Anda di halaman 1dari 16

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

SISTEM DISTRIBUSI DAN SCADA

NAMA :
NIM :

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Buku Petunjuk Sistem Distribusi dan SCADA disusun sebagai serta


pegangan pelaksanaan praktikum bagi mahasiswa praktikan maupun dosen
pengampu di sistem tenaga Jurusan Teknik Elektro Universitas Jember.

Jember, 15 Februari 2021

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Kepala Laboratorium

Universitas Jember Sistem Tenaga

Dr. Triwahju Hardianto, S. T., M. T​ ​H. Samsul Bachri M., S, T., M.


T

NIP 197008261997021001 NIP 196403171998021001


 
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pertemuan 1 Kontrak Kuliah


Pertemuan 2 BAB 1​ PENGENALAN SOFTWARE CX ONE
Pre-Test + Pengenalan Software CX ONE
Pertemuan 3 BAB 2​ INSTRUKSI DASAR PLC (PROGRAMMABLE
LOGIC CONTROL)
Pre-Test + Instruksi Dasar PLC (Programmable Logic
Control)
Pertemuan 4 Post-Test BAB 1 dan BAB 2
Pertemuan 5 BAB 3​ PROGRAM PWM (PULSE WIDTH
MODULATION)
Pre-Test + Program PWM (Pulse Width Modulation)

Pertemuan 6 BAB 4 ​PENGENALAN SOFTWARE HMI (HUMAN


MACHINE INTERFACE)

Pre-Test + Pengenalan Software HMI (Human Machine


Interface)
Pertemuan 7 Post-Test BAB 3 dan BAB 4

Pertemuan 8 UJIAN TENGAH PRAKTIKUM


Pertemuan 9 BAB 5​ PENGENALAN MODBUS PROTOCOL

Pre-Test + Pengenalan Modbus Protokol


Pertemuan 10 BAB 6​ PENGALAMATAN MEMORI PADA HMI
(HUMAN MACHINE INTERFACE)
Pre-Test + Pengalamatan Memori pada HMI (Human
Machine Interface)
Pertemuan 11 Post-Test BAB 5 dan BAB 6
Pertemuan 12 BAB 7 ​PENGENALAN MODUL SCADA DENGAN
PROTOKOL TCP/IP BERBASIS WIRELESS
Pre-Test + Pengenalan Modul SCADA dengan Protokol
TCP/IP Berbasis Wireless
Pertemuan 13 Post-Test BAB 7
Pertemuan 14 UJIAN AKHIR PRAKTIKUM
 
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum.
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan
menyiapkan alat maupun bahan praktikum.
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib
Praktikum, penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah
disepakati bersama.
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku
Petunjuk Praktikum (BPP)".
5. Data praktikum yang berupa angka maupun huruf dapat ditulis pada BPP.
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel
pada BPP.
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum.
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150
menit dengan kapasitas 20 mahasiswa.
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan
antara lain Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test dan Asistensi.
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan di luar jadwal
praktikum kecuali ada kesepakatan bersama.

B. ASISTEN LABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun
tetap dalam pengawasan dosen.
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/sanksi serta
penilaian.
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil
praktikum.

C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum
offline. Bagi mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang
mengikuti kegiatan praktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu
mahasiswa dilarang mengikuti kegiatan praktikum.
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari
kegiatan tersebut, maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan
data maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya
kegiatan praktikum diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan
(tidak wajib) memberikan tugas pengganti/tambahan kepada mahasiswa
untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian
praktikum jika memenuhi 75% kehadiran.
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap
tindakan mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa
seizin dosen pengampu dapat disanksi nilai nol.
PENGENALAN
1 SOFTWARE CX-ONE

1.1 Tujuan
Setelah selesai percobaan ini peserta mampu:
1. Mengetahui dan memahami ​software​ CX One
2. Mengetahui dan membaca ladder diagram PLC
3. Mengetahui dan memahami cara transfer program dari komputer ke PLC
4. Merangkai ladder diagram pada trainer PLC

1.2 Landasan Teori


Dalam paket pembelian software CX One ada berbagai macam sub
software dengan fungsi dan kegunaan masing – masing, diantaranya :
● CX Programmer : berfungsi untuk merancang, mendownload dan
mengupload program PLC dengan bahasa pemrograman menggunakan
ladder, statement list dan function block diagram.
● CX Designer : berfungsi untuk mendesain Human Machine Interface.
● CX Integrator : berfungsi untuk setting komunikasi antar PLC.
Modul ini akan membahas terlebih dahulu penggunaan software CX
Programmer. CX-Programmer adalah software aplikasi yang dikembangkan
oleh Omron untuk memprogram semua jenis PLC produk Omron.
1. CX-Programmer
CX-Programmer adalah software aplikasi berbasis windows. Oleh
karena itu mengaktifkannya mirip dengan software berbasis Windows
lainnya. Jika aplikasi sudah dibuka, maka akan muncul tampilan seperti
gambar dibawah ini.
Gambar 1.1 Bagian Layar CX-Programmer V9.7

2. Tombol Shortcut
Tombol Shortcut adalah tombol yang digunakan untuk membuat
komponen Ladder.
C : membuat tombol Normally Open
/ : membuat tombol Normally Close
W : membuat tombol Normally Open
X : membuat tombol Normally Close OR
O : membuat Normal Open Coil
Q : membuat Normal Close Coil

3. Membuat Projek Baru

Gambar 1.2 Langkah Membuat Projek Baru


Untuk membuat project baru dapat dilakukan dengan memilih
menu file kemudian new project, anda akan diminta untuk memilih tipe
PLC dan jenis komunikasi untuk mengakses PLC tersebut. Berdasarkan
PLC yang ada di Laboratorium Sistem Tenaga, PLC yang digunakan
adalah PLC CP1E dengan tipe CPU E20 dimana tipe jaringan akan
otomatis menjadi USB. Setelah itu klik OK.
Setelah menentukan tipe CPU dan setting komunikasi, selanjutnya
akan tampil window utama, pada menu sebelah kiri window merupakan
keterangan project. Program berupa ladder diagram dapat kita letakkan
pada section yang ada di dalam project. Jumlah section dapat ditambah
sesuai dengan kebutuhan programmer. Tidak ada batasan rung atau jumlah
baris di setiap section tetapi umumnya programmer merancang ladder
diagram ke dalam beberapa section untuk memudahkan pada saat
troubleshooting program, sehingga ketika terjadi kesalahan pemrograman
atau trouble shooting lapangan dapat dilihat pada masing– masing section.

Gambar 1.3 Main Window dan Section

Software CX-Programmer sudah terintegrasi dengan simulator


ladder diagram, untuk menggunakan simulator tersebut pertama rancang
terlebih dahulu program ladder diagram sederhana, misalkan hubungkan
penggunaan kontak normally open (NO) sebagai push button dan coil
sebagai lampu yang dihubungkan secara seri seperti pada gambar dibawah.
Gambar 1.4 Contoh Sederhana Ladder Diagram
Saat menggunakan kontak maupun coil anda akan diminta untuk
memasukkan alamat bit terlebih dahulu dan keterangan / comment pada
kolom selanjutnya, sesuaikan alamat bit dan keterangan seperti gambar
1.4. Setelah program selesai dirancang pada umumnya programmer
mencoba atau menguji ladder diagram yang telah dirancang menggunakan
simulator sebelum pada akhirnya ladder diagram tersebut didownload ke
dalam PLC. Untuk merubah mode offline ladder diagram menjadi mode
online (work online simulator) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
shortcut (ctrl+shift+w) atau melalui menu yang tersedia pada gambar 1.5

Gambar 1.5 Work Online Simulator


Setelah itu tunggu sampai jendela ladder diagram berubah warna dari
mode offline menjadi mode online.

Gambar 1.6 Perbedaan Mode Offline dengan Mode Online


Nilai bit pada kontak dapat dimodifikasi dengan nilai 1 “logika
high” atau nilai 0 “logika low” dengan klik kanan pada kontaktor
kemudian pilih set on atau off. Untuk lebih praktis arahkan kursor ke
kontak tekan enter, ubah value 1 untuk set bit on dan value 0 untuk set bit
off. Berikut adalah hasil simulasi untuk kondisi set on dan off

Gambar 1.7 Hasil Simulasi Ketika Set Bit On dan Set Bit Off

4. Transfer Program PLC


Langkah persiapan, pastikan bahwa :
1. Program sudah benar dan disimpan ke komputer
2. Kabel data dari komputer ke PLC sudah terpasang
3. PLC sudah terhubung ke power supply (sudah aktif)
4. CX simulator tidak sedang aktif
Transfer program ke PLC
1. Klik ikon Work Online, atau tekan tombol keyboard Ctrl + W
2. Klik menu PLC
3. Pilih Transfer
4. Pilih To PLC
5. Tunggu beberapa saat, ikuti perintah/pesan yang muncul pada
monitor

 1.3 Alat dan Bahan


1. PC / Laptop
2. Software​ CX-Programmer

 1.4 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Asisten menjelaskan prinsip kerja dari alat yang akan diamati
3. Buatlah rangkaian seperti pada modul
4. Mengerjakan soal pada project
5. Buatlah pembahasan dan kesimpulan.
 1.5 Project
Terdapat 4 buah masukan(​input)​ dan 2 buah keluaran(​output)​ . ​Input pada
PLC berupa tombol tekan (​push button)​ dan ​output pada PLC digunakan
untuk beban kontaktor yang dihubungkan dengan motor 3 fasa.
Kondisi awal seluruh kontaktor tidak menyala. Kontaktor 1 dapat
dihidupkan dari 2 buah ​push button secara bersamaan ataupun bergantian.
Ketika kontaktor 1 telah menyala, secara bersamaan kontaktor 2 ikut menyala.
Ketika ​push button 3 ditekan maka kontaktor 2 mati, dan ketika ​push button 3
tersebut dilepas (tidak ditekan) kontaktor 2 tetap dalam kondisi mati dan
kontaktor 1 tetap menyala. Ketika ​push button 4 ditekan maka kontaktor 1
akan mati.
Buatlah ladder diagram dengan CX-Programmer dan gambarkan pula
rangkaiannya (mulai dari rangkaian PLC hingga rangkaian 3 fasa pada ​output
PLC untuk motor 3 fasa).
 1.6 Analisis Data dan Pembahasan
 1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

Anda mungkin juga menyukai