Anda di halaman 1dari 24

Redesign Prototype Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis Mikrokontroller Arduino

Uno Menggunakan Sensor LDR dan Sensor Air

Disusun oleh:

Ajeng Intan Nurillah Fisika 5B 4211420047

Didi Riyadi Fisika 5B 4211420059

Rahayu Widianingsih Fisika 5B 4211420072

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. i


BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup ........................................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.5 Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................... 3
2.1 Arduino Uno ............................................................................................................................... 3
2.2 Mikrokontroler ........................................................................................................................... 4
2.3 Sensor Cahaya / Light Dependent Resistor (LDR) .................................................................... 4
2.4 Sensor air .................................................................................................................................... 5
2.5 Motor Servo ................................................................................................................................ 5
2.6 LED (Light Emitting Diode) ...................................................................................................... 6
BAB III ..................................................................................................................................................... 7
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................................................ 7
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................................................. 7
3.2 Perancangan Penelitian ........................................................................................................... 7
3.3 Perancangan Hardware .......................................................................................................... 7
3.4 Perancangan Software ............................................................................................................. 8
BAB IV ................................................................................................................................................... 15
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................................................................ 15
BAB V..................................................................................................................................................... 20
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 20

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, panas matahari sangat dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan. Salah
satunya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu digunakan untuk menjemur pakaian.
Menjemur pakaian di bawah sinar matahari merupakan cara mengeringkan pakaian yang masih
dilakukan sebagian orang saat ini. Cara ini masih dianggap tradisional seiring maraknya
penggunaan pengering pada mesin cuci. Namun, akhir-akhir ini kondisi cuaca sulit diprediksi,
curah hujan di beberapa daerah cukup tinggi. Pada saat hujan, salah satu masalah yang sering
dihadapi adalah tumpukan jemuran yang tidak kering. Dalam kondisi seperti ini, orang akan
membuang waktu dan tenaga hanya untuk menjemur dan mengangkat pakaian berulang-ulang
(Kahimpong et al., 2018). Apalagi kekhawatiran bertambah ketika sedang berada di luar rumah
dan pada saat itu dirumah sedang tidak ada orang. Adapun bagi sebagian orang menjemur pakaian
basah ketika hendak bepergian lalu di jemur diteras rumah agar tidak terkena hujan. Hal ini
mengakibatkan pakaian menjadi lembap dan berbau serta membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk kering (Siswanto & Winardi, 2015).
Oleh karna itu, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya jemuran otomatis yang
jika hujan turun, jemuran setelah beberapa detik akan otomatis tertarik dengan menggunakan
sebuah motor dan masuk ke tempat yang teduh sedangkan jika keadaan cuaca panas, maka
jemuran akan di tarik keluar. Arduino adalah suatu perangkat prototype elektronik berbasis
mikrokontroler yang fleksibel dan open-source, perangkat keras dan perangkat lunaknya mudah
digunakan yang bisa mendeteksi lingkungan dengan menerima masukan dari berbagai sensor,
seperti sensor LDR (Cahaya) dan sensor air serta yang lainnya sehingga alat tersebut bisa
digunakan dalam perangkat jemuran otomatis. Menurut Mercado, G. (2019) Arduino uno yang
digunakan ini mengatur keseluruhan kerja rangkaian meliputi input dan output. Input
menggunakan sensor hujan, dan LDR. Lalu untuk output menggunakan motor servo dan LED.
Hasil prototype penjemur pakaian yang dihasilkan bekerja secara otomatis. Sebuah prototype
jemuran pintar merupakan inovasi terhadap kegiatan rumah tangga yang dirancang dan
diimplementasikan dengan menggunakan hardware dan software Arduino Uno, sensor serta
komponen elektronik lainnya. Prototype ini dibuat dengan bentuk miniatur jemuran pakaian yang
dipasang dengan dua sensor yang berfungsi untuk mendeteksi keadaan cuaca dengan kondisi
1
terang dan gelap. Kerja sensor diatur oleh modul program yang sudah dibuat untuk menggerakkan
sebuah motor, dimana modul ini dihubungkan langsung ke Arduino Uno sesuai dengan perintah
yang didapat dari sensor.

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang kami gunakan adalah sebagai berikut:


a. Alat dan bahan dalam membuat Redesign Prototype Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis
Mikrokontroller Arduino Uno menggunakan Sensor LDR dan Sensor Air
b. Pembuatan Redesign Prototype Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis Mikrokontroller
Arduino Uno Menggunakan sensor LDR dan sensor Air

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut.


a. Bagaimana merancang sistem Redesign Prototype Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis
Mikrokontroller Arduino Uno Menggunakan sensor LDR dan sensor Air?
b. Bagaimana hasil uji coba pembuatan Redesign Prototype Penjemur Otomatis Berbasis
Mikrokontroller Arduino Uno Menggunakan sensor LDR dan sensor Air?

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalahnya sebagai berikut.


a. Arduino Uno digunakan sebagai mesin main proses dan pengolahan data
b. Ada dua sensor yang digunakan, yaitu sensor LDR dan sensor Air

1.5 Tujuan

a. Mengetahui rancangan sistem Redesign Prototype Penjemur Otomatis Berbasis


Mikrokontroller Arduino Uno Menggunakan sensor LDR dan sensor Air
b. Mengetahui hasil uji coba pembuatan Redesign Prototype Penjemur Otomatis Berbasis
Mikrokontroller Arduino Uno Menggunakan sensor LDR dan sensor Air
1.6 Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini untuk membantu meringankan kegiatan menjemur pakaian
dengan menggunakan penggerak alat jemuran otomatis yang bisa mendeteksi cuaca di
lingkungannya. Apabila kondisinya sedang hujan atau panas alat tersebut secara otomatis
menarik atau mengulurkan jemuran sehingga alat tersebut harapannya bisa bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arduino Uno

Arduino Uno merupakan alat suatu papan elektronik yang mengandung mikrokontroler.
Arduino uno memiliki 14 pin digital input/output (6 diantaranya dapat digunakan sebagai output
PWM), 6 input analog, sebuah osilator kristal 16 MHZ, sebuah koneksi USB, sebuah power
check, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset. Arduino uno memuat semua yang
dibutuhkan untuk menunjang kinerja mikrokontroler, mudah dihubungkan kesebuah komputer
dengan menggunakan kabel USB atau mengisi daya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai untuk memulai kinerjanya. Arduino uno memiliki kelebihan bersifat open
source dibanding bord mikrokontroler yang lain, arduino juga memiliki bahasa pemrograman
sendiri, yaitu bahasa C. Di dalam board arduino sendiri terdapat loader yang berupa USB
sehingga memudahkan kita dalam memrogram mikrokontroler di dalam arduino.
Sifat open source arduino memberikan kemudahan kita dalam menggunakan board ini
karena komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merk, tetapi memungkinkan
kita bisa memakai komponen yang ada di pasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan
bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah
kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroler.

Gambar 2.1 Bentuk fisik Arduino uno

3
2.2 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan sebuah chip fungsinya sebagai pengontrol rangkaian


elektronik dan umumnya bisa menyimpan program di dalamnya. Biasanya mikrokontroler terdiri
dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti ADC
(Analog to Digital Converter) yang sudah terintegrasi di dalamnya (Syahrul, 2012).
Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 2.6, yang
diuraikan sebagai berikut:
1. Central Processing Unit (CPU)
2. Read Only Memory (ROM)
3. Random Access Memory (RAM)
4. Input/Output (I/O)
5. Komponen Lainnya

2.3 Sensor Cahaya / Light Dependent Resistor (LDR)

Sensor LDR adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan
resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada
sensor LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh sensor cahaya itu sendiri.
Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 mΩ, dan di tempat terang
resistansi LDR turun menjadi sekitar 150 Ω.
Contoh LDR, yaitu sensor cahaya, selain menggunakan sensor ini secara langsung juga
terdapat sensor LDR yang berupa modul seperti terlihat pada Gambar 2.3. Modul ini tiga pin.
Dua pin digunakan untuk menyediakan sumber tegangan (VCC dan GND) dan satu pin lainnya
berisi output.

Gambar 2.2 Gambar LDR


Penggunaan empat pin tersebut adalah
• VCC: dihubungkan ke sumber tegangan 3,3 V – 5 V

4
• GND: dihubungkan ke ground
• OUT: Berisikan keluaran digital

2.4 Sensor air

Sensor air berfungsi untuk memberikan nilai pada tingkat elektolisasi air hujan yang
menyentuh panel sensor air. Rangkaian sensor air ini dirancang untuk mendeteksi air saat turun
hujan tetapi juga dapat digunakan untuk mendeteksi level air yang lainnya. Rangkain ini
menggunakan komponen resistor sebagai komponen utama dan elektoda sebagai pendeteksi air.
Sensor ini memiliki 3 pin (ada pula yang memiliki 4 pin) satu pin tambahan digunakan
untuk menyatakan informasi dalam bentuk digital, yakni 0 atau 1. Tiga pin tersebut adalah:

Gambar 2.3 Sensor air

• SIG: keluaran yang menyatakan deteksi air . Nilai yang rendah menyatakan bahwa
banyak air yang menyentuh sensor
• VCC: dihubungkan ke tegangan 5V
• GND: dihubungkan ke Ground

2.5 Motor Servo

Motor servo merupakan jenis motor yang memiliki tiga kabel, yang masing-masing
digunakan sebagai catu daya, ground, dan kontrol. Kabel kontrol digunakan untuk memutar
motor ke arah posisi tertentu. Biasanya motor hanya berputar 200℃. Biasanya motor servo
dilengkapi dengan 3 kabel berwarna merah, oranye, dan coklat. Dalam hal ini, kabel merah
dihubungkan dengan catu daya 5V, Kabel oranye dihubungkan ke pin digital yang mendukung
PWM, dan kabel coklat dihubungkan ke ground (Heri & Aan, 2016:130).

5
Gambar 2.5 Motor servo
2.6 LED (Light Emitting Diode)

LED adalah semikonduktor yang dapat mengubah energi listrik lebih banyak menjadi
cahaya, merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga lebih unggul
dalam ketahanan (durability). Selama ini LED banyak digunakan pada perangkat elektronik
karena ukuran yang kecil, cara pemasangan praktis, serta konsumsi listrik yang rendah (Diding
Suhardi, 2014).

Gambar 2.6 LED


Kaki LED terdiri dari Anoda (+) dan Katoda (-). Untuk mengetahui polaritas terminal
Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar
diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame
yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan
Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat. LED telah memiliki beranekaragam warna,
diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah.
Keanekaragaman warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang)
dan senyawa semikonduktor yang dipergunakannya.

6
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode rancang bangun, yang diawali dari pembuatan
prototype jemuran otomatis, selanjutnya dibuatlah sistem kendali intensitas cahaya dan tetes air hujan
sesuai dengan kebutuhan pada proses penjemur pakaian.

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2022 sampai Desember 2022 dengan
mengambil tempat di Universitas Negeri Semarang.

3.2 Perancangan Penelitian


Adapun tahapan perancangan penelitian yang akan dilakukan dibedakan menjadi beberapa bagian
yaitu sebagai berikut:
a. Perancangan hardware. Perancangan hardware bertujuan untuk merancang
peralatan/rangkaian pendukung untuk sistem yang akan dibuat. Pada perancangan
hardware terdapat alat dan bahan yang perlu dipersiapkan. Alat dan bahan yang
digunakan dalam perancangan prototype alat penjemur pakain otomatis. Instrumen dan
komponen Elektronika yang digunakan terdiri: Arduino Uno, sensor LED, sensor Air,
motor servo, resistor 10𝑘Ω (4 buah), kabel jumper, lampu LED 12 𝑉(4 buah), Kabel USB,
dan Bread board. Komponen bantu yang terdiri atas: Rumah Jemuran, tiang
jemuran(Kahimpong et al., 2018)
b. Perancangan software. Perancangan software yang perlu disiapkan, yaitu flowchart,
sketch program pada arduino dan skema rangkaian.
c. Tahap implementasi dan pengujian. Pada tahap ini dilakukan penggabungan semua
tahapan dari mulai perancangan hardware yang dihubungkan pada program arduino yang
telah dibuat lalu dilakukan pengujian setiap alat, dan yang terakhir yaitu pengujian
keseluruhan.

3.3 Perancangan Hardware


Perancangan Hardware terdiri dari tiga bagian, yaitu pada perancangan perangkat keras
seperi pada Gambar 3.1 terdiri dari tiga bagian yaitu bagian input terdapat modul sensor air dan
modul sensor cahaya, yang berfungsi sebagai pendeteksi perubahan cuaca dari lingkungan luar.
Pada bagian kontroler terdapat board arduino uno sebagai pengelolah data dari hasil deteksi
7
perubahan lingkungan luar oleh sensor hujan dan sensor LED, pada bagian output terdapat motor
servo sebagai aktualisasi dari hasil pendeteksian dari sensor air dan sensor cahaya dari lingkungan
luar dan kemudian dilakukan peroses pengolahan data di dalam board arduino uno.

Gambar 3.3 Perancangan Hardware


3.4 Perancangan Software
Penjelasan blok diagram alat sebagai berikut:
Blok diagram alat
AKTIVATOR

Kabel USB

INPUT PROSES OUTPUT

Sensor cahaya Arduino Uno LED


Sensor air
Motor Servo

Gambar 3.4 Blok diagram alat

8
Flow Chart Program
Start

Baca sensor
LDR dan
Hujan

data_cahaya <300 data_cahaya>300 data_cahaya<300 Tidak data_cahaya>300


Tidak Tidak
&& && && &&
data_hujan>300 data_hujan>300 data_hujan<300 data_hujan<300

LED B, HIGH LED A, HIGH LED B, HIGH LED A, HIGH


LED C, HIGH LED D, HIGH LED D, HIGH LED C, HIGH

Mendung, Mendung, Cerah dan


Cerah, Hujan
Hujan tidak hujan tidak hujan

Jemuran Jemuran Jemuran Jemuran


masuk masuk masuk keluar
\\

End

Gambar 3.5 Flow Chart Program

9
Sketch Program

Gambar 3.6 Sketch Program

Script program bisa diakses melalui link berikut.


https://drive.google.com/file/d/1lD1SKtkQoXrhUCcJCNVzu0XeiUsCN8nY/view?usp=share_li
nk

Skema Rangkaian

Gambar 3.7 Skema Rangkaian di Proteus

10
Gambar rumah jemuran otomatis

Gambar 3.8 Desain Rumah Jemuran Otomatis

Gambar 3.9 Prototype Rumah Jemuran Otomatis

1. Aktivator
Aktivator merupakan bagian pada perancangan alat yang berfungsi sebagai
pemberi tegangan atau catu daya untuk mengaktifkan seluruh komponen dan bagian -
bagian rangkaian. Sumber tegangan untuk alat ini adalah adaptor 12 𝑉 untuk
mengaktifkan Arduino UNO serta perangkat lainnya (Mercado, 2019).

11
2. Input
Input merupakan komponen masukan yang digunakan untuk memberi sinyal atau
data kepada mikrokontroler yang akan diproses oleh komponen output. Komponen input
tersebut terdiri dari:
a. Sensor LDR (Light Dependent Resistor), berfungsi sebagai alat pendeteksi cahaya
untuk mengetahui kondisi malam dan siang dengan cara memberikan sinyal
analog 0 sampai 1023, dimana 0 kondisi siang sedangkan 1023 kondisi malam
b. Sensor air, berfungsi sebagai alat pendeteksi hujan yang memberikan sinyal digital
air (1) dan cerah (0) untuk menggerakkan posisi jemuran ke dalam ruangan
3. Output
Output merupakan hasil pengolahan sinyal/data dari komponen input yang telah
diproses oleh Arduino UNO dan akan diteruskan ke komponen selanjutnya. Komponen
output yang digunakan adalah:
a. Motor Servo
berfungsi sebagai penggerak yang akan menggerakkan posisi jemuran ke dalam
dan keluar bangunan rumah.
b. LED
Berfungsi sebagai keluaran status gelap, terang, basah, dan kering.
4. Proses
Proses merupakan komponen utama yang berfungsi sebagai pengelola data yang
diterima dari komponen input dan kemudian di teruskan ke komponen output. Dalam
proses ini Arduino UNO sebagai pengatur keseluruhan kerja alat pada rangkaiannya
(Mercado, 2019).
5. Cara Kerja
Rangkaian jemuran otomatis bekerja apabila cuaca memenuhi syarat kondisi yang
dibuat pada listing program. Syarat utama untuk membuat alat ini bekerja adalah jika
kondisi pakaian basah. Salah satu kondisinya yaitu jika cuaca cerah dan cahaya dalam
kondisi terang maka motor servo penggerak pakaian akan bergerak keluar ruangan,
sedangkan ketika kondisi gelap atau hujan maka jemuran akan bergerak kedalam ruangan.
Ketika pakaian yang ada diluar ruangan kering maka secara otomatis jemuran akan
bergerak kedalam ruangan. Arduino menggunakan 2 jenis pin yaitu pin analog dan pin
digital. Pada alat ini kami menggunakan pin analog sebagai pin pembaca nilai resistansi

12
yang dihasilkan pada sensor ldr dan sensor kelembapan. Sedangkan pin digital digunakan
sebagai pembaca nilai HIGH (5 𝑉) dan LOW (0 𝑉) atau nilai 1 dan 0 pada sensor air
(Mercado, 2019).
3.5 Tahapan Pengujian Alat
1. Pengujian Per- komponen
Tabel 3.1 Tahap Pengujian Alat
No Nama Alat Gambar Keterangan

1 Sensor Air Bekerja dengan baik

2 Sensor Cahaya Bekerja dengan baik

2 LED Bekerja dengan baik

4 Motor Servo Bekerja dengan baik

13
2. Pengujian keseluruhan

Gambar 3.10 Pengujian alat keseluruhan

Gambar 3.11 Output pada monitor

14
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masing-masing komponen bekerja dengan baik.


Hasil pengamatan dapat ditunjukkan menjadi 3 bagian, yaitu percobaan input, percobaan output,
dan keseluruhan alat. Adapun peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Komponen peralatan yang digunakan
No Nama Komponen Spesifikasi Gambar Jumlah

1 Arduino Uno R3 1 buah

2 Sensor Air Modul Funduino 1 buah

3 Sensor Cahaya Light Sensor 593438 1 buah

4 Motor Servo Micro Servo 9 gr Sg 90 1 buah

5 Kabel USB A to B 1 buah

6 Resistor Resistor 1 buah

7 Bread board 400 titik 1 buah

8 LED 4 buah

9 Kabel jumper secukupnya

15
4.1 Hasil Percobaan Input
Pada prototype jemuran otomatis, sensor yang digunakan yaitu sensor LDR dan Sensor
Air yang berperan sebagai input data kepada Arduino UNO. Untuk mengetahui nilai-nilai data
yang masuk, perlu dilakukan pengujian pada sensor-sensor yang akan digunakan. Sensor LDR
dan Sensor Hujan menggunakan pin analog yang masing-masing di pin A0 dan A1.
Berikut adalah tabel percobaan input berdasarkan sensor LDR dan sensor Hujan dari pin analog.
No Sensor Nilai Keadaan
1 LDR Data_Cahaya<300 Mendung (Gelap)
Data_Cahaya>300 Cerah
2 Hujan Data_Hujan<300 Tidak hujan
Data_Hujan>300 Hujan

Gambar 4.1 Penerapan pada Arduino

4.2 Hasil Percobaan Output


Hasil keluaran atau output yang dihasilkan pada percobaan ini yaitu komponen perangkat
keras yang mengirim hasil akhir data yang diperoleh komponen input (sensor-sensor) dan
diproses oleh Arduino UNO untuk diteruskan ke perangkat selanjutnya. Komponen yang
digunakan untuk menggerakkan jemuran otomatis kali ini yaitu Motor servo dan lampu LED
sebanyak 4 buah yang digunakan untuk mengetahui apakah keadaan mendung, cerah, hujan atau
tidak hujan. Berikut adalah tabel percobaan output berdasarkan motor servo dan lampu LED.

16
Tabel 1. Percobaan Output pada Lampu LED
No Lampu LED Input 1 Status LED
1 LEDa Data_cahaya < 300 Tidak
Data_cahaya > 300 Menyala
2 LEDb Data_cahaya > 300 Tidak
Data_cahaya < 300 Menyala
3 LEDc Data_Hujan < 300 Menyala
Data_Hujan > 300 Tidak
4 LEDd Data_Hujan > 300 Menyala
Data_Hujan < 300 Tidak

Tabel 2. Percobaan output pada motor servo


Keadaan
No Input 1 Input 2
Motor Servo
1 Data_cahaya < 300 Data_Hujan > 300 Bergerak
masuk
2 Data_cahaya > 300 Data_Hujan > 300 Bergerak
masuk
3 Data_cahaya < 300 Data_Hujan < 300 Bergerak
masuk
4 Data_cahaya > 300 Data_Hujan < 300 Bergerak
sesuai titik 0°
a. Hasil keseluruhan alat
Kondisi ini diperlukan untuk menentukan kapan jemuran akan bergerak keluar dan kapan
jemuran akan bergerak masuk. Berikut ini adalah tabel kondisi saat keseluruhan komponen
bekerja melakukan input/output data pada Arduino UNO.
Tabel 3. Percobaan keseluruhan komponen
Input1 Input2 Status
Kondisi Motor
No (Sensor LDR) (sensor hujan) LED Keadaan
Servo
Nyala
1 Data_cahaya < 300 Data_Hujan > 300 LEDb, Bergerak masuk Mendung/gelap
LEDd (Jemuran Masuk) & Hujan
2 Data_cahaya > 300 Data_Hujan > 300 LEDa, Bergerak masuk Cerah &Hujan
LEDd (Jemuran Masuk)
3 Data_cahaya < 300 Data_Hujan < 300 LEDb, Bergerak masuk Mendung &
LEDc (Jemuran masuk) tidak Hujan
4 Data_cahaya > 300 Data_Hujan < 300 LEDa, Bergerak keluar Cerah & tidak
LEDc (Jemuran keluar) Hujan

Keterangan :
1. Kondisi pertama, sensor LDR mendeteksi bahwa di luar sedang mendung, dan sensor air
mendeteksi di luar sedang Hujan, maka motor servo akan membawa pakaian bergerak masuk
dan LED yang menyala yaitu LEDb dan LEDd.

17
Gambar 4.2 Tampilan saat mendung dan hujan jemuran masuk

2. Kondisi kedua, sensor LDR mendeteksi bahwa di luar sedang cerah, dan sensor air
mendeteksi di luar sedang Hujan, maka motor servo akan membawa pakaian bergerak masuk
dan LED yang menyala yaitu LEDa dan LEDd.

Gambar 4.3 Tampilan saat Cerah dan hujan jemuran masuk

3. Kondisi ketiga, sensor LDR mendeteksi bahwa di luar sedang mendung, dan sensor air
mendeteksi di luar sedang tidak Hujan, maka motor servo akan membawa pakaian bergerak
keluar dan LED yang menyala yaitu LEDb dan LEDc.

18
Gambar 4.4 Tampilan saat mendung dan tidak hujan jemuran keluar

4. Kondisi keempat, sensor LDR mendeteksi bahwa di luar sedang cerah, dan sensor air
mendeteksi di luar sedang tidak Hujan, maka motor servo akan membawa pakaian bergerak
keluar dan LED yang menyala yaitu LEDa dan LEDc

Gambar 4.5 Tampilan saat terang dan tidak hujan jemuran keluar

19
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dibahas di atas, dapat diambil beberapa
kesimpulan, diantaranya bentuk prototype jemuran otomatis berbasis Arduino UNO secara
keseluruhan dapat bekerja dengan baik. Penggunaan sensor pada prototype jemuran otomatis ini
yaitu sensor LDR dan sensor air dimana kedua sensor ini menggunakan pin analog yaitu A0 dan
A1. Motor Servo akan bergerak membawa pakaian keluar apabila sensor mendeteksi keadaan di
luar yaitu cerah dan tidak hujan dan mendung dan tidak hujan sedangkan motor servo akan
membawa masuk pakaian apabila sensor medeteksi keadaan di luar yaitu mendung dan hujan
serta cerah tetapi hujan. Selain itu, pada prototype jemuran otomatis juga menggunakan lampu
LED sebanyak 4 buah untuk mendeteksi keadaan di luar. Lampu LEDa akan menyala apabila
kondisi di luar cerah, LEDb akan menyala apabila kondisi di luar mendung, LEDc akan menyala
apabila kondisi di luar hujan dan LEDd akan menyala apabila kondisi di luar tidak hujan.
5.2 Saran
Saran agar prototype jemuran otomatis dapat bekerja dengan lebih baik dan optimal yaitu
dapat menggunakan kipas agar mempercepat pengeringan pakaian, pada saat motor servo
membawa masuk dapat diperhalus pergerakannya agar pakaian tidak jatuh, dan dapat
menggunakan penggerak yang lebih baik dari motor servo seperti motor DC dan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kahimpong, R. L., Umboh, M., & Maluegha, B. (2018). Rancang Bangun Prototipe Penjemur Pakaian
Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Ubiquitous: Computers and Its Applications
Journal, 6, 41–54.
https://doi.org/10.51804/ucaiaj.v1i1.41-54.
Siswanto, D., & Winardi, S. (2015). Jemuran Pakaian Otomatis Menggunakan Sensor Hujan. Narodroid,
1(2), 66–73.
Mercado, G. (2019). Peril. The Filmmaker’s Eye: The Language of the Lens, 4(1), 76–77.
https://doi.org/10.4324/9780429446894-16

20
V.V Verdi, E. Kurniawan, F.T. Elektro, and U.Telkom,”Desain dan Implementasi Sistem Pengukuran
Kelembapan Tanah Menggunakan Sms Gateway Berbasis Arduino Design and Implementasi of
soil Moisture Meansurement,”vol. 2, no. 3, pp. 7004-7010,2015.
Pratama, V. S., & Yudatama, Y. P. (2018). Laporan Akhir Tugas Akhir - Prototype Jemuran Otomatis
Menggunakan Sensor LDR, Sensor Hujan Dan Sensor Kelembapan Berbasis Arduino Uno.
Jakarta.
Mercado, G. (2019). Peril. The Filmmaker’s Eye: The Language of the Lens, 4(1), 76–77.
https://doi.org/10.4324/9780429446894-16
Kahimpong, R. L., Umboh, M., & Maluegha, B. (2018). Rancang Bangun Prototipe Penjemur Pakaian
Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Ubiquitous: Computers and Its Applications
Journal, 6, 41–54.(Normah et al., 2022)
Normah, Rifai, B., Vambudi, S., & Maulana, R. (2022). Analisa Sentimen Perkembangan Vtuber Dengan
Metode Support Vector Machine Berbasis SMOTE. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI, 8(2),
174–180. https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2
Diding Suhardi. 2014. PROTOTIPE CONTROLLER LAMPU PENERANGAN LED (Light Emitting Diode) INDEPENDENT
BERTENAGA SURYA. Jurnal Gamma. 10(1). [diunduh 2022 Des 19]. Tersedia pada:
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/2491
RANCANG BANGUN PROTOTYPE JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS IOT TELEGRAM DAN NODEMCU ESP32
- PDF Download Gratis. 2019. Docplayer.info. [diunduh 2022 Des 20]. Tersedia pada:
https://docplayer.info/171516285-Rancang-bangun-prototype-jemuran-pakaian-otomatis-berbasis-iot-
telegram-dan-nodemcu-esp32.html

21

Anda mungkin juga menyukai