PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat mengganggu proses suatu kegiatan, atau dapat juga diartikan bahwa
menyebabkan suatu reaksi baik dari obyek ataupun orang atau sumber bahaya
(1) dan Ayat (2) menyatakan bahwa “Setiap perusahaan yang memperkerjakan
tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mempunyai tingkatan
1
2
dengan PT. Indonesia Power UP Semarang yang merupakan salah satu anak
Listrik Tenaga Gas (PLTG), serta Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
(PLTGU).
diperkirakan sebanyak 337 juta kecelakaan kerja dan 2,3 juta kematian akibat
kerja terjadi setiap tahunnya. Pada tahun 2012, ILO mencatat angka kematian
dikarenakan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sebanyak 2 juta tiap
tahunnya.4
selama di dalam area lingkup PT. Indonesia Power UP Semarang, baik yang
Semarang pada tahun 2011-2015 terdapat 4 orang korban kecelakaan berat dan
3
berat sebanyak 2 kasus dan kecelakaan ringan sebanyak 5 kasus. Tahun 2013,
kasus. Tahun 2014, tidak ada kasus kecelakaan berat, dan kecelakaan ringan
dapat dilihat bahwa dalam 5 tahun terakhir masih terdapat kecelakaan yang
safety permit dan memberikan safety briefing (penggunaan APD, tingkat risiko,
dan prosedur kerja sesuai SOP). Hal-hal ini dilakukan sebagai upaya
memiliki area yang mempunyai tingkat risiko kecelakaan kerja yang besar
tinggi.
listrik dengan kapasitas tinggi dan teknologi yang canggih tentunya tidak bisa
lepas dari risiko selama waktu proses pekerjaan. Oleh karena itu, PT. Indonesia
SMK3, yaitu : (1) penetapan kebijakan K3; (2) perencanaan K3; (3)
pelaksanaan rencana K3; (4) pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dan; (5)
kebijakan K3 yang diterapkan oleh perusahaan. Tujuan dan sasaran dari SMK3
ini adalah terciptanya sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat
kerja yang melibatkan banyak pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta
menangani karyawan dengan cepat dan tepat, selain itu juga dapat mencegah
atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja baik yang disengaja maupun yang
karyawan.
B. Perumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
UP Semarang.
Power UP Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi
2. Bagi Peneliti
dengan SMK3.
6
1. Lingkup Keilmuan
2. Lingkup Materi
3. Lingkup Lokasi
4. Lingkup Metode
5. Lingkup Sasaran
Semarang.
6. Lingkup Waktu
F. Keaslian Penelitian
(PAK), Kecelakaan
masyarakat umum
karena kelalaian PLN.
(6) Kendala-kendala
dalam penerapan SMK3
yaitu pelaksanaan
pekerjaan masih belum
sesuai dengan SOP dan
kurangnya SDM
Pengawas. Penerapan
SMK3 telah mencapai
keberhasilan program
zero accident yaitu nihil
kecelakaan kerja baik
para pekerja maupun
tamu yang berkunjung
diarea PLN. Salatiga.
2. Alifah Ayu Wijayanti. - Penerapan Kualitatif Penerapan SMK3
2017. Gambaran SMK3 berdasarkan
penerapan SMK3 pada Peraturan
proyek pembangunan Pemerintah Nomor
gedung di Semarang 50 Tahun 2012 di
sebagai upaya Proyek
pencegahan kecelakaan Pembangunan Hotel
kerja (studi kasus proyek Grandhika
pembangunan Hotel dengan jumlah
Grandhika Divisi VII) kriteria yang tercapai
57 kriteria dan 7
kriteria tidak tercapai
dari
total 64 kriteria
penerapan tingkat
awal untuk penilaian
diri, pencapaian
penerapan SMK3
sebesar 89,06% d a n
termasuk dalam
kategori perusahaan
dengan tingkat
penilaian penerapan
memuaskan.