Alat Pelindung Diri (APD) merupakan seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari kemungkinan adanya paparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008)(1). Penggunaan APD merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak risiko kecelakaan kerja yang mungkin dialami oleh pekerja. Penggunaan APD pada saat bekerja merupakan salah satu perilaku aman yang diterapkan oleh pekerja. Perilaku pekerja terdiri dari dua macam, yaitu perilaku aman dan perilaku tidak aman. Perilaku tidak aman merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. ( MEMBAHAS MENGENAI FAKTOR KECELAKAAN KERJA unsafe action dan unsafe condition ) Kejadian kecelakaan dapat mengakibatkan kerugian baik dari aspek pekerja berupa kondisi luka ringan, berat sampai kematian, sedangkan dari aspek perusahaan dapat terjadi penghentian aktivitas kerja yang bisa menyebabkan kerugian secara financial. Angka kecelakaan kerja diindonesia meningkat antara lain disebabkan karena masih rendahnya tingkat kesadaran pengusaha dan pekerja terhadap pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja. Data kecelakaan kerja di Indonesia menurut BPJAMSOSTEK (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) memperlihatkan bahwa sepanjang Januari hingga September 2021, terdapat 82.000 kasus kecelakaan kerja dan 179 kasus penyakit akibat kerja (2). Masih banyaknya kasus kecelakaan kerja yang terjadi merupakan salah satu alasan perusahaan wajib menerapkan perilaku keselamatan para pekerja termasuk kebijakan tentang kewajiban penggunaan APD pada saat bekerja dan selama berada di area kerja. Salah satu industri yang masih memiliki angka kecelakaan tinggi adalah industri baja, dimana area kerja industri baja memiliki tingkah bahaya dan risiko tinggi terhadap kejadian kecelakaan kerja. PT. Krakatau Steel merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri baja dengan hasil produksinya berupa ( jenis produksi yang dihasilkan ). PT. Krakatau Steel berada dikawasan industri Cilegon yang memiliki luas area kerja… dan jumlah pekerjanya…. Industri baja PT. Krakatau Steel memiliki beberapa sektor kerja, salah satunya adalah bagian workshop. Bagian workshop merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk proses pemotongan baja, pengelasan baja dan lain-lainnya. Proses kerja di bagian workshop memiliki bahaya dan risiko seperti jari terpotong, iritasi mata, tertimpa material baja dan area kerja yang panas. Dari bahaya dan risiko dari bagian workshop ini, pekerja diwajibkan menggunakan beberapa APD diantaranya safety helmet, safety shoes, safety glove, kacamata, rompi keselamatan. Di area pekerja di bagian workshop terdapat bahaya kerja seperti terdapatnya aktivitas pengelasan yang menyebabkan percikan api, alat pemotong baja, tumpukkan baja, sehingga penggunaan APD pada saat bekerja menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Dari uraian tentang proses kerja dan bahaya kerja di bagian workshop PT. Krakatau Steel serta perilaku penggunaan APD pada pekerja maka penelitian ini berfokus pada analisis kesesuaian penggunaan APD dengan permenkertrans no. 8 tahun 2010 pada pekerja bagian workshop di PT. Krakatau Steel.
1.2 Rumusan Masalah
Sebuah pekerjaan sangatlah penting dalam memperhatikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), contohnya pada pekerjaan yang berhubungan dengan ketelitian dalam bertindak dan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan pada pekerja. Munculnya risiko dalam kecelakaan kerja dikarenakan tidak adanya kesadaran pekerja dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana gambaran ketersediaan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 2) Bagaimana gambaran pengawasan penggunaan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 3) Bagaimana gambaran pelatihan penggunaan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 4) Bagaimana gambaran perawatan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 5) Bagaimana gambaran evaluasi penggunaan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan APD menurut Permrnakertrans No. 08 Tahun 2010 pada pekerja di Workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022.
1.2.2 Tujuan Khusus
6) Untuk mengetahui gambaran ketersediaan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 7) Untuk mengetahui gambaran pengawasan penggunaan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 8) Untuk mengetahui gambaran pelatihan penggunaan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 9) Untuk mengetahui gambaran perawatan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 10) Untuk mengetahui gambaran evaluasi penggunaan APD di bagian workshop di PT. Krakatau Steel Tahun 2022. 1.3 Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat bermanfaat bagi kepentingan akademis maupun bidang praktis secara aplikatif. Adapun hal yang diharapkan dari penelitian ini adalah manfaat yang dapat dirasakan bagi peneliti, perusahaan, institusi pendidikan.
1.3.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang aplikatif dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan industri baja, khususnya tentang analisis kesesuaian penggunaan APD menurut Permenakertrans No. 08 Tahun 2010 pada pekerja Workshop di PT. Krakatau Steel serta dapat menerapkan yang didapat dalam lingkungan kerja.
1.3.2 Bagi PT. Krakatau Steel
Mendapatkan informasi dan data mengenai analisis kesesuaian penggunaan APD di PT. Krakatau Steel menurut Permenakertrans No. 08 Tahun 2010 pada pekerja Workshop di PT. Krakatau Steel, sebagai bahan evaluasi yang dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam menyusun program K3, diantaranya dalam upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja melalui penggunaan APD
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi pengetahuan, dokumentasi data penelitian, dan sebagai referansi bagi penelitian yang serupa, serta sebagai wujud peran akademisi dalam penerapan K3 pada perusahaan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membangun jaringan kerjasama antara pihak perusahaan dengan pihak Universitas.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai kesesuaian penggunaan APD menurut Permenakertrans No. 08 Tahun 2010 pada pekerja Workshop di PT. Krakatau Steel. Penelitian ini dilakukan di Workshop di PT. Krakatau Steel, hal ini dikarenakan peneliti ingin mengobservasi kesesuaian penggunaan APD pada saat bekerja di perusahaan industri baja, apakah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Permenakertrans No. 08 Tahun 2010. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa program studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Binawan yang dilaksanakan pada Bulan Februari sampai dengan Bulan Maret Tahun 2022 Penelitian ini dilakukan karena mengingat pentingnya penggunaan APD di PT. Krakatau Steel. Penelitian ini bersifat Deskriptif Komparatif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan menjelaskan kesesuaian penggunaan APD dan gambaran penerapan penggunaan APD di PT. Krakatau Steel. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menilai kondisi aktual mengenai kesesuaian penggunaan APD berdasarkan Standar Permenakertrans No. 08 Tahun 2010 dan penerapan penggunaan APD di PT. Krakatau Steel.
Rianita Puspa Peningkatan Kesadaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3 Proses Pengelasan SMAW Dan Pengenalan Mesin Roller Bending Pada Bengkel Las Desa Puseurjaya PDF
METODE PENGUKURAN TRIANGULASI Triangulasi Adalah Proses Mencari Koordinat Dari Sebuah Titik Dengan Cara Menghitung Panjang Sisi Segitiga Yang Berhadapan Dengan Titik Tersebut