Corresponding Author:
Willy Arya1,Rm randiakbar2
Universitas sriwijaya
Email:akbarrandi71@gmail.com
Journal homepage:
2 | Page
1. PENDAHULUAN
. Alat pelindung diri (APD). Dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari
potensi bahaya kecelakaan, Pekerja menggunakan alat pelindung diri (sehingga disebut
sebagai APD) sebagai alat untuk melindungi seluruh tubuh mereka atau bagian tubuh
tertentu dari potensi risiko atau kecelakaan kerja Garis pertahanan terakhir terhadap risiko
untuk menjaga pekerja tetap aman dari bahaya di tempat kerja adalah penggunaan APD.
Penggunaan APD dalam model kepatuhan sangat penting karena merupakan tugas pemberi
kerja untuk melindungi karyawan dari risiko kesehatan dan keselamatan mereka di tempat
kerja. Islam melarang kita sebagai manusia untuk terburu-buru dalam bekerja, oleh karena
itu kita harus mengutamakan penggunaan alat pelindung diri dan berperilaku dengan benar.
2. METODE PENELITIAN
Metode deskriptif dapat digunakan untuk mendeskripsikan atau menilai suatu
hasil penelitian, pendekatan penelitian deskriptif tidak dapat digunakan untuk membuat
generalisasi. Berdasarkan sudut pandang tersebut di atas, penelitian deskriptif adalah
penelitian yang memberikan ringkasan data penelitian yang secara khusus difokuskan pada
kejadian sosial dan alam yang terjadi di masyarakat. Untuk menghasilkan temuan
penelitian yang berkualitas, prosedur penelitian deskriptif harus berurutan dari awal hingga
akhir.
Metode penelitian deskriptif juga dapat menggambarkan kejadian di masa lalu atau
kejadian dimasa sekarang dimana bertujuan untuk mendeskripsikan suatu kejadian dengan
menelaah poin poin, dari penelitian yang diteliti ,hal ini juga digunakan untuk
menunjukkan suatu hubungan diantara dua kejadian, dan hal yang berkesinambungan
sehingga dapat menjadi poin yang penting sebagai pembahasan.
Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang digunakan untuk mencari gambaran atau
hasil dari suatu peristiwa, situasi, perilaku, subjek, atau fenomena pada hal atau sesuatu
yang akan di amati. Metode penelitian ini sangat berfungsi untuk mengidentifikasi
dibidang industri secara deskriptif, sebagaimana dengan hal yang berkaitan diantara suatu
masalah yang akan diselesaikan secara deskriptif dengan dijabarkan berdasarkan peristiwa
dan hubungan dari permasalahan yang akan dipecahkan.
Faktor lingkungan
Desain Tempat Kerja, Biasanya desain tempat kerja akan didesain untuk lebih
aman sejak awal. Tetapi, pada saat praktiknya ada saja desain yang dibuat tidak
sesuai dengan keamanannya. Lokasi Kerja juga dapat memengaruhi kecelakaan
pekerja karena setiap lokasi kerja tentunya memiliki risiko yang berbeda-beda.
Bekerja di area tinggi tentu memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan mereka
bekerja di sebuah area yang terbuka. Karenanya, lokasi menjadi faktor penyebab
kecelakaan kerja terjadi.
Faktor peralatan
Faktor peralatan layaknya , kondisi mesin yang digunakan, Dengan kondisi mesin
yang tidak memadai, penting untuk dilakukan pembaruan atau perbaikan agar dapat
mengoptimalkan fungsi dari peralatan itu sendiri. Selain itu, ketersediaan
pengamanan yang lengkap juga dapat mendukung kondisi mesin sehingga dapat
diperbaiki secara sendiri. Posisi mesin juga dapat menentukan baik Dari posisi
hingga jenisnya tentu akan dapat berpengaruh terhadap kenyamanan dan
keselamatan dari pekerja.
Berfungsi untuk melindungi jari jari dan tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu
dingin ,dan infeksi dari virus atau bakteri
Pakaian pelindung
Pakaian pelindung berfungsi sebagai untuk melindungi badan sebagian atau seluruh
badan dari bahaya suhu , dan juga percikan bahan bahan kimia atau mesin.
CONTOH KASUS:
Dilakukan penelitian untuk menganalisis kejadian cedera yang terjadi pada industri
percetakan di kota makassar, Hasil penelitian menunjukkan bahwa cedera dialami oleh 106
karyawan (72,6%) menghasilkan lebih dari 269 kejadian (92,8%) cedera. Jenis cedera
tertinggi yaitu dengan luka teriris sebanyak (34,9%), Serta bagian tubuh yang menjadi
letak cedera tertinggi yaitu pada jari tangan sebanyak (61,5%). Alat pemotong juga
menjadi penyebab cedera diakibatkan oleh alat dengan presentase angka (27,7%), dan
adapun juga thinner yang menjadi penyebab cedera dari kategori pada bahan dengan
presentase sebanyak( 12,4%), dan Lantai sebagai penyebab cedera dari kategori bangunan
dengan presentase sebanyak (15,7%). Kelalaian atau kecorobohan merupakan penyebab
cedera tertinggi yaitu sebanyak 52,8%. Dari hasil di atas kita bisa lihat bahwa setiap faktor
yang dibahas sebelumnya hampir memenuhi semua kejadian yang terjadi di tempat
industri, hal tersebut sangat perlu diperhatikan dimana kurangnya pemakaian APD yang
menjadi fakor yang cukup besar , dimana hal tersebut tentu disebabkan oleh kelalaian atau
kecorobohan seseorang yang menimbulkan presentase yang sangat tinggi sehingga
menimbulkan permasalahan lainnya, jadi diperlukan kesadaran tiap tiap orang untuk
menyadari penggunaan APD agar dapat meminimalisir kejadian dan mengurangi tingkat
presentase kecelakaan di tempat kerja
4. KESIMPULAN
Jadi pada kesimpulan ini ,bisa dilihat penggunaan APD sangat diperlukan untuk
melakukan pekerjaan layaknya industri dan juga kelalaian manusia disini menjadi hal
yang
Sangat berpengaruh dalam faktor lainnya, jadi dibutuhkan kesadaran tiap tiap individu
dalam melakukan pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan, dimana sangat diharapkan
bahwa semoga artikel ini dapat mengurangi, kecelakaan ditempat bekerja ,dan juga
dibutuhkan sikap saling peduli dalam mengingatkan tentang pentingnya penggunaan alat
pelindung diri ,agar terhindar dari potensi kecelakaan.
DAFTAR RUJUKAN:
[1] Aeni Heni Fa riatul, “keselamatan dan kesehatan kerja”, yogjakarta, 2018
[2] Gardha Rias Arsy, “penerapan APD menunjang kesehatan dan keselamatan kerja di
pabrik tahu” ,vol 5, No.2,pp. 170-180, 2022.
[3] Rohani Gultom,M.SI, ”Analisis penggunaan Alat pelindung diri dalam keselamatan
dan kesehatan kerja (k3) proyek kontruksi di PT. Eka paksi Sejati.Studi Kasus:
Proyek kontruksi untuk pemboran sumur Eksploirasi Titanium Daerah Aceh
Tamiang,”Jurnal Bisnis Corporate,vol. 3, No. 1, pp. 92-124,2018
[4] Permenakertrans, pelayanan kesehatan kerja;1982.
[5] laporan tahunan kesehatan pelabuhan kelas 2, padang, 2011
[6] Shinta margareta,”hubungan pelaksanaan sistem kearsipan dengan efektivitas
pengambilan keputusan pimpinan universitas pendidikan Indonesia,” jurnal
repository., vol.5,No.2,pp. 1-2,2022
[7] G. H. Cahyana, “Desinfeksi Novel Corona Virus di Dalam Air Minum PDAM dan
Air Limbah Untuk Fase Normal Baru,” J. Serambi Eng., vol. 5, no. 3, pp. 1262–
1273, 2020.
[8] Persero. 2018.” Profil perusahaan.” materi perusahaan.
[9] Sugyono, ”Keselamatan dan kesehatan kerja,”materi K3 Bagian 1.
[10] Mg Catur Yuantari,”Dasar K3”,materi K3.