Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI ALADIN AUTO STATION

disusun oleh :
F TKR 02
A
I
Z
R
I
D
H
O
Y TKR 02
A
N
D
I
P
U
R
N
A
M
A

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI
SMK LPT CIAMIS
JL. Kedung Panjang No. 69 Maleber– Ciamis 46214
Telp./Fax : 0265 – 775244; Email : smklpt-cms@hotmail.com
2023

LEMBAR PERSETUJUAN

Pembimbing Sekolah
Pembimbing I, Pembimbing II,

Asep Dedi, S,ST Keke Rieke Agustina,


S.Pd.

Pembimbing Institusi/Industri

Pembimbing I,

Kusnadi
LEMBAR PENGESAHAN

L
e
m
b
a
r
P
e
n
g
e
s
a
h
a
n
o
l
e
h
D
i
s
a
h
k
a
n
d
i
S
M
K
L
P
T
C
I
A
M
I
S
T
a
n
g
g
a
l
Kepala SMK LPT Ciamis,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa


EVIE SUNDARA, ST
penulis panjatkan NIP. kehadirat Allah

SWT. Atas berkat dan rahmat nya, penulis dapat


menyelesaikan penyusunan laporan praktik kerja lapangan

yang berjudul " Bagaimana Cara Melakukan Tune Up pada

kendaraan?". Sholawat serta salam semoga dilimpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan

tauladan kepada kita umatnya dalam hidup dan kehidupan

mengemban tugas beribadah kepada Allah SWT. Ucapan

terima kasih penulis sampaikan sebagai berikut. segala puji

penulis panjat.

Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat :

Bapak Asep Dedi,ST. selaku pembimbing I yang telah memberikan


bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian laporan
Ibu Keke Rieke Agustina, S.Pd. selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dan penyelesaian laporan ini.
Kepala Teknisi Bengkel mekanik Aladin Auto Station;
Ayah, Ibu dan Keluarga tercinta yang telah memberikan curahan kasih
sayang nya dan tidak henti-hentinya memotivasi penulis selama
menyelesaikan penyusunan laporan pkl.
Seluruh staf dan karyawan Aladin Auto Station
Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat dan berguna
sebagaimana mestinya dan menjadi saran pembelajaran bagi semua
demi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Atas segala
bentuk bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak bernilai amal ibadah
dan mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.Aamiin.

Ciamis, 09 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … i
DAFTAR ISI… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .. ii
DAFTAR GAMBAR … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … iii
BAB I PENDAHULUAN… … … … … … … … … … … … … … … … … ..1
1.1 Latar Belakang Masalah… … … … … … … … … … … … … … 2
1.2 Rumusan Masalah… … … … … … … … … … … … … … … … ..3
1.3 Tujuan Masalah… … … … … … … … … … … … … … … … 4
1.4 Teknik Pengumpulan Data… … … … … … … … … … … … 5
1.5 Sistematika Laporan… … … … … … … … … … … … … … ..6
1.6 Lokasi Objek… … … … … … … … … … … … … … … … … .7
BAB II RUANG LINGKUP OBJEK ................................................. 2
2.1 Sejarah berdirinya Perusahaan .........................................
8
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan… … … … … … … … … … 9

2.2.1 Kepegawaian… … … … … … … … … … … … … … .. 10
2.2.1.1 Pendidikan Kepegawaian… … … … … … .. 11

2.2.1.2 Disiplin Kerja Karyawan… … … … … … … 12


2.3 Peralatan Pendukung Kegiatan… … … … … … … … … … .13
2.4 Penanggulangan Limbah… … … … … … … … … … … … ..14
BAB III LANDASAN TEORI ............................................................ 3
3.1 Pengertian Tune Up… … … … … … … … … … … … … … ..15
3.2 Pemeriksaan Pada Sistem Pelumasan … … … … … … … ..
16
3.3 Pemeriksaan Pada Sistem Pengapian… … … … … … … …
17
3.4 Pembersihan Pada Saringan Udara … ..… … … … … … … 18
3.5 Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar… … … ..… … … … 19
3.6 Pemeriksaan Sistem Pendingin .… … … … … … … … 20
3.7 Manfaat tune up … … … … … … … … … … … … … … .21

BAB IV PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN ..........................3


4.1 Praktik Kerja ...................................................................22
4.1.1 Tahap Persiapan … … … … … … … … … … … … … .23
4.1.2 Tahap Pelaksanaan .. … … … … … … … … … … … .24

4.1.3 Tahap Pengujian… … … … … … … … … … … … … ..25

4.2 Pembahasan Masalah ..… … … … … … … … … … … … … 26

4.2.1 Analisis Persiapan Kerja… … … … … … … … … … .27

4.2.2 Analisis Pelaksanaan Kerja… … … … … … … … … .28


4.2.3 Analisis Pengujian Hasil … … … … … … … … … … 30
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................. 4
5.1 Simpulan… … … … … … … … … … … … … … … … … … ..31
5.2 Saran .… … … … … … … … … … … … … … … … … … … .32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu
penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang
memadukan sistematik dan sinkron antara program pendidikan di
sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah untuk
membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus dari
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) siap terjun dalam dunia kerja.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan
selama 6 (enam) bulan. Khususnya untuk program keahlian Teknik
Kendaraan Ringan (TKR), pihak sekolah telah bekerjasama dengan
perusahaan Bengkel Aladin Auto Station sebagai salah satu tempat
dilaksanakannya Praktek Kerja Industri. Hal ini dilaksanakan dalam
rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara dunia
pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, sekaligus
sebagai syarat untuk mengikuti uji kompetensi (UJIKOM).
Kegiatan penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan etos kerja siswa yang
meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas,
disiplin, dan kerajinan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam
menulis laporan ini penulis mengambil masalah mengenai Tune Up

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam pembuatan laporan ini yaitu


“ Bagaimana cara melakukan tune up pada kendaraan?”
Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengambil masalah tentang cara melakukan


Tune Up pada kendaraan ini diambil bertujuan untuk mengetahui
secara detail cara melakukan Tune Up pada kendaraan.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk menyusun laporan ini penulis berusaha untuk


mengumpulkan informasi perusahaan atau instansi dan hal-hal
yang berhubungan dengan Otomotif dan data-data yang diperoleh
dan hasil prakerin terhadap pembimbing dan staf karyawan, baik
berupa informasi suatu instansi maupun hal-hal yang berhubungan
dengan Otomotif, dan metode yang digunakan yaitu :
Observasi
Bengkel Aladin Auto Station terletak di Jl. Jend. Sudirman
No.221 dan lokasinya sangat strategis.
Wawancara
Untuk metode wawancara kami menanyakan secara langsung
kepada pembimbing dan staf karyawan tentang sejarah
bengkel tersebut beserta materi yang berhubungan dengan
otomotif.
Studi Literatur
Mengambil masalah tentang cara melakukan tune up dengan
tujuan supaya lebih memahami tentang langkah melakukan
tune up
Kerangka Laporan/Sistematika Laporan
Cover
Lembar pengesahan
Lembar persetujuan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar gambar
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Kerangka Laporan/Sistematika Laporan
Lokasi Objek
BAB II. RUANG LINGKUP OBJEK
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan/Industri
2.2 Struktur Organisasi Institusi
2.2.1. Kepegawaian
2.2.1.1 Pendidikan Karyawan
2.2.1.2 Disiplin Kerja Karyawan
2.3 Peralatan Pendukung Kegiatan
2.4 Penanggulangan Limbah
BAB III. LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Tune Up
3.2 Pemeriksaan Pada Sistem Pelumasan
3.3 Pemeriksaan Pada Sistem Pengapian
3.4 Pembersihan Saringan Udara
3.5 Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
3.5 Pemeriksaan Sistem Pendingin
3.7 Manfaat tune up
BAB IV. PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN
4.1 Praktik Kerja
4.1.1. Tahap Persiapan
4.1.2. Tahap Pelaksanaan
4.1.3. Tahap Pengujian
4.2 Pembahasan Masalah
4.2.1. Analisis Persiapan Kerja
4.2.2. Analisis Pelaksanaan Kerja
4.2.3. Analisis Pengujian Hasil

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Saran
Lokasi Objek

Bengkel Aladin Auto Station bertempat di Jl. Jend. Sudirman


No.221 Ciamis, Kec. Ciamis.
BAB II

RUANG LINGKUP OBJEK

Sejarah Berdirinya Perusahaan/Industri

Aladin Auto Station pada awalnya merupakan tempat cuci


mobil yang berdiri pada tahun 2004 dan pada tahun 2006
berkembang menjadi bengkel mobil, pendirinya adalah Bapak Yaya.
Struktur Organisasi Perusahaan
Kepegawaian

Pendidikan Kepegawaian

Pendidikan karyawan di Bengkel Aladin Auto


Station rata-rata lulusan Sekolah Teknik (ST) sehingga
kemampuannya tidak diragukan lagi serta tidak
menimbulkan keraguan bagi konsumen yang ingin
menyervis kendaraan di Bengkel Aladin Auto Station.
Disiplin Kerja Karyawan

Peraturan untuk mendisiplinkan karyawannya,


Bengkel Aladin Auto Station memiliki peraturan
diantaranya yaitu :
Jam Kerja Karyawan yaitu dari :
Hari : Senin s/d Sabtu
Pukul : 07.30 s/d 16.30
Setiap karyawan wajib menjaga kebersihan bengkel.
Setiap karyawan wajib melakukan perawatan
terhadap peralatan.
Setiap karyawan harus memberikan keterangan
apabila tidak masuk kerja.
Peralatan Pendukung Kegiatan
Ada beberapa faktor pendukung yang membantu penyusun
selama melaksanakan kegiatan Prakerin diantaranya :
1. Peralatan SST yang cukup lengkap.
2. Tersedianya layanan EM (

Penanggulangan Limbah

Penanggulangan limbah di Bengkel Aladin Auto Station salah


satunya dengan membuat sistem drainase bengkel, membuat bak
penampung oli bekas, memisahkan jenis-jenis limbah, dan menjual
limbah bekas setiap bulannya.
BAB III

LANDASAN TEORI

Pengertian Tune Up

Sebuah kendaraan terdiri dari sejumlah komponen yang


digunakan untuk beroperasional dalam kurun waktu tertentu
kemampuan maupun fungsional komponen tersebut akan
menurun,hal tersebut dikarenakan terjadinya keausan pada
komponen yang terjadi gesekan atau komponen yang mendapatkan
tekanan,selain itu ada juga beberapa bagian komponen yang perlu
dilakukan penyetelan dan pembersihan. Tune up adalah kegiatan
menyetel ulang, membersihkan, serta mengganti komponen yang
telah rusak atau aus dan melakukan perawatan berkala akibat
penggunaan mobil yang terus menerus. Dengan kata lain tune up
mesin adalah kegiatan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil
pada kinerja mesin yang optimal. Sedangkan pekerjaan yang
dilakukan antara lain adalah menyetel ulang, membersihkan serta
mengganti komponen yang telah rusak atau aus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tune up
mesin antara lain, menyiapkan peralatan yang diperlukan, tempat
kerja atau bengkel yang tentunya harus bersih. Pastikan kabel dari
terminal baterai (accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap (jack
stand) jika kendaraan didongkrak.
Jangan menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur baut
yang susah
dibuka, gunakanlah obeng ketok untuk menghindari mur baut
lecet atau rusak.
Jika diperlukan penggantian spare parts, gantilah dengan spare
parts yang
asli dan sesuai spesifikasi yang dianjurkan.

Pemeriksaan pada sistem pelumasan

Sistem pelumasan merupakan suatu sistem pada mesin

yang berfungsi untuk mensirkulasikan oli mesin supaya oli

mesin dapat melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak.

Oli pelumas yang digunakan kekentalannya harus sesuai

dengan standar SAE (Society of Automotive Engineer) dan

kualitasnya harus sesuai dengan standar API (American

Petroleum Institute). Oli pelumas yang banyak digunakan


pada kendaraan Toyota pada umumnya digunakan oli

mesin dengan standar SAE 15W-30 dan standar API SM.

Pekerjaan Tune Up yang harus digunakan pada sistem

pelumasan mesin adalah:

Pemeriksaan kualitas (mutu) dan kekentalan oli mesin.

Pemeriksaan kualitas dilakukan secara visual dengan

cara melihat warna oli mesin. Apabila warna oli mesin

telah menghitam, maka oli mesin tersebut terdapat

banyak kotoran sehingga oli mesin harus diganti. Pada

kendaraan Toyota, penggantian oli mesin harus

dilakukan setiap 5.000 KM.

Pemeriksaan kuantitas/kecukupan oli mesin.

Pemeriksaan kuantitas oli mesin pada oil pan

dilakukan dengan menggunakan oil dipstick. Jumlah

minyak harus di garis F. jika minyak berada di bawah F

maka minyak pelumas harus ditambah.


3.2 (Pemeriksaan pada sistem pelumasan)

Penggantian Filter Oli.

Oil filter pada mesin harus diganti secara rutin, sebab

kotoran yang tertumpuk di dalam oil filter dapat

menyumbat dan merusak oil filter, sehingga kinerja oil

filter akan memburuk dalam menyaring kotoran pada

oli mesin. Pada kendaraan Toyota, oil filter harus

diganti tiap 10.000 KM atau tiap ganti oli ke 2 dan

kelipatannya..

Pemeriksaan pada Sistem Pengapian


Sistem pengapian pada kendaraan berfungsi untuk

menyediakan nyala api melalui busi untuk membakar campuran

udara - bahan bakar pada akhir langkah kompresi.

Pekerjaan tune up yang dilakukan adalah:

Pemeriksaan baterai.

Pemeriksaan pada baterai terdiri dari pemeriksaan

tegangan baterai, pemeriksaan berat jenis elektrolit, dan

pemeriksaan jumlah elektrolitnya pada baterai jenis basah.

Pemeriksaan tegangan baterai dilakukan dengan

menggunakan AVO meter. Baterai yang baik mempunyai

tegangan normal sebesar 12 volt (2 volt tiap sel), dan

tegangan pengisian baterai maksimal sebesar 14 volt.

Pemeriksaan berat jenis cairan elektrolit (H2SO4) baterai

dilakukan dengan menggunakan hidrometer. Semakin

lama baterai digunakan, berat jenis H2SO4 pada cairan

elektrolit baterai semakin berkurang karena penguapan,

sedangkan kandungan air pada cairan elektrolit semakin


bertambah. Bila hal tersebut terjadi pada baterai, maka

baterai tidak dapat menyimpan arus listrik dengan baik.

Berat jenis cairan elektrolit baterai yang normal adalah

1.25 1,27 pada suhu 20ºC. Pengukuran dilakukan dengan

cara menghisap cairan elektrolit baterai kedalam

hidrometer dengan menekan rubber bulbnya, kemudian

baca hasil pengukuran pada float

3.3 (Pemeriksaan pada sistem pengapian)

Kondisi elektrolit:
Pemeriksaan jumlah elektrolit baterai dilakukan secara

visual dengan melihat apakah ketinggian volume cairan

elektrolit di bawah atau tepat pada garis upper level pada

baterai. Bila berada dibawah garis upper level, maka


tambahkan air suling pada baterai hingga ketinggian tepat

pada garis upper level.

Pemeriksaan busi

Busi merupakan komponen pada sistem pengapian yang

berfungsi untuk memercikkan bunga api melalui

elektronnya pada akhir langkah kompresi. Baik buruknya

kondisi busi akan mempengaruhi sempurna atau tidaknya

suatu proses pembakaran pada mesin.

Pemeriksaan busi dilakukan dengan melihat secara visual

kondisi

elektrodanya melakukan pembersihan ulir dan penyetelan

gap celah antara elektroda dan massa busi menggunakan

feeler gauge busi. Elektroda busi yang masih baik

bentuknya rata atau tidak cacat. Bila bentuknya tidak rata

seperti terpotong ( cacat ), maka elektroda busi tersebut

sudah jelek dan harus diganti. Penggantian busi juga

dilakukan bila elektroda busi sudah hampir habis/terkikis.


3.4 (Pemeriksaan pada busi)

Pembersihan bagian ulir busi dilakukan dengan

menyikatnya menggunakan sikat busi kemudian

menyemprotnya dengan tekanan angin dari kompresor.

Saat melakukan penyikatan ulir busi, hati-hati jangan

sampai merusak bagian elektrodanya.

Penyetelan celah / gap antara elektroda dan massa busi

dilakukan dengan menggunakan feeler gauge busi. Pada

kendaraan Toyota, gap busi Avanza Rush, Agya, Yaris,

Etios, Vios dan Kijang EFI yaitu 1,00 mm, Kijang Innova

1,10 mm, dan Kijang mesin karburator yaitu 0,80 mm.


3.5 (Pemeriksaan pada busi)

Penyetelan Celah Platina dan Sudut Dwell

Penyetelan celah platina dan sudut dwell hanya dilakukan

pada mesin konvensional, sedangkan pada mesin dengan

sistem kontrol elektronik atau EFI tidak dilakukan sebab

mesin EFI tidak lagi menggunakan platina untuk

menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari primer

koil ke massa. Mesin EFI dilengkapi dengan igniter yang

untuk menyalakan percikan bunga api pada busi.

Platina pada mesin konvensional ditempatkan pada

breaker plate distributor. Besarnya celah platina disetel

untuk mendapatkan sudut dwell yang tepat. Sudut dwell

merupakan sudut lamanya platina pada saat posisi celah


platina tertutup. Sudut dwell harus distel hingga

ukurannya antara 46" - 580. tetapi sudut dwell yang baik

ialah tepat pada 52". Pengukuran sudut dwell

menggunakan dwell angle tester atau tune up tester.

3.6 (Penyetelan celah platina dan sudut dwell)

Langkah-langkah penyetelan celah platina adalah sebagai

berikut:

Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata,

tempatkan feller gauge pada diantara rubbing blok

atau pada kontak point.

Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan

ukuran feller mengukur.

Keraskan baut pengikat platina.


Dengan menggunakan dwell angle tester, periksa sudut

dwell apakah sudut dwell sudah sesuai dengan

standar atau tidak. Bila tidak sesuai, setel kembali

celah platina hingga sudut dwell tepat sesuai

standar.

3.7 (Penyetelan celah platina dan sudut dwell)

Pemeriksaan Kabel Busi dan Kabel Tegangan Tinggi

Kabel busi berfungsi untuk menghantarkan arus listrik

tegangan tinggi dari

distributor ke busi, sedangkan kabel tegangan tinggi

berfungsi untuk menghantarkan arus listrik tegangan

tinggi dari ignition koil ke distributor.


Cara pemeriksaannya dapat dilihat pada gambar dibawah

ini. Alat yang digunakan untuk memeriksa tahanan kabel

busi dan kabel tegangan tinggi adalah AVO meter.

3.8 (Pemeriksaan kabel busi dan kabel tegangan

tinggi)

Nilai tahanan kabel busi yang baik yaitu < 25 KOhm

Pemeriksaan Vacuum Advancer dan Governoor Advancer

Vacuum advancer pada sistem pengapian konvensional

berfungsi untuk memajukan timing pengapian

berdasarkan besarnya kevakuman pada intake manifold,

dengan cara memajukan platina melawan putaran poros

nok distributor untuk lebih cepat membuka sehingga

bunga api pada busi lebih cepat timbul. Pemajuan timing

pengapian terjadi bilamana beban mesin bertambah.


3.9 (Pemeriksaan vacuum advancer dan governoor

advancer)

Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan vacuum

tester atau dengan menghisap selang pemasukan yang

terhubung ke intake manifold. Pada saat dihisap, breaker

plate harus bergerak.

4.0 (Pemeriksaan vacuum advancer dan governoor

advancer)
Governoor advancer merupakan salah satu komponen

pada sistem pengapian konvensional yang berfungsi

untuk memajukan timing pengapian berdasarkan putaran

mesin. Pemajuan timing pengapian dilakukan dengan

cara menggerakkan distributor cam lebih cepat beberapa

derajat dari putaran poros distributor, sehingga

pembukaan platina akan terjadi lebih cepat.

4.1 (Pemeriksaan vacuum advancer dan governoor

advancer)

Pemeriksaan dilakukan dengan cara memutarkan rotor

distributor berlawanan dengan arah jarum jam. Apabila

rotor dapat kembali ke posisinya semula setelah

diputarkan, berarti governoor advancer kondisinya masih


baik. bila tidak berarti kondisinya sudah jelek dan pegas

governoor harus diganti.

Pemeriksaan Ignition Coil

Koil merupakan komponen pada sistem pengapian

berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai dari 12 volt

menjadi 5.000 25.000 volt untuk membangkitkan percikan

api pada busi.

Pengukuran tahanan ignition coil dilakukan untuk

mengetahui besarnya tahanan listrik pada kumparan

primer dan sekunder koil. Alat yang digunakan pada

proses pengukuran tahanannya yaitu AVO meter.

Spesifikasi tahanan primer koil yaitu 1,3-1,692, sedangkan

tahanan sekundernya 10.7-14,5 Kohm


4.2 (Pemeriksaan Ignition Coil)

Pemeriksaan Timing Pengapian

Timing pengapian adalah saat dimana busi memercikkan

bunga api. Timing pengapian merupakan awal proses

pembakaran yang hasil akhirnya akan mendapatkan

tekanan pembakaran maksimal. Pemeriksaan dilakukan

dengan menggunakan alat timing light. Kisaran timing

pengapian saat selang vacuum advancer dilepas ialah

59-8" menjelang TMA.


4.3 (Pemeriksaan ignition coil)

Pembersihan Pada Saringan Udara

Saringan udara merupakan bagian dari mesin yang berfungsi

untuk memisahkan kotoran dari udara yang akan masuk ke

intake manifold. Bila kotoran tersebut tidak dibersihkan, maka

kotoran bersama-sama udara akan masuk ke mesin dan

mengotori mesin dan menyebabkan mesin menjadi tersendat.

Pekerjaan ini dilakukan dengan menyemprotkan permukaan

saringan udara dengan tekanan angin dari kompresor hingga

saringan udara bersih dari kotoran yang menempel.

Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke

mesin sesuai dengan kebutuhan mesin. Jumlah bahan bakar


yang disuplai ke mesin akan mempengaruhi baik tidaknya suatu

proses pembakaran pada mesin. Pekerjaan-pekerjaan tune up

yang berkaitan dengan sistem bahan bakar antara lain:

Pembersihan fuel filter

Fuel Filter berfungsi untuk memisahkan kotoran dari

bahan bakar. Pembersihan dilakukan dengan

menyemprotkan bagian dalam fuel filter dengan tekanan

angin dari kompresor. Arah penyemprotan dilakukan dari

saluran masuk fuel filter.

Penyetelan campuran bahan bakar udara pada karburator.

Penyetelan campuran bahan bakar udara pada karburator

dilakukan untuk mendapatkan campuran gas yang ideal

sesuai dengan kebutuhan mesin. Penyetelan dilakukan

dengan memutar idle mixture adjusting screw pada

karburator sehingga mesin tidak mengeluarkan asap yang

berlebihan.
4.4 (Pemeriksaan sistem bahan bakar)

Penyetelan Putaran Idle

Putaran idle mesin ialah putaran pada mesin pada saat

pedal gas tidak ditekan. Putaran idle mesin harus disetel

sesuai dengan putaran idle yang direkomendasikan

manual book kendaraan yang bersangkutan. Putaran idle

di stel dengan memutar idle adjusting screw.

Pemeriksaan Sistem Pendingin

Pemeriksaan sistem pendingin dilakukan dengan memeriksa

kecukupan air pendingin, pemeriksaan tutup radiator,

kebocoran radiator, dan selang - selang cairan pendingin


Manfaat

Memaksimalkan performa mesin


Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa kendaraan yang
terus dipakai lama-kelamaan akan menurun performanya,
sehingga dengan melakukan pekerjaan tune up akan
membuat performa mesin meningkat atau performa mesin
maksimal.
Menjaga kondisi dari mesin agar tetap awet
Perawatan kendaraan yang dilakukan secara rutin akan
membuat kondisi komponen-komponen mesinnya berumur
lebih lama dibandingkan kendaraan yang jarang dirawat.

Menghindari kerusakan yang lebih parah


Ketika kondisi mesin sudah menurun dan
komponen-komponen mesin sudah minta diganti atau disetel
kembali namun pemilik tidak melakukannya maka justru hal
tersebut akan membuat komponen-komponen lainnya akan
mengalami kerusakan. Oleh sebab itu tune up harus dilakukan
untuk menghindari kerusakan komponen-komponennya lebih
parah.
Memastikan semua kondisi mesin dalam kondisi baik
Fungsi tune up yang keempat adalah untuk memastikan
kondisi mesin selalu dalam keadaan baik sesuai dengan nilai
spesifikasinya yang artinya kendaraan selalu siap kapan saja
ketika akan digunakan. Contohnya ketika akan menghidupkan
kendaraan sekali melakukan starter kendaraan langsung hidup
dan tidak perlu melakukan starter berulang-ulang.
Menghemat biaya perawatan kendaraan
Kenapa melakukan tune up secara berkala dapat menghemat
biaya perawatan kendaraan? Hal tersebut dikarenakan dengan
melakukan tune up secara berkala dapat menghindari resiko
kerusakan komponen-komponen mesin kendaraan lebih parah.
.

BAB IV
PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN

4.1 Praktik Kerja


4.1.1 Tahap Persiapan Melakukan Tune Up
Tune Up Pada Toyota Kijang Innova 2.0 G KM 30.000
Dalam hal ini, penulis akan membahas tentang pekerjaan -
pekerjaan tune up untuk mesin Toyota Kijang Innova 2.0 G
pada KM 30,000. Pekerjaan - pekerjaan yang dilakukan yaitu:
1. Pemeriksaan Busi
2. Mengganti filter oli mesin
3. Mengganti Oli mesin.
4. Pembersihan saringan udara.
5. Pemeriksaan kecukupan cairan pendingin mesin.
6. Pemeriksaan baterai.

Alat dan Bahan


Alat :
1 set kunci yang terdapat pada caddy mekanik, yang
terdiri dari kunci sock, handle, kunci ring, kunci pas,
obeng, palu, dan lain-lain
Lift stall
Air gun
Corong oli
Bak oli
Battery tester
Bahan
1 unit mobil Toyota Kijang Innova 2.0 G
Oil Filter
Oli Mesin TGMO Semi Syntetic 4 liter

Keselamatan Kerja
Keselamatan manusia
Gunakan wearpack yang sesuai dengan badan kita
untuk kenyamanan.
Gunakan masker dan sarung tangan.
Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki,
Keselamatan alat
Gunakan alat-alat kerja dengan benar dan hati-hati
untuk menghindari kerusakan pada alat kerja.
Simpan kembali alat kerja setelah digunakan dalam
caddy apabila telah selesai bekerja, bila masih
diperlukan simpan saja di atas caddy.
Keselamatan bahan
Hindari kerusakan pada bahan kerja.
Pisahkan bahan kerja yang dibutuhkan dengan bahan
kerja yang rusak.
Hati-hati dalam menangani bahan kerja.
Simpan baut baut dan mur-mur yang dilepas pada
wadah yang disediakan.
4.1.2 Tahap Pelaksanaan Melakukan Tune Up

Persiapan sebelum bekerja


Buka bagian kap mesin.
Pemasangan fender dan grill cover pada bagian
fender dan grill kendaraan, untuk melindungi
kedua bagian bodi kendaraan tersebut dari
kerusakan dan kotoran.
Pemasangan steer cover pada steering wheel (roda
kemudi ), pada floormat pada bagian lantai
kendaraan, dan seat cover pada bagian jok supir.
Pemeriksaan Busi
Pembongkaran
Lepaskan selang yang terpasang pada box
saringan udara, dengan mengendorkan
bautnya menggunakan rachet handle,
sambungan pendek, dan kunci sock, lalu
lepaskan selang tersebut.
Lepaskan sensor THA, dan PIM serta selang
pemasukannya dari box saringan udara.
Lepaskan box saringan udara dari mesin,
dengan cara melepaskan baut bautnya
terlebih dahulu menggunakan rachet
handle,sambungan pendek, dan kunci sock.
Simpan box saringan udara pada bagian rak
bawah caddy.
Lepaskan ignition coil (koil ini tipe stik koil),
dengan cara melepaskan bautnya
menggunakan rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock.
Lepaskan busi dari mesin, dengan
menggunakan sliding,sambungan panjang,
dan kunci busi.

Pemeriksaan busi:
Bersihkan bagian ulir dan ujung insulator
busi menggunakan sikat busi dan
menyemprotkannya dengan tekanan angin
kompresor menggunakan air gun. Hati hati
jangan sampai merusak electrode busi. Lalu
setel celah businya menggunakan feeler
gauge busi. Celah busi TOYOTA Kijang
Innova 2.0 G yaitu 1,10 mm. Hati-hati jangan
sampai merusak elektrode dan massa busi
ketika menyetel celahnya.
Pemasangan:
Pasang kembali busi businya pada lubang busi.
Alat yang digunakan adalah sliding,
sambungan panjang, dan kunci busi.
Hati-hati jangan sampai merusak busi ketika
mengencangkannya.
Pasang kembali ignition coil pada lubang busi,
lalu kencangkan bautnya. Alat yang
digunakan adalah ratchet handle,
sambungan pendek, dan kunci sock.
Hati-hati jangan sampai salah dalam
memasang koil, pasang kembali
masing-masing koil pada busi sesuai
dengan urutannya pada saat melepas coil
dari busi. Bila pemasangan koil tidak sesuai
dengan urutannya, pengapian tidak akan
sesuai dengan Firing Order nya.
Pasang kembali box saringan udara pada
mesin, dan kencangkan baut bautnya. Alat
yang digunakan adalah ratchet handle,
sambungan pendek, dan kunci sock.
Pasangkan sensor THA, dan MAP pada box
saringan udara. Dan juga pasangkan selang
udara pada box saringan udara. Dengan cara :
Pasangkan selang udara pada box
saringan udara.
Kencangkan baut pengikatnya,
menggunakan rachet handle, beserta
sambungan pendek dan kunci shock
Mengganti Oil Filter Mesin
Lepaskan oil filter dari dudukannya, menggunakan oil
filter wrench. Putar berlawanan arah jarum jam oil
filternya untuk melepaskan oil filter dari
dudukannya,
Bersihkan dudukan oil filter dari oli mesin
Pasangkan oil filter baru pada dudukannya
menggunakan tangan untuk pengerasan awalnya,
dan untuk pengerasan terakhir menggunakan oil
filter wrench. Jangan terlalu kencang ketika
mengencangkan oil filter - nya, sebab bila terlalu
kencang dapat merusak seal oli pada oil filter.
Mengganti Oll mesin
Persiapan pertama, siapkan wadah penampungan oli
mesin bekas,sarung tangan dan lap majun.
Jangan lupa menggunakan helm.
Menaikkan kendaraan dengan lift stall, dengan
menekan tombol "Up" hingga ketinggiannya di
atas kepala kita. Tekan tombol "Lock" untuk
mengunci lift stall.
Kendurkan drain plug oil pan menggunakan kunci ring.
Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati-hati dalam
menurunkan oli mesin karena oli mesin
kadang-kadang masih panas
Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli
mesin bekas yang disediakan.
Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup
kembali drain hole oil pan dengan drain plugnya.
Kencangkan drain plug-nya menggunakan kunci
ring
Buang oli mesin bekas poda drum penampungan oli
mesin bekas
Turunkan kendaraan Tekan tombol "Lock" kembali
untuk meng unlock lift stall, lalu tekan tombol
"Down" untuk menurunkan kendaraan.
Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong
oli memasukkan Oli Mesin TGMO semi Synthetic
sebanyak 3,5 liter
Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan
menggunakan oil dipstick. Terdapat 2 garis pada
oil dipstick, yaitu garis atas dan garis bawah.
Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil
dipstick berada di garis atas oil dipstick.
Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit,
kemudian matikan mesin.
Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan
menggunakan oil dipstick. Pastikan jumlah oli
mesin yang terukur pada oil dipstick tetap berada
di garis atas oil dipstick.
E. Pembersihan Saringan Udara Mesin.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor,
semprotlah saringan udara dengan tekanan angin dari
kompresor menggunakan air gun untuk
membersihkannya.
F. Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin.
Periksa air radiator pada reservoir tank nya. Pastikan
permukaan air radiator berada tepat pada garis "full",
bila tidak tambahkan air pada reservoir tank-nya hingga
permukaan air radiator tepat pada garis full.
G. Pemeriksaan Baterai.
Pemeriksaan baterai meliputi :
Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai.
Pastikan bahwa cairan elektrolit baterai berada
pada garis upper level. Bila tidak, tambahkan air
suling pada baterai.
Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah
battery tester. cara penggunaannya adalah:
l
Hubungkan kabel berwarna merah dengan terminal
positif baterai, dan kabel berwarna hitam dengan
terminal negatifnya. Setelah battery tester
terkoneksi dengan baterai, tekan tombol enter.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih jenis
baterai, pilih "standar" bila jenis baterai yang
digunakan adalah baterai standar. Kemudian
tekan tombol enter.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih lokasi
baterai ( battery location), pilih "in vehicle".
Kemudian tekan tombol enter.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih kode
baterai yang digunakan. Tekan kursor atas atau
bawah hingga menemukan kode baterai yang
cocok. Karena baterai yang diperiksa jenisnya
standar, maka pilih "34B19", lalu tekan tombol
enter.
Kemudian akan muncul tulisan Testing". Tunggu
hingga tulisan tersebut hilang. Setelah itu battery
tester akan memberitahukan voltase atau
tegangan baterai pada saat mesin tidak
dihidupkan. Kemudian tekan tombol enter ketika
muncul kata "Press enter to start engine". Hal ini
menandakan bahwa battery tester akan
memeriksa kondisi baterai pada saat engine di
start.
Hidupkan mesin. Perhatikan ukuran tegangan baterai
pada saat mesin di start (cranking result). Setelah
itu tekan tombol enter.
Setelah menekan tombol enter, battery tester akan
mengukur tegangan pengisian baterai ( charging
voltage). Tegangan pengisian baterai maksimal
harus 14 volt. Kemudian tekan enter untuk
mencetak (printer) hasil pemeriksaan baterai.
H. Kesimpulan
Langkah terakhir yaitu menguji kerja rem tersebut dengan
cara mencoba laju kendaraan di jalan umum kemudian
di rem
Setelah dilakukannya tune up pada mobil Kijang Innova 2.0
G performa mobil lebih stabil dan lebih nyaman
digunakan, berdasarkan Tune up pada mesin mobil
bertujuan untuk melihat dan memeriksa
komponen-komponen mobil yang diperiksa seperti
baterai, oli mesin radiator filter udara, filter drive belt,
busi dan filter bensin. Setelah Jika jarak tempuh mobil
sudah mencapai 5000 km maka dilakukan tune up untuk
mengikuti prosedur yang benar dan mendapatkan
performa mobil yang maksimal.

4.1.3 Tahap Pengujian Tune Up


Kegiatan yang dilakukan saat tune up adalah standarisasi
komponen sehingga sistem mobil agar kembali seperti sedia kala.

Melakukan tune up ternyata dapat mengembalikan performa


mobil, mencegah kerusakan, dan memeriksa apakah
komponen-komponen pada kendaraan masih dalam kondisi baik.
Untuk itu pengetahuan dan tata cara merawat mobil perlu diketahui.
Apabila tidak mengetahui dapat menanyakan kepada mekanik atau
instruktur otomotif yang berpengalaman.

4.2 Pembahasan Masalah

4.2.1 Analisis Persiapan Kerja


Tahap persiapan seorang mekanik harus memperhatikan prosedur
dalam melakukan Tune Up kendaraan serta menyiapkan peralatan yang
diperlukan untuk melakukan tune up. Prosedur Tune Up kendaraan perlu
diperhatikan agar tidak salah dalam melakukan Tune Up pada
kendaraan.

4.2.2 Analisis Pelaksanaan Kerja


Setelah dilakukan identifikasi masalah dalam sistem pengapian,
pendingin, pelumasan, selanjutnya yaitu melakukan tune up dengan
melaksanakan tahap-tahap prosedur yang telah disebutkan di atas.
Tahapan melakukan tune up disesuaikan dengan jenis kendaraan.
Selain itu jenis alat dan bahan yang digunakan sangat mempengaruhi
kinerja mesin nantinya.

4.2.3 Analisis Pengujian Hasil


Mungkin ketika mobil jarang melakukan service-tune up akan
timbul beberapa gejala seperti:
Mesin susah dihidupkan atau tidak berjalan secara mulus.
Konsumsi bahan bakar yang meningkat secara tiba-tiba.
Bunyi mesin yang tidak wajar atau tidak stabil saat
Getaran yang berlebihan atau kesulitan mengemudi pada
kecepatan tinggi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dari uraian yang disajikan penulis menarik kesimpulan bahwa
perawatan kendaraan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan
dan kesempurnaan dari komponen kendaraan bermotor agar selalu
dalam keadaan baik dan siap pakai. Setiap pabrikan kendaraan
bermotor biasanya sudah menentukan perawatan rutin atau berkala
untuk mesin, hal tersebut bertujuan agar kerja komponen dalam mesin
dapat bekerja dengan baik. Kegiatan ini terdiri dari pembersihan
(cleaning), pemeriksaan (checking), pelumasan dan pendinginan
(lubricating and cooling), penyetelan (adjusting), perbaikan (repairing)
dan turun mesin (overhaul).

5.2 Saran
a. Saran untuk Sekolah :
Lebih tegas menjaring siswa/siswi yang layak prakerin dengan yang
tidak layak prakerin dalam rangka menjaga nama almamater dan
kebaikan untuk siswa/siswi itu sendiri.
Lebih mempersiapkan peserta prakerin dengan lebih matang,
terutama dalam mempersiapkan mental para peserta prakerin
untuk bekerja di Industri.
Menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan Industri agar terjalin
kerjasama yang baik, sehingga berdampak baik pula pada peserta
prakerin.
b. Saran untuk Industri :
Lebih terbuka dan bersedia bekerjasama dalam mendukung program
sekolah.
Memberikan kesempatan lebih besar kepada peserta prakerin dalam
bekerja sebagai wujud kepedulian terhadap penerus bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai