Anda di halaman 1dari 10

PROTOTYPE SISTEM JEMURAN OTOMATIS BEBASIS ARDUINO SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

(Slamet Sugiarto), (Muhammad Nana A, S.Pd), (Much. Sobri Sungkar, M.Kom)


D3 Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal
Kampus I : Jl. Mataram No. 9 Tegal 52142 Telp. (0283)352000 Fax 353353
Kampus II : Jl. Dewi Sartika No. 71 Tegal 52117 Telp. (0283)350567 Fax 353353
Website : www.poltektegal.ac.id Email : elektro@poltektegal.ac.id

ABSTRAK

Menjemur pakaian adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan didalam kehidupan. dan menjemur
pakaian merupakan pekerjaan rutinitas setiap hari. Proses penjemuran ini dilakukan dengan cara memindahkan
bahan dari tempat penyimpanan ke tempat penjemuran dan pada saat malam hari pakaian yang telah selesai
dijemur kemudian dipindahkan ke tempat penyimpanan kembali, proses ini dirasa kurang efisien karena harus
bekerja dua kali, mulai proses memindahkan bahan dari tempat penyimpanan ke tempat penjemuran dan setelah
menjelang malam hari. Pada proses penjemuran akan mengalami kesulitan apabila pada saat proses mencuci tiba
– tiba hujan, pakaian yang telah dijemur tidak dapat langsung diamankan seketika. Mengamankan jemuran juga
sangat dipengaruhi oleh keberadaan orang yang berjaga, ketika orang yang menjemur sedang melakukan
pekerjaan yang lain, maka tidak ada yang mengangkat pakaian secara langsung ketempat yang terlindung dari
hujan, hal ini menyebabkan pakaian yang sudah mulai kering menjadi basah lagi ,menyebabkan kerugian karena
harus melakukan usaha tersebut dua kali.
Kelemahan dari penjemuran matahari adalah bila malam hari atau cuaca tidak mendukung, seperti
mendung atau turun hujan maka proses penjemuran tidak dapat dilakukan. Dengan keadaan yang sering dialami
oleh masyarakat tersebut saya bermaksud untuk membuat inovasi pada jemuran yang selama ini dikerjakan
secara manual yang membutuhkan tenaga manusia. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya
pengembangan sistem kontrol otomatis. Dengan cara membuat pengembangan sistem jemuran pakaian otomatis
menggunakan ber kembangan teknologi mikrokontroler arduino. maka jemuran dapat dikontrol dengan program
arduino. Saat ini penerapan sensor untuk memudahkan pekerjaan manusia semakin meningkat. Salah satunya
ialah penggunaan sensor LDR dan sensor hujan yang di aplikasikan pada sistem jemuran pakaian otomatis.
Mikrokontroler Arduino akan menerima sinyal dari sensor tersebut , lalu memberikan perintah pada motor DC
untuk memasukan atau mengeluarkan pakaian pada kondisi tertentu.

Kata Kunci: Sensor LDR, Sensor Hujan, Motor DC, Arduino Uno, Blower, LED

I. PENDAHULUAN mikrokontroler arduino. Dalam perancangan


A. Latar Belakang implementasi sistem jemuran pakaian otomatis
Menjemur pakaian adalah salah satu masalah – masalah yang dipecahkan adalah
kegiatan yang sering dilakukan didalam meliputi sistem pengendali jemuran, arsitektur
kehidupan manusia, dan biasanya menjemur perangkat keras, perangkat elektronik dan
pakaian sering kita tinggal berpergian, mekanik dari keterangan diatas dipadukan
sehingga kita tidak sempat untuk mengangkat untuk merealisasi sistem pengendalian jemuran
jemuran pada waktu akan turun hujan. pakaian otomatis.
Pemanasan global yang sekarang ini terjadi Berdasarkan permasalahan yang telah
mengakibatkan cuaca yang sulit ditebak. diuraikan diatas, Maka dalam Tugas Akhir ini
Sehingga terjadi perubahan secara tiba – tiba akan dibuat laporan dengan judul
dari panas menjadi hujan ataupun sebaliknya “PROTOTYPE SISTEM JEMURAN
sehingga kegiatan menjemur pakaian menjadi OTOMATIS BEBASIS ARDUINO SEBAGAI
terganggu. MEDIA PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu HARAPAN BERSAMA TEGAL”. Adapun
adanya pengembangan sistem kontrol alasan pengambilan judul tersebut selain untuk
otomatis. Dengan cara membuat membantu pihak Politeknik Harapan Bersama
pengembangan sistem jemuran otomatis Tegal dalam upaya penghematan, salah
menggunakan sensor LDR, sensor hujan dan satunya adalah untuk bahan pembelajaran bagi

vi
Mahasiswa khususnya Mahasiswa Politeknik Menurut Heri Andrianto dan Aan
Harapan Bersama yang berkeinginan Darmawan dalam bukunya yang berjudul
mengetahui ilmu kelistrikan. “ARDUINO” Mikrokontroler (pengendali
mikro) pada suatu rangkaian elektronik
berfungsi sebagai pengendali yang mengatur
B. Identifikasi Masalah jalannya proses kerja dari rangkaian elektronik.
Berdasarkan latar belakang masalah Di dalam sebuah IC mikrokontroler terdapar
yang telah dikemukakan diatas, masalah dapat sebuah CPU, memori, port input/ouput, timer,
di identifikasikan sebagai berikut: saluran komunikasi serial dan paralel, ADC,
1. Perlu adanya inovasi pada jemuran pakaian dll. Mikrokontroler Digunakan dalam
yang selama ini digunakan di masyarakat. elektronik modern, seperti : sistem manajemen
2. Cara menjemur pakaian yang masih manual mesin mobil, keyboard computer, instrument
di masyarakat. pengukuran elektronik (seperti multimeter
3. Tidak adanya bahan praktik berupa trainer digital, synthesizer frekuensi, dan osiloskop),
prototype mikrokontroler di laboratorium televise radio, telepon digital, robot, system
D3 teknik elektronika. otomasi, sistem akusisi data, dll.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan yaitu bagaimanakah
membuat prototype jemuran pakaian otomatis
berbasis arduino agar penjemuran pakaian
efektif dan efisien sekaligus sebagai media
pembelajaran di Politeknik Harapan Bersama
Tegal. Gambar 3.1. intel 4004

B. Ardino Uno
D. Pembatasan Masalah Arduino Uno R3 dengan ATmega328P
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu mempunyai 14 digital input/output (6 di
luas dari maksud dan tujuan dalam penyusunan
antaranya dapat digunakan untuk PWM
Tugas Akhir, maka dibatasi pokok
permasalahan pada: Perencanaan dan output), 6 analog input, 16 Mhz crystal
pembuatan jemuran pakaian otomatis berbasis oscillator, USB connection, power jack, ICSP
arduino. header, dan reset button. Skema Arduino Uno
R3 didasarkan pada blog diagram dari
E. Tujuan mikrokontroler jenis AVR ATmega328.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah : Komponen utama di dalam papan Arduino
1. Menerapkan ilmu pada saat di bangku
adalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan
kuliah sehingga bermanfaat bagi diri sendiri
dan orang lain. merek ATmega yang dibuat oleh perusahaan
2. Merancang dan memahami cara membuat Atmel Corporation. Skema Arduino Uno R3
sistem jemuran pakaian otomatis berbasis dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
mikrokontroler arduino.
3. Belajar bagaimana cara memprogram suatu
alat yang berbasis mikrokontroler dengan
bahasa basic.
4. Sebagai media pembelajaran di program
studi DIII teknik elektro.

II. LANDASAN TEORI


A. Mikrokontroler
Gambar 3.2. Arduino Uno

vii
C. LDR (Light dependent resistor) E. Motor DC
Light Dependent Resistor atau yang Motor listrik merupakan perangkat
biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang elektromagnetis yang mengubah energi listrik
nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang menjadi energi mekanik. Motor DC
diterima oleh komponen tersebut. Biasa memerlukan suplai tegangan yang searah pada
digunakan sebagai detektor cahaya atau kumparan medan untuk diubah menjadi energi
pengukur besaran konversi cahaya. LDR, mekanik. Bagian utama motor DC adalah
terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang stator dan rotor dimana kumparan medan pada
mempunyai dua buah elektroda pada motor DC disebut stator (bagian yang tidak
permukaannya. Pada saat gelap atau cahaya berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor
redup, bahan dari cakram tersebut (bagian yang berputar).
menghasilkan elektron bebas dengan jumlah
yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit
elektron untuk mengangkut muatan elektrik.
Artinya pada saat cahaya redup.

Gambar 3.3. bentuk fsik LDR.

F. LCD (Liquid Cristal Display)


Display elektronik adalah salah satu
Gambar 3.3. bentuk fsik LDR. komponen elektronika yang berfungsi sebagai
tampilan suatu data, baik karakter, huruf
ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display)
D. Sensor huajan adalah salah satu jenis display elektronik yang
Sensor hujan bisa juga disebut sensor dibuat dengan teknologi CMOS logic yang
air, fungsi dari sensor ini adalah mendeteksi bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
adanya air .sensor ini menggunakan elektroda tetapi memantulkan cahaya yang ada di
sebagai detektor atau pendeteksi airnya. Cara sekelilingnya terhadap front-lit atau
kerja dari sensor hujan ini pada saat air hujan mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD
(Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai
mengenai panel sensor, maka akan terjadi penampil data baik dalam bentuk karakter,
proses elektrolisasi oleh air hujan tersebut huruf, angka ataupun grafik.
karena air hujan termasuk kedalam cairan
elektrolit yaitu cairan yang dapat
menghantarkan arus listrik, meskipun sangat
kecil dan proses ini akan menyebabkan
keadaan aktif yang akan mengaktifkan relay
.

Gambar 3.17. LCD.

G. Relay
Relay adalah komponen elektronika
yang berupa saklar atau switch elektrik yang
dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga
Gambar 3.6. Bentuk fisik sensor huajan. biasa disebut sebagai komponen

viii
electromechanical atau elektromekanikal yang I. Push button
terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau Push Button Switch (saklar tombol
elektromagnet dan kontak saklar atau tekan) adalah perangkat atau saklar sederhana
mekanikal. Komponen relay menggunakan yang berfungsi untuk menghubungkan atau
prinsip elektromagnetik sebagai penggerak memutuskan aliran arus listrik dengan sistem
kontak saklar, sehingga dengan menggunakan kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem
arus listrik yang kecil atau low power, dapat kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja
menghantarkan arus listrik yang yang memiliki sebagai device penghubung atau pemutus
tegangan lebih tinggi. Berikut adalah gambar aliran arus listrik, saat tombol ditekan, dan saat
dari komponen relay. tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar
akan kembali pada kondisi normal.

Gambar 3.18. Lampu indikator

H. Limits switch Gambar 3.16. Push button


Limit Switch merupakan jenis saklar
yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi
J. Sofware IDE Arduino
menggantikan tombol. Prinsip kerja limit
switch sama seperti saklar Push ON yaitu Software IDE Arduino adalah
hanya akan menghubung pada saat katupnya pengendali mikro single-board yang bersifat
ditekan pada batas penekanan tertentu yang open-source, diturunkan dari platform wiring,
telah ditentukan dan akan memutus saat saat dirancang untuk memudahkan penggunaan
katup tidak ditekan. Limit Switch termasuk elektronik dalam berbagai bidang, hardware-
dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor nya menggunakan prosesor Atmel AVR dan
yang akan memberikan perubahan elektrik saat software-nya memiliki bahasa pemrograman
terjadi perubahan mekanik pada sensor C++ yang sederhana dan fungsi – fungsinya
tersebut. Penerapan dari Limit Switch adalah yang lengkap, sehingga Arduino mudah
sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang dipelajari.
bergerak.

Gambar 3.14. Limits switch


Gambar 3.17. Software IDE Arduino

ix
K. Power supply keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
Power supply atau catu daya adalah semikonduktor. Warna – warna cahaya yang
sebuah peralatan penyedia tegangan atau dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis
sumber daya untuk peralatan elektronika bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang LED juga dapat memancarkan sinar
tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik inframerah yang tidak tampak oleh mata
ke level yang diinginkan sehingga berimplikasi seperti yang sering kita jumpai pada Remot
pada pengubahan daya listrik. kontrol TV ataupun remot kontrol perangkat
elektronik lainnya.

Gambar 3.22. Terminal


Gambar 3.22. Terminal

III. PEMBAHASAN
L. Blower/fan A. Identifikasi
Blower adalah mesin atau alat yang Daftar alat
digunakan untuk menaikan atau memperbesar
tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai
pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu. Bila untuk keperluan khusus, blower
kadang – kadang diberi nama lain misalnya
untuk keperluan gas dari dalam oven kokas
disebut dengan nama exhouter. Di industri –
industri kimia alat ini biasanya digunakan
untuk mensirkulasikan gas – gas tertentu
didalam tahap proses – proses secara kimiawi
dikenal dengan nama booster atau circulator
.
Daftar bahan

Gambar 3.22. Blower

M. LED (light emitting diode)


Pengertian LED (Light Emitting Diode)
adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED merupakan

x
Daftar anggaran biaya

Gambar 4.6. Diagram blok

Namun jika genset yang tidak


mempunyai starter motor seperti genset dengan
daya 3500 VA ke bawah, bisa memodifikasi
gensetnya dengan menambahkan starter motor,
accu, relay dan sekering seperti rangkaian di
B. Cara kerja jemuran pakaian otomatis atas.

D. Rangkaian catu daya


Agar alat yang dibuat dapat bekerja
sesuia dengan fungsinya, maka diperlukan
sumber tegagangan listrik sebagai catu daya,
alat ini menggunankan catu daya yang
merubah tegangan bolak – balik (AC) menjadi
tegangan searah (DC). Rangkaian catu daya
yang digunakan medapat sumber tegangan dari
PLN sebesar 220V AC. Tegangan tersebut
kemudian di turunkan menjadi 12V AC
melalui trafo penurun tegangan (step down).
Tegangan 12V AC tersebut kemudian di
searahkan menjadi tegangan DC oleh dioda
bridge.
Gambar 4.7. Flowchart

C. Perancangan diagram blok


Diagram blok sistem merupakan salah
satu bagian terpenting dalam perancangan dan
pembuatan alat ini, karena dari diagram blok
dapat diketahui prinsip kerja keseluruhan
rangkaian. Tujuan lain diagram blok ini adalah
memudahkan proses perancangan dan
pembuatan pada masing – masing bagian,
sehingga akan terbentuk suatu sistem yang
Gambar 4.7. Rangkaian cau daya
sesuai dengan perancangan sebelumnya.

xi
E. Rangkaian driver motor

PIN 11
Rancangan driver motor DC ini

kRPM
+88.8
12V

1N4002
menggunakan modul relay sebagai penggerak

R2
D2

1k
dan menentukan arah putaran motor DC

+5V

2N2222
Q2
RL2
dengan memberikan logika pada dua masukan

12V
L1

+5V
modul relay sehingga pergerakan motor bisa

OUTPUT SENSOR (DO)


SW KELUAR
SW MASUK
dikendalikan . apabila masukan modul relay 1

+88.8
PIN 12
PIN 11
diberikan logika high (1) dan masukan modul

SW KELUAR

SW MASUK
13
12

10
11

9
8

7
6
5
4
3
2
1
0
AREF

PB4/MISO

PB0/ICP1/CLKO

TX PD1/TXD
RX PD0/RXD
PD7/AIN1
~ PD6/AIN0
PD5/T1

~ PD3/INT1
PD2/INT0
PB5/SCK

~PB3/MOSI/OC2A
~ PB2/SS/OC1B
~ PB1/OC1A

PD4/T0/XCK
relay 2 diberikan logika low (0) maka motor

+5V
~
DIGITAL (~PWM)

DC akan bergerak keluar. Sedangkan apabila

RL1

2N2222
Q1
ATMEGA328P-PU
1121

+5V
masukan modul relay 1 diberikan logika low

ARDUINO UNO R3
PC4/ADC4/SDA
PC5/ADC5/SCL
ANALOG IN

1N4002
D1
DUINO1

PC0/ADC0
PC1/ADC1
PC2/ADC2
PC3/ADC3
(0) dan masukan modul relay 2 diberikan

R1
RESET

1k
B1
5V

A0
A1
A2
A3
A4
A5
logika high (1) maka motor DC akan bergerak

PIN 12
masuk.

PCF8574
D7
14
D6

U1
13

RV3
D5
12
D4
11

1k
D3 P7 A2
10 12 3
65% D2 P6 A1
9 11 2
D1 P5 A0
8 10 1
D0 P4
7 9
P3 INT
7 13
E P2
6 6
RW P1 SDA
5 5 15

RV2
RS P0 SCL
4 4 14

1k
VEE
3
49% VDD

LCD1
2

LM016L
VSS
1

Gambar 4.8. Rangkaian jemuran


otomatis

G. Perancangan perangkat lunak


Setelah semua perangkat keras jemuran
pakaian selesai dirakit maka langkah
selanjutnya adalah memasukkan program pada
arduino untuk menjalankan alat jemuran
pakaian sesui dengan yang direncanakan.
Untuk pelaksanaan pemograman maka
ditentukan dulu software aplikasi yang dipakai
kemudian ditentukan juga alamat yang
Gambar 4.8. Rangkaian driver motoran digunakan dalam programnya dengan
mempertimbangkan tipe arduino yang akan
digunakan.
F. Rangkaian jemuran pakaian otomatis
untuk penunjang perakitan jemuran
pakaian otomatis, diperlukan sebuah skematik
atau rangkian sebagai acuan untuk merangkai
sistem tersebut agar sesuai dengan yang
direncanakan, dalam skematik tersebut akan
terlihat jelas bagaimana rangkain alat dan tata
letak pin atau kaki yang harus di rangkai
seperti apa. Perlu adanya gambaran yang
spesifik untuk memahami rangkaian yang akan
dibuat agar bekerja sesuai harapan.
Gambar 4.8. tampilan awal IDE arduino

xii
keluarannya sebesar 3v sampai 4.5v dan LED
indikator mati.

Gambar 4.8. sofware IDE arduino

Gambar 4.8. pengujian sensor hujan

J. Pengujian LDR

Pada sensor ini kita uji dengan


memberika cahaya pada LDR ketika LDR
diberikan cahaya maka tegangan LDR menjadi
5 V dan ketika LDR ditutup atau tidak
Gambar 4.8. penulisan lisating IDE
diberikan cahaya, tegangan akan drop menjadi
arduino
2V – 3V menyesuaikan keadaan sekitar.

H. Implementasi

Pada tahap implemtasi adalah tahap


dimana alat yang dibuat akan akan di uji
bagaimana cara kerja dan penerapan alat
jemuran pakaian otomatis ini. Sebelum
menguji cara kerja alat , kita uji dulu bagian –
bagian alat seperti sensor – sensor , motor DC
, LCD dengan meberika catu daya pada
masing – masing alat.
Gambar 4.8. pengujian sensor hujan
I. Pengujian sensor hujan
Pada pengujian sensor ini, kita uji
dengan cara meneteskan air pada papan sensor K. Pengujian modul relay
hujan, lalu kita ukur tegangan saat sensor aktif Relay disini berguna untuk
dan saat tidak aktif. ketika air menyentuh mengaktifkan blower, lampu dan sebagai
kedua elektroda (tembaga) maka tegangan 5V driver motor DC, yaitu dengan cara memberi
akan terhubung dengan output dan LED catu daya 5V pada modul relay jika relay
indikator menyala dan ketika tidak ada tetesan berfungsi maka LED indicator menyala jika
air tegangan akan berkurang karena air relay rusak maka LED indikator mati.
berfungsi sebagai penghantar, tegangan

xiii
M. Pengujian keseluruhan alat

Proses terakhir pada pebuatan jemuran


pakaian otomatis ini dalah pengujian alat,
berikut adalah hasil pengujian jemuran pakaian
otomatis yang dibuat:

Tabel 4.4. tabel pengujian

Gambar 4.8. pengujian sensor hujan

L. Pengujian LCD 16x2

Pada pengujian LCD 16x2 ini kita beri


tegangan kerja sebesar 5V dan LCD akan
menampilkan kata atau karakter yang kita
inginkan sesuai program yang sudah kita
masuka kedalam board mikrokontroler
arduino.

Gambar 4.8. hasil rangkaian prototype

Gambar 4.8. tamoilan LCD saat hujan

IV. PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang


telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :

1. Perancangan Prototype Sistem jemuran


otomatis Berbasis Arduino ini
Gambar 4.8. tampilan LCD saat malam menggunakan mikrokontroler Arduino
Uno sebagai pengendali mengatur
jalannya proses kerja dari rangkaian
elektronik ini. Komponen yang
digunakan sebagai masukan : sensor
hujan, LDR, limits switch, dan yang
digunakan sebagai keluaran : motor DC,
relay, lampu LED dan blower. Semua
perangkat keras yang digunakan
Gambar 4.8. tampilan LCD saat cerah dihubungkan ke Arduino uno sehingga

xiv
dapat dikontrol sesuai yang di agar untuk penelitian selanjutnya
rencanakan. agar di implementasikan dengan
keadaan yang sebenarnya.
2. Pada perancangan perangkat lunak yaitu 2. Teknologi dalam alat ini hanya
menggunakan Software IDE Arduino. mengguankan sensor hujan dan
Software IDE Arduino adalah LDR. Untuk pembuatan alat
pengendali mikro single-board yang kedepannya dapat dikembangkan
bersifat open-source, diturunkan dari menggunakan teknologi yang lebih
platform wiring, dirancang untuk maju seperti sensor wire, aplikasi
memudahkan penggunaan elektronik android, sms dan teknologi –
dalam berbagai bidang, hardware-nya teknologi yang ada pada masa yang
menggunakan prosesor Atmel AVR dan akan datang.
software-nya memiliki bahasa
pemrograman C++ yang sederhana dan
fungsi – fungsinya yang lengkap, DAFTAR PUSTAKA
sehingga Arduino mudah dipelajari.

3. Pada pembuatan jemuran pakaian Wardoyo, Siswo, Pramudyo Suryo, dan


otomatis berbasis Arduino yang harus Anggoro. 2015 pengantar mikrokontroler dan
dipenuhi oleh sistem ini adalah, ketika aplikasi pada arduino. Yogyakarta: teknosain.
sensor hujan mendeteksi adanya hujan
maka jemuran pakaian dengan otomatis Andriato Heri dan Aan Darmawan. 2016.
masuk lalu mengaktifkan lampu LED Arduino Belajar Cepat Dan pemrograman.
dan blower. Dan ketika mendung/malam Jakarta: Bumi Aksara.
akan terdeteksi oleh LDR, jemuran
masuk, blower dan lampu LED aktif. Kadir Abdul. 2015. From Zero To A
Dan ketika cuaca cerah/siang LDR akan Pro:Arduino. Yogjakarta: Andi.
mendeteksi cahaya matahari, jemuran
keluar, blower dan lampu LED mati. http://www.arduino.cc/en/Main/arduinoBoard
Uno,
4. Sebagai inovasi jemuran pakaian, sistem
jemuran pakaian otomatis ini sangat
http://www.kelas-mikrokontrol.com/e-
membantu dalam proses penjemuran
learning/mikrokontroler/bahasa-pemrograman-
pakaian, menjemur pakaian jadi lebih
arduino.html ,
efektif dan efisien karena dapat
mengamankan pakaian secara otomatis
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-
saat hujan dan malam hari, dan juga
fungsi-relay/
dapat membantu mengeringkan baju
dengan bantuan blower/fan sebagai
http://ecadio.com/mengenal-dan-belajar-
sirkulasi udara dan lampu sebagai
arduino-uno-r3
pemanas buatan.

B. Saran http://staff.ui.ac.id/system/files/users/chairul.h
udaya/material/makalahmotordc.doc
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian yang telah dilakukan, didapatkan
saran sebagai berikut :
1. Sistem pengaman pintu ini masih
dalam skala prototype. Di harapkan

xv

Anda mungkin juga menyukai