Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PROJECT DASAR MIKROPROSESOR

PERANCANGAN KAMERA KEAMANAN BERBASIS IoT


DENGAN ESP 32 CAM

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah “Dasar Mikroprosesor”


Dibimbing Oleh : Ceri Ahendyarti, S.T.,M.Eng

Disusun Oleh :
Kelompok G

Anis Fuadi Putra (3332210018)


Putri Aulia (3332210024)
Tubagus Arya Rudiansah (3332210030)
Said Rahman Azizi (3332210079)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv

DAFTAR TABEL..................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2

1.5. Batasan Masalah........................................................................................2

1.6. Tempat dan Waktu Praktikum...................................................................3

1.7. Sistematika Penulisan................................................................................3

BAB II DASAR TEORI.........................................................................................4

2.1 Landasan Teori..........................................................................................4

2.1.1 Sensor PIR (Passive infrared sensor).................................................4

2.1.2 ESP32 CAM.......................................................................................5

2.1.3 Buzzer................................................................................................6

2.1.4 Arduino IDE.......................................................................................7

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN............................................................8

3.1 Diagram Alir Percobaan............................................................................8

3.2 Rangkaian Skematik..................................................................................8

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................11

4.1 Pembahasan Prinsip Kerja Alat...............................................................11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................14

5.1 Kesimpulan..............................................................................................14

ii
5.2 Saran........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Gambar Sensor PIR.............................................................................4


Gambar 2. 2 Gambar ESP 32-CAM.........................................................................6
Gambar 2. 3 Gambar Buzzer....................................................................................7
Gambar 2. 4 Gambar Software Arduino IDE..........................................................7
Gambar 3.1 Diagram Alir
Percobaan……………………………………………...8
Gambar 3.2 Rangkaian Alat Skematik…………………………………………….9
Gambar 3.3 Rangkaian
Alat………………………………………………………..9
Gambar 4. 1 Gambar Alat Tampak Depan............................................................11
Gambar 4. 2 Gambar Alat Tampak Atas................................................................12
Gambar 4. 3 Perintah Pada BOT Telegram...........................................................12

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 RAB Alat………………………………………………………………10

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kejahatan pencurian adalah salah satu kejahatan terhadap kepentingan
individu yang merupakan kejahatan terhadap benda/kekayaan. Hal ini termuat
dalam Bab XXII Pasal 362-367 KUH Pidana. Angka pengangguran yang cukup
tinggi ini membuat maraknya kejahatan pencurian yang membuat masyarakat
resah dan merasa tidak aman. Kriminal ini sulit diketahui oleh sang pemilik
barang berharga, Biasanya akan diketahui setelah terjadi musibah/kejahatan
kemalingan tersebut terjadi.
Masyarakat mulai mencari solusi untuk sistem keamanan yang dapat
dipantau secara langsung oleh sang pemilik yang dapat merekam gerak-gerik
setiap aktivitas orang. Maka dari itu dibuatlan Perancangan Kamera Keamanan
Berbasis IoT dengan ESP 32 Cam. Cara kerja pada alat ini terdapat sensor PIR
yang akan mendeteksi adanya keberadaan manusia sehingga sensor PIR akan
mengirimkan sinyal kepada ESP 32 Cam untuk mengambil gambar dan
mengirimkannya kepada bot telegram yang sudah dihubungkan.
Penelitian ini dilatar belakangi karena maraknya tindak kejahatan berupa
pencurian di lingkungan tempat tinggal saya. Oleh karena itu, kami menciptakan
teknologi kamera keamanan berbasis IoT dengan menggunakan ESP 32 Cam.
Dengan adanya perancangan alat ini diharapkan dapat membantu dalam sistem
keamanan dirumah untuk menghindari tindak kriminal pencurian barang-barang
berharga dengan teknologi penggunaan bot telegram sebagai penghubung untuk
pemberitahuan adanya orang tidak dikenal.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut adalah Rumusan masalah pada perancangan Kamera Keamanan
Berbasis IoT Dengan Esp 32 Cam adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengetahui adanya maling dirumah.
2. Apakah sensor yang digunakan pada kamera keamanan.

1
2

3. Mengetahui bagaimana cara kerja dari Sistem Kamera Keamanan


menggunakan ESP 32 Cam.

1.3 Tujuan Penelitian


Berikut adalah Tujuan dari percobaan perancangan Kamera Keamanan
Berbasis IoT Dengan Esp 32 Cam sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adanya peringatan bahaya dari maling.
2. Untuk mengetahui kinerja kerja dari sensor PIR.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari alat pendeteksi maling.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari dilakukannya penelitian perancangan Kamera Keamanan
Berbasis IoT Dengan Esp 32 Cam adalah sebagai berikut :
1. Manfaat untuk peneliti atau akademisi, peneliti akan tahu
komponen apa saja yang akan digunakan, peneliti akan memahami
cara kerja setiap komponen yang akan digunakan pada penilitian,
serta peneliti dapat mengembangkan penelitian yang akan
dilaksanakan.
2. Manfaat untuk masyarakat pada umumnya, masyarakat akan
teredukasi dalam masalah keamanan rumah dengan adanya kamera
pengawas, masyarakat akan lebih tenang dalam menjaga rumah,
masyarakat dapat menentukan permasalahan baru.

1.5. Batasan Masalah


Batasan masalah pada perancangan Kamera Keamanan Berbasis IoT
Dengan Esp 32 Cam adalah sebagai berikut :
1. Mambahas apa itu ESP32 CAM serta cara kerjanya.
2. Membahas apa itu Sensor PIR (Passive infrared sensor) serta cara
kerjanya.
3. Membahas apa itu Buzzer serta cara kerjanya.
4. Membahas apa itu Arduino IDE.
3

1.6. Tempat dan Waktu Praktikum


Waktu yang digunakan untuk penelitian dilaksanakan sejak
dikeluarkannya izin penelitian. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian adalah 1
bulan sampai 2 bulan dimana keadaan alat sudah siap digunakan. Tempat
pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Lingkungan Curug Gerotan RT.002 RW
006 Kelurahan Karangasem, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten.

1.7. Sistematika Penulisan


Berikut adalah sistematika Dalam penulisan makalah penelitian ini terdiri
dari 4 bab. Isi setiap bab adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
percobaan, manfaat penelitian, batasan masalah, tempat dan waktu praktikum, dan
sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisikan dasar teori yang berkaitan dengan pembahasan perancangan
Kamera Keamanan Berbasis IoT Dengan Esp 32 Cam.
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
Bab ini berisikan metodologi percobaan yang digunakan untuk memperoleh data
untuk pembahasan beserta hasil dan analisis yang diperoleh dari percobaan yang
dilaksanakan.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan hasil dan analisis yang diperoleh dari percobaan yang
dilaksanakan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dari percobaan yang dilaksanakan dan saran untuk
percobaan atau kegiatan mendatang.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Sensor PIR (Passive infrared sensor)
Sensor PIR (passive infrared sensor) merupakan sensor yang dapat
digunakan sebagai pendeteksi pergerakan, sensor PIR sering digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pergerakan manusia pada suatu area jangkauan
sensor PIR. Bentuk sensor ini kecil, dengan harga murah, lalu hanya
membutuhkan sedikit daya, dan mudah digunakan. Oleh sebab itu, sensor ini
banyak digunakan pada skala rumahan dan bisnis.
Secara umum sensor PIR dibuat dengan sensor pyroelectric sensor) yang
dapat mendeteksi tingkat radiasi infrared. Segala sesuatu mengeluarkan radiasi
yaitu perpindahan panas tanpa prantara dalam jumlah sedikit, tetapi bila semakin
panas benda/mahluk tersebut maka tingkat radiasi yang dikeluarkan akan semakin
besar. Terdapat dua bagian agar dapat mendeteksi pergerakan bukan rata-rata dari
tingkat infrared. Kedua bagian ini terhubung satu sama lain sehingga jika
keduanya mendeteksi tingkat infrared yang sama maka kondisinya akan LOW
namun jika kedua bagian ini mendeteksi tingkat infrared yang berbeda (terdapat
pergerakan) maka akan memiliki output HIGH dan LOW secara bergantian [1].

Gambar 2. 1 Gambar Sensor PIR

4
5

Sensor PIR bekerja dengan menangkap pancaran inframerah, kemudian


inframerah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai
sensor pyroelektrik, sinar inframerah mengandung energi panas membuat sensor
pyroelektrik dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan
menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor [5]. Kemudian
komparator akan membandingkan sinyal yang sudah diterima dengan tegangan
referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal 1-bit. Sensor PIR hanya akan
mengeluarkan logika 0 dan 1. 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya perubahan
pancaran inframerah dan 1 saat sensor mendeteksi inframerah. Sensor PIR hanya
dapat mendeteksi pancaran inframerah dengan panjang gelombang 8-14
mikrometer. Manusia memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran
inframerah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang
gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR membuat sensor ini sangat
efektif digunakan sebagai human detektor. Sensor PIR hanya akan mendeteksi
jika object bergerak atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan pancaran
infra merah [2].

2.1.2 ESP32 CAM


ESP32-CAM merupakan salah satu mikrokontroler yang memiliki fasilitas
tambahan berupa bluetooth, wifi, kamera, bahkan sampai ke slot mikroSD.
ESP32-CAM ini biasanya digunakan untuk project IoT (Internet of Things) yang
membutuhkan fitur kamera. Modul ESP32CAM memiliki lebih sedikit pin I/O
dibandingkan modul ESP32 produk sebelumnya, yaitu ESP32 Wroom. Hal ini
dikarenakan sudah banyak pin yang digunakan secara internal untuk fungsi
kamera dan fungsi slot kartu microSD. Selain itu, modul ESP32CAM juga tidak
memiliki port USB khusus (mengirim program dari port USB komputer). Jadi
untuk memprogram modul ini Anda harus menggunakan USB TTL atau kita
dapat menambahkan modul tambahan berupa downloader khusus untuk ESP32-
CAM.
Modul ESP32CAM memiliki 2 sisi dalam rangkaian modulnya. Di bagian
atas terdapat modul kamera yang dapat dibongkar pasang dan ada microSD yang
dapat diisi, serta flash sebagai lampu tambahan untuk kamera jika diperlukan. Di
6

bagian belakang modul, terdapat antena internal, konektor untuk antena eksternal,
pin male untuk I/O dan ESP32S sebagai otaknya [3].

Gambar 2. 2 Gambar ESP 32-CAM

2.1.3 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal
listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga
bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer merupakan komponen elektronika
yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu
positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa
memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V. Cara Kerja Buzzer pada saat
aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang menggunakan
piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan
frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz[3].
7

Gambar 2. 3 Gambar Buzzer

2.1.4 Arduino IDE


Arduino IDE adalah software yang digunakan untuk membuat sketch
pemrogaman atau dengan kata lain arduino IDE sebagai media untuk
pemrogaman pada board yang ingin diprogram. Arduino IDE ini berguna text
editor untuk mengedit, membuat, meng-upload ke board yang ditentukan, dan
meng-coding program tertentu. Kode program yang digunakan pada Arduino
disebut dengan istilah Arduino “sketch” atau disebut juga source code arduino,
dengan ekstensi file source code .ino. Arduino IDE dibuat dari bahasa
pemrogaman JAVA, yang dilengkapi dengan library C/C++(wiring), yang
membuat operasi input/output lebih mudah. Software arduino IDE ini tidak hanya
untuk memprogram board arduino UNO, tetapi juga untuk memprogram board
yang lainnya seperti arduino nano, arduino genio, mappi32, nodeMCU, dan
sejenisnya [4].

Gambar 2. 4 Gambar Software Arduino IDE


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Diagram Alir Percobaan


Berikut adalah diagram alir dari project alat Kamera Keamanan Berbasis
IoT dengan 32 CAM :

Mulai A
Studi
Literatur

Inisialisasi sistem Kamera menangkap gambar


dan buzzer berbunyi

Stand by dengan kamera


dan sensor menyala
Gambar dikirimkan pada bot
telegram untuk diteruskan
ke pemilik rumah
Sensor PIR membaca sinyal
dari manusia

Pemilik rumah menerima


informasi notifikasi dari bot
telegram

Terdeteksi
manusia?
Tidak

Ya
Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan

3.2 Rangkaian Skematik


Berikut adalah Gambar Rangkaian Skematik dari project alat Kamera
keamanan Berbasis IoT Dengan 32 CAM :

8
9

Gambar 3.2 Rangkaian Alat Skematik


3.3 Rangkaian Alat
Berikut adalah Gambar Rangkaian Alat dari project alat Kamera keamanan
Berbasis IoT Dengan 32 CAM :
10

TAMPAK DEPAN TAMPAK ATAS


Gambar 3.3 Rangkaian Alat Sudah Jadi
11

USB mini
Arduino Nano

FTDI USB TO
TTL

ESP 32 CAM

Bread Board

Sensor PIR

Gambar 3.4 Rangkaian Alat Belum Jadi

Buzzer
Kabel Jumper

3.4 Rencana Anggaran Biaya


Anggaran biaya pada project Perancangan kamera keamaan berbasis IoT dengan
ESP 32 CAM adalah seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.1 RAB Alat
No Komponen Harga
1. Esp 32 Cam Rp 78.000
2. Sensor PIR Rp 13.000
3. Buzzer Rp 2.000
4. FTDI USB to TTL Rp 22.000
5. Kabel Jumper Rp 10.000
6. Bread Board Rp 18.000
7. Usb mini arduino nano Rp 10.000
8. Lem Rp 8.000
9. Kardus Rp. 0
10. TOTAL Rp. 161,000
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Prinsip Kerja Alat


Perancangan kamera keamaan berbasis IoT dengan ESP 32 CAM
merupakan sebuah inovasi alat yang digunakan untuk mengatasi adanya tindak
pencurian dalam lingkungan rumah. Alat ini membutuhkan beberapa komponen
salah satunya yaitu Sensor PIR atau biasa disebut dengan Passive infrared sensor
merupakan sensor yang mendeteksi keberadaan manusia dalam jarak tertentu
dengan mengubah radiasi dari manusia ke bentuk tegangan. Tegangan ini lah yang
akan di kirimkan sebagai sinyal untuk menghidupkan alarm atau buzzer.

Gambar 4. 1 Gambar Alat Tampak Depan

Sensor ini akan menangkap pancaran inframerah dan mengirimkan sinyal


kepada ESP 32 Cam untuk menangkap gambar yang dideteksi oleh sensor PIR.
Kemudian hasil gambar yang direkam oleh ESP 32 Cam akan dikirimkan pada bot
telegram yang sudah ditentukan dan dihubungkan.

12
13

Gambar 4. 2 Gambar Alat Tampak Atas


Alat ini harus dihubungkan dengan sumber untuk mengaktifkan alat
tersebut dengan cara menhubungkan kabel power pada port sumber pada alat
tersebut. Setelah berhasil terhubung alat tersebut harus diaktifkan melalu bot
telegram terlebih dahulu. Tujuan pengaktifan fitur pada bot telegram yaitu untuk
mengurangi overheat pada komponen ESP 32 CAM dan mempermudah
monitoring kamera keamanan dengan fitur-fitur yang telah di sediakan.
14

Gambar 4. 3 Perintah Pada BOT Telegram

Gambar diatas merupakan bentuk dari pesan perintah pada bot telegram
baik untuk mengaktifkan alat tersebut, serta memberikan informasi tentang
gerakan yang terjadi pada saat itu. Pesan tersebut dikirim lalu masuk pada HP
pemilik dan dapat dilihat sehingga dapat kita ketahui bahwa sedang ada seseorang
15

yang memasuki rumah tersebut. Selain dengan adanya notifikasi tersebut alat ini
juga akan mengeluarkan suara yang dihasilkan dari Buzzer untuk memberitahu
peringatan bahwa ada seseorang yang memasuki rumah tersebut. Dengan
demikian, pemilik rumah akan menerima pemberitahuan atau informasi mengenai
adanya manusia dengan adanya pesan yang diterima dari bot telegram.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu
membuat alat Kamera keamanan Berbasis IoT Dengan 32 CAM didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Peringatan bahaya maling dapat ditunjukkan dari buzzer yang
berbunyi dan pesan dari bot telegram.
2. Sensor PIR yang digunakan pada alat anti maling sudah sangat sensitif
sehingga dapat memaksimalkan kinerjanya.
3. Sensor PIR dapat menangkap pancaran inframerah dan mengirimkan
sinyal kepada ESP 32 Cam untuk menangkap gambar yang dideteksi
oleh sensor PIR. Kemudian hasil gambar yang direkam oleh ESP 32
Cam akan dikirimkan pada bot telegram untuk memberitahu pemilik
rumah.

5.2 Saran
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan didapatkan saran
pengembangan yang dapat dilakukan pada kemudian hari, diantaranya sebagai
berikut :
1. Dalam pengkodingan serta perangkaian alat harus lebih teliti lagi
untuk menghindari adanya kesalahan atau error pada alat tersebut.
2. Dalam penggunaan software Ardunino IDE harus memasukan file
yang dibutuhkan untuk menjalankan software sesuai dengan yang kita
inginkan.
3. Alat yang sudah ada bisa di inovasi untuk kemudian hari dapat
berguna pada masyarakat karena pada dasaranya tingkat kejahatan
semakin meningkat dengan adanya alat ini ataupun inovasi dari alat
ini dapat meminimalisir adanya kejahatan.

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Tempongbuka, E. Kendek Allo, and S. R. U A Sompie, “Rancang


Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor PIR (Passive
Infrared) Dan SMS Sebagai Notifikasi,” J. Tek. Elektro dan Komput., vol.
4, no. 6, pp. 10–15, 2015, [Online]. Available:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/view/9992
[2] Anonim, “Voltage: What is it? (Definition, Formula And How To Measure
Potential Difference),” Electrical Learning, 28 April 2021. [Online].
Available: https://www.electrical4u.com/voltage-or-electric-potential-
difference/. [Diakses 10 August 2021].
[3] WatElectronics, “What is an Attenuator : Design, Types & Its
Applications,” Electrical Engineering, 26 March 2020. [Online].
Available: https://www.watelectronics.com/what-is-an-attenuator-design-
types-its-applications/. [Diakses 11 09 2020].
[4] Britannica, “Amplifier,” Electrical Engineering, 18 March 2009. [Online].
Available: https://www.britannica.com/technology/amplifier. [Diakses 1
September 2022].
[5] Desmira, D. Aribowo, W. Dwi Nugroho, and Sutarti, “Penerapan Sensor
Passive Infrared (PIR) Pada Pintu Otomatis di PT. LG ELECTRONIC
Indonesia,” J. PROSISKO, vol. 7, no. 1, pp. 1–7, 2020.

17

Anda mungkin juga menyukai