Abstrak
PT. PLN (Persero) adalah suatu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada
di Indonesia. Pada setiap kegiatan kerjanya, PT PLN memiliki risiko yang cukup besar dibandingkan dengan kegiatan
kerja pada bidang lain, maka dari itu perlu adanya tindakan penngendalian risiko. Selain itu, PT PLN memiliki target
Zero Accident pada tahun 2023.Berdasarkan data historis kasus kecelakaan kerja selama 5 tahun, kegiatan pemeliharaan
jaringan merupakan kegiatan dengan potensi kecelakaaan terbesar. Maka dari itu, penelitian ini berfokus untuk
menganalisis penyebab kecelakaan serta mengendalikan risiko pada kegiatan pemeliharaan jaringan. Adapun kegiatan
yang dijadikan objek pengamatan ialah kegiatan pemotongan dahan dan ranting pohon di sekitar jaringan kabel listrik
(Right Of Way),pemasangan isolator stekep dan pemeliharaan/penegakan tiang listrik, pemilihan kegiatan ini
dikarenakan ketiga kegiatan ini cukup sering dilakukan dalam sebulan sehingga perlu adanya pengendalian resiko guna
mencegah kecelakaan kerja karena mengingat frekuensi pelaksanaannya yang cukup sering. Metode pengendalian yang
digunakan adalah menggunakan pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) yang
mencakup JSA (Job Safety Analysis) dan Severity Index. Berdasarkan penilaian tingkat keparahan (severity) dan tingkat
kemungkinan terjadi (likelihood),maka didapatkan beberapa risiko dengan tingkat risiko extreme dari ketiga kegiatan
yang diamati yaitu tersengat listrik,tertimpa trafo dan terjepit trafo.Untuk risiko tersengat listrik,pengendalian yang
disarankan ialah memberikan izin kerja, hanya memperkerjakan tenaga yang memiliki sertifikat kompetensi, memberikan
pelatihan atau wawasan terkait kelistrikan, mewajibkan pengerjaan sesuai dengan SOP yang berlaku, inspeksi
APD.Sementara untuk risiko terjepit trafo,pengendalian yang disarankan ialah memastikan beban trafo tidak melebihi
kapasistas beban maksimum crane, membentuk area isolasi dengan menggunakan rambu serta peralatan tambahan,
melakukan perbaikan rutin pada crane.Sementar untuk risiko tertimpa trafo,pengendalian yang disarankan ialah Pekerja
diharuskan untuk turun dari lokasi penempatan trafo ketika trafo sedang diposisikan dengan crane.
Kata kunci: HIRARC, risiko, pengendalian, potensi, keparahan
Abstract
PT. PLN (Persero) is a BUMN (State-Owned Enterprise) which manages all aspects of electricity in Indonesia. In each
of its work activities, PT PLN has quite large risks compared to work activities in other fields, therefore risk control
measures are needed. Apart from that, PT PLN has a Zero Accident target by 2023. Based on historical data on work
accident cases for 5 years, network maintenance activities are the activities with the greatest potential for accidents.
Therefore, this research focuses on analyzing the causes of accidents and controlling risks in network maintenance
activities. The activities that were used as objects of observation were the cutting of branches and twigs of trees around
the power cable network (Right of Way), installation of plug insulators and maintenance/enforcement of power poles.
The choice of these activities was because these three activities were carried out quite often in a month so there was a
need for control the risks in order to prevent work accidents. The control method used is the HIRARC (Hazard
Identification, Risk Assessment and Risk Control) approach which includes JSA (Job Safety Analysis) and Severity Index.
Based on the assessment of the level of severity (severity) and the level of possibility of occurrence (likelihood), several
risks with an extreme risk level were obtained from the three activities observed, namely electric shock, being hit by a
transformer and being pinched by a transformer. For the risk of electric shock, the recommended control is to provide a
work permit. , only employ personnel who have competency certificates, provide training or insight into electricity,
require work in accordance with applicable SOPs, PPE inspections. Meanwhile, for the risk of transformer entrapment,
the recommended control is to ensure the transformer load does not exceed the maximum load capacity of the crane,
forming an isolation area by using signs and additional equipment, carry out routine repairs on the crane. Meanwhile,
for the risk of being crushed by the transformer, the recommended control is that workers are required to get down from
the transformer placement location when the transformer is being positioned by the crane.
Keywords: HIRARC, risk, control, potential, severity
10.Pengendalian risiko bagian tubuh terluka 21.Pengendalian risiko tersandung material kabel:
(Pemeliharaan tiang listrik): Menggabungkan kabel satu dengan yang lainnya.
Memperhatikan posisi kaki saat mencangkul, selalu
mengenakan sepatu safety. 22.Pengendalian risiko tetanus:
Mengganti setiap rantai yang berkarat dengan yang layak
11.Pengendalian risiko kanker kulit: dana man digunakan, menggunakan APD agar karat tidak
Merubah jam kerja sebelum sinar ultraviolet terpancar langsung bersentuhan dengan tubuh.
dari matahari, menggunakan pakaian yang tertutup.
23.Pengendalian tersandung tali:
12.Pengendalian risiko tremor: Menggulung tali ketika tidak digunakan dengan alat
Mengganti penggunaan golok dengan alat potong yang gulungan khusus.
diperpanjang, mempertajam mata pisau.
5 . Kesimpulan
13.Pengendalian risiko tersengat listrik: Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
Memberikan izin kerja, hanya memperkerjakan tenaga adalah sebagai berikut:
yang memiliki sertifikat kompetensi, memberikan 1.Pada pemeliharaan jaringan di PT. PLN (Persero)
pelatihan atau wawasan terkait kelistrikan, mewajibkan UP3 Pematangsiantar, terdapat beberapa potensi
pengerjaan sesuai dengan SOP yang berlaku, inspeksi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan pada
APD. pekerja yaitu:
a.Penyampaian yang kurang jelas.
14.Pengendalian risiko kehilangan keseimbangan: b.Virus covid-19.
Melapisi pijakan tangga dengan karet, mengikat tangga c.Kendaraan yang melintas.
pada tiang listrik. d.Salah menentukan bagian pohon yang dipotong.
e.Ketinggian.
15.Pengendalian risiko tertimpa trafo: f.Peralatan yang tajam.
Memastikan beban trafo tidak melebihi kapasistas beban g.Getaran.
maksimum crane, membentuk area isolasi dengan h.Sinar ultraviolet.
menggunakan rambu serta peralatan tambahan, i.Tegangan listrik.
melakukan perbaikan rutin pada crane. j.Peralatan yang cukup berat.
kTali yang tidak beraturan.
l.Alas pijak yang tidak rata.
m.Banyaknya kabel yang terpasang pada trafo.
n.Kesalahan operasi alat berat.
o.Rantai yang berkarat.
p.Mobilitas crane terbatas.
q.Kondisi tanah yang tidak stabil.
r.Kelelahan
s.Terjatuh dan terpeleset
t.Benturan dengan benda keras
2. Berdasarkan penilaian tingkat keparahan (severity) dan
tingkat kemungkinan terjadi (likelihood),maka
didapatkan beberapa risiko dengan tingkat risiko extreme
yaitu tersengat listrik,tertimpa trafo dan terjepit
trafo.Untuk risiko tersengat listrik,pengendalian yang
disarankan ialah memberikan izin kerja, hanya
memperkerjakan tenaga yang memiliki sertifikat
kompetensi, memberikan pelatihan atau wawasan terkait
kelistrikan, mewajibkan pengerjaan sesuai dengan SOP
yang berlaku, inspeksi APD.Sementara untuk risiko
terjepit trafo,pengendalian yang disarankan ialah
memastikan beban trafo tidak melebihi kapasistas beban
maksimum crane, membentuk area isolasi dengan
menggunakan rambu serta peralatan tambahan,
men.lakukan perbaikan rutin pada crane.Sementar untuk
risiko tertimpa trafo,pengendalian yang disarankan ialah
Pekerja diharuskan untuk turun dari lokasi penempatan
trafo ketika trafo sedang diposisikan dengan crane.
Daftar Pustaka
Ahmad, Asmalia Che, et al. 2016. “Hazard Identification,
Risk Assessment and Risk Control (HIRARC)
Accidents at Power Plant.” MATEC Web of
Conference. Vol. 66. EDP Sciences.
Al-Hammad et al. 1996. Assessment of Work
Performance of Maintenance Contractors.Saudi
Arabia.
Bird Jr., E. Frank and Germain L. George. 1990. Practical
Loss Control Leadership.Georgia: Loganvile.
Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan &
Kesehatan Kerja Untuk Industri. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
CCOHS (Canadian Centre for Occupational Health and
Safety). 2001. Hot Environment- Health Effects.
Ontario.
Department of Occupational Safety and Health. 2008.
Guidelines for Hazard Identification, Risk
Assesment and Risk Control. Malaysia.
Friend MA, Kohn JP. 2017. Fundamentals of
Occupational Safety and Health. Government
Institutes. Lanham, Maryland. Toronto.
Kuswana, WS. 2014. Ergonomi dan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.