Disusun oleh
Nama :
Nis : 171810000
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya Kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Laporan Proyek Tugas
Akhir ini dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan penulisan Laporan ini untuk memenuhi syarat Kelulusan Uji
Kompetensi Tahun Pelajaran 2023/2024.
Dalam penyusunan laporan Tugas Proyek Akhir ini, banyak sekali faktor - faktor yang
menghambat, tetapi berkat adanya bimbingan dari berbagai pihak alhamdulillah akhirnya
hambatan itu dapat di atasi oleh karena itu, saya sangat berterimakasih terutama kepada :
1. Bapak SAIDUN, M.M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 1 Rajadesa
2. Bapak IDI HARBIDI S. T selaku ketua Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
3. Bapak NANA SEBAGAI Pembimbing Industri.
4. Bapak LUKMAN ABDURAHMAN S.T selaku pembimbing pembuatan jurnal
5. Kedua orang tua yang telah memberikan do'a. Dan dorongan mental dalam penulisan
sehingga dapat menyelesaikan Penulisan Laporan Proyek Tugas Akhir ini dengan lancar.
6. Pihak terkait yang telah membantu menyelesaikan program kegiatan PKL yang tidak bisa
disebutkan satu perdsatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Proyek Tugas Akhir PKL ini masih banyak kekurangn nya.
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga Laporan Proyek Tugas Akhir ini bermanfaat bagi saya dan yang membaca
umumnya,amin
Wasalam
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………………………….…………………………...i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
. iv
BAB l PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
.1
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
2
1.3 Rumusan Masalah
.3
1.4 Teknik Pengumpulan Data
..4
1.5 Kerangka Laporan/Sistematika Laporan
5
1.6 Lokasi Objek
..6
BAB ll. RUANG LINGKUP OBJEK
2.1. Sejarah berdirinya perusahaan/institusi
.7
2.2. Struktur Organisasi
8
2.3. Bentuk pelayanan 14
BAB lll LANDASAN TEORI
3.1. Fungsi Komponen dari Rem
3.2. Mekanisme Kerja
3.3. permeliharaan Sistem Rem
BAB lV PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN ………………………………………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
25
5.2.Saran
..26
BAB Vl PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAFI)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Misi sekolah Menengah kejujuran adalah untuk membentuk manusia pembangun yang
mampu berperan sebagai tenaga kerja terampil tingkat menengah yang layak kerja dan mandiri
dalam berbagai kemampuan yang di kembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi :(1)manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah;dan(2)manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab, sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh karena itu,
konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar bangsa di masa
lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa
mendatang. peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa
yang di perolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 taun
dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara.
Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya
dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik
menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan
pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi
konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua
dekade dari sekarang. Artinya, pendidikan yang dirumuskan dalam Standar kompetensi
Lulusan dan dikembangkan. dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk
dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.
Sebagai realisasinya diterapkan metode pendidikan terintegrasi yang memadukan secara
sinkron antara program pendidikan di sekolah dan pengusaha keahlian yang di peroleh
melalui kegiatan langsung di dunia kerja / industri secara terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional tertentu.
Penyelenggaraan penguasaan keahlian di dunia kerja dinamakan Praktek Kerja
Lapangan(PKL). Karenanya setiap siswa wajib mengikuti program ini, sebab PKL
merupakan realisasi dan pelaksanaan kurikulum SMK secara menyeluruh.
Mulai
Industri
PROSES KEGIATAN KERJA PENELITIAN ( ALUR KERJA )
Wawancara
Dokumentasi
Bimbingan project
Work
Tidak
Setuju
Ya
Penilaian
Sertifikat
Selesai
BAB II
RUANG LINGKUP OBJEK
Jadi, air yang memiliki suhu panas pada awalnya akan disalurkan ke radiator core. Pada proses ini,
suhu panas akan berpindah ke dalam radiator core dan langsung disalurkan ke sirip radiator.
Selanjutnya, ketika ada udara yang melewati sirip radiator maka panas akan dilepas ke aliran udara
tersebut.
2. Tutup radiator
Tutup radiator adalah komponen yang berperan sebagai penutup bagian upper tank radiator dan
mengatur tekanan udara pada sistem pendingin mobil. Upper tank sendiri merupakan tangki untuk
menampung air panas atau air dari mesin.
Perlu diketahui, tekanan udara pada sistem pendingin bisa berubah karena faktor suhu air. Semakin
tinggi suhu air, maka semakin cepat pula air akan menguap. Hal itulah yang pada akhirnya akan
meningkatkan tekanan udara di dalam sistem pendingin dan tutup radiator berperan untuk mengelola
tekanan udara tersebut agar tetap normal.
3. Selang radiator
Komponen sistem pendingin mobil yang selanjutnya adalah selang radiator. Fungsi utama dari
komponen ini adalah untuk mengalirkan air pendingin dari radiator ke mesin (selang bagian bawah)
atau sebaliknya yaitu dari mesin ke radiator (selang bagian atas). Umumnya selang radiator ini akan
dibuat menggunakan bahan karet yang fleksibel serta mampu menahan suhu panas sehingga dapat
mengalirkan air dengan suhu yang tinggi atau bahkan mendidih.
4. Thermostat
Sebagai salah satu komponen pada sistem pendingin mobil, thermostat memiliki peran penting. Peran
yang pertama adalah untuk membantu mempercepat agar mesin bisa segera mencapai temperatur
atau suhu kerjanya. Kemudian yang kedua adalah untuk mengatur sirkulasi dari air pendingin.
Perlu diketahui bahwa thermostat hanya akan bekerja saat mesin telah mencapai suhu tertentu.
Apabila panas mesin kendaraan belum mencapai suhu kerja maka komponen ini berfungsi untuk
menjaga air pendingin agar tidak mengalir. Namun begitu mesin telah mencapai suhu kerja, maka
komponen ini akan secara otomatis membuka salurannya. Dengan demikian, cairan bisa mengalir ke
radiator.
5. Water jacket
Water jacket adalah komponen pada sistem pendingin mobil yang berbentuk seperti saluran air.
Fungsi utamanya adalah sebagai ruangan tempat mengalirnya air pendingin.
Jadi, air pendingin akan mengalir di dalam water jacket dan menyerap panas dari komponen-
komponen mesin yang terlibat selama proses pembakaran. Kemudian ketika air pendingin sudah
membawa suhu panas, maka air tersebut akan berada di water jacket terlebih dahulu untuk
ditampung.
Selanjutnya, ketika katup pada thermostat terbuka maka air pendingin dengan suhu yang panas akan
dialirkan menuju radiator untuk mendapatkan proses pendinginan. Proses berikutnya, setelah air
mendapatkan proses pendinginan, air akan dialirkan kembali ke dalam water jacket sehingga bisa
dipakai lagi untuk menyerap panas dari mesin.
6. Reservoir tank
Reservoir tank adalah tabung dari bahan plastik tebal yang terletak di dekat tutup radiator.
Komponen ini berfungsi sebagai tempat penampungan untuk air pendingin dari radiator.
Selain itu, reservoir tank juga berguna sebagai tabung untuk menampung uap air ketika mesin mobil
berada pada suhu yang tinggi. Selanjutnya, uap yang di dalam tabung akan diembunkan sehingga
dapat berubah menjadi zat cair.
7. Kipas pendingin
Kipas pendingin atau cooling fan berfungsi untuk mendinginkan radiator dengan cara mengalirkan
udara dari luar melalui sirip radiator. Jenis kipas pendingin ini tersedia dalam dua tipe yaitu kipas
manual yang digerakkan oleh poros engkol dan kipas elektrik yang digerakkan oleh motor listrik.
8. Pompa air
Sesuai dengan namanya, pompa air atau water pump berfungsi untuk memompa air pendingin yang
berasal dari radiator ke dalam mesin. Dengan adanya komponen ini maka air pendingin dapat
bersirkulasi dengan baik sehingga suhu mesin tidak mengalami overheat ketika bekerja. Untuk
lokasinya sendiri terletak berdekatan dengan timing belt atau timing chain.
9. Termometer suhu
Termometer suhu berfungsi untuk mengukur suhu air pendingin. Nantinya informasi tersebut akan
ditampilkan pada lampu indikator suhu mesin di dashboard. Namun perlu Anda tahu bahwa pada
mobil-mobil modern, komponen termometer suhu ini sudah digantikan oleh sensor ECT.
Sistem pendingin mobil memang memiliki banyak komponen dengan peran pentingnya masing-
masing. Dengan berbagai komponen tersebut, mesin mobil bisa tetap berada di suhu ideal untuk
bekerja dan tidak menimbulkan panas berlebih.
………………………………………………………………………………………………………………………………
Pada saat suhu mesin dalam keadaan dingin, maka suhu panas dari mobil tidak akan disalurkan ke
bagian radiator. Hal tersebut terjadi karena kondisi thermostat masih dalam keadaan tertutup.
Seperti Anda ketahui, thermostat hanya akan terbuka apabila suhu mesin sudah mencapai 80 derajat
celcius.
Apabila laju RPM dalam kondisi tinggi maka perputaran kipas pendingin akan semakin cepat. Pada
kondisi inilah, sistem pendingin mobil bekerja secara maksimal. Apabila kondisi mesin kembali pada
suhu 90 atau 80 derajat celcius maka kipas pendingin akan berhenti berputar secara otomatis.
.
3.3. permeliharaan Sistem Pendingin
1.Jaga jumlah air radiator.
2.Gunakan radiator coolant yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan
B. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan pakaian praktek
2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan spesifikasinya
3. Menjaga kebersihan tempat praktek
4. Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar memudahkan
dalam perakitan
5. Bekerjalah sesuai prosedur, bertanyalah kepada instruktur jika ada keraguan
pada saat praktek
6. Perhatikan agar tidak terjadi kehilangan alat atau komponen
C. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan efisien.
2. Lakukan pelepasan, pemeriksaan ,pengujian dan penggantian komponen
system rem
o Overhoul Master Cylinder
o Overhoul Wheel Cylinder
o Membongkar,merakit dan menguji komponen sistem rem, serta dapat
memperbaiki pipa rem.
o Membongkar,merakit dan menguji sistem rem tromol.
o Membongkar,merakit dan menguji sistem rem cakram.
o Membongkar,merakit dan menguji rem parkir/rem tangan.
o Membliding udara dari sistem rem.
3. Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
4. Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur.
5. Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan
seperti keadaan semula.
Pemeriksaan
Bersihkan semua komponen dalam air
Periksa silinder master
o Jika korosi ringan dapat dihoning
o Jika korosi berat harus diganti
Hasil pemeriksaan :
.........
Kesimpulan : ...
..
..
Periksa ulir ulir baut
Hasil pemeriksaan : .
Kesimpulan : .
Periksa sil (Jika keadaan rusak, sobek dan keras harus diganti)
Hasil pemeriksaan : .
Kesimpulan : .
Catatan : Pada setiap pembongkaran sebaiknya sil sil diganti dengan yang
baru
Periksa torak dan pegas
o Jika pegas korosi, kaku dan lemah harus diganti
o Jika torak korosi atau pecah harus diganti
Hasil pemeriksaan : .
Kesimpulan : .
Perbaikan
Memperbaiki silinder master korosi :
Dihoning dengan alat honing (menggunakan
bor tangan)
Saat menghoning silinder dilumasi dengan air
Setelah halus, bersihkan dengan udara
kompresor
Pemasangan
Lumasi sil sil dengan vet silikon atau Glikol
( pada tanda panah )
Awas ! jangan dengan vet biasa ( Sil sil
mengembang )
Memasang torak harus tegak lurus
Agar sil tidak rusak, bantulah dengan kawat
pengepas atau bos pengepas
Setelah pemasangan, kontrol / stel celah
utama antara batang penekan silinder master
dan pedal rem ( 0,1 - 0,5 mm )
Pekerjaan lanjutan adalah membuang udara ( agar lebih cepat ruang kerja
master sudah terisi cairan rem )
PEMERIKSAAN
PEMASANGAN
PEMASANGAN
Urutan langkah pemasangan merupakan kebalikan dari langkah pembongkaran !
9. Membliding udara.
a) Angkat kendaraan.
b) Tambahkan minyak pada reservoir sampai di bawah garis MAX,
c) Buka tutup sumbat pembuang udara yang paling jauh dari master silinder.
d) Masukkan selang plastik pada ujung sumbat, dan ujung yang lain masukkan
pada penampung oli.
e) Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang terdekat
dengan master silinder.
f) Pedal ditekan beberapa kali, sambil memberi aba pada teknisi saat pedal
ditekan.
g) Teknisi membuka sumbat pembuang udara, kemudian mengeraskan kembali
sambil memberi aba pemompa pedal rem.
h) Ulangi prosedur f dan g sampai udara bersih.
i) Atur tinggi minyak pada batas MAX.
Gb. Titik-titik sumbat pembuang udara 1,2,3 dan 4.
Gb. Penekanan pedal dan pembuangan udara. Gb. Pembuangan udara dan penampungan
minyak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan, maka ada beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan perlu dikembangkan dan diperbaiki kualitasnya
2. Ketersediaan fasilitas pendukungnya, karena keterbatasan alat.
3. Waktu service yang di percepat, karena penilaian pelanggan rendah.
4. Adanya kerja sama antar semua pegawai perusahaan.
5.2. Saran
Pada bagian ini, ada beberapa hal yang ingin kami sarankan kepada pihak Bengkel, yaitu
sebagai berikut :
1. Bengkel diharapkan menggunakan hasil penelitian ini
sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan pelayanannya.
2. Memudahkan Bengkel untuk lebih menghemat waktu
dalam melakukan service.
BAB VI
PENUTUP
Praktik Kerja Industti (PKL) merupakan laboratorium bagi peserta didik untuk
mengkondisikan dalam rangka memasuki dunia kerja pada sector industri yang sebenarnya.
Untuk itu diperlukan kerjasama antara sekolah dengan Dunia Usaha/Dunia Industri atau
instansi dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk
keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PKL) akan
memberi nilai tambah bagi para pihak yang berkerjasama.
Untuk suksesnya pelaksanaan (PKL) diperlukan kesungguhan dan berperan sepenuh hati
dari pihak-pihak terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Iwan, 1997. Servis Berkala 40.000 Km. Jakarta: Puspa swara
Drs. Boentarto. 2007. Cara Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan, Yogyakarta
Drs. Daryanto. 2011. Prinsip Dasar, Mesin Otomotif, Bandung.