net/publication/333371489
CITATIONS READS
3 3,125
2 authors, including:
Zulfikar Murakabiman
Stmik Amikom Yogyakarta
1 PUBLICATION 3 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Zulfikar Murakabiman on 25 May 2019.
ABSTRAK
Saat musim penghujan, masyarakat sering kali merasa khawatir terhadap kegiatan menjemur
pakaian karena intensitas hujan tinggi dan tidak dapat diprediksi. Sedangkan mayoritas masyarakat
memiliki kesibukan lain sehingga tidak dapat mengawasi ataupun menunggu jemuran tersebut. Dari
masalah tersebut, kami mencoba berinovasi membuat jemuran otomatis dengan teknologi
mikrokontroler Arduino Uno. Dalam project ini kami menggunakan sensor LM35 dan LDR sebagai
inputnya. Sensor LM35 akan mendeteksi temperatur udara dan sensor LDR akan mendeteksi intensitas
cahaya, kemudian akan mengirimkan sinyal yang akan diolah oleh modul Arduino Uno. Kemudian
Arduino Uno akan mengirimkan sinyal untuk menggerakkan motor yang terhubung dengan tali
jemuran.
ABSTRACT
During the rainy season, people often feel worried about drying clothes outside because of the
unpredictable high rain intensity. While the majority of people have other activities so they cannot
monitor or wait for their clothes. From this problem, we try to inovate making automatic clothesline
with microcontroller technology of Arduino Uno. In this project, we are using LM35 sensor and LDR
as the input. LM35 sensor will detect air temperature and LDR will detect light intensity, after that they
will send signal that will be processed by Arduino Uno module. Then the Arduino Uno will send signal
to move the motor that connected to the clothesline.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini
diimbangi pula dengan penggunaan teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia baik
dalam industri maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi yang sering
digunakan adalah mikrokontroler. Pada umumnya, mikrokontroler digunakan untuk membuat
otomasi sistem dalam berbagai bidang.
1
2
1.2.8 Resistor
Resistor adalah salah satu jenis komponen elektronik yang berfungsi sebagai
penghambat atau pembatas arus listrik yang mengalir ke rangkaian.
Gambar 8. Resistor
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat Jemuran
Otomatis.
2. Untuk mengetahui fungsi dari Jemuran Otomatis.
3. Untuk mengetahui cara kerja Jemuran Otomatis.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode literatur. Kami mengumpulkan
data dan referensi dari berbagai sumber baik dari media cetak maupun media elektronik yang
dapat menunjang penelitian ini.
7
Sedangkan kekurangan dari perangkat yang kami buat adalah beban jemuran terbatas
pada kekuatan atau kapasitas dari motor penggerak.
3.4 Pengujian
Setelah dilakukan pengujian pada jemuran otomatis, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Pengujian Intensitas Cahaya
Temperatur Intensitas Intensitas Sudut Awal Motor Sudut Akhir Motor
Cahaya Awal Cahaya Akhir Servo Servo
33 OC 5.00 20.00 180 O 0O
33 OC 20.00 5.00 0O 180 O
31 OC 5.00 20.00 180 O 0O
31 OC 20.00 5.00 0O 180 O
Tabel 2. Pengujian Temperatur
Intensitas Cahaya Temperatur Temperatur Sudut Awal Motor Sudut Akhir Motor
Awal Akhir Servo Servo
5.00 31 OC 33 OC 180 O 180 O
5.00 33 OC 31 OC 180 O 180 O
20.00 31 OC 33 OC 0O 0O
20.00 31 OC 31 OC 0O 0O
Hasil tersebut menunjukkan bahwa intensitas cahaya sangat berpengaruh pada
perubahan sudut motor servo. Sedangkan temperatur tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan sudut servo, hal ini diduga karena kurangnya pengaturan
kondisi temperatur pada source code.
KESIMPULAN
Setelah desain simulasi Jemuran Otomatis dibuat, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Rangkaian Jemuran Otomatis ini dibuat dengan board Arduino Uno, sensor LM35,
LDR, motor servo, LCD LM016L, dan resistor. Alat ini berfungsi untuk
memudahkan pekerjaan manusia dalam kegiatan menjemur pakaian.
2. Sensor LM35 akan mendeteksi temperatur udara, sedangkan LDR akan mendeteksi
intensitas cahaya, hasil tersebut kemudian digunakan sebagai input bagi Arduino
Uno. Jika intensitas cahaya kurang dari standar yang ditentukan dan temperatur
udara tidak sesuai dengan standar yang ditentukan, maka Arduino Uno akan
mengirim sinyal untuk menggerakkan motor dan menarik kawat pada jemuran,
sehingga jemuran akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman dari hujan. Begitu
juga sebaliknya, ketika intensitas cahaya tidak kurang dari standar yang ditentukan,
maka jemuran akan dipindahkan kembali keluar untuk dijemur.
10
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian Jemuran Otomatis, kami memberikan rekomendasi guna
penyempurnaan bagi penelitian selanjutnya.
1. Penulisan source code perlu diperhatikan, terutama dalam penulisan kondisi.
2. Perlu ditambahkan sensor lain untuk mendeteksi parameter seperti kelembaban dan
air hujan untuk meningkatkan akurasi dari Jemuran Otomatis.
3. Dengan bertambahnya sensor maka bertambah pula kondisi yang akan dipenuhi
untuk menghasilkan output atau menggerakkan motor servo, sehingga Jemuran
Otomatis ini menjadi lebih dinamis dalam penggunaannya.
REFERENSI
Buku:
Kadir, A. (2017). From Zero to A Pro Arduino: Panduan Mempelajari Pembuatan Aneka
Proyek Berbasis Mikrokontroler. Yogyakarta: Andi.
Andrianto, H., Darmawan, A. (2016). Arduino: Belajar Cepat dan Pemrograman. Bandung:
Informatika.
Internet:
Zahidali. (2019). Introduction to LM35. Arduino Projects. (Online)
(http://www.theengineeringprojects.com), diakses 25 April 2019.
Nasir, Syed Zain. (2015). How to use LDR Sensor in Proteus. Arduino Projects. (Online)
(http://www.theengineeringprojects.com), diakses 25 April 2019.