1. NORMA KESELAMATAN
Sarana atau alat untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja yang tidak kondusif.
Tujuan :
Menghilangkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian
terhadap pekerja.
Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
hidup dan terhadap masyarakat di sekitarnya.
2. NORMA KESEHATAN KERJA
Menjadi instrument yang mampu
menciptakan dan memelihara derajat kesehatan
kerja setinggi- tingginya.
Tujuan :
Pencegahan thd peny.Akibat Kerja.
( Ketulian akibat kebisingan, Sinar Ultraviolet
mengakibatkan kanker, dll )
3. NORMA KERJA
Berkaitan dengan manajemen perusahaan.
KERUGIAN EKONOMIS
Terpeleset
Jatuh dari ketinggian
Kejatuhan benda asing
Bahaya dari mesin
Kebakaran
Ledakan
Zat yang terhirup
Zat yang mengenai badan
Bahaya listrik
Radiasi
Getaran
Bising
Pencahayaan
Suhu yang panas
Huru hara
Aspek K3
Ceceran oli
Limbah padat
Debu
Bau
Zat Kimia
Bising
Getaran, dll
Dampak K3
Terpeleset
Kontaminasi Bahan kimia
Pencemaran air
Pencemaran udara
Kebakaran
Ketulian
Tersengat listrik, dll
Prosedur Umum Identifikasi Bahaya,
Penilaian resiko dan Pengendalian rersiko
1. Pengumpulan Data :
a. Peta lokasi
b. Kebijakan K3
c. Struktur organisasi
d. Diagram alir proses
e. Prosedur / instruksi kerja
f. Komposisi tenaga kerja
g. Daftar mesin
h. Daftar fasilitas umum
i. Daftar alat berat
j. Daftar bahan baku
k. Daftar produk
l. Daftar sampah, limbah dan emisi yang dihasilkan
m. Laporan insiden sebelumnya
n. Dsb
2. Melaksanakan observasi lapangan
Eliminasi
Subsitusi
KEH
Perancangan PRO
AND
TEK
ALA
SI
N
Administrasi
AP
D
HIERARKI PENGENDALIAN BAHAYA
Eliminasi Eliminasi Sumber Bahaya
Administrasi Prosedur,Aturan,Pelatihan,Durasi
Kerja,Tanda
Bahaya,Rambu,Poster
Tenaga Kerja Aman
APD Alat Pelindung Diri Mengurangi Paparan
STATISTIK DALAM PENILAIAN KINERJA
PROGRAM K3
Tujuan dan manfaat statistik dalam penerapan K3
adalah digunakan untuk menilai ‘Performance
Programs’. Dengan menggunakan statistik dapat
memberikan masukan ke manajemen mengenai
tingkat kecelakaan kerja serta berbagai faktor
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mencegah menurunnya kinerja K3.
Konkritnya statistik dapat digunakan untuk :
Rumus :
Severity Rate = ( Jumlah hari kerja hilang x
1,000,000)/ Total Person-hours Worked
Contoh:
Sebuah tempat kerja telah bekerja 365,000 jam orang,
selama setahun telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang
menyebabkan 175 hari kerja hilang.
Tentukan rate waktu kerja hilang akibat kecelakaan kerja
tersebut?
Rumus:
Average Time Lost Rate = (Number of LTI x 1,000,000) /
Total Person-hours Worked Atau Average Time Lost Rate = (
Frekwensi Rate) / Severity Rate
Contoh:
Organisasi dengan tenaga kerja 500 orang, jumlah jam kerja yang
telah dicapai 1,150,000 juta jam kerja orang dan Lost Time Injury-
nya (LTI) sebesar 46. Misalkan dari laporan Kecelakaan Kerja
selama 6 bulan diperoleh informasi sbb:
Contoh :
Masih melanjutkan kasus diatas
Incidence Rate = ( 46 x 100 ) / 500 = 9,2%
5. SAFE-T-SCORE
Bila nilai T-Safe- Score -2,maka sistim pelaporan masa kini mempunyai
kualitas lebih baik dari pelaporan masa lalu ,mungkin terjadi perubahan
pada sistim pelaporan yang lebih baik
CONTOH PERHITUNGAN
LOKASI A LOKASI B
Tahun 2013 Tahun 2013
10 Kasus Kecelakaan 1.000 Kasus Kecelakaan
10.000 jam kerja orang 1.000.000 jam kerja orang
Frekuensi Rate = 1.000 Frekuensi Rate = 1.000
Lokasi B
STS = = 100/31,6 = + 3,16
Artinya peningkatan 10% jumlah kasus, termasuk ada
perbedaan yang bermakna. Artinya ada yang salah dan perlu
mendapatkan perhatian.
Sampai Ketemu
di Pertemuan Selanjutnya