Anda di halaman 1dari 7

Matakuliah : Praktikum Sistem Operasi Acc:

NIM : A710200061
Nama : Nabila Kusumawardani
Tgl.Praktikum : 03 Januari 2022 Tgl:

BAB X

I/O INTERRUPT

A. Dasar Teori
interrupt handler adalah penanganan interupsi pada suatu system dapat
mengorganisasi kerjanya. Apabila terjadi interupsi maka prosesor menghentikan
proses yang sedang dikerjakannya, kemudian beralih mengerjakan service routine
untuk melayani interupsi tersebut. Setelah selesai mengerjakan service routine
maka prosesor kembali melanjutkan proses yang tertunda. Pada synchronous I/O,
kendali dikembalikan ke proses pengguna setelah proses I/O selesai dikerjakan.
Sedangkan pada asynchronous I/O, kendali dikembalikan ke proses pengguna tanpa
menunggu proses I/O selesai. Sehingga proses I/O dan proses pengguna dapat
dijalankan secara bersamaan.
Direct Memory Access adalah suatu metoda penanganan I/O dimana device
controller langsung berhubungan dengan memori tanpa campur tangan CPU. Hanya
terdapat satu interupsi setiap blok, berbeda dengan perangkat yang mempunyai
kecepatan rendah dimana interupsi terjadi untuk setiap byte . Prosesor hanya
mengirimkan alamat awal data, tujuan data, panjang data ke DMA Controller.
Interrupt pada prosesor hanya terjadi saat proses transfer selesai.
Teknik komunikasi I/O terbagi 3 yaitu:
• Programmed I/O : Pada saat prosesor mengeksikusi sebuah program
dan menjumpai instruksi yang berkaitan dengan modul I/O, prosesor
akan mengeksekusi instruksi yang berkaitan ke modul I/O yang
bersangkutan. Pada programmed I/O, modul I/O yang bersangkutan
akan melakukan aksi yang diminta dan menyetel bit yang sesuai di
dalam register status I/O. Software I/O ditulis sedemikian rupa
sehingga prosesor mengeksekusi instruksi-instruksi yang
memberinya control langsung terhadap operasi I/O. Perintah ini
digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral dan
memberitahukan tugas yang diperintahkan padanya. CPU perlu
mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap
digunakan, juga untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang
dijalankan serta mendeteksi kesalahannya.
• Interrupt-driven I/O : Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O
adalah prosesor menerbitkan perintah I/O ke modul dan melanjutkan
pekerjaan lainnya. Setelah itu, setelah itu modul I/O akan
menginterupsi prosesor untuk meminta layanan saat modul itu telah
siap saling bertukar data dengan prosesor. Akan tetapi, interrupt-
driven I/O masih menghabiskan waktu prosesor, karena setiap word
data yang berangkat dari memori ke modul I/O atau sebaliknya harus
melalui prosesor. Programmed I/O dan interrupt-driven I/O
memiliki kelemahan yaitu masih memerlukan intervensi aktif
prosesor dalam memindahkan data. Sejumlah instruksi harus
dieksekusi bagi setiap perpindahanI/O.
• Direct Memory Access (DMA) : Cara kerja teknik DMA adalah
CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA, CPU hanya akan
terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada
DMA dan akhir proses saja.

Mekanisme Perangkat Lunak I/O

DISK Disk diorganisasikan menjadi silinder-silinder dengan track-track


terdapat head yang ditumpuk secara vertikal. Tiap track terbagi menjadi
sektorsektor. Waktu yang dibutuhkan untuk membaca dan menulis disk
dipengaruhi oleh :

• Waktu seek Waktu yang diperlukan untuk sampai ke posisi track


yang dituju. Waktu seek merupakan faktor yang paling dominan.
• Waktu tunda rotasi Waktu yang diperlukan mekanisme akses
mencapai blok yang diinginkan.
• Waktu transfer data waktu tranfer data bergantung pada
kecepatan rotasi dan kepadatan rekaman. Transfer rate (t) adalah
kecepatan transfer
• data sesaat, data ini diberikan oleh pembuat perangkat keras

CLOCK

Perangkat keras clock mempunyai 2 tipe clock, yaitu :

• Clock yang ditimbulkan impulse tegangan listrik


• Programmable interval timer (PIT)

Sedangkan perangkat lunak clock pada sistem operasi mempunyai


beberapa fungsi, antaralain :

• mengelola waktu dan tanggal (waktu nyata)


• mencegah proses berjalan lebih dari waktu yang ditetapkan
• menghitung penggunaan pemroses
• mengerjakan monitoring dan pengumpulan statistik

B. Tujuan Praktikum
• Menjelaskan pengertian interrupt handler.
• Menjelaskan mekanisme I/O interrupt handler.
• Menggunakan simulator untuk menghasilkan console input interrupt
C. Data Hasil Praktikum
a. Percobaan 1 : Tuliskan kode berikut ini pada compiler.
Gambar 3.1-Tuliskan kode berikut ini pada compiler.
Analisis
Pada percobaan pertama kita membuat program pada cpu simulator yang mana
kita memasukan kodenya terlebih dahulu ke compiler kemudian kita compile
dan load in memory setelah itu kita buka jendela os virtual yang mana
menggunakan fcfs kemudian kecepatan fast dan membuat proses baru sebelum
distar kita klik input / output dan interrupts dan klik star untuk memulai
kemudian kita balik ke input output yang mana kita tampilkan show keyboard
dan kita mulai klik pada angka yang terdapat dikeyboard setelah selesai
menuliskan angka maka kita enter dan proses atau program tersebut akan
berhenti sendiri

b. Percobaan 2 : Sekarang modifikasi kode sumber sebagai berikut (klik


new pada editor compiler)
Gambar 3.2 - Sekarang modifikasi kode sumber sebagai berikut (klik new
pada editor compiler)
Analisis
Pada percobaan kedua ini langkahnya seperti percobaan 1 tapi kita di
percobaan kedua ini akan memodifikasi kode sumber yang mana kita tuliskan
pada seperti gambar diatas dan kita star dan klik show keyboard kemudian kita
klik angka 4, 8, 1, 7, 0, 1, 3 kemudian kita enter otomatis program tersebut akan
berhenti

c. Percobaan 3 : Sekali lagi modifikasi kode sumber sebagai berikut (klik


new pada editor compiler).
Gambar 3.3- Sekali lagi modifikasi kode sumber sebagai berikut (klik new
pada editor compiler).
Analisis
Pada percobaan ketiga ini juga sama dan kita memodifikasi kode tersebut dan
kita jalankan seperti pada percobaan pertama dan kedua yang mana menaruh
angka didalam input outpu tetapi pada percobaan ketiga ini hasil input
outputnya berbeda tidak seperti pada percobaan 1 dan 2
d. Percobaan 4: Sekarang modifikasi kode diatas dengan mengganti nilai
kata kunci intr pada sub inth menjadi 2
Gambar 3.4- Sekarang modifikasi kode diatas dengan mengganti nilai kata
kunci intr pada sub inth menjadi 2
Analisis
Pada percobaan keempat ini memodifikasi kode yang mana intr 1 nya diganti
menjadi intr 2 kemudian langkah langkahnya masih sama seperti pada
percobaan satu, dua, tiga dan empat yang mana kita memasukan angka pada
input output kemudian akan mengetahui hasil nya dan hasil dari input output
berbeda dengan percobaan 3 yang mana menggunakan intr 1
D. Kesimpulan
a. interrupt handler adalah penanganan interupsi pada suatu system dapat
mengorganisasi kerjanya. Apabila terjadi interupsi maka prosesor
menghentikan proses yang sedang dikerjakannya, kemudian beralih
mengerjakan service routine untuk melayani interupsi tersebut
b. Hanya terdapat satu interupsi setiap blok, berbeda dengan perangkat yang
mempunyai kecepatan rendah dimana interupsi terjadi untuk setiap byte .
Prosesor hanya mengirimkan alamat awal data, tujuan data, panjang data ke
DMA Controller.
c. Terdapat Teknik komunikasi I/O terbagi 3 yaitu : Programmed I/O, Interrupt-
driven I/O dan Direct Memory Access (DMA)
E. Daftar Pustaka
• http://klikbbm.blogspot.com/2014/02/pengertian-interupsi-io-dan-struktur-
dma.html
• http://mudahalgoritma.blogspot.com/2017/09/teknik-komunikasi-io.html

Anda mungkin juga menyukai