Anda di halaman 1dari 47

EL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI PADANG

LAPORAN
PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

OLEH

NAMA : INTAN WAHYUNI

No. BP : 2011091004

KELAS : 3A

PROGRAM STUDY : DIV TEKNOLOGI REKAYASA


INSTALASI LISTRIK

INSTRUKTUR : 1. JUNAIDI ASRUL, S.ST, MT

2. RAHMI BERLIANTI, , S.ST.,MT

POLITEKNIK NEGERI PADANG


2023
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Akhir Praktik PLC dan Aplikasi Industri 2.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa dan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moral maupun
material dan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan ini. Untuk
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Junaidi Asrul, S.ST.,MT sebagai Dosen Pengampu pada mata kuliah
Praktik PLC dan Aplikasi Industri.
2. Ibuk Rahmi Berlianti, SST.,MT sebagai Dosen Pengampu pada mata kuliah
Praktik PLC dan Aplikasi Industri.
3. Orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat yang tiada hentinya
demi keselamatan dan kesuksesan anaknya.
4. Serta teman-teman yang memberikan semangat.
Dalam penyusunan lapoaran ini, penulis telah berusaha menyelesaikannya
dengan sebaik mungkin, akan tetapi penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan,
penyusunan, penguraian, maupun isinya. Oleh karena itu, penulis berharap kritik
dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan laporan yang telah penulis buat.

Padang, 14 Juli 2023

INTAN WAHYUNI

INTAN WAHYUNI (2011091004) i


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II TEORI DASAR ...................................................................................... 2

2.1.PLC (Programmable Logic Controller) .................................................. ....2

2.1.1 Hardware ........................................................................................ 3

2.1.2 PLC Omron CP1E-N30 ................................................................. 11

2.2. Software CX-Programmer .......................................................................... 11

2.2.1 Program PLC Pada sofward cx programmer ............................. 13

2.2.2 Insruksi Dasar Pada PLC .............................................................. 14

2.2.3 Perangkat – Perangkat Input........................................................ 19

2.2.4 Perangkat-perangkat Output........................................................ 19

2.2.5 Cara membuat program pada cx –programmer......................... 19

2.3. Cx-Disigner ................................................................................................... 20

2.4. NB-Disigner .................................................................................................. 24

BAB III ALAT DAN BAHAN............................................................................ 28

INTAN WAHYUNI (2011091004) ii


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

BAB IV ANALISA .............................................................................................. 29

JOB 1 TRAFFIC LIGHT 2 SIMPANG ................................................ 29

JOB 2 MOTOR DOL .............................................................................. 34

JOB 3 CONVEYOR................................................................................ 37

BAB V KESIMPULAN .......................................................................... 41

INTAN WAHYUNI (2011091004) iii


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modern ini, proses otomasi sudah memasuki berbagai bidang,
tidak terkecuali bidang industri. Berbagai industri, baik industri besar maupun
industri menengah bahkan kecil, sudah menerapkan sistem otomasi. Kontroller
yang banyak digunakan untuk proses otomasi ini adalah PLC (Programmable
Logic Controller). Pengetahuan tentang sistem otomasi sangatlah penting, terlebih
pada kontroller yang digunakan, pengetahuan dan keterampilan untuk dapat
mengoperasikannya. Oleh karena itu diadakan praktikum PLC ini agar
kedepannya diharapkan praktikan memiliki bekal yang cukup untuk
mengimplementasikannya di dunia kerja nanti.

1.2 Tujuan

1. Memahami prinsip kerja PLC tipe CP1E

2. Memahami inputan dan output pada PLC tipe CP1E

3. Dapat merancang program pada PLC tipe CP1E menggunakan sebuah


aplikasi cx-programmer

4. Memahami cara kerja timer ,counter dan internal relay

5. Menerapkan pemakaian aplikasi timer ,counter dan internal relay pada


setiap job yang diberikan pada cx-programer

6. Dapat merancang desain setiap job yang diberikan pada aplikasi cx-
designer dan nb-designer .

INTAN WAHYUNI (2011091004) 1


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

BAB II

TEORI DASAR

2.1. PLC (Programmable Logic Controller)

Programmable Logic Controller atau PLC pada awalnya dikenal sebagai


Programmable Controller (PC) yang lahir sebagai produk yang kompak,
dapat diprogram dan direprogram seperti komputer, tidak memakan tempat
dan energi yang besar, berbasiskan teknologi digital, yang dapat
menggantikan rangkaian relay dan hardwire.Programmable logic controller
singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengontrolan berbasis
mikroprossesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan intruksi-intruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi
semisal logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan
aritmetika guna mengontrol mesin-mesin dan proses-proses seperti (gambar
2.1) dan dirancang untuk dioperasikan oleh para insinyur yang memiliki
pengetahuan mengenai bahasa pemrograman. Piranti ini dirancang
sedemikian rupa agar tidak hanya programer komputer saja yang dapat
membuat dan mengubah program- programnya. Oleh karena itu, para
perancang PLC telah menempatkan program awal di dalam piranti ini (pre-
program) yang memungkinkan program-program kendali dimasukkan dangan
menggunakan suatu bentuk bahasa pemrograman yang sederhana dan intuitif.

Diagram Blok Logika PLC (Programmable LogicController)

INTAN WAHYUNI (2011091004) 2


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

Istilah logika (logic) dipergunakan karena pemrograman yang harus


dilakukan sebagian besar berkaitan dengan pengimplementasian operasi- operasi
logika dan penyambungan saklar. Perangkat-perangkat input, yaitu sensor-sensor
semisal saklar dan perangkat-perangkat Output di dalam sistem yang di kendali,
misalnya motor DC, motor servo, dan lain-lainya yang disambungkan ke PLC.
Sang operator kemudianmemasukan serangkai intruksi, yaitu sebuah program ke
dalam memory PLC. Perangkat pengontrol tersebut kemudian memantau input-
input dan output-output sesuai dengan intruksi-intruksi di dalam program dan
melaksanakan aturan-aturan kendali yang telah diprogramkan.

Diagram Blok Sistem PLC (Programmable Logic Controller)

2.1.1 Hardware

Umumnya, sebuah sistem PLC memiliki lima komponen dasar.


Komponen- komponen ini adalah unit processor, memori, unit catu daya,
bagian antarmuka input/output, dan perangkat pemrogaman.
1. Unit processor atau central processing unit (unit pengolahan pusat)
(CPU) adalah unit yang berisi mikroprosessor yang
mnginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan tindakan-
tindakan pengontrolan, sesuai dengan program yang tersimpan di
dalam memori, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang
diambilnya sebagai sinyal kontrol ke antarmuka output.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 3


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

2. Unit catu daya diperlukan untuk mengkonversikan tegangan AC


sumber
3. menjadi tegangan rendah DC (5V) yang dibutuhkan olehprocessor
dan rangkaian-rangkaian di dalam modul-modul antarmuka input dan
output.
4. Perangkat pemrogaman dipergunakan untuk memasukkan program
yang dibutuhkan ke dalam memori. Program tersebut dibuat dengan
menggunakan perangkat ini dan kemudian dipindahkan ke dalam unit
memori PLC.
5. Unit memori adalah tempat dimana program yang digunakan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan oleh mikroprosessor
disimpan.
6. Bagian input dan output adalah antarmuka di mana prosesor
menerima infomasi dari dan mengkomunikasikan informasi kontrol ke
perangkat- perangkat eksternal. Sinyal-sinyal input, oleh karenanya,
dapat berasal dari saklar-saklar.

A. Komponen Utama PLC


Komponen utama PLC adalah: [1] Input, [2] CPU (Central Processing Unit),
dan [3] Output. Input pada PLC bisa berupa alat untuk mengoperasikan sistem
(saklar, tombol) dan sensor. Output pada PLC adalah sistem yang dikontrol, bisa
berupa aktuator (motor, kontaktor), lampu dan sebagainya.

Koneksi Perangkat Input/Output dengan PLC

INTAN WAHYUNI (2011091004) 4


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

Struktur model dari PLC Omron CP1E adalah CP1E

1)
2)
3)
4)
5)
6) C
7)

Keterangan :
1. Class
E : Basic model
N : Application model
NA : Application model with built-in analog

Class PLC Omron CP1E Series

2. I/O Capacity
10 : 10 I/O points (6 inputs dan 4 outputs)
20 : 20 I/O points (12 inputs dan 8 outputs)
n x 10 : n x 10 I/O points (n x 6 inputs dan n x 4 outputs)

INTAN WAHYUNI (2011091004) 5


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

3. Unit type
S : Renewal None : Normal

Unit Type PLC Omron CP1E Series

4. Built-in RS-485 Port


1 : RS-485
None : -

RS-485 Port

INTAN WAHYUNI (2011091004) 6


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

5. Input Type
D : DC Input (DC 24 Volt)

Input Type

6. Output Type
R : Relay Outputs

Output Type – RelayT


Transistor Outputs, Sinking

Output Type – Transistor SinkingT1


Transistor Outputs, Sourching

INTAN WAHYUNI (2011091004) 7


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

Output Type – Transistor Sourching

7. Power Supply
A : AC Power Supply (100 – 220 VAC)
D : DC Power Supply (24 VDC)

AC Power Supply

DC Power Supply

B. Bagian-Bagian dan Fungsi dari PLC Omron CP1E


1. Power supply : menghubungkan PLC ke power supply, tergantung
tipe PLC yang digunakan ada menggunakan tegangan AC dan
tegangan DC.
2. Ground : protective earth dan functional earth.
3. Input terminal : jumlah input terminal disesuaikan dengan tipe

INTAN WAHYUNI (2011091004) 8


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

PLCnya.

Input Terminal

4. Indikator input : sebagai indikator input, apakah dalam keadaan aktif


atau tidak, jumlahnya sesuai dengan input yang ada.
5. Port Peripheral (USB Port) : menghubungkan PLC dengan perangkat
di luar PLC, yang biasanya adalah perangkat untuk pemograman
seperti komputer ataupun laptop.
6. Indikator status PLC : sebagai indikator untuk menandakan kerja
dari PLC tersebut, yang biasanya untuk diamati adalah indikator-
indikator POWER, RUN, ERR/ALM dan PERIPHERAL. Indikator
POWER menyala menandakan bahwa PLC aktif karena telah
mendapat power supplay, Indikator RUN menyala menandakan
bahwa program (ladder diagram) telah ditransfer ke memori PLC
dan PLC dalam keadaan mode RUN atau MONITOR, jika indikator
RUN ini tidak menyala maka PLC dalam keadaan mode
PROGRAM, Indikator ERR/ALM menyala menandakan terjadinya
error atau kesalahan pada PLC. Indikator PERIPHERAL menyala
flashing menandakan bahwa PLC dengan perangkat pemograman
(komputer/laptop) sudah terhubung dan sudah berkomunikasi.
7. Slot Ekspantion : untuk menjembatani antara PLC yang ada dengan
tambahan unit ekspansi yang akan dipasangkan dengan PLC utama
ini.
8. Power Supply Ouput : hanya tersedia pada PLC tipe AC, yang
biasanya bertegangan 24 VDC dengan kapasitas arus maksimum

INTAN WAHYUNI (2011091004) 9


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

sebesar 300 mA. Power supply ini fungsinya untuk memenuhi


kebutuhan tegangan pada rangkaian input.
9. Output terminal : sama seperti input terminal yang berfungsi untuk
menghubungkan dengan perangkat eksternal, yang disebut sebagai
beban- beban listrik.
10. Indikator output : menandakan aktif atau tidaknya pada bagian
output terminal.

2.1.2 PLC Omron CP1E-N30

Merupakan Jenis dari PLC Omron seri CP1E, sedangkan arti dari
E40 merupakan jumlah dari output dan input yang terdapat pada PLC. PLC
jenis ini dapat di implementasikan pada penggerak mekanisme alat industri,
alat rumah tangga, dan tugas teknik lainnya, yang mana bersifat logika
elektronika.

PLC Omron CP1E-N30

PLC Omron seri CP1E memiliki I/0 sebanyak 30 yang dimana 18


input bisa diubah menjadi analog, yaitu bekerja dengan tegangan 5 sampai
24 volt dan memiliki output sebanyak 12 yang dimana masing-masing
output tersebut juga memiliki internal relay yang bekerja dengan arus
hingga 10A. PLC Omron seri CP1E bekerja dengan tegangan yang bisa
diubah 100 sampai 240 VAC, Program memory: 2Ksteps (EEPROM),
Data memory DM: 2Kwords. Dan memiliki minimal tegangan kerja 5

INTAN WAHYUNI (2011091004) 10


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

VDC dan maksimum tegangan kerja 24 VDC pada input

PLC. Kemudian pada masing-masing output PLC memiliki


internal relay yang memiliki maksimum arus kerja sebesar 10A. PLC
Omron seri CP1E memiliki sistem program dengan menggunakan software
pemrogaman CX-Programmer.

2.2. Software CX-Programmer

CX-Programmer merupakan software khusus untuk memprogram


PLC buatan OMRON.CX Programmer ini sendiri merupakan salah satu
software bagian dari CX-One. Dengan CX-Programmer ini bisa
memprogram aneka PLC buatan omron dan salah satu fitur yaitu adanya
fitur simulasi tanpa harus terhubung dengan PLC,
sehinggamensimulasikan ladder yang buat, dan simulasi ini juga bias
dihubungkan dengan HMI PLC Omron yang telah kita buat dengan
menggunakanCX-Designer (bagian dari CX-One).

CX-Programmer Version 9.0 Omron

Berikut tampilan dari CX-Programmer saat pertama kali dibuka :

INTAN WAHYUNI (2011091004) 11


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

Tampilan Pertama Program CX-Programmer Version 9.0 Omron

Untuk memulai menggunakan CX-Programmer ini yaitu pada menu


pilih file ->new atau bisa langsung pada toolbar klik gambar kertas putih untuk
memulai membuat project baru, untuk membuka file project yang sudah dibuat
sebelumnya yaitu pilih file ->open atau pada toolbar pilih gambar disamping
kertas putih maka akan muncul tampilan berikut :

Tampilan Pemilihan DevicePLC Pada ProgramCX-Programmer

Version 9.0 Omron

INTAN WAHYUNI (2011091004) 12


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

Setelah memilih tipe PLC yang akan digunakan, misalnya PLC CP1E dan
Network type yang akan digunakan yaitu USB untuk setting lebih dalam bisa
diklik setting, kemudian klik OK maka akan tampilan sebagi berikut :

Tampilan Project Program CX-Programmer Version 9.0 Omron

Tampilan Keterangan Project Program CX-Programmer Version 9.0Omron

2.2.1 Program PLC Pada sofward cx programer

Suatu sofware yang berfungsi sebagai pengontrol otomatis yang berupa

INTAN WAHYUNI (2011091004) 13


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

softcontact yang diimplementasikan kedalam suatu bentuk bilangan


logika.Sehingga dapat mengatur sistem suatu alat industri elektronika dan
mekanik. Ada 2 sistem pemprograman pada PLC Omron CP1E-E40SDR-A
:

1. Function Block Diagram: Jenis Teknik Pemograman Logic yang


tersususn dari block-block diagram dalam1 fungsi blok diagram
khusus.
2. Ladder Diagram: Jenis Teknik Pemrograman Logic yang disusun
dalam satuan- satuan kontak untuk menghasilkan fungsi tertentu dalam
menghasilkan logika yang terdiri dari kontak NC, NO, Timer,
Counter, dan lain-lain.

2.2.2 Insruksi Dasar Pada PLC

1. LOAD (LD) dan LOAD NOT (LDNOT)

Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam


diagram tangga berkaitan dengan instruksi LOAD (LD) atau LOAD NOT
(LD NOT). Contoh instruksi ini ditunjukkan pada gambar2.20.

Contoh Penggunaan Instruksi LD dan LDNOT

2. AND dan ANDNOT


Jika terdapat dua atau lebih kondisi yang dihubungkan seri pada
garis instruksiyang sama maka kondisi pertama menggunakan instruksi
LDatau LD NOT, dan sisanya menggunakan instruksi ANDatau AND
NOT.Gambar menunjukkan suatu penggalan diagram tangga yang
mengandung tiga kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis

INTAN WAHYUNI (2011091004) 14


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

instruksi yang sama dan berkaitandengan instruksi LD, AND NOT, dan
AND. Masing-masing instruksi tersebut membutuhkan satu baris kodem
nemonic.

Gambar Contoh Penggunaan Instruksi LD dan LDNOT

3. OR dan ORNOT

Jika dua atau lebih kondisi yang dihubungkan paralel, artinya


dalam garisinstruksi yang berbeda kemudian bergabung lagi dalam satu
garis instruksi yang sama maka kondisi pertama terkait dengan instruksi
LDdan LDNOT dan sisanya berkaitan dengan instruksi OR dan OR
NOT.Gambar menunjukkan tiga buah instruksi yangberkaitan dengan
instruksi LD NOT, OR NOT, dan OR.

Contoh Penggunaan Instruksi OR dan ORNOT

4. Kombinasi instruksi AND danOR

Jika instruksi ANDdan OR digabung atau dikombinasikan dalam


suatu rangkaian tangga yang kompleks maka bisa dipandang satu persatu,
artinya bisa dilihat masing-masing hasil gabungan dua kondisi
menggunakan instruksi AND atau OR secara sendiri-sendiri kemudian
menggabungkannya menjadi satu kondisi menggunakan instruksi AND
atau OR yang terakhir. Gambar dibawah menunjukkan contoh diagram

INTAN WAHYUNI (2011091004) 15


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

tangga yang mengimplentasikan cara seperti tersebut di atas.

Contoh Penggabungan Instruksi AND dan OR

5. Instruksi-instruksi Blok Logika

Instruksi-instuksi blok logika tidak berhubungan dengan suatu


kondisi tertentu pada diagram tangga, melainkan untuk menyatakan
hubungan antar blok- blok logika, misalnya instruksi AND LD akan
meng-AND-logik-kan kondisi eksekusi yang dihasilkan oleh dua blok
logika, demikian juga dengan OR LD untuk meng-OR logikkan kondisi
eksekusi yang dihasilkan dua blok logika.
a. AND LOAD (AND LD)

Gambar dibawah menunjukkan contoh penggunaan blok


logika AND LD yang terdiri atas dua blok logika, yang akan
menghasilkan kondisi ON jika blok logika kiri dalam kondisi ON
(salah satu dari 0.00 atau 0.01 yang ON) dan blok logika kanan
juga dalam keadaan ON( 0.02dalam kondisi ON atau 0.03 dalam
kondisi OFF).

Contoh Penggunaan Instruksi Blok Logika AND LD

INTAN WAHYUNI (2011091004) 16


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

b. OR LOAD (ORLD)

Instruksi ini digunakan untuk meng-OR-logik-kan dua blok


logika. Gambar dibawah menunjukkan contoh penggunaan blok
logikaOR LD yang terdiri atas dua blok logika. Kondisi eksekusi ON
akan dihasilkan jika blok logik atas ataublok logika bawah dalam
kondisi ON. Artinya, 0.00 dan kondisi ON dan 0.01 dalam kondisi
OFF atau0.02 dan 0.03 dalam kondisi ON).

Contoh Penggunaan Instruksi Blok Logika OR LD

6. Instruksi OUTPUT (OUT) dan OUTPUT NOT (OUTNOT)

Instruksi ini digunakan untuk mengontrol operan yang berkaitan


dengan kondisi eksekusi (apakah ON atau OFF). Dengan menggunakan
instruksi OUT,maka bit operanakan menjadi ON jika kondisi eksekusinya
juga ON, sedangkan OUT NOT akan menyebabkan bit operan menjadi
ON jika kondisi eksekusinyaOFF.

memperlihatkan simbol tangga dan area data operan dari instruksi OUT dan
OUT NOT,

INTAN WAHYUNI (2011091004) 17


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

7. Instruksi TIMER (TIM)

Instruksi TIM dapat digunakan sebagai timer (pewaktu) ON-


delay pada rangkaian relai. Gambar 2.22 memperlihatkan simbol tangga
dan area data operan dari instruksi TIM. Instruksi TIM membutuhkan
angka timer (N), dan nilai set (SV) antara 0000 sampai 9999 (artinya
000,0 sampai 999,9detik).

memperlihatkan simbol tangga dan area data operan dari instruksi TIM

8. Instruksi COUNTER (CNT)

CNT yang digunakan di sini adalah counter penurunan yang diset


awal. Penurunan satu hitungan setiap kali saat sebuah sinyal berubah dari
OFF ke ON. Counter harus diprogram dengan input hitung, input reset,
angka counter, dan nilai set (SV) Nilai set ini adalah 0000 smpai 9999.

memperlihatkan simboltangga dan area data operan dari instruksi


CNT

INTAN WAHYUNI (2011091004) 18


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

2.2.3 Perangkat – Perangkat Input

Pada dasarnya PLC memerlukan sebuah input untuk melakukan


perintah yang sudah diprogram dan di download ke PLC. Umumnya PLC
hanya memerlukan input oleh sebuah saklar mekanis dan sensor.Sebuah
saklar mekanis menghasilkan sinyal (atau sinyal-sinyal) hidup / mati sebagai
akibat dari tertutup atau terbukanya saklar oleh suatu input mekanis.
Dipasaran tersedia saklar-saklar dengan kontak normally open (normal
terbuka) (NO) atau normally closed (normal tertutup) (NC) atau kontak
yang dapat diatur sesuai kebutuhan dengan memilih konntak-kontak yang
tepat.

2.2.4 Perangkat-perangkat Output

Port-port output sebuah PLC dapat berupa tipe relay atau tipe
isolator-optik dengan transistor atau tipe triac, bergantung pada perangkat
yang tersambung padanya, yang akan dikontrol. Secara umum, sinyal digital
dari salah satu kanal output sebuah PLC digunakan untuk mengontrol
sebuah actuator yang pada giliranya mengontrol sebuah proses. Istilah
actuator digunakan untuk perangkat yang mengubah sinyal listrik menjadi
gerakan-gerakan mekanik yang kemudian digunakan untuk mengontrol
proses.

2.2.5 Cara membuat program pada cx -programmer

Untuk membuat program pada cx-programmer pertama tama kita


membuka aplikasi cx program dan untuk lembaran kerja baru kita harus
mengeklik menu file pada NBcx dan setelah itu mengklik new seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 19


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

Menu File

Setelah itu akan ada tampilan change model ,pilih lah tipe- tipe
plc yang akan digunakan pada menu change model tersebut dan untuk
mengatur cdr nya juga ada di setting pada menu change model

Tampilan Change PLC

Setelah change model maka akan muncul lemabaran kerja baru dan
untuk membuat program nya telah disediakan di toolbar nya seperti
pembuat anakkontak NO, NC, TIMER, COUNTER.dan masih banyak
yang lainnya.

2.3. Cx-Disigner

perangkat lunak yang mampu mem-visualisasikan PLC dengan


layar tampilan yang mampu di desain. CX Designer dapat digunakan
sebagai simulator yang dikombinasikan dengan CX Programmer untuk

INTAN WAHYUNI (2011091004) 20


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

menguji kerja program PLC sebelum ditransfer ke dalam PLC.

Untuk memulai CX-Designer lakukan langkah berikut ini :


1) Start > Program > OMRON > CX-One > CX-Designer > CX-Designer.
2) Untuk memulai project baru pilih [File] > [New Project]
3) Pilih model HMI Omron yang akan digunakan di bagian [Model],
misalnya NS15. Untuk [System Version] gunakan default 13.0.
Kemudian isikan [Project Title], [File Nime] dan [Location]
penyimpanan file CX-Designer. Pilih [OK] untuk memulai project baru.
Setelah memilih [OK]
4) Jendela [New Screen] berfungsi untuk membuat deskripsi dari tampilan
yang akan dibuat dilayar HMI mirip seperti halaman. Misal, untuk
tampilan awal sistem, isi bagian [No] dengan “0” (nol), dan beri judul
tampilan halaman “0” dengan “Home” pada bagian [Title]. Setelah
selesai mengkonfigurasi nama dan halaman tampilan.
5) Untuk mengubah warna background tampilan ke warna yang diinginkan
misalkan putih, tinggal klik kanan pada area tampilan, kemudian pilih
menu [Screen/Sheet Property …] > [Background/Others]. Pada jendela
[Screen/Sheet Property …], tersebut juga terdapat pilihan untuk
mengubah ukuran screen di bagian [Size/Pop-Up].
Langkah-langkah Membuat Layar Simulasi di CX Designer:

1. Cara Membuat Tombol Push Button

Tampilan tombol push button

INTAN WAHYUNI (2011091004) 21


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

2. Pengaturan alamat Kontak

pengaturan alamat kontak

Double Klik pada button, kemudian sesuaikan jenis Kontak dan


pengalamatannya. Jika yang anda kehendaki adalah prinsip Push
Button, maka pilih Momentary. Untuk pengalamatan, pada Write
Address Klik bagian Set1 kemudian isi Address Setting seperti di atas.
Sesuaikan dengan kontak pada CX Programmer, misalnya 10.01

3. Membuat Lampu Indikator

membuat lampu indikator

Buat bit lamp dengan memilih seperti tanda merah pada gambar di
atas.

4. Pengaturan alamat Output

INTAN WAHYUNI (2011091004) 22


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

pengaturan alamat output

Double Klik pada Bit lamp, kemudian atur Label nama dan
pengalamatan lampu. Seperti saat pengaturan kontak. Pilih alamat
Output yang sesuai dengan CX Programmer, misalnya 100.00.

5. Koneksi dengan CX Programmer

koneksi dengan cx-programmer

Mulai simulasi dengan memilih Tools – Test. Pastikan anda


membuka program PLC yang sesuai pada CX Programmer dan
dalam kondisi Work Online Simulator.

6. Pilih Connect to CX Simulator, lalu Klik Start

INTAN WAHYUNI (2011091004) 23


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

Pilih Connect to CX Simulator

2.4. NB-Disigner

HMI berfungsi mempermudah kerja operator untuk memulai dan


menghentikan proses produksi, memasukkan input yang diperlukan sistem,
memonitoring proses produksi, dan melakukan fungsi-fungsi lainnya. HMI
menggantikan pushbutton, LED dan kabel, hal ini dimungkinkan karena HMI
berbasis software sehingga pengaturan sebelum dan selama proses produksi
berjalan, dapat dilakukan dengan mudah. Bagaimana cara kerja HMI bisa di
lihat di artikel Mengenal Touchscreen HMI. Sebelum digunakan, HMI harus
dikonfigurasi terlebih dahulu. Banyak aplikasi yang digunakan untuk
konfigurasi HMI. Tapi kita tidak membahasnya satu persatu, fokus kita pada
HMI merk Omron. Tipe HMI yang di pakai adalah NB7W-TW00B. Tipe ini
bisa dibilang tipe lawas karena hanya ada komunikasi melalui kabel DB9.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 24


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

Omron sebagai pembuat HMI NB7W-TW00B menyediakan aplikasi untuk


meng konfigurasinya, yaitu NB-Designer.

Berikut adalah penjelasan gambar yang diatas

A. Title Bar, berisi keterangan nama file dan lokasi file


B. Menu Bar, berisi semua perintah yang bisa diterapkan pada proyek
C. Toolbar, kumpulan icon perintah yang bisa diterapkan pada proyek. Sama
seperti menu, tapi perintah berbentuk icon atau gambar, perintah-perintah
pada Toolbar adalah yang umum dan sering dilakukan. Toolbar
merupakan shortcut (perintah pintas) dari menu.
D. Project Library Window, berisi library (pustaka) atau komponen-
komponen yang akan kita gunakan dalam membuat proyek, terdiri dari
konektor, jenis HMI, Jenis PLC, komponen-komponen fisik, komponen-
komponen fungsi dan database.
E. Output Window, berisi tampilan keterangan saat proyek di jalankan, pesan
eror juga di tampilkan disini.
F. Status Bar, berisi keterangan posisi kursor, tinggi dan lebar objek target
dan posisi relatif objek target.
G. Edit Window, tempat untuk men desain objek dan setting metode
komunikasi antara PLC dan HMI

INTAN WAHYUNI (2011091004) 25


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

H. Project File Window, tampilan dengan struktur bercabang yang memberi


keterangan hubungan HMI dengan file-file macro dan bitmap
I. Project Work Space, tampilan dengan struktur bercabang berisi
keterangan hubungan komponen-komponen, PLC dan HMI.

Langkah untuk mengkonfigurasi tampilan HMI sebagai berikut :

1. Pada area screen, bisa ditambahkan Functional Object seperti ON/OFF


Button, Word Button, Bit Lamp, Label, dll. Misalkan kita tambahkan
ON/OFF Button dan Bit Button pada screen, pertama-tama pilih object
ON/OFF Button pada toolbar atau menu Functional Object, kemudian drag
di area screen
2. Lakukan konfigurasi alamat CIO dari input ON/OFF Button yaitu 0.00 dan
Bit Lamp 100.00, dengan double klik pada masing-masing functional
object tersebut.
3. Atur [Action Type] dari functional object yang digunakan misalnya
“Alternate” bila menginginkan input tombolnya berfungsi sebagai
“Latch”. Kemudian atur [Write Address] dengan memilih menu [Set1…],
maka akan ditampilkan jendela [Advance Setting]. Atur alamat dari
ON/OFF Button ini sesuai dengan diagram ladder PLC yaitu misalnya
CIO 0.00. Lakukan konfigurasi ini pada Bit Lamp, dimana alamat Bit
Lamp ini yaitu CIO 100.00 pada PLC Omron CP1H.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 26


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

setelah konfigurasi selesai, Anda bisa melakukan simulasi dari screen HMI NS15
yang Anda buat dengan memilih menu [Tools] > [Test].

 Konfigurasi pada jendela menu [Test] yaitu sebagai berikut:

 Start testing offline: Bila menginginkan pengujian simulasi secara


offline.
 Connect to CX-Simulator: Bila menginginkan simulasi yang dibuat
dihubungkan dengan integrated Simulator pada CX-Programmer, jadi
Anda bisa melakukan simulasi tampilan input/output pada CX-
Designer tanpa harus menghubungkannya dengan PLC sesungguhnya.
 Connect to PLC: Bila menginginkan simulasi screen yang dibuat
digunakan untuk mengontrol dan monitoring secara langsung
input/ouput pada PLC sesungguhnya.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 27


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

BAB III

ALAT DAN BAHAN

A. Alat :

1. Obeng + 1 buah

2. Obeng - 1 buah

3. Tespen 1 buah

4. Tang kombinasi 1 buah

5. Tang potong 1 buah

6. Multimeter 1 buah

B. Bahan input :

1. Push button

2. Sensor

C. Bahan output :

1. Kontaktor

2. Lampu

3. Conveyor

4. Motor

INTAN WAHYUNI (2011091004) 28


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

BAB IV

ANALISA

JOB 1 TRAFFIC LIGHT 2 SIMPANG

1. Deskripsi Kerja

1) PB ON (0.00) ditekan maka anak kontak internal relay (200.00)


bekerja dan semua anak kontak internal relay (200.00) bekerja,
lampu kuning 1 (100.01) hidup dan lampu kuning simpang 2
(100.04) hidup
2) Setelah menekan PB ON maka timer1 (TIM000) juga bekerja,
maka mematikan lampu kuning 1 (100.01) dan lampu kuning 2
(100.04) dan timer1 menghidupkan lampu merah 1 (100.00) dan
lampu hijau 2 (100.05) dan juga mengaktifkan mengaktifkan
timer2 (TIM 001)
3) Setelah timer2 aktif mematikan lampu merah 1 (100.00) dan lampu
hijau 2 (100.05) dan mengaktifkan kembali lampu kuning 1 dan 2
dan mengatifkan timer3 (TIM 002)
4) Dan timer3 aktif akan mematikan lampu kuning 1 dan 2 dan akan
menghidupkan lampu hijau simpang 1 (100.02) dan lampu merah
simpang 2 (100.04) hidup dan juga timer2 mengaktifkan timer4
(TIM 003)
5) Timer 3 (TIM 003) inilah yang melaukan reset ke timer 1 Untuk
menghentikan lampu bekerja secara terus menerus digunakan PB
OFF (0.01) dan mematikan keseluruh rangkaian.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 29


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

2. Tabel Input dan Output I/O

Input Device Output Device


Peralatan Alamat Peralatan Alamat
PB ON 0.00 Lampu Merah 1 100.00
PB OFF 0.01 Lampu Kuning 1 100.01
Lampu Hijau 1 100.02
Lampu Merah 2 100.03
Lampu Kuning 2 100.04
Lampu Hijau 2 100.05

3. Timming Chart

PB ON

MERAH 1

KUNING 1

HIJAU 1

MERAH 2

KUNING 2

HIJAU 2

PB OFF

INTAN WAHYUNI (2011091004) 30


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

4. Merancang Ladder Diagram

INTAN WAHYUNI (2011091004) 31


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

5. Merancang CX Designer

INTAN WAHYUNI (2011091004) 32


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

6. Merancang NB Designer

7. Diagram Pengawatan

INTAN WAHYUNI (2011091004) 33


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

JOB 2 MOTOR DOL

1. Deskripsi Kerja
- Saat Push button ON(0.00) ditekan maka motor dan lampu akan
menyala secara bersamaan.
- Saat Push Button OFF(0.01) ditekan maka motor dan lampu akan
mati secara bersamaan.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 34


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

2. Tabel Input dan Output I/O

Input Device Output Device


Peralatan Alamat Peralatan Alamat
PB ON 0.00 Kontaktor (IR) 100.00
PB OFF 0.01 Motor 100.01
TOR NO 0.02 LAMPU 1 100.01
TOR NC 0.03 LAMPU 2 100.02

3. Timing Chart

PB ON

LAMPU 1

MOTOR

4. Merancang Diagram Ladder

INTAN WAHYUNI (2011091004) 35


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

5. Merancang CX Designer

6. Merancang NB Designer

INTAN WAHYUNI (2011091004) 36


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

JOB 3 CONVEYOR

1. Deskripsi Kerja
- Saat Push button ON(0.00) ditekan maka motor conveyor 1 akan
meyala, yang membuat conveyor 1 bergerak hingga mengenai
sensor 1 lalu berhenti.
- Saat sensor 1 bekerja, maka motor conveyor 2 menyala yang
membuat conveyor 2 bergerak hingga mengenai sensor 2, saat
sensor 2 mendeteksi adanya benda selama 5 kali pengulangan,
maka sistem akan melakukan pengulangan.
- Lalu Push Button OFF(0.01) untuk mematikn rangkaian.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 37


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

2. Tabel Input dan Output I/O

Input Device Output Device


Peralatan Alamat Peralatan Alamat
PB ON 0.00 Motor Conveyor 1 100.00
PB OFF 0.01 Motor Conveyor 2 100.01
Sensor 1 0.02
Sensor 2 0.03

3. Timming Chart

4. Merancang Ladder Diagram

INTAN WAHYUNI (2011091004) 38


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

5. Merancang CX Designer

6. Merancang NB Designer

INTAN WAHYUNI (2011091004) 39


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

7. Diagram Pengawatan

INTAN WAHYUNI (2011091004) 40


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan praktikum menggunakan PLC (Programmable Logic Controller)


dapat bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan praktikum yang dilakukan.
Namun, berikut adalah beberapa kesimpulan umum yang dapat ditarik setelah
melakukan praktikum menggunakan PLC:
1. PLC merupakan alat yang sangat berguna dalam otomasi industri. Dalam
praktikum ini, kami belajar tentang prinsip dasar PLC dan bagaimana
menggunakannya untuk mengendalikan sistem otomatis.
2. Melalui praktikum ini, kami dapat memahami secara langsung bagaimana
PLC bekerja dan berinteraksi dengan perangkat keras dan perangkat lunak.
Kami belajar tentang pengaturan input dan output, penggunaan logika
dasar, dan pemrograman PLC.
3. Pada praktikum 1 dapat disimpulkan bahwa ketika input 0.00 ditekan
maka menghidupkan lampu kuning pada simpang 1 dan 2, pada saat timer
1 bekerja akan mematikan lampu kuning tadi dan menghidupkan lampu
merah simpang 1 dan lampu hijau simpang 2. Setelah timer 2 aktif akan
mematikan lampu merah simpang 1 dan lampu hijau simpang 2 dan
mengaktifkan kembali lampu kuning 1 dan 2 dan mengaktifkan timer 3.
Timer 3 akan mematikan lampu kuning kembali dan mengaktifkan timer
4, timer 4 akan menghidupkan lampu hijau simpang 1 dan lampu merah
simpang 2 sampai waktu yang ditentukan dan akankembali keatas.
4. Pada pratikum 2, dapat disimpulak bahwa ketika input 0.00 atau PB ON
ditekan maka lampu dan motor menyala secara bersamaan.pada saat PB
OFF ditekan maka lampu dan motor akan mati secara bersaamaan. Lampu
2 menyala ketika terjadinya overload pada rangkaian atau motor.
5. Pada Praktikum 3 dapat disimpulkan saat Push button ON(0.00) ditekan
maka motor conveyor 1 akan meyala, yang membuat conveyor 1 bergerak
hingga mengenai sensor 1 lalu berhenti.Saat sensor 1 bekerja, maka motor

INTAN WAHYUNI (2011091004) 41


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

conveyor 2 menyala yang membuat conveyor 2 bergerak hingga mengenai


sensor 2, saat sensor 2 mendeteksi adanya benda selama 5 kali
pengulangan, maka sistem akan melakukan pengulangan.Lalu Push Button
OFF(0.01) untuk mematikn rangkaian.

INTAN WAHYUNI (2011091004) 42


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

PRAKTIK PLC DAN APLIKASI INDUSTRI 2

INTAN WAHYUNI (2011091004) 43

Anda mungkin juga menyukai