Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS SEMARANG

FAKULTAS TEKNIK

JL. SOEKARNO – HATTA

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 2019/2020 - ONLINE


NAMA : MUHAMAD CHOIRUL UMAM
NIM : C.431.18.0020
MATA KULIAH : K3 & LINGKUNGAN HIDUP
JURUSAN/PROG.DI : TEKNIK ELEKTRO B (SORE)
DOSEN PENGUJI : TAUFIQ DWI CAHYONO, S.T., M.T.

 Sebutkan 4 (empat) sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan


penilaian risiko di tempat kerja ?

 Penilaian risiko di tempat kerja dilakukan dengan mengikuti 5 (lima)


langkah sistimatis. Sebutkan 5 (lima) langkah sistimatis tersebut ?

 Sebutkan dan jelaskan persyaratan utama dalam melaksanakan di


bidang Pekerjaan Konstruksi ?

 Bagaimanakah Prinsip Kerja dari Proteksi Bahaya Listrik ?

 Apa yang dimaksud dengan Sistem Proteksi untuk Keselamatan


berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2000 ?

 Apa yang dimaksud tentang Sistem Desain Keselamatan Kebakaran ?

 Jelaskan dan sebutkan yang dimaksud dengan Fire Safety Management


?

JAWAB

1. Tahapan yang perlu dilakukan dalam menerapkan Manajemen Risiko K3 adalah :

-Menentukan Konteks dan Tujuan (Establish Goals and Context )


Tahap identifikasi hubungan antara organisasi/perusahaan dan lingkungan disekitarnya sesuai visi
dan misi, mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, kesempatan dan kendala yang ada.

-Penilaian Risiko

Penilaian risiko yaitu proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis yang memiliki
risko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran biaya, kinerja/performance dan
waktu penyelesaian kegiatan

-Identifikasi risiko (Identify risk) Adalah proses peninjauan area-area dan proses-proses teknis yang
memiliki risiko potensial yang akan dikelola.

-Analisa risiko (Analyse risk) Adalah proses menilai risiko yang telah teridentifikasi menggunakan
matrix risiko untuk menentukan besarnya risiko. (risk = likelihood x consequences)

-Evaluasi risiko ( Evaluate the risk) Adalah proses penilaian risiko untuk menentukan apakah risiko
yang terjadi dapat diterima atau tidak dapat diterima.

-Pengendalian risiko ( Treats the risk) Pengendalian risiko meliputi identifikasi alternatifpengendalian
risiko, dengan cara menghindari risiko, mengurangi frekuensi terjadinya risiko, mengurangi
konsekuensi dari terjadinya risiko, mentransfer risiko secara penuh atau sebagian kepada pihak lain
yang lebih berkompeten menangani risiko tersebut dan mempertahankan risiko.

-Pemantauan dan Telaah Ulang (Monitor and Review)

Adalah proses evaluasi yang sistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang telah dilakukan
dan sebagai dasar dalam penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari

2. - Risk Identification - Create a Risk Management Plan

- Risk Assessment - Implementation

- Risk Response

3. -Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek.

-Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan
bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan.

-Membuat rencana anggaran biaya (RAB).

-Memproyeksikan gagasan atau ide-ide kreatif pemilik proyek ke dalam desain bangunan.

-Melakukan perubahan desain apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan


yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan sesuai dengan kontrak yang telah dibuat.

-Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur bangunan jika terjadi kegagalan


konstruksi.

-Mengurus perizinan mendirikan bangunan (IMB).

4. Prinsip Kerja dari Proteksi Bahaya Listrik

-Hindari kontak dengan sirkuit listrik berenergi. Mungkin anda berpikir ini adalah hal yang lumrah
dan siapapun mengetahui itu. Tapi ingat bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi - Anda mungkin tidak
akan memiliki kesempatan kedua.
-Perlakukan semua perangkat listrik seolah-olah dalam keadaan menyala. Karena anda tidak akan
pernah tahu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

-Matikan sumber listrik sebelum memperbaiki peralatan listrik. Anda harus memastikan hal tersebut.

-Gunakan hanya alat dan peralatan dengan non-konsuktor ketika menangani perangkat listrik.

-Jangan gunakan pensil logam, cincin atau watchbands logam ketika bekerja dengan peralatan listrik.
Prinsip ini sangat mudah terlupakan. Anda haru selalu waspada.

-Bila diperlukan untuk menangani peralatan yang terpasang, pastikan tangan yang kering dan, bila
mungkin, memakai sarung tangan nonconductive, pakaian pelindung dan sepatu dengan sol
terisolasi.

-Jika aman untuk melakukannya, bekerja dengan hanya satu tangan, menjaga sisi lain di sisi Anda
dari semua bahan konduktif. Tindakan pencegahan ini mengurangi kemungkinan kecelakaan yang
mengakibatkan arus yang melalui rongga dada.

-Minimalisir penggunaan peralatan listrik di ruangan yang dingin atau daerah lain dimana banyak
terdapat bahan konduktor listrik.

-Jika air atau bahan kimia yang tumpah ke peralatan, matikan listrik pada saklar atau sirkuit utama
pemutus dan cabut peralatan.

-Jika ada kasus seseorang terkena arus listrik / tersetrum, jangan sentuh peralatan, kabel atau orang.
Lepaskan / matikan sumber listrik dan Anda harus sangat tenang agar tidak membuat situasi lebih
buruk.

5. Persyaratan dalam ini dimaksudkan untuk menjamin keselamatan manusia dan ternak dan
keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan instalasi
secara wajar. Terselenggaranya dengan baik,instalasi listrik.persyaratan ini berlaku untuk semua
instalasi arus kuat,baik mengenai perencanaan,pemasangan,pemeriksaan dan
pengujian,pelayanan,pemeliharaan maupun pengawasannya.

6. Tujuan utama proteksi kebakaran adalah untuk melindungi kehidupan manusia, aset berharga
serta lingkungan dari bahaya dahsyat kebakaran. ... Penerapan solusi proteksi kebakaran yang
terintegrasi sepatutnya menangani pencegahan dan penanganan kebakaran sekaligus membatasi
penyebarannya

7. Fire Alarm System atau sistem alarm kebakaran adalah komponen utama yang dirancang dan
dipasang untuk mendeteksi kebakaran, berfungsi sebagai sistem peringatan dan evakuasi yang dapat
bekerja secara otomatis melalui detektor atau secara manual dengan menarik saklar untuk
memberikan feedback ke panel utama dan panel cadangan lainnya. Sistem ini juga dapat diatur
untuk berkomunikasi langsung dengan Fire Brigade. Fire Hydrant system merupakan salah satu
solusi pemadam kebakaran tertua namun paling umum dan efektif. Sistem hidran harus dirancang
dengan baik, karena hidran adalah tulang punggung seluruh sistem pemadam kebakaran.
Pengadaan, instalasi dan desain keseluruhan sistem penanggulangan kebakaran harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga semua peralatan dan kelengkapannya dapat berfungsi secara efektif
sesuai dengan standard pemadaman api. Sistem pemadam kebakaran, meliputi:

Fire pump system (Pemadaman dengan sistem pompa)

Hydrant system (Pemadaman dengan sistem pompa hidran)


Sprinkler system (Pemadaman dengan sistem pemancar air)

Water spray system (Pemadaman dengan sistem semprotan air)

Foam spray system (Pemadaman dengan sistem semprotan busa)

Vehicle protection system (Mobil pemadam kebakaran)

Fire Hydrant System (Sistem Pemadam dengan Hidran)

Anda mungkin juga menyukai