MAKALAH
Disusun Oleh :
TT/1C
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmatnya sehingga makalah ysng berjudul “RF ( Radio Frequency ) meter “ dapat
tersusun hingga selesai. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan untuk para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1 Frekuensi Meter ..............................................................................5
........................................................................................................................... 5
2. ....................................................................................................................... 7
Bab 3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................................10
4.2 Saran ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11
DAFTAR ISI
..................................................................................................... 3
3
DAFTAR GAMBAR
......................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
.............................................................................. 6
2.1 Frekuensi
......................................................................................... 6
LAMPIRAN
.......................................................................................... 14
DAFTAR GAMBAR
4
Gambar 1.2 .......................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.1 Latar Belakang
Alat ukur adalah sebuah benda atau alat bisa buatan atau alami yang
digunakan untuk mengambil data kuantitatif dari berbagai benda seperti
panjang, suhu, waktu, massa, berat, dan sebagainya. Data kuantitatif ini
kemudian jadi hal yang sangat penting untuk dilibatkan dalam perhitungan
dengan berbagai tujuan. Alat ukur juga bisa mendefinisikannya sebagai alat
untuk mengkuantitatifkan besaran pokok maupun besaran turunan kedalam
angka-angka numerik.
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.1 Frekuensi
Frekuensi adalah frekuensi adalah jumlah siklus per detik dari sebuah arus
bolak balik. Dengan satuan Hertz (Hz). Satu Hz adalah frekuensi dimana sebuah
arus bolak balik menyelesaikan satu siklus dalam satu detk. Besaran frekuensi
antara lain:
Radio Frekuensi (RF) adalah Sinyal arus berfrekuensi tinggi yang berubah –
ubah dan melewati konduktor yang mempunyai panjang dan selanjutnya
diradiasikan ke udara melalui sebuah antenna. Tingkat osilasi dalam kisaran sekitar
3 kHz sampai 300 GHz, yang sesuai dengan frekuensi gelombang radio, dan arus
bolak-balik yang membawa sinyal radio. RF merupakan unit pengukuran frekuensi
gelombang, dan sesuai dengan satu siklus per detik. Gelombang elektromagnetik
di daerah spektrum, dapat ditransmisikan dengan menggunakan generator arus
bolak-balik yang disebabkan oleh satelit
7
A. Frekuensi meter jenis batang atau lidah bergetar
gambar 1.2
8
gambar 1.3
9
resonansi masingmasing 42 Hz dan 58 Hz . Maka rasio dari I1 dan I2 akan
berubah secara spontan dengan frekuensi yang berubah di atas, atau
dibawah 50 Hz. Maka penunjuk akan bergetar sesuai rasio tersebut, dan
frekuensi yang akan di ukur dapat diketahui skala penunjuk.
gambar
1.4
gambar 1.5
10
gambar 1.6
Alat ukur saat dihubungkan dengan sumber tegangan, arus akan mengalir
melalui kumparan A dan B dan menghasilkan kopel yang berlawanan. Jika
frekuensi sumber yang diukur tinggi, maka arus yang mengalir pada
kumparan A akan lebih besar dibanding dengan arus yang mengalir pada
kumparan B, dikarenakan adanya penambahan reaktansi dari induktansi
LB. Akibatnya medan magnet kumparan A lebih kuat disbanding medan
magnet kumparan B, sehingga jarum bergerak mendekati sumbu medan
magnet pada kumparan A. Jika frekuensi sumber yang diukur rendah, maka
kumparan B mengalirkan arus lebih besar dari kumparan A dan jarum akan
bergerak mendekati sumbu medan magnet pada kumparan B. Alat ukur ini
dapat dirancang pada batas ukur frekuensi yang lebar maupun sempit
tergantung pada parameter-parameter yang ada pada rangkaian
11
Prinsip kerja
Sinyal yang akan diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsa
untuk setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval
waktu tertetu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari siklus sinyal
yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal yang
diukur. Karena counter elektronik ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi
dapat diketahui. Blok diagram rangkaian dasar meter frekuensi digital diperlihatkan
pada gambar 1.7 sinyal frekuensi tidak diketahui dimasukkan pada schmitt trigger.
gambar 1.8
Sinyal diperkuat sebelum masuk Schmitt Trigger. Dalam Schmitt Trigger sinyal
diubah menjadi gelombang kotak (kotak) dengan waktu naik dan turun yang
sangat cepat, kemudian dideferensier dan dipotong (clipped). Keluaran dari
Schmitt Trigger berupa barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Pulsa
keluaran Schmitt Trigger masuk ke gerbang start-stop. Bila gerbang terbuka
(start), pulsa input melalui gerbang ini dan mulai dihitung oleh counter elektronik.
Bila pintu tertutup (stop), pulsa input pada counter berhenti dan counter berhenti
menghitung. Counter memperagakan (display) jumlah pulsa yang telah masuk
melaluinya antara interval waktu start dan stop. Bila interval waktu ini diketahui,
kecepatan dan frekuensi pulsa sinyal input dapat diketahui. Misalnya f adalah
frekuensi dari sinyal input, N jumlah pulsa yang ditunjukkan counter dan t adalah
interval waktu antara start dan stop dari gerbang. Maka frekuensi dari sinyal yang
tidak diketahui dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini.
𝑁
𝐹=
𝑡
12
Keterangan :
Gambar 1.9
Tombol
1. Tombol ON/OFF : Untuk Menyalakan/mematikan alat.
2. Tombol GATE TIME : Untuk memilih waktu tercapainya gelombang (dalam
satuan detik). Ada 3 pilihan yaitu :
0,1 detik : Gelombang akan tercapai dalam waktu 0,1 detik
1 detik : Gelombang akan tercapai dalam waktu 1 detik
10 detik : Gelombang akan tercapai dalam waktu 10 detik
Berapapun Gate Time yg kita pilih, hasilnya sama saja. Hanya beda
keakuratan digit dibelakang koma. Umumnya digunakan 0,1 atau 1 detik.
Untuk 10 detik jarang digunakan karena terlalu lama menunggunya.
3. Tombol SELECTOR : Untuk Memilih Channel/saluran frequency yang akan
digunakan. Ada 5 pilihan yaitu :
CH0 : Untuk mengukur frequency yang besarnya diatas 30 Mhz hingga 2,4
Ghz(LED Mhz & G akan menyala)
CH1 : Untuk mengukur frequency yang besarnya 1 Mhz hingga 30 Mhz (LED
13
MHz saja yang menyala)
CH2 : Untuk mengukur frequency yang besarnya 10 Hz hingga 999 Khz (LED
Khz saja yang menyala)
CH3 : Hanya berfungsi sbg Counter yang akan menghitung jika probe
dipegang (LED OFF akan menyala)
CH4 : Untuk mengukur frequency crystal pasif yang dicolok ke socket C. (LED
Khz & µS akan menyala)
4. Tombol FUNCTION : Sehabis memilih Gate Time & Channel tekan tombol ini
untuk segera memulai pengukuran.
Bila tidak ditekan, pengukuran tetap akan tetap dilakukan namun menunggu
selang beberapa detik.
5. Tombol REST : Hasil pengukuran pada layar dapat diberhentikan (Pause)
dengan menekan tombol ini.
6. Tombol C XTAL : Jika ditekan, otomatis akan masuk CH4, akan mengukur
Crystal yg ditancap di soket C.
Soket / Terminal
A. Pasang Kabel Probe di soket A untuk mengukur frequency yang besarnya 10 Khz
s/d 30 Mhz
B. Pasang Kabel Probe di soket B untuk mengukur frequency yang besarnya diatas
30 Mhz s/d 2,4 Ghz
C. Tancap Crystal Pasif di soket C untuk mengukur langsung tanpa probe. Gunakan
Selector CH4
Led Indikator
I. LED G : Akan menyala jika dipilih Channel 0
II. LED Mhz : Akan menyala jika dipilih Channel 1
III. LED Khz : Akan menyala jika dipilih Channel2
IV. LED OF : Akan menyala jika dipilih Channel3
V. LED µS : Akan menyala jika dipilih Channel4
14
Mhz. Berguna saat kita ingin mengetahui apakah Frequency Counter ini masih
berfungsi akurat/tidak.
Caranya :
1. Nyalakan FC, lalu Setting FC à GATE TIME = 0,1 detik, SELECTOR = CH1,
Kabel Probe colok di Soket bawah (A)
2. Tusuk Probe di soket bagian belakang FC tsb. Penjepit/ GND Probe tdk perlu
digunakan.
3. Lihat hasil tampilan pada layar FC, jika menunjukkan 6.000 Mhz,
menunjukkan bahwa FC ini masih akurat.
gambar 1.10
Radio frekuensi meter adalah alat ukur untuk mengukur radiasi elektromagnetik
dari ponsel, WiFi, stasiun pangkalan, menara TV dan FM, & lebih banyak lagi. Alat
ini juga bisa digunakan untuk mengukur paparan radiasi EMF yang buruk bagi
kesehatan. Cara menggunakannya dengan menekan tombol on/off, kemudian
akan muncul lampu pada layar. Lampu warna yang semakin merah menandakan
semakin berbahayanya radiasi. Jika tombol ditekan sekali lagi ada suara yang
muncul juga menandakan seberapa tinggi tingkat radiasi EMF.
15
BAB III
SIMPULAN
Frekuensi radio adalah sinyal arus berfrekuensi tinggi yang berubah ubah
melewati konduktor tembaga yang panjang dan kemudian diradiasikan ke udara.
Untuk mengetahui frekuensi yang dipancarkan radio, digunakan frekuensi meter
yang dapat mengukur frekuensi gelombang radio. Frekuensi meter terbagi dalam
frekuensi meter digital dan analog.
16
DAFTAR PUSTAKA
Tim EMF Safety Zone. 7 Juli 2013. “Radio Frequency Meter Measure Dangerous
WiFi Exposure Acousticom 2 Affordable, Accurate RF Meter”
https://www.youtube.com/user/EMFSafetyZone/about. Diaskes 16 desember
2018 pukul 17.18
17
LAMPIRAN
18
Channel sensitivitas tinggi:
10 MHz ~ 30 MHz: lebih baik dari 100mVPP
30 MHz ~ 60 MHz: lebih baik dari 50mVPP
60 MHz ~ 1,1 GHz: tidak diuji
l Auto Saluran
Dipilih secara otomatis sesuai dengan frekuensi sinyal input tinggi atau rendah
channel saluran, mengidentifikasi frekuensi 60 MHz. Jika input adalah surat MHz
lebih besar dari 60.
Terbatasnya jumlah besarnya tinggi tidak dapat secara otomatis memilih saluran,
saluran harus secara manual memilih pengukuran frekuensi tinggi
IF pengaturan
Frekuensi minimum disesuaikan dalam langkah 100 Hz, rentang frekuensi 0 ~
999,9999 MHz, dapat diatur untuk plus atau minus IF IF modus.
Referensi Frekuensi
Osilator kristal Warming 5032 paket yang dijual 13.000MHz penggunaan internal
dikendalikan tegangan (VC-TCXO), stabilitas frekuensi adalah 2,5 ppm.
album link uji:
19