Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Dosen Pengampu

Andhika Mayasari S.T.,M.Eng

Disusun oleh :

Muhammad Sobir Farid: 1894104009

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PENERAPAN
SISTEM KESELAMATAN KERJA/K3 DI BENGKEL AUTO 2000”,tepat pada waktu
yang telah ditentukan.Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan
dan Kesehatan Kerja/K3.
Atas terselesaikannya makalah ini maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penulisan
makalah ini,
2.  Dosen mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3.
3. Serta, semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan penulis maka penulisan makalah ini jauh dari
sempurna,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk perbaikan makalah ini. Besar harapan penulis agar makalah ini
memperoleh nilai yang memuaskan, bahkan sempurna, Amiiin…!!

Mengetahui, Jombang, 13 MEI 2019

Andhika Mayasari S.T.,M.Eng Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
1.4 Sejarah perusahaan ....................................................................................................................6
1.5 Tata Tertib Perusahaan................................................................................................................6
1.6 Pelaksanaan pekerjaan ...............................................................................................................7
2.1 Pelatihan Dasar K3...................................................................................................................12
BAB III.................................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Polistirena


Perkembangan ctual y di Indonesia sekarang ini berlangsung sangat pesat. Proses ctual y
makin cepat dengan berdirinya perusahaan dan tempat kerja yang beraneka ragam. Hal ini diiringi
pula oleh adanya risiko bahaya yang lebih besar dan beraneka ragam karena adanya alih teknologi
dimana penggunaan mesin dan peralatan kerja yang semakin kompleks untuk mendukung proses
produksi sehingga menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

Menurut Kepmenaker 05 (1996), sistem manajemen K3 adalah bagian dari sistem secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
proses, dan sumber daya yang dibutuhkan, bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian,
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. PT.
Astra Internasional Daihatsu Kediri yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
ctual y otomotif, memiliki potensi yang bisa merugikan pekerja seperti : kebakaran, keracunan, dan
kecelakaan kerja.

Potensi bahaya kebakaran di perusahaan disebabkan oleh benda padat bukan logam (ban,
kertas, kayu, ctual ), bahan cair yang mudah terbakar (bensin, minyak, thinner), benda atau barang
yang berhubungan dengan listrik (panel listrik, travo, ctual y), serta benda atau barang logam
(sodium, magnesium, aluminium). Setelah mengetahui dan memahami hal tersebut diatas, maka
diperlukan adanya sosialisasi penerapan K3 yang baik agar tercapai pula produktivitas kerja yang
diinginkan. Kondisi ini terlihat pada saat peneliti melakukan praktek kerja ctual y (Prakerin) di PT.
Astra Internasional Daihatsu Kediri tersebut, yang mana sistem K3 secara ideal berjalan dengan baik.
Selama peneliti melakukan praktek kerja indutri (Prakerin), perusahaan tetap menjalankan sistem K3
sesuai prosedur, tetapi secara ctual peneliti melihat adanya beberapa orang dari mekanik memiliki
kesadaran yang kurang tentang pentingnnya keselamatan dalam bekerja, yang mana berpengaruh
penting terhadap produktivitas kerja dan aspek kesehatan ataupun keselamatan.

4
Kondisi yang sama terlihat pada saat peneliti melakukan observasi pada beberapa bengkel
umum di Kota Kediri, yang mana sistem K3 secara ideal ditetapkan, namun secara ctual kurang
berjalan dengan baik. Perusahaan tetap mengingatkan sistem K3 sesuai prosedur, tapi mekanik kurang
mengindahkan tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja di workshop, yang mana dapat
merugikan diri sendiri dan perusahaan. Keadaan seperti ini sangat mudah di jumpai pada bengkel
umum yang bergerak dibidang otomotif, alasan utama dari beberapa mekanik yaitu kurangnya
sosialisasi atau pembekalan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Karena
pengetahuan yang kurang tentang aspek K3 dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja yang
mempengaruhi kinerja mekanik. Dengan adanya penerapan aspek K3 sangat membantu dalam
menangani permasalahan tersebut. Oleh karena itu keberadaan K3 berupaya untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan pekerja serta lingkungan hidup agar terwujud nuansa kerja yang aman,
sehat dan selamat serta menunjang produktivitas kerja bagi mekanik maupun pada pihak konsumen di
perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah di bengkel auto 2000 pernah terjadi kecelakaan parah saat melakukan
pekerjaan ?
2. Apa bahaya air zurr bagi kesehatan ,apabila terkena kulit dan juga pernapasan?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Agar saat melaksanakan penelitian atau prakerin dapat mengetahui bidang pekerjaan
di bengkel.
2. Mengetahui sistem dasar K3 yang dilaksanakan di bengkel Auto 2000.
3. Mengetahui dan bisa menanggulangi apabila terjadi kecelakaan kerja di bengkel.
4. Mengetahui Aturan-aturan yg hrs dipatuhi dalam bekerja
5. Mengetahui Pencegahan kebakaran & berlatih evakuasi
6. Fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan kerja seperti tempat P3K

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.4. Sejarah Perusahaan


“SEJARAH SINGKAT BENGKEL AUTO2000”
BENGKEL AUTO2000,yang berlokasi di karawang Jawa Barat,merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang jasa transpotasi darat yang pertama kali didirikan di
karawang pada tahun 1996, BENGKEL AUTO2000,mempusatkan seluruh aktifitasnya di
bengkel yang terletak di JL.Raya Rawa Gabus,Dengan mengedepankan prinsip usaha pada
factor :
1.Keselamatan
2.Kelancaran
3.Kenyamanan
4.Kepuasan
1.5. Tata Tertib Perusahaan
Bengkel auto2000 mempunyai tata tertib sebagai berikut :
a.Tidak boleh merokok didalam bengkel
b.menggunakan baju wear pack
c.Tidak boleh berambut gondrong
d.Harus memakai sepatu safety
e.masuk jam 07.00 s/d 17.00
f.Tidak boleh mengambil barang apa saja yang ada di bengkel tanpa seizing orang bengkel.
g.Tidak boleh meminjam kunci sst maupun kunci orang yang ada di bengkel tanpa kartu
pinjaman.
Berdasarkan pengalaman saya selama menjalani prakerin di Auto2000
• Ada beberapa k3 di auto 2000 yang harus di patuhi antara lain :
1. Memakai baju kerja TOYOTA (wear pack)

Fungsi:Untuk melindungi badan dari benda tajam


atau cairan kimia adadisekitar bengkel saat
melakukan service.

6
2. Sepatu safety
Fungsi : Salah satu alat pelindung diri (APD)yang
wajib dipakai oleh mekanik yang
kemungkinan dapat terkena pecahan kaca
,besi ataupun serpihan lainya yang pastinya
sangat membahayakan telapak kaki.

3.Masker
Fungsi : Untuk menyaring debu yang ada pada
kendaraan bermotor saat melakukan
service,Dapat menyaring gas atau
partikel-partikel beracun seperti
timbal dan karbon yang lain.

4. Helm kerja
Fungsi : Untuk melindungi kepala agar tidak
terbentur atau tertimpa benda tajam Dan
juga meminimalisir cedera si mekanik

5.Sarung tangan
Fungsi : Untuk melindungi tangan dari benda- benda
tajam dan juga mencegah cidera saat sedang
melaksanakan pekerjaan

1.6 Adapun pekerjaan yang dilaksanakan yaitu:


1. Tune up dan juga servis berkala
 Sebuah pekerjaan untuk menstandarisasi semua komponen dan sistem pada
kendaraan dan tujan lain yaitu untuk mengembalikan performa mobil
 Mencegah terjadinya berbagai kerusakan mobil
 Melakukan pengecekan beberapa komponen mobil apakah masih sehat atau harus
diganti.
 Dan untuk service berkala suatu kegiatan service yang dilakukan secara berkala
dan sudah terjadwalkan dalam suatu kurun waktu yang relatif cukup lama atau
setelah melewati beberapa kali service rutin .

7
2. Ganti kanvas kopling
• Di karenakan selip kopling kanvas kopling sudah tipis
• Akselerasi lemah
• Mobil kurang bertenaga
• Putaran mesin tinggi
• Terdengar suara gemuruh saat koplin di injak
 Dan APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan juga cukup banyak

3. Pemeriksaan Baterai (Accu) & PENGISIAN ULANG AIR ACCU


• Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
• Pemeriksaan tegangan pada baterai
• Pemeriksaan tutup baterai dan saluran ventilasi
• Pemeriksaan jumlah elektrolit
• Pemeriksaan terminal baterai
• Pemeriksaan kondisi dari kotak baterai
 Maka dalam sistem k3 bengkel saat pengisian disarankan memakai sarung tangan

8
4. Pemeriksaan Sistem Pelumasan
Pembongkaran pada sistem pelumasan dilakukan untuk tujuan mengetahui,
memeriksa, menganalisa komponen pelumasan mesin.
1.      Bak Penampung Oli (Carter

Terletak pada bagian bawah mesin tepatnya yaitu menempel pada blok silinder bagian
bawah.
Cara melepas carter yaitu :
a. Menggunakan potongan plat ke celah antara bak oli dengan blok silinder
b. Buka bak penampung oli
c. Bersihkan bak penampung oli
d.      Pasang gasket dan beri sealent
e.       Pasang baut bak oli dengn kunci momen 2 kg
f.       Periksa kembali bak oli
g.      Periksa baut pembuangan oli

2.      Oil Strainer


Terletak pada bagian bawah bak penampung oli yang terhubung langsung dengan
pompa oli dan berfungsi untuk menyaring kotoran sebelum minyak pelumas terhisap
olehpompa.
Langkah pemeriksaan Oil Strainer :
a.       Bersihkan oil strainer dari kotoran yang menempel
b.      Periksa penyaring dari kondisi pipa oil strainer
Keterangan :
-          Diameter dalam pipa : 15 mm
-          Diameter luar pipa     : 16,3 mm
-          Celah kawat              : 0,5 mm

9
-          Diameter oil strainer :110mm

3.      Pompa Oli


Terletak pada bagian depan blok silinder
A.    Memeriksa Komponen Pompa Oli
Keausan yang dialami pompa minyak akan berakibat timbulnya kelonggaran pada bagian –
bagian tertentu, sehingga pompa tidak bekerja maksimal. Sebelum diperiksa maka komponen
harus dibersihkan. Cara pemeriksaan kebebasan dudukan pompa dengan gir pompa yaitu
dengan menggunakan batang perata dan feller gauge dimana celah tidak boleh dari
spesifikasi.
B.     Memasang Pompa Oli
Pemasangan pompa oli ini tidak asal menempel, pada dudukan untuk gir pompa oli ada titik,
titik itu harus didekatkan dengan titik yang terdapat pada gir pompa oli. Setelah itu pompa oli
bias ditutup dengan covernya dan dibaut. Pemasangan cover pompa oli jangan sampai
terbalik dibagian tekanan oli bagian rendah dan tinggi.

4.      Saringan Oli (Oil Filter)


Berfungsi sebagai penyaring kotoran yang ada pada minyak pelumas. Katup
pembebas dilengkapi pada saringan oli untuk menyalurkan minyak pelumas apabila ada
penyumbatan pada elemen saringan. Bila terjadi pemampatan maka tekanan diluar saringan

oli akan meningkat pada tekanan kurang lebih 1,0 kg/c  di atas tekanan pada tengah
filter. Tekanan ini menyebabkan katup pembebas terbuka, memungkinkan oli mengalir ke
bagian tiap mesin tanpa melalui elemen filter.
Keterangan :
-          Panjang saringan oli        : 110 mm
-          Diameter Saringan oli     : 90 mm
-          Diameter lubang oli        : 5 mm
-          Diameter lubang outlet  : 10 mm

5.      Bagian Mesin yang Memerlukan Pelumasan

10
Bagian Mesin yang Memerlukan Pelumasan adalah bagian – bagian mesin yang
memiliki konsentrasi kerja penuh dengan mekanisme gerakan antar logam.
Komponen yang memerlukan pelumasan :
1.      Crank journal dan Crank pin poros engkol
2.      Pin piston
3.      Dinding silinder dan Piston
4.      Bantalan poros camshaft dan mekanisme katup

6. Pengecekan Pada Oli


  Pengecekan oli yang ada pada carter yaitu dengan cara menggunakan dip stick.
Dengan mengangkat dip stick keatas dan lihat apakah oli berada pada titik minimum atau
maximum, jika berada pada titik minimum maka harus dilakukan pergantian oli. Untuk
kendaraan disarankan menggunakan oli yang SAE nya sesuai dengan kondisi wilayahnya.
Biasanya disarankan menggunakan oli yang mempunyai SAE 10w-40, 20w-50 dan 15w-30.
Dan juga perhatikan API Servicenya, untuk kendaraan jenis mesin besin maka harus
menggunakan oli yang mempunyai API Service dengan huruf awal yaitu “S” dan untuk
mesin diesel maka cari yang huruf awalnya “C”. Semakin jauh huruf kedua dari A dan
mendekati Z maka oli tersebut memiliki kualitas yang bagus.

 Contoh pekerjaan yang dilakukan seorang mekanik dan juga area bengkel yang tetap
aman,nyaman dan tertata.

2.1 PELATIHAN DASAR K3

11
• Pencegahan kebakaran & berlatih evakuasi

• Rincian produk perusahaan

• Berkeliling persil untuk mengidentifikasi tempat fasilitas-fasilitas perusahaan

• Fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan kerja seperti tempat P3K

• Pencegahan kecelakaan

• Aturan2 yg hrs dipatuhi dalam bekerja.

• Siapa yg hrs dihubungi jika ada keraguan

Pencegahan kebakaran & berlatih evakuasi

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah di bengkel auto 2000 pernah terjadi kecelakaan parah saat melakukan
pekerjaan ?
 Pernah sewaktu melakukan pekerjaan berat yaitu turun mesin mekanik tersebut
mengalami kesusahan saat membongkar bagian dalam engine jadi waktu itu
tangannya terjepit dan mengakibatkan pendarahan lalu semua mekanik segera
membantu mekanik yang sedang mengalami kecelakaan kerja tersebut dan segera
mengambil p3K pertolongan pertama untuk munutup pendarahannya agar segera
dibawa kerumah sakit dan setiap mekanik yang mengalami kecelakaan kerja mekanik
mendapat asuransi dan jaminan kesehatan.
2. Apa bahaya air zurr bagi kesehatan ,apabila terkena kulit dan juga pernapasan?

12
 Apabila terkena kulit karena air aki ini mengandung asam sulfat atau H2SO4
yang mengandung elektrolit yang dapat menyimpan serta menghantarkan listrik, oleh
karena itu penggunaan air aki berwarna merah diharuskan pada awal pemakaian. Air
aki ini cukup berbahaya, karena dapat membuat gatal-gatal jika terkena kulit, jika
terkena kain bisa berlubang, dan jika terkena logam dapat menybabkan karat
 Iritasi pernapasan
Air keras sangat berbahaya jika dihirup, kecuali dipanaskan. Selain itu, air zurr dapat
menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan. Selain itu, ada juga ancaman
akumulasi cairan di paru-paru akibat air keras/zurr. Gejalanya mungkin bisa batuk,
sesak napas dan sesak di dada

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk
menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan
keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis
dan emosional.

DAFTAR PUSTAKA
http://kaniacunil15.blogspot.co.id/2014/08/contoh-laporan-kunjungan-industri.html

13
http://www.academia.edu/5014288/Revisi_-_Laporan_Magang

http://www.academia.edu/6213889/LAPORAN_Kunjungan_Industri

https://www.scribd.com/doc/86619957/Laporan-Hasil-Kunjungan-Industri-Nana

http://smkbtbschool.blogspot.co.id/2015/05/contoh-laporan-kunjungan-industri-di-pt.html

https://www.youtube.com/watch?v=YD2wiYZV-sM

https://temancerdas.wordpress.com/2014/11/24/contoh-laporan-kunjungan-industri-dan-pariwisata-
laporan-perjalanan-ke-bali/

https://www.google.co.id/?
gws_rd=cr,ssl&ei=qDeV9joAsbQ0gSZjK_4Cw#q=pt+astra+toyota+auto+2000

https://www.scribd.com/doc/54118540/PT-Astra-International-Tbk-Toyota-AUTO-2000

14

Anda mungkin juga menyukai