Oleh :
1
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan............................................................................................................3
1.1 Tujuan................................................................................................................3
1.2 Pokok bahasan...................................................................................................3
1.3 Alat yang diperlukan.........................................................................................3
BAB 2 Pembahasan.............................................................................................................4
2.1 Gelombang mekanis dan Gelombang Electromagnetik....................................4
2.2 Frekuensi dan Panjang Gelombang...................................................................4
2.3 Bandiwdth.........................................................................................................5
2.4 Spektrum Gelombang Elektromagnetik............................................................9
2.5 Radio Band dan ISM Band................................................................................9
2.6 FCC ( federal communication commission )...................................................11
2.7 Standar Wireless IEEE....................................................................................12
2.8 SOHO Wireless LAN......................................................................................13
2.9 Ad- Hoc & Infrastructure WLAN....................................................................14
2.10 Spread Spectrum............................................................................................17
2.11 Modulasi........................................................................................................18
BAB 3 Penutup..................................................................................................................23
3.1 Simpulan..........................................................................................................23
Daftar pustaka....................................................................................................................24
2
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah:
• Menjawab pertanyaan seputar teknologi WLAN
• Membuka wawasan pembaca dalam duniaa teknologi WLAN
• Memenuhi syarat untuk tugas mata kuliah “Komunikasi Data & Jaringan
Komputer”
3
BAB 2 Pembahasan
2.1 Gelombang mekanis dan Gelombang Electromagnetik
1. Gelombang Mekanik
2. Gelombang Elektromagnetik
4
Cara Menghitung Frekuensi
Seperti yang disebut sebelumnya, Frekuensi adalah jumlah gelombang atau
getaran yang dihasilkan pada setiap detik. Detik merupakan satuan untuk waktu atau
Periode yang biasanya dilambangkan dengan huruf “T”. Jadi pada dasarnya, kita
harus mengetahui “Periode” atau “waktu” dalam satuan detik (second) untuk dapat
menghitung frekuensi. Periode dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan satu siklus pengulangan gelombang atau getaran yang lengkap.
Berikut ini adalah persamaan atau rumus untuk menghitung Frekuensi.
5
Axis x mewakilkan panjang, dan I mewakilkan kuantitas yang bervariasi (misalnya
tekanan udara untuk sebuah gelombang suara atau kekuatan listrik atau medan
magnet untuk cahaya), pada suatu titik dalam fungsi waktu x.
Panjang gelombang λ memiliki hubungan inverse terhadap frekuensi f, jumlah
puncak untuk melewati sebuah titik dalam sebuah waktu yang diberikan. Panjang
gelombang sama dengan kecepatan jenis gelombang dibagi oleh frekuensi gelombang.
Ketika berhadapan dengan radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa, kecepatan ini
adalah kecepatan cahaya c, untuk sinyal (gelombang) di udara, ini merupakan kecepatan
suara di udara. Hubungannya adalah:
c
λ=
f
di mana:
λ = panjang gelombang dari sebuah gelombang suara atau gelombang elektromagnetik
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa = 299.792.458 m/s ~ 300.000 km/s =
300.000.000 m/s atau
c = kecepatan suara dalam udara = 344 m/s pada 20°C (68°F)
f = frekuensi gelombang
2.3 Bandiwdth
Bandwidth atau lebar pita merupakan kapasitas yang biasanya digunakan
untuk menunjukkan trafik paket data maksimal tertentu pada kabel ethernet.
Pengertian lain dari Bandwidth internet ini adalah jumlah dari konsumsi transfer
data yang biasanya dihitung dalam bentuk satuan waktu atau bit per second.
Artinya, Bandwidth ini merupakan sebuah kapasitas dari maksimal jalur
komunikasi untuk proses pengiriman dan juga penerimaan data dalam hitungan per
detik. Ada juga Bandwidth analog yang menunjukkan antara frekuensi rendah dan
tinggi yang diukur menggunakan satuan Hertz untuk data atau informasi yang bisa
ditransmisikan pada waktu tertentu.
Bandwidth adalah hal penting yang tidak bisa dipisahkan dengan kabel
ethernal. Bandwidth ini sering dijadikan sebagai lebar jalan raya. Sedangkan data
yang masuk ke Bandwidth dikenal sebagai kendaraan yang melintasi jalan raya
tadi. Artinya, semakin sedikit data yang masuk maka akan membuat kecepatan
semakin lancar.
Sebaliknya, jika kendaraan yang melintasi jalan raya semakin banyak, tentu
akan terjadi macet atau lain sebagainya. Selain itu, semakin besar jalan raya
(Bandwidth) yang digunakan juga semakin banyak kendaraan (data) yang masuk
6
dan melaluinya. Jadi tidak usah heran apabila Bandwidth ini menjadi pertimbangan
penting untuk pengguna jaringan internet.
Lantas seberapa besar Bandwidth web hosting yang diperlukan untuk setiap
bulannya? Kebutuhan akan besar kecilnya Bandwidth tersebut menyesuaikan
masing-masing individu. Apabila kita melakukan live streaming atau punya media
file besar, 10GB bisa menjadi pilihan terbaik.
Contoh Bandwidth pada hosting adalah ada blog yang populer dengan
pengunjung sebanyak 1000 per hari dan 100kb untuk ukuran halaman. Dari sini
pemilik blog tersebut hanya perlu menggunakan 8,5GB saja untuk setiap bulannya.
Jika kita membeli yang 50 GB nampaknya akan kurang efektif. Sebagai gantinya
yang 5 GB bisa menjadi pilihan untuk bisnis menengah dan kecil.
Fungsi Bandwidth
Jika dibagi lebih dalam lagi, ada banyak fungsi Bandwidth yang perlu
diperhatikan. Semua fungsi ini berhubungan dengan jaringan internet.
7
Ukuran dari Bandwidth sendiri dipakai untuk patokan pengguna memilih
provider dan juga penyediaan jasa layanan yang menghubungkan koneksi internet.
Semakin besar jumlah Bandwidth yang tersedia tentu saja akan semakin bagus
pula layanan dan kelancaran koneksi internet tersebut.
Biasanya jika tidak dibagi akan membuat seluruh Bandwidth yang tersedia
dialokasikan pada jaringan tertentu saja. Sederhananya, jaringan tadi digunakan
untuk satu orang saja dan yang lain tidak kebagian.
8
• Estimated merupakan perkiraan konsumsi Bandwidth yang dihitung per
awal bulan.
Selain mengerti pengertian Bandwidth, fungsi dan juga pengecekan, ada
banyak istilah yang harus dikenali. Berikut istilah yang dimaksud tadi:
9
Spektrum radio dibagi menjadi sembilan pita frekuensi, yang masing-
masing pita akan ditandai dengan nomor urut seperti tercantum dalam tabel berikut
ini. Dengan menggunakan satuan frekuensi yaitu hertz (Hz), frekuensi ditulis
sebagai berikut:
– di dalam kilohertz (kHz), sampai dengan dan termasuk 3 000 kHz;
- di dalam megahertz (MHz), lebih besar dari 3 MHz, sampai dengan dan termasuk
3 000 Mhz;
- di dalam gigahertz (GHz), lebih besar dari 3 GHz, sampai dengan dan termasuk 3
000 Ghz.
Namun demikian, bila dalam memenuhi ketetapan-ketetapan ini timbul
kesulitan-kesulitan yang serius, misalnya yang berhubungan dengan notifikasi dan
registrasi frekuensi, daftar frekuensi dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
hal tersebut, maka perkecualian dapat dilakuan seperlunya terhadap ketentuan
tersebut.
2. ISM Band
Pita radio ISM adalah bagian dari spektrum radio yang dicadangkan secara
internasional untuk keperluan industri, ilmiah dan medis (ISM)
selain telekomunikasi . [1] Contoh aplikasi untuk penggunaan energi frekuensi
radio (RF) di pita-pita ini termasuk pemanasan proses frekuensi radio , oven
microwave , dan mesin diatermi medis. Emisi yang kuat dari perangkat ini dapat
menciptakan interferensi elektromagnetik dan mengganggu komunikasi
10
radio menggunakan frekuensi yang sama, sehingga perangkat ini terbatas pada pita
frekuensi tertentu. Secara umum, peralatan komunikasi yang beroperasi di pita-pita
ini harus mentolerir gangguan yang dihasilkan oleh aplikasi ISM, dan pengguna
tidak memiliki perlindungan peraturan dari operasi perangkat ISM.
11
2.7 Standar Wireless IEEE
(IEEE) Institute of Electrical and Electronics Engineers adalah Group dari
Organisasi Insinyur yang mengatur standarisasi dalam bidang teknologi informasi.
Setiap standarisasi yang diciptakan memiliki kode tersendiri. Salah satunya
standarisasi di jaringan wireless yang memiliki kode 802.11. Dengan adanya
standar ini dimaksudkan agar setiap perangkat wireless yang berbeda tetap dapat
berkomunikasi meski berbeda vendor.
Sampai saat ini sudah terdapat enam standar yang sudah digunakan yaitu :
1.802.11
Pada Tahun 1997, IEEE menciptakan standar wireless yang pertama bekerja pada
frekuensi 2,4 GHz yang dinamakan 802.11. Namun standar ini hanya mendukung
bandwidth jaringan maksimal 2 Mbps, telalu kecil untuk komunikasi jaringan pada
saat ini. Oleh karena itu perangkat wireless dengan standar ini tidak diproduksi lagi.
2.802.11b
IEE menciptakan standar lanjutan yang dinamakan 802.11b pada tahun 1999
mendukung bandwidth mencapai 11 Mbps. Masih bekerja pada frekuensi 2,4 GHz.
Vendor perangkat elektronik pada umumnya lebih memilih menggunakan frekuensi ini
dikarenakan dapat menekan biaya produksi. Seperti yang diketahui, frekuensi 2,4 GHz
merupakan frekuensi radio yang tidak diatur sehingga dapat menimbulkan gangguan
dari perangkat elektronik lainnya seperti microwave, televisi dan perangkat lainnya
yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Namun hal tersebut dapat dihindari dengan
mengatur jarak antar perangkat elektronik sehingga tidak menimbulkan gangguan atau
interferensi.
Router yang hanya menggunakan standar 802.11b ini juga sudah tidak diproduksi lagi.
Namun beberapa router baru masih mendukung standar ini. Standar ini, secara teoritis
mendukung bandwidth data mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal mencapai sekitar
150 kaki (+-45 Meter).
3.802.11a
Saat standar 802.11b sedang dikembangkan, IEEE membuat ekstensi untuk standar
802.11 yang dinamakan 802.11a. Standar ini diciptakan pada saat yang bersamaan
dengan standar 802.11b. Standar ini sudah mendukung bandwidth data mencapai 54
Mbps dan menggunakan frekuensi 5 GHz (semakin tinggi frekuensi maka semakin
pendek jangkauan sinyal). Dikarenakan berjalan pada frekuensi yang bebeda dengan
standar 802.11b, kedua teknologi ini tidak kompatible satu sama lain. Beberapa vendor
menawarkan perangkat jaringan hybrid 802.11a/b. Namun perangkat tersebut hanya
dapat menjalankan satu standar pada satu waktu
4.802.11g
Standar ini diciptakan pada tahun 2002 dengan menggabungkan kelebihan masing
masing standar 802.11a dan 802.11b. Standar ini mendukung bandwidth 54 Mbps dan
12
menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang berarti memiliki jangkauan sinyal yang luas.
Perangkat dengan network adapter yang mengadopsi standar ini juga kompatibel
dengan standar 802.11b begitu juga sebaliknya.
5.802.11n
Standar 802.11n sering dikenal dengan sebutan Wireless-N diciptakan untuk
memperbaiki standar 802.11g dalam hal jumlah bandwidth yang didukung dengan
memanfaatkan beberapa sinyal wireless dan antena (disebut dengan teknologi MIMO,
Multiple in Multiple out). IEEE meresmikan standar ini pada tahun 2009 dengan
spesifikasi menyediakan bandwidth sampai 300 Mbps. Standar ini juga menawarkan
jangkauan sinyal yang lebih baik dibandingkan standar wireless sebelumnya serta
memiliki kompabilitas dengan perangkat yang memiliki standar 802.11b/g. Standar
wireless ini beroperasi 2 frekuensi yaitu 2,4 GHz dan 5GHz
6.802.11ac
Generasi terbaru dari standar Wifi yang populer digunakan. Memanfaatkan teknologi
wireless dual band mendukung koneksi secara bersamaan pada frekuensi 2,4 GHz dan
5 GHz. Menawarkan kompabilitas dengan standar 802.11b/g/n serta mendukung
bandwidth mencapai 1300Mbps pada frekuensi 5 GHz ditambah 450Mbps pada
frekuensi 2,4 GHz
1. Kita bisa menghemat waktu perjalanan dan menghindari kemacetan yang menjadi
bagian kehidupan di kota-kota besar.
2. Kita bisa lebih fleksibel dalam mengatur waktu dan bisa menjadikan nya part-time
dari pekerjaan utama kita.
3. Suasana kantor dirumah menjadi nyaman karena rumah kita sendiri dan dekat
dengan kehangatan keluarga.
13
Jaringan SOHO juga memungkinkan berbagi sumber daya, seperti printer,
dokumen, gambar dan musik dapat di akses antara beberapa komputer lokal.
14
Jika dua piranti berdekatan pada jangkauan satu sama lain, mereka bisa
berkomunikasi satu sama lain, dan segera membentuk 2 node jaringan. Piranti
jaringan yang berada pada area layanan dasar disebut suatu set layanan dasar
(BSS – Basic Service Set).
Jika ada satu lagi piranti wireless mendekat masuk dalam jangkauan BSA
ini juga bisa berpartisipasi dalam jaringan. Akan tetapi jaringan Ad Hoc tidaklah
transitive , artinya jika dua piranti A dan B saling berkomunikasi dalam
jangkauan piranti A, maka jika ada satu piranti C masuk dalam jangkauan piranti
B tetapi tidak masuk dalam jangkauan A, maka piranti C tidak bisa
berkomunikasi dengan piranti A.
2. Jaringan infrastructure
Jaringan infrastructure merupakan jaringan yang menggunakan suatu piranti
Wifi yang disebut Access Point (AP) sebagai suatu bridge antara piranti wireless
dan jaringan kabel standard. Konsep jaringan infrastruktur dimana untuk
membangun jaringan ini diperlukan wireless lan sebagai pusat.
Wireless lan memiliki SSID sebagai nama jaringan wireless tersebut,
dengan adanya SSID maka wireless lan itu dapat dikenali. Pada saat beberapa
komputer terhubung dengan SSID yang sama, maka terbentuklah sebuah jaringan
infrastruktur.
15
Terlihat bahwa beberapa komuputer dihubungkan oleh satu wireless lan,
disini toplogi jaringan yang terbentuk adalah topologi star.
Dengan jaringan Infrastcruture memungkinkan anda untuk melakukan
beberapa hal, diantaranya:
1. Terhubung kepada jaringan kabel LAN. Sebuah wireless access point
memungkinkan anda memperluas jaringan LAN anda dengan kemampuan
koneksi secara wireless. Komputer pada jaringan kabel dan komputer dengan
koneksi wireless bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Hal ini lah yang
menjadi kekuatan utama dari topology wireless infrastructure.
2. Memperluas jangkauan wireless anda. Dengan jalan meletakkan sebuah
wireless access point diantara dua wireless adapters memperpanjang jangkauan
menjadi dua kali lipat.
3. Menggunakan kemampuan roaming. Jika anda menggunakan beberapa
wireless access point seperti halnya dalam sebuah kantor yang besar atau rumah
yang sangat luas, user bisa melakukan roaming antara dua cell access point yang
saling terikat, tanpa harus kehilangan koneksi kepada jaringan walau melompat
dari satu access point ke access point lainnya. Modus dari wireless access point
dengan kemampuan roaming seperti ini disebut WDS (wireless distribution
system)
4. Dengan infrastructure topology, anda bisa berbagi sambungan internet.
Mungkin perangkat yang sangat praktis untuk berbagi sambungan internet
broadband dari sambungan ADSL adalah wireless modem-router yaitu wireless
router / gateway yang mempunyai built-in modem ADSL seperti DSL-2640 dari
D-Link atau Netgear DGND2000.
16
2.10 Spread Spectrum
Spread spectrum adalah sebuah metode komunikasi dimana semua sinyal
komunikasi disebar di seluruh spektrum frekuensi yang tersedia. Pada awalnya
dikembangkan untuk kepentingan militer dan intelejen. Ide dasarnya adalah untuk
menyebarkan sinyal informasi melalui bandwidth yang lebih luas untuk mencegah
dilakukannya pencegatan informasi dan gangguan-gangguan lainnya. Istilah spread
spectrum digunakan karena pada sistem ini sinyal yang ditransmisikan memiliki
bandwidth yang jauh lebih lebar dari bandwidth sinyal informasi (mencapai ribuan
kali). Proses penebaran bandwidth sinyal informasi ini disebut spreading. Spread
spectrum jenis pertama yang dikembangkan dikenal dengan nama frequency
hopping atau lompatan frekuensi. Versi yang terbaru adalah direct squence spread
spectrum. Kedua teknik ini dipergunakan dalam berbagai produk jaringan nirkabel.
Selain itu juga untuk berbagai aplikasi lainnya, seperti telepon nirkabelt (cordless
telephone). Sebuah sistem spread-spectrum harus memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1.Sinyal yang dikirimkan menduduki bandwidth yang jauh lebih lebar daripada
bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal informasi
2.Pada pengirim terjadi proses spreading yang menebarkan sinyal informasi dengan
bantuan sinyal kode yang bersifat independen terhadap informasi
3.Pada penerima terjadi proses despreading yang melibatkan korelasi antara sinyal
yang diterima dan replika sinyal kode yang dibangkitkan sendiri oleh suatu
generator lokal.
Dalam komunikasi spread spectrum semakin lebar bandwidth akan semakin
tahan terhadap jamming dan akan semakin terjamin tingkat kerahasiaannya.
Disamping itu akan semakin banyak kanal yang bisa dipakai. Seperti yang di
terangkan oleh Shanon , salah seorang ahli statistik telekomunikasi, dalam ilmu
komunikasi dinyatakan bahwa kapasitas kanal akan sebanding dengan bandwidth
transmisi dan logaritmik dari S/N-nya. Jadi agar sistem komunikasi dapat bekerja
dengan kapasitas kanal yang tetap pada level daya noise yang tinggi (S/N yang
rendah), dapat dilakukan dengan jalan memperbesar bandwidth transmisi W.
Disamping itu Shannon juga mengemukakan bahwa sebuah kanal dapat
mentransmisikan informasi dengan probabilitas salah yang kecil apabila terhadap
infromasi tersebut dilakukan pengkodean yang tepat dan rate infromasi yang tidak
melebihi kapasitas kanal meskipun kanal tersebut memuat interferensi acak.
17
Konsep Spread Spectrum:
2.11 Modulasi
Modulasi dapat diartikan sebagai proses perubahan suatu gelombang
periodik sehingga menjadi suatu sinyal yang mampu membawa suatu
informasi. Jadi untuk dapat mengirimkan suatu informasi dari suatu perangkat ke
perangkat lainnya yang menggunakan Teknologi Frekuensi Radio, informasi
tersebut harus dimodulasi terlebih dahulu sebelum dipancarkan. Rangkaian yang
berfungsi sebagai Modulasi disebut dengan Modulator.
Contoh perangkat atau peralatan yang memerlukan rangkaian modulasi
diantaranya seperti Pemancar Radio, Telepon Selular (Ponsel), Pemancar Televisi
dan Modem.
Jenis-jenis Modulasi
Jenis Modulasi dapat dikelompokkan berdasarkan Sinyal informasi akan
dikirimnya yaitu sinyal Analog dan sinyal Digital. Berdasarkan jenis sinyal
18
informasi tersebut, maka Modulasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu Modulasi
Analog dan Modulasi Digital.
1. Modulasi Analog
Pada dasarnya, Sinyal Analog adalah sinyal data yang berbentuk gelombang
kontinyu (terus-menerus). Teknik Modulasi untuk sinyal informasi Analog dapat
dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan parameter suatu gelombang sinus. Setiap jenis
modulasi memiliki kelemahan dan kelebihannya. Berikut ini adalah tiga jenis
Modulasi Analog yang sering digunakan dalam sistem komunikasi Radio Analog.
1.1. Amplitude Modulation (AM)
Seperti namanya, Amplitude Modulation (AM) atau Modulasi Amplitudo adalah
salah satu teknik Modulasi yang proses pemodulasian sinyal frekuensi rendah
(sinyal informasi) pada frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo gelombang
frekuensi tinggi (frekuensi pembawa) tanpa mengubah frekuensinya. Jadi pada
Modulasi Amplitudo ini, sinyal pembawanya berubah-ubah secara proporsional
terhadap Amplitudo sinyal pemodulasi sedangkan frekuensi tetap selama proses
modulasi.
1.2. Frequency Modulation (FM)
Frequency Modulation (FM) atau Modulasi Frekuensi adalah teknik pengiriman
informasi yang berbentuk frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi
gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi. Jadi pada Modulasi Frekuensi ini,
sinyal informasi akan mengubah frekuensi gelombang pembawanya sedangkan
Amplitudonya tetap selama proses modulasi.
1.3. Phase Modulation (PM)
Yang dimaksud dengan Fasa atau Phase adalah besar sudut dari sinyal analog
pada saat tertentu. Phase Modulation (PM) atau Modulasi Fasa merupakan suatu
teknik modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fasa (phase)
dari sinyal pembawanya. Pada Modulasi Fasa ini, sinyal informasi mengubah fasa
gelombang pembawanya sedangkan Amplitudo gelombang pembawanya tetap
(tidak berubah). Teknik modulasi Fasa ini jarang digunakan karena memerlukan
perangkat penerima yang lebih kompleks.
Berikut dibawah ini adalah bentuk gelombang Modulasi Amplitudo (AM),
Modulasi Frekuensi (FM) dan Modulasi Fasa (PM).
19
2. Modulasi Digital
Sinyal Digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa dan hanya memiliki
dua kondisi yaitu 0 (ON) dan 1 (OFF). Sinyal Digital ini memiliki beberapa
kelebihan yaitu tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya mudah,
cepat dan akurat. Sama seperti sinyal analog, untuk mengirimkan sinyal digital ini
dari suatu perangkat elektronik ke perangkat elektronik lainnya dengan
menggunakan teknologi nirkabel atau Wireless (Radio Frekuensi) juga diperlukan
proses pemodulasian yang dinamakan dengan Modulasi Digital. Yang dimaksud
dengan Modulasi Digital adalah proses penumpangan sinyal digital ke dalam sinyal
pembawanya (Carrier Signal). Modulasi Digital pada dasarnya adalah proses
pemodifikasian sifat dan karakteristik gelombang pembawa sehingga bentuk hasil
gelombang pembawanya memiliki ciri-ciri bit (0 atau 1).
Modulasi Digital terdiri dari tiga jenis dasar yaitu Amplitudo Shift Keying
(ASK), Freqency Shift Keying (FSK) dan Phase Shift Keying (PSK). Namun seiring
dengan perkembangan teknologi saat ini, muncul teknik-teknik modulasi digital
yang merupakan kombinasi dari ketiga jenis dasar modulasi tersebut seperti APK
(Amplitude Phase Keying), QAM (Quadrature Amplitude Modulation) dan lain
sebagainya.
20
2.1. Amplitude Shift Keying (ASK)
Amplitudo Shift Keying (ASK) adalah salah satu bentuk modulasi
yang gelombang pembawanya dimodulasi berdasarkan Amplitudo sinyal
informasi digitalnya. Dalam sistem modulasi ASK, simbol biner 1
direpresentasikan dengan suatu ketinggian Amplitudo tertentu pada
gelombang pembawanya. Jika sinyalnya berupa 1, maka sinyal pembawa
tersebut akan dikirimkan. Jika tidak, maka sinyal 0 yang akan dikirimkan.
Dengan kata lain, munculnya frekuensi gelombang pembawa tergantung pada
ada atau tidaknya sinyal digital.
2.2. Frequency Shift Keying (FSK)
Frequency Shift Keying (FSK) adalah bentuk modulasi digital yang
gelombang pembawanya dimodulasi berdasarkan pergeseran Frekuensi.
Dalam sistem modulasi FSK (Frequency Shift Keying ), maka simbol 1 dan 0
ditransmisikan Secara berbeda antara satu sama lain dalam satu atau dua buah
sinyal sinusoidal yang berbeda besar frekuensinya.
2.3. Phase Shift Keying (PSK)
Phase Shift Keying (PSK) merupakan bentuk modulasi yang proses
pemodulasian menggunakan cara penggeseran Fasa(Phase). Pada sistem
modulasi Phase Shift Keying (PSK), sinyal gelombang pembawa sinusoidal
dengan amplitudo dan frekuensi yang dapat digunakan untuk menyatakan
sinyal biner “1” dan “0”, tetapi untuk sinyal “0” fasa gelombang pembawa
tersebut digeser 180°.
Berikut dibawah ini adalah bentuk gelombang Amplitude Shift Keying (ASK),
Frequency Shift Keying (FSK) dan Phase Shift Keying (PSK).
21
22
BAB 3 Penutup
3.1 Simpulan
23
Daftar pustaka
Andy, 12 November 2019. Pengertian Bandwidth Lengkap dengan Fungsi dan Cara
Kerjanya. (https://qwords.com/blog/ diakses pada 27 Maret 2020)
Anonim, Januari 2020. Band ISM. (https://en.wikipedia.org/ diakses pada 27 Maret 2020)
Dicson Kho, 1 November 2019. Pengertian Frekuensi dan Cara Menghitung Frekuensi.
(https://teknikelektronika.com/ diakses pada 27 Maret 2020)
Isma Agung, 19 Agustus 2016. Pengertian dan Contoh Gelombang Mekanik dan
Eletromagnetik. (https://dokterfisika.blogspot.com/ diakses pada 27 Maret 2020)
Parta Ibeng, 8 Januari 2020. Pengertian Gelombang Elektromagnetik, Sifat, Spektrum dan
Manfaatnya. (https://pendidikan.co.id/ diakses pad 27 Maret 2020)
24