Anda di halaman 1dari 10

PENGENALAN MODUL

SCADA DENGAN
8 PROTOKOL TCP/IP
BERBASIS WIRELESS

8.1 Tujuan
Setelah selesai percobaan ini peserta mampu:
1. Mengetahui dan memahami cara kerja modul scada dengan protokol
TCP/IP berbasis wireless.
2. Mengetahui dan memahami kode fungsi pada software modscan untuk
modul scada dengan protokol TCP/IP berbasis wireless.

8.2 Landasan Teori


TCP merupakan singkatan dari Transmission Control Protocol, sedangkan
IP adalah singkatan dari Internet Protocol. Kedua protokol dijadikan satu nama
sebab fungsinya yang saling bekerja sama dalam komunikasi data. TCP/IP adalah
perangkat lunak pada jaringan komputer (network software) yang terdapat dalam
sistem dan digunakan untuk komunikasi data dalam internet ataupun Local Area
Network (LAN) yang terhubung ke internet.
1. Karakteristik TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
a. Dapat berdiri sendiri tanpa harus dipasang pada perangkat jaringan apapun
yang memungkinkan protokol ini bisa bergabung dengan banyak jaringan
komputer. TCP/IP dapat dijalankan secara virtual melalui berbagai media
fisik transmisi data, saluran dial up, ataupun Ethernet.
b. Dapat dijadikan alamat umum. Karakteristik ni membuat setiap perangkat
yang memakai protokol ini mempunyai sebuah alamat unik dalam jaringan
komputer global seperti internet maupun pada jaringan komputer lokal.
c. Merupakan sebuah protokol standar yang gratis, terbuka dan
dikembangkan terpisah dari perangkat keras komputer. Berkat
karakteristik tersebut, TCP/IP banyak didukung oleh vendor perangkat
keras dan menyatukan perangkat keras dan perangkat lunak yang berlainan
untuk bisa berkomunikasi data antar komputer melalui internet
2. Format IP
Setiap IP memiliki format yang berbeda - beda yang terdiri dari sebuah
bagian jaringan. di dalam alamat IP terdapat beberapa bit alamat yang dipakai
untuk mengenali jaringan, sedangkan angka dipakai untuk mengenali host serta
berbagai kelas alamat IP. Alamat IP memiliki tiga kelas utama yaitu kelas A, B
dan C dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jaringan Kelas A
Jaringan kelas A ditandai dengan adanya angka 0 pada bit pertama IP.
Kemudian tujuh bit setelahnya menunjukkan identitas jaringan dan 24 bit
terakhir menunjukkan identitas host. pada jaringan kelas A terdapat 128
angka jaringan dan jutaan host.
b. Jaringan Kelas B
Jaringan B ditandai dengan dua bit pertama dari alamat IP berupa angka
10. Angka bit pertama merupakan kelas, 24 bit setelahnya menunjukkan
identitas alamat jaringan dan 10 bit setelahnya adalah host. Pada jaringan
kelas A terdapat ribuan angka jaringan dan ribuan host.
c. Jaringan Kelas C
Jaringan kelas C ditandai dengan tiga bit pertama dari alamat IP berupa
angka 110. Tiga bit pertama tersebut berupa alamat kelas, 21 bit setelahnya
menunjukkan alamat jaringan dan 8 bit setelahnya adalah identitas host.
pada jaringan dan 8 bit setelahnya adalah identitas host. pada jaringan
kelas C terdapat jutaan angka jaringan dan 254 host.
3. Prosedur Percobaan
1. Pastikan router sudah terhubung dengan stop kontak.
2. Hubungkan kabel power modul scada dengan stopkontak lalu nyalakan
saklar.

Gambar 8.1 Modul SCADA wireless


3. Tunggu modul hingga terhubung jaringan wifi hingga terlihat alamat IP
pada LCD oled.
4. Pastikan PC yang digunakan terhubung dengan jaringan yang sama
dengan jaringan modul.
5. Buka software Modscan

Gambar 8.2 Software Modscan


6. Hubungkan PC dengan modul dengan cara klik menu connection pada
software modscan lalu pilih connect.
7. Pilih Remote TCP/IP Server, kemudian sesuaikan alamat IP modul. Lalu
klik OK.
Gambar 8.3 Connection Details
8. Setelah terhubung maka akan terjadi polling data dimana MTU (Modscan)
akan mengirim request kepada RTU (Modul).
9. Pada kode fungsi coil status, alamat yang digunakan yakni alamat register
00001 dan 00002. Disini, MTU tidak dapat mengontrol alamat register
00001, hanya dapat mengontrol alamat register 00002.

Gambar 8.4 Coil Status


Jika MTU mengubah nilai pada alamat register 00002 maka RTU
membaca kontrol relay dari MTU sehingga perubahan nilai akan
ditampilkan pada LCD oled secara wireless.
10. Pada kode fungsi input status, alamat yang digunakan yakni alamat
register 10001 dan 10002. Disini MTU tidak dapat melakukan kontrol,
hanya bisa memonitor perubahan nilai dari push button pada RTU.

Gambar 8.5 Input Status


11. Pada kode fungsi holding register, alamat register yang digunakan yakni
alamat 40001 hingga 40006. MTU akan mengirim request data pada RTU
dengan merubah nilai holding register untuk ditampilkan pada LCD oled
pada RTU.

Gambar 8.6 Holding Register


12. Pada kode fungsi fungsi input register, alamat register yang digunakan
yakni 30001 hingga ……… Nilai input register disini merupakan nilai dari
sensor yang digunakan yakni 2 sensor arus dan 2 sensor tegangan.

Gambar 8.7 Input Register


13. Polling data akan terus berjalan hingga MTU atau RTU tidak lagi
terhubung dengan media komunikasi yang digunakan yakni berupa wifi.

8.3 Alat dan Bahan


1. PC / Laptop
2. Software Modscan
3. Modul SCADA wireless

8.4 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Asisten menjelaskan prinsip kerja dari alat yang akan diamati
3. Buatlah rangkaian seperti pada modul
4. Mengerjakan soal pada project
5. Buatlah pembahasan dan kesimpulan.

8.5 Project
1. Bagaimana cara menghubungkan modul scada wireless dengan software
modscan?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi delay pada pengiriman data dari
software modscan ke modul scada wireless begitu juga sebaliknya?
3. Apa kegunaan dari masing-masing kode fungsi pada software modscan
yang diaplikasikan pada modul scada wireless?
8.6 Analisis Data dan Pembahasan
8.7 Kesimpulan

8.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

Anda mungkin juga menyukai