningkat,
penggunaan gelombang elektomagnetik dalam kehidupan sehari -
hari juga mengalami peningkatan. Gelombang elektromagnetik
tersebut dapat dimanfaatkan di segala bidang, misalnya saja pada
peralatan elektronik yang digunakan saat ini yang berasal dari
pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Tanpa kita sadari pula,
di dalam tubuh manusia juga terdapat gelombang elektromagnetik
yaitu sinar inframerah. Selain itu gelombang radio, sinar
ultraviolet, sinar x, sinar gamma, dan lain sebagainya juga
memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Gelombang
elektromagnetik yang paling banyak dijumpai adalah cahaya.
Cahaya merupakan suatu gelombang yang ada disekitar
kehidupan manusia. Cahaya mampu membantu kita untuk
melihat sekeliling kita karena cahaya tersebut memantul ke benda
sekitar dan ditangkap oleh mata manusia. Terdapat bermacam-
macam gelombang cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda- beda. Dari setiap gelombang tersebut memiliki spektrum
yang merupakan salah satu karakteristik dari gelombang itu
sendiri. Salah satu gelombangnya adalah gelombang
elegtromagnetik yang terdiri dari spectrum gelombang
elegtromagnetik yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau
panjang gelombang. Gelombang cahaya memiliki karakterisitik
berupa panjang gelombang, periode, frekuensi, fase dan
amplitude. Untuk mengetahui karakter tersebut pada sumber
cahaya maka dilakukannya praktikum P1 yaitu Karakterisasi
Spektrum Sumber Cahaya untuk mengetahui karakteristik cahaya
serta menentukan lebar spectral sumber cahaya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, berikut ini rumusan
masalah dari laporan praktikum:
1. Bagaimana karakterisasi spektrum sumber cahaya?

1
2

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, adapun tujuan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui karakterisasi spektrum sumber cahaya.

1.4 Sistematika Laporan


Laporan resmi praktikum ini terdiri dari 5 bab, yaitu pertama
bab 1, adalah pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan praktikum serta sistematika laporan. Bab 2 yaitu
dasar teori yang berisi tentang teori dasar yang menunjang
praktikum ini. Bab 3 yaitu metodologi dimana berisi tentang, alat
alat yang digunakan dalam praktikum serta langkah langkah
dalam praktikum. Bab 4 yaitu analisa data dan pembahasan,
dimana berisi tentang analisa data-data yang didapatkan dalam
percobaan serta pembahasan terhadap analisa data tersebut. Bab 5
yaitu penutup berisi tantang kesimpulan dan saran. Lampiran
sebagai bahasan mengenai penugasan-penugasan yang telah
diberikan.
BAB II
DASAR TEORI

1.1 Spektrum Gelombang Elektromagnetik


Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi
elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat
dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per
foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan, dimana :
Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi, hasilnya
kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz
Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1eV/GHz
Panjang gelombang dikalikan dengan energi per foton
adalah 1.24 eV
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa
daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek
berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang
radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini
sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan
praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode
deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum
elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton
berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang
untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah
( 0,5 mm). Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan
secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun
sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang
gelombang saja (320 - 700 nm)[1].
Berikut ini contoh contoh dari spektrum elektromagnetik:
a. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang
gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi,
maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi
gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan
berdasarkan lebar frekuensinya.
.

3
4

Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik


yang dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan
ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator.
Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh
antena pula. Gelombang radio tidak dapat didengar secara
langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu
energi gelombang menjadi energi bunyi.

b. Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwaves) adalah gelombang radio
dengan frekuensi paling tinggi yaitu di atas 3 GHz. Jika
gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul
efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi
gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang
waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan
dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat
dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR
(Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan
menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang
mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang
mikro. Karena cepat rambat gelombang elektromagnetik c =
3x108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara
pemancaran dengan penerimaan.

c. Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 10 11Hz sampai
10 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm.
14

jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah


Lampu TL dengan detektor yang dihubungkan pada
miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung
spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di
atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-
molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap
benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar
5

inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna


benda.

d. Cahaya tampak
Gelombang mikro (microwaves) adalah gelombang radio
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling
dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum
gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata
manusia. Panjang gelombang tampak bervariasi tergantung
warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4x10 -7 m untuk
cahaya violet (ungu) sampai 7x10-7 m untuk cahaya merah.
Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam
serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.

e. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 10 15 Hz
sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10 -8 m
sampai 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul
dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang
memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi, lapisan ozon
yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi
menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang
tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.

f. Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 1016 Hz sampai 1020
Hz. Panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10-10 cm sampai
10-8 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya
tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa
sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.

g. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 1020 Hz sampai
10 Hz atau panjang gelombang antara 10-12 cm sampai 10-10 cm.
25

Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius


jika diserap oleh jaringan tubuh.
6

Gambar 2.1 Spektrum Gelombang Elektromagnetik

1.2 Sumber Cahaya


Setiap sumber cahaya memiliki karakteristrik spektrum yang
berbeda-beda. Pada dasarnya terdapat 2 jenis sumber cahaya,
yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami merupakan
cahaya yang berasal dari matahari, sedangkan cahaya buatan
berasal dari lilin, lampu gas, lampu minyak, dan lain-lain. Kedua
sumber cahaya ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Sumber cahaya alami memiliki sifat tidak menentu, tergantung
pada iklim, musim, dan cuaca. Sedangkan cahaya buatan
membutuhkan biaya tertentu, namun peletakan dan kestabilan
cahaya dapat diatur. Berikut ini beberapa jenis sumber cahaya
buatan:
a. Laser
LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation) merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan
radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya yang
tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal,
melalui proses pancaran terstimulasi. Pancaran LASER biasanya
tunggal, memancarkan foton dalam pancaran koheren. Komponen
yang diperlukan adalah resonator untuk proses penguatan foton.
7

Salah satu jenis laser yang sering digunakan adalah laser He-Ne.
Laser ini merupakan jenis laser gas gabungan antara Helium dan
Neon dengan perbandingan 10:1.

Gambar 2.2 Laser

b. Lampu TL
Lampu TL adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan
melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian
memanas dan menghasilkan cahaya. Saat bola Lampu TL
dihidupkan, arus listrik akan mengalir dari electrical contact
menuju filamen dengan melewati kawat penghubung. Akibatnya
akan terjadi pergerakan elektron bebas dari kutub negatif ke kutub
positif. Elektron di sepanjang filamen ini secara konstan akan
menabrak atom pada filamen. Energinya akan menggetarkan
atom. Ikatan elektron dalam atom-atom yang bergetar ini akan
mendorong atom pada tingkatan tertinggi secara berkala. Saat
energinya kembali ke tingkat normal, elektron akan melepaskan
energi ekstra dalam bentuk foton. Atom-atom yang dilepaskan ini
dalam bentuk foton-foton sinar infrared yang tidak mungkin
dilihat oleh mata manusia.
8

Gambar 2.3 Lampu TL

c. Lampu TL
Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang
memanfaatkan gas Neon dan lapisan fluorescent sebagai
pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik. Tabung lampu TL
ini diisi oleh gas yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan
tinggi gas ini akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-
elektron pada gas bergerak dan memendarkan fluorescent pada
tabung lampu TL.

Gambar 2.4 Lampu TL

d. LED
Light Emitting Diode (LED) adalah suatu semikonduktor
yang memancarkan cahaya monokromatik yang bekerja pada
kondisi tegangan maju (forward bias). Warna yang dihasilkan
tergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai.
9

Gambar 2.5 Lampu LED

1.3 Monokromator
Untuk mengamati karakteristik spektrum dari tiap sumber
cahaya, digunakan monokromator. Monokromator merupakan
perangkat optik yang dapat mengubah gelombang polikromatik
menjadi monokromatik. Dengan menggunakan monokromator,
maka karakteristik dari suatu material dapat diketahui hanya
dengan melihat spektrum dari sumber cahaya tersebut. Prinsip
kerja monokromator menggunakan salah satu fenomena optik,
yaitu dispersi. Ketika cahaya polikromatis sudah terdispersi,
cahaya-cahaya monokromatis yang dihasilkan akan diarahkan.
Sehingga hanya panjang gelombang tertentu yang dapat keluar
melalui exit slit.[4]

Gambar 2.6 Monokromator

1.4 Lebar Spektral


Spektral adalah hasil interaksi antara energi elektromagnetik
dengan suatu objek. Objek yang ada di permukaan bumi
mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya.
Terdapat objek yang mempunyai sifat daya serap yang tinggi dan
10

pantulannya rendah terhadap elektromagnetik, dan sebaliknya.


Pola pantulan dan absorpsi ini berbeda untuk panjang gelombang
(wavelength) yang berbeda. Cahaya tampak baik monokromatik
maupun polikromatik memiliki lebar spektral yang berbeda-beda .
[5]

Lebar spektral diketahui melalui perpotongan antara daya


rata-rata dari sumber cahaya dengan panjang gelombang atau
dikenal dengan FWHM (Full Wave of Half Maximum). Berikut ini
persamaan yang digunakan:
FWHM = daya maksimal x 50% (1)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Peralatan dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan percobaan
ini adalah sebagai berikut:
a. Sumber cahaya
Laser He-Ne
Lampu TL
LED
b. Monokromator
c. Adaptor
d. Optical Power Meter (OPM) Thorlabs PM100D
e. Laptop yang sudah terinstal program PM100D utility

2.2 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
a. Peralatan disusun seperti pada gambar dibawah:.

Gambar 3.1 Pengaturan Eksperimen

b. Optical Power Meter dihubungkan dengan laptop melalui


kabel USB.
c. Optical Power Meter dinyalakan dan program PM100D
utility.
d. Sumber cahaya ditempatkan sesuai dengan Gambar 3.1.
e. Sumber cahaya dinyalakan dengan jarak 3cm dari detektor.
f. Panjang gelombang pada Optical Power Meter diatur pada
= 400 - 700 nm dengan kenaikan tiap 10 nm.
g. Nilai daya optis diamati dan disimpan.
h. Langkah 5 diulangi dengan mengganti sumber cahaya lain.

11
12

i. Grafik daya optis dibuat sebagai fungsi panjang gelombang


untuk semua sumber cahaya.
j. Lebar spektral ditentukan untuk setiap sumber cahaya.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Data


Berdasarkan hasil praktikum spektrum sumber cahaya dengan
memakai tiga sumber cahaya yaitu LED, Lampu dan laser
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 4.1 Panjang Gelombang dan Daya pada LED
Panjang Daya keluaran
gelombang (nm) rata-rata (W)
400 0.001038335
410 -0.000544219
420 0.00179477
430 0.00395069
440 0.00395069
450 0.0262355
460 0.0324041
470 0.0329267
480 0.0229222
490 0.0135596
500 0.01035892
510 0.01042072
520 0.00982121
530 0.01087575
540 0.0116639
550 0.0123798
560 0.0120969
570 0.012620667
580 0.0121991
590 0.0112171
600 0.00961687

13
14
610 0.00821489
620 0.0070616
630 0.00578558
640 0.00499676
650 0.00391899
660 0.00304407
670 0.002257922
680 0.0016352
690 0.001216371
700 0.000929382

Gambar 4.1 Grafik Panjang Gelombang dan Daya pada LED

Tabel 4.2 Panjang Gelombang dan Daya pada Lampu TL


Panjang Daya keluaran
gelombang (nm) rata-rata (W)
400 0.001918055
410 0.003650802
420 0.00603704
430 0.01143583
440 0.017697
450 0.019592
460 0.0185446
470 0.018119
480 0.0177963
490 0.0206688
500 0.0257239
510 0.017167222
520 0.0142453
530 0.0138455
540 0.0193777
550 0.033101667
560 0.0327938
570 0.0288619
580 0.0177807
590 0.01016993
600 0.0126063
610 0.0194048
620 0.019519
630 0.0182547
640 0.0145462
650 0.00673561
660 0.00343003
670 0.00197852
680 0.00169585
690 0.00137838
700 0.00141875

15
16

Gambar 4.2 Grafik Panjang Gelombang dan Daya pada Lampu TL

Tabel 4.3 Panjang Gelombang dan Daya pada LASER


Panjang Daya keluaran
gelombang (nm) rata-rata (W)
400 0.0392405
410 0.0242233
420 0.0237678
430 0.0233035
440 0.0243042
450 0.0270336
460 0.0248013
470 0.0202733
480 0.030152
490 0.0312128
500 0.0318108
510 0.0308517
520 0.025791
530 0.0198981
540 0.0224972
550 0.0209601
560 0.023347
570 0.0303447
580 0.0419137
590 0.0776684
600 0.178402
610 0.541061
620 168,663
630 239,492
640 223,144
650 200,436
660 122,625
670 0.0858216
680 0.0426144
690 0.0270961
700 0.0260576

17
18

Gambar 4.3 Grafik Panjang Gelombang dan Daya pada LASER

Dari ketiga hasil tersebut dapat dilakukan perhitungan nilai


FWHM, sehingga didapatkan rentang panjang gelombang yang
dihasilkan oleh ketiga sumber cahaya tersebut, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4 Rentang Panjang Gelombang yang Dihasilkan Sumber
Cahaya
LED Lampu TL LASER
Daya
0,0329267 0,033101667 239492
maksimum
FWHM 0,01646335 0,016550834 119746
rendah 445,614883 534,8901585 613,0936481
tinggi 486,8985645 581,6159554 660,3699991
Rentang
445,61 - 486,9 534,89 - 581,6 613,1 - 660,4
(nm)
Lebar
41.28368154 46.72579689 47.27635102
Spektral (nm)

3.2 Pembahasan
4.2.1 Friandi Dhiazaki Riswanto (NRP. 2413100034)
Pada praktikum P1 tentang karakterisasi spektrum sumber
cahaya ini, digunakan 3 sumber cahaya yaitu Lampu TL, LED dan
laser. Didapatkan hasil bahwa, Lampu TL memiliki karakterisasi
cahaya polikromatis, sedangkan LED dan laser memiliki
karakterisasi cahaya monokromatis. Kemudian perhitungan terhadap
lebar spektral cahaya dapat diperoleh dengan perhitungan 50% dari
daya keluaran maksimum suatu sumber cahaya. Didapatkan hasil
lebar spektral cahaya terbesar dari ketiga sumber. Terbesar adalah
laser, kemudian Lampu TL dan yang terakhir adalah LED.

4.2.2 Tika Lathifa Graffit (2414100004)


Pada praktikum Karakterisai Spektrum sumber cahaya
menggunakan 3 sumber yaitu Laser, Lampu TL dan LED. Sumber-
sumber tersebut diarahkan pada monokromator yang terhubung
dengan detector dan Optical Power Level dengan rentang panjang
gelombang antara 400 nm sampai 700 nm dengan kenaikan 10 nm
setiap sumberya. Dari OPM maka kita akan mengetahui daya rata-
rata yang keluar pada panjang gelombang tersebut. Pada lampu LED,
nilai daya maksimum adalah 0,0329267 Watt pada panjang
gelombang 470 nm dan nilai FWHMnya adalah 0,01646335 Watt.
Dan melalui grafik kita tahu nilai lebar spectral antara 445,61 nm -
486,9 nm. Pada lampu Lampu TL, nilai daya maksimum adalah
0,033101667 Watt dan nilai FWHMnya adalah 0,016550834 Watt.
Dan melalui grafik kita tahu nilai lebar spectral antara 534,89 nm -
581,6 nm. Sedangkan pada sumber laser, , nilai daya maksimum
adalah 23,9492 Watt dan nilai FWHMnya adalah 11,9746 Watt. Dan
melalui grafik kita tahu nilai lebar spectral antara 613,1 nm - 660,4
nm. Sehingga diketahui bahwa daya keluaran rata- rata maksimum
pada laser. Sehingga dapat diketahui bahwa Lampu TL merupakan
sumber cahaya polikromatis ditinjau dari graffik daya keluaran dan
panjang gelombang. Sementara Laser dan LED merupak sumber
cahaya monokromatis.

4.2.3 Anna Milatul Ummah (2414100058)


19
20
Pada praktikum p1 mengenai karakterisasi spektrum sumber
cahaya, digunakan 3 jenis sumber cahaya, yaitu LED, Lampu TL dan
Laser He-Ne. Karakterisasi spektrum dilakukan untuk mengetahui
rentang panjang gelombang sehingga diketahui karakter dari sumber
cahaya yang dihasilkan (seberapa monokrom cahaya yang
dihasilkan). Melalui software PMD100D Utility, akan didapatkan
nilai daya optis yang dihasilkan oleh sumber cahaya tersebut, yang
pada praktikum ini daya akan dihitung setiap 0.5 detik dan akan
didapatkan 100 data untuk tiap panjang gelombang. Pada praktikum
ini digunakan panjang gelombang 400-700 nm, dengan kenaikan
panjang gelombang 10 nm. Dari 100 data tersebut, dilakukan
perhitungan daya rata-rata, sehingga didapatkan hasil seperti pada
tabel 4.1 hingga 4.3. Kemudian dapat diperoleh nilai FWHM (yaitu
50% daya tertinggi). Dari FWHM tersebut ditarik gari sejajar sumbu
X, sehingga didapatkan rentang panjang gelombang ()nya sesuai
tabel 4.4. Melalui rentang , dapat dilakukan karakterisasi terhadap
sumber cahaya tersebut, dan dapat diperoleh lebar spektralnya yaitu
dengan menghitung selisih terendah dan tertinggi pada rentang
yang dihasilkan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan rentang panjang
gelombang LED yaitu 445,61 - 486,9 nm dengan daya optis
maksimum yaitu 0,0329267 W, sehingga lebar spektralnya yaitu
41,28 nm. Pada saat praktikum, warna yang dihasilkan oleh LED ini
tampak kebiruan. Hal ini sangat relevan dengan literatur yang
menunjukkan bahwa panjang gelombang cahaya tampak biru yaitu
435-500 nm.
Untuk Lampu TL, didapatkan rentang panjang gelombangnya
yaitu 534,89 - 581,6 nm, dengan daya optis maksimal yaitu
0,033101667 W, sehingga lebar spektralnya yaitu 46,7 nm. Warna
cahaya yang terlihat setelah melewati monokromator adalah kuning
kehijauan. Hal ini relevan dengan literatur yang ada yang
menunjukkan bahwa rentang panjang gelombang cahaya tampak
hijau yaitu 520-565 nm. Namun pada rentang yang dihasilkan,
menurut literatur juga dapat memenuhi kategori cahaya tampak
kuning yang memiliki panjang gelombang yaitu 565-590 nm.
Selanjutnya untuk sumber cahaya laser, diperoleh rentang
panjang gelombang yaitu 613,1 - 660,4 nm, dengan daya optis
maksimum yaitu 239492 W. Warna yang dihasilkan pada saat
praktikum adalah warna merah. Hal ini sangat relevan dengan
literatur yang menunjukkan bahwa rentang panjang gelombang
cahaya tampak merah yaitu 625-740 nm. Namun lebar spektral yang
dihasilkan adalah besar, yaitu 47.3 nm , sehingga tidak sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa lebar spektral laser sangat sempit
sehingga cahaya yang dikeluarkan sangat monokromatis.
Ketidaksesuaian ini diakibatkan pada saat pengambilan data, lampu
ruangan sempat dinyalakan dalam beberapa detik dan lampu pada
layar handphone dinyalakan saat ruangan gelap untuk membantu
pengaturan monokromator. Akibatnya, cahaya yang melewati
monokromator tidak hanya bersumber dari laser, namun terdapat
sumber cahaya lain, sehingga mempengaruhi perhitungan daya optis.

4.2.4 Niken Arina Pratiwi (2414100069)


Pada praktikum P1 mengenai karakterisasi spektrum
sumber cahaya ini, digunakan tiga jenis sumber cahaya yaitu
LED, Lampu TL, dan laser. Ketiga sumber cahaya ini
dihubungkan pada optical power meter dengan pengaturan
panjang gelombang 400 nm hingga 700 nm dengan kenaikan
sebesar 10 nm untuk diketahui daya keluarannya pada rentang
panjang gelombang tersebut. Dari percobaan ini diperoleh nilai
daya maksimum LED yaitu sebesar 0,0329267 Watt pada
panjang gelombang 470 nm. Maka nilai FWHM (full width at
half maximum) dapat dihitung yaitu sebesar 50% dari daya
maksimum atau 0,016 Watt. Dari nilai FWHM ini, rentang
panjang gelombang LED diperoleh dengan menarik garis ke
samping pada grafik dan melakukan interpolasi sehingga
diperoleh nilai rentang 445,61 nm - 486,9 nm dengan lebar
spektral 41,28 nm. Untuk sumber cahaya berupa Lampu TL,
diperoleh nilai daya maksimum 0,033 Watt sehingga FWHM-nya
yaitu 0,0166 Watt. Sehingga dengan melakukan perhitungan yang
sama diperoleh rentang panjang gelombang Lampu TL 534,89 nm -
581,6 nm dan lebar spektral 46,7 nm. Sementara pada sumber cahaya
berupa laser, nilai daya maksimum 23,9492 Watt, lebar spektral
47,276 nm dan rentang panjang gelombang 613,1 nm - 660,4 nm.
Sehingga daya keluaran terbesar yang didapatkan pada saat
21
22
pengukuran diperoleh dari sumber cahaya laser yaitu 23,9492 Watt
pada panjang gelombang 630 nm.
Berdasarkan hasil dari percobaan ini, laser memiliki lebar
spektral yang terbesar di antara dua sumber cahaya lainnya, disusul
dengan lampu TL, dan yang terakhir LED. Menurut teori, seharusnya
laser mengeluarkan cahaya dengan lebar spektral yang paling kecil,
atau paling mendekati monokromatis. Ketidaksesuaian hasil
percobaan dengan teori yang ada disebabkan karena kesalahan pada
saat pengukuran karena pada beberapa saat, pengambilan data tidak
dilakukan dalam keadaan gelap sehingga cahaya yang masuk pada
monokromator tidak sepenuhnya berasal dari sumber cahaya yang
diinginkan namun dari sumber cahaya lain seperti flashlight pada
handphone maupun lampu ruang percobaan.

4.2.5 Muh Agil Falal (NRP. 2414100085)


Pada praktikum p1 teknik optik tentang karakterisasi spektrum
sumber cahaya, didapatkan beberapa data hasil percobaan yang pada
akhirnya akan menunjukkan beberapa kesimpulan. Praktikum yang
dilakukan menggunakan 3 jenis sumber cahaya mulai dari LASER,
LED dan Lampu TL. Percobaan dilakukan dengan mengukur daya
keluaran pada spektrum gelombang tertentu mulai dari 400nm
sampai 700 nm. Setelah dilakukan pengukuran dapat dilihat lebar
spektral gelombang dari masing masing sumber yang diberikan.
Untuk sumber berupa LASER bertipe He-Ne didapatkan
nilai daya keluaran maksimum pada panjang gelombang 630 nm
sebesar 239,492 W, adapun sumber LASER tipe He-Ne memiliki
spektral gelombang mulai dari 613 nm 660 nm dengan panjang
spejtral 47 nm. Dengan spesifikasi seperti itu, LASER He-Ne
memiliki nilai FWHM sebesar 120 W.
Untuk sumber berupa LED didapatkan nilai daya keluaran
maksimum pada panjang gelombang 470 nm sebesar 0,033 W,
adapun sumber LED memiliki spektral gelombang mulai dari 445
nm 486 nm dengan panjang spektral 41 nm. Dengan spesifikasi
seperti itu, LED memiliki nilai FWHM sebesar 0,016 W.
Untuk sember berupa Lampu TL didapatkan nilai daya
keluaran maksimum pada panjang gelombang 550nm sebesar 0,033
W, adapun sumber Lampu TL memiliki spektral gelomban mulai dari
535 nm- 581 nm dengan panjang spektral sebesar 46 nm. Dengan
spesifikasi seperti itu, Lampu TL memiliki nilai FWHM sebesar
0,016 W.
Adapun dari data yang berhasil didapatkan dapat
disimpulkan bahwa LASER He-Ne memiliki daya keluaran yang
paling besar dengan daya keluaran maksimum sebesar 239,492 W
sementara itu Lampu TL dan LED hanya memiliki daya keluaran
maksimum sebesar 0,033 W. Adapun lebar spektral pada sumber
LASER He-Ne memiliki panjang gelombang di rentang 600nm,
sedang LED di rentang 400 dan Lampu TL pada rentang 500nm.
Apabila spektral gelomangnya diproyeksikan pada cahya tampak
LASER He-Ne berada pada rentang warna MERAH. Lampu TL
berada pada rentang KUNING dan LED pada rentang BIRU.

4.2.6 Muhammad Mujahid Abrori (2414100090)


Pada praktikum P1 kali ini dilakukan percobaan mengenai
karakterisasi spektrum tiga jenis sumber cahaya yaitu laser, LED,
dan Lampu TL yang dihubungkan pada optical power meter dengan
pengaturan panjang gelombang 400 nm hingga 700 nm. Dari
percobaan ini diperoleh daya maksimum masing2 sumber cahaya
LED yaitu sebesar 0,0329267 Watt, Lampu TL yaitu sebesar
0,033101667 Watt, dan laser yaitu sebesar 23,9492 Watt. Maka nilai
lebar spektral atau FWHM (full width at half maximum) LED yaitu
sebesar 50% dari daya maksimum atau 0,01646335 Watt. Dari nilai
FWHM ini, rentang panjang gelombang LED diperoleh nilai rentang
445,61 nm - 486,9 nm dengan metode interpolasi. Sedangkan untuk
Lampu TL FWHM-nya yaitu 0,016550834 Watt, Sehingga diperoleh
rentang panjang gelombang 534,89 nm - 581,6 nm. Dan untuk laser
lebar spektralnya 11,9746 Watt dan rentang panjang gelombang
613,1 nm - 660,4 nm. Sehingga dari ketiga sumber cahaya yang
memiliki panjang gelombang terbesar yaitu laser, Lampu TL,
kemudian LED.
Sehingga dari hasil tersebut disimpulkan bahwa Lampu TL
merupakan sumber cahaya polikromatis karena memiliki persebaran
daya yang luas. Sedangkan LED dan laser tergolong sumber cahaya
monokromatis karena memiliki persebaran daya terhadap panjang
gelombang yang sempit. Namun LED memiliki line width yang lebih
besar daripada laser.
23
24
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:
a. Dari tiga sumber cahaya yang digunakan pada praktikum ini,
laser memiliki lebar spektral yang terbesar diantara ketiga
sumber cahaya. Kedua yaitu lampu TL dan yang memiliki lebar
spektral terkecil yaitu LED. Hal ini tidak sesuai dengan teori, di
mana seharusnya laser memiliki lebar spektral yang paling
kecil.

4.2 Saran
Saran ke depannya untuk praktikum ini adalah
1. Diharapkan praktikan sebelum melaksanakan percobaan sudah
mengetahui karakter spektrum masing-masing sumber cahaya
yang sebenarnya serta mempelajari penggunaan Optical Power
Meter yang benar, termasuk cara kalibrasinya.
2. Praktikan lebih teliti dalam melaksanakan percobaan agar tidak
ada kesalahan pengaturan yang dapat berakibat pada kesalahan
pengambilan data.
3. Laptop harus sudah terinstall aplikasi Thorlabs PM100D Utility.

25
26
DAFTAR PUSTAKA

[1] Lna, Pierre; Franois Lebrun, Franois Mignard (1998).


Observational Astrophysics. Springer-Verlag. ISBN 3-540-
63482-7
[2] Conceptual physics, Paul Hewitt, 2002
[3] http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/karakteristik-
dan-prinsip-kerja-lampu-tl-fluorescent-lamp/
[4] http://chemtech.org/cn/cn212
[5] Evhy, Kumalasari. Laporan Spektral. 2013. Retrieved from
http://www.scribd.com/doc/169008326/LAPORAN-
SPEKTRAL
LAMPIRAN

Tugas Khusus
1. Jelaskan prinsip pembangkitan cahaya laser He-Ne bagaimana
sampai bisa menghasilkan cahaya merah!
2. Jelaskan mengenai monokromator yg menggunakan grating dan
prisma!

Solusi:
1. Laser Helium-Neon tidak dipompa secara optis, tetapi secara
elektrik. Medium aktifnya adalah campuran gas dari helium dan
neon dengan perbandingan 5:1 pada tekanan sekitar 3 torr.
Helium tereksitasi ke sebuah level tertentu karena tabrakan
elektron. Energi ditransfer dengan cepat ke atom neon netral
yang mempunyai tingkat energi sedikit dibawah atom helium.
Ini adalah level laser yang lebih atas.
Dalam keadaan normal atom helium berada di tingkat energi
dasarnya yaitu 1s0, karena konfigurasi elektron terluarnya
adalah 1s2. Pada saat elektron lucutan menumbuknya, atom
helium itu mendapatkan energi untuk bereksitasi ke tingkat
energi yang lebih tinggi seperti 1s 0 dan 3s1 dari konfigurasi
elektron1s 2s. Begitu atom helium tereksitasi ke tingkat-tingkat
itu, ia tidak akan bisa kembali ke tingkat dasar, suatu hal yang
dilarang oleh aturan seleksi radiasi.
Suatu hal yang kebetulan bahwa beberapa tingkat energi yang
dimiliki atom neon hampir sama dengan tingkat energi atom
helium. Akibatnya transfer energi antara kedua jenis atom itu
sangat dimungkinkan terjadi melalui tumbukan-tumbukan.
Atom neon yang ditumbuk oleh atom helium 1s 0 akan
tereksitasi ke tingkat 1p1, 3p0, 3p1, 3p2 dari konfigurasi elektron
2p55s. Setelah bertumbukan atom helium akan segera kembali
ke tingkat energi dasar.
Oleh karena aturan seleksi memperbolehkan transisi dari
tingkat-tingkat energi ini ke sepuluh tingkat energi yang
dimiliki konfigurasi 2p53p, maka atom neon dapat dipicu untuk
memancarkan laser. Syarat inversi populasi dengan sendirinya

27
28
sudah terpenuhi, karena pada kesetimbangan termal tingkat-
tingkat di 2p53p atom Ne amat jarang populasinya.
Laser yang dihasilkan akan memiliki intensitas yang paling
jelas di panjang gelombang 633 nm, yang ditimbulkan oleh
transisi dari satu diantara 4 tingkat di 2p54s atom Ne, yang
kebetulan berdekatan dengan tingkat energi 3s 1 atom He, ke
salah satu dari 10 tingkat energi di 2p 53p, sehingga
menghasilkan warna merah.
2. Prisma dan kisi (grating) merupakan bagian monokromator
yang terpenting. Prisma dan kisi pada prinsipnya mendispersi
radiasi elektromagnetik sebatas mungkin supaya didapatkan
resolusi yang baik dari radiasi polikromatis. Prisma dibuat dari
leburan silika dan pada sisi siku-siku dari plasma Littrow
dilapisi dengan kaca aluminium. Sedangkan prisma Cornu tidak
ada pelapisan dengan kaca aluminium. Prisma Littow lebih
banyak dipakai pada spektrofotometer karena bentuknya yang
kompak, daya resolusi yang lebih baik serta refleksi radiasi
elektromagnetik yang datang memberikan keuntungan
menghilangkan pengaruh optis aktif.
Keuntungan monokromator prisma:
o Prisma dapat dipakai sebagai monokromator pada daerah
panjang gelombang yang luar yaitu 185 nm (daerah UV)
sampai 2500 nm (daerah dekat inframerah).
o Tidak menimbulkan tingkat order difraksi.
o Monokromator prisma sangat efektiv untuk monokromator
di daerah UV dekat (185 300 nm).
Kekurangan monokromator prisma:
Dispersi radiasi elektromagnetik untuk prisma tidak
memberikan skala panjang gelombang yang linier.
Resolusi radiasi elektromagnetik untuk prisma tidak
memberikan harga yang sama (uniform).
Dispersi dan resolusi radiiasi elektromagnetik pada daerah
sinar tampak dan daerah infra merah kurang baik.
Kisi (grating) dibuat dari lempengan kaca yang pada
permukaannya dilapisi oleh resin sintesis dengan garis-garis
(1200 garis tiap cm). Kemudian pada permukaannya dilapisi
lagi dengan kaca aluminium. Bentuk yang konkaf (cekung)
lebih menguntungkan dibandingkan yang datar, karena bentuk
kisi konkaf memberikan resolusi yang lebih baik.
Kelebihan monokromator kisi:
o Kisi memberikan dispersi radiasi yang besar, sehingga
memberikan resolusi radiasi yang baik pada daerah yang
panjang gelombang sinar tampak dan inframerah dekat
dibandingkan dengan prisma.

29
30
o Resolusi dan dispersi radiasi elektromgnetik oleh kisi boleh
dikatakan tidak dipengaruhi oleh perubahan temperatur.
o Resolusi radiasi elektromagnetik oleh kisi memberikan
harga yang konstan pada lebar celah yang tetap.
o Dispersi radiasi elektromagnetik oleh kisi akan memberikan
skala panjang gelombang yang linier.
o Dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih
baik.
o Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang
tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui
celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari
monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width)
yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai