Oleh
Drs. Slamet Wibawanto, M.T.
B. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi sistem kendali PLC dan mampu mendisain sistem kendali berbasis PLC.
C. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi struktur PLC: CPU, memori, dan modul I/O
2. Mengidentifikasi instalasi rangkaian input-output: simbol–simbol elektro-mekanik yang
sering digunakan, pembacaan data teknis, pengawatan PLC,
3. Mengidentifikasi sintak pemrograman PLC: instruksi-instruksi logika dasar yang
mencakup logika AND, OR, NOT, interlock, percabangan input/output, timer, counter,
flag, dan RTC.
4. Mendisain sistem kendali berbasis PLC.
5. Melakukan wiring dan trouble shooting sistem kendali berbasis PLC.
i
D. Kegiatan Perkuliahan
Perte Strategi Sumber
Kegiatan Pembelajaran
muan ke Pembelajaran Belajar
Orientasi perkuliahan: Paparan Pretest
RPS dan tagihan-tagihannya Paparan konsep
Mengidentifikasi PLC: fungsi Diskusi dan tanya
1 [1]
PLC, I/O PLC, prinsip jawab
mengintalasi PLC, CX
Programmer
Dasar pemrograman CX Paparan konsep
Programmer Diskusi dan tanya
2
Melakukan simulasi jawab
Transfer program ke PLC
Program lanjut: timmer, counter Paparan konsep
3
dan Clock/Pulse Problem based
Studi kasus: Lampu berjalan learning
Program lanjut: Diffu, Compare Paparan konsep
4 Studi kasus: Sfatey Crane, Problem based
Mesin cuci mobil learning
Program lanjut: IL, IC, internal Paparan konsep
relay, holding relay Problem based
5
Studi kasus: Pintu garasi learning
otomatis, Conveyor
Studi kasus: Lampu lalu lintas Paparan konsep
6 Problem based
learning
RTC Paparan konsep
7 Problem based
learning
Proyek mendisain sistem kendali Menyelesaikan proyek
berbasis PLC sistem kendali berbasis
PLC
8-16
(telah disediakan 16
proyek yang harus
dikerjakan)
E. KEWAJIBAN MAHASISWA
1. Membaca dan menelaah buku referensi yang relevan
2. Hadir, berpartisipasi aktif dalam perkuliahan
3. Mengerjakan dan menyerahkan tugas-tugas (proyek) tepat waktu
4. Mengikuti ujian akhir semester (UAS)
ii
F. Penilaian
G. Daftar Literatur
Literatur Utama: PTEL631 Workshop PLC Semester Genap 2017/2018,
Slamet Wibawanto, 2018 (Bahan Kuliah)
Literatur tambahan:
CX programmer, Introduction Guide
Literatur tambahan:
Micro Programmable Controller CPM1A (datasheet)
Programmablle Controler Sysmac CP1h/CP1L (Datasheet)
iii
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. atas tersususnnya Modul
Sistem Kendali Industri. Penerbitan bahan ajar ini dimaksudkan untuk membantu
mahasiswa menguasai dasar pemrograman PLC dalam matakuliah Sistem Kendali
Industri NTEL616, program studi S1 Teknik Elektro.
Dalam matakuliah Sistem Kendali Industri ini mahasiswa dituntut untuk mahir
mendisain sistem kendali berbasis PLC. Oleh karena itu dalam setiap pertemuan
mahasiswa ditantang untuk mendisain minimal satu proyek kendali dan di luar jam
kuliah tatap muka mahasiswa ditugasi mendisain minimal satu proyek kendali
sehinggga dalam satu minggu mininal mahasiswa berpenngalaman mendisain dua
proyek kendali. Untuk menjawab tantangan tersebut dasar-dasar pemrograman PLC
diberikan di bagian awal modul, diikuti dengan contoh pemrograman. Mahasiswa
diharapkan mempelajari dasar teori dan mencoba contoh-contoh program yang sudah
ada sudah dilakukan di luar jam kuliah. Sehingga waktu tatap muka yang disediakan di
Lab bisa digunakan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan proyek/mendisain sistem
kendali.
Terimakasih kepada sejawat Dosen, Teknisi dan para mahasiswa serta semua
pihak yang telah membantu memberikan bahan-bahan untuk menyusun buku
sederhana ini. Semoga semuanya mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T.
Amin.
iv
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
DAFTAR ISI
v
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
vi
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
vii
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
viii
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
1
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Penempatan terminal Input dan terminal Output pada PLC merk apapun selalu
terpisah jauh (berseberangan). Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah merangkai
dan memperkecil terjadinya kesalahan merangkai. Contoh jika terminal input
diletakkan di bagian atas PLC, maka terminal output diletakkan di bagian bawah PLC
tersebut. Ada juga merk PLC yang input outputnya terpisah, yakni ditempatkan pada
modul tambahan khusus input dan modul tambahan yang lain untuk output.
Gambar 1.3 Peletakan Terminal Input dan Output pada PLC Omron CPM2A
2
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada semua jenis PLC terminal input berada di atas, sedangkan terminal output berada
di bagian bawah (Gambar 1.3 dan 1.4). Pemisahan letak terminal ini bertujuan untuk
memudahkan pengguna dalam merangkai dan menganalisis rangkaian jika terjadi
trouble hardware pada sistem.
Gambar 1.4 Peletakan Terminal Input dan Output pada PLC Omron CP1L-L
3
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Gambar 2.1 Susunan terminal Power supply dan terminal Input PLC Omron CPM2A – 20 CDR
4
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Input Device adalah komponen kendali yang dihubungkan ke terminal input PLC.
Contoh Input Device: tombol push buton, limit switch, sensor, encoder dll. Input
Device berguna untuk mengoperasikan sistem kendali (PLC) yang akan dibuat.
(a)
(b)
Gambar 2.2 Cara pengkabelan input device
(a) Power supply sksternal;
(b) Power Szupply internal
5
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Catatan:
Bahwa power supply 24 Volt bisa menggunakan power supply eksternal, yakni
power supply luar PLC, tetapi bisa juga menggunakan power supply internal
yang sudah tersedia di dalam PLC.
Polaritas power supply tidak terlalu fatal: boleh dibolak-balik. Namun tetap
disarankan selalu menghubungkan COM ke terminal negatif
Gambar 2.3 Terminal Power Supply internal 24V-DC dan output PLC OMRON CPM2A
6
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Cara Pengkabelan Output Device : Bayangkan bahwa PLC adalah skakelar untuk
melayani beban
Kabel Fasa sumber 220 V-AC dihubungkan ke terminal COM output PLC
Kabel Netral dari sumber 220 V-AC dihubungkan ke beban,
Dari beban dihubungkan ke salah satu terminal output (00, 01, ..., 07), lihat
gambar 2.4
7
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
8
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
9
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Memulai CX-Programmer
CX-Programmer adalah sofware aplikasi berbasis Windows. Oleh karena itu
mengaktifkannya mirip dengan software berbasis Windows lainnya. Beberapa pilihan
cara mengaktifkannya adalah sebagai berikut:
Alternatif pertama:
1. Klik Start
2. Klik All Programs
3. Klik Omron
4. Klik CX One
5. Klik CX Programmer, maka akan muncul tampilan awal seperti gambar 3.1
10
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Alternatif kedua:
Jika pada Desktop ada icon maka tinggal double-klik pada gambar icon tersebut.
11
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Tombol Shortcut
Toombol Shortcurt adalah tombol yang digunakan untuk membuat komponen Ladder.
C : membuat tombol Normaly Open
/ : membuat tombol Normaly Close
W : membuat tombol Normaly Open OR
X : membuat tombol Normaly Close OR
O : membuat Normal Open Coil
Q : membuat Normal Close Coil
12
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Setelah itu akan muncul kotak dialog pemilihan PLC seperti pada gambar 3.5.
13
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Gambar 3.6 Penyetingan jenis PLC dan kabel komunikasi dari komputer ke PLC untuk PLC Type
CP1L-L
14
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Tabel Pengalamatan
Tabel pengalamatan adalah tabel yang berisi fungsi input-output dan alamat masing-
masing fungsi tersebut. Tabel pengalamatan berguna untuk membantu Programmer
mengidentifikasi input dan output sehingga akan mempersingkat waktu pemrograman.
15
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Maka akan dihasilkan satu baris ladder (RUNG) seperti ditunjukkan pada
gambar 3.11
16
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
4) Membuat pengunci:
Klik pada tombol START, kemudian pindahkan kursor di bawah tombol start.
Ketikkan W membuat Normally Open OR, gambar 3.12
Isikan 10000, klik OK
Isikan K1, klik OK
17
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
5) Simpan program tersebut dengan klik File-Save dan beri nama Rangkaian
Pengunci Dasar.
1. Pilih type PLC yang bisa digunakan untuk simulasi misalnya type : CJ1M, CP1L,
CS1D-S dan lain-lain (pemilihan type plc ini dilakukan pada waktu akan mulai
membuat program) karena tidak semua Type PLC bisa disimulasi.
2. Setelah Ladder selesai dibuat dan disimpan, klik ikon WORK ON LINE
3. Tunggu proses download ke simulator. Proses selesai jika Ladder sudah ada
yang berwarna hijau.
18
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
19
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
20
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
1) Buat tombol START: Ketik C, masukkan adres 000 dan comment START
2) Buat instruksi KEEP: Ketik I, untuk mengeluarkan special instruction, lalu ketik
KEEP(spasi) alamat_output. Contoh: KEEP 10000, pada kotak dialog Edit
Comment ketikkan OUT (lihat Gambar 4.1).
3) Pindahkan kursor di bawah tombol START, ketik C untuk membuat tombol
RESET (STOP), kemudian ketikkan address 0001, klik OK dan ketikkan RESET
akhiri dengan klik OK.
21
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Hasilnya seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2. Ladder gambar 4.2 mempunyai fungsi
sama dengan ladder Gambar 3.13.
Gambar 4.2 Ladder diagram dengan instruksi KEEP ketika sudah jadi
TIMMER
Program timer pada PLC berfungsi untuk mengatur penyalaan output pada PLC sesuai
kebutuhan.
22
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
23
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
UP COUNTER
Secara makna, counter berarti penghitung. Pada PLC Omron, fungsi counter adalah
untuk menghitung berapa kali masukan pada suatu sistem yang diinginkan.
24
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
4) Masukkan ke output
Pasang tombol NO, berikan addres C0000
25
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Cara kerja counter tersebut adalah ketika input 0.00 ditekan sebanyak 3 kali, maka
counter C0000 akan aktif sehingga mengaktifkan output dengan alamat 100.00. Untuk
membuat hitungan counter kembali ke 0, maka tombol RESET harus diaktifkan.
UP/DOWN COUNTER
Hampir sama dengan up counter, pada up/down counter juga berfungsi sebagai
penghitung jumlah masukan. Akan tetapi dengan up/down counter, nilai masukan bisa
ditambah maupun dikurangi secara berurutan. Cara memrogram up/down counter
sama dengan up counter akan tetapi perintah CNT diganti dengan CNTR.
Langkah pemrograman:
Pasang tombol NO , beri address 000, dan comment COUNT UP
Pasang Counter Up/Down: Ketiikan I, masukkan CNTR 0000 #6
Pasang tombol NO, beri address 001, dan comment COUNT DOWN
Pasang tombol NO, beri address 002, dan comment RESET
Pasang tombol NO, beri address C0000
Pasang coil NO, beri address 10000 dan comment LAMP
Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 4.11
26
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
CLOCK/PULSE
Pada PLC Omron, terdapat bit-bit khusus yang mempunyai fungsi-fungsi khusus. Salah
satu bit khusus pada PLC omron adalah CLOCK/PULSE yang terus menerus akan
berkedip selama dalam jeda waktu tertentu.
Langkah pemrograman:
Pasang tombol NO , beri address P kemudian tekan tombol panah Down atau Up
untuk menyeting waktu berkedip yang diinginkan:
P_0_02s artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 0,02 detik
P_0_1s artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 0,1 detik
P_1m artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 1 menit.
Ladder berikut merupakan contoh penggunaan PULSE untuk membuat lampu berkedip
27
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Gambar 4.12 Contoh penggunaan instruksi PULSE untuk membuat lampu berkedip
DIFFERENTIAL UP (DIFU)
Aplikasi kontrol ini berfungsi untuk meng ON kan output selama satu scan.
Cara kerjanya :
Apabila tombol START ditekan maka output DIFU 600 akan on dan kontak DIFU 600
akan hidup hanya sekejap walaupun tombol START ditekan lama.
o Lampu 100.00 akan menyala.
o Counter CNT01 akan menghitung #1
Apabila tombol START ditekan satu kali lagi maka output DIFU 600 akan on dan
kontak DIFU 600 akan ON sekejap walaupun tombol START ditekan lama.
o Counter CNT01 akan menghitung #2
o NC dari Counter CNT01 akan membuka sehingga lampu mati
o NO dari Counter CNT01 akan menutup sehingga mereset Counter
28
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Gambar 4.13 Instruksi DIFU untuk aplikasi start-stop lampu dengan satu tombol.
DIFFERENTIAL DOWN
Differential Down atau DIFD adalah instruksi dari omron yang akan menyalakan output
selama satu scan jika input berubah dari high ke low. Cara memrogramnya sama
dengan DIFU, hanya saja DIFU diganti dengan DIFD.
COMPARE
Comparator digunakan untuk membandingkan masukan satu dengan masukan lain,
atau masukan satu dengan nilai pembanding yang telah ditentukan. Instruksinya
adalah
CMP(spasi)data_1(spasi)data_2.
Contoh: Menjalankan tiga buah pompa dengan prinsip kerja yang diinginkan adalah
sebagai berikut:
- Pompa PUMP#1 akan bekerja jika nilai CNT000 lebih tinggi dibanding nilai
CNT001 (GT, Greater Than)
- Pompa PUMP#2 akan bekerja jika nilai CNT000 sama dengan nilai CNT001 (EQ,
Equal)
- Pompa PUMP#3 akan bekerja jika nilai CNT000 lebih rendah dibanding nilai
CNT001 (LT, Lower Than)
29
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
30
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
31
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Untuk membuat instruksi IL dan ILC, tekan huruf I pada keyboard lalu ketik IL/ILC pada
kolom kemudian klik OK
INTERNAL RELAY
Internal Relay adalah general purpose relay yang ada di dalam PLC, tidak dapat diakses
secara langsung untuk digunakan sebagai input maupun output. Internal Relay adalah
relay semu yang merupakan bit digital yang disimpan pada internal image register.
Semua plc mempunyai internal relay akan tetapi penomeran dan jumlah maksimum
yang diperbolehkan tergantung dari merek dan model PLC. Internal Relay adalah tool
pemrograman yang sangat berharga bagi para programmer .
Internal relay memberi keleluasaan pada programmer untuk melaksanakan operasi
internal yang lebih rumit tanpa memerlukan penggunaan biaya mahal untuk beberapa
output relay. Dalam buku ini contoh penggunaan internal relay penulis memakai
simbol IR dengan penomeran sbb: 600 – 615.
32
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Cara membuat internal rellay seperti membuat output, yang berbeda hanya alamatnya.
Ketik huruf O, isikan addres, isikan comment, klik OK
(lihat gambar 4.15)
33
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
HOLDING RELAY
Holding Relay adalah relay internal yang di pakai untuk menahan
system yang sedang bekerja ketika power supply off, misalnya jika
Sumber tegangan (listrik PLN) mati. Dengan adanya holding relay maka proses bisa
tetap lanjut tidak mulai dari awal lagi.
Cara membuat instruksi holding relay (HR) seperti membuat output, berbeda hanya
cara menulkiskan addresnya:
tekan huruf O, isikan addres diawali dengan H, isikan comment.
Gambar 4.16 menunjukkan contoh penggunaan Holding Relay yang digabung
dengan Internal Relay
34
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Tabel Pengalamatan
INPUT DEVICES OUTPUT DEVICE
BEL #1 (NO) 0.01 LAMPU#1 100.01
BEL#2 (NO) 0.02 LAMPU#2 100.02
BEL#3 (NO) 0.03 LAMPU#3 100.03
INTERNAL RELAY#1 6.01 TIMER 000 #60
INTERNAL RELAY#2 6.02
INTERNAL RELAY#3 6.03
Pemrograman:
Tombol BEL#1, #2, #3 (NO) akan mengaktifkan internal relay#1, #2, #3
Internal Relay#1, #2, #3 akan mengaktifkan Lampu#1, #2, #3
35
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Ladder Dagram:
36
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
1 2 3 4 5 6 7 8
TABEL PENGALAMATAN
INPUT DEVICES OUTPUT DEVICE
START (NO) 0.00 LAMPU#1 100.00
STOP (NC) 0.01 LAMPU#2 100.01
... ...
LAMPU#8 100.07
37
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pemrograman:
Rangkaian start-stop mengaktifkan internal relay IR-600
(Bisa juga menggunakan KEEP)
IR-600 mengaktifkan lampu pertama L#1 dan Timer T#1
Lampu L1 dimatikan oleh NC dari timer T#1,
NO dari Timer T#1 mengaktifkan lampu L#2 dan Timer T#2
Lampu L#2 dimatikan oleh NC dari Timer T#2
NO dari Timer T#2 mengaktifkan lampu L#3 dan Timer T#3
Lampu L#3 dimatikan oleh NC dari Timer T#3
LADDER DIAGRAM
38
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
39
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Tabel Pengalamatan
INPUT DEVICES OUTPUT DEVICE
OPEN (NO) 0.00 K_MAJU 100.00
LOCK (NC) 0.01 K-MUNDUR 100.01
EMERGENCY (NO) 0.02 K-KIRI 100.02
OVERLOAD OL (NO) 0.03 K-KANAN 100.03
K-NAIK 100.04
MAJU 0.04 K-TURUN 100.05
MUNDUR 0.05
KIRI 0.06 Lampu Hijau 100.06
KANAN 0.07 Lampu Merah 100.07
NAIK 0.08
TURUN 0.09
IR#1 600
Pemrograman
1. Tombol OPEN mengaktifkan internal relay IR-OPEN (addres 600) melalui KEEP.
KEEP akan direset oleh sensor OL dan internal relay IR-LOCK (addres 601) .
Tombol OPEN di –AND-kan dengan NC dari sensor OL, sehingga ketika OL aktif
(Ncnya membuka) maka IR-OPEN tidak bisa diaktifkan.
2. Tombol LOCK dan EMERGENCY mengkatifkan internal relay IR-LOCK (addres
601). Internal relay IR-LOCK dinonaktifkan menggunan NC dari tombol OPEN.
3. Lampu indikator MERAH akan berkedip jika sensor OL aktif
Lampu ini akan menyala tanpa berkedip jika Internal Relay IR-LOCK sedang
aktif.
4. Lampu HIJAU akan menyala jika Internal Relay IR-OPEN aktif.
5. Semua motor crane bisa diaktifkan jika internal relay IR-OPEN sudah aktif
o Motor Maju dan Motor Mundur saling interlock
o Motor Kanan dan Motor Kiri saling interlock
o Motor Naik dan Motor Turun saling interlock
40
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
41
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
42
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Ladder Diagram
43
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
44
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pembahasan:
1. Sensor-1 atau Sensor-3 akan mengaktifkan internal relay IR-600 melalui
instruksi KEEP, selanjutnya IR-600 digunakan untuk membuka Pintu Garasi.
IR-600 direset (pintu berhenti membuka) jika salah satu kondisi ini dipenuhi:
Sensor-2 berubah kondisi dari HIGH menjadi LOW (menunjukkan badan
mobil sudah masuk seluruhnya ke garasi atau sudah keluar seluruhnya dari
garasi), atau
Limit Siwtch-2 Aktif (menunjukkan pintu sudah membuka penuh)
2. Sensor-2 mendeteksi apakah badan mobil sudah masuk seluruhnya ke Garasi,
atau sudah keluar seluruhnya dari Garasi.
45
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Ladder Diagram
46
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang diinginkan adalah sebagai berikut:
Saat start ditekan, buzzer akan menyala selama 5 kali.
Setelah buzzer menyala 5 kali, konveyor 1 bekerja.
Jika sensor pada konveyor 1 mendeteksi terdapat 5 barang yang lewat,
konveyor 1 akan mati dan konveyor 2 akan hidup.
Jika sensor pada konveyor 2 mendeteksi terdapat 5 barang yang lewat,
konveyor 2 akan mati dan konveyor 1 akan kembali menyala.
Jika tombol stop ditekan, konveyor 1 harus mati dahulu, baru kemudian
konveyor 2 agar tidak ada barang yang tertinggal di konveyor
Jika emergency ditekan, maka konveyor akan langsung mati keseluruhan
47
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Algoritma Pemrograman
1. Buat Rangkaian START-STOP untjuk mengontrol IR_START (600)
2. NO IR_START mengontrol BUZZER
3. Tambahkan PULSE 1 secon pada rangkaian BUZZER
4. NO BUZZER menjadi inputan bagi COUNTER#0
5. COUNTER#0 direset oleh tombol EMERGENCY
6. NO dari COUNTER#0 mengaktifkan CONV#1
7. NC dari COUNTER#0 mematikan BUZZER
8. SENSOR#1 menjadi inputan bagi COUNTER#1
9. COUNTER#1 direset oleh tombol EMERGENCY
10. NC dari COUNTER#1 akan mematikan CONV#1
11. NO dari COUNTER#1 akan menghidupkan CONV#2
12. SENSOR#2 menjadi inputan bagi COUNTER#2
13. COUNTER#2 direset oleh tombol EMERGENCY
14. NO dari COUNTER#2 mereset COUNTER#1, sehingga CONV#1 kembali bekerja.
15. NC dari COUNTER#2 mematikan CONV#2
16. Tombol STOP digunakan mengontrol inetrnal RELAY IR_601, selanjutnya
a. NC dari IR-601 digunakan untuk mematikan CONV#1
b. NO dari IR-601 digunakan untuk menghidupkan CONV#2 dan mereset
COUNTER#0 dan COUNTER#2
48
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Ladder Diagram
49
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Spesifikasi Sistem
Conveyor Belt (ban berjalan) digunakan untuk memindahkan barang dari satu tempat
ke tempat lain, misalnya di bandara dan di pabrik-pabrik. Dalam aplikasi ini PLC
digunakan men-START dan STOP motor pengerak belt konveyor yang digunakan untuk
memindahkan pelat tembaga (Cooper plate) dari Gudang-A ke Gudang-B. Conveyor ini
memiliki tiga buah motor listrik dan 3 buah sensor pendeteksi pelat.
50
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Algoritma Pemrograman
1. Buat rangkaian Start-Stop untuk mengaktifkan CONVEYOR#3
2. Sensor#3 mengaktifkan CONVEYOR#2
3. Sensor#2 mengaktifkan CONVEYOR#1 dan Timer
4. Sensor#1 mematikan CONVEYOR#1.
Diagram Ladder
51
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
DEFINISI SISTEM:
MASING-MASING ARAH DILENGKAPI DENGAN TIGA LAMPU: MERAH HIJAU
KUNING
LAMPU UTARA MENYALA BERSAMAAN DENGAN LAMPU SELATAN
LAMPU TIMUR MENYALA BERSAMAAN DENGAN LAMPU BARAT
52
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
TIMMING DIAGRAM
UTARA –
SELATAN
TIMUR-BARAT
WAKTU 7 50 3 7 50 3
M1 LANGSUNG MENYALA
START:
M2 LANGSUNG MENYALA
DIAKTIFKAN LAMPU YANG LAMPU YANG
TIMER
OLEH DIAKTIFKAN DIMATIKAN
MERAH UTARA-
T0000 IR600 HIJAU UTARA-SELATAN
SELATAN
T0001 NO - T0000 KUNING UTARA-SELATAN HIJAU UTARA-SELATAN
KUNING UTARA-
T0002 NO – T0001 MERAH UTARA-SELATAN
SELATAN
T0003 NO – T0002 HIJAU TIMUR-BARAT MERAH TIMUR-BARAT
T0004 NO – T0003 KUNING TIMUR-BARAT HIJAU TIMUR-BARAT
T0005 NO – T0004 MERAH TIMUR-BARAT KUNING TIMUR-BARAT
DIRESET OLEH NO – T0005
T0000
BEGITU T0000 DIRESET MAKA SEMUA TIMER JUGA TERESET
53
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
ADDRESSING
I/O DEVICE ADDRESS I/O DEVICE ADDRESS
PB - START 0000 LAMPU MERAH U-S 10.02
PB - STOP 0001 LAMPU HIJAU U-S 10.03
LAMPU KUNING U-S 10.03
INTERNAL 600
RELAY
LAMPU MERAH T-B 10.04
TIMER T0000 TIM 0000 #7 LAMPU HIJAU T-B 10.06
TIMER T0001 TIM 0001 #50 LAMPU KUNING T-B 10.07
TIMER T0002 TIM 0002 #3
TIMER T0003 TIM 0003 #7
TIMER T0004 TIM 0004 #50
TIMER T0005 TIM 0005 #3
LADDER DIAGRAM
1. BUAT LADDER START-STOP
LAMPU MERAH U-S KETIKA START DIAKTIFKAN OLEH INTERNAL RELAY IR600
(NC TIMER T0000 KONDISI TERTUTUP)
LAMPU MERAH U-S DIMATIKAN NC TIMER T0000
PADA SIKLUS SETERUSNYA LAMPU MERAH U-S DIAKTIFKAN OLEH NO TIMER
T0002 PADA KONDISI NC TIMER T0000 TERBUKA
54
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
LAMPU MERAH T-B KETIKA START DIAKTIFKAN OLEH INTERNAL RELAY IR600
LAMPU MERAH T-B DIMATIKAN OLEH NC TIMER T0003
PADA SIKLUS BERIKUT LAMPU MERAH T-B DIAKTIFKAN OLEH NO TIMER T0005
55
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
56
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
57
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
LADDER LENGKAP
58
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
59
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
60
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Instruksi ini berfungsi untuk membandingkan dua nilai ‘waktu’, yakni waktu yang
diinginkan dan waktu yang tercatat pada PLC saat ini. Jika waktu yang dibandingkan
benar akan menghasilkan kondisi ON.
Sintak pemrograman:
buat New Instruction, kemudian ketik xxDT spasi C spasi S1 sapsi S2
xx : simbol perbandingan (=; >; <; atau gabungan >=; <=; <>)
C : control word
S1 : word awal dari waktu sekarang yang berlaku di dalam PLC
S2 : word awal dari waktu yang diinginkan
61
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Contol Word berisikan informasi/penetapan data unsur waktu apa saja yang akan
dibandingkan. Data control word biasa ditempatkan pada alamat D0, dengan
ketentuan penulisan adalah sebagai berikut:
Pada gambar di atas Data yang akan dibandingkan adalah Hari, Tahun dan Bulan
sehingga bit ke- 4, ke-5 dan ke-6 diberi nilai = 0, sedangkan bit yang lain diberi nilai = 1.
Deretan bit ke-6 s.d ke-0 membentuk angka biner : 0001 1111,
identik dengan angkat hexa = 000F.
62
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Contoh 01
Lampu menyala selama Bulan Nopember 2017
63
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
c. Klik kanan pada area Memory D: pilih Online pilih Transfer To PLC ikuti
dialog
Contoh 2:
Lampu menyala setiap hari Senin s.d Sabtu, mulai jam 18.00 s.d jam 23.00
Catat:
A354 hanya berisi data Hari : Minggu (#0000) s.d Sabtu (#0006)
Ladder yang paling sederhana untuk “menyala setiap hari Senin s.d Sabtu”
adalah sbb:
64
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Dalam format biner, data jam ada di alamat A352 bit-0 s.d bit-7
Berikut konversi data jam 0 s.d jam 23 dalam format biner dan formasi Ladder untuk
masing-masing waktu mulai pukul 00 s.d pukul 23
65
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Untuk menyalakan Lampu antara jam 18 s.d 23 maka laddernya sebagai berikut:
LAMPU AKAN MENYALA HARI SENIN s.d JUMAT, MULAI JAM 18 s.d 23
66
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Fungsi:
Bekerja sebagai shift register.
Ladder
Catat
St dan E harus berada pada area data yang sama.
Prinsip Kerja
Setiap kali shift input berubah dari OFF ke ON, semua Data Input
bergeser satu bit ke kiri,
Status ON / OFF dari input data ditempatkan di paling kanan.
UNTUK DIPERHATIKAN
Data yang bergeser keluar dari End Word akan dibuang.
Bila input reset diaktifkan (ON), maka semua bit data dalam register geser dari
word yang paling kanan (St) ke word yang paling kiri (E) dibuat menjadi nol.
Masukan reset diprioritaskan dibandingkan input lainnya.
Nilai St harus kurang dari atau sama dengan E.
67
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Contoh 1
Contoh berikut ini menunjukkan shift register 48 bit,mulai dari CIO 1000 sampai
CIO 1002.
Data diinputkan melalui CIO 0.05
Perintah reset diberikan melalui CIO 0.06
Pulsa dengan lebar 1 detik digunakan sebagai Shift input, sehingga
proses penggeseran dilakukan setiap detik
Buatlah ladder berikut ini, kemudian simulasikan dengan berbagai kondisi sinyal
input di CIO 0.00!
68
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
69
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
CSUB(731)
Fungsi
Mengurangkan waktu dari data kalender di dalam nilai tertentu.
Ladder
Operands
C sampai C+2: Data Kalender
Pengaturan data kalender pada C sampai C+2 ditunjukkan seperti diagram
berikut.
70
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
71
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Spesifikasi Operand
Area C T R
DM Area D0 to D0 to D0 to
D32765 D32766 D32765
72
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Deskripsi
CSUB(731) mengurangkan data kalender (inisial C sampai C+2) dengan data
waktu (inisial T dan T+1) lalu mengeluarkan hasilnya berupa data kalender di R
sampai R+2.
Contoh
Ketika CIO 0.00 pada contoh berikut bernilai = 1, data kalender pada D100
sampai D102 (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik) dikurangi dengan data
waktu pada D200 dan D201 (jam, menit, detik) dan hasilnya adalah keluaran
pada D300 sampai D302.
73
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
DATE (735)
Instruksi date pada CX Programer digunakan untuk mengatur waktu pada PLC,
waktu dapat diatur sesuai dengan laptop kita. Nomer registernya adalah 735
Kita tahu bahwa ada beberapa indikator dalam waktu yaitu detik, menit, jam,
hari, minggu, bulan dan tahun berikut adalah registernya :
Jadi S1 merupakan tempat dari menit dan detik, S+1 tempat dari hari dan jam,
S+2 tempat dari bulan dan tahun, sedangkan S+3 tempat dari minggu
74
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Contoh
Saat CIO 0.00 menyala pada pukul berikut, jam internal diatur ke 20:15:30 pada
hari Kamis, 2 Mei 2005.
75
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
HMS(006)
Mengkonversikan data detik waktu setara dalam format jam/ menit/ detik
Operand
S dan S+1 : Sumber Data
Atur kedua sumber data pada S dan S+1, seperti yang ditunjukandiagram.
76
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Deskripsi
HMS(066) mengkonversikan 8 digit BCD hanya ke S dan S+1 ke 8 digit BCD
data jam/ menit/ detik dan keluaran hasil ke D dan D+1
Untuk Diperhatikan
Ukuran maksimum sumber data adalah 35,999,999 detik (9,999 jam, 59 menit,
59 detik).
77
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Contoh
Ketika CIO 0.00 pada kondisi ON pada contoh, data detik pada D100 dan D101
(123,345 detik) dikonversikan ke jam/ menit/ detik data dan hasil keluaran ke
D200 dan D201
78
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
SEC (065)
Mengkonversi data waktu dalam format jam/menit/detik menjadi waktu
ekuivalen dalam detik saja.
Simbol Ladder
Operand
S dan S+1: Sumber Data
Aturlah sumber data jam/menit/detik dalam S dan S+1, seperti yang ditunjukkan
dalam diagram berikut.
Spesifikasi Operand
Area S D
Area CIO CIO 0 hingga CIO 6142
Area Kerja W0 hingga W510
Area Pemegang Bit H0 hingga h510
Area Pembantu Bit A0 hingga A958 A448 hingga
A958
Area Timer T0000 hingga T4094
Area Counter C0000 hingga C4094
DM Area D0 hingga D32766
Alamat DM tidak @D0 hingga @D32767
79
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Deskripsi
SEC(065) mengkonversi data BDC 8 digit jam/menit/detik dalam S dan S+1
menjadi data detik BCD 8 digit dan hasil output menjadi D dan D+1.
Untuk diperhatikan
Nilai maksimum untuk data sumber adalah 9.999 jam, 59 menit, dan 59 detik
(35.999.999 detik).
80
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
CADD (730)
Berfungsi untuk menambahkan data waktu pada kalender data.
Untuk operasi pada setiap bagian C,T, dan R dijelaskan di bawah ini :
Nilai C
Nilai C disetting berdasarkan urutan yang dijelaskan gambar di bawah :
Nilai T
81
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Nilai R
Untuk nilai R penjelasannya sama dengan nilai C dapat dilihat pada gambar di
bawah.
Deskripsi
CADD (730) menambahkan data kalender pada nilai memori untuk C sampai
C+2 dengan nilai T dan T+1 yang kemudian hasilnya akan ditulis pada data
kalender R sampai R+2. Lihat pada gambar dibawah.
Pada contoh tersebut memori D100 digunakan sebagai nilai C, kemudian D200
sebagai nilai T, dan D300 sebagai nilai untuk hasil. Kemudian memori disetting
sesuai tanggal pada C yang diinginkan, dan nilai T yang diinginkan sesuai
dengan format yang dijelaskan di awal.
82
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
83
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Sebelum diaktifkan.
Sesudah diaktifkan.
84
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
85
BAGIAN KETIGA: PROYEK MENDISAIN KENDALI
INDUSTRI
86
Tandon air dilengkapi dengan dua buah sensor ketinggi air berupa limit switch
yang dilemngkapi dengan pelampung. Sensor S1 akan aktif jika ketinggian air mencapai
100 cm dari dasar tandon (tandon penuh) , sensor S2 akan aktif jika ketinggi air
mencapai minimal 10 cm dari dasar tandon. Pengisian tandon air dilakukan oleh
pompa air yang digerakkan dengan motor listrik 1 phasa.
87
Tiga buah tangki penyimpanan bahan bakar minyak dilengkapi dengan :
1. sensor level atas S3, S5 dan S6 untuk mengidikasi bahwa tangki telah penuh
2. sensor level bawah S4, S6 dan S8 untuk mengindikasi bahwa tangki telah
kosong.
88
3. Selenoid Y1, Y2, Y3 untuk pengisian tangki
4. Valve pengosongan dioperasikan secara manual sesuai kebutuhan.
5. Lampu indikator H1, H2, ..., H6
6. Tombol operasi Start (S2) dan Stop (S1).\
Sistem kontrol hanya mengijinkan proses pengisian untuk satu tangki dalam
waktu yang sama, sampai salah satu tangki penuh, baru bisa melakukan pengisian
pada tangki berikutnya yang telah kosong begitu seterusnya. Pengisian harus sesuai
dengan urutan pengosongannya, pada awal start karena kondisi ketiga tangki dalam
keadaan kosong semua, maka urutan pengisiaanya dimulai dari tangki 1 (ditandai
dengan menyalanya lampu H2 dan membukanya katup Y1), jika tangki 1 sudah penuh
(ditandai dengan menyalanya lampu H1 dan menutupnya katup Y1) berlanjut mengisi
tangki 2 (ditandai dengan menyalanya lampu H4 dan membukanya katup Y2), dan jika
tangki 2 sudah penuh (ditandai dengan menyalanya lampu H3 dan menutupnya katup
Y2) berlanjut mengisi tangki 3 (ditandai dengan menyalanya lampu H6 dan
membukanya katup Y3) sampai penuh (ditandai dengan meyalanyanya lampu H5 dan
menutupnya katup Y3). Kemudian untuk selanjutnya karena kondisi ketiga tangki
sudah penuh semua, maka urutan pengisian berikutnya tergantung pada tangki yang
telah kosong lebih dahulu.
Desain sebuah kendali berbasis PLC untuk mengontrol tangki BBM tersebut!
1. Definisikan I/O yang diperlukan,
2. Tetapkan tipe PLC yang dipakai,
3. Buat tabel pengalamatan,
4. Buat Diagram Ladder dan lakukan simulasi,
5. Lakukan pemasangan/instalasi PLC
6. Transfer program ke PLC dan lakukan ujicoba.
7. Buat Laporan
89
Suatu Crane (katrol) digunakan untuk memindahkan barang dioperasikan secara
manual. Crane dapat bergerak naik-turun, maju-mundur, dan kiri-kanan.
1. Jika tombol Open ditekan maka Crane siap dioperasikan,lampu RUN menyala,
lampu LOCK padam
2. Jika tombol Lock ditekan maka Crane berhenti bekerja dan diam di tempat, Lampu
indikator LOCK menyala, Lampu RUN padam. Tombol Lock bisa direset
menggunakan tombol OPEN.
3. Jika tombol Emergency ditekan maka Crane berhenti bekerja dan diam di tempat,
lampu indikator LOCK menyala, lampu RUN padam . Tombol Emergency bisa
direset menggunakan tombol OPEN.
4. Jika sensor berat OVERLOAD aktif maka lampu indikator LOCK berkedip, lampu
RUN padam, CRANE berhenti. OVERLOAD direset menggunakan tombol OPEN.
90
Catat: ketika terjadi beban lebih, maka tombol OL akan ON (aktif) terus kecuali
bebannya sudah dikurangi. Jadi meskipun sudah di-reset, asalkan beban belum
dikurangi maka tombol OL tetap ON dan CRANE tidak bisa dioperasikan.
5. Tombol Operasi Maju-Mundur, Kiri-Kanan, dan Naik turun masing-masing saling
mengunci hanya bisa beroperasi salah satu.
91
Sebuah rumah kaca (greenhouse) dilengkapi dengan panel ventilasi (jendela)
untuk mengatur temperatur dan aliran udara ke rumah. Panel ventilasi yang dipasang
pada atap rumah. Rumah kaca tersebut dilengkapi dengan dua buah panel ventilasi
masing-masing digerakkan dengan sebuah motor listrik. Sebuah sensor digunakan untuk
mendeteksi temperatur, output sensor tersebut berupa tegangan 0 - 10 Volt.
1. Jika temperatur kurang dari 10C maka panel ventilasi tidak bisa dibuka. Jika panel
ventilasi pada kondisi terbuka maka secara otomatis panel akan ditutup.
2. Pada pagi hari (07.00 - 12.00) dan sore hari (15.00-21.00) panel ventilasi dibuka
memberi kesempatan udara segar masuk ke rumah.
3. Pada siang hari (12.00 - 15.00) panel ventilasi tetap dibuka kecuali temperatur
mencapai kurang dari 25C maka panel ventilasi secara otomatis akan menutup.
4. Pada malam hari (21.00-07.00) berapapun temperaturnya, panel ventilasi ditutup.
92
Buatlah sistem kendali berbasis PLC untuk mengatur kerja Rumah Kaca tersebut,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan I/O
3. Tentukan tipe PLC yang sesuai untuk kebutuhan tersebut
4. Susun tabel pengalamatan
5. Buat flowchart
6. Buat Lader-diagram
7. Impelmentasikan sistemmkendali yang sudah Anda disain, dan lakukan ujicoba.
8. Buat Laporan.
93
Proses perendaman logam untuk pelapisan atau yang sering disebut galvanisasi
dilakukan dalam beberapa tahapan proses, meliputi proses-proses cleaning - pickling
(acid) - fluxing - and dipping. Material logam yang akan direndam diangkat
menggunakan katrol (Over Head Crane) kemudian diangkat dan dimasukkan ke bak
yang berisi larutan untuk melapisi material logam tersebut.
Overhead Crane tersebut dapat dioperasikan dengan kontrol berbasis PLC.
Dengan otomasi tersebut proses pengangkatan benda kerja, dan proses perendaman
dijamin dilakukan oleh mesin secara teliti, sehingga mengurangi tingkat kesalahan oleh
manusia (human error).
94
Posisi-3: tempat penyimpanan logam yang sudah digalvani.
c. Sensor posisi 1, 2 dan 3: mendeteksi posisi katrol
d. Sensor 4, 6 dan 8: mendeteksi posisi atas
e. Sensor 5, 7, dan 9: mendeteksi posisi bawah
95
8. Setelah waktu tunda habis yang menandakan proses perendaman selesai, maka
motor 2 akan berputar forward dan menarik katrol keatas dan akan berhenti
pada saat terdeteksi oleh sensor posisi 4.
9. Proses selanjutnya adalah motor 1 kembali berputar forward untuk menggeser
katrol ke kanan dan berhenti saat mengenai sensor posisi 3 yaitu pada posisi
peletakan barang.
10. Ketika sudah berada pada posisi 3 maka motor 1 akan berhenti kemudian
motor 2 akan berputar reverse sehingga katrol turun dan berhenti saat
mengenai sensor 7.
11. Kemudian setelah katrol berhenti, secara otomatis elektromagnet akan di
matikan sehingga material material logam akan lepas dari katrol.
12. Setelah itu motor 2 akan berputar forward yang menyebabkan katrol kembali
ke atas. Kemudian bergerak ke kiri penuh sampai kembali ke posisi 1.
13. Sistem katrol dapat dijalankan lagi apabila tombol Run kembai ditekan. Jika
ingin menghentikan proses maka tombol stop ditekan.
Buatlah sistem kendali berbasis PLC untuk mengatur kerja Over Head Crane tersebut,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan I/O
2. Tentukan tipe PLC yang sesuai untuk kebutuhan tersebut
3. Susun tabel pengalamatan
4. Buat flowchart
5. Buat Lader-diagram dan lakukan simulasi
6. Impelmentasikan sistemm kendali yang sudah Anda disain, dan lakukan ujicoba.
7. Buat Laporan.
96
Tombol Operasi
dan Lampu
Indikator pada
panel Lift
Lift
Sensor Pintu
Lift bergerak naik turun, dengan tenaga penggerak motor listrik 3 phasa
dikontrol 2 arah putar: putar kiri maka lift bergerak naik, dan motor putar
kanan maka lift bergerak turun. Motor dilengkapi gear-box yang akan menahan
lift tetap berhenti jika motor tidak berputar.
Diluar lift pada lantai bawah dilengkapi dengan tombol NAIK, pada lantai atas
dilengkapi tombol TURUN.
Di dalam lift terdapat panel operasi yang dilengkapi dengan tombol operasi dan
lampu indikator:
o Tombol Naik dan tombol turun
o Tombol Buka dan Tutup pintu
o Tombol emergensi
o Lampu indikator yang menunjukkan posisi lift pada Lt1 atau Lt2.
97
o Pada pintu lift terdapat dua sensor, S3 aktif menunjukkan pintu tertutup,
S4 aktif menunjukkan pintu terbuka.
o Pada setiap lantai terdapat sensor untuk mendeteksi keberadaan Lift: S1
aktif menunjukkan lift pada Lantai-1, S2 aktif menunjukkan Lift pada
Lantai-2.
1. Naik ke lantai 2
Jika Lift ada di lantai-1 maka pintu Lift langsung terbuka ==> penumpang
masuk Lift, pintu tertutup ==> tekan tombol naik ==> Lift naik ke lantai 2 ==>
pintu Lift terbuka ==> penumpang keluar, pintu Lift tertutup kembali.
Jika Lift ada di lantai-2 maka Lift turun ke lantai 1 ==> pintu Lift terbuka dst.
2. Turun ke lantai 1
Jika Lift ada di lantai-2 maka pintu Lift langsung terbuka ==> penumpang
masuk Lift, pintu tertutup ==> tekan tombol turun ==> Lift turunn ke lantai 1
==> pintu Lift terbuka ==> penumpang keluar, pintu Lift tertutup kembali.
Jika Lift ada di lantai-1 maka Lift naik ke lantai 2 ==> pintu Lift terbuka dst.
Catat:
Pintu Lift bisa dibuka atau ditutup ketika Lift sudah berhenti di lantai-1 atau di
lantai-2.
Lift bisa bergerak naik atau turun ketika pintu sudah tertutup.
Buatlah sistem kendali berbasis PLC untuk mengatur kerja Lift tersebut, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan I/O
3. Tentukan tipe PLC yang sesuai untuk kebutuhan tersebut
4. Susun tabel pengalamatan
5. Buat flowchart dan Lader diagram
6. Impelmentasikan sistemmkendali yang sudah Anda disain, dan lakukan ujicoba.
7. Buat Laporan.
98
Lift (Elevator) merupakan alat transportasi vertikal yang digunakan untuk
memindahkan orang atau barang pada suatu gedung/bangunan bertingkat.
Perancangan lift didasari oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu : Kapasitas
penumpang, jumlah lantai yang dilayani, interior dari lift, dan ketersediaan ruang
mesin. Jumlah lantai yang dilayani dapat menjadi dasar pertimbangan dalam
merancang sistem kendali lift. Semakin banyak jumlah lantai yang dilayani memiliki
kecenderungan sistem kendali yang semakin komplek.
Melalui projek ini diharapkan mahasiswa mampu mendisain sistem kendali lift 4 lantai.
Tipe penggerak lift yang digunakan adalah Electric lift yang menggunakan motor listrik
sebagai penggeraknya. Lift dilengkapi dengan beberapa sensor, aktuator dan
99
suatu sistem kontrol yang berfungsi mengendalikan operasi lift, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Naik
Jika Lift ada di lantai dimana tombol di tekan, maka pintu Lift langsung terbuka
==> penumpang masuk Lift, pintu tertutup ==> tekan tombol naik ==> Lift naik
ke lantai yang dituju ==> pintu Lift terbuka ==> penumpang keluar, pintu Lift
tertutup kembali.
Jika Lift ada di lantai yang lebih tinggi maka Lift turun ke lantai yang
bersangkutan ==> pintu Lift terbuka dst.
Jika lift ada di lantai yag lebih rendah maka Lift naik ke lantai yang memanggil
==> pintu Lift terbuka dst.
2. Turun
Jika Lift ada di lantai dimana tombol di tekan, maka pintu Lift langsung terbuka
==> penumpang masuk Lift, pintu tertutup ==> tekan tombol turun==> Lift
turun ke lantai yang dituju ==> pintu Lift terbuka ==> penumpang keluar, pintu
Lift tertutup kembali.
Jika Lift ada di lantai yang lebih tinggi maka Lift turun ke lantai yang
bersangkutan ==> pintu Lift terbuka dst.
Jika lift ada di lantai yag lebih rendah maka Lift naik ke lantai yang memanggil
==> pintu Lift terbuka dst.
100
Catat:
Pintu Lift bisa dibuka atau ditutup ketika Lift sudah berhenti di lantai pada Lantai
yang dituju.
Lift bisa bergerak naik atau turun ketika pintu sudah tertutup.
Buatlah sistem kendali berbasis PLC untuk mengatur kerja Lift tersebut, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan I/O
3. Tentukan tipe PLC yang sesuai untuk kebutuhan tersebut
4. Susun tabel pengalamatan
5. Buat algoritma dan flowchart
6. Buat Lader-diagram
7. Impelmentasikan sistemmkendali yang sudah Anda disain, dan lakukan ujicoba.
8. Buat Laporan.
101
SISTEM KENDALI INDUSTRI P08 Proyek-8
PRODI S1 TE
Semester Gasal 2017/2018
Conveyor Pengisian Box
LAB SISTEM KENDALI Drs. Slamet Wibawanto, M.T.
Teknik Elektro-UM
• Tombol start diaktifkan maka Motor 1 dan Motor2 berputar (konveyor-1 dan
konveyor2 berjalan)
• Jika sensor 2 mendekteksi ada box maka
• konveyor berhenti
• Counter direset
• Gate dibuka,
102
•
103
SISTEM KENDALI INDUSTRI P09 Proyek-9
PRODI S1 TE
Semester Gasal 2017/2018
LAB SISTEM KENDALI Conveyor Pengisian Box
Teknik Elektro-UM
Drs. Slamet Wibawanto, M.T.
• Tombol start diaktifkan maka Motor 1 dan Motor2 berputar (Conveyor-1 dan
Conveyor2 berjalan)
• Jika sensor 2 mendetekksi ada box maka
• Motor1 berhenti
• Counter direset
• Gate dibuka,
104
LAB SISTEM KENDALI PRODI S1 TE
Teknik Elektro-UM
Semester Gasal 2017/2018 Conveyor Pengisian Box
Drs. Slamet Wibawanto, M.T.
105
Lampu lalu lintas ini dipasang pada perempatan jalan protokol, setiap saat
hanya mengijinkan lalu lintas yang berjalan satu arah saja dengan urutan berturut-
turut dari arah Utara - Selatan - Timur - Barat. Dari arah utara dan selatan masing-
masing lampu hijau menyala selama 50 detik, sedangkan dari arah timur dan barat
lampu hijau menyala masing-masing selama 20 detik. Lampu kuning menyala selama 3
detik setelah lampu hijau padam. Diagram waktu selengkapmnya ditunjukkan pada
gambar di atas.
Desain sebuah kendali berbasis PLC untuk mengontrol Lampu Laliu Lintas tersebut!
1. Definisikan I/O yang diperlukan,
2. Tetapkan tipe PLC yang dipakai,
3. Buat tabel pengalamatan,
4. Buat Diagram Ladder dan lakukan simulasi,
5. Lakukan pemasangan/instalasi PLC
6. Transfer program ke PLC dan lakukan ujicoba.
7. Buat Laporan.
106
Lampu lalu lintas ini dipasang pda perempatan jalan raya dengan kepadatan
lalu lintas arah utara-selatan lebih padat dibandingkan arah timur-selatan. Lalu lintas
dari semua arah tidak boleh belok kanan. Lampu Hijau menyala bersamaan untuk lalu
lintas dari arah Utara dan Selatan selama 40 detik, lampu hijau untuk lalu lintas dari
arah Timur dan Barat menyala selama 20 detik. Lampu kuning menyala selama 3 detik
setelah lampu hijau padam.
Lampu tanda untuk penyeberang jalan masing-masing arah: lampu hijau penyeberang
jalan menyala bersamaan dengan lampu merah pada Lampu lalu lintas.
Desain sebuah kendali berbasis PLC untuk mengontrol Lampu Laliu Lintas tersebut!
1. Definisikan I/O yang diperlukan,
2. Tetapkan tipe PLC yang dipakai,
3. Buat tabel pengalamatan,
4. Buat Diagram Ladder dan lakukan simulasi,
5. Lakukan pemasangan/instalasi PLC
6. Transfer program ke PLC dan lakukan ujicoba.
7. Buat Laporan.
107
Lampu lalu lintas ini dipasang pada pertigaan jalan raya. Jalan raya utama
adalah arah Utara-Selatan. Rekayasa lalu lintas adalah sebagai berikut:
Dari arah Utara, lalu lintas yang ingin belok kiri : jalan langsung.
Lalu lintas dari arah yang lain: mengikuti lampu tanda lalu lintas.
Urutan lampu hijau adalah sebagai berikut
1) Dari arah Utara menyala selama 50 detik
2) Dari arah Timur menyala selama 20 detik
3) Dari arah Selatan:
o Menuju arah Utara: menyala selama 50 detik
o Menuju arah Timur (belok kanan) menyala selama 20 detik.
Lampu kuning menyala selama 3 detik setelah lampu hijau padam.
Diagram waktu selengkapmnya ditunjukkan pada gambar berikut:
Desain sebuah kendali berbasis PLC untuk mengontrol Lampu Laliu Lintas tersebut!
1. Definisikan I/O yang diperlukan,
2. Tetapkan tipe PLC yang dipakai,
3. Buat tabel pengalamatan,
4. Buat Diagram Ladder dan lakukan simulasi,
5. Lakukan pemasangan/instalasi PLC
6. Transfer program ke PLC dan lakukan ujicoba.
7. Buat Laporan.
108
Terampil melakukan pemrograman PLC, melaksanakan pengawatan dan
mengoperasikan rangkaian start-stop motor 3 fasa dengan satu arah putar hubungan
bintang, dengan kendali PLC.
Motor 3 fasa mempunyai 3 kumparan stator utama dengan ujung-ujung tiap belitan
(terminal belitan) sebagai berikut:
Kumparan 1 ujungnya U – X
Kumparan 2 ujungnya V – Y
Kumparan 3 ujungnya W – Z
Terdapat dua macam hubungan kumparan stator:
Bintang (STAR)
Segitia (DELTA)
Gambar 21.1 Hubungan bintang, segitiga dan susunan terminal pada kotak hubung
Gambar 21.1 menunjukkan skema rangkaian kumparan 3 phasa dihubung
bintang, hubung segitiga dan susunan kotak terminal motor induksi 3 phasa.
109
Terminal U dihubung ke kawat fasa R
Terminal V dihubung ke kawat fasa S
Terminal W dihubung ke kawat fasa T
Motor dihubung bintang jika tegangan nominal motor sama dengan tegangan
nominal jala-jala listrik. Misal motor 380/220 Volt dan jala-jala listrik (sumber
tegangan 3 fasa) yang tersedia adalah 380/220 Volt, maka motor tersebut hanya boleh
disambung bintang (STAR).
Motor dihubung segitiga jika tegangan nominal motor satu tingkat lebih tinggi
dibandingkan tegangan nominal jala-jala listrik. Misal motor 660/380 Volt dan jala-jala
listrik (sumber tegangan 3 fasa) yang tersedia adalah 380/220 Volt, maka motor
tersebut boleh disambung segitiga (DELTA)
Prinsip rangkaian kendali pada rangkaian start-stop ini adalah sebagai berikut:
Tompol start-tombol stop-Over Load dan kumparan K1 dihubung seri.
110
Tombol start diparalel dengan kontak bantu NO (terminal 13-14)
Lampu indikator aktif (Hijau) dihubung seri dengan kontak bantu NO (terminal
43-44)
Lampu indikator tidak aktif (Merah) dihubung seri dengan kontak bantu NC
(terminal 21-22).
Catat bahwa:
o Tombol Start menggunakan push buton tipe NO
o Tombol Stop menggunakan push buton tipe NC
111
Gambar Wiring/instalasi rangkaian utama
112
Fungsi PLC dalam kendali Motor Listrik adalah “mendrive” atau mengontrol kontaktor-
kontaktor tanpa bantuan kontak bantu, sehingga:
Jenis Kontaktor yang dipakai adalah kontaktor yang tidak perlu memiliki kontak
bantu.
Fungsi pengontrolannya lebih luas.
Instalasinya lebih sederhana
113
Terampil melakukan pemrograman PLC, melaksanakan pengawatan dan
mengoperasikan rangkaian motor induksi tiga pasa dua arah putar (putar kiri-kanan).
Putaran motor induksi tiga fasa dapat dibalik arahnya dengan cara: MENUKAR
HUBUNGAN DUA KAWAT FASA, misal hubungan ke terminal U da n V saling ditukar.
114
Gambar Rangkaian utama kendali dua arah putar
Gambar 22. 1 menunjukkan instalasi rangkaian utama untuk kendali dua arah putar:
Kedua kontaktor K1 dan K2 harus bekerja secara bergantian (saling ,engunci, tidak
boleh bekerja bersama)
Jika K1 bekerja maka terminal U terhubung ke R dan terminal V terhubunga ke-
S
Jika K2 bekerja maka terminal U terhubung ke S dan terminal V terhubunga ke-
R
Catat bahwa jika motor sedang berputar searah jarum jam (ke kanan) kemudian
langsung dibalik untuk berputar melawan jarum jam (ke kiri) maka motor akan
terbakar, mesin yang digerakkan kemungkinan besar akan rusak.
115
Cara membalik arah putar motor yang aman adalah: motor dimatikan sesaat sampai
putarannya hampir mencapai nol baru dijalankan kembali ke arah yang berlawanan.
Jika motor dikontrol menggunakan PLC maka dapat diatur sebagai berikut:
Panel operasi dilengkapi dengan tombol START, STOP, KIRI dan KANAN.
Tombol START ditekan maka motor siap dioperasikan
Untuk menjalankan motor, tekan tombol KIRI atau KANAN sesuai dengan arah
putar yang diinginkan.
Pada kondisi motor berjalan, misal berputar ke KANAN jika tombol KIRI ditekan
maka
o motor dihentikan
o 5 detik kemudian motor berbutar ke KIRI.
Jika tombol STOP ditekan maka semua kontaktor dinonaktifkan, Timer direset.
1. Definisikan I/O yang diperlukan untuk mengontrolk rangkaian DUA ARAH PUTAR
yang ditunjukkan pada gambar 1.
2. Tetapkan tipe PLC yang dipakai,
3. Buat tabel pengalamatan,
4. Buat Diagram Ladder dan lakukan simulasi,
5. Lakukan pemasangan/instalasi PLC
6. Transfer program ke PLC dan lakukan ujicoba.
7. Buat Laporan.
116
Terampil melakukan pemrograman PLC, melaksanakan pengawatan dan
mengoperasikan rangkaian motor induksi tiga pasa dengan kendali RUNING AND
JOGING
Motor yang dikomnytrol sistem Runing and Joging hanya memerlukan sebuah
kontaktor, rangkaian utamanya sama dengan rangkaian utama START-STOP (PROJEK
M-21).
Pada rangkaian kendali RUNING and JOGING panel oprasi dilengkapi dengan tombol
START, tombol RUN, tombol JOG dan tombol STOP.
Jika tombol START ditekan maka motor siap dioperasikan. Tombol RUN dan JOG
tidak berfungsi sebelum tombol START diaktifkan.
Setelah tombol START diaktifkan maka:
o Jika tombol RUN ditekan maka motor bekerja terus menerus.
o Jika tombol JOG ditekan maka motor aktif selam tombol ditekan. Jika
tombol JOG dilepas maka motor akan berhenti.
Jika tombol STOP ditekan maka tombol RUN maupun tombl JOG tidak bisa
difungsikan.
117
Terampil melakukan pemrograman PLC, melaksanakan pengawatan dan
mengoperasikan rangkaian dua buah motor induksi tiga pasa bekerja saling bergantian.
Agar dua buah motor bekerja secara bergantian (tidak boleh aktif bersamaan),
maka rangkaian kendalinya harus saling mengunci: Jika Motor 1 bekerja maka Motor 2
harus mati, demikian juga sebaliknya.
Gambar 24.1 menunjukkan rangkaian utama dua motor yang bekerja ssecara
bergantian. Kedua rangkaian utama berdiri sendiri-sendiri, tidak saling terhubung.
Masing-masing motor harus diberi pengaman hubung singkat (MCB 3 fasa) dan
pengaman beban lebih (OL, Over Load).
118
1. Definisikan I/O yang diperlukan untuk mengontrol dua motor bekerja secara
bergantian, yang rangkaian utamanya ditunjukkan pada gambar 1.
2. Tetapkan tipe PLC yang dipakai,
3. Buat tabel pengalamatan,
4. Buat Diagram Ladder dan lakukan simulasi,
5. Lakukan pemasangan/instalasi PLC
6. Transfer program ke PLC dan lakukan ujicoba.
7. Buat Lapora
119
Terampil melakukan pemrograman PLC, melaksanakan pengawatan dan
mengoperasikan rangkaian pengasutan motor 3 phasa metode STAR-DELTA.
Motor induksi tiga fasa yang dikopel langsung dengan beban, membutuhkan
arus start yang cukup besar. Pengasutan motor bertujuan untuk membatasi arus start
motor supaya motor tidak over load, dan arus jaringan tidak berlebihan.
Salah satu metode pemngasutan motor induksi yang paling sederhana adalah
menggunakan rangkaian star-delta. Pada saat start pertama motor dihubung star
(bintang), setelah motor berputar beberapa detik hubungan diubah menjadi delta
(segitiga).
Pada saat motor dihubung bintang, kumparan stator hanya menerima tegangan
seper akar tiga (58%) dari tegangan jala-jala sehingga motor akan start dengan arus
yang terbatas. Pada saat motor dihubung segitiga maka kumparan motor mendapat
tegangan penuh sama dengan tegangan jala-jala sehingga motor berputar dengan daya
penuh (normal).
Motor dapat diasut menggunakan hubungan STAR-DELTA jika tegangan nominal motor
satu tingkat lebih tinggi dibandingkan tegangan nominal jala-jala listrik. Misal motor
660/380 Volt dan jala-jala listrik yang tersedia adalah 380/220 Volt
120
Gambar 25-1. Rangkaian utama kendali STAR-DELTA
121
Kontaktor K2 dan K3 bekerja bergantian (saling mengunci tidak boleh aktif
bersama).
Jika K2 aktif maka motor terhubung bintang (X-Y-Z dikopel menjadi satu)
Jika K3 aktif maka motor terhubung segitiga (Z terhubung ke U, X terhubung
ke V dan Y terhubung ke W)
PLC digunakan untuk mengendalikan (mengontrol) bekerjanya ketiga
komntaktor tersebut:
o Pada saat START kontaktor K1 dan K2 langsung bekerja
o Timer mulai menghitung waktu (diseting 6 detik)
o Setelah 6 detik
NC timer memutus K2
NO timer mengaktifkan K3
o Jika tombol STOP ditekan maka semua kontaktor dinonaktifkan,
Timer direset.
122
Terampil melakukan pemrograman PLC, melaksanakan pengawatan dan
mengoperasikan rangkaian TIGA buah motor induksi tiga pasa bekerja SECARA
SIMULTAN.
Sebuah mesin produksi digerakkan oleh tiga buah motor listrik 3 phasa (motor
induksi) dengan urutan kerja sebagai berikut:
Pada saat START, ketiga motor masih belum bekerja tetapi siap dioperasikan.
Pada saat RUN, maka ketiga motor akan bekerja berturut-turut dengan
prosedure sebagai berikut:
1) Motor-1 (yang paling besar) harus diasut menggunakan bintang-segitiga:
motor dihubung bintang selama 6 detik, kemudian dihubung segitiga.
2) Setelah Motor-1 bekerja selama 20 detik, Motor-2 baru aktif, Motor-1
tetap aktif.
3) Setelah Motor-2 bekerja selama 220 detik, maka Motor-3 baru aktif.
Motor-1 dan Motor-2 tetap aktif.
Jika tombol Emergency ditekan maka semua motor langsung mati, jika
kemudian tombol RUN diaktifkan maka Motor-1, Motor-2 dan Motor-3
diaktifkan secara otomatis sesuai dengan prosedur di atas.
Jika tombol STOP diaktifkan maka ketiga notor akan dimatikan dengan
prosedure sebagai berikut:
1) Motor-3 langsung dimatikan
2) Tunggu 10 detik, kemudian Motor-2 dimatikan
3) Tunggu 10 detik, baru Motor-1 dimatikan.
4) Untuk menghidupkan kembali mesin, maka harus dimulai dengan
tombol START, tidak bisa langsung RUN.
123
Gambar di bawah ini menunjukkan rangkaian utama TIGA motor yang bekerja
secara SIMULTAN . Ketiga rangkaian utama berdiri sendiri-sendiri, tidak saling
terhubung. Masing-masing motor harus diberi pengaman hubung singkat (MCB 3 fasa)
dan pengaman beban lebih (OL, Over Load).
124
1. Definisikan I/O yang diperlukan untuk mengontrol dua motor bekerja secara
bergantian, yang rangkaian utamanya ditunjukkan pada gambar 1.
2. Tetapkan tipe PLC yang dipakai,
3. Buat tabel pengalamatan,
4. Buat Diagram Ladder dan lakukan simulasi,
5. Lakukan pemasangan/instalasi PLC
6. Transfer program ke PLC dan lakukan ujicoba.
7. Buat Laporan.
125
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
126
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Human Machine Interface adalah suatu sistem yang menghubungkan manusia dan teknologi
mesin. Sistem HMI sebenarnya sudah cukup popular di kalangan industri. Pada umumnya HMI
berupa komputer dengan display berupa Monitor CRT/LCD dimana operator bisa melihat
keseluruhan sistem dari layar tersebut.
Layaknya sebuah komputer, HMI biasanya dilengkapi dengan keyboard dan mouse dan juga
bisa berupa touch screen. Tujuan dari HMI adalah untuk meningkatkan interaksi antara mesin
dan operator melalui tampilan layar komputer serta memenuhi kebutuhan pengguna terhadap
informasi sistem yang sedang berlangsung.
Gamnbar 4.1 Contoh layar tampilan HMI yang dilengkapi dengan tombol operasi dan
instrumen digital
Terdapat banyak cara untuk membuat sebuah tampilan HMI seperti dengan aplikasi Visual
Studio hingga dengan Hardware Touch Screen Panel. HMI akan memberikan suatu gambaran
kondisi mesin yang berupa video, grafik, lampu dan lain-lain. Dimana pada tampilan tersebut
operator dapat melihat parameter suatu system yang sedang beroperasi.
127
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
industri Touch Screen Panel HMI lebih umum digunakan, karena kemudahan dalam
pemrograman dan ketahanannya di lingkungan kerja industri. Gambar 3.1 dan 3.2
menunjukkan contoh HMI yang lazim digunakan di industri.
Pada HMI juga terdapat visualisasi pengendali mesin berupa tombol operasi, slider dan
sebagainya yang berfungsi untuk mengoperasikan mesin. Selain itu dalam HMI juga dilengkapi
tampilan instrumen pengukuran dan alarm. Beriku fungsi lain dari HMI :
1. Monitoring, dimana operator dapat memonitor kondisi plant secara real time
tanpa perlu keluar dari ruang kontrol.
2. Pengaturan, dimana operator dapat merubah seting (pengaturan harga/kondisi
yang diinginkan) misal pengaturan alarm untuk high priority dan low priority.
3. Alarm, dimana sistem (mesin) akan memberikan peringatan/tanda terjadi
ketidak-normalan. Dengan adanya alarm maka operator akan menerima pesan
peringatan jika terjadi ketidaknormalan kondisi mesin.
4. Menampilkan harga pengukuran variabel sistem (misal temperatur, tekanan,
tegangan, arus dll), baik dalam bentuk digital, analog maupun grafik.
HMI Touch Screen Panel diproduksi oleh berbagai perusahaan otomasi seperti Omron,
Mitsubishi, Keyence, Siemens dan lainnya. Setiap jenis/merk HMI touch screen panel
memerlukan software khusus untuk pengisian programnya. HMI umumnya dipasangkan dengan
PLC, namun demikian keduanya tidak selalu harus berasal dari merk yang sama, yang penting
adalah antara HMI dan pengontrol (PLC PC, dll) memiliki tipe komunikasi yang sama.
128
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Komunikasi standard yang dimiliki oleh HMI untuk berkerja bersama PLC adalah komunikasi
serial.
Gambar 3.3 menunjukkan HMI yang terhubung dengan PLC melalui kabel serial. HMI
maupun PLC diprogram menggunakan PC melalui kabel USB. HMI juga dapat
mengakses memory data pada PLC, sehingga data tersebut dapat ditampilkan dalam
bentuk grafik, level meter (analog) maupun digital.
129
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Gambar 4.5 Tampilan dialog pengaturan nama proyek dan penentuan lokasi
penyimpanan file untuk projek baru
130
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
131
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Jenis button dapat ditentukan melalui Menu Action Type: Momentary berarti button push-on,
biasa dan Alternate berarti saklar toogle
132
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Command Button
Commond Button adalah objek fungsional yang melakukan berbagai pemrosesan, misalnya,
mengganti layar dan mentransmisikan kode karakter.
Cara menggunakan Commond Button adalah dengan memilih pada panel Functional Objects –
Command Button atau menekan tombol pada Functional Object Toolbar untuk membuat
Commond Button.
133
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Setelah kita memilih atau menekan tombol Commond Button kita beralih ke layar
utama lalu menekan tombol kiri mouse dan menggesernya untuk menentukan ukuran
dari Commond Button yang diinginkan. Berikutnya kita harus melakukan pengaturan
terhadap tombol tersebut.
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
134
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Menentukan fungsi yang ada pada Commond Button serta pengaturan dari
fungsi tersebut.
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Pemilihan bentuk dan warna dari Command Button serta pengaturan
dari bentuk dan warna tersebut.
135
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
1. Tombol Ditekan.
2. Bentuk Normal.
136
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Pemilihan jenis Switch yang digunakan untuk Command Button.
137
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Konfigurasi bingkai Command Button dengan menggunakan bingkai tiga
dimensi.
138
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Konfigurasi ukuran dari Command Button.
139
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Bit Lamp – Lampu Bit adalah objek fungsional yang warna layarnya tergantung pada
status ON/OFF dari alamat yang ditentukan.
Cara menggunakan Bit Lamp adalah dengan memilih pada panel Functional Objects –
Bit Lamp atau menekan tombol pada Functional Object Toolbar untuk membuat
Bit Lamp.
pada Functional Object Toolbar untuk membuat Commond Button.
Setelah kita memilih atau menekan tombol Bit Lamp kita beralih ke layar utama lalu
menekan tombol kiri mouse dan menggesernya untuk menentukan ukuran dari Bit
Lamp yang diinginkan.
Setelah Bit Lamp dibuat kita harus melakukan pengaturan terhadap objek tersebut.
1. Panel Konfigurasi General (Umum)
140
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Memberikan komentar/nama pada objek yang dibuat.
141
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Pemilihan bentuk dan warna dari Bit Lamp serta pengaturan dari bentuk
dan warna tersebut.
142
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Pemilihan jenis Switch yang digunakan untuk Bit Lamp.
143
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Konfigurasi bingkai Bit Lamp dengan menggunakan bingkai tiga dimensi.
144
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Pada panel ini terdapat beberapa konfigurasi yang bisa dilakukan yaitu :
a. Konfigurasi ukuran dari Bit Lamp.
145
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Word lamp memiliki fungsi sama halnya seperti bit lamp. Hanya saja pada color lamp
nyala lampu dapat disetting dengan indirect yang dikombinasikan dengan address
sehingga memiliki variasi nyala yang lebih beragam
146
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Untuk mengaktifkan
dan mengeset
Address pada Word
Lamp
Untuk mengatur warna word lamp sesuai dengan Address yang berbeda. Jadi
ketika pada Indirect(J) diisi dengan address 1, maka ketika Address 1 ON, maka Word
Lamp berubah menjadi warna abu-abu. Ketika Indirect(L) disi dengan address2, maka
ketika Address 2 ON, maka Word Lamp berubah menjadi warna biru.
147
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
2.2.1 Label
Label digunakan untuk menampilkan tulisan/teks/string/karakter yang tetap. Label
biasanya digunakan untuk menampilkan Judul, Nama Item, atau Teks lainnya yang tidak
memerlukan fungsi khusus.
Untuk mengganti warna background dari label dapat melalui Properties pilih tab
Background, lalu ganti warna pada pilihan Color.
148
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Untuk mengganti tulisan/karakter pada label yaitu melalui tab Label, dan isikan teks
pada textbox Label
Untuk mengubah format tulisan pada label dapat memilih menu Text Attribute.
149
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Atau cara yang lebih singkat dengan memilih PLC-PT Integerated Simulation, ada di
sebelah Work Online Simulator pada CX Programmer atau di sebelah Test pada
CX Designer.
150
Laboratorium Sistem Kendali
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Malang
Selanjutnya akan tampil layar HMI sesuai yang anda desain, dan simulasi dapat
dilakukan.
Anda bisa mulai menggunakan Simulasi PLC tersebut dengan menekan tombol, dan
perhatikan apa yang akan terjadi pada lampu indikator tersebut? jika urutan yang anda
kerjakan benar, maka nyala lampu akan sesuai dengan alamat Output yang ada di CX
Programmer
151