INFRARED
Disusun Oleh :
AGUSALIM
T202101018
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “ Infrared” dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini disusun
sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah PERALATAN TERAPI DASAR.
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.....................................................................................................................Latar
Belakang..................................................................................................... 1
1.2.....................................................................................................................Tujuan
Pembahasan................................................................................................ 2
1.3.....................................................................................................................Rumusa
n Masalah.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Infrared..................................................................................... 3
2.2.Sejarah Perkembangan Infrared.................................................................. 4
2.3.Karakteristik Infrared.................................................................................. 7
2.4.Jenis Infrared.............................................................................................. 8
2.5.Prinsip Kerja Infrared................................................................................. 8
2.6. Kegunaan Infrared untuk Kehidupan Sehari-hari...................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
DAFTAR GAMBAR
ii
Gambar 1. Gelombang sinusoidal..................................................................... 3
Gambar 2. S.P. Langley, penemu bolomeneter................................................ 5
Gambar 3. Spektrum Cahaya............................................................................ 6
Gambar 4. Spektrum cahaya terhadap respon mata manusia........................... 9
Gambar 5. Pulse – Space Terminologi............................................................. 10
Gambar 6. Pulse – Width Coded Signal........................................................... 10
Gambar 7. Space – Width Coded Signal.......................................................... 10
Gambar 8. Shift – Width Coded Signal............................................................ 11
Gambar 9. Konverter sinyal menjadi frekuensi infrared.................................. 12
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 1. Daftar panjang gelombang cahaya tampak......................................... 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem yang paling peka sampai dengan saat ini semua didasarkan pada
variasi bolometer, tetapi periode antarperang memperlihatkan perkembangan dua
detektor inframerah baru yang revolusioner: konverter gambar dan detektor foton.
Pada awalnya, konverter gambar menerima perhatian terbesar oleh militer, karena
memungkinkan seorang pengamat untuk pertama kalinya dalam sejarah yang secara
harfiah ‘melihat dalam gelap’. Namun, kepekaan konverter gambar terbatas pada
panjang gelombang inframerah dekat. Karena ini melibatkan risiko posisi pengamat 6
diketahui oleh musuh, maka pemakaian konverter gambar untuk kepentingan militer
akhirnya memudar
Militer merasakan banyaknya kerugian dari penggunaan thermal imaging aktif
(yaitu pencarian dilengkapi laser/ beam), oleh karena itu, militer mengadakan
penelitian rahasia untuk menciptakan sistem pasif (tidak ada berkas pencarian), yaitu
detektor foton . Selama periode perang, peraturan kerahasiaan militer benar-benar
mencegah pengungkapan status teknologi pencitraan inframerah. Rahasia in mulai
terangkat di tengah 1950-an, dan sejak itu perangkat thermal imaging yang memadai
akhirnya mulai tersedia bagi sipil sains dan industri.
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau
daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika memeriksa spektrum yang
dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada mili
ampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar
yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi
inframerah. Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Dari
bahasa Latin infra, artinya "bawah", dan merah merupakan warna dari cahaya tampak
dengan gelombang terpanjang.
Gambar 3. Spektrum
Cahaya
7
b. Space-Coded Signals
Pada pengkodean ini didasarkan pada panjang/pendek space. Jika panjang pulsa
sekitar 550us atau kurang maka dinyatakan sebagai logika ‘L’ sedangkan jika panjang
space lebih dari 1650us maka dinyatakan sebagai logika ‘H’.
Infra merah dapat digunakan baik untuk memancarkan data maupun sinyal sura.
Keduanya membutuhkan sinyal carrier untuk membawa sinyal data maupun sinyal
suara tersebut hingga sampai pada receiver. Untuk transmisi sinyal suara biasanya
digunakan rangkaian voltage to frequency converter yang berfungsi untuk merubah
tegangan sinyal suara menjadi frekuensi. Dan jika sinyal ini dimodulasikan sengan
sinyal carrier maka akan menghasilkan suatu modulasi FM. Modulasi jenis ini lebih
disukai karena paling kebal terhadap perubahan amplitudo sinyal apabila sinyal
mengalami gangguan di udara. Untuk transmisi data biasanya sinyal ditransmisikan
dalam bentuk pulsa-pulsa seperti telah dijelaskan di atas. Ketika sebuah tombol
ditekan pada remote kontrol unti maka IR akan mentransmitkan sebuah sinyal yang
akan dideteksi sebagai urutan data biner.
Untuk aplikasi jarak jauh maka perlu adanya pengumpulan sinar termodulasi yang
lemah. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan photodioda yang sudah
mempunyai semacam lensa cembung yang akan mengumpulkan sinar termodulasi
tersebut. Biasanya menggunakan lensa tambahan yang dinamakan dengan lensa
FRESNEL yang terbuat dari bahan plastik dan kemudian diumpankan ke photodioda
dengan jarak tertentu pada fokus lensa FRESNEL ini. Untuk aplikasi remote control
biasanya cukup menggunakan lensa yang dimiliki oleh photodioda/phototransistor
dengan penguatan tertentu. Untuk penggunaan yang harus dapat menerima pancaran
sinyal infra merah yang sudut datangnya besar maka harus menggunakan dua atau
lebih photodioda. Photodioda yang baik adalah photodioda yang mampu
mengumpulkan sinar termodulasi tepat pada wafer silikonnya dan hal inilah yang
mempengaruhi kualitas photodioda/phototransistor yang dibeli di pasaran. Pada saat
photodioda mendeteksi adanya sinar infra merah maka akan terdapat arus bocor
sebesar 0.5 uA dan ini juga tergantung pada kekuatan sinar infra merah yang datang
dan sudut datangnya. Kekuatan sinar dan sudut datang merupakan faktor penting
dalam keberhasilan transmisi data melalui infra merah selain filter dan penguatan
pada bagian receivernya.
Gambar 9. Konverter sinyal menjadi frekuensi infrared
13
d. Penginderaan Jauh
Pencitraan (imaging) NIRS yang diletakkan pada pesawat terbang/balon udara
atau satelit digunakan untuk menganalisis kandungan kimia tanah atau hamparan
vegetasi penutup permukaan tanah. Ini adalah aplikasi di bidang tata ruang,
kehutanan, serta geografi.
e. Bidang Keruangan
Inframerah yang dipancarakan dalam bentuk sinar infra merah terhadap suatu
objek, dapat menghasilkan foto infra merah. Foto inframerah yang bekerja
berdasarkan pancaran panas suatu objek dapat digunakan untuk membuat gambaran
panas dari suatu daerah atau objek. Hasil gambaran panas dapat menunjukkan daerah
mana yang panas dan tidak. Misalnya suatu gambaran panas dari suatu gedung dapat
digunakan untuk mengetahui dari zona bagian mana dari gedung itu yang
menghasilkan panas berlebihann sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
f. Bidang Komunikasi
Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Inframerah dapat
dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel yang
digunakan untuk menghubungkan atau mentransfer data dari suatu perangkat ke
perangkat lain. Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada
handphone dan laptop yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin mengirim
file ke handphone, maka bagian infra harus dihadapkan dengan modul inframerah
pada PC. Selama proses pengiriman berlangsung, tidak boleh ada benda lain yang
menghalangi. Fungsi inframerah pada handphone dan laptop dijalankan melalui 15
teknologi IrDA (Infrared Data Acquition). IrDA dibentuk dengan tujuan untuk
mengembangkan sistem komunikasi via inframerah.
Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar inframerah. Sinar
inframerah memang tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun sinar
inframerah tersebut dapat ditangkap oleh kamera digital atau video handycam.
Dengan adanya suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi sebagai
penerus cahaya infra merah, maka kemampuan kamera atau video tersebut menjadi
meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke kamera handphone.
Adanya sistem sensor infra merah. Sistem sensor ini pada dasarnya
menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara
dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai
pengendali jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem. Adapun
pemancar pada sistem ini terdiri atas sebuah LED (Light Emitting Diode) infra merah
yang telah dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk
dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian penerima biasanya
terdapat foto transistor, fotodioda, atau modulasi infra merah yang berfungsi untuk
menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV.
Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat dan harganya relatif murah. Sebagai
alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja dengan jarak yang
tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter dan tidak ada penghalang).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi
gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin
infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan
gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga
"order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan
magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi
dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu
bentuk radiasi elektromagnetik.
2. Kegunaan infrared di kehidupan sehari-hari sangat banyak, di bidang
kedokteran, industry, ilmu pangan dan kimia pertanian, penginderaan
jauh, bidang keruangan dan bidang komunikasi.
3. Infra merah dapat digunakan baik untuk memancarkan data maupun sinyal
sura. Keduanya membutuhkan sinyal carrier untuk membawa sinyal data
maupun sinyal suara tersebut hingga sampai pada receiver. Untuk
transmisi sinyal suara biasanya digunakan rangkaian voltage to frequency
converter yang berfungsi untuk merubah tegangan sinyal suara menjadi
frekuensi. Dan jika sinyal ini dimodulasikan sengan sinyal carrier maka
akan menghasilkan suatu modulasi FM. Modulasi jenis ini lebih disukai
karena paling kebal terhadap perubahan amplitudo sinyal apabila sinyal
mengalami gangguan di udara. Untuk transmisi data biasanya sinyal
ditransmisikan dalam bentuk pulsa-pulsa seperti telah dijelaskan di atas.
Ketika sebuah tombol ditekan pada remote kontrol unti maka IR akan
mentransmitkan sebuah sinyal yang akan dideteksi sebagai urutan data
biner.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.lukinotes.com/2012/06/rangkaian-sensor-infrared-dengan-photo.html
Diakses Rabu, 12 Desember 2018 pukul 07.50 WIB
https://electronics.howstuffworks.com/gadgets/high-tech-gadgets/nightvision1.htm
Diakses Rabu, 12 Desember 2018 pukul 08.33 WIB