NIKO MANURUNG
025203008
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2007
Oleh :
NIKO MANURUNG
02 5203 008
Disetujui Oleh :
Pembimbing
Diketahui oleh :
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2007
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya selama penyusunan Karya Akhir ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
kesulitan-kesulitan, namun berkat bantuan berbagai pihak maka kesulitan itu lebih
mudah diselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman. S. Baafai, selaku ketua Program Studi
Instrumentasi Pabrik.
yang selalu menemani mulai dari awal kuliah sampai penulisan Karya
Penulis menyadari bahwa Karya Akhir ini masih banyak kekurangan baik
dari penyusun kata-kata maupun tata bahasanya. Maka dengan kerendahan hati,
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan yang tidak berkenan dalam
Hormat Saya,
(Niko Manurung)
pada industri. Salah satu contoh dari alat instrumen adalah transmitter, dimana
Transmitter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah atau mengirimkan
sinyal dari alat perasa (sensor) ke kontroller dan dari kontroller ke pengatur akhir.
Dalam hal ini akan dibahas tentang pengukuran level cairan, dimana yang diukur
dimana pada level tangki 600 mmH 2 O mempunyai tekanan sebesar 1,0 kg/cm2,
dan pada level tangki 0 mmH 2 O mempunyai tekanan sebesar 0,2 kg/cm2.
Halaman
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GRAFIK...............................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN
TANGKI
4.6. Hubungan antara Tekanan dan Tinggi Level Tangki yang diukur ................ 51
BAB V PENUTUP
5.2. Saran............................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 55
Halaman
Gambar 4.9. PID Pengukuran Level Air Pada Tangki dengan Mengunakan
Halaman
Tabel 4.1. Harga yang Menyatakan Hubungan antara Level dengan Tekanan
Terukur..................................................................................................51
Halaman
pada industri. Salah satu contoh dari alat instrumen adalah transmitter, dimana
Transmitter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah atau mengirimkan
sinyal dari alat perasa (sensor) ke kontroller dan dari kontroller ke pengatur akhir.
Dalam hal ini akan dibahas tentang pengukuran level cairan, dimana yang diukur
dimana pada level tangki 600 mmH 2 O mempunyai tekanan sebesar 1,0 kg/cm2,
dan pada level tangki 0 mmH 2 O mempunyai tekanan sebesar 0,2 kg/cm2.
PENDAHULUAN
terdidik yang baik dan terampil, dengan keahlian tertentu dalam bidang kimia
industri baik pada tingkat perguruan tinggi maupun tingkat professional. Peralatan
instrumen tidak hanya sebagai alat pengukur saja, disamping itu juga sebagai alat
pengendali dimana kedua fungsi tersebut saling terkait satu dengan yang lain.
Transmitter merupakan salah satu dari peralatan instrumentasi proses kontrol yang
terdapat pada suatu pabrik. Sedangkan transmitter itu sendiri dipergunakan untuk
mengubah atau mengirimkan sinyal dari alat perasa (sensor) ke kontroler dan dari
“keadaan yang sedang berlangsung”. Agar keadaan yang diinginkan sama dengan
keadaan yang sedang berlangsung, maka pengontrolan harus dilakukan. Untuk itu
sebenarnya. Hal ini akan mengganggu proses pengolahan, bahkan dapat merusak
1. Untuk mengetahui prinsip dan cara pengukuran level cairan pada tangki
Agar pembahasan masalah ini tidak terlalu luas dan ruang lingkup
instrumentasi yaitu sebagai alat pengukur dan pengendali. Adapun variabel proses
yang diukur dalam pabrik antara lain: tekanan, level, aliran dan temperatur.
Dalam sistem kerja transmitter tidak lepas dari kerusakan dan gangguan-
gangguan seperti goncangan, getaran, dan suhu yang lebih tinggi sehingga
instrumen. Apabila ada kesalahan pada transmitter yang digunakan maka proses
pengontrolan tidak dapat dilakukan, karena sinyal yang diberikan oleh transmitter
tersebut tidak sesuai dengan besaran yang terjadi pada proses sehingga dapat
sebagai penguat dan penerjemah output dari sensor kedalam bentuk sinyal standar.
bagian yang harus dipenuhi. Untuk melengkapi data tersebut maka penulis
2. Secara praktis
BAB I. PENDALUHUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang yaitu latar belakang masalah, tujuan
sistematika penulisan.
TANGKI
Pada bab ini menjelaskan tentang dasar pengukuran level cairan, metoda
hubungan antara tekanan dan tinggi level tangki yang diukur, faktor-faktor
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai isi
satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu
harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu. Dalam, istilah lain
Ditinjau dari segi peralatan, sistem kontrol terdiri dari berbagai susunan
komponen fisis yang digunakan untuk mengarahkan aliran energi ke suatu mesin
optimisasi dimana hal ini dapat diperoleh berdasarkan fungsi daripada sistem
(correction).
banyak ditemukan dalam industri maupun aplikasi teknis lainnya. Hal ini
lebih kecil, kemampuan untuk pengontrolan jarak jauh, lebih mudah diperoleh dan
responsnya lebih cepat. Disamping itu dimensi peralatan dapat dibuat lebih kecil.
adalah pengontrolan yang dilakukan oleh mesin-mesin atau peralatan yang bekerja
penyetelan suara radio, televisi, pengaturan cahaya televisi, pengaturan aliran air
pengontrolan suhu ruangan oleh thermostat, pengontrolan daya listrik oleh relay,
efek terhadap besaran masukan, sehingga variabel yang dikontrol tidak dapat
Y = Sinyal Keluaran
Hubungan antara fungsi masukan, fungsi alih sistem dan fungsi keluaran :
Y
=G
X
melaui alat pencatat (indicator atau recorder) seperti pada Gambar 2.2.
Selanjutnya perbedaan harga yang terjadi antara besaran yang dikontrol dan
penunjukan alat pencatat digunakan sebagai koreksi yang pada gilirannya akan
yang lebih tinggi, dan tidak peka terhadap gangguan, dan perubahan pada
lingkungan.
z= Hy
Umpan Balik
H(s)
Hubungan antara fungsi masukan, fungsi alih sistem, fungsi umpan balik
Z = HY, mempunyai nilai negatif dan harus dikurangkan dari tegangan masukan
Y
G =
E
Y
+ HY
=
Y
G
Y + GHY
Y
=
Y G
X 1 + GH
=
Sebuah regulator adalah bentuk lain daripada servo. Istilah ini digunakan
untuk menunjukan sistem dalam mana terdapat harga “steady state” konstan untuk
sinyal masukan yang konstan. Perbedaan utama adalah bahwa pada regulator
keluaran yang berbeda dengan servo seperti pada Gambar 2.3. Istilah regulator
r (t ) − c(t )
sedang pada regulator diinginkan: →0
u
r (t ) − c(t )
→1 →0
c(t )
r (t ) u
u = Gangguan
r (t ) − c(t )
≈ 0; sehingga yang akan diperoleh adalah,
u
berikut:
waktu) yang dapat berbentuk linear maupun non linear. Secara matematis
mengembangkannya.
(berinteraksi).
sinyal ini (sistem umpan balik) maka pada sistem kontrol otomatik selalu
lain-lain.
5. Servomekanis.
Berikut ini adalah diagram blok dari proses pengontrolan level dengan
Set Point
transmitter
kontrolnya, ialah:
besaran yang dimanipulasi oleh final control element atau control valve
agar measurement variable sama dengan set point. Input proses ini juga
kontroller.
set point.
5. Error adalah selisih antara set point dikurangi measured variable. Error
bisa negatif dan bisa juga positif. Bila set point lebih besar dari measured
variable, error akan menjadi positif, sebaliknya bila set pointnya lebih
sebuah proses.
II.4. Transduser
daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan
mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya. Pada umumnya
tekanan, temperatur, aliran, posisi, dan lain-lain. Contoh yang umum adalah
pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang
berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalah mikrofon,
yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi
listrik
Transduser atau sensor adalah salah satu bagian dari komponen sistem
kontak dengan yang diukur; sedang transduser berfungsi untuk mengubah besaran
Jika sebuah sistem kontrol adalah stabil dan hanya memerlukan perbaikan
D (differential).
kesalahan, yaitu:
dalam keadaan mantap). Pemakaian alat kontrol jenis ini saja sering tidak
K adalah terbatas dan tidak cukup untuk mencapai respons sampai suatu harga
yang diinginkan.
tetapi hal ini akan mengakibatkan osilasi bagi respons yang berarti memperlama
harus terjadi secepat mungkin tetapi dengan lonjakan dan osilasi sekecil mungkin.
Respons yang cepat memang dapat diperoleh dengan memperbesar K, tetapi hal
mengurangi kesalahan-kesalahan)
yang paling cepat). Hal ini perlu untuk menjamin respons yang cepat.
cukup rendah agar terjamin respons yang tidak mengalami lonjakan yang
cepat.
dicapai dengan memberikan penguatan tak terhingga pada frekuensi nol yakni
Alat kontrol ini biasanya digunakan bersama tipe P dan D, namum dalam
terus bertambah selama terjadi kesalahan dan bila sinyal penggerak (actuating
signal, m(t)) yang cukup telah terakumulir, maka sinyal e(t) akan menurun
menuju nol. Melalui pemilihan komponen rangkaian yang tepat, lokasi frekuensi
nol dan frekuensi pojok dapat direncanakan agar pengontrolan secara integral (I)
Diikut sertakannya tipe D ini sebagai alat kontrol memberikan efek menstabilkan
pengontrolan yang cepat. Hal ini sangat penting bagi sistem kontrol yang
menstabilkan sistem loop tertutup dan ini dapat meredam osilasi yang mungkin
terjadi.
Penting diperhatikan bahwa tipe D ini tidak dapat dipakai secara tersendiri
karena tidak akan memberi jawaban (respons) terhadap suatu kesalahan dalam
kondisi mantap. Dengan demikian alat ini harus digabung dengan tipe P atau
dipakai untuk mengukur tekanan. Bila sebuah bejana ditutup atau kedap udara,
tekanan dasar (P) berubah tidak hanya menurut tinggi permukaan cairan (h), tetapi
PG
P = PG + ph
h
p
P
Tekanan hidrostatik pada dasar suatu bejana tergantung pada berat jenis
dan ketinggian cairan. Tekanan ini di ukur dengan manometer, pada bejana
tertutup dan bertekanan, yang di ukur adalah beda tekanan antara dasar bejana dan
mengukur tekanan dasar (P). Seperti pada Gambar 3.2 tinggi permukaan cairan (h)
didapatkan dengan beda tekanan antara tekanan fase gas (P G ) dan tekanan (P2),
jadi:
P1 = P2
PG
P2 = PG + ph
(P2 - P1) = ph h
p
P1 P2
Cara ini tergantung pada berat jenis. Elemen perasa dari detektor ini
adalah diafrakma. Detektor ini tidak mempunyai batang pemuntir dengan gerak
terdiri dari dua ruangan yaitu ruang tekanan tinggi dan ruang tekanan rendah.
Untuk level transmitter, ruang tekanan tinggi di hubungkan dengan tekanan cairan
pada bejana, sedangkan ruang tekanan rendah di hubungkan dengan tekanan uap
pada bejana.
mengembun pada fase gas, kondesat berkumpul di dalam pipa penyalur dibagian
Dalam hal ini, metoda yang dipakai adalah dengan mengisi lebih dulu pipa
penyalur dengan cairan yang secara kimia bersifat stabil dan tidak berpengaruh
buruk terhadap proses, cairan itu disebut sealing liquid. Alat pengukuran itu
Seal pot
PG
Sealing liquid h1
h2
P1 P2
p
P1= P G + ρ S (h 1 + h 2 )
Juga: P 2 = P G + ρ h
∆ P = P 2 - P1
= ρh+ ρ S (h 1 + h 2 )
Dengan kata lain, sistem tersebut bekerja dimana perbedaan tekanan antara
fasa uap dan bagian terendah dari cairan diukur oleh differential pressure
dalam suatu sinyal pneumatik (0,2 sampai 1,0 kg/cm 2 ) atau sinyal listrik (4
Karena transmitter ini dipasang langsung flensa dari bejana, maka tidak di
butuhkan suatu jalur dan hal ini akan membantu mencegah terjadinya
penyumbatan. Bagaimanapun juga tipe ini mempunyai satu cacat yaitu tidak dapat
kecuali bejana tersebut di kosongkan dengan cara shut down dari pabrik.
beda tekanan di deteksi dalam bentuk sinyal listrik atau pneumatik bersama-sama
transmitter ini dapat merubah sinyal proses yang diterima oleh detektor diubah
menjadi sinyal listrik serta mengirimkan sinyal tersebut ke alat penerima seperti
rendah dan tinggi seperti pada Gambar 3.4. Tekanan tinggi (HP) dan tekanan
rendah (LP) diterima oleh membran penyekat (seal diaphragm). Bagian dalam
dari membran penyekat (seal diaphragm) tekanan tinggi dan tekanan rendah diisi
dengan cairan silikon. Tekanan yang diukur pada bagian tekanan tinggi mendesak
dirinya sendiri pada membran bagian tekanan tinggi dan menekan membran
tersebut. Pada waktu membran tersebut tertekan, bagian dalam isian silikon
mengenai bagian bertekanan rendah (LP) oleh sejumlah pergerakan dari isian
silikon tersebut. Sementara itu, tekanan yang terukur pada bagian bertekanan
rendah (LP) juga akan mendesak dirinya sendiri pada membran bertekanan rendah
(LP) dan menekan pengembus tersebut dari bagian luar. Bagian puncak
pengembus, maka lengan pemuntir tersebut akan bergerak ke kiri dan memutar
batang pemuntir tersebut. Pergerakan batang pemuntir ini diubah ke dalam suatu
1. Diafrakma Penyekat
(Seal Diaphram)
2. Isi Silikon
(Silicon Fill)
3. Pengembus
(Bellows)
4. Diafrakma Penyekat
(Seal Diaphram)
5. Lengan Pemuntir
(Torque Arm)
6. Isi Silikon
(Silicon Fill)
7. Batang Pemuntir
(Torque Rod)
ke dalam bentuk sinyal pneumatik. salah satu contoh dari bagian pengirim
sebelumnya.
pilot akan mengubah kedudukan kerangan pilot pada relai untuk membuka
dan menutup.
instrumen out-put.
sampai pengimbang utama mendapatkan gaya balas yang sama besar dari
Digunakan sebagai batang yang meneruskan gaya gerak balas terhadap gaya
4. Pemancar (Nozzle)
pilot.
5. Pembalik (Buffle)
maksimum).
utama
transmitter.
utama.
2. Pengimbang
Kedua
3. Kapsul
Pengimbang Balik
4. Pemancar
5. Pembalik
6. Pembatas Beban
Balik Berlebih
7. Pengimbang
Utama
8. Pipa Kapsul
Pengimbang Balik
9. Pipa untuk
Pemancar
Lebar
Sempit
atau Penekan
permukaan. Pada industri, tekanan dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan
oleh proses, dimana pada aplikasinya tekanan haruslah di jaga agar produksi yang
Proses pengkalibrasian akan disesuaikan dengan tinggi bejana, massa jenis cairan
dan gravitasi.
oleh perbedaan tekanan dari tinggi bejana yang akan diukur, tekanan yang
dihasilkan oleh cairan juga tergantung pada massa jenis, gravitasi bumi dan tinggi
permukaan.
(
g = gravitasi bumi 9.8 m
det 2
)
h = tinggi permukaan cairan (m,cm)
Untuk penggunaan di industri atau pabrik, massa jenis dari cairan berbeda,
Massa Jenis kg 3
m
Jenis Cairan
Air 1 × 103
Es 0.92 × 103
1.26 × 103
Glyserol
0.76 × 103
Alkohol
0.88 × 103
Benzene
2.14 × 104
Air Raksa
PADA TANGKI
permukaan (level) banyak dilakukan. Dengan mengukur level dari suatu tangki
tertentu, maka kita dapat memperkirakan berapa volume yang terkandung dalam
tangki tersebut. Dalam banyak hal, kadang-kadang indikasi dari pengukuran level
yang diperlukan hanya pernyataan “level penuh” atau “level kosong”. Maka
pengukuran level perlu dilakukan untuk mengontrol jalannya suatu proses secara
untuk:
yang terbuang
analisa. Karena itu, kesalahan kecil saja dapat mengakibatkan kerugian yang besar
dalam kurun waktu yang lama. Dalam pengukuran level ada banyak cara, mulai
Elemen dasar dan sistem yang digunakan untuk pengukuran level banyak sekali
proses, kemampuan, dan segi harga. Secara garis besar ada dua metoda
Tinggi level dapat dilihat langsung dan diduga kedalamanya tanpa harus
Gambar 4.1. Ini dikarenakan oleh mekanisme tertentu yang secara langsung dapat
diamati. Biasanya metoda pengukuran langsung ini dipakai oleh industri yang
tinggi level maka volume dari cairan yang diukur dapat diketahui bila diinginkan.
TINGGI CAIRAN
DILIHAT LANGSUNG
Dibawah ini ada beberapa contoh instrumen yang banyak dijumpai pada
berhubungan, tinggi tangki dan pada gelas penunjuk selalu sama. Untuk dapat
melihat tinggi ini, cairan yang akan diukur harus bening dan tidak boleh keruh
karena akan menganggu penglihatan pada gelas penunjuk. Apabila gelas penunjuk
ini pecah, maka cairan di dalam tangki akan tumpah keluar. Biasanya batas
pelampung ini, tetapi pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama, yaitu gerakan
bisa berupa tali, kawat dengan katrol atau batang kaku dengan suatu engsel.
diperbesar (lebih dari satu meter). Skala pembacaan dapat diletakkan pada tempat
yang tinggi atau rendah, atau terpisah jauh dari tangki cairan. Untuk memperoleh
ketelittian yang baik, pelampung harus tercelup sampai batas penampang yang
terbesar.
TINGGI CAIRAN
GERAK MEKANIK
KALIBRASI
Tekanan hidrostatik pada dasar suatu bejana tergantung pada berat jenis
dan ketinggian cairan. Tekanan ini diukur dengan manometer. Pada bejana
tertutup dan bertekanan, yang diukur adalah beda tekanan antara dasar bejana dan
Pg Phydr
Phydr
Sistem ini terdiri dari satu kotak dengan lubang dibawahnya, dan yang
dipasang di ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan. Lubang kotak dibiarkan
tanpa diafragma, karena udara di dalam kotak mendapat tekanan cairan maka akan
besarnya tekanan ini dapat diketahui tinggi cairan di dalam tangki, seperti Gambar
4.4. Agar kenaikan cairan di dalam tangki kotak tidak terlalu besar, maka volume
kotak dibuat jauh lebih besar dari pada volume pipa diatasnya. Sistem jebakan
udara ini mempunyai kerugian yaitu bila dipakai untuk cairan yang dapat
melarutkan udara. Bila udara larut di dalam cairan maka cairan akan naik ke
dalam kotak dan pengukuran menjadi tidak teliti lagi. Untuk itu maka jebakan
udara ini harus sering di angkat keluar dari cairan sehingga terisi lagi dengan
udara dan kemudian di celupkan kembali. Bisa juga dibuat saluran ke suatu
sumber udara seperti pada sistem gelembung udara untuk mengisi udara kembali.
Dengan cara ini jebakan udara tidak perlu lagi diangkat keluar cairan.
Jebakan
Udara
Terdiri dari satu kotak yang tertutup diafragma dan dipasang pada ujung
pipa yang dicelupkan ke dalam cairan. Bila cairan di dalam tangki naik maka
tekanan udara dalam kotak yang berada diatas kotak diafragma juga naik. Dengan
mengukur tekanan ini maka dapat diketahui tingginya cairan di dalam tangki,
seperti Gambar 4.5. Oleh karena diafragma mengadakan kontak langsung dengan
cairan di dalam tangki, maka ia harus terbuat dari bahan-bahan yang tahan
terhadap cairan.
Udara dalam
Pipa
Cairan
Sekat Rongga
Fleksibel
dipasang pada titik terendah dari titik pengukuran. Pengukuran seharusnya tidak
di pasang pada material yang mengalir, di luar permukaan tangki atau di tempat
statis benda cair. Perhitungan sistem ini hanya digunakan dalam tekanan tertutup
dan tangki bertekanan, walaupun kadang kala alat ini digunakan untuk tangki
yang terbuka juga, karena prinsip transmitter tekanan berbeda juga telah diatur
tangki harus ditempatkan sejajar dengan titik nol (0% tinggi level) tangki.
tangki, akan mengakibatkan pengukuran tidak tepat. Hal ini disebabkan adanya
gaya tekan ke atas dan akibat adanya gelembung udara pada cairan yang terdapat
pada selang penghubung atau pipa dari tangki yang di teruskan ke bagian perasa.
Kotak terbuat dari logam campuaran aluminium yang tahan terhadap cuaca
atau panas dan memenuhi syarat untuk ditempatkan pada lokasi didalam atau
di luar yang yang tidak terlindung. Penutup dari gelas tahan goresan dan
penahannya.
Kotak transmitter diikat pada meteran, terpisah dari bagian yang lain
utama dan kedua, kapsul pengimbang balik atau kejutan dan nozzle. Alat
transmitter di set untuk range yang ditetapkan. Range ini dapat dengan
a. Tangki
b. Pressure Gage
c. Gelas Penduga-meteran
d. Katup
e. Air Regulator
f. Recorder
g. Digital Manometer
IV.4.1. Tangki
operasinya adalah kebocoran. Setiap sambungan yang ada pada tangki harus
benar-benar terpasang dengan rapat, karena dengan adanya kebocoran pada tangki
Adanya kebocoran pada tangki dapat kita ketahui dengan tiga cara, yaitu:
1. Pemeriksaan level air yang keluar dari katup drain yang terpasang pada tangki.
Pemeriksaan dengan cara ini dapat dilakukan dengan mudah. Air terlebih
dahulu diisi dalam tangki sampai tinggi maksimum yang diinginkan, setelah itu
lalu kita tutup drain air masuk ke dalam tangki. Kemudian kita lakukan
pengamatan dengan memperhatikan setiap katup drain yang terpasang pada tangki
tersebut ditemukan langkah awal yang harus kita lakukan yaitu memperbaiki atau
perubahan tinggi level melalui alat ukur tinggi level tangki (gelas penduga) yang
pada setiap permukaan sambungan perpipaan yang terdapat pada tangki. Apabila
udara, semakin deras laju kebocoran maka semakin banyak gelembung udara yang
keterpasangan tangki selanjutnya level tangki kita buang sampai habis lalu
tekanan yang bekerja pada suatu peralatan, sehingga dapat diamati. Dimana pada
pressure gage tekanan gas lebih besar dari pada tekanan udara luar atau atmosfir.
differensial, yaitu:
tekanan yang akan diukur dapat ditentukan dengan mengetahui tinggi dan berat
jenis cairan. Seperti diketahui besarnya tekanan yang diberikan oleh cairan
( )
setinggi h adalah:
dari:
• Barometer
• Manometer pipa U
• Manometer Miring
• Manometer Cincin
• Manometer Lonceng
dimana tekanan merubah bentuk elemen elastis (biasanya dibuat dari logam) di
tekanan yang diterapkan, maka tekanan dapat diukur. Pengukuran tekanan jenis
elastisitas (kelenturan) atau dari bahan yang mudah memuai terdiri dari:
Pengukur tekanan tabung bourdon banyak dipakai sebagai indikator tekanan lokal.
berlubang. Ujung yang satu dibuat tertutup dan disebut sebagai TIP ujung yang
satu lagi dibuat untuk dihubungkan dengan tekanan yang akan diukur dari ujung
Diafragma adalah suatu bahan yang mudah melentur atau biasa disebut
biasanya terbuat dari logam tipis, kulit, karet, polyethylene dan lain sebagainya.
pneumatik kontrol, atau bisa pula digabung dalam pneumatik atau elektronik force
balance transmitter.
bourdon, pengembus juga akan bergerak memuai bila tekanan dibagian dalamnya
dari kompresor atau pompa ke berbagai peralatan beban. Kerja valve sederhana
sekali, bilamana plug terangkat, fluida proses yang mengalir dari bagian inlet ke
bagian outlet. Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam,
dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai
yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tinggi dan seterusnya. Karena
valve. Dengan demikian aspek yang perlu ditinjau pada waktu memilih juga
menjadi luas.
valve body cukup tinggi, diperlukan suatu konstruksi penyekat yang tidak boleh
menghambat gerak steam, namum mampu menjaga agar fluida didalam valve
Wiper Ring)
3. Pembungkus Penyokong
(Packing Follower)
spring)
(Packing Flange)
Lock Nut)
Plug Stem)
Wiper Ring)
Flange)
behubungan. Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi level dalam suatu bejana
atau container secara langsung. Gelas penduga terdiri dari dua jenis, yaitu:
gelas penduga ujung terbuka, tinggi level yang diukur pada tangki atau bejana
akan sama dengan yang ditunjukkan pada gelas penduga, karena merupakan dua
Kedua ujung gelas penduga dihubungkan dengan bejana. Ujung bagian bawah
tersambung dengan bagian bejana berisi cairan, sedangkan ujung bagian atas
1. Pembuntuan
Hal ini diakibatkan oleh adanya kotoran yang melekat pada permukaan
Kecepatan aliran dalam sistem pneumatik bisa saja terjadi lumayan tinggi,
dan hal ini menyebabkan turunnya tekanan yang bergantung pada aliran yang
signifikan antara penerima udara dan beban. Oleh sebab itu, pada umumnya
tekanan udara dalam penerima ditetapkan lebih tinggi dari pada tekanan beban
IV.4.6. Recoder
dengan fungsi waktu, seperti pada Gambar 4.8. Hasil rekaman recoder ada dalam
bentuk kurva waktu dengan rentang waktu yang cukup panjang. Bisa sehari,
seminggu, bahkan lebih dari sebulan. Panjang pendeknya hasil rekaman ini
tegantung pada kertas dimana proses variabel direkam. Kertas untuk merekam
recorder untuk beberapa keperluan operasi, antara lain karena proses variabel itu
yang hasilnya kemudian disimpan sebagai arsip (file). Kalau timbul masalah,
hasil rekaman itu akan dilihat kembali, dianalisa dan bahkan dipakai sebagai
tekanan (pressure test) di dalam pipa, vessel, atau salah satu unit peralatan
operasi. Hasil rekaman itu kemudian dilampirkan pada surat ijin pengoperasian
unit tersebut sebagai bukti bahwa pada unit sudah dilakuan pengujian tekanan.
Sinyal input pada rangkaian ini berupa tekanan udara yang berasal dari
kompresor sebesar 1,4 kg/cm 2 yang di atur oleh air regulator, dimana air
regulator ini berfungsi Agar udara instrumen sumber sama dengan udara
yang bekerja melalui proporsioner. Adapun hasil sinyal yang dikirimkan berupa
Proses sinyal ini bekerja melalui kompresor yang menghasilkan udara dan
udara bekerja masuk melalui air regulator dengan memberikan tekanan sebesar
1,4 kg/cm 2 .
proporsioner supaya tekanannya tetap sebesar 0,2-1,0 kg/cm 2 dan sinyal ini
control valve sesuai dengan yang ditentukan, seperti yang terdapat Pada Gambar
4.9.
0,2-1,0 kg/cm2
1,4 kg/cm2
0,2-1,0 kg/cm2
PG AR
H L
porposioner
0,2-1,0 kg/cm2
P
1,4 kg/cm 2
AR
kompresor
P
Proses Lain
Manipulated variabel
pompa
Gambar 4.9. Piping & instrument Diagram Pengukuran Level Air Pada Tangki Dengan Menggunakan Differential Pressure Transmitter
harga yang menyatakan aksi kerja peralatan instrumen yang terkait dalam
Tabel 4.1. Harga yang menyatakan hubungan antara level dengan tekanan
terukur.
75 450 72 0,77
50 350 52 0,61
25 250 32 0,45
0 0 0 0,2
700
600
500
level tangki
400
300
200
100
0
0,2 0,45 0,61 0,77 1,0
sinyal transmitter
600 mmH 2 O = 0,06 kg/cm2, dan pada pengukuran level air minimumnya 0 % =
Dari grafik 4.1. dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi level dari suatu
tangki maka semakin besar tekanan yang terdapat pada tangki tersebut, demikian
juga sebaliknya.
1. Getaran
mesin yang beroperasi disekitar transmitter tersebut, hal ini dapat kita lihat pada
pada pipa penghantar menjadi pecah maka sensor tersebut tidak bisa
pada rangkaian perpipaan menjadi tidak sempurna atau terjadi rugi tekanan
pemompaan yang berakibat pembacaan pada alat ukur tidak sempurna. Sedangkan
Semakin tua suatu peralatan, maka efisiensi kerja peralatan tersebut akan
semakin menurun, begitu pula dengan transmitter semakin lama dipakai maka
tersebut.
KESIMPULAN
tangki harus sejajar dengan titik nol (0%) tangki, hal ini dimaksudkan agar
tekanan pada titik nol dan tekanan titik maksimum tangki yang
SARAN
Jakarta, 1988.
Lampiran 2
Transmitter
• Model : NDP-33-1122-67
• Model : K 203-2A