ABSTRAK
Job Safety Analysis (JSA) adalah suatu kajian sistematis dan bertahap terhadap semua potensi kejadian berbahaya
yang terdapat di tiap langkah kerja, untuk dapat menentukan berbagai tindakan pengendalian yang dibutuhkan
untuk mencegah atau mengurangi dampak dari kejadian berbahaya tersebut, selama proses persiapan dan
pelaksanaan suatu pekerjaan (Chevron, 2005). Seperti pada penerimaan afval lokal bagian warehouse di PT. ST
adalah suatu perusahaan yang berjalan di bidang pembuatan kertas yang bertempat di Surabaya, Jawa timur, yang
memiliki potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
Dengan adanya implementasi program K3 akan sangat membantu dalam menangani permasalahan tersebut, salah
satu program K3 adalah melakukan identifikasi jenis kecelakaan kerja dan upaya pencegahan kecelakaan kerja
dengan menggunakan metode Job Safety Analysis.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode JSA dapat diidentifikasi jenis kecelakaan
kerja/potensi bahaya yang berhubungan dari setiap langkah pekerjaan pada penerimaan afval lokal yaitu : terjatuh
dari atas kendaraan, tertimpah bal-balan kertas, terjepit oleh bal-balan kertas, terjepit tali bal–balan, terkena cutter,
terkena plat atau kawat, tertabrak kendaraan dan terpeleset atau terkilir. Dan jenis kecelakaan kerja yang dominan
pada penerimaan afval lokal adalah terkena cutter. Dari perhitungan angka kecelakaan, maka dapat diketahui tingkat
kecelakaan kerja dari tahun 2013 sampai tahun 2015 adalah turun yang berarti kinerja pada penerimaan afval lokal
naik. Rekomendasi pencegahan kecelakaan kerja pada penerimaan afval lokal sebagai berikut : baca/ikuti rambu–
rambu keselamatan, mengikuti briffing sebelum kerja, mengikuti instruksi kerja yang benar, gunakan sarung tangan
katun dan gunakan sepatu.
Kata kunci : Job Safety Analysis, keselamatan dan kesehatan kerja, pengendalian bahaya kerja
11
Nurkholis, dkk / Teknika, Vol. 1, No.1, Juni 2017, 11-16
informasi ini dapat diketahui hazard (potensi menunjukkan peristiwa yang langsung meng-
bahaya) yang mempunyai nilai resiko paling tinggi akibatkan kecelakaan kerja. Frekuensi kecelakaan
(high risk) sampai hazard yang mempunyai nilai kerja merupakan unsur penting untuk meren-
resiko paling rendah (low risk). Dengan demikian canakan langkah-langkah pencegahan kecelakaan
dapat dilakukan penanganan yang tepat sebagai serta untuk menilai produktivitas. Dari data ini
usaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dapat diketahui berapa banyak kecelakaan kerja
dikemudian hari. yang terjadi dalam rentang waktu tertentu.
Frequency Rate (FR; tingkat frekuensi)
digunakan untuk mengetahui frekuensi angka
METODE PENELITIAN kecelakaan dalam satu juta jam kerja untuk kurun
waktu tertentu dari tahun ke tahun. Hal ini dapat
Job Safety Analysis (JSA) adalah berupa dilakukan dengan menghitung angka frekuensi
pemeriksaan prosedural untuk menentukan apakah kecelakaan (F), yaitu banyaknya kecelakaan untuk
prosedur yang tengah dijalankan telah berjalan setiap juta jam kerja orang yang dapat diukur
sebagaimana mestinya, dan untuk memeriksa aspek- dengan rumus statistik kecelakaan persamaan (1).
aspek sikap dari orang-orang yang melaksanakan
pekerjaan dimaksud (Alkon, 2004). Poin utama dari job
safety analysis adalah mencegah kecelakaan dengan (1)
antisipasi dan eliminasi serta mengontrol bahaya yang
ada (KI, 2012). JSA merupakan salah satu langkah utama Severity Rate (SR; tingkat berat/keparahan)
dalam analisa bahaya dan kecelakaan dalam usaha adalah suatu angka yang menunjukkan jumlah jam
menciptakan keselamatan kerja. Bila bahaya telah yang hilang disebabkan terjadinya
dikenali maka dapat dilakukan tindakan pengendalian kecelakaan/cedera kerja dalam 1.000.000 jam
yang berupa perubahan fisik atau perbaikan prosedur dalam kurun waktu tertentu, digunakan untuk
kerja yang dapat mereduksi bahaya kerja. Dalam menentukan tingkat hari kerja yang hilang karena
pelaksanaannya, prosedur analisa keselamatan kerja kecelakaan kerja. Untuk mengukur pengaruh
memerlukan latihan, pengawasan dan penulisan uraian kecelakaan, juga harus dihitung angka beratnya
kerja yang dikenal sebagai JSA untuk mempermudah kecelakaan. Angka beratnya kecelakaan (S) adalah
pengertian prosedur kerja pada karyawan. jumlah total hilangnya hari kerja per 1.000.000 jam
Dalam melakukan analisa potensi bahaya kerja yang dapat diukur dengan rumus statistik
pekerjaan dengan menggunakan Job Safety Analysis ada persamaan (2).
empat langkah dasar yaitu :
1. Menentukan pekerjaan yang akan dianalisa.
2. Menguraikan pekerjaan menjadi langkah-langkah (2)
dasar.
3. Mengidentifikasi bahaya atau kecelakaan kerja pada Angka frekuensi kecelakaan (FR) dan angka
masing-masing pekerjaan. keparahan atau beratnya kecelakaan (SR) dapat
4. Mengendalikan bahaya dalam upaya pencegahan diubah menjadi satu indicator FSI (Frequency
kecelakaan kerja. Severity Indicator) sebagaimana diterangkan di
Proses selanjutnya adalah melakukan analisis dengan atas dengan rumus persamaan (3).
memperhatikan empat langkah dasar di atas serta
penggunaan format tabel dan rumusan untuk
membantu teknik analisisnya dengan uraian sebagai (3)
berikut:
Nilai FSI ini dapat dijadikan rangking kinerja antar
Analisis jenis kecelakaan kerja bagian di tempat kerja yang menunjukkan naik-
Jenis kecelakaan kerja dianalisis dengan turunnya kinerja.
melakukan observasi atau pengamatan langsung
terhadap proses kerja penerimaan afval lokal dan Analisis data jenis kecelakaan kerja yang
melakukan wawancara kepada karyawan yang dominan
bersangkutan untuk mendapatkan informasi Data jenis kecelakaan kerja yang dominan
tentang jenis kecelakaan kerja yang terjadi, di dianalisis dengan cara mencari jumlah dan tipe
bagian mana, serta kapan saat terjadinya kecelakaan yang terjadi dalam kurun waktu
kecelakaan kerja tersebut dalam rentang waktu tertentu, serta mendapatkan informasi tentang
tertentu. penyebab kecelakaan kerja tersebut, baik dari sisi
pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya,
Analisis data frekuensi kecelakaan kerja serta dari sisi kondisi kerja yang kurang memadai.
Data frekuensi kecelakaan kerja dianalisis
dengan klasifikasi menurut jenis kecelakaan Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja
12
Nurkholis, dkk / Teknika, Vol. 1, No.1, Juni 2017, 11-16
Upaya pencegahan kecelakaan kerja kerja maupun paparan terhadap bahaya di tempat
dilakukan dengan menggunakan metode Job Safety kerja yang menjadi penyebabnya. Begitupun juga
Analysis pada penerimaan afval lokal sebagai sebaliknya, semakin banyak pekerja yang bekerja
berikut : di tempat kerja maka akan semakin tinggi pula
1. Memilih pekerjaan/job yang akan dianalisa, dengan tingkat kecelakaan di tempat kerja maupun
mempertimbangkan : paparan terhadap bahaya di tempat kerja yang
a. Berdasarkan jenis kecelakaan kerja menjadi penyebabnya.
b. Berdasarkan jenis kecelakaan kerja yang dominan Dari data kecelakaan kerja pada masing-masing
c. Berdasarkan upaya pencegahan kecelakaan kerja bagian untuk periode tiga tahun ini kemudian
2. Memecah pekerjaan/job atas beberapa langkah kerja. diolah untuk mendapatkan data mengenai jenis
Pekerjaan yang dipilih untuk dianalisa, dipecah atas kecelakaan dan frekuensinya.
beberapa langkah kerja sedemikian rupa yang dapat
Tabel 2. Jenis kecelakaan kerja
menunjukkan apa yang dikerjakan dan dalam urutan NO. JENIS KECELAKAAN KERJA FREKUENSI
yang keberapa. 1 Terjatuh dari atas kendaraan 3
3. Mengidentifikasi bahaya atau kecelakaan kerja yang 2 Tertimpah bal-balan kertas 3
dominan. Setiap langkah dipelajari akan adanya 3 Terjepit oleh bal-balan kertas 2
bahaya atau kecelakaan kerja yaitu dengan cara 4 Terjepit tali bal – balan 1
5 Terkena cutter 24
mengamati langkah kerja dan mencari kemungkinan
6 Terkena plat atau kawat 2
adanya kecelakaan kerja yang dominan. 7 Tertabrak kendaraan 0
4. Membuat pemecahan atau jalan keluar untuk 8 Terpeleset atau terkilir 2
mencegah kecelakaan kerja. Membuat pemecahan TOTAL 37
atau jalan keluar untuk mencegah kecelakaan kerja
seperti mencegah supaya pekerja tidak terkena cutter Dari data jenis kecelakaan kerja tersebut,
maka pemecahan penanggulangan kecelakaan dapat kecelakaan kerja yang paling dominan adalah
dilakukan dengan cara : terkena cutter, sebanyak 24 kejadian yang terjadi
a. Pekerja diberikan bimbingan dengan aturan cara selama kurun waktu tiga tahun.
kerja penggunaan cutter yang baik dan benar Langkah kedua dari pembuatan Job Safety
b. Pekerja diberikan keahlian atau ketrampilan Analysis adalah memecah pekerjaan atas beberapa
dalam penggunaan cutter yang baik dan benar langkah kerja atau menguraikan satu persatu
c. Pekerja diberikan bimbingan dan pengetahuan berdasarkan urutan proses kerja dari aktivitas
yang baik untuk pembongkaran afval lokal dengan tersebut. Pekerjaan yang menjadi sasaran yaitu
menggunakan cutter pada penerimaan afval lokal bagian warehouse.
d. Pekerja diberikan bimbingan untuk bersikap Penerimaan afval lokal bagian warehouse
waspada dan berhati-hati dalam penggunaan merupakan salah satu bagian yang menerima
cutter material sebagai bahan baku produk kertas.
13
Nurkholis, dkk / Teknika, Vol. 1, No.1, Juni 2017, 11-16
e. Mengecek surat jalan dan memasukkan data Identifikasi potensi bahaya merupakan alat
sebelum proses bongkar manajemen untuk mengendalikan kerugian dan
2. Bongkar afval lokal bersifat proaktif dalam upaya pengendalian bahaya
Setelah persiapan bongkar kemudian pekerja di lapangan/tempat kerja. Untuk melakukan
melakukan pembongkaran afval lokal. Tahapan- identifikasi yang efektif, diperlukan hal-hal seperti
nya yaitu : dibawah ini :
a. Naik dan mengecek muatan kendaraan afval 1. Melakukan pengamatan secara dekat.
b. Mengangkat dan menggeser bal-balan kertas 2. Mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
c. Memegang dan memotong tali bal-balan pekerjaan yang diamati.
kertas 3. Pengamatan dilakukan secara berulang-ulang.
d. Mendorong bal-balan kertas ke lantai 4. Melakukan dialog dengan operator yang dinilai
e. Selesai bongkar, memasukkan data potongan berpengalaman dalam pekerjaan yang diamati.
Keterangan : Tali bal-balan kertas berupa tali
rafia, nilon, kawat dan plat. Pada Tabel 3 adalah tabel potensi bahaya
3. Press afval lokal atau kecelakaan kerja yang terdapat pada
Kemudian pekerja menjalankan unit mesin press penerimaan afval lokal. Dari data potensi bahaya
kertas yang berfungsi untuk membuat bal press pada Tabel 3, dapat digambarkan dalam bentuk
(bal-balan kertas) serta aktivitas-aktivitas diagram sebab akibat (diagram ishikawa) seperti
pekerja lain dalam melakukan pemindahan bal Gambar 2.
press dari mesin press ke alat timbang. Adapun Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan,
mesin press yang terdapat pada penerimaan maka dapat diketahui hasil tingkat kecelakaan
afval lokal ini ada 2 mesin press, namun kerja selama periode 3 tahun dari tahun 2013
mempunyai spesifikasi yang sama dan tujuannya sampai tahun 2015 pada penerimaan afval lokal
agar lebih efisien. Tahapannya yaitu : sebagai berikut:
a. Jalankan mesin bal press 1. Tahun 2013
b. Mendorong lasahan afval ke mesin dengan Perhitungan angka frekuensi kecelakaan (F),
kendaraan loader yaitu banyaknya kecelakaan untuk setiap juta
c. Mengangkat hasil bal press dengan kendaraan jam kerja orang:
forklif untuk ditimbang
d. Menumpuk dan menata bal press
e. Matikan mesin waktu istirahat dan selesai
kerja
Langkah ketiga dalam job safety analysis = 18 x 1.000.000 = 18.000.000 = 167.059566
adalah mengidentifikasi bahaya atau kecelakaan 107746 107746
kerja yang dominan pada masing-masing proses. = 167.06
Potensi bahaya pada penerimaan afval lokal dapat Nilai FR = 167.06, berarti bahwa pada periode
terjadi mulai dari awal proses hingga akhir proses. tahun 2013 tersebut terjadi banyaknya
14
Nurkholis, dkk / Teknika, Vol. 1, No.1, Juni 2017, 11-16
15
Nurkholis, dkk / Teknika, Vol. 1, No.1, Juni 2017, 11-16
Gambar 3. Diagram sebab dan akibat upaya pencegahan pada penerimaan afval lokal
2. Mengikuti briffing sebelum kerja. Upaya untuk pencegahan kecelakaan kerja
3. Mengikuti instruksi kerja yang benar. pada penerimaan afval lokal dapat dilakukan
4. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dengan cara: baca/ikuti rambu–rambu kese-
seperti : masker, sarung tangan katun dan lamatan kerja, mengikuti briffing sebelum kerja,
sepatu. mengikuti instruksi kerja yang benar, gunakan
Berikut ini adalah tindakan pengendalian sarung tangan katun, serta gunakan sepatu.
kecelakaan kerja yang dibuat oleh Kasi/Wakasi dan
disetujui oleh Kabag/Wakabag bagian warehouse
yang meliputi tindakan-tindakan/prosedur untuk DAFTAR PUSTAKA
mengurangi kecelakaan kerja pada setiap langkah
pekerjaan, seperti tampak pada Tabel 4. Alkon. (2004). Teknik Manajemen Resik. Surabaya :
Dari data tindakan pengendalian di atas dapat PT. Alkon Trainindo Utama.
digambarkan dalam bentuk diagram sebab akibat Ashfal, C., Ray. (1999). Industrial Safety And Health
(diagram ishikawa) seperti Gambar 3. Management. Fourth Edition. New Jersey :
Prentice-Hall, Inc.
Chevron. (2005). Modul 06-SOP dan JSA. Jakarta :
PT. Cevron Pacific Indonesia.
PENUTUP
KI, (2012). Kamus Industri, Job Safety Analysis
Dengan metode JSA (Job Safety Analysis) (JSA), http://kamusindustri.blogspot.com
dapat diidentifikasi jenis kecelakaan kerja/potensi /2012/04/-jsa-job-safety-analysis.html,
bahaya yang berhubungan dari setiap langkah online, 16 Juni 2015.
pekerjaan pada penerimaan afval local, yaitu: Prabowo, K. H. (2005). Pengukuran Tingkat Kinerja
terjatuh dari atas kendaraan, tertimpa dan terjepit Implementasi Lingkungan, Kesehatan, dan
oleh bal-balan kertas, terjepit tali bal-balan, Keselamatan Kerja (LK3) dan Perangkingan
terkena cutter, terkena plat atau kawat, tertabrak Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment.
kendaraan, serta terpeleset atau terkilir. Surabaya : (studi kasus: Instalasi Surabaya
Jenis kecelakaan kerja yang dominan pada Grup-Unit Pemasaran V Pertamina
penerimaan afval lokal adalah terkena cutter Surabaya), Tugas Akhir. Surabaya : Teknik
dengan 24 kali kejadian yang terjadi pada Industri ITS.
penerimaan afval lokal selama 3 tahun periode Pramono, W. A. (2015). Job Safety Analysis (JSA),
tahun 2013-2015. http://www.wishnuap.com/2012/02/job-
Dari perhitungan nilai FR, SR, serta nilai FSI safety-analysis-jsa.html, online , 16 Juni 2015.
untuk periode tahun 2013-2015, dapat diketahui Suma’mur. (1996). Keselamatan Kerja Dan
tingkat kecelakaan kerja (FSI) dari tahun 2013 Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : CV. Haji
sampai tahun 2015 adalah sebesar 83.73, 24.98, Masagung.
dan 3.03, yang menunjukkan hasil yang semakin Zalaya, dan Zulkarnaen. (2015). Job Safety Analysis
menurun, yang berarti kinerja pada penerimaan (JSA), http://safetytrainingindonesia.
afval lokal semakin baik. blogspot.com/2010/06/job-safety-analysis-
jsa.html , online, 16 Juni 2015.
16