Anda di halaman 1dari 6

KENDALI TIRAI OTOMATIS MENGUNAKAN SENSOR LDR (LIGHT

DEPENDENT RESISTOR) DAN PERINTAH SUARA BERBASIS ARDUINO


UNO
Asep Nurhuda1 , Muhammad Irwan Ukkas 2 , Muhammad Raslan3

Program Studi Teknik Informatika, STMIK Widya Cipta Dharma


Jl. M. Yamin No.25, Samarinda, 75123
E-mail : mraslsn1789@gmail.co m

ABSTRAK

Kendali Tirai Otomatis Menggunakan Sensor LDR (LIGHT DEPENDENT RESISTOR) dan Perintah Suara Berbasis
Arduino Uno ini merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mempermudah pemilik rumah untuk membuka dan
menutup tirai secara otomatis. Alat ini dikendalikan menggunakan sensor LDR dan Perintah suara. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode prototipe.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah alat kendali tirai otomatis mengg unakan mikrokontroller
arduino yang dikombinasikan dengan sensor LDR dan komponen lainnya.

Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah dan mengefisiensi waktu pemilik rumah dalam
membuka dan menutup tirai.
.
Kata kunci: Tirai Otomatis, Kendali Tirai, Sensor LDR.

1. PENDAHULUAN menggunakan perintah suara dengan memanfaatkan fitur


Perkembangan teknologi terjadi begitu cepat sekali, speech recognition pada smartphone Android, dimana
tidak hanya menggali penemuan-penemuan baru, tapi konektifitas antara Arduino dan smartphone Android
juga memaksimalkan kinerja teknologi yang ada untuk dilakukan dengan menggunakan modul bluetooth.
meringankan kerja manusia dalam kehidupan sehari-hari Untuk mengendalikan tirai menggunakan perintah
seperti pengendalian tirai rumah atau perangkat suara ini, diperlukan sebuah smartphone dengan sistem
elektronik lainnya. Perkembangan teknologi juga operasi Android. Smartphone Android ini yang
terdapat pada ponsel. Pada zaman dahulu ponsel hanya digunakan sebagai perintah suara pada tirai sekaligus
dapat digunakan untuk telepon dan SMS saja. Tetapi sebagai media pengolahan data dan informasi yang
seiring berjalannya waktu ponsel menjadi semakin hasilnya dikirim via bluetooth ke mikrokontroler yang
canggih hingga zaman sekarang disebut sebagai menjadi otak pemeroses terhubung dengan motor DC
smartphone atau ponsel pintar, disebut smartphone sebagai penggerak mekanikal tirai dan modul relay
karena memiliki berbagai macam sensor yang sebagai saklar elektronik motor DC.
menjadikan sebuah ponsel memiliki banyak fitur. Selain mengunakan fitur speech recognition
Salah satu fitur smartphone yang menarik adalah pengendalian tirai juga dapat di control secara otomatis
perintah suara (Speech recognition system) yaitu sistem mengunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor)
yang berfungsi untuk mengubah bahasa lisan menjadi Sensor LDR (Light Dependent Resistor) adalah
bahasa tulisan. Masukan sistem adalah ucapan manusia, komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi
selanjutnya sistem akan mengidentifikasikan kata atau suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga
kalimat yang diucapkan dan menghasilkan teks yang dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik atau Sensor
sesuai dengan apa yang diucapkan. Speech recognition merupakan komponen utama dari suatu tranduser,
bisa digunakan untuk melakukan panggilan atau sedangkan tranduser merupakan sistem yang melengkapi
mengaktifkan satu aplikasi di smartpone. agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang
Speech recognition tidak hanya untuk mngendalikan kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada
fitur atau aplikasi di dalam smartphone tetapi juga dapat keluarannya. Salah satu jenis resistor yang peka terhadap
mngendalikan perangkat di luar smartphone diantaranya perubahan cahaya adalah LDR (Light Dependent
adalah tirai yang dihubungkan dengan papan elektronik Resistor). Resistansi LDR (Light Dependent Resistor)
Arduino. Tirai yang biasanya dibuka dan ditutup secara akan berubah seiring dengan intensitas cahaya yang
manual dengan tangan, kini dapat dikendalikan mengenainya, oleh karena itu tirai akan terbuka secara
otomatis apabila sensor LDR (Light Dependent Resistor) pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi
menerima cahaya. penggunanya".
2. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Permasalahan difokuskan pada : 3.5 Sistem minimum
1. Menggunakan Sensor LDR ( Ligh Independent Menurut kadir (2014) mikrokontroler adalah suatu
Resistor ), untuk menangkap kecerahan cahaya agar system yang mengandung masukan/keluaran, memori
dapat membuka dan menutup tirai. dan prosesor, yang digunakan pada produk seperti mesin
2. Pengendalian dilakukan menggunakan aplikasi cuci, pemutar video, mobil dan telepon. Pada prisipnya
perintah suara pada smartphone berbasis Android mikrokontroler adalah hal-hal yang bersifat berulang dan
versi 2.3 (Gingerbread) atau lebih tinggi dapat berinteraksi dengan dengan peranti peranti
3. Alat ini menggunakan sistem minimum Arduino , dan eksternal seperti sensor ultrasonic untuk megukur jarak
hanya satu smartphone yang dapat terkoneksi. terhadap suatu objek, penerima gps untuk menerima data
4. Pengujian dilakukan menggunakan black box testing posisi kebumian dari satelit, dan motor untuk mengontrol
& White box testing. gerakan pada robot. Sebagai computer yang berukuran
kecil, mikrokontroler cocok untuk diapliaksikan pada
3. BAHAN DAN METODE benda benda yang berukuran kecil misalnya sebagai
Adapun bahan dan metode yang gunakan dalam pengendali pada quadcore ataupun robot.
membangun penelitian ini yaitu:
3.6 Sistem minimum
3.1 Arduino Menurut Immersa Lab (2014), Sistem Minimum
Menurut Kadir (2015) mendefinisikan Arduino Mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling
adalah jenis suatu papan (board) yang berisi sederhana dari sebuah mikrokontroler agar IC
mikrokontroler, dengan perkataan lain arduino dapat mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan diprogram.
disebut sebagai sebuah papan mikrokontroler. Salah satu Dalam aplikasinya sistem minimum sering dihubungkan
papan Arduino yang terkenal adalah Arduino uno. Papan dengan rangkaian elektronik dan rangkaian lain untuk
mikrokontroler ini seukuran kartu kredit, dilengkapi tujuan tertentu. Ada beberapa komponen yang harus
dengan sejumlah pin yang digunakan untuk diperhatikan pada sistem minimum mikrokontroler agar
berkomunikasi dengan peralatan lain. kita mengetahui karakteristik dan dapat menggunakan
sesuai kebutuhan
3.2 Speech recognition
Menurut Waldi (2015) Speech recognition adalah 3.7 Aduino IDE
proses identifikasi suara berdasarkan kata yang Menurut Kadir (2014) Arduino IDE adalah software
diucapkan dengan melakukan konversi sebuah sinyal yang disediakan disitus Arduino.cc yang ditujukan
akustik yang ditangkap oleh audio device (perangkat sebagai perangkat pengembangan sketch yang digunakan
input suara). Speech recognition juga merupakan sistem sebagai program dipapan Arduino. IDE (Integrated
yang digunakan untuk mengenali perintah kata dari suara Development Environment) berarti bentuk alat
manusia dan kemudian diterjemahkan menjadi suatu data pengembangan program yang terintegrasi sehingga
yang dimengerti oleh komputer. Pada saat ini, Sistem ini berbagai keperluan disediakan dan dinyatakan dalam
digunakan untuk menggantikan peranan input dari bentuk antar muka berbasis menu dengan menggunakan
keyboard dan mouse. Arduino IDE, anda bisa menulis sketch, memeriksa ada
kesalahan atau tidak pada sketch dan kemudahan
3.3 Bluetooth HC-06 mengunggah sketch yang sudah terkompilasi dengan
Menurut Dinda (2013) Bluetooth HC-06 merupakan papan arduino
module komunikasi nirkabel pada frekuensi 2.4Ghz
dengan pilihan koneksi bisa sebagai slave ataupun 3.8 Pemrograman C
master. Sangat mudah digunakan dengan mikrokontroller Menurut Prasetya (2012), akar dari bahasa C adalah
untuk membuat aplikasi wireless. Interface yang bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards
digunakan adalah serial RXD, TXD, VCC dan GND. pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide pada Ken
Built in LED sebagai indikator koneks i Bluetooth. Thompson yang kemudian mengembangkan bahasa yang
disebut dengan B pada tahun 1970. Perkembangan
3.4 Handphone selanjutnya dari bahasa B adalah bahasa C yang ditulis
Menurut Intania dkk (2012) Android adalah sistem oleh Dennis Ritchie sekitar tahun 1970-an di Bell
operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat Telephone Laboratories Inc. (sekarang adalah AT&T Bell
seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer Laboratories). Bahasa C pertama kali digunakan pada
tablet. Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, komputer Digital Equipment Corporation PDP-11 yang
pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri menggunakan sistem operasi UNIX. Standar bahasa C
Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, yang asli adalah standar dari UNIX. Sistem operasi,
Inc.), Nick Sears (mantan VP T-Mobile), dan Chris kompiler C dan seluruh program aplikasi UNIX yang
White (kepala desain dan pengembangan antarmuka esensial ditulis dalam bahasa C. Kepopuleran bahasa C
WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler membuat versi-versi dari bahasa ini banyak dibuat untuk
komputer mikro. Untuk membuat versi-versi tersebut
menjadi standar, ANSI (American National Standard membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem
Institutes) membentuk suatu komite (ANSI Committee baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan
X3J11) pada tahun 1983 yang kemudian menetapkan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-
standar ANSI untuk bahasa C. Standar A NSI ini sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet
didasarkan kepada standar UNIX yang diperluas elektronik atau sistem manajemen basis data, yang
masing-masing mampu membuat sebagian dari
3.9 Sensor fitur-fitur sistem yang diinginkan.
Menurut Kadir (2014) Sensor adalah piranti yang 3. Menentukan apakah prototype dapat diterima,
digunakan untuk melakukan suatu pengamatan terhadap pengembang mendemonstrasikan prototype kepada
suatu rangsangan dan mengubahnya ke bentuk suatu para pengguna untuk mengetahui apakah telah
isyarat sehingga bisa diukur. memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah,
Menurut Kadir (2014) Sensor adalah alat yang langkah emapat akan diambil jika tidak, prototype
digunakan untuk mendeteksi dan mengetahui magnitude direvisi dengan mengulang kembali langkah satu,
tertentu. Sensor merupakan jenis transduser yang dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik
digunakan untuk mengubah variasi mekanis, mengenai kebutuhan pengguna.
magnetis,panas,sinar dan kimia menjadi tegangan dan 4. Menggunakan prototype, prototype menjadi sistem
arus listrik. Sensor memegang peranan penting dalam produksi.
mengendalikan proses pabrikasi modern.

3.10 Prototype
Menurut Darmawan (2013:), “Prototype adalah satu
versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide
bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana
sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.”
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat
disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau
sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah
sesuai keinginan sebelum direalisasikan.
Menurut Darmawan (2013), jenis-jenis
Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Prototype Evolusioner (Prototype Evolusionary)
Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki
seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari
sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan
produksi. Jadi satu prototype evolusioner akan menjadi Pembuatan Prototype Evolisioner
sistem aktual.
2. Prototype Persyaratan (Requirement Prototype) 3.11 Driver Motor DC
Dikembangkan sebagai satu cara untuk Menurut Wiyono (2007), Driver motor DC
mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari digunakan untuk menggerakkan motor DC
sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengukapkan menggunakan mikrokontroler. Arus yang mampu
apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau protitipe diterima atau yang dikeluarkan oleh mikrokontroler
persyaratan seiring dengan ditambahkanya fitur-fitur sangat kecil (dalam satuan miliampere) sehingga agar
pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang mikrokontroler dapat menggerakkan motor DC
dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan diperlukan suatu rangkaian driver motor yang mampu
ditentukan, protitipe persyratan telah mencapai tujuannya mengalirkan arus sampai dengan beberapa ampere.
dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan Rangkaian driver motor DC dapat berupa rangkaian
sistem baru. transistor, relay, atau IC ( Integrated Circuit ).
Langkah-langkah pembuatan Prototype
Evolusioner (Prototype Evolutionary) ada empat 3.12 App Inventor
langkah, yaitu : App Inventor adalah aplikasi web sumber terbuka
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. yang awalnya dikembangkan oleh Google, dan saat ini
Pengembang mewawancarai pengguna untuk dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology
mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari (MIT). App Inventor memungkinkan pengguna baru
sistem. untuk memprogram komputer untuk menciptakan
2. Membuat satu prototype. Pengembang aplikasi perangkat lunak bagi sistem operasi Android.
mempergunakan satu alat prototyping atau lebih App Inventor menggunakan antarmuka grafis, serupa
untuk membuat prototype. Contoh dari alat-alat dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan Star Logo
prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi TNG, yang memungkinkan pengguna untuk men-drag-
dan toolkit prototyping. Generator aplikasi and-drop obyek visual untuk menciptakan aplikasi yang
terintegrasi (integrated application generator) bisa dijalankan pada perangkat Android.
adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu
1. Proses kerja alat
4. RANCANGAN SISTEM ATAU APLIKASI Alur kerja alat ialah sensor LDR membaca intensitas
Perancangan Alat kendali tirai otomatis menggunakan cahaya jika intensitas cahaya kurang (gelap) maka
sensor LDR dan kendali perintah suara berbasis Arduino arduino akan memberi perintah ke motor DC untuk
Uno ini menggunakan Flowchart dan Wiring Diagram menutup tirai, jika intensitas cahaya tinggi (terang) maka
sebagai salah satu cara untuk mempermudah dalam Arduino akan memberi perintah ke motor DC untuk
pembuatan kendali ini. membuka tirai, bluetooth HC-06 berfungsi sebagai
penghubung antara smartphone dan arduino untuk
1. Flowchart Alat kendali tirai otomatis menggunakan memberi perintah berupa suara untuk membuka ataupun
sensor LDR dan kendali perintah suara berbasis menutup tirai.
Arduino Uno
Alur Flowchart dimulai dari Menghubungkan 1. Tampilan alat kendali.
Smartphone Android ke Arduino melalui Blutooth jika
terhubung maka dapat melanjutkan ke apliaksi perintah
suara dan mengucapkan perintah suara, mencocokan
perintah suara yang diubah menjadi teks dengan perintah
untuk membuka tirai. Jika perintah benar maka relai
hidup dan tirai terbuka, jika perintah tidak benar maka
akan mencocokan dengan perintah lainnya. Mencocokan
perintah suara yang diubah menjadi teks dengan perintah
untuk menutup tirai. Jika perintah benar maka relai hidup
dan tirai tertutup, jika perintah tidak benar maka ulangi
mengucakan perintah suara. Perintah suara sensor LDR
hidup. Sensol LDR mulai mendeteksi intensitas cahaya
Data dari LDR diinputkan ke Arduino. Jika cahaya
terang, maka sensor LDR akan mengirim data ke
Arduino untuk mengerakan motor driver dan membuka
tirai. Jika cahaya redup, maka sensor LDR akan
mengirim data ke Arduino untuk mengerakan motor
driver dan menutup tirai. Gambar 2. Prototipe Alat Kendali Tirai Otomatis

Gambar 3. Tirai Kondisi Membuka

2. Pembuatan kode program

const int sl = analogRead(A0);


Serial.print(sl, DEC);
Serial.println("");
delay(1000);
if (sl >= 900 && t == 0)
{
tutupdua();
}
else if (sl <= 100 && b==0)
{
Gambar 1. Flowchart Alat Kendali Tirai bukadua();
}
5. IMPLEMENTAS I
Hasil implementasi berdasarkan analisis dan }
perancangan adalah sebagai berikut : }
kb = 0;
Serial.println ("Hijau Buka"); ht = 0;
digitalWrite(IN_3, HIGH); hb = 0;
digitalWrite(IN_4, LOW); t = 0;
delay(2000); b = 1;
driver.full_stop(200);
kt = 0; }
kb = 0; Serial.println("Tirai tutup");
ht = 0; digitalWrite(IN_1, LOW);
hb = 1; digitalWrite(IN_2, HIGH);
t = 0; digitalWrite(IN_4, LOW);
b = 0; digitalWrite(IN_3, HIGH);
} delay(1500);
{ driver.full_stop(200);
Serial.println ("Hijau Tutup"); kt = 0;
digitalWrite(IN_3, LOW); kb = 0;
digitalWrite(IN_4, HIGH); ht = 0;
delay(1500); hb = 0;
driver.full_stop(200);//Serial.println ("Untuk mesin A"); t = 1;
kt = 0; b = 0;
kb = 0; }
ht = 1;
hb = 0;
t = 0;
b = 0;
} 6. KESIMPULAN
Serial.println ("Buka Kuning"); Berdasar hasil identifikasi kebutuhan, perancangan
digitalWrite(IN_1, HIGH); alat, pembuatan alat, evaluasi dan menggunakan alat atau
digitalWrite(IN_2, LOW); implementasi yang telah dilakukan, serta berdasarkan
delay(2000); rumusan masalah yang ada, maka dapat diambil
driver.full_stop(200); beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:
kt = 0; 1. Dengan telah dilakukannya penelitian ini maka
kb = 1; berhasil membuat alat yang dapat mengendalikan
ht = 0; tirai menggunakan perintah suara berbasis Arduino
hb = 0; Uno dengan memanfaatkan dan memaksimalkan fitur
t = 0; smartphone Android yaitu Speech Recognition yang
b = 0; dipadukan dengan sensor LDR (Light Dependent
Resistor).
} 2. Dengan telah dilakukannya penelitian ini maka
{ pengontrolan tirai dari jarak jauh dapat dilakukan dan
Serial.println ("Tutup Kuning"); sensor LDR (Light Dependent Resistor) dapat
digitalWrite(IN_1, LOW); mengidentifikasi keadaan cahaya agar tirai dapat
digitalWrite(IN_2, HIGH); terbuka atau tertutup.
delay(1500);
driver.full_stop(200);//Serial.println ("Untuk mesin A"); 7. SARAN
kt = 1; Sistem ini tidak lepas dari kekurangan dan
kb = 0; kelemahan. Oleh karena itu, penulis memberi beberapa
ht = 0; saran yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
hb = 0; penelitian atau pengembangan selanjutnya, yaitu sebagai
t = 0; berikut:
b = 0; 1. Diharapkan alat ini dapat diakses dengan sensor infra
red dan jaringan internet.
} 2. Diharapkan alat ini memiliki sebuah sistem alarm
Serial.println("Tirai Buka"); sehingga proses pengendalian tirai dapat dijadwalkan.
digitalWrite(IN_1, HIGH); 8. DAFTAR PUSTAKA
digitalWrite(IN_2, LOW);
digitalWrite(IN_4, HIGH); Anniss, Matt. 2014. How Does Voice Recognition
digitalWrite(IN_3, LOW); Work?. New York: Gareth Stevens Publishing.
delay(1500); Arland Suntoro, Fachrul. 2016. Prototipe penjemur
driver.full_stop(200); pakaian otomatis berbasis arduino uno. Skripsi
kt = 0; tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Informatika,
Samarinda: Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Widya Cipta
Dharma.
Artanto, Dian, 2012. Interaksi Arduino dan LabView.
Jakarta: PT Elex media komputindo.
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Dinda, Tisi Calista. 2013 Modul Bluetooth HC-05
Adrduino.
Günther Gridling, Bettina Weiss. 2006. Introduction to
Microcontroller. Vienna: Vienna University of
Technology.
Immersa Lab, 2014. Sistem Minimum Mikrokontroler,
(http://www.immersa-lab.com/sistem-minimum-
mikrokontroler.htm), diakses 5 Oktober 2017.
Intania, dkk. 2012. Sekali Baca Langsung Inget:
Mengupas Lengkap All About Android. Jakarta:
Kuncikom.
Juhara, Zamron P. 2016. Panduan Lengkap
Pemrograman ANDROID. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Kadir, Abdul. 2014. Buku Pintar Pemrograman Arduino.
Yogyakarta: Media kom.
Kadir, Abdul 2011. Panduan Praktis Mempelajari
Aplikasi Mikrokontroller Dan
Pemrogramannya Menggunakan Android,
Andi, D.I Yogyakarta, Indonesia.
Nur Zaini, Mochamad. 2016. Sistem Kendali
Menggunakan Arduino Uno R3 Dengan
Tampilan Web Untuk Mengatur Level Tangki
Air. Skripsi tidak diterbitkan. Jurusan Teknik
Informatika, Samarinda: Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer Widya
Cipta Dharma.
Pahlevi, Riyan Fitrian. 2011, Menginterpresentasikan
Gambar Teknik . Yogyakarta: Modul TKR.
Romei, P. J. 2014. Rancang Bangun Alat Pengontrol
Motor Listrik Menggunakan Suara Manusia
Berbasis Mikrokontroler. E-Journal Teknik
Elektro dan Komputer.
Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak .
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Syahwil. Muhammad, 2013, Panduan Mudah Simulasi
Dan Praktek Mikrokontroler Arduino, Andi.
Wahyu, A. D. Adriansyah, A. dan Hermawan, D. 2016.
Perancangan Aplikasi Voice Command
Recognition Berbasis Android dan Arduino
Uno. Jurnal Teknologi Elektro. Vol : 7 (1)
Waldi, Vernando R. 2015. Kontrol Penerangan Ruangan
menggunakan sensor suara (Speech
Recognition) Berbasis Arduino. Skripsi tidak
diterbitkan. Jurusan Teknik Elektro, Manado:
Politeknik Negeri.

Anda mungkin juga menyukai