ABSTRAK
Dalam sebuah perusahaan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal yang wajib diterapkan
K3 sebagai tolak ukur bahwa perusahaan itu layak untuk melaksanakan produksi secara aman. Tujuan dilakukannya
penelitian ini untuk mengevaluasi dan menganalisa resiko kecelakaan kerja guna mengurangi resiko terjadinya
kecelakaan kerja. Maka dari itu, untuk mengetahui resiko kecelakaan kerja, digunakan metode JSA (Job Safety
Analysis) dimana tahapannya adalah pemilihan pekerjaan yang akan dianalisis, pembagian kerja berdasarkan proses
yang berurutan, menentukan tindakan perbaikan, mengkomsumsikan informasi pada yang lain, follow-up dan review
Job Safety Analysis. Ditemukan bahwa dari hasil wawancara karyawan masih banyak pekerja yang tidak peduli dengan
APD (alat pelindung diri), kurangnya papan himbauan dan belum adanya divisi yang menangani K3. Dan dari analisis
Job Safety Analysis akan ketahuan tingkat risiko dari nilai-nilai hasil perhitungan risk assessment, bahwa ada 7 risiko
yang ditemukan, kemudian dari Dari hasil penilaian risiko maka usulan pengendalian risiko dibuat berdasarkan jenis
risiko yang ada yaitu memasang warning sign disetiap area kerja, menggunakan APD lengkap yang sesuai dengan
standar industry seperti masker, helm, sepatu keselamatan, earplug, pakaian anti api, sabuk keselamatan, sarung tangan,
serta pada operasional boiler yaitu mengganti control valve dan alat ukur level drum (gelas penduga) otomatis.
ABSTRACT
In a company, the implementation of occupational health and safety is mandatory to apply K3 as a benchmark
that the company is eligible to carry out production safely. The purpose of this research is to evaluate and analyze the
risk of work accidents in order to reduce the risk of work accidents. Therefore, to determine the risk of work accidents,
the JSA (Job Safety Analysis) method is used where the stages are the selection of jobs to be analyzed, division of labor
based on sequential processes, determining corrective actions, consuming information on others, follow-up and Job
Safety reviews. analysis. It was found that from the results of employee interviews there were still many workers who
did not care about PPE (personal protective equipment), the lack of warning boards and the absence of a division that
handled K3. And from the Job Safety Analysis analysis, it will be known the level of risk from the values calculated from
the risk assessment, that there are 7 risks found, then from the results of the risk assessment, the risk control proposal is
made based on the types of risks that exist, namely installing warning signs in each work area, using complete PPE in
accordance with industry standards such as masks, helmets, safety shoes, earplugs, fire-resistant clothing, safety belts,
gloves, as well as in boiler operations, namely replacing control valves and automatic drum level gauges.
DOI: https://doi.org/10.47398/iltek.v17i02.14
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
68
ILTEK : Jurnal Teknologi p-ISSN : 1907-0772
Volume 17, Nomor 02, Oktober 2022 e-ISSN : 2721-3447
69
ILTEK : Jurnal Teknologi p-ISSN : 1907-0772
Volume 17, Nomor 02, Oktober 2022 e-ISSN : 2721-3447
HASIL DAN PEMBAHASAN resiko ini merupakan analisis semi kuantitatif dengan
mempertimbangkan konsekuensi, paparan dan
Evaluasi resiko K3 dilakukan dengan kemungkinan dari resiko tersebut. Data didapat dari
menggunakan metode Job Safety Analysis, sehingga hasil wawancara dari pekerja devisi boiler yang
dapat diketahui faktor apa saja yang menyebabkan memenuhi syarat serta observasi dari lapangan serta
terjadinya kecelakaan kerja serta faktor-faktor yang untuk resiko yang ditemukan dari hasil observasi
berpotensi terjadi kecelakaan. Teknik yang digunakan dianalisis berdasarkan sudut pandang peneliti dengan
untuk menganalisis resiko K3 pada devisi boiler pertimbangan-pertimbangan sesuai kenyataan hasil
berdasarkan standarisasi AS/NZS4360, dimana analisis analisis resiko untuk ditunjukkan pada tabel berikut.
Berdasarkan tabel 1, diketahui resiko kecelakaan menggunakan masker, sarung tangan, baju pelindung
kerja yang terdapat pada boiler yaitu meledak,terseret api,helm, dll. Dimana pada area kerja boiler mesin di
cerrier, terjatuh, meledak, gangguan pendengaran, operasikan secara manual sehingga apa bila tidak hati-
terbakar, dan gangguan pernafasan. Hal tersebut terjadi hati saat mengoperasikan maka pekerja beresiko
akibat belum diterapkannya sistem manajemen resiko mengalami kecelakaan seperti pada pengoperasian
sehingga para pekerja belum mengetahui pentingnya APD lengkap, karna pada area tersebut biasa terjadi
K3 dimana masih banyak pekerja yang tidak kebocoran uap.
70
ILTEK : Jurnal Teknologi p-ISSN : 1907-0772
Volume 17, Nomor 02, Oktober 2022 e-ISSN : 2721-3447
Dari hasil analisis resiko menggunakan metode kendalikan dengan cara lain. Hasil evaluasi resiko dapat
analisis semi kuantitatif, maka telah didapat nilai resiko dari dilihat pada tabel 3 setelah mengevaluasi dan memberikan
hasil perkalian nilai konsekuensi, paparan dan kemungkinan rekomendasi secara umum pada setiap resiko pada devisi
nilai resiko tersebut kemudian di bandingkan berdasarkan boiler, kemudian di buat prioritas pengendalian resiko sesuai
kriteria yang ditetapkan mengenai batasan resiko menurut dengan rangking nilai resiko tertinggi.
AS/NZS 4360 1999 dapat diterima, di kurangi atau di
.
3. Hasil Evaluasi Resiko
71
ILTEK : Jurnal Teknologi p-ISSN : 1907-0772
Volume 17, Nomor 02, Oktober 2022 e-ISSN : 2721-3447
Nilai dan
No Rincian Pekerjaan Risiko Kondisi Sekarang Rekomendasi
Kategori Risiko
4. Dumping (gorek Kebakaran 90 Sosialisasi pakaian anti − Memasang warning sign
dapur) Substansial api yang kurang − Selalu memastikan
memadai ketersediaan dan kondisi
APAR siap pakai setiap
saat
− Memakai APD terutama
pakaian anti api
Gangguan 90 − Tidak terpasangnya − Memasang warning sign
Pernafasan Substansial dust colector Instalasi dust collector
− Masker kurang − Menggunakan APD
memenuhi standar (Masker standar industri)
masker industri
Sumber : Data peneliti, 2021
72
ILTEK : Jurnal Teknologi p-ISSN : 1907-0772
Volume 17, Nomor 02, Oktober 2022 e-ISSN : 2721-3447
Ria Mawarni Ayu, S., Sindhuwati, C., & Hardjono. Sukses Indonesia. ILTEK : Jurnal Teknologi,
(2021). Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Risiko 15(01), 47–49.
Pada Stasiun Boiler Di Pt X, Lumajang. Distilat: https://doi.org/10.47398/iltek.v15i01.509
Jurnal Teknologi Separasi, 7(2), 378–384. Ummi, N., Umyati, A., & Rahmawati, R. (2018).
https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.242 Analisis Risiko Keselamatan Dan Kesehatan
Saputra, A., & Ayu Amriani, F. (2021). Data Kerja Menggunakan Metode Analisis Semi
Penelitian. Kuantitatif AS/NZS 4360:1999 Dan
Supriyadi, & Ramdan, F. (2017). Identifikasi Bahaya PUSLITBANG Teknologi Mineral dan BatuBara
Dan Penilaian Risiko Pada Divisi Boiler Pada PT XYZ. Journal Industrial Servicess, 4(1),
Menggunakan Metode Hazard Identification 14–20. https://doi.org/10.36055/jiss.v4i1.4083
Risk Assessment and Risk Control (Hirarc). Utami, R. (2019). Analisis Potensi Bahaya Dengan
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Metode Jsa Pada Pekerjaan Ppsu Di Kelurahan
Health, 1(2). Cempaka Putih Timur Jakarta Tahun 2019.
https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.752 http://repository.binawan.ac.id/id/eprint/258%0A
Suradi, S. (2017). Pengaruh Kecelakaan Kerja http://repository.binawan.ac.id/258/2/K3 -
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pt. RIZQIYATUL UTAMI - 2019 repo.pdf
Maruki International Indonesia. ILTEK : Jurnal Zeinda, E. M., & Hidayat, S. (2016). Work Accident
Teknologi, 12(01), 1692–1695. Risk Assessment in Boiler Operations at PT.
https://doi.org/10.47398/iltek.v12i01.396 Indonesia Power Generating Unit Semarang. The
Suradi, S., Andrie, A., Rizal Reskiadi, M., & Indonesian Journal of Occupational Safety and
Rafsanjani, R. (2020). Penerapan K3 Terhadap Health, 5, 183–191.
Produktifitas Kerja Karyawan Pada PT. Pelangi
73