DOSEN PEMULA
1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID
PADA MATA PELAJARAN INSTALASI TENAGA LISTRIK
TIM PENGUSUL
September 2022
2
HALAMAN PENGESAHAN
3
1. IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
4
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
BAB I 1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Identifikasi Masalah..................................................................................3
C. Pembatasan Masalah................................................................................3
D. Rumusan Masalah.....................................................................................4
E. Tujuan Pengembangan.............................................................................4
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan................................................5
G. Manfaat Pengembangan...........................................................................5
H. Asumsi Pengembangan.............................................................................6
BAB II 7
A. Kajian Teori.................................................................................................7
1. Model Pembelajaran Induktif...................................................................7
2. Perangkat Pembelajaran...........................................................................9
3. Media Pembelajaran...............................................................................18
4. Belajar dan Pembelajaran.......................................................................28
5. Instalasi Motor Listrik............................................................................30
B. Kajian Penelitian Yang Relevan............................................................33
C. Kerangka Pikir........................................................................................42
D. Pertanyaan Penelitian.............................................................................44
BAB III 45
A. Model Pengembangan...............................................................................45
B. Prosedur Pengembangan...........................................................................46
1. Penilaian dan Analisis............................................................................46
2. Desain.....................................................................................................46
3. Pengembangan Produk...........................................................................47
4. Implementasi..........................................................................................47
5. Evaluasi..................................................................................................48
5
C. Desain Uji Coba Produk...........................................................48
1. Desain Uji Coba.........................................................................................48
2. Subjek Coba...............................................................................................48
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.................................................48
4. Teknik Analisis Data..................................................................................59
BAB IV 61
A. Hasil Penelitian........................................................................................61
1. Penilaian dan Analisis..........................................................................61
2. Desain.....................................................................................................64
3. Pengembangan Produk........................................................................70
4. Implementasi.....................................................................................75
5. Evaluasi.................................................................................................76
B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................78
BAB V 80
A. Kesimpulan..............................................................................................80
B. Keterbatasan Penelitian..........................................................................81
C. Saran.........................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................82
LAMPIRAN 85
6
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada Sistem Pendidikan Nasional (SisDikNas) dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab VI dikatakan bahwa tingkatan
pendidikan di Indonesia terdiri atas pendidikan formal, non-formal, dan informal
yang saling terkait dan menambah pengetahuan. Pendidikan formal pada jenjang
menengah terdiri dari SMA atau MA dan SMK. Sekolah Menengah Kejuruan
atau SMK adalah jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa pada bidang keahlian tertentu sesuai bidang yang mereka
pilih. SMK juga merupakan sekolah yang terdiri dari banyak jurusan salah
satunya yaitu Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Salah satu mata pelajaran
produktif yang dipelajari di pada Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik adalah
Instalasi Motor Listrik (IML), yang mana pada Kelas XI siswa mempelajari
tentang Dasar-Dasar Instalasi Motor Listrik, sedangkan pada Kelas XII siswa
mempelajari tentang Penerapan Instalasi Motor Listrik.
Kurikulum yang digunakan di SMK sama dengan yang digunakan di SMA,
yaitu menggunakan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikenal dengan
pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah yang
dimaksud adalah kegiatan belajar 5M, yaitu: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan menyimpulkan materi yang
dipelajari selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pendekatan ini menuntut
siswa untuk lebih aktif dan berperan penuh dalam proses pembelajaran. Sesuai
Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Tahun 2013 Tentang Implementasi
Kurikulum menyatakan untuk mencapai kualitas yang sesuai dengan ketentuan
kurikulum maka perlu beberapa prinsip, yaitu: berpusat pada siswa;
mengembangkan kreativitas siswa; menciptakan suasana menyenangkan dan
menantang; bermuatan nilai etika, estetika, logika, dan kinestetika; dan
membentuk pengalaman belajar menyenangkan, efektif, efisien dan bermakna.
Berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013, dapat digarisbawahi bahwa pembelajaran
ditujukan agar siswa lebih aktif dan berpartisipasi, sekaligus membuat
1
siswa tertantang dan mendapatkan
2
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan identifikasi
masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Sarana prasarana berupa media pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang masih sangat kurang.
2. Minat baca pada siswa di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri Pertanian Kota Serang masih sangat kurang jika hanya
menggunakan bahan ajar seperti buku, LKS, dan Power point.
3. Belum adanya E-Modul pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik kelas XI
di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota
Serang.
4. Belajar dari rumah menjadi kurang efektif, ketika dalam penyampaian materi
menggunakan bahan ajar buku konvensional.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mengarahkan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini, maka
penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan hanya mencakup materi
Instalasi Motor Listrik yang terdiri dari: Silabus, RPP, E-Modul, beserta
5
penilaian yang terdiri dari 3 ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotorik.
2. Dalam pengembangan perangkat pembelajaran E-Modul, peneliti
menggunakan software Flip PDF Corporate Edition dan Website 2 APK
Builder Pro yang dibuat melalui perangkat komputer.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran induktif.
4. Model penelitian yang digunakan yaitu model penelitian Lee & Owens (2004)
yang terdiri dari 5 tahapan, sehingga pada saat penelitian tidak mengalami
pelebaran pokok masalah, lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan
sehingga tujuan penelitian akan tercapai.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses tahapan perancangan E-Modul berbasis android untuk
membantu siswa kelas XI dalam memahami materi Instalasi Motor Listrik
di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota
Serang?
2. Bagaimana kelayakan E-Modul Berbasis Android untuk membantu siswa
Kelas XI dalam memahami materi Instalasi Motor Listrik di Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang?
E. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari
pengembangan produk ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui proses tahapan perancangan E-Modul berbasis android
dalam membantu siswa kelas XI memahami materi Instalasi Motor Listrik
di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota
Serang.
2. Untuk mengetahui kelayakan E-Modul berbasis android dalam membantu
siswa kelas XI memahami materi Instalasi Motor Listrik di Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang.
6
G. Manfaat Pengembangan
Manfaat dari penelitian yang berjudul Perancangan E-Modul Berbasis
Android Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik di SMK Negeri Pertanian
Kota Serang, yaitu:
1. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
dan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran
E-Modul berbasis android pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik yang
efektif.
2. Bagi Guru
E-Modul berbasis android pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik
diharapkan dapat menambah perangkat pembelajaran bagi siswa guna
menunjang kegiatan pembelajaran.
3. Bagi Siswa
7
8
9
10
2. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar sebagai alat
pendukung yang memungkinkan siswa dan guru melakukan kegiatan
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud berupa: Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), buku
guru dan buku siswa, dan tes kemampuan belajar (Sitorus, 2019). Secara
teoritis perangkat pembelajaran merupakan bahan utama dalam mencapai
kesuksesan pembelajaran dan mencipta pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis siswa (Kemendikbud, 2013).
12
a. Silabus
Salah satu bagian dari perencanaan pembelajaran yang sangat
penting dibuat oleh guru sebagai pengarah pembelajaran adalah silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus memberikan arah
tentang apa saja yang harus dicapai guna menggapai tujuan
pembelajaran dan cara seperti apa yang akan digunakan. Selain itu silabus
juga memuat teknik penilaian seperti apa untuk menguji sejauh mana
keberhasilan pembelajaran (Sommeng, 2019). Menurut Sagala (2008)
13
1) Materi ajar, dapat berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan yang ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi.
2) Alokasi waktu, yaitu waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan
untuk pencapaian KD dan bahan belajar.
3) Model pembelajaran, yaitu digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD yang akan dicapai.
Pada penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran induktif.
4) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran yang dipakai
menggunakan media pembelajaran E-Modul .
5) Langkah-langkah pembelajaran, esensinya adalah menskenariokan
langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam model
pembelajaran induktif menurut Abimanyu (2008) adalah sebagai berikut:
(1) Pengajuan data fakta atau peristiwa khusus berupa gambar Instalasi
Motor Listrik; (2) Penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta yang telah
diperoleh siswa; (3) Penyusunan generalisasi yang dapat berupa
pendapat, hipotesiss dan teori; (4) Penarikan kesimpulan lanjut. Model
ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Instalasi
Motor Listrik, jika dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkahnya
secara tepat. Karena model induktif adalah model yang memicu
keterlibatan siswa yang lebih mendalam dalam proses pembelajaran,
siswa merasa bebas dan tidak malu saat memberikan pendapat, dan
bertanya.
6) Penilaian hasil belajar: tes tulis, pengamatan gambar rangkaian dan tes
praktik.
7) Sumber belajar: E-Modul dan panel instrumen Instalasi Motor Listrik.
19
c. Penilaian 3 Ranah
(Bloom, 1956) berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu harus
senantiasa mengacu kepada tiga ranah yang melekat pada diri siswa yaitu
ranah proses berpikir (kognitif), ranah nilai atau sikap (afektif), dan ranah
keterampilan (prikomotorik).
Ranah kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam
kawasan kognitif yang meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus
eksternal oleh sensor, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi
informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk
menyelesaikan masalah (Noviansah, 2020). Hasil belajar ranah kognitif
terdiri dari aspek mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta. Aspek mengingat yaitu mengambil
pengetahuan dari memori jangka panjang melalui mengenali dan mengingat
kembali. Aspek memahami yaitu membangun makna dari materi pelajaran,
termasuk apa yang diucapkan, ditulis dan digambarkan guru dan aspek
menerapkan yaitu menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu.
Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek
emosional seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral.
Dalam ranah ini siswa dinilai sejauh mana ia mampu menginternalisasikan
nilai-nilai pembelajaran ke dalam dirinya. Ranah ini erat kaitannya dengan
tata nilai dan konsep diri (Lorenzo, 2016). Menurut Sari (2016) Penilaian
afektif berarti berkenaan dengan menilai sikap dan perubahan yang terjadi
pada tingkah laku siswa selama pembelajaran, sikap berhubungan dengan
tindakan seseorang dalam merespon objek, yang objek yang direspon
siswa itu adalah materi pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.
Tindakan seseorang atau respon tersebut dapat dibentuk, sehingga nantinya
akan terjadi perilaku yang diinginkan, terutama setelah mengikuti
pembelajaran, siswa diharapkan memiliki perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Ranah psikomotorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
aktifitas otot, fisik, atau gerakan-gerakan anggota badan. Keluaran hasil
20
3. Media Pembelajaran
Secara umum makna media adalah apa saja yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber Informasi ke penerima informasi. Media dalam
perspektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, sebab keberadaannya
secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap siswa
(Sunzuphy, 2002).
Media memiliki fungsi sebagai perantara yang mengantar informasi
antara sumber dan penerima. Ada beberapa bentuk media seperti: televisi, foto,
radio, rekaman audio, gambar, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya. Media
yang dapat membawa pesan-pesan atau informasi dan yang mengandung
21
adalah pada ‘mempelajari cara belajar’ (learning how to learn) dan bukan
semata mempelajari substansi mata pelajaran. Sedangkan pendekatan, strategi
dan metode pembelajarannya adalah mengacu pada konsep konstruktivisme
yang mendorong dan menghargai usaha belajar siswa dengan proses inkuiri &
discovery learning. Dalam hal ini siswa sebagai stakeholders akan terlibat
langsung dengan masalah, dan tertantang untuk belajar menyelesaikan
berbagai masalah yang relevan dengan kehidupan mereka (Fahyuni, 2016).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pembelajaran dalam implementasinya mengenal banyak istilah untuk
menggambarkan cara mengajar yang akan dilakukan oleh guru dan media
pembelajaran digunakan sebagai sarana pembelajaran di sekolah bertujuan
untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Berikut di bawah ini ciri umum dari media pembelajaran menurut
Jennah (2009), sebagai berikut:
1) Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai perangkat keras (hardware), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,
didengar, atau diraba dengan pancaindera.
2) Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai
perangkat lunak (software), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3) Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
4) Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi interaksi guru
dan siswa dalam proses pembelajaran.
5) Media pembelajaran merupakan komponen sumber belajar (pesan, orang,
material, teknik dan lingkungan).
6) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan
dengan penerapan suatu ilmu.
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan
beberapa hal berikut ini:
1) Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih
efektif.
23
a. Android
Android merupakan Sistem Operasi berbasis Linux yang digunakan
untuk smartphone dan komputer. Android menyediakan platform terbuka
bagi para pengembang untuk menciptakan atau mengembangkan aplikasi
mereka sendiri. Sekarang ini android menjadi sistem operasi paling populer
di dunia (Lorenzo, 2016). Berikut di bawah ini gambar arsitektur dari
Android.
25
Menurut Wei-Meng (2011), Android terbagi atas lima bagian utama, yaitu:
1) Linux Kernel, dibagian ini berisikan device tingkatan rendah dari
komponen perangkat keras pada android device.
2) Libraries berisikan semua kode dan menyediakan fitur-fitur utama
di sistem operasi android.
3) Android runtime berada dibagian yang sama dengan libraries.
Android runtime menyediakan sebuah kumpulan inti libraries yang
dapat membuat para pengembang aplikasi android menggunakan
java programming.
4) Application framework, membuka berbagai macam kemampuan
sistem operasi android untuk pengembang aplikasi sehingga mereka
dapat memakai semuanya di aplikasi yang dibuatnya.
5) Application, berada dibagian paling atas dan digunakan untuk aplikasi
yang berhubungan dengan android device, dimana aplikasi yang
diunduh dan di install dari Play Store.
b. Software
1) Flip PDF Comporation Edition
26
Aplikasi Website 2 APK Builder Pro terbaru atau bisa kita singkat
menjadi Web 2 APK adalah sebuah aplikasi PC (Personal Computer)
yang dapat mengubah sebuah website secara otomatis menjadi aplikasi
android (APK). Berikut ini merupakan kelebihan aplikasi Website 2
APK Builder Pro:
a) Dapat mengubah website di localhost.
b) Dapat mengubah website yang online.
c) Tampilan aplikasi webview responsive.
d) Support di upload ke Google Play Store.
c. E-Modul
E-Modul merupakan suatu modul berbasis digital, kelebihannya
dibandingkan dengan modul cetak adalah sifatnya yang interaktif
memudahkan dalam navigasi, memungkinkan menampilkan atau memuat
gambar, audio dan video serta dilengkapi tes atau kuis formatif yang
memungkinkan umpan balik otomatis dengan segera (Mahayukti, 2013).
Penggunaan E-Modul pada proses pembelajaran akan menumbuhkan
kreativitas, kebiasaan berpikir produktif, menciptakan kondisi aktif, efektif,
inovatif dan menyenangkan serta dapat mengembangkan kemampuan
literasi pada siswa (Budiarti, 2016).
29
Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat
dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif dan dikatakan sebuah
bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara guru dengan
siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam hal ini diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran
dilakukan, kemudian guru secara sadar merencanakan kegiatan pengajarannya
secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk kepentingan
dalam pengajaran (Dasopang, 2017).
Menurut Djamaluddin (2020) Arti belajar adalah suatu proses perubahan
kepribadian seseorang dimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan
kualitas perilaku, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir,
pemahaman, sikap, dan berbagai kemampuan lainnya. Sedangkan
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata
dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya
diketahui, ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi
“pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau
mengajarkan sehingga siswa mau belajar.
Menurut Setiawan (2017) Unsur utama yang harus ada dalam belajar
terdiri atas beberapa unsur yang penting yaitu:
1) Adanya perencanaan yang dipersiapkan, dan termasuk di dalamnya yaitu
menentukan tujuan belajar. Tujuan belajar menunjukan bahwa belajar
tersebut terarah dan mempunyai makna yang mendalam bagi pembelajar.
Selain tujuan ada juga kesiapan, situasi, interpretasi.
2) Adanya proses belajar yang terjadi dalam diri seseorang. Setelah
perencanaan terlaksana dengan baik tentunya proses belajar pun dapat
terlaksana dengan baik yaitu pembelajar mengembangkan pemikiran dan
menemukan pemahaman baru dari apa yang di pelajari.
3) Adanya hasil belajar sebagai konsekusi dari terlaksananya proses belajar
dalam diri seseorang. Hasil belajar memicu konsekuensi yang akan muncul
dari hasil belajar yang dilaksanakan, dan dari konsekuensi tersebut akan
memicu reaksi terhadap hasil belajar yang telah terjadi.
32
1. Hari Putranto Pengembangan E-Modul Online 2013 Research and E-Modul online instalasi listrik tentang
Instalasi Listrik, dan Keamanan Development pemasangan dan keamanan instalasi pada
Instalasi pada Pendidikan Jarak (R&D) pendidikan jarak jauh ini layak untuk
Jauh digunakan sebagai media pembelajaran.
2. Helna Pengembangan E-Modul 2015 The IMM Kelayakan E-Modul interaktif ditinjau
Satriawati Interaktif Sebagai Sumber Belajar Development dari aspek media termasuk kategori
Elektronika Dasar Kelas X SMKN Model dan sangat layak dengan skor rata-rata 67,00.
3 Yogyakarta Model
ASSURE
3. Winatha, Pengembangan E-Modul Interaktif 2015 Research and E-Modul interaktif berbasis proyek pada
Suharsono & Berbasis Proyek pada Mata Development mata pelajaran Simulasi Digital dinilai
Agustini Pelajaran Simulasi Digital Kelas X (R&D) model efektif dalam meningkatkan hasil belajar.
37
4. Yeni Rima Pengembangan E-Modul Interaktif 2019 Research and Pengembangan media pembelajaran
Liana Berbasis Android Menggunakan Development E-Modul interaktif berbasis android
Sigil Software pada Materi Listrik (R&D) menggunakan Sigil software materi listrik
Dinamis model ADDIE dinamis telah memenuhi kriteria sangat
baik dan layak digunakan, sehingga
mampu meningkatkan pemahaman
konsep listrik dinamis.
5. Ismi Laili Efektivitas Pengembanga E-Modul 2019 Research and Hasil pengembangan E-Modul project
Project Based Learning pada Mata Development based learning yang valid ini digunakan
Pelajaran Instalasi Motor Listrik (R&D) oleh guru dan siswa karena E-Modul
model 4-D Project Based Learning pada mata
pelajaran Instalasi Motor Listrik yang
dikembangkan sudah sesuai dengan
capaian pembelajaran.
38
6. Luthfil Pengembangan E-Modul Mata 2020 Research and E-Modul mata pelajaran Instalasi
Hirzan Pelajaran Instalasi Penerangan Development Penerangan Listrik yang telah
Listrik untuk Pembelajaran Daring (R&D) dikembangkan menggunakan software
Sigil sangat layak untuk dijadikan salah
satu media pembelajaran secara daring.
7. Norin Pazlina Pengembangan E-Modul 2020 Research and E-Modul pembelajaran yang
Dasar-Dasar Listrik dan Development dikembangkan pada mata pelajaran DLE
Elektronika Berbasis Problem- (R&D) kelas X SMK sudah termasuk kategori
Based Learning model 4-D valid berdasarkan penilaian tiga validator.
39
8. Tarkul Pengembangan Trainer Instalasi 2020 Research and Pengembangan trainer Instalasi Motor
Hammi Motor Listrik untuk Meningkatkan Development Listrik dapat meningkatkan hasil belajar
Hasil Belajar Siswa Sekolah (R&D) siswa sekolah menengah kejuruan.
Menengah Kejuruan model ADDIE
10. Rahayu Pengembangan E-Modul 2021 Research and Penelitian yang telah dikembangkan yaitu
Kartin Trainer Motor Listrik dan PLC di Development pengembangan E-Modul pada trainer
Ningsih Sekolah Menengah Kejuruan (R&D) model kontrol motor listrik dan PLC sangat
4-D layak untuk dijadikan salah satu bahan
40
ajar.
41
C. Kerangka Pikir
Salah satu permasalahan mendasar adalah terbatasnya jumlah bahan
ajar, belum adanya E-Modul, dan siswa kurang aktif dan sangat
bergantung pada penjelasan guru atau yang dikenal dengan istilah teacher
center learning yaitu suatu proses belajar mengajar berpusat kepada guru
sebagai penyampai materi. Konsep kegiatan belajar mengajar seperti ini
tampaknya tidak relevan lagi dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Pembelajaran Kurikulum 2013 ditujukan agar siswa lebih aktif dan
berpartisipasi, sekaligus membuat siswa tertantang dan mendapatkan
beragam pengalaman dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan maka kita sebaiknya menggunakan
pendekatan yang tepat dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran yang baik bukanlah yang beroriantasi pada
guru, namun lebih beroriantasi pada siswa. Namun hal tersebut tidak
mengecilkan peran guru dalam proses pembelajaran di kelas. Guru dapat
berfungsi sebagai fasilitator yang dapat membantu dan melayani siswa.
Oleh karena itu di perlukan pendekatan yang dapat melatih siswa dalam
mengembangkan pengetahuan Instalasi Motor Listrik.
Pada penelitian ini, langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah
menganalisi permasalahan. Hal yang perlu dianalis yaitu analisis kurikulum,
analisis karakter siswa, analisis materi dan analisis tujuan. Setelah langkah
analisis selesai peneliti melakukan desain E-Modul yang selanjutnya diberikan
kepada para validator untuk dinilai kevalidannya, kemudian baru diuji cobakan.
47
Mulai
Analisis Masalah:
1. Sarana dan prasarana masih sangat
kurang.
2. Kurangnya minat baca pada siswa.
3. Belum ada E-Modul .
4. Belajar dari rumah menjadi kendala
dalam penyampaian materi.
1. Ahli Media
2. Ahli Materi
Tidak Layak
Uji Coba Produk
oleh Siswa
Layak
Selesai
Gambar 6. Flowchart Kerangka Pikir
Penelitian.
48
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah disebutkan,
maka pertanyaan penelitian yang diajukan dan diharapkan memperoleh
jawabannya melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran E-Modul Berbasis
Android pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik di Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang?
2. Bagaimana penilaian kelayakan E-Modul Berbasis Android pada
Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang oleh ahli media pada aspek
kemudahan penggunaan dan aspek kegrafikan terhadap produk media
pembelajaran?
3. Bagaimana penilaian kelayakan E-Modul Berbasis Android pada Mata
Pelajaran Instalasi Motor Listrik di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri Pertanian Kota Serang oleh ahli materi pada aspek isi, aspek
kebahasaan dan aspek penyajian terhadap produk media pembelajaran?
4. Bagaimana penilaian kelayakan E-Modul Berbasis Android pada
Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang oleh siswa pada aspek penyajian
materi, aspek kebahasaan, aspek kemanfaatan dan aspek tampilan terhadap
produk media pembelajaran?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan pada penelitian ini adalah model pengembangan yang
dikemukakan oleh Lee & Owens (2004). Model pengembangan ini dikatakan
sebagai model prosedural karena urutan langkah dalam prosesnya tersusun secara
sistematis dan setiap langkah pengembangan memiliki urutan langkah
pengembangan yang tersusun jelas. Adapun alasan peneliti memilih model ini
karena peneliti ingin mengembangkan media pembelajaran untuk Mata Pelajaran
Instalasi Motor Listrik. Prosedur dalam penelitian ini yaitu: (1) analisis yang
meliputi analisis kebutuhan serta analisis awal akhir; (2) desain; (3)
pengembangan; (4) implementasi; dan (5) evaluasi (Irwanto, 2021). Tahapan-
tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini:
(Owens, 2004)
Evaluasi Desain
(Evaluation) (Design)
Implementasi Pengembangan
(Implementation) (Development)
2. Desain
Dalam langkah ini hal yang dilakukan yaitu dimulai dari menetapkan
tujuan pembelajaran, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi
pembelajaran, dan merancang alat evaluasi hasil belajar. Langkah ini
merupakan rancangan bersifat konseptual yang mendasari proses
pengembangan selanjutnya. Desain produk dilakukan sesuai dengan konsep
dan tujuan pengembangan media pembelajaran yang sebelumnya telah
dianalisis guna memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, perancangan
instrumen juga dilakukan pada tahap ini. Perancangan instrumen penilaian
dimulai dengan membagi aspek-aspek penilaian yang bersifat umum yang
tercantum dalam teori penyusunan instrumen oleh Sungkono.
3. Pengembangan Produk
Berbasis pada hasil desain produk dan Rancangan instrumen penilaian,
pada tahap ini mulai merealisasikan rancangan menjadi produk yang siap
diimplementasikan dan membuat instrumen untuk mengukur kinerja produk
tersebut.
Produk yang sudah dikembangkan dicek oleh pengembang untuk
mengetahui apakah produk dapat digunakan dengan baik dan seluruh aspek
sesuai dengan apa yang diharapkan. Kemudian produk divalidasi oleh
tiga dosen sebagai ahli media dan tiga guru mata pelajaran instalasi motor
listrik sebagai ahli materi sebelum diuji cobakan kepada pengguna (siswa).
Saran dan masukan yang diperoleh ditindaklanjuti untuk perbaikan produk
yang dikembangkan. Produk yang sudah di perbaiki sesuai saran dan masukan
validator, kemudian langsung diuji cobakan oleh siswa kelas XI Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang.
4. Implementasi
Pada tahap ini diimplementasikan rancangan dan metode yang telah
dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu pada siswa Kelas XI Teknik
Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri Pertanian Kota Serang. Selama
Implementasi, rancangan produk yang telah dikembangkan diterapkan pada
kondisi yang sebenarnya, selanjutnya dilakukan evaluasi awal pada tahap
implementasi untuk memberi umpan balik.
Produk berupa E-Modul yang sudah dinyatakan layak oleh para ahli dan
diuji coba kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, selanjutnya
siswa menilai E-Modul untuk mengetahui kelayakan E-Modul ketika
digunakan oleh siswa sebagai responden setelah menggunakan E-Modul
Instalasi Motor Listrik tersebut. Hasil penilaian dan siswa ditindaklanjuti pada
tahap evaluasi.
5. Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan
pengembangan. Hasil evaluasi digunakan untuk memberi umpan balik kepada
pihak pengguna. Revisi dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan
yang belum dapat dipenuhi.
Hasil evaluasi diperoleh berdasarkan lembar penilaian dari dosen ahli
media, ahli materi, dan siswa sebagai responden terhadap E-Modul . Evaluasi
juga dilakukan untuk mengukur apa yang telah mampu dicapai siswa setelah
menggunakan E-Modul dalam bentuk tes berupa soal dan praktik.
2. Subjek Coba
Subjek coba penelitian adalah dosen sebagai validator ahli media, guru
sebagai validator ahli materi dan siswa sebagai pengguna di kelas XI Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang sebanyak 34
siswa.
2) Wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan data non tes yang digunakan
oleh peneliti. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data serta
menganalisis kebutuhan dalam pengembangan materi dan media
pembelajaran yang akan dikembangkan. Narasumber yaitu guru yang
mengampu mata pelajaran Instalasi Motor Listrik di SMK Negeri
Pertanian Kota Serang. Kisi-kisi lembar wawancara dapat di lihat
pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Kisi-kisi lembar wawancara
No Dimensi yang diamati Indikator
1 Model pembelajaran Penggunaan model pembelajaran
Kekurangan model pembelajaran
yang digunakan
No. Item
No Dimensi Indikator
(+) (-)
2 Keaktifan 8. Saya merasa kesulitan dalam 8,
belajar menghubungkan materi dengan
penerapan langsung pada panel
motor listrik
3 Pemahama 9. Saya memahami materi dengan 9, 10
n baik setelah menggunakan
E-Modul instalasi motor listrik
ini
10.Masih ada materi yang belum
dipahami setelah belajar dengan
E-Modul instalasi motor listrik
ini
Ranah Kognitif
No Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Merinci tenaga listrik dari sentral
meteran PLN Ke sejumlah beban yang
besar √
2 Mengkategorikan instalasi penerangan
maupun tenaga √
Ranah Kognitif
No Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
3 Menjelaskan ketentuan pemasangan
instalasi pada panel menurut 621 PUIL
2000 √
4 Menentukan klasifikasi yang dibutuhkan
oleh konsumen √
5 Mengemukakan aturan pembumian panel
atau PHB menurut PUIL 2000 √
6 Menentukan untuk mengontrol 1 motor
dari 2 tempat √
7 Menyesuaikan sirkuit keluar PHB √
8 Mencontohkan jika PHB mendapat
suplai dari saluran keluar suatu PHB lain √
9 Mengulang keberhasilan pembuatan
panel kontrol instalasi motor listrik √
10 Mengalokasikan fungsinya untuk
memperkecil tegangan sentuh listrik √
No Aspek Penilaian
c. Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehinga lebih mudah diolah.
1) Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen yang valid
atau sah mempunyai validitas tinggi. Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengungkapkan suatu gejala yang sebenarnya yaitu valid atau tidak
validnya suatu instrumen sebelum digunakan untuk mengumpulkan
sebuah data kuantitatif. Agar data penelitian ini dikatakan valid maka alat
ukur dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat, jadi alat ukur
harus mengandung keterkaitan dengan tujuan penelitian.
Berikut ini rumus dari analisis korelasi Product moment, analisis
ini dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing skor aspek dengan
skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan aspek yang
terdapat di dalam buku (Arikunto, 2014) di bawah ini:
n Σ X i Y i−(Σ X i )(Σ Y i )
r xy =
√ {nΣ X −¿¿ ¿ ¿
2
i
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
2
ΣXi = kuadrat dari total jumlah variabel X.
2
ΣYi = kuadrat dari total jumlah variabel Y.
2) Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berarti dapat dipercaya, dengan kata lain instrumen
dapat memberikan hasil yang tepat. Reliabilitas instrumen digunakan
untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut
diulang. Untuk mengukur reliabilitas skala atau kuosioner dapat
digunakan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut:
[ ][ ]
❑
r 11 =
k ∑σ b
1− 2
t
k−1 σ t ❑
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
Σσt b = jumlah varian butir
2
σt = varian total
Perhitungan uji reliabilitas skala diterima, jika hasil perhitungan
r hitung > r tabel 5%. Berikut di bawah ini Tabel distribusi nilai r tabel
signifikansi 5% dan 1%.
Tabel 11. Distribusi nilai r tabel signifikansi 5% dan 1%
Tingkat Signifikansi Tingkat Signifikansi
N N
5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.320 0.413
4 0.950 0.990 39 0.316 0.408
5 0.878 0.959 40 0.312 0.403
6 0.811 0.917 41 0.308 0.398
7 0.754 0.874 42 0.304 0.393
8 0.707 0.834 43 0.301 0.389
9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.380
11 0.602 0.735 46 0.291 0.376
12 0.576 0.708 47 0.288 0.372
13 0.553 0.684 48 0.284 0.368
14 0.532 0.661 49 0.281 0.364
15 0.514 0.641 50 0.279 0.361
16 0.497 0.623 55 0.266 0.345
17 0.482 0.606 60 0.254 0.330
18 0.468 0.590 65 0.244 0.317
19 0.456 0.575 70 0.235 0.306
20 0.444 0.561 75 0.227 0.296
21 0.433 0.549 80 0.220 0.286
22 0.432 0.537 85 0.213 0.278
23 0.413 0.526 90 0.207 0.267
24 0.404 0.515 95 0.202 0.263
25 0.396 0.505 100 0.195 0.256
26 0.388 0.496 125 0.176 0.230
27 0.381 0.487 150 0.159 0.210
28 0.374 0.478 175 0.148 0.194
29 0.367 0.470 200 0.138 0.181
30 0.361 0.463 300 0.113 0.148
31 0.355 0.456 400 0.098 0.128
32 0.349 0.449 500 0.088 0.115
33 0.344 0.442 600 0.080 0.105
34 0.339 0.436 700 0.074 0.097
35 0.334 0.430 800 0.070 0.091
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif. Analisis data ini menganalisa kelayakan E-Modul dari hasil
pengisian angket oleh ahli materi, ahli media dan responden siswa pada E-
Modul Instalasi Motor Listrik. Hasil analisis data yang diperoleh digunakan
sebagai acuan dalam perbaikan pengembangan E-Modul .
Langkah-langkah teknik analisis data untuk mengetahui kelayakan
E-Modul dari ahli materi, ahli media, dan siswa sebagai responden pada
E-Modul adalah sebagai berikut:
a. Menentukan skor kelayakan E-Modul menggunakan ketentuan kriteria
penilaian seperti pada Tabel 12 di bawah ini:
Tabel 12. Kriteria penilaian angket
No Keterangan Nilai
2. Setuju (S) 3
∑x
X=
n
Keterangan:
X = skor rata-rata
ΣX = jumlah skor penilai
n = jumlah penilai
c. Mengubah skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif
dengan skala empat menggunakan acuan menurut Djemari Mardapi (2008)
pada Tabel 13 untuk mengetahui nilai kelayakan dari E-Modul oleh ahli
materi, ahli media, dan siswa sebagai responden terhadap E-Modul
tersebut:
Tabel 13. Pedoman pengubahan skor rata-rata skor ke dalam kategori
No Interval Skor Kategori Kualitatif
Keterangan Tabel:
X = rata-rata jumlah skor yang diperoleh dari penelitian
X = rata-rata jumlah skor ideal menggunakan rumus:
X = (𝟏/𝟐 ) . (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi = simpangan baku skor ideal, dengan koefisien 1 menggunakan rumus:
SBi = (𝟏/𝟔 ) . (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
3) Daftar Isi
Halaman daftar isi terbagi menjadi dua yaitu daftar materi dan
daftar menu yang berisi informasi nama halaman tertentu dari E-Modul
yang disertai dengan tombol kembali di setiap halaman tertentu untuk
memudahkan kembali pada halaman sebelumnya. Pengguna dapat
menggunakan daftar isi untuk menuju halaman yang diinginkan.
Pencarian halaman menggunakan daftar isi dengan klik tulisan nama
halaman setiap bagian karena dalam tulisan setiap nama halaman tersebut
berisi link menuju halaman sesuai dengan keterangan nama. Tampilan
daftar isi ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 12. Tampilan Halaman Daftar Isi
4) Sampul Materi
Sampul materi merupakan halaman pengantar sebelum memasuki
halaman materi pada kegiatan belajar tersebut. Sampul materi berisi judul
materi yang disertai keterangan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran
dan tiga poin pilihan, diantaranya: (a) materi; (b) rangkuman; dan
(c) uji kompetensi. Tampilan sampul materi ditunjukkan pada Gambar
13.
Gambar 13. Tampilan Sampul Materi
8) Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan informasi yang berisi berbagai sumber
referensi yang digunakan dalam menyusun materi pada e-modul. Daftar
pustaka disediakan untuk memudahkan pengguna yang ingin melakukan
pengecekan terhadap keabsahan materi e-modul yang bersangkutan
dengan referensi yang tertera atau melakukan kajian. Tampilan halaman
daftar pustaka ditunjukkan pada Gambar 20.
Gambar 20. Tampilan Halaman Daftar Pustaka
Setelah draft e-modul selesai dibuat, pengembang melakukan pengecekan
terhadap e-modul sebelum dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Hasilnya, e-modul dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan
sesuai dengan harapan, kemudian e-modul dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing untuk mendapat saran perbaikan dan penyempurnaan e-
modul. Hasil konsultasi tersebut ditindaklanjuti dengan memperbaiki
bagian-bagian e-modul sesuai saran tersebut dan dikonsultasikan kembali
sehingga draft e-modul disetujui untuk penilaian oleh ahli materi dan ahli
media.
5) Glosarium
Glosarium merupakan daftar istilah atau kata-kata asing yang
terdapat pada e-modul pembelajaran dan media pembelajaran lain dengan
topik yang hampir serupa. Daftar istilah tersebut juga diberi penjelasan
singkat pada setiap istilah sehingga memperkaya kosa kata dan istilah
terhadap pengguna yang sebelumnya belum mengetahui istilah tertentu
yang tercantum pada isi media pembelajaran. Tampilan halaman
glosarium pada e-modul ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Tampilan Halaman Glosarium
6) Peta Informasi E-Modul
Peta informasi e-modul berisi bagan pemetaan materi pembelajaran
pada e-modul yang sudah disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dan
Materi Pokok mata pelajaran atau gambaran garis besar tentang susunan
materi e- modul yang akan dipelajari. Tampilan halaman peta informasi
e-modul ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan Halaman Peta Informasi E-Modul
Instrumen yang sudah dirancang pada tahap desain, selanjutnya
disusun dan dikonsultasikan pada dosen pembimbing. Instrumen penilaian
media, materi, dan angket respon siswa yang telah disusun kemudian
divalidasi agar instrumen yang dihasilkan valid sehingga layak digunakan
dalam penelitian. Dosen validator instrumen penilaian media, adalah Guru
validator instrumen penilaian materi, adalah Setelah dilakukan validasi,
Instrumen tersebut kemudian direvisi sesuai dengan hasil koreksi validator
sehingga didapatkan instrumen penilaian yang valid dan dapat digunakan
untuk menilai kelayakan E-Modul . Hasil validasi instrumen dapat dilihat
pada lampiran.
b. Penilaian E-Modul
E-Modul yang sudah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan
dilakukan perbaikan, selanjutnya divalidasi oleh ahli media dan ahli materi
menggunakan lembar penilaian E-Modul yang sebelumnya telah dibuat.
Validasi dari segi media dilakukan oleh Bapak Dr. John Pahamzah, M.Pd.,
Ibu Dr. Iing Dwi Lestari, M.Si., dan Bapak Yus Rama Denny, Ph.D.
Validasi dari segi materi dilakukan oleh Ibu Dewi Lufi, S.Pd., Bapak
Muhamad Kusdinar, S.Pd., dan Ibu Fera Puspitasari, S.Pd. Validasi dari
ahli media, dan ahli materi bertujuan untuk mengetahui apakah E-Modul
yang dibuat layak digunakan oleh pengguna dan mendapat kritik dan saran
agar E-Modul menjadi lebih baik. Hasil validasi E-Modul adalah sebagai
berikut:
1) Validasi Ahli Media
Validasi oleh ahli materi meliputi aspek kemudahan penggunaan
dan aspek kegrafikan. Hasil validasi E-Modul oleh 3 ahli media
ditunjukkan pada Tabel 14.
Tabel 14. Hasil Validasi E-Modul oleh 3 Ahli Media
Rata-Rata Skor
No Aspek Penilaian Kategori
Penilaian Tiap Aspek
1 Tampilan Desain Layar 3,29 Sangat Baik
2 Kemudahan Penggunaan 3,21 Sangat Baik
Rata-rata keseluruhan Skor
3,19 Sangat Baik
Penilaian
Penilaian E-Modul yang dilakukan oleh ahli materi terhadap
materi yang ada pada E-Modul menghasilkan rata-rata keseluruhan skor
penilaian sebesar 3,46 dari skor maksimal 4,00 dengan kategori produk
sangat baik. Adapun saran atau masukan yang diterima oleh penulis dari
2 ahli materi adalah sebagai berikut:
a) Terdapat beberapa kesalahan ejaan
b) Kesalahan penamaan pada kutipan
c) Tulisan dibuat justify
d) Lebih baik tambahkan objective quiz yang bersifat non-gadget
e) Perlu diperkaya dengan materi dalam format video tutorial
4. Implementasi
Setelah E-Modul divalidasi oleh ahli dan sudah diperbaiki, E-Modul
diuji cobakan kepada siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri Pertanian Kota Serang dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang
untuk digunakan sebagai bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran. Hasil uji
coba akan dijadikan sebagai acuan dalam perbaikan atau revisi E-Modul yang
dikembangkan. Siswa sebagai responden memberikan respon penilaian
terhadap E-Modul Instalasi Motor Listrik kelas XI TITL berdasarkan aspek
penyajian materi, aspek kebahasaan, aspek kemanfaatan, dan aspek tampilan.
Uji coba dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan rincian waktu uji coba seperti
yang ditunjukkan pada Tabel di bawah ini.
Tabel 13. Waktu Pelaksanaan Uji Coba di SMK Negeri Pertanian Kota Serang
Pertemuan Hari, Lama
Kelas Materi
ke- Tanggal Pertemuan
6 XI TITL Jum’at, 18 Instalasi Motor Listrik 6 x 45 JP
Maret 2022 Satu dan Tiga Phase
dengan Kendali
Elektromagnetik dan
pengambilan hasil uji
kompetensi siswa 3 ranah
5. Evaluasi
Setelah melewati proses dari tahapan-tahapan sebelumnya,
pengembangan E-Modul mendapat beberapa perbaikan yang harus dilakukan
berdasarkan hasil penilaian ahli materi, ahli media, respon siswa terhadap E-
Modul, dan evaluasi hasil uji kompetensi siswa 3 ranah. Hasil perbaikan sesuai
saran yang diberikan ditunjukkan pada Tabel 15.
Tabel 15. Saran dan Tindak Lanjut
No Saran Tindak Lanjut
1
2
pada pembahasan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang didapat, diperoleh suatu produk
media pembelajaran dalam bentuk E-Modul Penggabungan dan Pemberian Efek
Citra Bitmap. Pengembangan E-Modul dibuat menggunakan model
pengembangan waterfall dengan melakukan empat tahapan pengembangan yaitu
tahap Analysis, Design, Coding, dan Testing. Analisis data hasil penelitian
dijabarkan dalam pembahasan sebagai berikut:
1. Analisis Kelayakan Produk Oleh Ahli
E-Modul Instalasi Motor Listriktelah diuji kelayakannya dari segi materi
dan media oleh 2 ahli materi dan 2 ahli media. Hasil analisis penilaian E-
Modul dari 2 ahli materi yaitu 1 dosen ahli dan 1 guru mata pelajaran, didapati
rata-rata keseluruhan skor penilaian sebesar 3,46 dengan kategori produk
sangat baik. Hasil rata-rata skor tersebut menunjukkan bahwa materi dalam E-
Modul yang dikembangkan telah memenuhi syarat kelayakan materi
pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan Kompetensi Dasar dan Materi
Pokok Multimedia kelas XI yang berlaku di SMK Negeri 1 Klaten. Selanjutnya
hasil analisis penilaian E-Modul dari 2 dosen ahli media didapati rata-rata
keseluruhan skor penilaian sebesar 3,19 dengan kategori produk sangat baik.
Hasil rata-rata skor tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berupa
E-Modul yang dikembangkan telah memenuhi syarat kelayakan media
pembelajaran sebagai bahan ajar untuk siswa dan guru. Penilaian materi dan
media menunjukkan hasil yang sangat baik dengan melakukan perbaikan
produk sesuai dengan saran atau masukan yang diberikan oleh ahli materi dan
ahli media.
C. Saran
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan antara
lain:
1. Diharapkan E-Modul pembelajaran ini dapat digunakan di sekolah-sekolah
lain dengan isi materi yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA