Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333371489

Pemanfaatan Arduino Uno Untuk Jemuran Otomatis

Research · May 2019


DOI: 10.13140/RG.2.2.33146.34246

CITATIONS READS
3 3,125

2 authors, including:

Zulfikar Murakabiman
Stmik Amikom Yogyakarta
1 PUBLICATION   3 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Zulfikar Murakabiman on 25 May 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pemanfaatan Arduino Uno Untuk Jemuran Pakaian Otomatis

Zulfikar Murakabiman1, Moch.Wahyu Chandra Pratama2


1
Universitas Amikom Yogyakarta
zulfikar.raka@gmail.com
2
Universitas Amikom Yogyakarta
wahyu.chandra7830@gmail.com

ABSTRAK

Saat musim penghujan, masyarakat sering kali merasa khawatir terhadap kegiatan menjemur
pakaian karena intensitas hujan tinggi dan tidak dapat diprediksi. Sedangkan mayoritas masyarakat
memiliki kesibukan lain sehingga tidak dapat mengawasi ataupun menunggu jemuran tersebut. Dari
masalah tersebut, kami mencoba berinovasi membuat jemuran otomatis dengan teknologi
mikrokontroler Arduino Uno. Dalam project ini kami menggunakan sensor LM35 dan LDR sebagai
inputnya. Sensor LM35 akan mendeteksi temperatur udara dan sensor LDR akan mendeteksi intensitas
cahaya, kemudian akan mengirimkan sinyal yang akan diolah oleh modul Arduino Uno. Kemudian
Arduino Uno akan mengirimkan sinyal untuk menggerakkan motor yang terhubung dengan tali
jemuran.

Kata Kunci : jemuran, otomatis, arduino, sensor, rain.

ABSTRACT

During the rainy season, people often feel worried about drying clothes outside because of the
unpredictable high rain intensity. While the majority of people have other activities so they cannot
monitor or wait for their clothes. From this problem, we try to inovate making automatic clothesline
with microcontroller technology of Arduino Uno. In this project, we are using LM35 sensor and LDR
as the input. LM35 sensor will detect air temperature and LDR will detect light intensity, after that they
will send signal that will be processed by Arduino Uno module. Then the Arduino Uno will send signal
to move the motor that connected to the clothesline.

Keywords : clothesline, automatic, arduino, sensor, rain.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini
diimbangi pula dengan penggunaan teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia baik
dalam industri maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi yang sering
digunakan adalah mikrokontroler. Pada umumnya, mikrokontroler digunakan untuk membuat
otomasi sistem dalam berbagai bidang.

1
2

Dalam kehidupan sehari-hari, menjemur pakaian merupakan aktivitas yang sangat


umum dilakukan. Saat musim penghujan, kerap kali masyarakat merasa resah karena tidak
dapat memprediksi datangnya hujan saat menjemur pakaian. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, kami berinovasi untuk membuat Jemuran Otomatis. Alat yang kami
kembangkan menggunakan sensor LM35, LDR, motor servo, dan board Arduino Uno.
Sensor LM35 akan mendeteksi temperatur udara, sedangkan LDR akan mendeteksi
intensitas cahaya, hasil tersebut kemudian digunakan sebagai input bagi Arduino Uno. Jika
intensitas cahaya kurang dari standar yang ditentukan dan temperatur udara tidak sesuai
dengan standar yang ditentukan, maka Arduino Uno akan mengirim sinyal untuk
menggerakkan motor dan menarik tali pada jemuran, sehingga jemuran akan dipindahkan ke
tempat yang lebih aman dari hujan. Begitu juga sebaliknya, ketika intensitas cahaya tidak
kurang dari standar yang ditentukan, maka jemuran akan dipindahkan kembali keluar untuk
dijemur.

1.2 Landasan Teori


1.2.1 Proteus 8 Professional
Proteus 8 Professional merupakan aplikasi simulator untuk mikrokontroler. Didalam
Proteus 8 Professional, kita dapat membuat suatu rancangan mikrokontroler dan
mensimulasikan nya.

Gambar 1. Proteus 8 Professional


3

1.2.2 Arduino IDE


Arduino IDE merupakan aplikasi yang berbasis open source untuk membuat source
code pada board Arduino. Aplikasi ini cenderung relatif mudah digunakan karena library
didalam nya sangat lengkap.

Gambar 2. Arduino IDE


1.2.3 Arduino Uno
Arduino Uno adalah nama keluarga papan mikrokontroler yang awalnya dibuat oleh
perusahaan Smart Projects. Board Arduino Uno menggunakan mikrokontroler ATmega328.
Papan ini merupakan perangkat keras yang bersifat open source sehingga boleh dibuat oleh
siapa saja. Arduino Uno dibuat dengan tujuan untuk memudahkan eksperimen atau
perwujudan berbagai peralatan yang berbasis mikrokontroler.

Gambar 3. Board Arduino Uno


4

1.2.4 Sensor LM35


LM35 merupakan sebuah sensor yang dapat mendeteksi parameter berupa temperature
udara.. Sensor ini memiliki tiga pin yaitu VCC dihubungkan ke sumber tegangan 5V, output
dihubungkan ke pin analog, dan GND dihubungkan ke ground.

Gambar 4. Sensor LM35

1.2.5 Sensor LDR


Light Dependent Resistor (LDR) merupakan suatu resistor yang nilai resistansinya
bergantung pada cahaya. Jika mendapat cahaya terang maka nilai resistansinya kecil,
sedangkan saat kondisi gelap nilai resistansinya besar. Pada umumnya LDR digunakan
sebagai sensor cahaya.

Gambar 5. Sensor LDR


5

1.2.6 Motor Servo


Motor servo adalah jenis motor yang terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian roda
gigi (gear), potensiometer dan rangkaian kontrol. Motor servo pada umumnya memiliki tiga
kaki terminal yaitu terminal suplai positif (VCC+), terminal signal, dan ground (GND).

Gambar 6. Motor Servo

1.2.7 LCD LM016L


Liquid crystal display (LCD) adalah salah satu jenis media tampilan, baik untuk
menampilkan teks, angka, maupun symbol. LCD LM016L merupakan jenis LCD yang
memiliki 16 pin, berisi 2 baris dan 16 kolom.

Gambar 7. LCD LM016L


6

1.2.8 Resistor
Resistor adalah salah satu jenis komponen elektronik yang berfungsi sebagai
penghambat atau pembatas arus listrik yang mengalir ke rangkaian.

Gambar 8. Resistor

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, kami menyusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat Jemuran Otomatis?
2. Apa fungsi dari Jemuran Otomatis?
3. Bagaimana cara kerja Jemuran Otomatis?

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat Jemuran
Otomatis.
2. Untuk mengetahui fungsi dari Jemuran Otomatis.
3. Untuk mengetahui cara kerja Jemuran Otomatis.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode literatur. Kami mengumpulkan
data dan referensi dari berbagai sumber baik dari media cetak maupun media elektronik yang
dapat menunjang penelitian ini.
7

2.1 Blok Diagram

Gambar 9. Diagram Blok Jemuran Otomatis


Secara umum alat ini terdiri dari tiga bagian yaitu masukan atau input, proses pengolah
data, dan keluaran atau output. Bagian input terdiri dari dua sensor yaitu sensor LM35 dan
LDR. Data dari bagian input diproses oleh board Arduino Uno lalu ditampilkan pada LCD
16x2. Sedangkan bagian output terdiri dari motor servo yang terkoneksi dengan tali jemuran.

2.2 Diagram Alir

Gambar 10. Diagram Alir Jemuran Otomatis


8

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dari penelitian ini adalah berupa desain rangkaian simulasi pada software Proteus
8 Professional. Rangkaian ini telah diuji dengan cara simulasi.

3.1 Hasil Desain Rangkaian

Gambar 11. Desain Rangkaian Jemuran Otomatis

3.2 Cara Kerja Rangkaian


Sensor LM35 akan mendeteksi temperatur udara dan LDR akan mendeteksi intensitas
cahaya, kemudian hasil tersebut akan menjadi input untuk Arduino Uno dan ditampilkan pada
LCD. Jika temperatur dan intensitas cahaya tidak sesuai dengan standar yang ditentukan, maka
Arduino Uno akan mengirimkan sinyal untuk menggerakkan motor secara otomatis.

3.3 Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan dari perangkat yang kami buat adalah mampu memindahkan jemuran ke
tempat yang lebih aman dari hujan saat intensitas cahaya kurang dari standar yang ditentukan.
Begitu juga sebaliknya, saat intensitas cahaya tidak kurang dari standar yang ditentukan, maka
jemuran akan dipindah kembali keluar untuk dijemur.
9

Sedangkan kekurangan dari perangkat yang kami buat adalah beban jemuran terbatas
pada kekuatan atau kapasitas dari motor penggerak.

3.4 Pengujian
Setelah dilakukan pengujian pada jemuran otomatis, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Pengujian Intensitas Cahaya
Temperatur Intensitas Intensitas Sudut Awal Motor Sudut Akhir Motor
Cahaya Awal Cahaya Akhir Servo Servo
33 OC 5.00 20.00 180 O 0O
33 OC 20.00 5.00 0O 180 O
31 OC 5.00 20.00 180 O 0O
31 OC 20.00 5.00 0O 180 O
Tabel 2. Pengujian Temperatur
Intensitas Cahaya Temperatur Temperatur Sudut Awal Motor Sudut Akhir Motor
Awal Akhir Servo Servo
5.00 31 OC 33 OC 180 O 180 O
5.00 33 OC 31 OC 180 O 180 O
20.00 31 OC 33 OC 0O 0O
20.00 31 OC 31 OC 0O 0O
Hasil tersebut menunjukkan bahwa intensitas cahaya sangat berpengaruh pada
perubahan sudut motor servo. Sedangkan temperatur tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan sudut servo, hal ini diduga karena kurangnya pengaturan
kondisi temperatur pada source code.

KESIMPULAN
Setelah desain simulasi Jemuran Otomatis dibuat, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Rangkaian Jemuran Otomatis ini dibuat dengan board Arduino Uno, sensor LM35,
LDR, motor servo, LCD LM016L, dan resistor. Alat ini berfungsi untuk
memudahkan pekerjaan manusia dalam kegiatan menjemur pakaian.
2. Sensor LM35 akan mendeteksi temperatur udara, sedangkan LDR akan mendeteksi
intensitas cahaya, hasil tersebut kemudian digunakan sebagai input bagi Arduino
Uno. Jika intensitas cahaya kurang dari standar yang ditentukan dan temperatur
udara tidak sesuai dengan standar yang ditentukan, maka Arduino Uno akan
mengirim sinyal untuk menggerakkan motor dan menarik kawat pada jemuran,
sehingga jemuran akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman dari hujan. Begitu
juga sebaliknya, ketika intensitas cahaya tidak kurang dari standar yang ditentukan,
maka jemuran akan dipindahkan kembali keluar untuk dijemur.
10

3. Untuk kedepannya Jemuran Otomatis ini dapat dikembangkan agar dapat


digunakan dalam bidang agrikultur dan pangan, sehingga dapat digunakan untuk
menjemur hasil panen dan bahan pangan yang harus dijemur terlebih dahulu.

REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian Jemuran Otomatis, kami memberikan rekomendasi guna
penyempurnaan bagi penelitian selanjutnya.
1. Penulisan source code perlu diperhatikan, terutama dalam penulisan kondisi.
2. Perlu ditambahkan sensor lain untuk mendeteksi parameter seperti kelembaban dan
air hujan untuk meningkatkan akurasi dari Jemuran Otomatis.
3. Dengan bertambahnya sensor maka bertambah pula kondisi yang akan dipenuhi
untuk menghasilkan output atau menggerakkan motor servo, sehingga Jemuran
Otomatis ini menjadi lebih dinamis dalam penggunaannya.

REFERENSI
Buku:
Kadir, A. (2017). From Zero to A Pro Arduino: Panduan Mempelajari Pembuatan Aneka
Proyek Berbasis Mikrokontroler. Yogyakarta: Andi.

Andrianto, H., Darmawan, A. (2016). Arduino: Belajar Cepat dan Pemrograman. Bandung:
Informatika.

Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:


Candra, J.E., Karnadi, V. (2018). Redesign Smart Clothesline Berbasis Arduino. Batam:
Universitas Putera Batam.

Internet:
Zahidali. (2019). Introduction to LM35. Arduino Projects. (Online)
(http://www.theengineeringprojects.com), diakses 25 April 2019.

Nasir, Syed Zain. (2015). How to use LDR Sensor in Proteus. Arduino Projects. (Online)
(http://www.theengineeringprojects.com), diakses 25 April 2019.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai