Anda di halaman 1dari 10

JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO.

01 (2021)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

ANALISIS RISIKO K3 BEKERJA DI KETINGGIAN


PADA TEKNISI PASANG BARU DI PT TELKOM AKSES
RIAU KEPULAUAN
Mayanti Ratna Sari Br Simbolon1
Sri Zetli2
1Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Universitas Putera Batam
2Dosen Program Studi Teknik Industri, Universitas Putera Batam
email: pb160410003@upbatam.ac.id

ABSTRACT
Pasang baru is an unit in PT Telkom Akses to install internet access in customer's by
instaling fiber optic cable and supporting equipment. The work process that most pasang
baru technicians do is work at heights like utility poles, ceilings and rooftops, close to the
risk of falling, slipping and electrocution. The company has established controls like
providing PPE and OHS training, but these control efforts have not been maxim al. This
because the lack of compliance and awareness of using PPE and knowing about unsafe
areas. The purpose of this study is to identify the risk of work in the altitude area using the
JSA method, calculate and analyze the risk value, and provide recommendations to the
company. The research data get by documentation, observation, interviews and discussions
with experts and OHS experts. The results of the study obtained seven of work structures,
33 stages of work and 59 sources of risk. The forms of risk include electric shock on poles
and ceilings, falling from a height of 4M more, traffic accidents, scratches, pinched by work
tools, sprained limbs, animal shock and time losses. Recommendations from this researc h
are improving the system, providing tools, upgrading skills and OHS knowledge.

Keywords: OHS, PPE, Fiber Optic, JSA

PENDAHULUAN lebih ef isien. Tingkatan pelaksanaan JSA


Kecelakaan kerja adalah kejadian di terdiri dari empat langkah yakni,
tempat kerja yang tidak terduga dan tidak menentukan struktur pekerjaan yang akan
diinginkan yang akan mengakibatkan dianalisa, mengurai perkerjaan menjadi
kerugian harta benda, f isik dan kematian. tahapan tugas, mengindentif ikasi bahaya
(Siti Riptif ah Tri Handari, 2019). dan menentukan prosedur pengendalian
Kecelakaan kerja bisa dikurangi dengan untuk mengurangi bahaya (Dana, 2015).
cara mengidentif ikasi bahaya sebelum Penelitian yang dilakukan oleh Mawazirul
terjadinya sebuah kecelakaan, metode Akbar pada Proyek Pembangunan
tersebut adalah JSA (Job Safety Jembatan Sikatak Universitas Diponegoro
Analysis). Tujuan dari metode ini untuk setelah dilakukan identif ikasi bahaya
mencegah bahaya ditempat kerja mengunakan JSA didapatkan bahwa
sehingga membuat pekerjaan menjadi memakai APD, penyediaan prosedur

106
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

pelaksanaan pekerjaan dan mengadakan karena tangga patah dan tidak memakai
safety induction, briefing safety talk, APD.
evaluasi meeting, safety patrol, Berdasarkan penjabaran masalah
penyediaan rambu yang jelas dan tersebut, penulis melakukan penelitian
penataan peralatan kerja yang rapi, untuk mengidentif ikasi risiko K3 pekerjaan
merupakan upaya penerapan serta teknisi pasang baru di area ketinggian
pengendalian K3 diarea proyek menggunakan metode JSA, menghitung
(Muhammad Ilham Mawazirul Akbar, dan menganalisa nilai risiko K3 yang
Riska Dwi Anggara, Kartono Wibowo, terjadi pada pekerjaan tersebut. Adapun
Djoko Susilo Adhy, 2020). Penelitian tujuan dari penelitian ini untuk
dilakukan oleh Jounne Porawouw di PT mendapatkan rekomendasi perusahaan
Meares Soputan Mining (MSM) Likupang agar upaya pengendalian K3 maksimal
menggunakan JSA, upaya dalam aspek dan kecelakaan kerja bisa dihindari.
pengendalian untuk mengurangi risiko K3
adalah memakai APD, administrasi KAJIAN TEORI
kontrol, dan melakukan breafing sebelum Berdasarkan Undang-undang No. 1
bekerja. (Porawouw et al., 2020). Tahun 1970 tentang keselamatan kerja,
PT Telkom Akses merupakan anak pada setiap pekerja mempunyai hak
perusahaan PT Telkom yang memiliki menerima perlindungan dan keselamatan
wilayah kerja diseluruh Indonesia. saat melakukan pekerjaan di tempat kerja
Karyawan PT Telkom Akses area Riau yang penting terjamin keselamatannya,
Kepulauan berjumlah 246. Pasang baru sehingga kewajiban saat menerapkan K3
adalah unit kerja di perusahaan yang dalam sebuah instansi ataupun
melayani permintaan pelanggan baru perusahaan hukumnya wajib (Asilah &
terhadap kebutuhan internet. Instalasi Yuantari, 2020). Kecelakaan kerja
pasang baru artinya menginstalasi alat merupakan suatu kejadian yang tidak
pendukung dan melakukan penarikan terkendali, tidak direncanakan dan tidak
kabel fiber optic dari sentral Telkom dikehendaki (uncontrolled, unplanned and
menuju tempat pelanggan. Proses kerja undesired) pada saat bekerja, yang
yang paling banyak dilalui teknisi adalah disebabkan, baik secara tidak langsung
pekerjaan di area tinggi seperti tiang maupun secara langsung, akibat kegiatan
utilitas, plaf on, rooftop rumah atau tidak aman, sehingga terhentinya kegiatan
gedung. Aktivitas operasional ini erat kerja (Budiyanto & Abdullah, 2019).
dengan risiko terjatuh, tergelincir dan Tingginya angka kasus kecelakaan kerja
tersetrum listrik. Perusahaan telah tersebut menimbulkan pertanyaan
membentuk pengendalian seperti bagaimana peran perusahaa untuk
menyediakan APD dan pelatihan K3, menekan kasus kecelakaan kerja (Elva
namun upaya tersebut belum maksimal. Susanti, 2019)
Terbukti masih ada kecelaakaan kerja Metode JSA adalah suatu cara
ringan hingga berat. Hal tersebut karena mengidentif ikasi bahaya pada suatu
kurangnya kepatuhan dan kesadaran lingkungan kerja sekalian usaha
teknisi menggunakan APD dan pengendalian serta penanggulangan guna
pengetahuan tetang bekerja di area yang mencegah penyakit akibat kerja dan
tidak aman. Kasus kecelakaan saat penyakit kecelakaan yang dapat timbul
bekerja yang pernah terjadi antara lain di dari suatu pekerjaan (Ilmansyah et al.,
Semarang, Januari 2017 terpeleset dari 2020). Metode JSA mampu
tangga tanpa menggunakan APD. mengidentif ikasi bahaya yang
Bengkulu, September 2017 tersetrum sebelumnya tidak terdeteksi serta
listrik saat di tiang. Pulau Tarempa, Maret menambah pengetahuan pekerjaan akan
2019 tersetrum listrik di plaf on rumah. bahaya, dampak bahaya serta cara
Aceh, April 2020 tersetrum listrik di tiang pemeriksaan yang benar. JSA berperan
dan Batam, Januari 2021 tergelincir demi meningkatkan kesadaran K3

107
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

karyawan, meningkatkan intensitas serta


kualitas komunikasi antara pekerja dan
pengawas. (Pipit Marf iana et al., 2019).
Analisis risiko merupakan suatu
kegiatan sistematik demi menggunakan
inf ormasi yang ada untuk mendeterminasi
seberapa besar konsekuensi,
kemungkinan serta paparan dari kejadian
yang ditimbulkan. Menurut AS/NZS
4360:2004: risk management (Australian
Standard/New Zealand Standard
4360:2004) ditemukan tiga metode yang
dapat dibuat untuk menganalisis risiko di
tempat kerja. Pertama analisis risiko
kualitatif adalah metode ini memerlukan
bentuk matriks risiko melalui dua
parameter, yakni konsekuensi serta
kemungkinan. Kedua analisis risiko semi
kuantitatif yang mempertimbangkan
konsekuensi serta dua elemen, yaitu
kemungkinan dan paparan interaksi Gambar 1. Desain Penelitian
pekerja dengan sumber risiko sebagai (Sumber: Data Penelitian, 2021)
f rekuensi. Ketiga analisis risiko kuantitatif Pada penelitian ini yang menjadi
merupakan analisis risiko yang variabel bebas yaitu aktivitas teknisi
mendef inisikan kemungkinan outcome pasang baru yang dilakukan di area
yaitu total risiko dari semua potensi risiko ketinggian. Lokasi atau area masing-
yang mungkin terjadi (Atyanti Dyah masing aktivitas kerja seperti di tiang
Prabaswari, Maharani Maulda, Amarria utilitas, instalasi rumah dan instalasi
Dila Sari, 2017). gedung dalam kategori aman atau
berbahaya. Selanjutnya perilaku teknisi
METODE PENELITIAN terkait kepatuhan terhadap peraturan
perusahaan dalam upaya pengendalian
K3 saat ini yakni, konsistensi dan
kesadaran penggunaan alat pelindung diri
(APD). Variabel terikat yaitu tingkat risiko
bekerja di ketinggian pada teknisi pasang
baru.
Populasi pada penelitian ini merupakan
semua pekerja pada unit pasang baru
berjumlah 192 orang. Teknik pengambilan
sampel yaitu non probabilitas dengan
pendekatan purposive sampling dimana
penulis melakukan wawancara dan
diskusi tidak dengan semua teknisi,
melainkan dengan dua orang assistant
manager sebagai ahli bidang dan ahli K3
serta empat orang supervisor lapangan
sebagai ahli bidang dan senior di unit
pasang baru. Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini mencakup teknik
observasi, teknik dokumentasi, teknik
wawancara dan diskusi. Adapun
penelitian dilakukan di lingkungan kerja
108
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

PT Telkom Akses area Riau Kepulauan, Konsekuensi (consequence) adalah


unit kerja pelayanan pasang baru. Alamat nilai yang menggambarkan suatu
kantor perusahaan yakni, Kantor Telkom keparahan dari ef ek yang ditimbulkan oleh
Indonesia JL. Jaksa Agung R. Suprapto risiko pada setiap tahapan tugas. Paparan
SH, Sungai Harapan, Kecamatan (exposure) adalah tingkat f rekuensi
Sekupang, Kota Batam. interaksi antara risiko yang terdapat di
Identif ikasi risiko kecelakaan kerja area kerja dengan pekerja dan
yang sudah penulis peroleh, dianalisa menggambarkan kesempatan yang
menggunakan pendekatan penilaian risiko terjadi. Kemungkinan (likelihood)
semi kuantitatif mengacu pada standar merupakan nilai yang menggambarkan
AS/NZS 4360:2004, dimana penilaian kecenderungan terjadinya konsekuensi
dilihat dari tingkat consequence, exposure dari risiko pada setiap tahapan tugas.
dan likelihood (Australia, 2005, pp. 44–45 Tabel dibawah ini menjelaskan kategori
Ningsih Marpaung, Bambang dan deskripsi serta skor dari kategori
Purwanggono, 2016). konsekuensi, paparan dan kemungkinan.

Tabel 1. Tabel Tingkat Konsekuensi Analisis Semi Kuantitatif

Tabel 2. Tabel Tingkat Paparan Analisis Semi Kuantitatif

109
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

Tabel 3. Tabel Tingkat Kemungkinan Analisis Semi Kuantitatif

Kategori dari konsekuensi, Rumus 1. Penilaian Level Risiko


kemungkinan dan paparan risiko hasil
diskusi yang diperoleh bersama ahli Skor level risiko yang telah diperoleh
bidang dan ahli K3 kemudian selanjutnya dikonversi kedalam kategori
dikonversikan kedalam skor angka risiko. Menurut standar AS/NZS
kategori masing-masing penilaian. Skor 4360:2004 kategori risiko metode semi
penilaian tersebut dikali dan hasil kali kuantitatif dibagi dalam beberapa kategori,
merupakan skor dari level risiko. yakni very high, priority 1, substantial,
priority 3 dan acceptable. Tabel 4
𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 dibawah ini menjelaskan deskripsi dan
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 𝐾𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑥 𝑃𝑎𝑝𝑎𝑟𝑎𝑛 level setiap kategori risiko.

Tabel 4. Tabel Kategori Risiko Analisis Semi Kuantitatif

Hasil analisis penilaian risiko yang ODP, perbaikan ODP, memasang kabel
telah penulis kerjakan selanjutnya drop core di tiang ODP, memasang kabel
membuahkan tindakan pengendalian drop core di tiang antara, instalasi kabel
yang selanjutnya menjadi rekomendasi drop core di rumah pelanggan dan
yang diperlukan dalam mengambil instalasi kabel drop core di gedung.
keputusan untuk memaksimalkan upaya
pengendalian K3 perusahaan demi
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Identif ikasi struktur kerja pasang baru
dapat disimpulkan terdapat tujuh proses
pekerjaan pasang baru. Adapun kegiatan
tersebut yakni pengecekan ODP, validasi

110
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

pelanggan atau premises. Dalam


melaksanakan tugasnya pekerjaan ini
dilakukan oleh dua orang teknisi.
Struktur pekerjaan pasang baru yang
pertama adalah pengecekan ODP.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah
memastikan transmisi link optic sampai
dengan catuan port pasif splitter ODP
dalam keadaan baik, sehingga dapat
diteruskan ke pelanggan menggunakan
kabel drop core. Selain itu juga
Gambar 2. Topologi Jaringan Akses
memastikan delapan catuan port pasif
Fiber Optic
Secara umum topologi jaringan akses splitter ODP belum sepenuhnya
digunakan atau diteruskan ke premises.
f iber optic tertuang pada gambar 2. ODF
Struktur pekerjaan pasang baru yang
merupakan perangkat tempat terminasi
awal kabel fiber optic, bertempat di kedua adalah validasi ODP. Tujuan dari
pekerjaan ini adalah memastikan ulang
Sentral Telkom, berisi beberapa
delapan catuan port pasif splitter ODP
perangkat aktif yang mentransmisikan
link optic. Dihubungkan menggunakan yang seluruhnya sudah ditransmisikan ke
pelanggan dalam keadaan aktif .
kabel f eeder menuju ODC. Kabel feeder
Struktur pekerjaan pasang baru yang
adalah kabel fiber optic berkapasitas core
optic besar hingga 288 core. ODC adalah ketiga adalah perbaikan ODP. Suatu
ODP dikatakan rusak jika link optic
perangkat pasif sebagai titik pembagi
sampai dengan setiap catuan port pasif
kabel dari kapasitas besar (kabel feeder)
menjadi kabel yang berkapasitas lebih splitter dalam kondisi drop atau tidak ada
sehingga tidak dapat ditransmisikan ke
kecil (kabel distribusi) dan ditempatkan di
pelanggan.
luar sentral atau outdoor. Keluaran dari
ODC adalah kabel distribusi, sama halnya Struktur pekerjaan pasang baru yang
keempat adalah memasang kabel drop
seperti kabel feeder, kabel distribusi
core di tiang utilitas ODP. Pekerjaan ini
berf ungsi untuk meneruskan link optic
mulai dari ODC sampai ODP. Kabel bertujuan untuk meneruskan link optic
dari setiap delapan keluaran port pasif
distribusi berkapasitas lebih sedikit dari
splitter ODP menuju premises.
pada kabel feeder yakni sampai dengan
48 core. ODP adalah kotak tempat Struktur pekerjaan pasang baru yang
kelima adalah memasang kabel drop core
terminasi kabel yang memiliki sif at tahan
di tiang antara. Adapun jarak antara tiang
korosi dan cuaca. ODP berf ungsi sebagai
tempat instalasi sambungan yang satu dan lainnya sesuai dengan aturan
perusahaan sekitar 50M.
menghubungkan kabel distribusi dan
Struktur pekerjaan pasang baru yang
kabel drop core, di dalamnya terdapat
pasif splitter yang dapat membagi satu keenam adalah instalasi kabel drop core
di rumah. Tujuan dari pekerjaan ini adalah
core dari kabel distribusi menjadi delapan
memasang kabel, aksesoris kabel dan
port terminasi untuk kabel drop core. ODP
ditempatkan di tiang utilitas yang disebut perangkat aktif NTE (Network Terminal
Equipment) sebagai interface yang
tiang ODP. Kabel drop core atau drop
mengubah link optic menjadi data
wire single core adalah kabel penanggal
yang menghantarkan link optic dari ODP internet.
Struktur pekerjaan pasang baru yang
menuju rumah atau gedung pelanggan,
ketujuh adalah instalasi kabel drop core di
terdiri dari satu core optic yang dapat
mentransmisikan link optic untuk satu gedung. Tujuan dari pekerjaan ini adalah
memasang kabel, aksesoris kabel dan
pelanggan. Adapun segmentasi
perangkat aktif ONT, yang menjadi
pekerjaan teknisi pasang baru terbatas
hanya dari ODP menuju masing-masing pembeda instalasi rumah atau gedung
adalah medan jalur kabel yang lebih
111
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

kompleks dan lingkungan kerja yang lebih pasar, ruko, perkantoran, pertokoan,
luas. Gedung dalam arti area seperti mal, coorporate industri dan pabri

Tabel 5. Penilaian dan Level Risiko Pekerjaan Satu Sampai Empat

(Sumber: Data Penelitian, 2021)

112
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

Tabel 6. Penilaian dan Level Risiko Pekerjaan Lima Sampai Tujuh

(Sumber: Data Penelitian, 2021)

Rekomendasi untuk perusahaan risiko ketiga yaitu substantial, terdapat


penulis dapatkan setelah berhasil enam sumber risiko yang dikategorikan
mengidentif ikasi level risiko, bersamaan level substantial. Tindakan yang harus
dengan diskusi yang dilakukan kepada dilakukan adalah mengharuskan adanya
ahli bidang dan ahli K3. Level risiko perbaikan secara teknis. Level risiko
pertama yaitu very high, terdapat 25 keempat yaitu priority 3, terdapat tujuh
sumber risiko yang dikategorikan level sumber risiko yang dikategorikan level
very high. Tindakan yang harus dilakukan priority 3. Tindakan yang harus dilakukan
mengacu kepada paduan penilaian risiko adalah perlu diawasi dan diperhatikan
semi kuantitatif standar AS/NZS secara berkesinambungan. Level risiko
4360:2004 adalah aktif itas yang memicu kelima yaitu acceptable, terdapat 11
risiko dihentikan sementara sampai risiko sumber risiko yang dikategorikan level
dapat dikurangi. Level risiko kedua yaitu acceptable. Tindakan yang harus
priority 1, terdapat 10 sumber risiko yang dilakukan adalah intensitas yang memicu
dikategorikan level priority 1. Tindakan risiko dikurangi seminimal mungkin. Tabel
yang harus dilakukan adalah perlu dibawah ini adalah rekomendasi dari
pengendalian segera mungkin. Level penelitian.

113
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

Tabel 7. Rekomendasi Penelitian

(Sumber: Data Penelitian, 2021)

SIMPULAN risiko. Level risiko keempat priority 3


terdapat tujuh sumber risiko dan level
Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu: risiko kelima acceptable terdapat 11
1. Bentuk identif ikasi risiko pekerjaan sumber risiko.
teknisi pasang baru di area ketinggian 3. Rekomendasi untuk perusahaan
terdapat tujuh pekerjaan. dalam memaksimalkan upaya
2. Level risiko pada pekerjaan teknisi pengendalian K3 dan mencegah
pasang baru di area ketinggian dibagi kecelakaan kerja yakni berupa
dalam lima kategori sesuai ketentuan pertama pembenahan system,
dari penilaian risiko semi kuantitatif penyediaan alat dan upgrade skill dan
standar AS/NZS 4360:2004. Adapun pengetahuan bidang dan K3 dengan
penilaian level risiko pertama yaitu pelatihan K3 yang bersertif ikat dan
very high terdapat 25 sumber risiko. pelatihan bidang yang terjadwal
level risiko kedua priority 1 terdapat 10 secara kontinu.
sumber risiko. Level risiko ketiga
substantial terdapat enam sumber
114
JURNAL COMASIE - VOL. 05 NO. 01 (2021)

DAFTA PUSTAKA ( K3 ) Dengan Metode Job Safety


Analysis ( JSA ) Proyek
Asilah, N., & Yuantari, M. C. (2020). Pembangunan Jembatan SiKatak
Analisis Faktor Kejadian Unversitas Diponegoro Semarang.
Kecelakaan Kerja pada Pekerja 277–284.
Industri Tahu. Penelitian Dan Ningsih Marpaung, Bambang
Pengembangan Kesehatan Purwanggono, R. (2016). Analisis
Masyarakat Indonesia, 1(1), 1–10. risiko keselamatan dan kesehatan
Atyanti Dyah Prabaswari, Maharani kerja pada bagian produksi PT
Maulda, Amarria Dila Sari, 2017. Berkat Manunggal Jaya. Jurnal
(2017). Analisis Resiko Teknik Industri, 5.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pipit Marf iana, Ritonga, H. K., & Mutiara
pada Pekerja Bagian Pengemasan Salsabiela. (2019). Implementasi
Minipack Menggunakan Metode Job Job Saf ety Analysis ( JSA ) Sebagai
Saf ety Analysis (JSA) pada CV. Upaya Pencegahan Kecelakaan
XYZ. Jurnal Ergonomi Dan K3, 2(1), Kerja. Jurnal Migasian, 3(2), 25–32.
27–34. Porawouw, J., Kawatu, P. A. T., Umboh,
https://doi.org/10.5614/j.ergo.2017. J. M. L., Kesehatan, F., Universitas,
2.1.3 M., & Ratulangi, S. (2020). Analisis
Budiyanto, S., & Abdullah, R. (2019). Pelaksanaan Metode Job Saf ety
Upaya Meminimalisir Kecelakaan Analysis (Jsa) Pada Bagian
Kerja di Area Penambangan PT . Maintenance Mechanical Di Pt.
Putra Perkasa Abadi jobsite Borneo Meares Soputan Mining (Msm)
Indobara , Kabupaten Tanah Bumbu, Likupang. Kesmas, 9(4), 94–104.
Kalimantan Selatan. Jurnal Bina Siti Riptif ah Tri Handari, M. S. Q. (2019).
Tambang, 4(1), 276–286. Faktor-Faktor Kejadian Kecelakaan
Dana, D. (2015). Manajemen Risiko Kerja pada Pekerja Ketinggian di PT.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja X Tahun 2019. 556, 90–98.
(K3) Pekerja Pada Bagian Produksi https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JK
Pengolahan Kayu Dengan Metode K
Jsa (Job Saf ety Analysis) Pt.
Kharisma Jaya Gemilang. Journal of Penulis pertama, Mayanti
Chemical Information and Modeling, Ratna Sari Br Simbolon,
53(9), 1689–1699. merupakan mahasiswa
Elva Susanti, W. S. (2019). Pengaruh Produi Teknik Industri
Iklim Keselamatan dan Kesehatan Universitas Putera
Batam.
Kerja Terhadap Perilaku Kerja
Aman Pada Pekerja Shipyard
Batam (pp. 23–31).
Ilmansyah, Y., Mahbubah, N. A., Penulis kedua Sri Zetli,
S.T., M.T. merupakan
Widyaningrum, D., Studi, P., Industri, Dosen Prodi Teknik
T., Gresik, U. M., & Bahaya, P. Industri Universitas
(2020). Penerapan Job Saf ety Putera Batam. Penulis
Analysis sebagai Upaya berkecimpung di bidang
Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Teknik dan Ergonimi.
Perbaikan Keselamatan Kerja di PT
Shell Indonesia. Profisiensi, 8(1),
15–22.
Muhammad Ilham Mawazirul Akbar,
Riska Dwi Anggara, Kartono
Wibowo, Djoko Susilo Adhy, 2020.
(2020). Analisis Pelaksanaan
Keamanan dan Keselamatan Kerja
115

Anda mungkin juga menyukai