Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PERAWATAN SISTEM PENDINGIN PADA MITSUBISHI L-300
BENGKEL FORTUNA MOTOR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Uji Kompetensi

Disusun oleh
Nama :
Nis : 171810000

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 RAJADESA
2024
LEMBAR PERSETUJUAN

PEMELIHARAAN REM BELAKANG KENDARAAN AVANZA


DI BENGKEL AJM

PEMBIMBING SEKOLAH PRMBIMBING INDUDTRI

LUKMAN ABDURAHMAN S.T


NIP.197705042014081001 NANA

MENGETAHUI KEPALA SMKN1 RAJADESA Ketua program:

SAIDUN, M.M.Pd. IDI HARBIDI S. T


Pangkat : Pembina Tk 1 /IV b NIP. 19811110 202221 1 019
NIP. 19700920 199402 1 002
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya Kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Laporan Proyek Tugas
Akhir ini dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan penulisan Laporan ini untuk memenuhi syarat Kelulusan Uji
Kompetensi Tahun Pelajaran 2023/2024.
Dalam penyusunan laporan Tugas Proyek Akhir ini, banyak sekali faktor - faktor yang
menghambat, tetapi berkat adanya bimbingan dari berbagai pihak alhamdulillah akhirnya
hambatan itu dapat di atasi oleh karena itu, saya sangat berterimakasih terutama kepada :
1. Bapak SAIDUN, M.M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 1 Rajadesa
2. Bapak IDI HARBIDI S. T selaku ketua Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
3. Bapak NANA SEBAGAI Pembimbing Industri.
4. Bapak LUKMAN ABDURAHMAN S.T selaku pembimbing pembuatan jurnal
5. Kedua orang tua yang telah memberikan do'a. Dan dorongan mental dalam penulisan
sehingga dapat menyelesaikan Penulisan Laporan Proyek Tugas Akhir ini dengan lancar.
6. Pihak terkait yang telah membantu menyelesaikan program kegiatan PKL yang tidak bisa
disebutkan satu perdsatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Proyek Tugas Akhir PKL ini masih banyak kekurangn nya.
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga Laporan Proyek Tugas Akhir ini bermanfaat bagi saya dan yang membaca
umumnya,amin

Wasalam

Penulis
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………………………….…………………………...i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
. iv
BAB l PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
.1
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
2
1.3 Rumusan Masalah
.3
1.4 Teknik Pengumpulan Data
..4
1.5 Kerangka Laporan/Sistematika Laporan
5
1.6 Lokasi Objek
..6
BAB ll. RUANG LINGKUP OBJEK
2.1. Sejarah berdirinya perusahaan/institusi
.7
2.2. Struktur Organisasi
8
2.3. Bentuk pelayanan 14
BAB lll LANDASAN TEORI
3.1. Fungsi Komponen dari Rem
3.2. Mekanisme Kerja
3.3. permeliharaan Sistem Rem
BAB lV PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN ………………………………………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
25
5.2.Saran
..26
BAB Vl PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAFI)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Misi sekolah Menengah kejujuran adalah untuk membentuk manusia pembangun yang
mampu berperan sebagai tenaga kerja terampil tingkat menengah yang layak kerja dan mandiri
dalam berbagai kemampuan yang di kembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi :(1)manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah;dan(2)manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab, sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh karena itu,
konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar bangsa di masa
lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa
mendatang. peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa
yang di perolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 taun
dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara.
Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya
dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik
menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan
pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi
konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua
dekade dari sekarang. Artinya, pendidikan yang dirumuskan dalam Standar kompetensi
Lulusan dan dikembangkan. dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk
dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.
Sebagai realisasinya diterapkan metode pendidikan terintegrasi yang memadukan secara
sinkron antara program pendidikan di sekolah dan pengusaha keahlian yang di peroleh
melalui kegiatan langsung di dunia kerja / industri secara terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional tertentu.
Penyelenggaraan penguasaan keahlian di dunia kerja dinamakan Praktek Kerja
Lapangan(PKL). Karenanya setiap siswa wajib mengikuti program ini, sebab PKL
merupakan realisasi dan pelaksanaan kurikulum SMK secara menyeluruh.

1.2 Tujuan Penulisan Laporan


a. untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
(denganpengetahuan keterampilan dan etos kerja sesuai dengan tuntutan dunia
kerja).
b. Memperoleh keserasian dan kewaspadaan antara dunia kerja dengan sekolah
menengah kejuruan.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja profesional
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja yang
merupakan bagian dari proses pendidikan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Cara Perbaikan Sistem Pendingin
2. Cara Penyetelan system Pendingin
3. Cara Perbaikan system Pendingin

1.4 Teknik Pengumpulan Data


Dengan cara mengobservasi dengan cara datang langsung ke bengkel dan pengamatan
bagaimana langkah-langkah memperbaiki kendaraan yang baik dan benar

Mulai

1.5 Kerangka Laporan Observasi Tempat

Industri
PROSES KEGIATAN KERJA PENELITIAN ( ALUR KERJA )

Wawancara

Dokumentasi

Data Project work Proses


service system rem

Bimbingan project

Work

Tidak
Setuju

Ya

Penilaian

Sertifikat

Selesai
BAB II
RUANG LINGKUP OBJEK

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan / Industri

2.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasinya bengkel AJM ini pemilik plus montir yaitu bapak nana itu sendiri
2.2.1 Pendidikan karyawan

- Pendidikan karyawan itu sendiri hanya sampai jenjang SMP

2.2.2 Sistem penggajihan


- Untuk system penggajihannya perhari
- Astek tidak ada
- Untuk disiplin kerja normal intinya tidak ditentukan jamnya, kalau lagi ramai datang pagi – pagi ,
kalau lagi normal datangnya tidak tentu
- Untuk peralatannya sendiri ada dongkrak kunci – kunci dan alat – alat lainnya
- Untuk Limbahnya itu sendiri seperti oli baud - baud atau barang – barang yang sudah tidak
digunakan lagi ada yang sering mengambil atau yang disebut pengepul
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1. Fungsi Komponen dari Pendingin


1.Radiator
Radiator adalah komponen berbentuk lempengan besi yang berfungsi untuk mendinginkan air yang
sebelumnya telah membawa panas dari mesin. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan aliran
udara yang melewati sirip-sirip radiator.

Jadi, air yang memiliki suhu panas pada awalnya akan disalurkan ke radiator core. Pada proses ini,
suhu panas akan berpindah ke dalam radiator core dan langsung disalurkan ke sirip radiator.
Selanjutnya, ketika ada udara yang melewati sirip radiator maka panas akan dilepas ke aliran udara
tersebut.
2. Tutup radiator
Tutup radiator adalah komponen yang berperan sebagai penutup bagian upper tank radiator dan
mengatur tekanan udara pada sistem pendingin mobil. Upper tank sendiri merupakan tangki untuk
menampung air panas atau air dari mesin.

Perlu diketahui, tekanan udara pada sistem pendingin bisa berubah karena faktor suhu air. Semakin
tinggi suhu air, maka semakin cepat pula air akan menguap. Hal itulah yang pada akhirnya akan
meningkatkan tekanan udara di dalam sistem pendingin dan tutup radiator berperan untuk mengelola
tekanan udara tersebut agar tetap normal.

3. Selang radiator
Komponen sistem pendingin mobil yang selanjutnya adalah selang radiator. Fungsi utama dari
komponen ini adalah untuk mengalirkan air pendingin dari radiator ke mesin (selang bagian bawah)
atau sebaliknya yaitu dari mesin ke radiator (selang bagian atas). Umumnya selang radiator ini akan
dibuat menggunakan bahan karet yang fleksibel serta mampu menahan suhu panas sehingga dapat
mengalirkan air dengan suhu yang tinggi atau bahkan mendidih.

4. Thermostat
Sebagai salah satu komponen pada sistem pendingin mobil, thermostat memiliki peran penting. Peran
yang pertama adalah untuk membantu mempercepat agar mesin bisa segera mencapai temperatur
atau suhu kerjanya. Kemudian yang kedua adalah untuk mengatur sirkulasi dari air pendingin.

Perlu diketahui bahwa thermostat hanya akan bekerja saat mesin telah mencapai suhu tertentu.
Apabila panas mesin kendaraan belum mencapai suhu kerja maka komponen ini berfungsi untuk
menjaga air pendingin agar tidak mengalir. Namun begitu mesin telah mencapai suhu kerja, maka
komponen ini akan secara otomatis membuka salurannya. Dengan demikian, cairan bisa mengalir ke
radiator.
5. Water jacket
Water jacket adalah komponen pada sistem pendingin mobil yang berbentuk seperti saluran air.
Fungsi utamanya adalah sebagai ruangan tempat mengalirnya air pendingin.

Jadi, air pendingin akan mengalir di dalam water jacket dan menyerap panas dari komponen-
komponen mesin yang terlibat selama proses pembakaran. Kemudian ketika air pendingin sudah
membawa suhu panas, maka air tersebut akan berada di water jacket terlebih dahulu untuk
ditampung.

Selanjutnya, ketika katup pada thermostat terbuka maka air pendingin dengan suhu yang panas akan
dialirkan menuju radiator untuk mendapatkan proses pendinginan. Proses berikutnya, setelah air
mendapatkan proses pendinginan, air akan dialirkan kembali ke dalam water jacket sehingga bisa
dipakai lagi untuk menyerap panas dari mesin.

6. Reservoir tank
Reservoir tank adalah tabung dari bahan plastik tebal yang terletak di dekat tutup radiator.
Komponen ini berfungsi sebagai tempat penampungan untuk air pendingin dari radiator.

Selain itu, reservoir tank juga berguna sebagai tabung untuk menampung uap air ketika mesin mobil
berada pada suhu yang tinggi. Selanjutnya, uap yang di dalam tabung akan diembunkan sehingga
dapat berubah menjadi zat cair.

7. Kipas pendingin
Kipas pendingin atau cooling fan berfungsi untuk mendinginkan radiator dengan cara mengalirkan
udara dari luar melalui sirip radiator. Jenis kipas pendingin ini tersedia dalam dua tipe yaitu kipas
manual yang digerakkan oleh poros engkol dan kipas elektrik yang digerakkan oleh motor listrik.
8. Pompa air
Sesuai dengan namanya, pompa air atau water pump berfungsi untuk memompa air pendingin yang
berasal dari radiator ke dalam mesin. Dengan adanya komponen ini maka air pendingin dapat
bersirkulasi dengan baik sehingga suhu mesin tidak mengalami overheat ketika bekerja. Untuk
lokasinya sendiri terletak berdekatan dengan timing belt atau timing chain.

9. Termometer suhu
Termometer suhu berfungsi untuk mengukur suhu air pendingin. Nantinya informasi tersebut akan
ditampilkan pada lampu indikator suhu mesin di dashboard. Namun perlu Anda tahu bahwa pada
mobil-mobil modern, komponen termometer suhu ini sudah digantikan oleh sensor ECT.

Sistem pendingin mobil memang memiliki banyak komponen dengan peran pentingnya masing-
masing. Dengan berbagai komponen tersebut, mesin mobil bisa tetap berada di suhu ideal untuk
bekerja dan tidak menimbulkan panas berlebih.
………………………………………………………………………………………………………………………………

3.2. Mekanisme Kerja Pendingin


1.Saat kondisi suhu mesin dalam keadaan dingin
Ketika, Anda baru saja menyalakan mesin mobil, suhu mesin tidak serta merta langsung panas. Anda
masih membutuhkan beberapa waktu agar suhu mesin panas.

Pada saat suhu mesin dalam keadaan dingin, maka suhu panas dari mobil tidak akan disalurkan ke
bagian radiator. Hal tersebut terjadi karena kondisi thermostat masih dalam keadaan tertutup.
Seperti Anda ketahui, thermostat hanya akan terbuka apabila suhu mesin sudah mencapai 80 derajat
celcius.

2. Saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius


Ketika suhu panas mesin sudah mencapai 80 derajat celcius atau lebih, maka secara otomatis,
thermostat akan terbuka. Kondisi tersebut menyebabkan air pendingin mengalir hingga ke bagian
radiator. Pada kondisi ini, kipas pendingin tidak akan aktif karena suhu mesin masih terbilang kurang
panas.

3. Saat suhu mesin di atas 90 derajat celcius


Ketika suhu di dalam mesin sudah di atas 90 derajat celcius, secara otomatis kipas pendingin akan
bekerja. Kecepatan putar kipas pendingin bergantung pada kecepatan RPM.

Apabila laju RPM dalam kondisi tinggi maka perputaran kipas pendingin akan semakin cepat. Pada
kondisi inilah, sistem pendingin mobil bekerja secara maksimal. Apabila kondisi mesin kembali pada
suhu 90 atau 80 derajat celcius maka kipas pendingin akan berhenti berputar secara otomatis.

.
3.3. permeliharaan Sistem Pendingin
1.Jaga jumlah air radiator.

2.Gunakan radiator coolant yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan

3.Pastikan tutup reservoir air radiator tidak berkarat.

4.Pastikan kipas elektrik bekerja dengan optimal.


BAB IV
PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN

Uraikan langkah kerja dan peralatan serta hasil yang diinginkan

A. Alat dan Bahan


o 1 Unit engine stand o Amplas
o Kunci sock, kunci momen o Jangka Sorong
o Minyak rem o Gemuk atau Greese
o Slang Plastik bening o Jack Stand
o Botol Penampung o Lap / majun.
o Dongkrak o Tool box

B. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan pakaian praktek
2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan spesifikasinya
3. Menjaga kebersihan tempat praktek
4. Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar memudahkan
dalam perakitan
5. Bekerjalah sesuai prosedur, bertanyalah kepada instruktur jika ada keraguan
pada saat praktek
6. Perhatikan agar tidak terjadi kehilangan alat atau komponen

C. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan efisien.
2. Lakukan pelepasan, pemeriksaan ,pengujian dan penggantian komponen
system rem
o Overhoul Master Cylinder
o Overhoul Wheel Cylinder
o Membongkar,merakit dan menguji komponen sistem rem, serta dapat
memperbaiki pipa rem.
o Membongkar,merakit dan menguji sistem rem tromol.
o Membongkar,merakit dan menguji sistem rem cakram.
o Membongkar,merakit dan menguji rem parkir/rem tangan.
o Membliding udara dari sistem rem.
3. Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
4. Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur.
5. Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan
seperti keadaan semula.

D. Prosedur dan Gambar Kerja


1. Overhoul Master Cylinder
 Pembongkaran
 Kosongkan tabung reservoir ( dengan penyedot )
 Lepaskan pipa – pipa tekanan
 Lepaskan master dari boster
 Lepaskan tabung reservoir dari silinder master ( dengan menarik perlahan –
lahan )
 Lepaskan baut penyetop torak 2 sekunder
piston ( tekan torak dalam-dalam dan
lepaskan baut penyetop )

 Lepaskan ring penjamin ( snap ring )


dengan menekan torak dan melepas snap
ring

 Keluarkan torak 1 dan 2 ( ketok pada dua


balok kayu beri alas kain, bila sudah
menonjol dapat ditarik keluar )

 Pemeriksaan
 Bersihkan semua komponen dalam air
 Periksa silinder master
o Jika korosi ringan dapat dihoning
o Jika korosi berat harus diganti
Hasil pemeriksaan :
.........
Kesimpulan : ...
..
..
 Periksa ulir – ulir baut
Hasil pemeriksaan : .
Kesimpulan : .

 Periksa sil (Jika keadaan rusak, sobek dan keras harus diganti)
Hasil pemeriksaan : .
Kesimpulan : .
Catatan : Pada setiap pembongkaran sebaiknya sil – sil diganti dengan yang
baru
 Periksa torak dan pegas
o Jika pegas korosi, kaku dan lemah harus diganti
o Jika torak korosi atau pecah harus diganti

Hasil pemeriksaan : .
Kesimpulan : .

 Perbaikan
Memperbaiki silinder master korosi :
 Dihoning dengan alat honing (menggunakan
bor tangan)
 Saat menghoning silinder dilumasi dengan air
 Setelah halus, bersihkan dengan udara
kompresor

Catatan Toleransi diameter silinder master  1 mmPutaran honing  1000 rpm

 Pemasangan
 Lumasi sil – sil dengan vet silikon atau Glikol
( pada tanda panah )
 Awas ! jangan dengan vet biasa ( Sil – sil
mengembang )
 Memasang torak harus tegak lurus
 Agar sil tidak rusak, bantulah dengan kawat
pengepas atau bos pengepas
 Setelah pemasangan, kontrol / stel celah
utama antara batang penekan silinder master
dan pedal rem ( 0,1 - 0,5 mm )
 Pekerjaan lanjutan adalah membuang udara ( agar lebih cepat ruang kerja
master sudah terisi cairan rem )

2. Overhoul Wheel Cylinder


 Pembongkaran
 Lepaskan roda, tromol rem dan sepatu rem
 Lepaskan pipa tekanan cairan rem (tutup
agar cairan rem tidak terbuang )

 Lepaskan silinder roda ( dengan melepas


baut pemegang )

 Bongkar silinder roda dan bersihkan dalam


air

 Pemeriksaan dan perbaikan : ( sama dengan Job Master Silinder )


 Pemasangan adalah kebalikan pembongkaran
 Lumasi sil – sil dengan vet silicon atau
glycol
 Pasang kembali menjadi unit silinder roda
Awas ! dudukan yang benar
 Pasang silinder roda pada dudukannya
 Pasang / hubungkan pipa tekanan
Petunjuk !
o Bila berubah penyetelan sepatu rem, maka stel kembali jarak bebas sepatu rem
o Pekerjaan berikutnya adalah membuang udara ( bliding )

3. Penggantian pad rem piringan


MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda.Kendorkan mur-mur roda sebelum
mengangkat kendaraan
2. Buka kaliper
a. Bersihkan kaliper dengan udara
b. Amankan kepala sub-pen dengan
kunci dan buka baut kaliper
c. Tarik kaliper dan balikkan ke atas
kemudian masukkan baut yang telah
lepas ke dalam plat penahan agar
kaliper tidak terjatuh.
Catatan :
1). Jangan melepas slang rem
2). Jangan melepas kaliper dari plat penahan
3). Jangan mengerem pada waktu kaliper tidak terpasang

3. Buka pad rem


a. Buka pad dalam
b. Buka pad luar bersama dengan simnya

PEMERIKSAAN

1. Periksa keausan pad rem


a. Ukuran ketebalan pad remJika kurang
dari atau mendekati 1.0 mm gantilah
pad-padnya.
b. Jika keausan pad tidak merata atau ada
kerusakan

2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper.Jika ada kerusakan, kaliper perlu


dioverhaul
3. Periksa tebal piringan
a. Bersihkan permukaan rotor piringan dengan menggunakan kain lap.
b. Ukur tebal rotor piringan. Jika kurang dari minimum, rotor harus diganti baru

PEMASANGAN

1. Pasanglah pad rem


a. Bersihkan permukaan plat penahan
dimana pad piringan akan dipasang.
b. Pasanglah dengan betul plat penunjang
(1), plat pengantar pad (2), dan plat
pegas anti berisik (3), pada plat momen
(4).
c. Bersihkan permukaan pad rem
menggunakan amplas tetapi jangan
terlalu keras.
d. Sambil mendorong pegas (3) ke atas, pasang pad luar beserta simnya (5)
pada plat penahan.
e. Pasang pad dalam pada plat momen sama seperti memasang pad luar.

2. Pasang kembali kaliper


a. Apabila pad baru akan dipasang
keluarkan sebagian minyak rem pada
reservoir karena kalau tidak, minyak
rem akan meluap pada waktu piston
didorong masuk kembali dan minyak
rem bertambah pada reservoir.
b. Dengan menggunakan gagang palu, tekan piston masuk.
Gantilah pad satu persatu sebab ada kemungkinan piston yang ada dibagian
lain kaliper akan keluar
c. Masukkan kaliper secara hati-hati sehingga boots piston tidak terjepit.
d. Pegang kepada subpen dengan kunci
kemudian kencangkan baut-baut
kaliper pada momen spesifikasi.
e. Setelah kaliper dipasang perhatikan
bahwa boots pada pen utama dan sub
pen terpasang dengan sempurna tanpa
terpuntir.

3. Stel ketinggian minyak rem di dalam reservoir master silinder.


4. Periksa pemasangan pad rem. Tekan pedal rem sekali dan lepaskan. Roda
harus berputar dengan bebas.
5. Pasang roda dan turunkan kendaraan.Kencangkan semua mur roda baik-baik
setelah kendaraan diturunkan.

4. Penggantian Sepatu rem


MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.
2. Bebaskan rem tangan.
3. Stel celah sepatu rem.
a. Buka sumbat lubang service pada plat penahan.
b. Masukkan obeng melalui lubang service dan tahan tuas pawl penyetel
otomatis untuk memudahkan gerakkan alat penyetel.
c. Dengan menggunakan alat penyetel rem SST, tambahkan celah antara sepatu
rem dan tromol rem dengan jalan memutar roda gigi pawl pada penyetel
otomatis.
4. Buka tromol rem.
Dengan menggunakan dua buah baut
yang cocok dengan lubang service yang
ada pada tromol masukkan dua baut
tersebut ke dalam ulirnya untuk menarik
keluar tromol rem.

Jangan menekan rem setelah melepas tromol rem


5. Periksa pelapis sepatu rem
a. Ukur tebal pelapis rem
Jika tebal pelapis rem kurang dari minimum
atau mendekati minimum, ganti sepatu rem
pada kedua roda.
b. Ukur diameter dalam tromol rem.
Jika diameter lebih besar dari spesifikasi,
tromol harus diganti.
Jika permukaan tromol yang bersinggungan dengan pelapis sepatu rem
tergores dalam, tromol harus diganti.
6. Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat pembuka pegas pembalik sepatu
rem
7. Periksa secara visual kemungkinan terdapat
kebocoran minyak rem pada silinder
roda.Jika ada kebocoran atau minyak rem
merembes, silinder roda harus overhaul.
Mintalah petunjuk instruktur anda.
8. Lepaskan sepatu rem
a. Dengan menggunakan SST yakni alat
penggerak pegas penahan sepatu rem,
putar pen pegas penahan sepatu 900
sementara ujung pen ditarik dengan jari.
b. Buka pegas jangkar sepatu rem.

9. Lepaskan kabel rem tangan dari tuas sepatu


rem tangan.
a. Buka pegas tuas penyetel otomatis.
b. Dengan menggunakan tang lancip,
tekanlah pegas koil kabel rem tangan.
10. Buka washer C dan lepaskan tuas sepatu
rem tangan dan penyetel otomatis dari
sepatu rem.
Untuk membuka washer C ungkit dengan
obeng. Hati-hati jangan sampai shim dan
washer C hilang
11. Bersihkan plat penahan dan
komponen-komponen yang
lain menggunakan kain lap
yang bersih serta bersihkan
debu-debu dengan tiupan
udara kompressor.

Jangan membersihkan komponen-komponen rem dengan zat-zat yang


melarutkan bagian-bagian yang terbuat dari karet (tiner, bensin, dan lain-lain)

PEMASANGAN
Urutan langkah pemasangan merupakan kebalikan dari langkah pembongkaran !

5. Menyetel ketinggian minyak rem.


Putar sumbat pembuang ½ putaran
sambil menekan pedal,sekaligus melihat
isi reservoir kira-kira tinggal 1/4 jangan
sampai kosong. Isi reservoir sampai tanda
MAX, saat mengisi minyak sumbat harus
ditutup. Pemompaan dilanjutkan sedikit
demi sedikit sampai minyak baru keluar
dari sumbat. Bila minyak baru sudah
keluar, tutup sumbat dan tahan pedal,
kendorkan sumbat ¼ putaran untuk
memastikan gelembung udara sudah
bersih.

6. Penggantian Minyak Rem


a) Setelah sumbat pembuang minyak diputar ½ putaran, pedal rem ditekan
sampai isi reservoir master silinder tinggal kira-kira ¼ nya.
b) Apabila tinggi permukaan minyak sudah sampai ¼ nya, tambahlah minyak
sampai dengan garis atau tanda MAX. (pada waktu menambah minyak,
sumbat pembuang ditutup).
c) Pemompaan dilanjutkan sampai minyak baru mulai keluar sedikit dari sumbat
pembuang.
d) Pada waktu minyak baru mulai keluar dari sumbat pembuangan tutuplah
sumbat pembuang dan suruh asisten tetap menekan pedal setelah dipompa
beberapa kali.
e) Kendorkan sumbat pembuang ¼ putaran untuk memeriksa bahwa tidak ada
lagi gelembung udara yang keluar dari sumbat pembuang. Kemudian sumbat
dikencangkan.
f) Lakukan hal yang sama terhadap roda-roda yang lain.
g) Periksa reaksi pedal dan tinggi pedal ke lantai seperti diuraikan sebelumnya.
Jika tidak betul periksa kemungkinan terhadap udara di dalam sistem rem.
7. Penyetelan tinggi pedal rem
a) Ukur tinggi pedal dari lantai.Lihat gambar !

b) Stel tinggi pedal,dengan cara :


o Lepaskan soket  yakni kabel untuk
swit lampu rem .
o Kendorkan mur pengunci  swit lampu
rem dan putar swit beberapa putaran .
o Kendorkan mur pengunci  push rod
 dan stel tinggi pedal dengan
memutar push rod.
o Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit menyentuh
pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.
o Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.
o Stel gerak bebas pedal rem

8. Penyetelan Gerak bebas pedal rem


a) Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di dalam
booster rem dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak cadangan pedal
tidak berubah lagi dengan tekanan pedal yang sama.
b) Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang
sebenarnya tidak dapat diketahui.
c) Dengan berlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada tahanan
kemudian ukurlah langkah pedal.
d) Stel gerak bebas pedal rem
o Jika gerak bebas pedal rem tidak
dalam spesifikasi kendorkan mur (A)
dari push rod pada master silinder (B).
penyetelan dilakukan dengan
memutar-mutar push rod.
o Kencangkan mur dan ukur gerak bebas
sekali lagi.
o Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan dan lampu rem
mati apabila pedal dibebaskan.

9. Membliding udara.
a) Angkat kendaraan.
b) Tambahkan minyak pada reservoir sampai di bawah garis MAX,
c) Buka tutup sumbat pembuang udara yang paling jauh dari master silinder.
d) Masukkan selang plastik pada ujung sumbat, dan ujung yang lain masukkan
pada penampung oli.
e) Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang terdekat
dengan master silinder.
f) Pedal ditekan beberapa kali, sambil memberi aba pada teknisi saat pedal
ditekan.
g) Teknisi membuka sumbat pembuang udara, kemudian mengeraskan kembali
sambil memberi aba pemompa pedal rem.
h) Ulangi prosedur f dan g sampai udara bersih.
i) Atur tinggi minyak pada batas MAX.
Gb. Titik-titik sumbat pembuang udara 1,2,3 dan 4.

Gb. Penekanan pedal dan pembuangan udara. Gb. Pembuangan udara dan penampungan
minyak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan, maka ada beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan perlu dikembangkan dan diperbaiki kualitasnya
2. Ketersediaan fasilitas pendukungnya, karena keterbatasan alat.
3. Waktu service yang di percepat, karena penilaian pelanggan rendah.
4. Adanya kerja sama antar semua pegawai perusahaan.

5.2. Saran
Pada bagian ini, ada beberapa hal yang ingin kami sarankan kepada pihak Bengkel, yaitu
sebagai berikut :
1. Bengkel diharapkan menggunakan hasil penelitian ini
sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan pelayanannya.
2. Memudahkan Bengkel untuk lebih menghemat waktu
dalam melakukan service.
BAB VI
PENUTUP

Praktik Kerja Industti (PKL) merupakan laboratorium bagi peserta didik untuk
mengkondisikan dalam rangka memasuki dunia kerja pada sector industri yang sebenarnya.
Untuk itu diperlukan kerjasama antara sekolah dengan Dunia Usaha/Dunia Industri atau
instansi dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk
keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PKL) akan
memberi nilai tambah bagi para pihak yang berkerjasama.

Untuk suksesnya pelaksanaan (PKL) diperlukan kesungguhan dan berperan sepenuh hati
dari pihak-pihak terkait.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Iwan, 1997. Servis Berkala 40.000 Km. Jakarta: Puspa swara
Drs. Boentarto. 2007. Cara Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan, Yogyakarta
Drs. Daryanto. 2011. Prinsip Dasar, Mesin Otomotif, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai