Anda di halaman 1dari 33

FISIKA LASER DAN APLIKASINNYA

Dosen :

Drs. Muzilman Muslim M.Si

Disusun oleh :

Syefira Lupita Azmi (173112600150023)


Frengki Patiung (1831126001500)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-NYA mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas pengetahuan tentang Fiber Optik.

Makalah ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini masih banyak kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya.Terima kasih.

Jakarta, Juli 2019

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................... 3

I. PENDAHULUAN.................................................................................... 4
A. Latar Belakang.................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................. 4
C. Tujuan............................................................................................... 5
II. PEMBAHASAN...................................................................................... 6
A. Sejarah Laser..................................................................................... 6
B. Pengertian Laser................................................................................ 9
C. Sifat – Sifat Berskas Laser................................................................ 11
D. Prinsip Kerja Laser............................................................................ 11
E. Jenis – Jenis Laser............................................................................. 13

III. APLIKASI LASER..................................................................................... 28

IV. PENUTUP................................................................................................ 32
A. Kesimpulan....................................................................................... 32
B. Saran.................................................................................................. 32
V. DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 33

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laser tentu kata tersebut tidak asing lagi bagi kita. Saat ini perangkat alat
elektronika tersebut sudah banyak di gunakan dalam industri-industri atau
perusahaan-perusahaan. Dalam dunia industri, perangkat elektronika ini menjadi
kebutuhan mutlak. Laser merupakan cahaya yang dikuatkan kemudian di stimulasi
untuk menghasilkan radiasi dalam lingkungan industri dan militer. Laser
memberikan kemudahan dalam melakukan pekerjaan. Dengan kata lain, laser
adalah alat yang digunakan untuk merubah suatu gelombang elektromagnetik
dalam bentuk cahaya sehingga dapat membantu dalam melakukan tugas tertentu.

Laser merupakan sumber cahaya koheren yang monokromatik dan amat


lurus. Cara kerjanya mencakup optika dan elektronika. Para ilmuwan biasa
menggolongkannya dalam bidang elektronika kuantum. Sebetulnya laser
merupakan perkembangan dari MASER, huruf M disini singkatan dari Microwave,
artinya gelombang mikro. Cara kerja maser dan laser adalah sama, hanya saja
mereka bekerja pada panjang gelombang yang berbeda. Laser bekerja pada
spektrum infra merah sampai ultra ungu, sedangkan maser memancarkan
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang jauh lebih panjang,
sekitar 5 cm, lebih pendek sedikit dibandingkan dengan sinyal TV - UHF. Laser
yang memancarkan sinar tampak disebut laser – optik.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan pada makalah Laser ini yakni:
1. Bagaimanakah sejarah Laser?
2. Apa pengertian Laser?
3. Bagaimana sifat-sifat Laser?
4. Bagaimana prinsip kerja Laser?
5. Apa saja jenis-jenis Laser?
6. Bagaimana aplikasi Laser

4
1.3. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini untuk mengetahui, memahami serta menambah
wawasan bagi penulis maupun pembaca tentang Laser serta untuk memenuhi tugas
mata kuliah optika serat.

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Laser


LASER (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated
Emission of Radiation). Laser memperkuat cahaya.Laser dapat mengambil
berkas cahaya yang lemah dan membuatnya menjadi berkas yang
kuat.Beberapa laser menghasilkan berkas yang sangat kuat sehingga dapat
membakar lubang kecil di dalam selembar besi dalam waktu kurang dari satu
detik.Sinar laser dapat mencapai jarak jauh melalui angkasa luar tanpa
menyebar dan menjadi lemah. Karena itulah, sinar laser menjadi alat
komunikasi penting dalam berkomunikasi dalam zaman angkasa luar. Banyak
kegunaan laser sudah ditemukan dalam ilmu kedokteran, ilmu pengetahuan,
dan industri.

Gambar 2.1.1
Ilmuwan menganggap cahaya sebagai gelombang yang bergerak. Jarak dari
kulit sebuah gelombang ke kulit berikutnya disebut panjang gelombang.
Cahaya dari matahari atau dari lampu adalah campuran banyak panjang gelombang.
Setiap panjang gelombang yang berbeda menghasilkan warna
yang berbeda. Sinar laser terbuat dari cahaya yang semuanya terdiri dari
panjang gelombang yang sama. Berkas cahaya dalam cahaya biasa mengalir
ke arah yang berbeda. Sinar laser bergerak dalam arah yang sama persis.
Sinar laser tidak menyebar dan tidak melemah.

6
Pada awal perkembangannya, orang
tidak menyebut dengan nama laser. Para ahli
masa itu menyebutnya sebagai MASER
(Microwave Amplification by the
Stimulated Emission of Radiation). Dan
orang yang disebut-sebut pertama kali
mengungkapkan keberadaan maser adalah
Albert Einstein antara tahun 1916 –
1917. Ilmuwan yang terkenal eksentrik ini juga yang pertama kali berpendapat
bahwa cahaya atau sinar bukan hanya terdiri dari gelombang elektromagnetik,
tetapi juga bermuatan partikel dan energi. Dan dikenal lah apa yang disebut
sebagai radiasi. Tapi maser dari Einsten ini baru sebatas teori. Teknologi pada
dekade kedua abad 20 belum mampu mewujudkannya. Disamping itu, banyak
ilmuwan yang menganggap teori dari Eisntein itu sebagai teori yang
kontroversial.
Pada tahun-tahun berikutnya, terlebih pada perang dunia kedua, maser lebih
banyak digunakan untuk kepentingan militer, yaitu untuk pengembangan radar.
Hingga akhirnya Charles H. Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger,
berhasil membuat maser dengan menggunakan gas Amoniak. Dan inilah maser
yang pertama kali dibuat orang. Keberhasilan itu dipublikasikan pada tahun
1954. Itu merupakan maser dengan satu tingkat energi. Selanjutnya ide emisi
dua tingkat untuk mempertahankan inversi pada maser telah dikembangkan
oleh dua orang ilmuwan Sovyet, Nikolai Basov dan Alexander Prokhorov.
Karena sumbangannya yang sangat penting ini dalam pengembangan maser,
Charles H. Townes, Nikolai Basov, dan Alexander Prokhorov berbagi hadiah
Nobel bidang Fisika pada tahun 1964.
Charles H. Townes memang orang yang berperan penting dalam dunia
maser. Sebelumnya dia bersama Arthur Schawlow telah meneliti kemungkinan
pembuatan maser optik (yang kemudian berkembang menjadi laser) dan sinar
infra merah. Rincian penelitian itu diterbitkan pada bulan Desember 1958.
Namun mereka berdua masih menemui kesulitan dan pembuatan laser (maser
optik). Hingga akhirnya sebelum memasuki tahun 1960 Theodore Maiman bisa
mewujudkan kerja sinar laser. Maiman menggunakan silinder batu Ruby untuk

7
memicu timbulnya laser hingga laser buatannya dikenal sebagai Ruby Laser.
Tapi Ruby Laser hanya mampu bekerja pada energi tingkat ketiga. Setelah
memasuki tahun 1960, Peter Sorokin dan Mirek Stevenson mulai
mengembangkan laser tingkat keempat yang pertama. Tapi itu pun masih
sebatas teori dan tujuan untuk merealisasikannya masih belum tercapai.
Namun sejak saat itu lah era laser dimulai.
Sekilas bahwa Theodore Maiman dianggap sebagai orang yang pertama kali
berhasil membuat laser (bukan maser). Tapi sebenarnya ada orang lain yang
telah mendahuluinya yaitu Gordon Gould. Pada tahun 1958, Gordon Gould
kabarnya telah berhasil membuat maser optik (laser) bahkan dia juga yang
dianggap sebagai orang yang pertama kali menggunakan istilah Laser (Light
Amplification by the Stimulated Emission of Radiation). Tapi Gordon gagal
mendaftarkan paten laser-nya pada tahun 1959. Hingga pada tahun 1977
Gordon memenangkan paten tersebut. Butuh waktu 8 tahun untuk
mendapatkan pengakuan itu.
Pada masa yang hampir bersamaan juga beberapa ilmuwan lain berhasil
membuat laser dengan menggunakan bahan yang berbeda. Misalnya Ali
Javan, William Bennet dan Donald Herriot yang membuat laser dengan media
gas helium dan neon pada tahun 1960 dan keberhasilannya baru
dipublikasikan pada tahun 1961. Kumar N. Patel membuat laser dengan
perantaraan karbondioksida, nitrogen, dan helium pada tahun 1964. Dan pada tahun
yang sama juga (1964), Earl Bell membuat laser dengan bantuan helium
dan merkuri. Para ilmuwan ini dianggap pembuat untuk laser gas karena
bahan-bahan yang mereka gunakan untuk membuat laser pada umumnya
berupa zat gas.
Perkembangan yang cukup penting terjadi pada tahun 1962 ketika seorang
ilmuwan yang bekerja pada perusahaan General Electric, Robert Hall,
menemukan laser semikonduktor berukuran mini dengan biaya murah.
Biasanya mesin atau peralatan pemroduksi sinar laser berukuran besar. Laser
buatan Rober Hall inilah yang hingga kini digunakan pada perangkat vcd dan
dvd player, printer laser, pembaca kode bar, drive pada CPU, sistem
komunikasi yang menggunakan serat optik, dan sebagainya.
Sebuah penemuan yang revolusioner dibuat pada tahun 1970 ketika Charles

8
Kao dan George Hockham berhasil membuat apa yang sekarang disebut serat
optik (fiberglass). Mereka berdua memang tidak membuat laser, tetapi
penemuannya sangat penting dalam penggunaan aplikasi laser. Dan seperti
kita tahu, serat optik banyak digunakan dalam bidang komunikasi. Bidang inilah
yang memang dianggap sebagai pengguna terbesar aplikasi laser. Laser dan
serat optik memang dua penemuan yang sangat saling mendukung.

2.2. Pengertian Laser


Laser adalah singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by
Stimulated Emission of Radiation, merupakan mekanisme suatu alat yang
memancarkan radiasi elektromagnetik yang bisa juga diartikan perbesaran
intensitas cahaya oleh pancaranterangsang, biasanya dalam bentuk cahaya yang
tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui proses
pancaran terstimulasi. Pancaran laser biasanya tunggal, memancarkan foton dalam
pancaran koheren. Laser juga dapat dikatakan efek dari mekanika kuantum.

Gambar 2.2.1
Sebetulnya laser merupakan perkembangan dari MASER, huruf M disini
singkatan dari Microwave, artinya gelombang mikro. Cara kerja maser dan laser
adalah sama, hanya saja mereka bekerja pada panjang gelombang yang berbeda.
Laser bekerja pada spektrum infra merah sampai ultra ungu, sedangkan maser
memancarkan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang jauh
lebih panjang, sekitar 5 cm, lebih pendek sedikit dibandingkan dengan sinyal TV -
UHF. Laser yang memancarkan sinar tampak disebut laser - optik.
Dalam teknologi laser, cahaya yang koheren menunjukkan suatu sumber
cahaya yang memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi dari frekuensi
yang sama, beda fase yang konstan[1] dan polarisasinya. Selanjutnya untuk

9
menghasilkan sebuah cahayayang koheren dari medium lasing adalah dengan
mengontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Keluaran yang berkelanjutan dari
laser dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang
berkelanjutan), atau detak, adalah dengan menggunakan teknik Q-switching,
modelocking, atau gain-switching.
Dalam operasi detak, dimana sejumlah daya puncak yang lebih tinggi dapat
dicapai. Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagaipenguat optik ketika di-
seed dengan cahaya dari sumber lainnya. Sinyal yang diperkuat dapat menjadi
sangat mirip dengan sinyal input dalam istilah panjang gelombang, fase, dan
polarisasi; Ini tentunya penting dalam telekomunikasi serat optik. Sumber cahaya
umum, seperti bola lampu incandescent, memancarkan foton hampir ke seluruh
arah, biasanya melewati spektrum elektromagnetik dari panjang gelombang yang
luas.
Sifat koheren sulit ditemui pada sumber cahaya atau incoherens; dimana
terjadi beda fase yang tidak tetap antara foton yang dipancarkan oleh sumber
cahaya. Secara kontras, laser biasanya memancarkan foton dalam cahaya yang
sempit, terpolarisasi, sinar koheren mendekati monokromatik, terdiri dari panjang
gelombang tunggal atau satu warna. Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan laser
vibronik benda-padat (vibronic solid-state lasers) dapat memproduksi cahaya lewat
jangka lebar gelombang; properti ini membuat mereka cocok untuk penciptaan
detak singkat sangat pendek dari cahaya, dalam jangka femtodetik (10-
15 detik). Banyak teori mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan
kepada aksi laser, meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan dengan cara
trial and error.

10
Gambar 2.2.2

Dari kiri ke kanan: sinar gamma, Sinar X, sinar ultraviolet,spektrum tampak,


sinar infrared, gelombang mikro, gelombang radio.

2.3 Sifat-sifat Berkas Laser


Laser adalah gelombang-gelombang cahaya yang koheren yang memiliki 4 sifat,
yaitu :
1. Cahaya koheren, dengan semua cahaya sefase dengan yang lainnya.Pola
inteferensi dapat diproleh tidak hanya dengan meletakkan dua celah pada
berkas laser, tetapi juga dengan memakai dua berkas laser yang terpisah.
2. Cahayanya hampir ekawarna (Monokromatik).
3. Berkas laser memiliki intensitas sangat tinggi, jauh lebih besar dari cahaya
sumber lainnya. Untuk bisa menimbulkan kerapatan energi sama dengan
kerapatan energi pada berkas laser, benda yang panas harus bertemperatur 1030
K.
4. Berkas laser hampir tidak menyebar (mempunyai satu arah tertentu). Berkas
semacam ini dikirim dari bumi menuju ke cermin pada bulan oleh ekspedisi
Apollo 11, tetap merupakan berkas yang cukup tajam, sehingga terdeteksi
ketika kembali ke bumi, walawpun telah menempuh jarak total lebih dari tiga
per empat juga kilometer. Berkas cahaya yang ditimbulkan dengan cara lain
akan menyebar terlau banyak

2.4. Prinsip Kerja Laser


a. Secara teori,
Prinsip laser berdasarkan pada teori kuantum. Albert Einstein, seorang
fisikawan modern terbesar menyatakan bahwa ketika suatu atom atau molekul
distimulasi oleh gelombang elektromagnetik (misalnya cahaya), maka ia akan
memancarkan foton (paket cahaya) dengan panjang gelombang yang
sama dengan gelombang elektromagnetik yang menimpanya.
Setiap atom, menurut teori kuantum dapat memiliki energi hanya dalam diskrit
tertentu atau tingkat energi. Suatu atom yang berada dalam keadaan dasarnya
akan tereksitasi menuju posisi yang lebih tinggi bila diberi energi, misalnya

11
oleh cahaya yang kuat dari suatu sumber, proses ini disebut dengan absorbsi
atau penyerapan energi. Setelah atom tersebut berada dalam level yang lebih
tinggi tersebut dalam waktu yang sangat singkat,
yaitu hanya sekitar 10-8 detik, maka atom akan kembali pada posisi dasarnya
dan memancarkan foton dalam proses tersebut. Proses pemancaran ini disebut
dengan emisi spontan atau spontaneous emission.

b. Cara Kerja Mesin Laser


Mesin laser merupakan merupakan mesin yang mampu membuat milyaran
atom memompa triliunan foton atau cahaya, sehingga partikel-partikel ini akan
sejajar dan membentuk sinar-sinar yang terpusat atau
terkonsentrasi. Di bawah ini adalah bagan dari mesin laser merah atau red laser
yang memiliki kristal terbuat dari ruby, ditunjukkan pada area berwarna hijau
dengan flash tube yang ditunjukkan dengan garis hitam zig-zag yang melilit
kristal tersebut. Berikut ini adalah penjelasan bagaimana sinar laser bisa
dihasilkan dari kristal dan flash tube:

Gambar 2.4.1
o Sumber listrik tegangan tinggi yang membuat flash tube pada posisi ON /
OFF.
o B. Setiap kali tube berkedip, maka akan memompa energi pada tabung
kristal dalam bentuk partikel cahaya atau foton.
o C. Atom dalam kristal akan mengabsorb atau menyerap energi tersebut.
Pada saat atom menyerap energi tersebut, maka satu elektronnya akan
tereksitasi atau naik ke orbital yang lebih tinggi. Walaupun demikian,

12
elektron yang tereksitasi ini tidak stabil, sehingga hanya akan bertahan
dalam hitungan milidetik saja, kemudian elektron aka kembali pada posisi
dasarnya sambil melepaskan energi yang diterimanya tadi sebagai radiasi
cahaya foton. Proses ini disebut dengan emisi spontan atau spontaneous
emission.
o D. Foton yang dilepaskan atom tersebut akan bergerak naik turun dalam
kristal, foton ini bergerak dengan kecepatan cahaya.
o E. Sangat intens terjadi, satu dari foton-foton tersebut bergerak dan
menabrak atom yang tereksitasi, akibatnya atom tesebut tidak memberikan
satu partikel cahaya foton melainkan dua partikel cahaya foton, akibatnya
cahaya memiliki kekuatan yang meningkat. Proses ini disebut
dengan stimulated emission, yang merupakan dasar dari bagaimana sinar
laser bekerja dan memiliki energi yang sangat tinggi.
o F. Sebuah cermin di ujung flash tube yang membuat foton-foton terus
memantul bolak-balik di dalam kristal.
o G. Sebuah cermin parsial di ujung lainnya yang memantulkan foton
kembali pada kristal namun juga membiarkan sebagian terlepas.
o H. Foton yang terlepas membentuk sinar laser dengan kekuatan besar yang
sangatterkonsentrasi

2.5. Jenis – Jenis Laser


Berdasarkan Sumbernya
a. Solid-state laser
Solid-state laser adalah laser yang menggunakan zat padat sebagai mediumnya.
Salah satu solid-state laser adalah laser ruby. Laser ruby menghasilkan pulsa
cahaya tampak panjang gelombang 694,3 nm, berwarna merah tua. Salah satu
aplikasi pertama untuk laser ruby berada di rangefinding. Pada tahun 1964,
laser ruby dengan memutar prisma q-switch menjadi standar untuk pengukur
jarak militer, sampai diperkenalkannya pengukur jarak yang lebih efisien satu
dekade kemudian. Laser ruby digunakan terutama dalam penelitian. Laser ruby
jarang digunakan dalam industri, terutama karena efisiensi yang rendah dan
tingkat pengulangannya rendah. Material telah dikuatkan terdistribusi dalam
matriks padat (seperti ruby atau neodymium: yttriumaluminium garnet laser).

13
Laser neodymium yang memancarkan cahaya inframerah pada 1.064 nanometer
(nm).

Gambar 2.5.1

b. Laser Gas
Laser gas adalah laser di mana arus listrik dihantarkan melalui gas untuk
menghasilkan cahaya yang koheren. Laser gas merupakan laser cahaya pertama
yang kontinu dan beroperasi mengubah energi listrik menjadi sinar laser.
Menghasilkan sinar cahaya koheren pada daerah spektrum inframerah 1,15
mikrometer. Helium dan neon, He-Ne, merupakan laser gas yang paling umum,
memiliki output utama dari lampu inframerah. CO2 laser memancarkan energi
jauh dari inframerah (9,6 pM dan 10,6 m), dan digunakan untuk memotong
material keras dan pengelasan. Efisiensi laser CO2 adalah lebih dari 10%.
Karbon Monoksida atau "CO" laser memiliki potensi output sangat besar,
namun penggunaan jenis laser dibatasi oleh toksisitas ekstrim gas karbon
monoksida. Laser ion Argon memancarkan cahaya dalam kisaran 351-528,7
nm. Tergantung pada optik dan tabung laser dengan nomor yang berbeda dari
garis. Paling sering digunakan adalah 458 nm, 488 nm dan 514,5 nm. Laser ion
logam adalah laser gas yang biasanya menghasilkan panjang gelombang
ultraviolet. Helium - Perak (HeAg) 224 nm, Neon - Tembaga (NeCu) 248 nm,
dan Helium - Cadmium (HeCd) 325 nm. Laser ini memiliki osilasi terutama

14
linewidths sempit kurang dari 3 GHz (0,5 picometers). Jenis-jenis laser gas
antara lain :

1) Laser CO2
Molekul laser CO2 berosilasi pada 10,6 μm dalam infra merah.
Transisi yang utama terjadi diantara tingkat energi fibrasi dari molekul
CO2. Laser CO2 mengoperasikan pulsa (Q-switched) secara kontinyu.
Bahkan, laser CO2 mampu mengemisikan sebuah gaya sehingga timbullah
energi dan dapat memanaskan beberapa material sehingga berpijar dalam
waktu yang singkat. Karena pancaran cahaya terhalang, maka penting
untuk menggunakan material yang tidak membebaskan bahaya kontaminasi
dalam udara. Laser CO2 saat ini digunakan untuk memotong besi, kain dan
mengelas besi. Pelepasan listrik yang mengeksitasi sebagian besar laser gas
menghasilkan cahaya atau sebuah pancaran yang disebabkan oleh anoda
dan katoda pada ujung plasma tipis atau tabung pelepasan. Sebagian kecil
laser dieksitasi oleh saluran frekuensi radio. Semua laser beroperasi dengan
baik dengan tekanan gas dibawah tekanan atmosfir.

Gambar 2.5.2
Ada kelas yang lain dari laser gas yang dikenal dengan laser TEA
(transversely exchited atmospheric-pressure lasers). Laser TEA biasanya
bergetar dan ini tereksitasi oleh sebuah pancaran dengan tekanan atmosfer
yang kuat. Arus pada pancaran itu mengalir dalam sudut yang tepat menuju
sumbu laser. Banyak laser CO2 yang termasuk laser TEA. Laser-laser
tersebut membutuhkan sistem pemeliharaan gas yang relatif sederhana dan
juga murah serta mudah dalam perancangannya. Getarannya berulang
seperti laser CO2 yang lain yang memperlihatkan tenaga puncak yang
tinggi atau tenaga rata-rata yang tinggi.

15
2) Laser Helium-Neon
Laser Helium-Neon tidak dipompa secara optis, tetapi secara elektrik.
Medium aktifnya adalah campuran gas dari helium dan neon dengan
perbandingan 5:1 pada tekanan sekitar 3 torr. Helium tereksitasi ke sebuah
level tertentu karena tabrakan elektron. Energi ditransfer dengan cepat ke
atom neon netral yang mempunyai tingkat energi sedikit dibawah atom
helium. Ini adalah level laser yang lebih atas. Transisi laser yang paling
penting pada panjang gelombang 633 nm. Laser He-Ne dipompa secara
terus menerus, biasanya mnggunakan power suplay DC. Power suplay DC
ini khususnya pada rentang 0,3-15 mlwatt atau lebih pada transverse mode
00.

Gambar 2.5.3
Banyak laser He-Ne memakai cermin setengah pada tabung plasma.
Keuntungan laser sangat sedikit; sudut Brewster windows esensial untuk
mencegah berkurangnya pantulan. Bahkan, kaca keluaran itu mempunyai
reflektansi lebih dari 99% dengan tabung plasma sepanjang 15 atau 20 cm.
Karena Brewster window, keluarannya menyebar pada bidang vektor
elektrik termasuk poros laser dan garis normal Brewster window. Meskipun
laser He-Ne tidak dipompa secara optis, tetapi karakteristik ambang dapat di
deskripsikan dengan cukup oleh rate equations. Pada kasus laser ruby, kita
telah mengamati fluktuasi yang
sangat luas pada keluarannya. Ini menghubungkan ke osilasi pendek dari
inversi populasi n dengan ambang batas nilai nt. Pada laser He-Ne n tidak
mengalami osilasi, tetapi lebih menerima nilai nt yang tepat. Hasilnya
keluaran laser He-Ne kontinu dan stabil.

16
3) Laser Ion Argon
Laser ion Argon dapat dibuat berosilasi dalam beberapa panjang
gelombang pada sepktrum tampak biru dan hijau. Transisi penting berada
pada level energi dari spectrum Ar+1. Arus pancaran tinggi akan di
produksi dengan jumlah yang cukup dari ionisasi atom Argon tunggal.

Gambar 2.5.4

Selain laser Argon, terdapat krypton-ion laser yang menghasilkan garis


merah kuat dibanding yang lain. Karena cukupnya energi utuk mengionisasi
atom dan kemudian meningkatkan ion ke tingkat tereksitasi, efisiensi dari
semua pancara laser rendah. Meskipun inversi populasi tertahan, laser ini
memiliki keuntungan yang sangat tinggi dan dapat menghasilkan kekuatan
output yang terus menerus sampai beberapa watt. Garis laser argon yang
paling penting adalah pada panjang gelombang 514,5 nm.

c. Laser Excimer (excited dan dimers)


Laser bentuk digunakan dalam mikroelektronik
"chip"), Umumnya gas mulia molekul dari dua bagian identik atau serupa).
Sebuah laser excimer biasanya menggunakan gas reaktif, seperti klorin dan
fluorin, dicampur dengan gas inert seperti argon, kripton atau xenon. Ketika
elektrik dirangsang, molekul pseudo (dimer).

17
Gambar 2.5.5
Ketika laser, dimer menghasilkan
cahaya dalam kisaran ultraviolet. Laser excimer biasanya dioperasikan dengan
tingkat pengulangan sekitar 100 Hz dan durasi pulsa ~ 10 ns, meskipun
beberapa di antaranya beroperasi pada tingkat pengulangan pulsa setinggi 8
kHz dan beberapa memiliki pulsewidths sebesar 30 ns. Banyak digunakan
dalam resolusi tinggi fotolitografi mesin, salah satu teknologi penting yang
dibutuhkan untuk mikroelektronik manufaktur chip.

d. Laser Dioda
Diode laser adalah laser yang yang menengah aktif mirip dengan
semikonduktor yang ditemukan dalam dioda pemancar cahaya. Jenis yang
paling umum dari dioda laser dibentuk dari sambungan pn dan didukung oleh
injeksi arus listrik . Perangkat mantan kadang-kadang disebut sebagai dioda
injeksi laser untuk membedakan mereka dari dioda laser optik dipompa.
Sebuah dioda laser dibentuk oleh doping lapisan yang sangat tipis pada
permukaan wafer kristal. Kristal ini diolah untuk menghasilkan daerah tipe-n
dan tipe-p satu di atas yang lain, menghasilkan p - persimpangan n (dioda).
Dioda laser membentuk subset dari klasifikasi yang lebih besar dari
semikonduktor p-n dioda junction. Bias maju listrik di dioda laser
menyebabkan dua jenis pembawa muatan lubang dan elektron akan disuntik
dari sisi yang berlawanan dari p - n persimpangan ke daerah deplesi. Lubang
yang disuntikkan dari p-doped, dan elektron dari n-doped semikonduktor.

Gambar 2.5.6
Karena penggunaan injeksi muatan dalam powering dioda laser kelas ini,
laserkadang-kadang disebut "laser injeksi," atau "injection dioda laser" (ILD).

18
Cara lain untuk menyalakan beberapa dioda laser yaitu dengan pemompaan
optik. Laser Semikonduktor optik Bergairah (OPSL) menggunakan chip III-V
semikonduktor sebagai media keuntungan, dan laser dioda sebagai sumber
pompa. OPSL menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan ILDs, terutama
dalam pemilihan panjang gelombang dan kurangnya gangguan dari struktur
elektroda internal.
Ketika sebuah elektron dan lubang berada di wilayah yang sama, mereka
dapat bergabung kembali dengan hasil emisi yang spontan yaitu elektron dapat
kembali menempati keadaan energi dari lubang, memancarkan foton dengan
energi sama dengan perbedaan antara elektron dan lubang yang terlibat. (Dalam
dioda junction semikonduktor konvensional, energi yang dilepaskan dari
rekombinasi elektron dan lubang terbawa sebagai foton , yaitu getaran kisi
bukan sebagai foton). Emisi spontan memberikan dioda laser di bawah ambang
batas penguat sifat yang mirip dengan sebuah LED . Emisi spontan diperlukan
untuk memulai osilasi laser, tetapi ini adalah salah satu di antara beberapa
sumber inefisiensi sekali laser yang berosilasi.
Perbedaan antara laser semikonduktor foton pemancar dan memancarkan
fonon-konvensional (non-pemancar cahaya) semikonduktor dioda junction
terletak pada penggunaan berbagai jenis semikonduktor, seseorang yang fisik
dan struktur atom menganugerahkan kemungkinan untuk emisi foton.
Sifat-sifat silikon dan germanium, yang single-elemen semikonduktor,
memiliki bandgaps yang tidak menyelaraskan dengan cara yang diperlukan
untuk memungkinkan emisi foton dan tidak dianggap langsung. Bahan lain
yang disebut senyawa semikonduktor, memiliki struktur kristal yang hampir
identik sebagai silikon atau germanium tetapi menggunakan pengaturan
bergantian dari dua spesies atom yang berbeda dalam pola kotak-kotak seperti
untuk memecahkan simetri. Transisi antara bahan dalam pola bolak
menciptakan "kritis celah pita langsung properti". Gallium arsenide, indium
fosfida, antimonide gallium, dan galium nitrida merupakan contoh bahan
semikonduktor senyawa yang dapat digunakan untuk membuat dioda junction
yang memancarkan cahaya.

19
Dengan tidak adanya kondisi emisi terstimulasi (misalnya penguat),
elektron dan lubang dapat hidup berdampingan dalam jarak satu sama lain
tanpa rekombinasi untuk waktu tertentu sebelum mereka bergabung kembali.
Kemudian sebuah foton dengan energi dekatnya sama dengan energi
rekombinasi dapat menyebabkan rekombinasi oleh emisi terstimulasi. Ini
menghasilkan foton lain dari frekuensi yang sama, perjalanan di arah yang
sama, dengan polarisasi dan fase yang sama sebagai foton pertama. Ini berarti
bahwa emisi terstimulasi menyebabkan kenaikan dalam gelombang optik
(panjang gelombang yang benar) di wilayah injeksi, dan keuntungan meningkat
sebagai jumlah elektron dan lubang disuntikkan di persimpangan meningkat.
Proses emisi spontan dan dirangsang jauh lebih efisien dalam bandgap
langsung semikonduktor daripada di celah pita tak langsung semikonduktor,
sehingga silikon bukan bahan umum untuk dioda laser.

e. Dye laser
Laser zat warna adalah Laser yang menggunakan pewarna organik
kompleks, seperti rhodamine 6g, dalam larutan cair atau suspensi sebagai media
penguat biasanya sebagai cairan. Dibandingkan dengan gas dan solid state
media ini paling kuat. Dye laser biasanya dapat digunakan untuk berbagai
panjang gelombang yang jauh lebih luas. Bandwidth yang lebar membuatnya
sangat cocok untuk bergetar. Selain itu, pewarna dapat diganti dengan jenis lain
untuk menghasilkan panjang gelombang yang berbeda dengan laser yang sama.

Gambar 2.5.7
Dye organik mempunyai 4 level yang disebut dengan triplet level, triplet
level itu tidak berkontribusi dalam cara kerja laser. Molekul pada level dua
turun ke triplet level kira-kira dalam waktu 1 μs. Elektron berada pada level ini
lama, sehingga elekton tidak akan kembali ke groundstate (level 1) dalam
20
waktu yang cepat. Gerak laser berhenti ketika sebuah gaya signifikan dari
molekul berada dalam level triplet. Untuk meminimalisasi efek dari triplet
level, menggunakan pompa flashlamp yang khusus yaitu induktansi
kapasitornya rendah dan kadang-kadang flashlamp dirancang spesial untuk
mengijinkan penyaluran kapasitor melalui flashlamp dalam beberapa μs atau
kurang. Dengan cara demikian dye dibuat untuk menambah efisiensi sebelum
molekul hilang ke triplet level.

f. Semikonduktor laser
Laser disebut laser injeksi, karena pemicuannya dilakukan dengan injeksi
arus listrik lewat sambungan PN semikonduktornya. Jadi laser ini tidak lain
adalah sebuah diode dengan bias maju biasa. Diode – diode yang digunakan
adalah galium arsenidaflosfida GaAsP (sinar tampak merah).
Proses laser jenis ini mirip dengan kerja LED biasa. Pancaran fotonnya
disebabkan oleh bergabungnya kembali elektron dan lubang (hole) di daerah
sambungan PN-nya. Bahan semikonduktor yang dipakai harus memiliki gap
energi yang langsung, agar dapat melakukan radiasi foton tanpa melanggar
hukum kekekalan momentum. Oleh sebab itu, laser semikonduktor tidak pernah
menggunakan bahan seperti silikon maupun germanium yang gap energinya
tidak langsung.

Gambar 2.5.8
Dibandingkan dengan LED, laser semikonduktor masih mempunyai dua
syarat tambahan. Pertama, bahannya harus diberi doping banyak sekali
sehingga tingkat energy Fermi-nya melampaui tingkat energi pita konduksi di
bagian N dan masuk ke bawah tingkat energi pita valensi di bagian P. Hal ini
perlu agar keadaan inversi populasi di daerah sambungan PN dapat dicapai.
Kedua, rapat arus listrik maju yang digunakan harus besar, begitu besar
21
sehingga melampaui harga ambangnya. Besarnya sekitar 50 ribu ampere/cm2
agar laser yang dihasilkan bersifat kontinu. Rapat arus ini
luar biasa besar, sehingga diode laser harus ditaruh di dalam kriostat supaya
suhunya tetap rendah (77 K ) agar arus yang besar ini dapat merusak daerah
sambungan PN dan diode berhenti menghasilkan laser.
Keunggulan yang dimiliki laser semikonduktor lebih banyak dibandingkan
dengan kelemahannya. Yang paling nyata adalah dimensi ukurannya, yaitu
hanya sekitar 0,1x0,1x1,25 mm, sehingga amat cocok untuk peralatan yang
dapat dibawabawa. Keunggulan lainnya adalah fleksibilitas gap energi bahan-
bahan yang dipakai. Lebar gap dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, yang
berarti orang dapat memilih panjang gelombang laser yang dihasilkannya.
Misalnya, substrat indium fosfida (InP)
yang dipakai pada laser InGaAsP, laser yang dihasilkan dapat diatur berpanjang
gelombang sekitar 1,3 atau 1,55 µm, panjang gelombang dimana gelombang
elektromagnetik paling sedikit diserap oleh bahan serat optik. Hal ini membuat
laser InGaAsp menjadi pilihan yang tepat untuk komunikasi jarak jauh dengan
serat optik. Kadang-kadang disebut dioda laser, laser yang tidak solid-state.
Perangkat elektronik yg menggunakan ini umumnya sangat kecil dan
menggunakan daya yang rendah. Mereka dapat dibangun menjadi array yang
lebih besar, seperti sumber penulisan dalam beberapa printer laser atau CD
player

Jenis Laser Berdasarkan Proses Pemompaannya


a. Laser yang dipompa secara optis
Pada laser jenis inversi populasi diperoleh dengan cara pemompaan
optis. Ruby adalah batu permata buatan, terbuat dari Al2O3 dengan
berbagai macam ketakmurnian. Ruby yang digunakan pada laser yang
pertama berwarna merah jambu, memiliki kandungan 0,05 persen ion krom
bervalensi tiga (Cr+3) dalam bentuk Cr2O3. Atom aluminium dan oksigen
bersifat inert, sedangkan ion kromnya yang aktif. Kristal ruby berbentuk
silinder, kira-kira berdiameter 6 mm dan panjangnya 4-5 cm. Gambar 6
memperlihatkan diagram tingkat energi yang dimiliki ion Cr dalam kristal
ruby. Laser inimelalui transisi atom dari tingkat metastabil ke tingkat energi

22
dasar, radiasinya memiliki panjang gelombang 6920 Å dan 6943 Å (paling
terang, jelas dan berwarna merah tua).
Pemompaan optisnya dilakukan dengan menempatkan batang ruby di dalam
tabung cahaya. Laser ini banyak dipakai sebagai perlengkapan kamera untuk
menghasilkan kilatan cahaya. Foton-foton
yang dihasilkan tabung ini akan bertumbukan dengan ion-ion Cr dalam
ruby, mengakibatkan eksitasi besar-besaran ke pita tingkat energi tinggi.
Dengan cepat ion-ion itu meluruh ke tingkat metastabil, di tingkat ini
mereka bertahan dalam waktu 0,005 detik, waktu yang relatif cukup
panjang sebelum mereka kembali ke tingkat energi dasar. Setelah terjadi
satu pancaran spontan ion Cr, ion-ion yang lain melakukan hal yang sama
dan memancarkan foton dengan energi dan fase yang sama, yaitu laser.
Dibuatkan rongga resonansi (batang ruby) optis maka cacah foton yang
dipancarkan dapat dibuat banyak sekali. Batang tersebut harus dipotong dan
digosok rata di kedua ujungnya. Kedua ujung juga harus betul-betul sejajar,
yang satu dilapisi perak dengan tebal dan satunya tipis. Akibatnya rapat energi
foton makin lama makin besar disertai pemantulan berulang-ulang yang
dilakukan kedua ujung batang ruby, sampai suatu saat ujung yang berlapis
tipis tidak mampu lagi memantulkan foton yang datang, sehingga keluarlah
foton-foton dari ujung tersebut sebagai sinar yang kuat, monokromatik dan
koheren yang disebut laser.
Efisiensi laser ruby sangat rendah, karena terlalu banyak energi yang harus
dipakai untuk mencapai inversi populasinya serta sebagian besar cahaya dari
tabung cahaya tidak memiliki panjang gelombang yang diperlukan untuk proses
pemimpaan (pemborosan energi). Daya rerata dari tiap pulsa laser dapat
mencapai beberapa kilowatt karena selang waktunya yang sangat pendek.
Dengan daya sebesar ini laser dapat digunakan untuk melubangi, memotong
maupun mengelas logam.

b. Laser yang dipompa secara elektris


Laser ini dipompa dengan lucutan listrik di antara dua buah elektroda.
Sistemnya terdiri dari satu atau lebih jenis gas. Atom-atom gas itu mengalami
tumbukan dengan elektron-elektron lucutan sehingga memperoleh tambahan

23
energi untuk bereksitasi. Laser gas mampu memancarkan radiasi dengan
panjang gelombang mulai dari spektrum ultra ungu sampai dengan infra merah.
Laser nitrogen yang menggunakan gas N2 merupakan salah satu laser
terpenting dari jenis ini, panjang gelombnag lasernya berada di daerah ultra
ungu (3371 Å). Sedangkan laser karbondioksida yang merupakan laser gas
yang terkuat memancarkan laser pada daerah infra merah (10600 Å). Laser gas
yang populer adalah laser helium-neon berada di spektrum tampak berwarna
merah (6328 Å). Dalam keadaan normal atom helium berada di tingkat energi
dasarnya 1S0, karena konfigurasi elektron terluarnya adalah 1 s2. Pada saat
elektron lucutan menumbuknya atom helium mendapatkan energi untuk
bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi seperti 1S0 dan 3S1 dari
konfigurasi elektron 1s2.
Begitu atom helium tereksitasi ke tingkat-tingkat itu ia tak dapat lagi balik
ke tingkat dasar, suatu hal yang dilarang oleh aturan seleksi radiasi. Pada
gambar 8 dapat dilihat bahwa atom neon yang ditumbuk oleh atom helium 1S0
akan tereksitasi ke tingkat 1P1, 3P0, 3P1, 3P2 dari konfigurasi elektron 2p55s.
Setelah bertumbukan atom helium akan segera kembali ke tingkat energi dasar.
Oleh karena aturan seleksi memperbolehkan transisi dari tingkat-tingkat energi
ini ke sepuluh tingkat energi yang dimiliki konfigurasi 2p53p, maka atom neon
dapat dipicu untuk memancarkan laser. Pancaran laser He-Ne yang terkuat
berada di 11523 Å (infra merah dekat) yang ditimbulkan oleh transisi dari satu
di antara 4 tingkat di 2p54s atom Ne, yang kebetulan berdekatan dengan tingkat
energi 3S1 atom He, ke salah satu dari 10 tingkat energi di 2p53p. Sistem laser
ini berbentuk tabung gas silindris dengan panjang satu meter dan diameter 17
mm. Kedua ujung tabung ditutup oleh dua cermin pantul yang sejajar, disebut
cermin Fabry - Perot, sehingga tabung gas ini sekaligus berfungsi sebagai
rongga resonansi optisnya. Dua buah elektroda dipasang di dekat ujung-
ujungnya dan dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi untuk menimbulkan
lucutan dalam tabung.
Tekanan He dan Ne dalam tabung adalah sekitar 1 torr dan 0,1 torr, atom
He kira-kira 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan atom Ne. Cacah He
yang lebih banyak mampu mempertahankan inversi populasi secara terus
menerus, sehingga laser yang dihasilkan juga bersifat kontinu, tidak terputus-

24
putus sebagai pulsa seperti pada laser ruby. Sifat kontinu ini merupakan
keunggulan laser gas dibanding laser ruby. Laser yang kontinu amat berguna
untuk transmisi pembicaraan dalam komunikasi, musik ataugambar-gambar
televisi. Efisiensi laser He-Ne rendah sekitar 1%, keluaran lasernya hanya
berorde miliwatt. Sedangkan laser CO2 dapat menghasilkan laser kontinu
berdaya beberapa kilowatt dengan efisiensi lebih tinggi. Untuk menghasilkan
laser sinar-tampak berwarna-warni, beberapa produsen seperti Laser Science
Inc. misalnya, mengembangkan laser cairan yang dipompanya secara optis oleh
sebuah laser nitrogen. Cairan yang dipakai adalah zat warna yang dilarutkan
dalam pelarut semacam metanol. Konsentrasi larutan kira-kira 0,001 Milar.
Contoh larutan ini adalah LD-690 yang menghasilkan laser merah (6960 Å) dan
Coumarin-440 yang menghasilkan laser ungu (4450 Å). Jenis larutan dapat
diubah-ubah sesuai dengan warna yang dikehendaki.

c. Laser Semikonduktor
Laser disebut laser injeksi, karena pemompaannya dilakukan dengan
injeksi arus listrik lewat sambungan PN semikonduktornya. Laser ini adalah
sebuah diode dengan bias maju biasa. Proses laser jenis ini mirip dengan kerja
LED biasa. Pancaran fotonnya disebabkan oleh bergabungnya kembali elektron
dan lubang (hole) di daerah sambungan PN-nya. Bahan semikonduktor yang
dipakai harus memiliki gap energi yang langsung, agar dapat melakukan radiasi
foton tanpa melanggar hukum kekekalan momentum. Oleh sebab itulah laser
semikonduktor tidak pernah menggunakan bahan seperti silikon maupun
germanium yang gap energinya tidak langsung. Dibandingkan dengan LED,
laser semikonduktor masih mempunyai dua syarat tambahan. Pertama,
bahannya harus diberi doping banyak sekali sehingga tingkat energi Fermi-nya
melampaui tingkat energi pita konduksi di bagian N dan masuk ke bawah
tingkat energi pita valensi di bagian P. Hal ini perlu agar keadaan inversi
populasi di daerah sambungan PN dapat dicapai. Kedua, rapat arus listrik maju
yang digunakan haruslah besar, begitu besar sehingga melampaui harga
ambangnya.
Besarnya sekitar 50 ribu ampere/cm2 agar laser yang dihasilkan bersifat
kontinu. Rapat arus ini luar biasa besar, sehingga diode laser harus ditaruh di

25
dalam kriostat supaya suhunya tetap rendah (77 K), jika tidak arus yang besar
ini dapat merusak daerah sambungan PN dan diode berhenti menghasilkan
laser. Pada gambar 10 tampak bahwa di sebagian daerah deplesi terjadi inversi
populasi jika sambungan PN diberi tegangan maju, daerah ini disebut lapisan
aktif. Daerah deplesi adalah daerah di sekitar sambungan PN yang tidak
memiliki pembawa muatan listrik bebas. Pada saat dilakukan injeksi arus listrik
melalui sambungan, elektron-elektron di pita konduksi pada lapisan aktif dapat
bergabung kembali dengan lubanglubang di pita valensi. Untuk arus injeksi
yang kecil penggabungan ini terjadi secara acak dan menghasilkan radiasi,
proses ini adalah yang terjadi pada LED. Tetapi apabila arus injeksinya cukup
besar, pancaran terangsang mulai terjadi di daerah lapisan aktif. Lapisan ini
berfungsi pula sebagai rongga resonansi optisnya, sehingga laser akan terjadi
sepanjang lapisan ini. Pelapisan seperti yang dilakukan pada cermin di sini
tidak diperlukan lagi karena bahan diode sendiri sudah mengkilap (metalik),
cukup bagian luarnya digosok agar dapat memantulkan sinar yang
dihasilkan dalam lapisa aktif. Kelemahan sistem laser ini adalah sifatnya
yang tidak monokromatik, karena transisi elektron yang terjadi bukanlah
antar tingkat energi tapi antar pita energi, padahal pita energi terdiri dari
banyak tingkat energi. Sambungan yang dijelaskan di atas biasa disebut
homojunction, karena yang dipisahkannya adalah tipe P dan N dari substrat
yang sama, yaitu misalnya GaAs tadi. Tipe P GaAs biasanya diberi doping seng
(Zn) dan tipe N-nya dengan doping telurium (Te). Sebenarnya hanya sebagian
kecil elektron-elektron yang diinjeksikan dari daerah N yang bergabung
dengan lubang di lapisan aktif, kebanyakan dari mereka berdifusi jauh
masuk ke dalam daerah P sebelum bergabung kembali dengan lubanglubang.
Efek difusi inilah yang menyebabkan besarnya rapat arus listrik
yang dibutuhkan dalam proses kerja laser semikonduktor. Tetapi besarnya
rapat arus listrik ini dapat diturunkan dengan cara membatasi gerakan
elektron yang diinjeksikan itu disuatu daerah yang sempit, agar mereka
tidak berdifusi kemana-mana. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
membuat sambungan heterojunction. Heterjunction yang paling umum dipakai
adalah sambungan antara GaAs dan AlGaAs. GaAs memiliki gap energi yang
lebih sempit, sehingga bila ia dijepit oleh dua daerah AlGaAs bertipe P dan N,

26
elektron-elektron yang diinjeksikan dari daerah N dan lubang-lubang dari
daerah P akan bergabung di GaAs ini, jadi GaAs berfungsi sebagai lapisan
aktifnya. Laser heterojunction GaAs - AlGaAs dapat bekerja secara kontinu
pada suhu kamar hanya dengan rapat arus minimum sebesar 100
ampere/cm2, 500 kali lebih kecil dibandingkan rapat arus pada laser GaAs
yang homojunction. Keunggulan yang dimiliki laser semikonduktor lebih
banyak dibandingkan dengan kelemahannya. Yang paling nyata adalah
dimensi ukurannya hanya sekitar 0,1x 0,1x 1,25 mm, sehingga amat cocok
untuk peralatan yang dapat dibawa-bawa. Keunggulan lainnya adalah
fleksibilitas gap energi bahan-bahan yang dipakai. Lebar gap dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan, artinya orang dapat memilih panjang gelombang
laser yang dihasilkannya. Misalnya, substrat indium fosfida (InP) yang
dipakai pada laser InGaAsP, laser yang dihasilkan dapat diatur pada
panjang gelombang sekitar 1,3 atau 1,55 mikrometer, panjang gelombang
dimana gelombang elektromagnetik paling sedikit diserap oleh bahan serat
optik. Hal ini membuat laser InGaAsp menjadi pilihan yang tepat untuk
komunikasi jarak jauh dengan serat optik.

27
BAB III
APLIKASI LASER

3.1. Aplikasi Laser


Terdapat berbagai jenis laser, dari orde beberapa mW (laser yang digunakan dalam
sistem audio laser disk) hingga beberapa juta watt (laser yang dikembangkan untuk
senjata).
1. Bidang Kedokteran
Sifat laser yang dapat menghasilkan sinar monokromatik (yang tipis)
sangat berguna dalam pembedahan sebagai “pisau”. Kelebihan “pisau laser”
dibandingkan dengan pisau bedah konvensional adalah bahwa sinar laser
memotong sekaligus menggumpalkan darah pada saat yang bersamaan,
sehingga mengurangi pendarahan. Laser juga digunakan untuk memilik
jaringan-jaringan yang rusak, misalkan dalam pemusnahan tumor dan kanker
kulit. Sifat atau fakta bahwa gelombang laser yang berbeda dapat diserap oleh
jaringan-jaringan tertentu digunakan pada operasi (bedah) mata untuk
mengatasi keadaan mata yang membesar, yang disebut glaucoma. Glaucoma
disebabkan tekanan cairan (fluida) yang tinggi dalam mata, hal ini dapat
mengarah pada kerusakan saraf optik, yang akhirnya
menyebabkan kebutaan. Suatu operasi laser sederhana (iredectomy) dapat
“membakar” untuk membuka sebuah lubang tipis dalam selaput yang
tersumbat, sehingga tekanan cairan yang merusak, dapat diperkecil.
Sifat laser yang menghasilkan berkas sinar yang tipis tetapi intensitasnya cukup
untuk menguapkan apa saja yang dilaluinya juga digunakan dalam pengobatan
suatu retina yang lepas dari koroid. Suatu letusan radiasi laser yang singkat
merusakkan permukaan kecil retina, dan bekas luka jaringan yang dihasilkan
dapat “mematri” retina kembali pada koroid. Pada bulan Juli 1995, rumah sakit
mata di Jakarta telah tersedia alat yang disebut Excimer Laser. Digunakan
untuk mengoreksi cacat mata miopia (rabun jauh).

28
Penderita miopia panjang sumbu bola mata tidak seimbang dengan
lengkung korneanya, sehingga sinar yang masuk ke mata menghasilkan
bayangan yang tidak dapat jatuh tepat di retina. Akibatnya pandangan matapun
menjadi buram jika melihat benda-benda jauh, dan harus dikoreksi dengan kaca
mata atau lensa kotak. Dengan excimer laser, bentuk kornea mata dikoreksi
sehingga akhirnya bayangan bisa tepat jatuh di retina. Artinya kalau kita
berkacamata tebal, maka setelah dikoreksi dengan excimer laser, kita tidak
perlu lagi memakai kacamata. Keberhasilan excimer laser sekitar 96 persen.
Excimer laser juga dapat digunakan untuk mengoreksi astigmatisma dan
kekeruhan kornea yang jika tidak ditangani bisa membawa kebutaan. Laser juga
membantu para dokter gigi merapikan gigi pasien yang berantakan, mengobati
luka penderita kencing manis (diabetes), dan bahkan juga dapat terangsang
produksi sperma pria yang mandul.

2. Bidang Pelayanan
Laser dapat digunakan untuk memeriksa secara teliti dan menghitung total
harga pembelian secara tepat dengan cara menempatkan label kode batang
barang diatas meja penghitung yang disinari dari bawah oleh sinar laser. Untuk
keperluan ini digunakan laser helium-neon yang berdaya rendah dan tidak
membahayakan mata.

3. Bidang Industri
Sinar laser berkekuatan beberapa juta watt sanggup untuk memotong keping
baja dengan lebih cepat dan lebih bersih daripada alat potong konvensional.
Sinar laser yang tinggi baik sekali dalam pengeboran. Kemampuan berkas sinar
laser untuk menempuh jarak yang jauh tanpa menyebar membuatnya sangat
berguna untuk para penyelidik, terutama dalam ketepatan pengeboran jarak
jauh, misalnya sebuah pengeboran terowongan panjang yang pengeborannya
dilakukan dari kedua ujungnya.

4. Bidang Astronomi
Digunakan untuk mengukur jarak bumi – bulan dengan teliti. Dengan
menggunakankelajuan cahaya (3 x 108 m/s) dan mengukur selang waktu pulsa

29
kirim dan pulsa terima, kita dapat menentukan bahwa jarak bumi – bulan adalah
380.000 km, dengan ketelitian lebih dari 10 cm. Informasi ini sangat berguna,
misalkan dalam membuat prakiraan gempa bumi yang lebih dapat diandalkan
dan juga untuk mempelajari lebih banyak tentang
gerakan sistem bumi – bulan. Teknik ini memerlukan pulsa laser berdaya tinggi
sehingga suatu pancaran foton yang dikirim harus mampu kembali ke teleskop
pengumpul di bumi dan terdeteksi (dikenal). Variasi (ragam) dari metoda ini
juga digunakan untuk mengukur jarak titik-titik yang tidak dapat dicapai dari
bumi.

5. Bidang Fotografi
Penggunaan laser yang sangat menarik adalah dalam menghasilkan bayangan
tiga dimensi dari suatu benda, dalam proses yang disebut holografi.
Menunjukkan fotografi sebuah hologram yang dibuat menggunakan sebuah
film silindris.

6. Bidang Elektronika
Laser solid-state berukuran sangat kecil digunakan dalam sistem audio
compact-disk dan video compact-disk. Penggunaan laser baru akan berkembang
dimasa depan, seperti penyaluran sinyal dengan modulasi cahaya tampak dan
penyimpan memori optik (optical memory storage) dalam komputer.

7. Bidang Komunikasi
Laser berfungsi untuk memperkuat cahaya, sehingga dapat menyalurkan suara
dan sinyal gambar. Dengan serat optik, pengiriman sinar laser yang membawa
sinyal komunikasi pun menjadi semakin mudah dari satu stasiun relai ke stasiun
relai lainnya tanpa banyak kehilangan energi.

Fungsi laser berdasarkan kekuatannya.

Kekuatan Kegunaan/Fungsinya
1-5 mW Laser penunjuk
5 mW Perangkat CD-ROM
5–10 mW DVD Player atau perangkat DVD-ROM

30
100 mW Kecepatan tinggi pembakaran citra CD-RW
250 mW Pemakai pembakaran DVD-R 16x
Membakar kotak perhiasan dengan Diska di
400 mW dalamnya selama 4 detik dan percetakan DVD
piringan ganda 24x.
Laser hijau digunakan di dalam piringan
1W
Holographic Versatile Disc (HVD)
Tidak dijual umum, tetapi ada dan digunakan untuk
1–20 W
mesin kecil
30–100 W Pembedahan CO2
Pembedahan CO2 dan laser ini digunakan untuk
100–3000 W
pemotongan di pabrik
5 kW Daya pengeluarannya mencapai 1 Cm/bar
Digunakan dalam bidang persenjataan dan
100 kW
didistribusikan oleh Northrop Grumman

Berdasarkan potensi kerusakan yang bisa diakibatkan oleh laser, LASER


diklasifikasikan
kedalam 4-kelas berdasarkan pada potensi kerusakan organ biologi.
 Class I : Tidak berbahaya.
 Class I-A : Laser ini tidak boleh langsung mengenai mata (scanner di
supermarket). Batas atas dayanya 4.0 mW.
 Class II : Laser cahaya tampak berdaya rendah. Daya maksimum 1 mW.
 Class IIIA : Laser berdaya sedang (cw: 1-5 mW), yang hanya berbahaya
jika
mengenai mata secara langsung. (contoh : laser pointer).
 Class IIIB : Laser berdaya sedang.
 Class IV : Laser berdaya tinggi (cw: 500 mW, pulsed: 10 J/cm2). Berbahaya
jika dilihat dari berbagai kondisi (langsung atau yang terhambur) dan
berpotensi menyebabkan kebakaranatau membakar kulit. Laser ini
memerlukan penanganan khusus.

31
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang terdapat pada makalah ini yakni :
 Kata LASER adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission
of Radiation, yang artinya perbesaran intensitas cahaya oleh pancaran
terangsang.
 Sifat-sifat Berkas Laser yakni: Cahaya koheren, Cahayanya hampir ekawarna
(Monokromatik), Berkas laser memiliki intensitas sangat tinggi, Berkas laser
hampir tidak menyebar.
 Jenis-jenis Laser: Laser yang dipompa secara optis, Laser yang dipompa secara
elektris, Laser semikonduktor. Jenis laser yang memberikan harapan : laser
sinar-X, laser elektron bebas dan laser uap logam.
 Aplikasi Laser: Bidang Kedokteran, Bidang Pelayanan, Bidang Industri, Bidang
Astronomi, Bidang Fotografi, Bidang Elektronika, dan Bidang Komunikasi.

4.2 Saran
Laser akan sangat bermanfaat bagi kehidupan jika dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin.

32
DAFTAR PUSTAKA

http://lensafisika.blogspot.com/2012/12/prinsip-kerja-laser.html

http://physics-journal.blogspot.com/2014/11/aplikasi-laser-dalam-berbagai-bidang.html

https://jaditeknologi.blogspot.com/2016/07/mengenal-laser-dan-aplikasinya-dalam-
teknologi-saat-ini.html

https://gaya.tempo.co/read/302179/jenis-jenis-dan-bahaya-laser/full&view=ok

http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Teknologi_18.pdf

https://ahmadadhityanurhadi.student.telkomuniversity.ac.id/2018/09/22/sejarah-laser/

http://physic-smpypvdp.blogspot.com/2012/07/fisika-modern-laser.html

https://history.aip.org/exhibits/laser/sections/themaser.html
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1366&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=pAkzXYecHtWmwgP32oQBQ&q
=ALAT+laser+CO2&oq=ALAT+laser+CO2&gs_l=img.3..0i24.116008.116737..117383...
0.0..0.187.510.3j2......0....1..gws-wiz-img.......0i8i7i30._FGJ-
Wa0otM&ved=0ahUKEwiH_oivwMPjAhVVk3AKHXftA1IQ4dUDCAY&uact=5#imgrc
=L9-LPEC7jXNoKM:
https://eurekaphysics.wordpress.com/experimental-physics/laser/helium-neon-laser/
https://www.labx.com/product/argon-ion-laser
https://www.gatinel.com/en/recherche-formation/laser/anatomie-dun-laser-excimer/
https://en.wikipedia.org/wiki/Dye_laser
http://majalah1000guru.net/2013/03/laser-organik/

33

Anda mungkin juga menyukai