Anda di halaman 1dari 19

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

MAKALAH

“RADIO FREKUENSI METER”

Dosen Pembimbing : Lingga Ghufira Oktariza, S.Si, M.T

Disusun Oleh :

TT/1C

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2018

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmatnya sehingga makalah ysng berjudul “RF ( Radio Frequency ) meter “ dapat
tersusun hingga selesai. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan untuk para pembaca.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 15 Desember 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

2
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1 Frekuensi Meter ..............................................................................5
........................................................................................................................... 5
2. ....................................................................................................................... 7
Bab 3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................................10
4.2 Saran ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

KATA PENGANTAR ............................................................................. 2

DAFTAR ISI
..................................................................................................... 3

3
DAFTAR GAMBAR
......................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN
............................................................................. 5

1.1 Latar Belakang


......................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah
......................................................................................... 5
1.3 Tujuan
..................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
.............................................................................. 6

2.1 Frekuensi
......................................................................................... 6

2.2 Radio Frekuensi


......................................................................................... 6

2.3 Frekuensi Meter


......................................................................................... 6

BAB III SIMPULAN


.............................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13

LAMPIRAN
.......................................................................................... 14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 .......................................................................................... 7

4
Gambar 1.2 .......................................................................................... 7

Gambar 1.3 .......................................................................................... 8

Gambar 1.4 .......................................................................................... 9

Gambar 1.5 .......................................................................................... 9

Gambar 1.6 .......................................................................................... 10

Gambar 1.7 ...........................................................................................10

Gambar 1.8 ...........................................................................................11

Gambar 1.9 ………………………………………………………………………………………..

Gambar 1.10 ………………………………………………………………………………………..

BAB I

PENDAHULUAN

5
1.1 Latar Belakang

Alat ukur adalah sebuah benda atau alat bisa buatan atau alami yang
digunakan untuk mengambil data kuantitatif dari berbagai benda seperti
panjang, suhu, waktu, massa, berat, dan sebagainya. Data kuantitatif ini
kemudian jadi hal yang sangat penting untuk dilibatkan dalam perhitungan
dengan berbagai tujuan. Alat ukur juga bisa mendefinisikannya sebagai alat
untuk mengkuantitatifkan besaran pokok maupun besaran turunan kedalam
angka-angka numerik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Radio Frekuensi Meter dan


frekuensi meter?
2. Apa saja jenis-jenis frekuensi meter dan bagaimana prinsip
kerjanya?
3. Bagaimana metode pengukuran frekuensi meter?

1.3 Tujuan Makalah


1. Memahami apa yang dimaksud dengan Radio Frekuensi Meter dan
frekuensi meter.
2. Mengetahui jenis-jenis frekuensi meter dan memahami prinsip
kerjanya.
3. Memahami metode pegukuran frekuensi meter.

BAB II
PEMBAHASAN

6
2.1 Frekuensi

2.1.1 Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah frekuensi adalah jumlah siklus per detik dari sebuah arus
bolak balik. Dengan satuan Hertz (Hz). Satu Hz adalah frekuensi dimana sebuah
arus bolak balik menyelesaikan satu siklus dalam satu detk. Besaran frekuensi
antara lain:

1. Kilohertz (kHz) seribu siklus


2. Megahertz (MHz) sejuta siklus
3. Gigahertz (GHz) milyard siklus
4. Terahertz (THz) ribu milyard siklus
1
Menghitung frekuensi dengan rumus, f = 𝑇

2.2 Radio Frekuensi

2.2.1 Pengertian Radio Frekuensi

Radio Frekuensi (RF) adalah Sinyal arus berfrekuensi tinggi yang berubah –
ubah dan melewati konduktor yang mempunyai panjang dan selanjutnya
diradiasikan ke udara melalui sebuah antenna. Tingkat osilasi dalam kisaran sekitar
3 kHz sampai 300 GHz, yang sesuai dengan frekuensi gelombang radio, dan arus
bolak-balik yang membawa sinyal radio. RF merupakan unit pengukuran frekuensi
gelombang, dan sesuai dengan satu siklus per detik. Gelombang elektromagnetik
di daerah spektrum, dapat ditransmisikan dengan menggunakan generator arus
bolak-balik yang disebabkan oleh satelit

2.3 Frekuensi Meter

Frekuensi meter adalah meter yang digunakan untuk mengukur banyaknya


pengulangan gerakan periodik perdetik. Gerakan periodik seperti detak jantung,
ayunan bandul jam. Ada dua jenis frekuensi meter, yaitu analog dan digital.

2.3.1 Frekuensi Meter Analog

Frekuensi meter analog merupakan alat ukur yang digunakan untuk


mengukur besaran frekuensi dan yang berkaitan dengan frekuensi. Terdapat
beberapa jenis frekuensimeter analog diantaranya jenis batang atau lidah getar,
alat ukur ratio dan besi putar.

7
A. Frekuensi meter jenis batang atau lidah bergetar

gambar 1.1 bentuk frekuensi lidah getar

Alat ukur frekuensi lidah getar prinsip kerjanya berdasarkan resonansi


mekanis. Jika sederetan kepingan baja tipis membentuk lidah-lidah getar,
masing-masing mempunyai frekuensi getar yang berbeda. Lidah-lidah
getar dipasang bersama-sama pada sebuah alas fleksibel yang terpasang
pada sebuah jangkar elektromagnit. Kumparan elektromagnet diberi energi
listrik dari jala-jala arus bolak-balik yang frekuensinya akan ditentukan,
maka salah satu dari lidah-lidah getar akan timbul getaran dan
beresonansi, memberikan defleksi yang besar bila frekuensi getarnya sama
dengan frekuensi medan magnet bolak-balik tersebut. Gambar 1.3
menunjukan prinsip kerja suatu frekuensi meter jenis batang bergetar

gambar 1.2

8
gambar 1.3

Batang yang frekuensi dasarnya sama dengan frekuensi elektromagnet


diberi energi, akan membentuk suatu getaran. Getaran batang ini dapat
dilihat pada panel alat ukur berupa getaran batang ditunjukkan melalui
jendela. Apabila frekuensi yang diukur berada diantara frekuensi dua
batang yang berdekatan, maka kedua batang akan bergetar dan
frekuensi jalajala paling dekat pada batang yang bergetar paling tinggi.
Frekuensi langsung terbaca dengan melihat skala pada bagian yang
paling banyak bergetar (misal 50 Hz). ).

Alat ukur ini mempunyai keuntungan karena konstruksi sederhana dan


sangat kokoh, tidak dipengaruhi oleh tegangan atau bentuk gelombang,
penunjukannya secara bertangga dalam 0,5 atau 1 Hz. Untuk
mempertahankan kalibrasi, syaratnya getaran batang-batang
dipertahankan dalam batas-batas yang wajar.

Kerugian alat ini penunjukan tidak cepat mengikuti perubahan-


perubahan frekuensi. Sehingga alat ukur jenis ini hanya dipergunakan
untuk frekuensi-frekuensi komersiil.

B. Frekuensi Meter jenis alat ukur rasio


Dalam alat ukur frekuensi dengan skala penunjukan sering dibuat sebagai
alat ukur rasio. Pada gambar 1.4 arus yang mengalir melalui kumparan M1
dan M2 adalah arus I1 dan I2. Konstanta-konstanta rangkaian dipilih
sedemikian rupa sehingga menyebabkan arus-arus tersebut mempunyai

9
resonansi masingmasing 42 Hz dan 58 Hz . Maka rasio dari I1 dan I2 akan
berubah secara spontan dengan frekuensi yang berubah di atas, atau
dibawah 50 Hz. Maka penunjuk akan bergetar sesuai rasio tersebut, dan
frekuensi yang akan di ukur dapat diketahui skala penunjuk.

gambar
1.4

C. Frekuensi meter besi putar


Prinsip kerja alat ukur ini tergantung pada perubahan arus yang dialirkan
pada dua rangkaian paralel, satu induktif dan yang lain non induktif. Bila
terjadi perubahan frekuensi dua kumparan A dan B yang terpasang
permanen sumbu-sumbu magnetnya akan saling tegak lurus satu sama
lain. Bagian pusat dipasangkan sebuah jarum panjang dari besi lunak
ringan dan lurus sepanjang resultan medan magnet dari dua kumparan.
Alat ukur ini tidak menggunakan peralatan pengontrol.

gambar 1.5

10
gambar 1.6

Alat ukur saat dihubungkan dengan sumber tegangan, arus akan mengalir
melalui kumparan A dan B dan menghasilkan kopel yang berlawanan. Jika
frekuensi sumber yang diukur tinggi, maka arus yang mengalir pada
kumparan A akan lebih besar dibanding dengan arus yang mengalir pada
kumparan B, dikarenakan adanya penambahan reaktansi dari induktansi
LB. Akibatnya medan magnet kumparan A lebih kuat disbanding medan
magnet kumparan B, sehingga jarum bergerak mendekati sumbu medan
magnet pada kumparan A. Jika frekuensi sumber yang diukur rendah, maka
kumparan B mengalirkan arus lebih besar dari kumparan A dan jarum akan
bergerak mendekati sumbu medan magnet pada kumparan B. Alat ukur ini
dapat dirancang pada batas ukur frekuensi yang lebar maupun sempit
tergantung pada parameter-parameter yang ada pada rangkaian

2.3.2 Frekuensi Meter Digital

gambar 1.7 alat frekuensi digital

11
Prinsip kerja

Sinyal yang akan diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsa
untuk setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval
waktu tertetu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari siklus sinyal
yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal yang
diukur. Karena counter elektronik ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi
dapat diketahui. Blok diagram rangkaian dasar meter frekuensi digital diperlihatkan
pada gambar 1.7 sinyal frekuensi tidak diketahui dimasukkan pada schmitt trigger.

gambar 1.8

Sinyal diperkuat sebelum masuk Schmitt Trigger. Dalam Schmitt Trigger sinyal
diubah menjadi gelombang kotak (kotak) dengan waktu naik dan turun yang
sangat cepat, kemudian dideferensier dan dipotong (clipped). Keluaran dari
Schmitt Trigger berupa barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Pulsa
keluaran Schmitt Trigger masuk ke gerbang start-stop. Bila gerbang terbuka
(start), pulsa input melalui gerbang ini dan mulai dihitung oleh counter elektronik.
Bila pintu tertutup (stop), pulsa input pada counter berhenti dan counter berhenti
menghitung. Counter memperagakan (display) jumlah pulsa yang telah masuk
melaluinya antara interval waktu start dan stop. Bila interval waktu ini diketahui,
kecepatan dan frekuensi pulsa sinyal input dapat diketahui. Misalnya f adalah
frekuensi dari sinyal input, N jumlah pulsa yang ditunjukkan counter dan t adalah
interval waktu antara start dan stop dari gerbang. Maka frekuensi dari sinyal yang
tidak diketahui dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini.

𝑁
𝐹=
𝑡

12
Keterangan :

f = frekuensi dari sinyal input

N = jumlah pulsa yang ditunjukkan counter

t = interval waktu antara start dan stop dari gerbang

Komponen Frekuensi Counter

Gambar 1.9

Tombol
1. Tombol ON/OFF : Untuk Menyalakan/mematikan alat.
2. Tombol GATE TIME : Untuk memilih waktu tercapainya gelombang (dalam
satuan detik). Ada 3 pilihan yaitu :
0,1 detik : Gelombang akan tercapai dalam waktu 0,1 detik
1 detik : Gelombang akan tercapai dalam waktu 1 detik
10 detik : Gelombang akan tercapai dalam waktu 10 detik

Berapapun Gate Time yg kita pilih, hasilnya sama saja. Hanya beda
keakuratan digit dibelakang koma. Umumnya digunakan 0,1 atau 1 detik.
Untuk 10 detik jarang digunakan karena terlalu lama menunggunya.
3. Tombol SELECTOR : Untuk Memilih Channel/saluran frequency yang akan
digunakan. Ada 5 pilihan yaitu :
CH0 : Untuk mengukur frequency yang besarnya diatas 30 Mhz hingga 2,4
Ghz(LED Mhz & G akan menyala)
CH1 : Untuk mengukur frequency yang besarnya 1 Mhz hingga 30 Mhz (LED

13
MHz saja yang menyala)
CH2 : Untuk mengukur frequency yang besarnya 10 Hz hingga 999 Khz (LED
Khz saja yang menyala)
CH3 : Hanya berfungsi sbg Counter yang akan menghitung jika probe
dipegang (LED OFF akan menyala)
CH4 : Untuk mengukur frequency crystal pasif yang dicolok ke socket C. (LED
Khz & µS akan menyala)
4. Tombol FUNCTION : Sehabis memilih Gate Time & Channel tekan tombol ini
untuk segera memulai pengukuran.
Bila tidak ditekan, pengukuran tetap akan tetap dilakukan namun menunggu
selang beberapa detik.
5. Tombol REST : Hasil pengukuran pada layar dapat diberhentikan (Pause)
dengan menekan tombol ini.
6. Tombol C XTAL : Jika ditekan, otomatis akan masuk CH4, akan mengukur
Crystal yg ditancap di soket C.

Soket / Terminal
A. Pasang Kabel Probe di soket A untuk mengukur frequency yang besarnya 10 Khz
s/d 30 Mhz
B. Pasang Kabel Probe di soket B untuk mengukur frequency yang besarnya diatas
30 Mhz s/d 2,4 Ghz
C. Tancap Crystal Pasif di soket C untuk mengukur langsung tanpa probe. Gunakan
Selector CH4

Led Indikator
I. LED G : Akan menyala jika dipilih Channel 0
II. LED Mhz : Akan menyala jika dipilih Channel 1
III. LED Khz : Akan menyala jika dipilih Channel2
IV. LED OF : Akan menyala jika dipilih Channel3
V. LED µS : Akan menyala jika dipilih Channel4

Kalibrasi Frequency Counter


Dibagian belakang Frequency Counter ini selain terdapat soket kabel Power untuk
dihubungkan ke stop kontak PLN 220V, terdapat pula lubang Sample Frequency 6

14
Mhz. Berguna saat kita ingin mengetahui apakah Frequency Counter ini masih
berfungsi akurat/tidak.
Caranya :
1. Nyalakan FC, lalu Setting FC à GATE TIME = 0,1 detik, SELECTOR = CH1,
Kabel Probe colok di Soket bawah (A)
2. Tusuk Probe di soket bagian belakang FC tsb. Penjepit/ GND Probe tdk perlu
digunakan.
3. Lihat hasil tampilan pada layar FC, jika menunjukkan 6.000 Mhz,
menunjukkan bahwa FC ini masih akurat.

2.4 Radio Frekuensi Meter

gambar 1.10

Radio frekuensi meter adalah alat ukur untuk mengukur radiasi elektromagnetik
dari ponsel, WiFi, stasiun pangkalan, menara TV dan FM, & lebih banyak lagi. Alat
ini juga bisa digunakan untuk mengukur paparan radiasi EMF yang buruk bagi
kesehatan. Cara menggunakannya dengan menekan tombol on/off, kemudian
akan muncul lampu pada layar. Lampu warna yang semakin merah menandakan
semakin berbahayanya radiasi. Jika tombol ditekan sekali lagi ada suara yang
muncul juga menandakan seberapa tinggi tingkat radiasi EMF.

15
BAB III

SIMPULAN

Frekuensi radio adalah sinyal arus berfrekuensi tinggi yang berubah ubah
melewati konduktor tembaga yang panjang dan kemudian diradiasikan ke udara.
Untuk mengetahui frekuensi yang dipancarkan radio, digunakan frekuensi meter
yang dapat mengukur frekuensi gelombang radio. Frekuensi meter terbagi dalam
frekuensi meter digital dan analog.

16
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Ir. Zulkifli. 1989. MICROLECTRONIC CIRCUITS, Second Edition :


Erlangga

Kamelia. September 2015. “Karakteristik Frekuensi Radio”. http://elektronika-


dasar.web.id/karakteristik-frekuensi-radio-rf-dengan-modulasi-frekuensi-fm/
diakses 16 desember 2018 pukul 13.46

Tim EMF Safety Zone. 7 Juli 2013. “Radio Frequency Meter Measure Dangerous
WiFi Exposure Acousticom 2 Affordable, Accurate RF Meter”
https://www.youtube.com/user/EMFSafetyZone/about. Diaskes 16 desember
2018 pukul 17.18

17
LAMPIRAN

Fitur Frekuensi counter

Gerbang waktu pengukuran


0,01 s
0,10 s
1,0 s

Saluran pengukuran (saluran impedansi rendah)


l saluran rendah Rentang pengukuran: 0,1 MHz ~ 70 MHz
Akurasi: 100Hz (0,01 1s waktu gate)
10Hz (0,1 detik gerbang)
1Hz (1,0 detik ketika pintu gerbang)
Sensitivitas channel Low:
0,1 MHz ~ 10 MHz: lebih baik dari 60mVPP
10 MHz ~ 60 MHz: lebih baik dari 60mVPP
60 MHz ~ 75 MHz: Tidak diuji

l channel Tinggi (dibagi dengan 64)


Rentang pengukuran: 10 MHz ~ 1,1 GHz
Akurasi: 6400Hz (0,01 detik gerbang)
640Hz (waktu 0,1 1s gate)
64Hz (waktu 1,0 1s gate)

18
Channel sensitivitas tinggi:
10 MHz ~ 30 MHz: lebih baik dari 100mVPP
30 MHz ~ 60 MHz: lebih baik dari 50mVPP
60 MHz ~ 1,1 GHz: tidak diuji

l Auto Saluran
Dipilih secara otomatis sesuai dengan frekuensi sinyal input tinggi atau rendah
channel saluran, mengidentifikasi frekuensi 60 MHz. Jika input adalah surat MHz
lebih besar dari 60.
Terbatasnya jumlah besarnya tinggi tidak dapat secara otomatis memilih saluran,
saluran harus secara manual memilih pengukuran frekuensi tinggi

IF pengaturan
Frekuensi minimum disesuaikan dalam langkah 100 Hz, rentang frekuensi 0 ~
999,9999 MHz, dapat diatur untuk plus atau minus IF IF modus.
Referensi Frekuensi
Osilator kristal Warming 5032 paket yang dijual 13.000MHz penggunaan internal
dikendalikan tegangan (VC-TCXO), stabilitas frekuensi adalah 2,5 ppm.
album link uji:

19

Anda mungkin juga menyukai