Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknika Sains

Volume 07, Nomor 02, 2022

Job Safety Analysis (JSA) Sebagai Upaya Pengendalian Resiko


Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Fabrication Dd PT. Wilmar
Nabati Indonesia

Job Safety Analysis (Jsa) As A Work Accident Risk Control Effort


In Fabrication Work At PT. Wilmar Vegetable Indonesia

Muhammad Dafa Pratama Rahman1*, Efta Dhartikasari Priyana2,


Akhmad Wasiur Rizqi3
1, 2,3
Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik
Email: *dafarahman2001@gmail.com

Abstrak
PT. Wilmar Nabati Indonesia adalah PT yang bergerak dibidang industri pengolahan minyak kelapa sawit. Di
perusahaan tersebut banyak kecelakaan kerja yang terjadi pada para pekerja. Menurut data yang tertera
ditahun 2022 dalam pekerjaan fabrication kecelakaan terbanyak adalah tentang kelalaian para pekerja di PT.
Wilmar Nabati Indonesia yaitu dalam pengerjaan atau proses cutting dari tersayat sampai sobek sehingga
dilakukan penelitian ini oleh penulis untuk mengurangi dan meminimalisir kecelakaan para pekerja yang
berada di fabrication. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur kecelakaan pada setiap kegiatan yang
berada PT. Wilmar Nabati Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan cara menghitung tingkat
kegagalan, lalu menentukan efektifitas yang harus diambil dengan menggunakan metode Job Safety Analysis
(JSA). Hasil penilaian risiko pada masing-masing pekerjaan terdapat satu level risiko yang tertinggi yaitu di
bagian drilling dengan nilai likelihood 3 dan severity 4. Dari Hasil pengendalian risiko pada proses fabrikasi
dapat dilakukan dengan cara pengendalian teknis (memperbaiki atau menambah suatu sarana atau peralatan
teknis seperti penambahan rambu-rambu K3), pengendalian administratif (pengendalian risiko dengan
membuat suatu peraturan, prosedur, instruksi kerja yang lebih aman atau pemeriksaan kesehatan), dan
penggunaan alat pelindung diri. Usulan perbaikan yang dapat diberikan adalah menambahkan beberapa
alat pelindung diri yang sesuai dengan pekerjaan di fabrication yaitu menggunakan sarung tangan, memakai
face shield, fireblanket, apron dan juga kap las dan lain-lain.

Kata kunci: Fabrication, JSA, Kecelakaan Kerja

Abstract

PT. Wilmar Nabati Indonesia is a PT engaged in the palm oil processing industry. In the company many
work accidents that occur to the workers. According to the data listed in 2022, in fabrication work, the most
accidents are due to the negligence of workers at PT. Wilmar Nabati Indonesia, namely in the process of
cutting from being cut to torn, so this research was carried out by the authors to reduce and minimize
accidents for workers who are in fabrication. This research was conducted by measuring accidents in every
activity at PT. Wilmar Nabati Indonesia. Data processing is done by calculating the failure rate, then
determining the effectiveness that must be taken using the Job Safety Analysis (JSA) method. The results of
the risk assessment for each job show that there is one highest level of risk, namely in the drilling section
with a likelihood value of 3 and severity of 4. From the results of risk control in the fabrication process, it
can be carried out by means of technical control (repairing or adding a technical facility or equipment such
as adding K3 signs), administrative control (risk control by making regulations, procedures, work
instructions that are safer or health checks), and the use of personal protective equipment. Proposed
improvements that can be given are adding some personal protective equipment that is suitable for work in
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

fabrication, namely using gloves, wearing face shields, fire blankets, aprons and also welding caps and
others.

Keywords: Fabrication, JSA, Work Accidents

PENDAHULUAN kecelakaan yang berakibat kerugian materi


maupun kerugian jiwa.
Kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Wilmar Nabati adalah perusahaan
perusahaan tak terlepas dari peran manusia manufaktur. Karena pekerjaan utamanya
sebagai sarana manajemen sistem adalah di bidang pembuatan plat baja,
perusahaan. Faktor yang mempengaruhi pekerja terlibat langsung dalam
adanya resiko kecelakaan kerja yaitu APD pengendalian, pemotongan, tumbukan,
yang kurang memadai. Dampak dari penetrasi, pengelasan dan menggambar
kecelakaan kerja juga bermacam-macam pekerjaan berbahaya dengan risiko tinggi
mulai dari kecelakaan ringan seperti kecelakaan kerja. Divisi K3 perusahaan
tersandung sampai kecelakaan besar seperti masih menggunakan dukungan eksternal
kebakaran yang menyebabkan kematian [1]. dan tidak memiliki catatan manajemen yang
Menurut [2], akan terjadi 82.000 tepat untuk kecelakaan kerja dalam proses
kecelakaan pada tahun 2021 di Indonesia. manufaktur. Perusahaan sudah memiliki
Kecelakaan kerja yang terjadi dalam standar integritas minimum untuk APD
hubungan kerja disebut kecelakaan kerja, seperti sarung tangan dan kacamata las,
yaitu kecelakaan yang terjadi selama masker sandblasting khusus, sepatu safety
bekerja, sesaat sebelum berangkat atau dan helm safety. Namun, perusahaan belum
kembali bekerja, sebagai akibat dari menerapkan program khusus untuk
pekerjaan. Dalam hal ini, kecelakaan kerja mengantisipasi dan mengurangi kecelakaan
dapat terjadi karena kondisi berbahaya yang dalam proses manufaktur, sehingga
terkait dengan mesin, lingkungan kerja, program minimal yang dilakukan
proses produksi, sifat pekerjaan dan metode perusahaan adalah briefing keselamatan
kerja. Kecelakaan kerja juga dapat pekerja secara berkala, yang harus
disebabkan oleh perilaku tidak aman dan diadakan.
dalam beberapa kasus dapat disebabkan Memecahkan masalah yang dihadapi
oleh kurangnya pengetahuan dan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh
keterampilan, kekurangan fisik, kelelahan pekerja di PT. Wilmar Nabati Indonesia,
dan keletihan/kemalasan, sikap dan perilaku oleh karena itu penulis menggunakan
yang tidak aman[3]. metode JSA (Job Safety Analysis) untuk
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengidentifikasi dan meminimalkan
(K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan kecelakaan dan cacat dalam pengerjaan
disistem tenaga kerja yang proyek safety line di PT. Wilmar Nabati
berkesinambungan langsung dengan SDM Indonesia.
manusia. K3 tidak hanya penting dalam hal
jaminan dan kesejahteraan sosial para METODE PENELITIAN
pekerja, namun bisa berdampak positif
terhadap dalam produktivitas Untuk melakukan penelitian ini hal
perusahaan[4]. Dengan adanya K3 didalam yang dilakukan penulis yaitu yang pertama
perusahaan bisa meminimalisir kasus melakukan wawancara dengan pekerja PT
WILMAR NABATI INDONESIA di

99
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

bagian fabrikasi mengenai permasalahan yang terakhir adalah Kesimpulan dalam


yang ada dibagian tersebut. Tahap yang tahap ini peneliti membuat sebuah
pertama yaitu dilakukannya identifikasi kesimpulan dari hasil analisa pengolahan
permasalahan yang ada di PT. WILMAR data dengan menggunakan metode JSA.
NABATI INDONESIA yang nantinya
dipecahkan melalui penelitian yang Jenis penelitian yang dilakukan oleh
dilakukan. Dan kemudian merumuskan penulis adalah Job Safety Analysis (JSA),
Suatu konflik yang terjadi di lapangan agar yaitu teknik analisis yang digunakan untuk
penelitian yang dilakukan bisa lancar mengidentifikasi bahaya yang ada dalam
dengan menggunakan tujuan yang pekerjaan dan mengembangkan cara untuk
diinginkan. Perumusan masalah disesuaikan mengurangi risiko kecelakaan (Ilmansyah
dengan kebutuhan di lapangan yaitu untuk et al, 2020). Tujuan metodologi JSA ini
penelitian terhadap K3 dengan adalah untuk mengidentifikasi potensi
menggunakan metode JSA. setelah bahaya dalam setiap aktivitas kerja. JSA
melakukan identifikasi dan perumusan juga digunakan untuk menghilangkan atau
masalah selanjutnya adalah melakukan mencegah bahaya kesehatan dan
penetapan tujuan penelitian, agar peneliti keselamatan kerja dan untuk mendukung
lebih terarah dalam mencari data, solusi dan praktik kerja yang lebih efektif.(Levi, 2017)
kontribusi dalam perusahaan. Tahap
selanjutnya adalah tahap pencarian HASIL DAN PEMBAHASAN
referensi. Bisa dari buku, jurnal, dan kajian
yang sudah ada sebelumnya. Survey Dari pengamatan penulis terhadap apa
lapangan untuk melihat secara langsung yang sebenarnya terjadi, maka dapat
situasi lapangan dalam proses pemeliharaan diidentifikasi bahaya yang melekat pada
Pada tahap pengumpulan data ini, data yang proses manufaktur yang terdiri dari proses
diperlukan untuk memecahkan masalah marking, cutting, grinding, drilling,
data dikumpulkan dalam bentuk data welding dan painting di PT Wilmar Nabati
kecelakaan kerja dan observasi langsung. Indonesia. Sehingga penulis kemudian
Setelah Studi lapangan yaitu penulis dapat menentukan nilai probabilitas dan
melakukan melakukan pengolahan data keparahan untuk menentukan nilai risiko
dengan menggunakan metode Job Safety dan mendapatkan tingkat risiko.
Analisys (JSA) data yang diperoleh dari berikut adalah rumus untuk mencari
proses pengumpulan data, diolah dengan risiko yang ditimbulkan dalam pekerjaan.
pemberian usulan perbaikan dengan JSA
untuk meminimalkan kecelakaan kerja. Dan Risk = likelihood x severity

Tabel 1. Hasil Identifikasi Bahaya pada Proses Fabrikasi


Proses Langka Pekerjaan Bahaya Resiko

Pekerja tersayat Lecet, luka


plat baja gores

Pekerja
Menggambar pola Bengkak, lecet,
Marking tersandung plat
pada material luka gores
baja

Pekerja terkena Punggung


cidera punggung keseleo

100
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

Proses Langka Pekerjaan Bahaya Resiko

Pekerja
mengalami
Mengangkat matrial kejang otot saat
Kram,keseleo
kemesin cutting meletakan
material ke
mesin cutting

Tersandung
Mempersiapkan Lecet, bengkak,
kabel mesin
mesin cutting keseleo
Cutting cutting

Tangan pekerja
Lecet luka
terkena mesin
tergores
cutting
Memotong material
sesuai pola yang
sudah di gambar Pekerja
Gangguan
mengalami
pendengaran
kebisingan

Pekerja tersayat Lecet, luka


plat baja gores
Meletakan material
Pekerja tertimpa
ke tempat grinding
material yang
Bengkak
akan
dipindahkan

Pekerja
tersandung Bengkak,
kabel mesin keseleo
Mempersiapkan alat
gerinda
gerinda
Pekerja
Luka bakar
tersengat listrik
Grinding Tangan pekerja Lecet, luka
terkena gerinda tergores,

Pekerja
menghirup debu Sesak nafas,
dari batuk
pemotongan
Menggerinda plat
baja yang sudah Pekerja terkena
dipotong potongan plat
baja yang
Bengkak, lecet
terpental saat
proses
penggerindaan

Pekerja terkena Luka gores


mata pisau

101
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

Proses Langka Pekerjaan Bahaya Resiko

gerinda

Pekerja terjepit Bengkak, lecet,


material patah tulang
Meletakan material
ke mesin drilling
Pekerja terkena
Sakit punggung
cidera punggung

Driling Pekerja
tersandung
Keseleo, lecet
kabel mesin
Melubangi plat drilling

Pekerja terkena Lecet, luka


percikan gram gores

pekerja
Mempersiapkan alat
tersandung Lecet, bengkak
las
kabel las

Pekerja
menghirup asap Sesak nafas
las
Welding
Mengelas semuanya Pekerja terkena Luka bakar,
menjadi satu percikan api las melepuh

Pekerja terkena
Merusak mata
radiasi dari sinar
dan kulit
las

Pekerja
Mengecat seluruh melakukan
Painting Pusing, pingsan
material dengan cat pengecatan
terlalu dekat

Tabel di atas adalah tabel data mengalikan nilai probabilitas dengan


kecelakaan dalam tahun 2021, tabel tesebut tingkat keparahan risiko dari bahaya yang
diambil dari data para pekerja untuk teridentifikasi pada proses manufaktur
meminimalisir kecelakaan kerja di PT untuk menentukan nilai risk rating.
Wilmar nabati Indonesia. Penilaian risiko digunakan untuk
menentukan tingkat risiko dari suatu bahaya
Pengolahan Data dan Penilaian resiko yang teridentifikasi dengan memasukkan
Penilaian risiko dilakukan dengan nilai probabilitas dan keparahan ke dalam
menggunakan pendekatan manajemen matriks risiko.
risiko. Hal ini dilakukan dengan cara

Tabel 2. Pengendalian dan penilaian risiko pada proses fabrikasi


Langkah- Deskripsi Residual
Pengendalian
Langkah Bahaya dan Risk

102
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

Pekerjaan / Risiko Cx
Aktivitas C L
L
*Tangan *Menggunakan sarung tangan
terjepit/tergores APD standart, menggunakan
saat metode penempatan &
1. Persiapan mempersiapkan pemindahan material dan
peralatan & material & peralatan dengan benar, diletakan
2 3 6
material peralatan pada area yang di izinkan

* Tertimpa *Tidak melakukan pengangkatan


material. material melebihi kapasitas beban
angkat manusia tidak lebih 40 kg
*Menggunakan sarung tangan

*Koordinasi & toolbox meeting

*Tidak mengangkat material


melebihi kapasitas alat, cainblok/
*Tangan terjepit
tambang layak pakai, rigger
saat
mempersiapkan
* kompeten, memastikan tidak
2. Fabrication material
ada lalu lalang orang di bawah
dan installation
saat pengangkatan matrial 3 4 12
*Terjepit saat
setting matrial
*Menggunakan sarung tangan
baja
APD standart, menggunakan
metode fabrikasi & instalation
dengan benar

*Koordinasi & menggunakan


peralatan yang layak dan sesuai

*Safety briefing
*pekerja memahami SOP
penggunaan gerinda , hanya
menggunakan Gerinda sudah
lulus inspeksi & dilengkapi
dengan coverdisk

*Memastikan Pekerja yang


melakukan aktifitas grinda
kompeten, Menggunakan batu
gerindan dan memasang sesuai
dan benar
*Batu gerinda
3. Grinding
pecah
*Cleaning sebelum bekerja, 3 4 12
memakai face shield, sarung
*Percikan api
tangan, APD standart, Proteksi
bahan mudah terbakar serta sedia
fireblanket, APAR & tersedia fire
wacher

* cleaning sisa potongan


material& bekas gram
penggrindaan

* cover percikan api dengan


blanket

103
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

*Memastikan kabel tidak terdapat


sobekan/cacat,ikuti (PUIL)

*Mastikan pekerja menggunakan


baju kerja lengan
panjang/menggunakan apron, kap
las & leather gloves

*Memastikan tabung pada posisi


berdiri, terletak di dalam troli
diikat & inspeksi, pastikan selang
tidak bocor

*Menyediakan fire blanket ,


APAR dan ada fire wacher

*Proteksi bahan mudah terbakar

*Menggunakan apron & cap las

*Installasi kabel
yang tidak
standart

*Radiasi panas

4. Welding / *Tabung gas


Pengelasan bocor 3 4 12

*Sinar dari
pengelasan

*Percikan api

104
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

*Mengikat kuat material dengan


tambang

*Tidak mengangkat beban


melebihi kapasitas manusia/alat

*Material jatuh
dari truck/Pick
UP
5. Transfer
material
*Tertimpa
scaffolding &
material 3 3 9
pengecatan
*Kerusakan
material

*Luka bengkak

105
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

*Menggunakan full body harness


double hook& pastikan scaffolder
kompeten

*Izin pemasangan scaffolding


untuk verifikasi kesesuaian
kontruksi scaffolding

*Pengawasan untuk disiplin


menggunakan safety full body
harness dengan benar dan hok
selalu dikaitkan

* instal scaffolding dengan


metode yang benar
*Terpeleset

*Jatuh dari *Memastikan pijakan pada posisi


yang aman
ketinggian
6. Pemasangan
*Menggunakan sarung tangan, 3 4 12
scaffolding *Tertimpa
material/ terjepit helm, APD standart
material
*Koordinasi, tidak ada pekerja di
bawah & barricade area.

* safety briefing

*Memastikan pijakan pada posisi


*Pekerja naik- yang stabil & aman
turun secara
7. Penggunaan
vertikal tanpa *Scaffolding sudah di inspeksi
scaffolding /
body harness dan layak digunakan 3 4 12
tangga
temporary
*Terjatuh, * menggunakan safety full body
terpeleset harnes dan hok slalu dikaitkan
pada handrail

106
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

*Pijakan kaki yang stabil & aman

*Memastikan life line tersedia &


full body harness selalu dikaitkan
*Pekerja tejatuh
dari dari
*Memastikan tidak ada pekerja di
8. Pekerjaan di ketinggian
bawah, koordinasi yang baik 3 4 12
atas ketinggian
*Material jatuh
*Memastikan cleaning material di
dari atas
ketinggian

*Barricade area bawah dan


memberi sign board
*Zat kimia/ cat

*Terpeleset *Menggunakan APD (sarung


tangan, helmet, safety shoes,
*Pernafasan masker)
terganggu, terjadi
9. Painting 2 3 6
kebakaran *Menjauhkan penempatam cat
dan tiner penetran, peklin dari
*Luka sumber panas/api
bengkak/luka
sobek

*hujan lebat,
angin kencang *pekerjaan dihentikan pekerja
10. Cuaca petir dikomando turun dari ketinggian
3 3 9
kondisi extrim pada saat ada indikasi akan terjadi
*orang terjatuh cuaca extrim
tersambar petir
*Alat kerja
berserakan
*Menggunakan sarung tangan
*Tangan terkena
benda tajam
11. cleaning *Membersihkan area kerja / 5R
2 3 6
area membuang sampah sampai ke tpa
*Lingkungan
kotor

*Luka
sobek/bengkak

HASIL DAN PEMBAHASAN tingkat risiko yang dapat di terima dan di


perlukan pengarahan, tingat risiko sedang
Berdasarkan hasil pengolahan data dimana diperlukan tindakan untuk
didapatkan level risiko pada proses mengurangi risiko.
fabrikasi di PT Wilmar Nabati Indoneesia c. Dalam proses grinding terdapat 7
sebagai berikut: level risiko rendah dan 1 level risiko
a. Dalam proses marking terdapat 3 sedang. tingkat risiko rendah menandakan
level risiko yang termasuk dalam kategori tingkat risiko yang dapat di terima dan di
rendah dimana tingkat risiko rendah perlukan pengarahan, tingat risiko sedang
menandakan tingkat risiko yang dapat di dimana diperlukan tindakan untuk
terima dan diperlukan pengarahan mengurangi risiko.
b. Dalam proses cutting terdapat 2 d. Dalam proses drilling terdapat 3
level risiko rendah dan 2 level risiko level risiko rendah dan 1 level risiko tinggi.
sedang. tingkat risiko rendah menandakan tingkat risiko rendah menandakan tingkat

107
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

risiko yang dapat di terima dan di perlukan for Occupational Safety and Health/
pengarahan, tingkat risiko tinggi NIOSH. Dalam www.cdc.gov. diakses pada
menandakan penanganan harus segera periode desember 2019.
dilakukan
e. Dalam proses welding terdapat 2 [4] OSHA 3071. 2002. Job Hazard
level risiko rendah dan 2 level risiko Analysis. U.S. Department Labor
sedang. tingkat risiko rendah menandakan
[5] Ramli, Soehatman. 2014. Sistem
tingkat risiko yang dapat di terima dan di
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
perlukan pengarahan, tingat risiko sedang
Kerja OHSAS 18001. Dian Rakyat. Jakarta
dimana diperlukan tindakan untuk
mengurangi risiko. [6] Susilo, J leo. Kaho, Riwu Victori. 2018.
f. Dalam proses painting terdapat 1 Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000.
level risiko yang termasuk dalam kategori Jakarta : PT. Grasindo.
rendah dimana tingkat risiko rendah
menandakan tingkat risiko yang dapat di [7] A. S. Mariawati, A. Umyati, and F.
terima dan di perlukan pengarahan Andiyani, “Analisis penerapan keselamatan
kerja menggunakan metode Hazard
KESIMPULAN Identification Risk Assessment (HIRA)
dengan pendekatan Fault Tree Anlysis
Dari Analisa penulis hasil penilaian risiko (FTA),”
pada masing-masing pekerjaan terdapat
satu level risiko yang tertinggi yaitu [8] A. F. Alwi, M. Basuki, and S. Fariya,
dibagian drilling dengan nilai likelihood 3 “Penilaian Risiko K3L Pada Pekerjaan
dan severity 4. Dari Hasil pengendalian Reparasi Kapal Di PT. Dok Dan Perkapalan
risiko pada proses fabrikasi dapat dilakukan Surabaya (Persero) Menggunakan Job
dengan cara pengendalian teknis Safety Analysis (JSA),” Semin. Nas. Kelaut.
(memperbaiki atau menambah suatu sarana XII, no. July, 2017.
atau peralatan teknis seperti penambahan [9] M. A. Umaindra and D. S. Saptadi,
rambu-rambu K3), pengendalian “Identifikasi Dan Analisis Risiko
administratif (pengendalian risiko dengan Kecelakaan Kerja Dengan Metode Jsa (Job
membuat suatu peraturan, prosedur, Safety Analysis) Di Departemen
instruksi kerja yang lebih aman atau Smoothmill PT Ebako Nusantara,” Ind.
pemeriksaan kesehatan), dan penggunaan Eng. Online J., vol. 7, no. 1, 2018.
alat pelindung diri.
[10] D. M. Putri and M. M. Ulkhaq,
DAFTAR PUSTAKA “Penilaian Risiko Keselamatan Kerja Pada
Proses Pembuatan Balok Jembatan Dengan
[1] Buntarto. 2015. Panduan Praktis Metode Job Safety Analysis (JSA),” Ind.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Eng. Online J., vol. 6, no. 4, 2017.
Industri. Pustaka Baru Press. Yogyakarta
[11] W. D. R. Setyawan, Z. Budiono, and
[2] Canadian Center for Occupational Y. Yulianto, “Penilaian Job Safety Analysis
Health and Safety. dalam www. ccohs.ca . Pekerja Bagian Proses Produksi Di PT.
diakses pada periode desember 2019. Sutanto Arifchandra Electronic Kecamatan
Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2018
[3] DEPARTMENT OF HEALTH AND
HUMAN SERVICES Centers for Disease [12] M. Y. BASUKI, “Analisis Potensi
Control and Prevention National Institute Bahaya dengan Menggunakan Metode Job

108
Jurnal Teknika Sains
Volume 07, Nomor 02, 2022

Safety Analysis pada Bengkel Pengelasan di


Daerah Kusumodilagan Surakarta,” 2019.

109

Anda mungkin juga menyukai