Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM PLC

INTRUKSI PEMINDAHAN, PENUKARAN, PEMBANDINGAN,


LOMPAT, FOR/NEXT, BREAK DAN VARIASI INSTRUKSI

Kelompok-Kelas :6
Nama (NIM) : Usamah Nazar A (205090800111015)
Tanggal Praktikum : 31 Mei 2023
Nama Asisten : Arifan Dwiyanto

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum PLC dengan topik Instruksi pemindahan, penukaran, pembandingan,
lompat, for/next dan break kali ini adalah Penggunaan instruksi pemindahan, penukaran,
pembandingan, lompat, for/next dan break dapat dipahami oleh peserta praktikum serta
Variasi instruksi dapat dipahami oleh praktikan.
1.2 Dasar Teori
Dalam pemindahan data pada PLC dengan menggunakan operasi move, terdapat beberapa
instruksi yang perlu diperhatikan, seperti alamat sumber dan alamat tujuan untuk pemindahan
data yang akan dilakukan. Pada gambar 1.2.1 terdapat ilustrasi diagram ladder untuk operasi
move dari 3 manufaktur yang berbeda, salah satu pendekatan dari produsen Siemens seperti
pada 1.2.1 c, data akan dipindah dari alamat sumber ke alamat tujuan ketika EN dinyalakan,
sehingga dalam operasi perpindahannya terdapat 2 instruksi yaitu ketika data dari alamat
sumber akan ditransfer ke akumulator kemudian dari akumulator akan dilakukan transfer ke
alamat yang dituju.

Gambar 1.2.1 Operasi Move: (a) Mitsubishi, (b) Allen-Bradley, and (c) Siemens
(Bolton, 2015).

Instruksi perbandingan atau compare terdapat beberapa Mnemonic yang berlaku, seperti
contohnya (>) digunakan untuk membandingkan 2 nilai data mana yang lebih besar, kemudian
(=) untuk nilai sama dengan, dan (<) untuk nilai lebih kecil dari. Pada instruksi perbandingan
digunakan nilai data digital maupun yang bersumber dari instruksi lain seperti timer dan
counter. Untuk contoh lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1.2.2 dimana terdapat 3 flag yang
dicontohnya, yaitu 1905, 1906, dan 1907. Semua flag tersebut nantinya akan bernilai ON
apabila kondisi dari pembanding yang diberikan sesuai dengan yang dideklarasikan.
Gambar 1.2.2 Diagram Ladder Instruksi Compare

(Rohner, 1996).

Instruksi lanjut pada PLC (Programmable Logic Controller) seperti instruksi pemindahan
(MOV dan MOVB), instruksi penukaran (XCHG), instruksi pembandingan, instruksi lompat
(JMP dan JME), instruksi FOR/NEXT, dan instruksi BREAK serta ada juga variasi instruksi
seperti @, %, dan !. Instruksi-instruksi tersebut berguna untuk menjalankan PLC sesuai
dengan apa yang diinginkan Pemrogram. Instruksi pemindahan (MOV) digunakan untuk
memerintahkan pemindahan data dari suatu memori ke memori yang lain pada PLC. Dimana
terdapat indikator S (Source) yang merupakan tempat awal data dan indikator D (Destination)
yang merupakan tempat tujuan dari data awal.

Gambar 1.2.3. Instruksi MOV pada program PLC

(Dewangga, 2021).
Instruksi MOV adalah instruksi yang digunakan untuk memindahkan data. Instruksi ini
digunakan dengan cara adalah menyalin sebuah nilai dari satu alamat ke alamat lain. Seperti
ilustrasi pada gambar dibawah, yaitu digunakan satu anak tangga program untuk tiap operasi
pemindahan data, dengan menggunakan dua merk serta pabrikan yang berbeda, yaitu
Mitsubishi dan Allen Bradley. Pada gambar tersebut di ilustrasikan apabila terdapat sebuah
input ke II pada anak tangga tersebut, proses pemindahan ini terjadi dari suatu alamat sumber
yang sebelumnya telah ditetapkan ke suatu alamat tujuan yang telah ditetapkan (Bolton, 2004).

Fungsi MOV memindahkan nomor floating point dari sumber ke alamat tujuan atau juga
berfungsi untuk menstransfer data naik data dalam channel tertentu atau konstanta empat digit
heksadesimal ke channel yang dituju oleh karena itu MOV membutuhkan dua data tertentu
yaitu chanel sumber atau konstanta dan channel yang dituju. Simple MOV akan mengambil
nilai dari satu tempat di memori dan menempatkannya di tempat memori lain. Ada dua tipe
dasar fungsi pindah.

● MOV: Perpindahan data dari satu lokasi ke lokasi lainnya


● MVM: Perpindahan data dari satu lokasi memori tetapi dengan lapisan bit tertentu

(Jack, 2008).
BAB II
TATA LAKSANA PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum PLC kali ini adalah 1 set komputer yang
dilengkapi dengan CX-Programmer, modul perangkat keras PLC SYSMAC CP1EN20DR-A,
Kabel USB, saklar /kontak, lampu 12V dan jumper.

2.2 Tata Laksana Percobaan

2.2.1 Penggunaan Instruksi Pemindahan dan Penukaran


2.2.2 Penggunaan Instruksi Pembandingan (1)
2.2.3 Penggunaan Instruksi Pembandingan (2)
2.2.4 Penggunaan Instruksi Lompat, FOR/NEXT & BREAK
2.3 Gambar Percobaan
Gambar 2.3.1 PLC OMRON SYSMAC CP1E-N20DR-A

Gambar 2.3.2 PLC OMRON SYSMAC CP1E-N20DR-A

Gambar 2.3.3 External Interface PLC OMRON SYSMAC CP1E-N20DR-A


Gambar 2.3.4 Pengkabelan PLC OMRON SYSMAC CP1E-N20DR-A : (a) masukan, (b) keluaran

Gambar 2.3.5 Modul Praktikum

Gambar 2.3.6 Skema Modul Praktikum


Gambar 2.3.7 Komponen Modul Praktikum
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Prosedur


3.1.1 Fungsi Alat
Alat dan komponen yang digunakan pada praktikum kali ini adalah komputer/laptop
yang sudah terinstall software CX-Programmer yang digunakan untuk membuat program
diagram ladder yang akan dijalankan oleh modul hardware PLC. modul perangkat kelas
PLC SYSMAC CP1E-N20DR-A digunakan untuk menjalankan program diagram ladder
yang sudah dibuat sebelumnya dengan CX-Programmer. kabel USB digunakan sebagai
penghubung antara laptop dengan modul hardware PLC agar program yang telah dibuat
dapat dikompilasi pada modul hardware PLC. Saklar digunakan sebagai komponen input
pada PLC. Lampu 12V digunakan sebagai output PLC. dan jumper digunakan sebagai
penghubung antara hardware PLC dengan komponen input dan output.
3.1.2 Fungsi Perlakuan
Langkah pertama adalah membuat program ladder sesuai dengan instruksi yang tertera
dalam materi. Setelah itu, setiap program akan dikompilasi secara individu untuk memeriksa
apakah terdapat kesalahan atau tidak. Selanjutnya, modul PLC akan dihubungkan ke laptop
menggunakan kabel USB. Program ladder yang telah dibuat akan dijalankan pada modul
PLC agar terjadi integrasi antara kedua perangkat tersebut. Kemudian, saklar SPDT, lampu
12V, dan jumper akan dihubungkan untuk mengatur kontak masukan, indikator keluaran,
serta koneksi antara perangkat keras dan komponen input-output. Setelah itu, sumber daya
akan dihidupkan sehingga PLC aktif, dan program akan dimuat ke memori PLC.
Selanjutnya, mode run akan diaktifkan agar program dapat berjalan. Hal ini bertujuan agar
program dapat dijalankan dan tersimpan dalam memori PLC. Terakhir, kondisi ON/OFF
akan diaktifkan agar isi memori PLC dapat dipahami, dan program akan dijalankan dalam
mode run. Bit sumber pada word akan diisi dengan data yang akan dipindahkan ke word
tujuan.
3.2 Analisa Hasil
Instruksi pemindahan adalah instruksi untuk memindahkan suatu data ataupun word yang
terdapat pada PLC, dan instruksi pemindah ini juga terdapat instruksi yang bekerja secara
spesifik untuk memindah beberapa bit yang ada pada word dan dipindahkan ke alamat tujuan
yang ditentukan. Jadi untuk instruksi MOVE sendiri terdapat 2 jenis yaitu MOV dan MOVB,
dengan fungsi lebih jelas dari keduanya sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya. MOV
digunakan untuk memindahkan satu word data, sedangkan MOVB digunakan untuk
memindahkan sebuah bit dalam sebuah word data. Instruksi penukaran termasuk XCHG, yang
digunakan untuk menukar satu word data dengan word data lainnya.

Pada instruksi MOVB yang akan memindahkan data dari source word memori 100 akan
dipindahkan menuju alamat destinasi yang ditentukan pada memori 101, namun yang patut
diperhatikan adalah pembeda dari MOVB ini sendiri, yaitu adanya control word yang
berfungsi sebagai spesifikasi alamat bit yang ada pada memori mana yang akan dipindahkan
oleh instruksi ini. Jadi apabila dilihat control word yang diberikan adalah 0703, yang artinya
pada bit ke 3 dari memori 100 akan dipindahkan ke bit 7 dari memori 101 pada PLC, sehingga
bisa dikatakan control word ini berfungsi untuk menentukan dari bit mana yang akan
dipindahkan menuju bit mana yang akan dituju.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Praktikum PLC tentang Instruksi Timer, Counter, Geser dan Rotasi
diperoleh pemahaman terkait penggunaan Instruksi Timer, Counter, Geser dan Rotasi.
Instruksi Timer digunakan untuk menyalakan output setelah detik yang sudah ditentukan pada
saat input diaktifkan atau ditekan. Kemudian Instruksi Counter digunakan sebagai penghitung
dari berapa jumlah masukan di suatu sistem.
.
4.2 Saran
Sebelum praktikum berlangsung, praktikan hendaklah terlebih dahulu membaca dan
memahami petunjuk praktikum yang ada sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
Diharapkan kepada seluruh praktikan dapat memperhatikan dengan baik ketika asisten sedang
menyampaikan materi dan bertanya jika kurang paham agar praktikum bisa berjalan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Bolton, William. 2004. Programmable logic controller, pengantar edisi ketiga. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Bolton, William. 2015. Programmable Logic Controllers, Sixth Edition. Oxford: Elsevier.
Dewangga, Fajar Azis. 2021. PERANCANGAN SISTEM ALIRAN UAP, ALIRAN AIR DAN
ADJUSTER SEBAGAI KENDALI LEVEL AIR DRUM BOILER TAKUMA
BERBASIS PLC. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jack, Hugh. 2008. Automating Manufacturing Systems with PLCs. New York: Free
Software Foundation.
Rohner, Peter. 1996. PLC : Automation With Programmable Logic Controllers. Sydney:
UNSW Press.
LAMPIRAN

(Bolton, 2015)
(Rohner, 1996)
(Dewangga, 2021).
(Bolton,2004)

(Jack, 2008)

Anda mungkin juga menyukai