Disusun oleh:
JURUSAN FISIKA
2022
DAFTAR ISI
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, panas matahari sangat dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan. Salah
satunya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu digunakan untuk menjemur pakaian.
Menjemur pakaian di bawah sinar matahari merupakan cara mengeringkan pakaian yang masih
dilakukan sebagian orang saat ini. Cara ini masih dianggap tradisional seiring maraknya
penggunaan pengering pada mesin cuci. Namun, akhir-akhir ini kondisi cuaca sulit diprediksi,
curah hujan di beberapa daerah cukup tinggi. Pada saat hujan, salah satu masalah yang sering
dihadapi adalah tumpukan jemuran yang tidak kering. Dalam kondisi seperti ini, orang akan
membuang waktu dan tenaga hanya untuk menjemur dan mengangkat pakaian berulang-ulang
(Kahimpong et al., 2018). Apalagi kekhawatiran bertambah ketika sedang berada di luar rumah
dan pada saat itu dirumah sedang tidak ada orang. Adapun bagi sebagian orang menjemur pakaian
basah ketika hendak bepergian lalu di jemur diteras rumah agar tidak terkena hujan. Hal ini
mengakibatkan pakaian menjadi lembap dan berbau serta membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk kering (Siswanto & Winardi, 2015).
Oleh karna itu, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya jemuran otomatis yang
jika hujan turun, jemuran setelah beberapa detik akan otomatis tertarik dengan menggunakan
sebuah motor dan masuk ke tempat yang teduh sedangkan jika keadaan cuaca panas, maka
jemuran akan di tarik keluar. Arduino adalah suatu perangkat prototype elektronik berbasis
mikrokontroler yang fleksibel dan open-source, perangkat keras dan perangkat lunaknya mudah
digunakan yang bisa mendeteksi lingkungan dengan menerima masukan dari berbagai sensor,
seperti sensor LDR (Cahaya) dan sensor air serta yang lainnya sehingga alat tersebut bisa
digunakan dalam perangkat jemuran otomatis. Menurut Mercado, G. (2019) Arduino uno yang
digunakan ini mengatur keseluruhan kerja rangkaian meliputi input dan output. Input
menggunakan sensor hujan, dan LDR. Lalu untuk output menggunakan motor servo dan LED.
Hasil prototype penjemur pakaian yang dihasilkan bekerja secara otomatis. Sebuah prototype
jemuran pintar merupakan inovasi terhadap kegiatan rumah tangga yang dirancang dan
diimplementasikan dengan menggunakan hardware dan software Arduino Uno, sensor serta
komponen elektronik lainnya. Prototype ini dibuat dengan bentuk miniatur jemuran pakaian yang
dipasang dengan dua sensor yang berfungsi untuk mendeteksi keadaan cuaca dengan kondisi
1
terang dan gelap. Kerja sensor diatur oleh modul program yang sudah dibuat untuk menggerakkan
sebuah motor, dimana modul ini dihubungkan langsung ke Arduino Uno sesuai dengan perintah
yang didapat dari sensor.
1.5 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Arduino Uno merupakan alat suatu papan elektronik yang mengandung mikrokontroler.
Arduino uno memiliki 14 pin digital input/output (6 diantaranya dapat digunakan sebagai output
PWM), 6 input analog, sebuah osilator kristal 16 MHZ, sebuah koneksi USB, sebuah power
check, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset. Arduino uno memuat semua yang
dibutuhkan untuk menunjang kinerja mikrokontroler, mudah dihubungkan kesebuah komputer
dengan menggunakan kabel USB atau mengisi daya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai untuk memulai kinerjanya. Arduino uno memiliki kelebihan bersifat open
source dibanding bord mikrokontroler yang lain, arduino juga memiliki bahasa pemrograman
sendiri, yaitu bahasa C. Di dalam board arduino sendiri terdapat loader yang berupa USB
sehingga memudahkan kita dalam memrogram mikrokontroler di dalam arduino.
Sifat open source arduino memberikan kemudahan kita dalam menggunakan board ini
karena komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merk, tetapi memungkinkan
kita bisa memakai komponen yang ada di pasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan
bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah
kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroler.
3
2.2 Mikrokontroler
Sensor LDR adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan
resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada
sensor LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh sensor cahaya itu sendiri.
Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 mΩ, dan di tempat terang
resistansi LDR turun menjadi sekitar 150 Ω.
Contoh LDR, yaitu sensor cahaya, selain menggunakan sensor ini secara langsung juga
terdapat sensor LDR yang berupa modul seperti terlihat pada Gambar 2.3. Modul ini tiga pin.
Dua pin digunakan untuk menyediakan sumber tegangan (VCC dan GND) dan satu pin lainnya
berisi output.
4
• GND: dihubungkan ke ground
• OUT: Berisikan keluaran digital
Sensor air berfungsi untuk memberikan nilai pada tingkat elektolisasi air hujan yang
menyentuh panel sensor air. Rangkaian sensor air ini dirancang untuk mendeteksi air saat turun
hujan tetapi juga dapat digunakan untuk mendeteksi level air yang lainnya. Rangkain ini
menggunakan komponen resistor sebagai komponen utama dan elektoda sebagai pendeteksi air.
Sensor ini memiliki 3 pin (ada pula yang memiliki 4 pin) satu pin tambahan digunakan
untuk menyatakan informasi dalam bentuk digital, yakni 0 atau 1. Tiga pin tersebut adalah:
• SIG: keluaran yang menyatakan deteksi air . Nilai yang rendah menyatakan bahwa
banyak air yang menyentuh sensor
• VCC: dihubungkan ke tegangan 5V
• GND: dihubungkan ke Ground
Motor servo merupakan jenis motor yang memiliki tiga kabel, yang masing-masing
digunakan sebagai catu daya, ground, dan kontrol. Kabel kontrol digunakan untuk memutar
motor ke arah posisi tertentu. Biasanya motor hanya berputar 200℃. Biasanya motor servo
dilengkapi dengan 3 kabel berwarna merah, oranye, dan coklat. Dalam hal ini, kabel merah
dihubungkan dengan catu daya 5V, Kabel oranye dihubungkan ke pin digital yang mendukung
PWM, dan kabel coklat dihubungkan ke ground (Heri & Aan, 2016:130).
5
Gambar 2.5 Motor servo
2.6 LED (Light Emitting Diode)
LED adalah semikonduktor yang dapat mengubah energi listrik lebih banyak menjadi
cahaya, merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga lebih unggul
dalam ketahanan (durability). Selama ini LED banyak digunakan pada perangkat elektronik
karena ukuran yang kecil, cara pemasangan praktis, serta konsumsi listrik yang rendah (Diding
Suhardi, 2014).
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode rancang bangun, yang diawali dari pembuatan
prototype jemuran otomatis, selanjutnya dibuatlah sistem kendali intensitas cahaya dan tetes air hujan
sesuai dengan kebutuhan pada proses penjemur pakaian.
Kabel USB
8
Flow Chart Program
Start
Baca sensor
LDR dan
Hujan
End
9
Sketch Program
Skema Rangkaian
10
Gambar rumah jemuran otomatis
1. Aktivator
Aktivator merupakan bagian pada perancangan alat yang berfungsi sebagai
pemberi tegangan atau catu daya untuk mengaktifkan seluruh komponen dan bagian -
bagian rangkaian. Sumber tegangan untuk alat ini adalah adaptor 12 𝑉 untuk
mengaktifkan Arduino UNO serta perangkat lainnya (Mercado, 2019).
11
2. Input
Input merupakan komponen masukan yang digunakan untuk memberi sinyal atau
data kepada mikrokontroler yang akan diproses oleh komponen output. Komponen input
tersebut terdiri dari:
a. Sensor LDR (Light Dependent Resistor), berfungsi sebagai alat pendeteksi cahaya
untuk mengetahui kondisi malam dan siang dengan cara memberikan sinyal
analog 0 sampai 1023, dimana 0 kondisi siang sedangkan 1023 kondisi malam
b. Sensor air, berfungsi sebagai alat pendeteksi hujan yang memberikan sinyal digital
air (1) dan cerah (0) untuk menggerakkan posisi jemuran ke dalam ruangan
3. Output
Output merupakan hasil pengolahan sinyal/data dari komponen input yang telah
diproses oleh Arduino UNO dan akan diteruskan ke komponen selanjutnya. Komponen
output yang digunakan adalah:
a. Motor Servo
berfungsi sebagai penggerak yang akan menggerakkan posisi jemuran ke dalam
dan keluar bangunan rumah.
b. LED
Berfungsi sebagai keluaran status gelap, terang, basah, dan kering.
4. Proses
Proses merupakan komponen utama yang berfungsi sebagai pengelola data yang
diterima dari komponen input dan kemudian di teruskan ke komponen output. Dalam
proses ini Arduino UNO sebagai pengatur keseluruhan kerja alat pada rangkaiannya
(Mercado, 2019).
5. Cara Kerja
Rangkaian jemuran otomatis bekerja apabila cuaca memenuhi syarat kondisi yang
dibuat pada listing program. Syarat utama untuk membuat alat ini bekerja adalah jika
kondisi pakaian basah. Salah satu kondisinya yaitu jika cuaca cerah dan cahaya dalam
kondisi terang maka motor servo penggerak pakaian akan bergerak keluar ruangan,
sedangkan ketika kondisi gelap atau hujan maka jemuran akan bergerak kedalam ruangan.
Ketika pakaian yang ada diluar ruangan kering maka secara otomatis jemuran akan
bergerak kedalam ruangan. Arduino menggunakan 2 jenis pin yaitu pin analog dan pin
digital. Pada alat ini kami menggunakan pin analog sebagai pin pembaca nilai resistansi
12
yang dihasilkan pada sensor ldr dan sensor kelembapan. Sedangkan pin digital digunakan
sebagai pembaca nilai HIGH (5 𝑉) dan LOW (0 𝑉) atau nilai 1 dan 0 pada sensor air
(Mercado, 2019).
3.5 Tahapan Pengujian Alat
1. Pengujian Per- komponen
Tabel 3.1 Tahap Pengujian Alat
No Nama Alat Gambar Keterangan
13
2. Pengujian keseluruhan
14
BAB IV
8 LED 4 buah
15
4.1 Hasil Percobaan Input
Pada prototype jemuran otomatis, sensor yang digunakan yaitu sensor LDR dan Sensor
Air yang berperan sebagai input data kepada Arduino UNO. Untuk mengetahui nilai-nilai data
yang masuk, perlu dilakukan pengujian pada sensor-sensor yang akan digunakan. Sensor LDR
dan Sensor Hujan menggunakan pin analog yang masing-masing di pin A0 dan A1.
Berikut adalah tabel percobaan input berdasarkan sensor LDR dan sensor Hujan dari pin analog.
No Sensor Nilai Keadaan
1 LDR Data_Cahaya<300 Mendung (Gelap)
Data_Cahaya>300 Cerah
2 Hujan Data_Hujan<300 Tidak hujan
Data_Hujan>300 Hujan
16
Tabel 1. Percobaan Output pada Lampu LED
No Lampu LED Input 1 Status LED
1 LEDa Data_cahaya < 300 Tidak
Data_cahaya > 300 Menyala
2 LEDb Data_cahaya > 300 Tidak
Data_cahaya < 300 Menyala
3 LEDc Data_Hujan < 300 Menyala
Data_Hujan > 300 Tidak
4 LEDd Data_Hujan > 300 Menyala
Data_Hujan < 300 Tidak
Keterangan :
1. Kondisi pertama, sensor LDR mendeteksi bahwa di luar sedang mendung, dan sensor air
mendeteksi di luar sedang Hujan, maka motor servo akan membawa pakaian bergerak masuk
dan LED yang menyala yaitu LEDb dan LEDd.
17
Gambar 4.2 Tampilan saat mendung dan hujan jemuran masuk
2. Kondisi kedua, sensor LDR mendeteksi bahwa di luar sedang cerah, dan sensor air
mendeteksi di luar sedang Hujan, maka motor servo akan membawa pakaian bergerak masuk
dan LED yang menyala yaitu LEDa dan LEDd.
3. Kondisi ketiga, sensor LDR mendeteksi bahwa di luar sedang mendung, dan sensor air
mendeteksi di luar sedang tidak Hujan, maka motor servo akan membawa pakaian bergerak
keluar dan LED yang menyala yaitu LEDb dan LEDc.
18
Gambar 4.4 Tampilan saat mendung dan tidak hujan jemuran keluar
4. Kondisi keempat, sensor LDR mendeteksi bahwa di luar sedang cerah, dan sensor air
mendeteksi di luar sedang tidak Hujan, maka motor servo akan membawa pakaian bergerak
keluar dan LED yang menyala yaitu LEDa dan LEDc
Gambar 4.5 Tampilan saat terang dan tidak hujan jemuran keluar
19
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dibahas di atas, dapat diambil beberapa
kesimpulan, diantaranya bentuk prototype jemuran otomatis berbasis Arduino UNO secara
keseluruhan dapat bekerja dengan baik. Penggunaan sensor pada prototype jemuran otomatis ini
yaitu sensor LDR dan sensor air dimana kedua sensor ini menggunakan pin analog yaitu A0 dan
A1. Motor Servo akan bergerak membawa pakaian keluar apabila sensor mendeteksi keadaan di
luar yaitu cerah dan tidak hujan dan mendung dan tidak hujan sedangkan motor servo akan
membawa masuk pakaian apabila sensor medeteksi keadaan di luar yaitu mendung dan hujan
serta cerah tetapi hujan. Selain itu, pada prototype jemuran otomatis juga menggunakan lampu
LED sebanyak 4 buah untuk mendeteksi keadaan di luar. Lampu LEDa akan menyala apabila
kondisi di luar cerah, LEDb akan menyala apabila kondisi di luar mendung, LEDc akan menyala
apabila kondisi di luar hujan dan LEDd akan menyala apabila kondisi di luar tidak hujan.
5.2 Saran
Saran agar prototype jemuran otomatis dapat bekerja dengan lebih baik dan optimal yaitu
dapat menggunakan kipas agar mempercepat pengeringan pakaian, pada saat motor servo
membawa masuk dapat diperhalus pergerakannya agar pakaian tidak jatuh, dan dapat
menggunakan penggerak yang lebih baik dari motor servo seperti motor DC dan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kahimpong, R. L., Umboh, M., & Maluegha, B. (2018). Rancang Bangun Prototipe Penjemur Pakaian
Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Ubiquitous: Computers and Its Applications
Journal, 6, 41–54.
https://doi.org/10.51804/ucaiaj.v1i1.41-54.
Siswanto, D., & Winardi, S. (2015). Jemuran Pakaian Otomatis Menggunakan Sensor Hujan. Narodroid,
1(2), 66–73.
Mercado, G. (2019). Peril. The Filmmaker’s Eye: The Language of the Lens, 4(1), 76–77.
https://doi.org/10.4324/9780429446894-16
20
V.V Verdi, E. Kurniawan, F.T. Elektro, and U.Telkom,”Desain dan Implementasi Sistem Pengukuran
Kelembapan Tanah Menggunakan Sms Gateway Berbasis Arduino Design and Implementasi of
soil Moisture Meansurement,”vol. 2, no. 3, pp. 7004-7010,2015.
Pratama, V. S., & Yudatama, Y. P. (2018). Laporan Akhir Tugas Akhir - Prototype Jemuran Otomatis
Menggunakan Sensor LDR, Sensor Hujan Dan Sensor Kelembapan Berbasis Arduino Uno.
Jakarta.
Mercado, G. (2019). Peril. The Filmmaker’s Eye: The Language of the Lens, 4(1), 76–77.
https://doi.org/10.4324/9780429446894-16
Kahimpong, R. L., Umboh, M., & Maluegha, B. (2018). Rancang Bangun Prototipe Penjemur Pakaian
Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Ubiquitous: Computers and Its Applications
Journal, 6, 41–54.(Normah et al., 2022)
Normah, Rifai, B., Vambudi, S., & Maulana, R. (2022). Analisa Sentimen Perkembangan Vtuber Dengan
Metode Support Vector Machine Berbasis SMOTE. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI, 8(2),
174–180. https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2
Diding Suhardi. 2014. PROTOTIPE CONTROLLER LAMPU PENERANGAN LED (Light Emitting Diode) INDEPENDENT
BERTENAGA SURYA. Jurnal Gamma. 10(1). [diunduh 2022 Des 19]. Tersedia pada:
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/2491
RANCANG BANGUN PROTOTYPE JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS IOT TELEGRAM DAN NODEMCU ESP32
- PDF Download Gratis. 2019. Docplayer.info. [diunduh 2022 Des 20]. Tersedia pada:
https://docplayer.info/171516285-Rancang-bangun-prototype-jemuran-pakaian-otomatis-berbasis-iot-
telegram-dan-nodemcu-esp32.html
21