Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)

Laporan ini Disampaikan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Praktek


Kerja Industri (Prakerin) SMK Samudra Nusantara
Tahun Pelajaran 2021/2022

Judul Laporan :
PERBAIKAN SISTEM PENDINGINAN MOBIL

Nama : Muhamad ilfan


Nomor Induk Siswa : 1920.1.130
Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
Kelas : XII TKR 4

Mengetahui/Mengesahkan :

Pembimbing I Pembimbing II

AHMAD,S.Kom DICKI HARSONO,ST

Mengetahui,
Kepala kepala program teknik otomotif
SMK SAMUDRA NUSANTARA

ENGGUN GUMILAR

i
KATA PENGANTAR

Segala Puja dan Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah pada saya sehingga saya bisa melaksanakan Praktek
Kerja Industri (Prakerin) dan dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini disusun berdasarkan pengalaman dan
data-data yang saya peroleh selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di
Bengkel Abadi Jaya dengan judul laporan Perbaikan Sistem Pendinginan Mobil.

Selama mengikuti kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Jurusan Teknik


Kendaraan Ringan (TKR)sampai dengan proses penyelesaian laporan, semua dapat
terlaksana berkat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Jahri Faidi, SH., MH., M. Si, selaku Kepala Sekolah SMK Samudra Nusantara
2. Evi Nurpriharti, S.Pd, selaku Wakil Kepala Bidang Hubungan Industri
3. Enggun Gumilar,S.Pd, selaku Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
4. Bapak Didin, selaku Kepala Bengkel Abadi Jaya
5. Eliya,S.Pd, selaku Wali Kelas XII TKR 4
6. Bapak Suratno Nurul Yatsrif, S.Pdselaku Pembimbing I
7. Bapak Dedi Said,S.Pd, selaku Pembimbing II
8. Ayah dan Ibu selaku orang tua yang mendukung saya
9. Semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja
Industri (Prakerin)

Saya menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, walaupun saya
sudah berusaha semaksimal mungkin dengan saya upaya yang ada dalam diri saya.
Semoga Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak, khususnya pada diri saya dan pembaca pada umumnya.

Cirebon Januari 2022


Penyusun,

MUHAMAD ILFAN

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH………...……………………..……. i

KATA PENGANTAR…………………………………………….……..……. ii

DAFTAR ISI………………...…………………..……………...………........... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...............…………………............……………………………….…1

1.2 Tujuan Prakerin…..................……………………................….…………………….1

1.3 Batasan Masalah ..................………………........……..…….…...…………………..1

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan …………….................................…………………2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori.............................................................…..…….…....…………………...


3

2.2 Dasar Keilmuan…………………………………………………..……………….…..3

2.3 Gambar Kerja ...............................……..………………...............…………………...4

2.4 Alat dan Bahan .......................................………….……….….....…………………...4

2.5 Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil................…...……….…………………………..


5

2.6 Komponen-Komponen Sistem Pendingin Mobil …………...........…………………..6

2.7 Langkah-Langkah Perbaikan Sistem Pendingin Mobil .................………………….10

2.8 Hasil yang Dicapai .........................................................................…………………15

2.9 Perhitungan Biaya ..........................................................................…………………15

iii
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................………………………...……………………….16

3.2 Saran ............................................................................................…………………...16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah kegiatan praktek yang dilakukan di


dunia usaha/industri merupakan praktek yang wajib diikuti oleh siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).

Setiap siswa lulusan SMK dituntut utuk mempunyai suatu keahlian dan siap
kerja, karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak Dunia Usaha/Dunia
Industri. Oleh karena itu diadakan suatu program yaitu dengan melaksanakan
Praktek Kerja Industri (Prakerin), agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai
pengalaman sebelum memasuki Dunia Kerja tersebut secara nyata setelah lulus
sekolah.

Kegiatan ini sebagai wacana untuk lebih memantapkan hasil belajar,


sekaligus memberikan kesempatan pada siswa untuk mendalami dan menghayati
kemampuan hasil belajar pada situasi dan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya.
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) sebagai perwujudan kebijaksanaan
dari “Link and Match” dalam prosesnya dilaksanakan dalam dua tempat yaitu di
sekolah dan dunia usaha atau dunia industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka
peningkatan untuk tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya pada
SMK Samudra Nusantara dalam mencapai tujuan relevasi dengan kebutuhan tenaga
kerja.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu sistem pembelajaran


yang dilakukan diluar proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan pada dunia
usaha/dunia industri. Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (Prakerin) pada
SMK bertujuan untuk:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dalam segala hal


2. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dan dunia kerja
3. Meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia
kerja
4. Mencari pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan dunia kerja
5. Sebagai syarat untuk memenuhi Ujian Sidang Prakerin dan Uji Kompetensi
Kejuruan

1.3 Batasan Masalah

Agar Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini lebih terarah, terfokus
dan tidak meluas, saya membatasi pencarian yaitu Laporan ini hanya membahas
tentang proses Perbaikan Sistem Pendinginan Mobil.

1
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan Tempat


Saya telah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di
Bengkel Abadi Jaya selama 4 bulan, dimulai:

Hari/Tanggal : Selasa, 31 Agustus 2021 s/d jum’at, Desember 2021


Waktu : Pukul 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Bengkel PARAHYANGAN

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori

Sistem pendinginan pada mobil berfungsi untuk menurunkan temperatur pada


mesin yang terjadi dalam proses pembakaran. Proses pembakaran selanjutnya akan
menghasilkan tenaga mekanis yang dapat menggerakkan mesin. Akan tetapi dari
proses pembakaran juga menghasilkan panas yang apabila tidak didinginkan akan
memuai dan merusak komponen dari mesin itu sendiri. Sistem pendinginan
(coolingsystem) adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating
pada mesin agar tetap bekerja secara optimal. Hasil pembakaran pada motor bakar
yang menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23%, sebagian panas keluar menjadi
gas bekas dan sebagian lagi hilang melalui proses pendinginan.

Sistem pendingin berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan


bakar dalam silinder mesin menyalurkan energi panas ke dalam bentuk tenaga
putar. Tetapi energi panas dari bahan bakar tidak sepenuhnya dapat dikonversikan
ke dalam bentuk tenaga. Hanya kurang lebih 25 % dari energi yang dikonversikan
menjadi tenaga. Kurang lebih 45 % dari energi panas hilangmenjadi gas buang atau
gesekan dan 30 % diserap oleh mesin itu sendiri. Panas yang diserap oleh mesin
harus dikeluarkan ke udara sekeliling. Jika tidak maka akan menyebabkan mesin
menjadi kelebihan panas (over heating) dan pada akhirnya rusak. Sistem
pendinginan dipasang untuk mendinginkan mesin agar tidak kelebihan panas.
Pendinginan mesin biasanya menggunakan sistem pendinginan udara atau sistem
pendinginan air.

2.2 Dasar Keilmuan

Mobil termasuk golongan motor bakar, yang mana pasti menghasilkan panas
dari proses pembayarannya. Di samping menghasilkan panas, komponen yang
bergerak umum nya juga akan menimbulkan panas, bila panas ini berlebihan maka
akan sangat merugikan dan bisa menyebabkan kerusakan yang serius.

Hampir setiap benda di dunia ini apabila terkena panas akan terjadi pemuaian
dan sebagian lain akan hancur dan meleleh. Pada umumnya komponen mesin
mobil bahan dasarnya kebanyakan dari bahan alumunium/besi yang memiliki
tingkat pemuaian yang tinggi. Bila panasnya berlebihan maka pemuaiannya pun
juga ikut berlebihan. Pemuaian tersebut akan membuat gesekan dan kerusakan
yang lebih cepat. Selain itu juga akan terjadi pelengkungan pada bagian kepala
silinder karena di akibatkan mesin mengalami over healting yang salah satunya bisa
disebabkan oleh sistem pendingin yang tidak bekerja dengan baik. Akan tetapi jika
terlalu panas atau dingin itu tidak baik, sebaiknya temperatur kerja berada pada
sekitar 80° - 90°C.

3
2.3 Gambar Kerja

2.4 Alat dan Bahan

1. Alat
Alat yang digunakan untuk membongkar radiator mobil adalah sebagai
berikut:
a) Kunci Pas/Ring
b) Obeng (-)(+)
c) Lap
d) Sikat Baja
e) Solder
f) Radiator Cup Tester
g) Kompor
h) Termometer

2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk membersihkan radiator mobil adalah
sebagaiberikut:
a) Cairan Pembersih / Cleaner
b) Air Bersih
c) Majun/Lap
d) Air Radiator

4
2.5 Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil

Pada saat mesin dingin:


Tekanan pada sistem pendingin dipompa oleh pompa air dan bersirkulasi dari
water pump ke water jacket ke by pass hose kembali lagi ke water pump. Karena
pada saat mesin masih dingin dan air pun masih dingin menyebabkan katup
thermost masih tertutup. Pada saat mesin masih dingin, air tidak bersirkulasi
melalui radiator, hal ini bertujuan agar air pendingin dan mesim cepat mencapai
suhu kerja maksimal mengingat bahwa performa mesin juga akan maksimal ketika
mesin itu pada mesin kerjanya, yaitu bukan terlalu dingin atau terlalu panas.

Pada saat mesin panas:


Setelah mesin menjadi panas, kira-kira pada temperatur 85°C thermostat mulai
terbuka dan katup by pass tertutup dalam by pass sirkuit sehingga aliran air
pendingin mengalir dari radiator ke lower hase, ke water pump lalu ke water
jascket kemudian ke upper hose dan kembali ke radiator untuk didinginkan dengan
kipas dan udara yang dihasilkan dari gerakan maju kendaraan itu sendiri.

5
2.6 Komponen-Komponen Sistem Pendingin Mobil

1. Radiator

Radiator pada sistem pendingin adalah untuk mendinginkan cairan pendingin


setelah menyerap panas dari mesin dengan cara membuangnya melalui sirip-sirip
pendingin. Radiator sebagian besarnya terdiri dari upper tank, inti radiator dan
lower tank.

2. Kipas Radiator

Kipas radiator adalah untuk menghembuskan udara ke arah mesin, sehingga


terjadi pendinginan atau mesin menjadi dingin. Banyak yang menganggap bahwa
kipas radiator ini menghembusnya ke arah radiator, tetapi hang sebenarnya adalah
menghembuskannya ke arah mesin dan menghisap udara dari radiator.

6
3. Tutup Radiator

Tutup radiator atau radiator cup adalah untuk menaikan titik didih air dan
menjaganya agar tidah mendidih pada suhu 100°C. Tutup radiator dikenal dua
macam katup, ada katup tekan dan juga katup vacuum. Katup tekan bekerja ketika
mesin panas dimana katup ini akan membuka ketika tekanan didalan radiator naik
sehingga upa air bisa keluar menuju reservoir tank. Sedangkan katup vacuum akan
bekerja bila suhu mesin kembali dingin di dalam radiator akan terjadi kevacuuman
dan katup ini akan membuka dan menghisap air yang ada pada reservoir tank.

4. Pompa Air/Fullpam

Pompa air atau water pump pada sistem pendingin adalah untuk mensirkulasikan
air pendingin ke seluruh sistem pendingin. Pompa air ini biasanya juga digerakkan
oleh v belt bersama-sama dengan kipas pendingin.

7
5. Thermostat

Thermostat pada sistem pendingin adalah untuk mempercepat mesin mencapai


temperatur kerja dengan cara menahan zat pendingin agar tidak bersirkulasi (ke
radiator) dan juga berfungsi untuk membuka saluran pada mesin panas (air
bersirkulasi ke radiator).

6. Reservoir Tank

Reservoir tank gunanya untuk menampung sementara uap air pada saat mesin
panas atau sebagai tangki cadangan.

7. V-belt / Karet

V-belt/Karet berfungsi untuk menggerakkan kipas pendingin (kipas radiator)


dan pompa air.

8
8. Water Jacket

Water jacket merupakan saluran-saluran air pendingin didalam mesin sebagai


jalan air dalam mendinginkan mesin.

9
2.7 Langkah-Langkah Perbaikan Sistem Pendingin Mobil

Langkah-langkah perbaikan/servis sistem pendingin mobil adalah sebagai berikut:


1. Siapkan SST (Special Service Tolls) untuk memeriksa kebocoran sistem
pendinginan air yang umumnya sering disebut Universitas Radiator Perssure
Cooling System Leak Tester.

2. Periksa kapasitas air pendingin pada tangki cadangan (reservoir tank).


Permukaan media pendingin harus berada diantara garis low dan full dalam
keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa
kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis full.

10
3. Lepas tutup radiator. Lapisi tutup radiator dengan lap basah demi keselamatan
dan kemudahan saat bekerja. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus
dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas,
cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.

4. Periksa tutup radiator dengan cara pasang tutup radiator pada radiator cap
tester (alat uji tutup radiator) kemudahan lakukan pemompaan dan ukurlah
tekanan pembukaan katup vacuum. Tekanan pembukaan standar : 0,75 –1,05
kg/cm² dan tekanan pembukaan minimum : 0,6 kg/cm².

11
5. Periksa kebocoran pada radiator dengan cara isilah radiator dengan media
pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian
radiator kemudian pompalah radiator cap tester tekanan 1,2 kg/cm², dan
periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada
kebocoran pada radiator atau pada komponen radiator. Oleh karena itu perlu
diperiksa kebocoran pada radiator dan pompa air. Apabila tidak ditemukan
kebocoran maka radiator dalam keadaan normal.

6. Periksa pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan bawah
apabila terjadi kemungkinan bocor kalau perlu diperbaiki atau diganti.
7. Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat saluran air
dengan menggunakan obeng pipih.

12
8. Perhatikan saluran air pendingin, terutama pada sambungan-sambungan antara
radiator dengan radiati hose, antara pompa dengan radiator hose dan
beberapa bagian saluran air pendingin.

9. Jika ditemukan kebocoran pada radiator hose maka perlu dilakukan


penggantian dan jika kebocoran terjadi pada sekitar sambungan maka perlu di
kencangkan klem-klem penguncinya.

13
10. Periksa thermostat, lepas saluran air keluar (selang karet atas) kemudian lepas
tutup rumah thermostat menggunakan kunci ring kemudian keluarkan
thermostat dari tempatnya.

11. Ikat thermostat dengan benang, kemudian celupkan thermostat ke dalam air
dan panaskan air secara bertahap kemudian periksa temperatur pembukaan
katup menggunakan termometer. Temperatur pembukaan katup : 80°- 90°C
jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat
perlu diganti.

14
2.8 Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai dalam kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di


Bengkel PARAHYANGAN, adalah:
1. Menambah pengetahuan di bidang pekerjaan
2. Mengetahui pekerjaan pegawai di Bengjel Abadi Jaya
3. Mampu melaksanakan pekerjaan dalam lingkungan kerja
4. Bisa mengetahui cara bekerja dengan baik dan profesional
5. Menambah wawasan dan pengalaman tentang dunia kerja
6. Mampu beradaptasi dengan pegawai dan pelanggan dengan baik

2.9 Penghitungan Biaya

Rata-rata, biaya service untuk radiator mobil di bengkel resmi berkisar antara
Rp250-400 ribu. Tergantung seberapa parah kerusakan radiator mobil customer.
Berbeda dengan bengkel mobil resmi, untuk harga service radiator di bengkel
umum biasa hanya sekitar Rp175-375 ribuan saja.

Contoh Perhitungan Biaya Servis


No Nama Komponen Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga

1 Thermostat 1 Rp150.000 Rp150.000

2 Klem pengunci 1 Rp25.000 Rp25.000

3 Van - belt 1 Rp75.000 Rp75.000

4 Ppu 10% Rp25.000

5 Jasa Servis Rp150.000

Total Rp375.000

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan kegiatan yang


sangat bermanfaat bagi siswa/siswi dan dapat mengenal lebih jauh
bagaimana bekerja dilapangan sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Sehingga siswa/siswi dapat melihat gambaran mengenai kegiatan bidang
usaha di masa yang akan datang, sehingga siswa/siswi mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.

Pada Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini diperlukan keahlian yang


cukup. Selama saya melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) di Bengkel Abadi Jaya ini, saya merasa senang karena bisa
mendapatkan ilmu yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya serta
memperoleh banyak pengalam kerja.

3.2 Saran

Praktek Kerja Industri (Prakerin) telah terlaksana dengan baik tanpa


ada halangan apapun. Semoga hubungan kerjasama antar SMK Samudra
Nusantara dan Bengkel Abadi Jaya dapat terjalin dengan baik, agar dapat
dilanjutkan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di masa yang akan
datang.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bengkel Abadi Jaya


yang telah bersedia menerima saya untuk melaksanakan kegiatan Praktek
Kerja Industri (Prakerin) yang telah ditugaskan dari sekolah dan saya
ucapkan terimakasih pula kepada seluruh pegawai di Bengkel Abadi Jaya
yang dengan sabar membimbing saya sehingga dapat memahami dan
mengetahui pekerjaan yang dilakukan di Bengkel Abadi Jaya.

Teruntuk adik kelas saran dari saya laksanakan kegiatan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) ini dengan sebaik mungkin agar kalian dapat memperoleh
banyak pengalaman kerja dan bisa dijadikan sebagai bahan untuk terjun ke
dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

Demikianlah penulisan laporan ini dibuat, semoga dapat bermanfaat


khususnya bagi diri saya sendiri dan pembaca pada umumnya. Saya selaku
penyusun laporan mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam penyusunan laporan ini sehingga dapat berjalan
dengan lancar dan baik.

16

Anda mungkin juga menyukai