Anda di halaman 1dari 12

RANCANG BANGUN TRAINER PRAKTIKUM PLC-HMI

SEBAGAI ALAT PENDUKUNG PEMBELAJARAN


MAHASISWA TEKNOLOGI LISTRIK DI POLITEKNIK
NEGERI KETAPANG

DESIGN AND CONSTRUCTION OF A PLC-HMI


PRACTICUM TRAINER AS A TOOL TO SUPPORT THE
LEARNING OF ELECTRICAL TECHNOLOGY STUDENTS
AT KETAPANG STATE POLYTECHNIC

Proposal Proyek Akhir Di Ajukan Untuk Di Lanjutkan Sebagai Proyek Akhir


Di Jurusan Teknik Elektro Dan Teknik Informatika
Politeknik Negeri Ketapang

Diajukan Oleh:
RIZKI KURNIAWAN
NIM. 3082021014

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2024
RANCANG BANGUN TRAINER PRAKTIKUM PLC-HMI
SEBAGAI ALAT PENDUKUNG PEMBELAJARAN
MAHASISWA TEKNOLOGI LISTRIK DI POLITEKNIK
NEGERI KETAPANG

DESIGN AND CONSTRUCTION OF A PLC-HMI


PRACTICUM TRAINER AS A TOOL TO SUPPORT THE
LEARNING OF ELECTRICAL TECHNOLOGY STUDENTS
AT KETAPANG STATE POLYTECHNIC

Diajukan Oleh:

RIZKI KURNIAWAN
3082021014

Disetujui Oleh :

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Fachrul Rozie, S.T., M.Tr.T Akhdiyatul, S.ST., M.T.


NIP. 19930528201603202 NIP. 198405042019031007

Tanggal Persetujuan :
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan di Politeknik Negeri Ketapang memiliki peran krusial dalam


mempersiapkan mahasiswa teknologi listrik untuk menghadapi tuntutan industri
yang terus berkembang, khususnya dalam bidang otomasi industri. Seiring dengan
kemajuan teknologi, penerapan sistem kontrol otomatis seperti PLC-HMI menjadi
semakin penting dalam memahami dan mengelola proses produksi secara efisien.
Namun, pada kenyataannya, kurangnya sumber daya dan fasilitas praktikum
yang memadai dapat menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam memperoleh
pengalaman langsung dalam merancang dan mengoperasikan sistem otomasi.
Oleh karena itu, keberadaan Trainer Praktikum PLC-HMI menjadi sangat relevan
sebagai alat pendukung pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas dan
keterampilan mahasiswa teknologi listrik di Politeknik Negeri Ketapang.
Proyek ini bertujuan untuk merancang dan membangun Trainer Praktikum
PLC-HMI sebagai solusi konkret untuk meningkatkan pembelajaran praktis
mahasiswa. Dengan adanya alat ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih mudah
memahami konsep dan penerapan kontrol otomatis dalam lingkungan industri,
yang pada gilirannya akan meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi
tantangan di dunia kerja. Dengan memperkuat fasilitas praktikum, Politeknik
Negeri Ketapang dapat terus berkontribusi dalam mencetak lulusan yang
kompeten dan siap bersaing dalam industri teknologi listrik yang dinamis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas perumusan yang mencakup untuk


diangkat dalam proyek akhir ini, adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kurangnya fasilitas praktikum di Politeknik Negeri
Ketapang berdampak pada pemahaman mahasiswa teknologi listrik
terkait sistem kontrol otomatis, terutama PLC-HMI?
2. Apa saja kendala yang mungkin dihadapi dalam pembuatan Trainer
Praktikum PLC-HMI di Politeknik Negeri Ketapang?
3. Bagaimana penggunaan Trainer Praktikum PLC-HMI dapat
membantu mahasiswa teknologi listrik untuk lebih baik dalam
menguasai kontrol otomatis?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari perancangan dan robot ini adalah :


1. Membuat Trainer Praktikum PLC-HMI yang mendukung
pembelajaran mahasiswa teknologi listrik di Politeknik Negeri
Ketapang.
2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang sistem kontrol
otomatis, khususnya PLC-HMI, melalui pengalaman praktis.
3. Menyediakan fasilitas praktikum yang memadai untuk mahasiswa
agar dapat merancang dan mengoperasikan sistem otomasi industri.
4. Mengatasi kurangnya sumber daya praktikum di Politeknik Negeri
Ketapang dengan memberikan akses kepada mahasiswa untuk
mengembangkan keterampilan praktis.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan penulisan proposal proyek akhir, agar tidak menyimpang dari


Permasalahan dan Pembahasan maka pembatasan masalah dibatasi pada hal-hal
sebagi berikut :
1. Penelitian ini terbatas pada merancang dan membangun fisik Trainer
Praktikum PLC-HMI sebagai alat pendukung pembelajaran, dengan
fokus utama pada aspek perakitan dan pengujian perangkat.
2. Fokus penelitian tidak mencakup pengembangan materi ajar atau
desain kurikulum terkait, hanya terfokus pada pengembangan alat
fisik untuk mendukung pembelajaran.
3. Aspek keberlanjutan dan pemeliharaan Trainer akan dibahas secara
singkat, dengan penekanan pada konteks waktu penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Trainer PLC HMI

2.1.1 Pengertian Trainer

Dalam konteks proyek atau pembelajaran, "trainer" merujuk pada alat atau
perangkat yang dirancang untuk membantu seseorang memahami, menguasai,
atau berlatih dalam suatu keterampilan atau pengetahuan tertentu. Trainer sering
kali dirancang untuk menyediakan simulasi atau praktikum yang mendukung
pembelajaran.
Sebagai contoh, dalam bidang teknologi dan industri, "PLC-HMI Trainer"
adalah perangkat yang digunakan untuk melatih dan membimbing individu,
terutama mahasiswa atau pekerja di bidang teknologi listrik, dalam penggunaan
dan pemrograman PLC (Programmable Logic Controller) dan HMI (Human-
Machine Interface). Trainer ini biasanya menyediakan lingkungan simulasi yang
memungkinkan pengguna untuk berlatih dalam merancang, memprogram, dan
mengelola sistem otomasi industri tanpa perlu menggunakan peralatan sebenarnya
di lapangan.
Jadi, secara umum, "trainer" dapat merujuk pada perangkat atau alat
pembelajaran yang didesain untuk membantu pengguna memperoleh keterampilan
atau pengetahuan tertentu melalui pengalaman simulasi atau latihan praktis.

2.1.2 Pengertian PLC

Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu perangkat elektronik


yang dirancang untuk mengotomatisasi proses kontrol dalam suatu sistem atau
mesin. Dirancang sebagai pengganti panel kontrol tradisional yang menggunakan
relay, timer, dan logika kawat, PLC dapat diprogram untuk menjalankan tugas-
tugas khusus sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu.
PLC beroperasi berdasarkan prinsip logika biner, di mana sinyal hanya
dapat berupa 0 (mati) atau 1 (hidup). Fungsi-fungsi logika seperti AND, OR, dan
NOT diterapkan untuk mengontrol perilaku sistem. Perangkat ini menerima input
dari berbagai sensor dan perangkat input lainnya, seperti sakelar, termokopel, atau
sensor kelembaban. Selanjutnya, PLC memberikan sinyal output untuk
mengendalikan peralatan seperti motor, katup, lampu, dan perangkat lainnya.
PLC memiliki memori program yang digunakan untuk menyimpan program
yang telah diprogram oleh pengguna. Selain itu, terdapat memori data yang
digunakan untuk menyimpan nilai variabel dan keadaan sistem selama operasi.
Sebagian besar PLC juga dilengkapi dengan antarmuka pengguna atau Human-
Machine Interface (HMI), yang memungkinkan pengguna memantau dan
mengatur operasi PLC secara langsung.
Kelebihan utama PLC meliputi kemudahan pemrograman, keandalan, dan
fleksibilitas. Kemampuannya untuk diubah atau diperluas sesuai dengan
kebutuhan membuatnya sangat berguna dalam berbagai industri, seperti
manufaktur, otomasi bangunan, sistem transportasi, dan lainnya. Dengan
modularitas yang tinggi, PLC memungkinkan penambahan modul tambahan
untuk meningkatkan fungsionalitas dan memenuhi tuntutan spesifik dari suatu
aplikasi. Dengan demikian, PLC menjadi salah satu elemen kunci dalam
pengembangan sistem otomatisasi modern.

2.1.3 Pengertian HMI

HMI, atau Human-Machine Interface, dalam bahasa Indonesia dikenal


sebagai Antarmuka Manusia-Mesin, adalah suatu teknologi atau sistem yang
memungkinkan interaksi antara manusia dan mesin. HMI bertujuan untuk
menyederhanakan dan mempermudah komunikasi serta kontrol antara pengguna
(manusia) dan perangkat atau sistem teknis yang digunakan.
HMI dapat mencakup berbagai elemen, termasuk perangkat keras
(hardware) seperti layar sentuh, tombol, atau panel kontrol fisik, serta perangkat
lunak (software) yang menyajikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti
oleh pengguna. HMI sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk industri,
otomasi bangunan, kendaraan, dan sistem kontrol lainnya.
Dalam konteks PLC atau sistem otomasi, HMI sering kali terintegrasi
dengan kontrol PLC untuk memberikan antarmuka yang intuitif bagi operator atau
pengguna. Fungsinya mencakup tampilan status proses, kontrol perangkat,
pemantauan parameter, dan penyajian data secara visual. Layar sentuh pada HMI
memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan sistem, memasukkan
perintah, dan memantau kondisi kerja tanpa menggunakan perangkat input
tambahan.
Penerapan HMI memiliki beberapa keuntungan, seperti peningkatan
efisiensi operasional, penurunan kesalahan manusia, dan penghematan waktu.
Dengan tampilan yang jelas dan mudah dimengerti, HMI membantu
meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan kinerja sistem secara
keseluruhan.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.2 Langkah Kerja
3.3 Proses Pengerjaan
3.4 Rencana Anggaran Biaya
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai