WATT METER
Disusun Oleh :
1.2 Tujuan
P=V I = I2 R = V2/R
Dengan V adalah tegangan beban dan I adalah arus beban. Pada arus bolak-
balik, daya yang dipakai pada beban pada saat tegangan beban V dan arus beban I
dinyatakan sebagai P = V.I dengan V dan I adalah tegangan dan arus sebagai
fungsi waktu yang memenuhi persamaan sinusoida. Terdapat beberapa jenis
Wattmeter yaitu diantaranya Wattmeter Elektrodinamis, Wattmeter Induksi,
Wattmeter Elektrostatis, Wattmeter Digital, Wattmeter Analog.
Wattmeter Analog
a. Jarum Penunjuk, berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
b. Kaca, berfungsi untuk meminimalisir kesalahan parallax dalam
pembacaan.
c. Pengatur Nol (Zero), berfungsi untuk mengatur posisi nol dari penunjuk
jarum.
d. Skala, berfungsi untuk membaca dari hasil pengukuran.
e. Terminal tegangan, berfunsi untuk menyambungkan tegangan. Terminal
common tegangan diberi tanda (±), dan terminal tegangan yang lain
mengindikasikan ukuran tegangan terukur.
f. Terminal arus, salah satu terminal diberi tanda (±) untuk menunjukkan
bahwa terminal ini dihubungkan dengan terminal common tegangan, dan
terminal arus yang lain mengindikasikan ukuran arus terukur.
g. Tabel perkalian, letak tabel perkalian di sisi samping alat ukur, tabel ini
digunakan untuk menentukan besarnya daya nyata dari nilai penunjukkan.
Dalam hubungan seri, batas ukur arus listriknya 0.5 ampere, jika
digunakan batas ukur tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka
hasil pengukuran dayanya adalah angka penunjukkan jarum dikalikan
dengan 0.25; 0.5; 1.
Dalam hubungan paralel, batas ukur arus listriknya 1 ampere, jika
digunakan batas ukur tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka
hasil pengukuran dayanya adalah angka penunjukkan jarum dikalikan
dengan 0.5; 1; 2.
Dalam hubungan seri, batas ukur dayanya sebesar 120 X 1 (Watt) = 120
Watt.
Dalam hubungan paralel, batas ukur dayanya sebesar 120 X 2 (Watt) =
240 Watt.
Wattmeter Elektrodinamometer
b. Wattmeter Induksi
Perbedaan dengan wattmeter jenis dinamometer adalah wattmeter induksi
hanya dapat dipakai dengan suplai listrik bolak balik sedangkan wattmeter jenis
dinamometer dapat dipakai baik dengan suplai listrik bolak balik atau
searah.Kelebihan dan keterbatasan wattmeter induksi yaitu wattmeter induks
imempunyai skala lebar, bebas pengaruh medan liar, serta mempunyai
peredaman bagus. Selain itu, alat ukur ini juga bebas dari error akibat frekuensi.
Kelemahannya adalah timbulnya error yang kadang-kadang serius yang
diakibatkan oleh pengaruh suhu sebab suhu ini berpengaruh pada tahanan lintasan
arus eddy.Pengukuran daya arus searah dapat dilakukan dengan alat ukur
wattmeter. Didalam instrumen ini terdapat dua macam kumparan yaitu kumparan
arus dan kumparan tegangan. Kopel yang dikalikan oleh kedua macam kumparan
tersebut berbanding lurus dari hasil perkalian arus dan tegangan.Daya listrik
dalam pengertiannya dapat dikelompokkan dalam dua kelompok sesuai dengan
catu tenaga listriknya, yaitu daya listrik DC dan daya listrik AC.Daya listrik DC
dirumuskan sebagai Dimana P = daya (Watt)V = tegangan (Volt)I = arus
(Ampere). Daya listrik AC ada dua macam yaitu daya untuk satu phase dan daya
untuk tiga phase.Pada sistem satu phase dirumuskan sebagai berikut P = VI
P = V . Icos f
Wattmeter Induksi
c. Wattmeter Thermokopel
Alat pengukur wattmeter tipe thermokopel merupakan contoh dari suatu
alat pengukur yang dilengkapi dengan sirkuit perkalian yang khusus. Bila arus-
arus berbanding lurus terhadap tegangannya, sehingga memenuhi persamaan :
i1 = k1 v dan i2 = k2 i
(i1 + i2)2 – (i1 – i2)2 = 4i1i2 = 4k1k2vi
Prinsip kerja thermokopel bekerja berdasarkan pada adanya gaya listrik
termons. Wattmeter jenis thermokopel ini biasanya digunakan untuk mengukur
daya yang kecil yaitu pada frekuensi radio.
Jika ditinjau dari fasanya, Wattmeter ada 2 yaitu : wattmeter satu fasa dan
wattmeter tiga fasa.
- Wattmeter satu fasa
Secara luas dalm pengukuran daya, wattmeter tipe elektrodinamometer
dapat dipakai untuk mengukur daya searah (DC) maupun daya bolak-balik
(AC) untuk setiap bentuk gelombang tegangan dan arus dan tidak terbatas
pada gelombang sinus saja. Wattmeter tipe elektrodinamometer terdiri dari
satu pasang kumparan yaitu kumparan tetap yang disebut kumparan arus
dan kumparan berputar yang disebut dengan kumparan tegangan,
sedangkan alat penunjuknya akan berputar melalui suatu sudut yang
berbanding lurus dengan hasil perkalian dari arus-arus yang melalui
kumparan-kumparan tersebut.
Wattmeter Digital
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dalam makalah ini, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
- Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik secara langsung.
- Prinsip kerja wattmeter induksi sama dengan prinsip kerja amperemeter
dan voltmeter induksi. Perbedaan dengan wattmeter jenis dinamometer
adalah wattmeter induksi hanya dapat dipakai dengan suplai listrik bolak-
balik sedangkan wattmeter jenis dinamometer dapat dipakai baik dengan
suplai listrik bolak-balik (AC) atau searah (DC).
- Berdasarkan dari fasanya, jenis-jenis wattmeter ada 2 yaitu : wattmeter
satu fasa dan wattmeter tiga fasa.
- Prinsip kerja wattmeter sama dengan prinsip kerja amperemeter dan
voltmeter, dimana alat tersebut menggunakan prinsip kerja gaya Lorentz.
- Pada rangkaian arus searah, simpangan jarum penunjuk sebanding dengan
arus dan tegangan dan memenuhi persamaan P = V.I, dimana persamaan
tersebut merupakan persamaan daya listrik.
3.2 Saran
Wattmeter merupakan alat ukur listrik yang sering digunakan, maka dari itu
sebelum menggunakan wattmeter kita harus mengerti dulu tentang cara memakai
wattmeter dengan benar serta dalam pengoperasiannya harus memperhatikan
manual book yang ada, jangan menggunakan alat dengan sembarangan,
gunakanlah dengan benar sesuai dengan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA