Oleh :
Ainun Nindi Anggraeni NIS : 9121/142.010
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis ungkapkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan akhir yang penulis susun ini mungkin
sarat dengan kekurangan dan kelemahan, walaupun telah disusun atas dasar
pengembangan penalaran, dan analisa percobaan dengan berpedoman pada teori-
teori dibidang otomasi khususnya dibidang mikrokontroller. Saran dan kritik yang
bersifat membangun penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan akhir ini.
Akhirnya Penulis berharap laporan akhir ini dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
LAPORAN AKHIR
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 perumusan masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Peneltian
1.5 Metodologi penelitian
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjemur pakaian adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan didalam
kehidupan rumah tangga, dan biasa kita lihat menjemur pakaian sering kita tinggal
bepergian, sehingga kita tidak sempat lagi untuk mengangkat jemuran pada waktu akan
turun hujan ataupun hari sudah malam. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya
sistem kontrol otomatis, dengan cara membuat sistem jemuran otomatis.
Pada pembahasan materi ini ada beberapa permasalahan yang akan saya bahas
adalah sebagai berikut:
Dalam penyusunan laporan ini, pembahasan mengenai sistem alat yang dibuat
dibagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :
2.1 Jemuran
Jemuran adalah tempat menjemur pakaian yang terpapar oleh Matahari
secara langsung dalam bentuk jemuran selalu ada di depan rumah biasanya
menggunakan tali dan kayu sebagai bentuknya. Dalam iklim Tropis ini banyak ibu ibu
rumah tangga kesulitan dalam menjemur karena cuaca yang tidak tentu dan kesibukan
yang selalu banyak . menggunakan jemuran ini sendiri sangat menguras tenaga dalam
pengambilan pakaian juga dengan menaruh jemuran yang sangat tidak efisien.
2.1.1 Cara kerja Jemuran
Bagi ibu-ibu rumah tangga menjemur biasanya di lakukan dalam 2 kondisi menaruh
pakaian yang masih basah dan mengangkat pakaian yang sudah kering atau cuaca yang
tidak menentu seperti di saat hujan dating.
Melakukan perkerjaan ini suguhlah sangat menguras tenaga dalam menjemur pakain
dan mengangkatnya makin ke arah modern sangat banyak cara menjemur pakaian atau
mengeringkan pakaian itu sendiri
Dalam pembuatan jemuran biasa menggunakan kayu dan tali untuk mengkaitkan
pakaian dengan menaruhni bawah terik pnas cahaya matahari.
●
Definisi Arduino Nano adalah suatu papan sirkuit pengembang berukuran
kecil yang didalamnya sudah tersedia mikrokontroler serta mendukung penggunaan breadboard.
Arduino Nano khusus dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech dengan menggunakan
basis mikrokontroler Atmega328 (untuk Arduino Nano V3) atau Atmega168 (untuk Arduino Nano
V2)
Pin PWM 6
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock Speed 16 MHz
Panjang 4,3 cm
Lebar 1,8 cm
Berat 5 gram
Adapun untuk jumlah pin digital pada Arduino Nano yaitu sebanyak 14 pin.
Terhitung dari pin RX0, TX1, D2, dan sampai D13.
Selain itu, ternyata pin input/output digital masih bisa dikelompokkan lagi
berdasarkan fungsi spesifiknya, yaitu:
o Pin Serial
Yaitu Arduino Nano pin yang fungsinya untuk memungkinkan terjadinya
komunikasi serial pada Arduino. Contohnya yaitu pin RX0 dan TX1. RX
berfungsi untuk menerima TTL data serial dan TX berfungsi untuk mengirim
TTL data serial.
o Pin External Interrupt
Yaitu pin yang dapat dikonfigurasikan untuk memicu sebuah interupsi pada
nilai rendah, meningkat, menurun, atau perubahan nilai. Pin yang
termasuk Eksternal Interrupt yaitu pin D2 dan D3.
o Pin LED
Alasan utama mengapa pin 13 disebut pin LED karena fungsi pin ini adalah
untuk menyalakan LED yang terpasang secara built-in di Arduino.
Jumlah pin input analog Arduino Nano berjumlah delapan. Terdiri atas pin A0, A1,
A2, A3, A4, A5, A6, dan A7.
Namun perlu kamu ketahui bahwa diantara delapan pin tersebut ada dua pin yang
memiliki fungsi khusus, yaitu memungkinkan terjadinya komunikasi I2C.
Motor stepper adalah motor yang berbeda dari motor DC biasa dalam
setidaknya ada empat perbedaan penting yaitu.
Rain sensor atau sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi terjadinya
hujan atau tidak. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang
terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal
berupa logika ‘on’ dan ‘off’. Sehingga ketika sensor mendeteksi adanya hujan, wiper mobil
secara otomatis akan berfungsi tanpa harus mengaktifkan saklar manual.
2.5 LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai
hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai
Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi
tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor)
adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi
Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
.
BAB III. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
Dalam perencanaan dan pembuatan alat ini, blok diagram rangkaian yang
akan digunakan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
30
• SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi
SPI. Sebenarnya komunikasi SPI ini tersedia pada hardware, tapi untuk saat belum
didukung dalam bahasa Arduino.
• LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano. LED terhubung ke
pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED menyala, dan ketika pin diset
bernilai LOW, maka LED padam.
Arduino Nano memiliki 8 pin sebagai input analog, diberi label A0 sampai dengan A7, yang
masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default
pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan
untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi analog
Reference. Pin Analog 6 dan 7 tidak dapat digunakan sebagai pin digital. Selain itu juga,
beberapa pin memiliki fungsi yang dikhususkan, yaitu:
• I2C : Pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL). Yang mendukung komunikasi I2C (TWI)
menggunakan perpustakaan Wire.
Masih ada beberapa pin lainnya pada Arduino Nano, yaitu:
• AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi
analogReference().
• RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang)
mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang
menghalangi papan utama Arduino. 2.3.2 Komunikasi
Arduino Nano memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lainnya. ATmega168 dan
ATmega328 menyediakan komunikasi serial UART TTL (5 Volt), yang tersedia pada
pin digital 0 (RX) dan pin 1 (TX). Sebuah chip FTDI FT232RL yang terdapat pada
papan Arduino Nano digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan akan
menyediakan COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi dengan
perangkat lunak pada komputer. Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial
monitor memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino.
LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang
dikirim atau diterima melalui chip FTDI dan koneksi USB yang terhubung melalui USB
komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah perpustakaan
SoftwareSerial memungkinkan komunikasi serial pada beberapa pin digital Nano.
ATmega168 dan ATmega328 juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI.
Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire digunakan untuk
menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, silakan lihat datasheet
ATmega168 atau ATmega328.
33
Rangkaian Driver Unipolar Permanent Magnet And Hybrid
Motor Stepper
Dengan memanfaatkan tahanan yang ada pada air ini, kita bisa membuat sebuah rangkaian
yang peka terhadap tahanan dari air itu sendiri. Rangkaian ini menggunakan buzzer sebagai
indikatornya (suara) jika mendekteksi suatu tahanan seperti air. Dengan bantuan SCR kita
bisa menambahkan triger (pemantik) dalam rangkaian tersebut. Berikut ini skema
rangkaiannya.
36
Gambar 3.2.3 Skema Rangkaian Sensor Air
Daftar Komponen:
1. R1 = 1K ohm (disesuaikan, saya sarankan 58K ohm)
2. R2 = 680 ohm
3. D1 = 1N4004
4. SCR1 = FIR3D (atau yang sejenis)
5. BZ1 = Buzzer
Rangkaian diatas menggunakan SCR sebagai komponen utamanya dalam membuat suatu
triger (pemantik), penggunaan dioda diatas berfungsi untuk menekan induksi dari buzzer,
karena buzzer memiliki kumparan didalamnya. Untuk panel sensor, anda bisa buat sendiri
seperti gambar diatas, bisa menggunakan kawat, atau bahkan menggunakan PCB yang
dilukis secara zig-zag.
R1 pada rangkaian diatas, sangat berperan penting dalam rangkaian diatas. Pasalnya R ini
berfungsi sebagai sensitifitas pada panel sensor tersebut, sehingga anda bisa sesuaikan
sendiri nilainya. Jadi, ketika panel sensor mendekteksi air, maka otomatis aliran listrik akan
terhubung dari + (tegangan) ke Gate SCR diatas, sehingga mengaktifkan rangkaian yang
akhirnya buzzer akan mengeluarkan bunyi yang sangat keras.
Untuk mengatasi masalah ini, kita dapat menggunakan rangkaian sensor LDR untuk mengendalikan
beban berdasarkan intensitas cahaya. Foto-Resistor atau sensor LDR adalah perangkat yang terbuat
dari bahan semikonduktor resistansi tinggi. Artikel ini memberikan gambaran umum tentang apa itu
LDR, rangkaian sensor LDR, dan cara kerja LDR.
37
Kontruksi LDR Sensor Cahaya
Konstruksi LDR mencakup bahan peka cahaya yang ditempatkan pada substrat isolasi seperti
keramik. Bahan ditempatkan dalam bentuk zigzag untuk mendapatkan peringkat daya dan ketahanan
yang dibutuhkan. Area zigzag memisahkan area logam yang ditempatkan menjadi dua wilayah.
Di mana kontak Ohmic dibuat baik di sisi area. Resistansi kontak harus sesedikit mungkin untuk
memastikan bahwa resistansi, terutama bervariasi karena efek cahaya saja. Penggunaan bahan
timbal & kadmium dihindari karena berbahaya bagi lingkungan.
Tetapi, foton dalam cahaya yang datang harus memiliki energi lebih tinggi daripada celah pita
materi untuk membuat elektron melompat dari satu pita ke pita lainnya (valensi hingga konduksi).
38
Karenanya, ketika cahaya memiliki energi yang cukup, lebih banyak elektron yang tertarik pada pita
konduksi yang memiliki nilai dalam sejumlah besar pembawa muatan. Ketika efek dari proses ini
dan aliran arus mulai mengalir lebih banyak, resistansi perangkat berkurang.
Tegangan DC yang diperlukan dari rangkaian LDR disupply dari rangkaian penyearah jembatan
atau baterai. Rangkaian ini mengubah supply AC menjadi DC. Rangkaian penyearah jembatan
menggunakan transformator step-down untuk menurunkan tegangan dari 220v ke 12v. Dioda
dihubungkan dalam bentuk jembatan yang digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC.
Regulator tegangan digunakan untuk mengubah 12v DC-6V DC, dan kemudian, tegangan DC ini
disupply ke seluruh rangkaian. Supply AC 220v untuk penyearah jembatan dan beban harus dijaga
terus menerus untuk operasi berkelanjutan dari rangkaian sensor LDR.
39
Di
waktu pagi, sensor ini memiliki resistansi rendah sekitar 100Ω. Dengan demikian, catu daya
mengalir melalui sensor LDR & ground melalui variabel resistor dan resistor seperti yang
ditunjukkan pada rangkaian sensor LDR di atas.
Hal ini disebabkan oleh resistansi yang ditawarkan oleh sensor LDR di siang hari atau ketika cahaya
jatuh pada sensor LDR, maka itu kurang dibandingkan dengan resistansi dari bagian yang tersisa
dari rangkaian sensor. Kami waspada terhadap prinsip arus, bahwa aliran arus selalu mengalir di
jalur resistansi rendah.
Oleh karena itu, coil relay tidak mendapatkan supply yang cukup untuk diperkuat. Karenanya,
lampu dimatikan di siang hari. Dengan cara yang sama, pada waktu malam hari, resistansi sensor
LDR meningkat ke nilai tinggi (20MΩ). Dengan demikian, karena resistansi yang tinggi dari
resistor, aliran arus rendah atau hampir nol.
Sekarang, aliran arus melalui jalur resistansi rendah sehingga meningkatkan tegangan base transistor
Darlington untuk mencapai lebih dari 1.4v. Ketika transistor Darlington dipicu, coil relay
memperoleh supply yang cukup untuk mendapatkan energi, dan karenanya, lampu beralih di malam
hari.
Untuk lebih memahami konsep ini, di sini kami telah menjelaskan satu proyek yaitu; menghemat
daya lampu jalan yang dikendalikan intensitas menggunakan sensor LDR.
Sistem yang diusulkan dibangun untuk mengatasi kelemahan dari lampu HID saat ini. Sistem yang
diusulkan menentukan penggunaan dioda LED sebagai sumber cahaya dan kontrol intensitas yang
dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Lampu ini mengkonsumsi daya yang lebih kecil serta
masa pakai lampu ini lebih dibandingkan dengan lampu HID konvensional.
Fitur paling penting dari proyek ini adalah, intensitas cahaya dapat dikontrol sesuai dengan
kebutuhan selama waktu malam hari, yang tidak mungkin pada lampu HID. LDR digunakan untuk
mendeteksi cahaya dan hambatan LDR berkurang secara drastis sesuai dengan cahaya di siang hari,
yang terbentuk sebagai sinyal input daya ke pengontrol.
Intensitas cahaya dijaga tetap tinggi pada malam hari, dan karena lalu lintas di jalan cenderung turun
pada jam sibuk, intensitas juga turun secara bertahap hingga pagi hari. Akhirnya lampu LED
dimatikan pada jam 6 pagi, dan berlanjut lagi pada jam 6 sore. Proses ini akan berlanjut.
Selanjutnya, proyek ini dapat dikembangkan dengan mencampurnya dengan panel surya, yang
mengubah intensitas energi matahari menjadi tegangan yang setara dan energi matahari digunakan
untuk memberi makan lampu di jalan raya.
Dengan demikian, ini semua tentang cara kerja LDR dan diagram rangkaian sensor LDR dan
aplikasinya. Kami harap Anda mendapatkan konsep yang lebih baik melalui artikel ini.
3.4 Flowchart
41
42
43
44
45