Anda di halaman 1dari 7

Program Pasca Sarjana Teknologi Informasi

Program Studi Magister Ilmu Komputer


Universitas Budi Luhur
Jakarta

Tugas Pertemuan 4 : Arsitektur Dan Organisasi Sistem Komputer


Kelas : XB
Dosen : Dr. Ir. Nazori A Z, M.T
NIM : 2211600826
Nama : Achmad Fauzi

Pertanyaan

1. Untuk komunikasi antara I/O dan sistem kompuer digunakanlah mekanisme


pengendalian yang kita kenal dengan nama Interupsi dan Direct Memory
Access (DMA). Jelaskan apakah yang dimaksud dengan interupsi dan apakah
yang dimaksud dengan DMA serta apakah perbedaan yang mendasar antara
Interupsi dan DMA.

2. Pada saat proses perpindahan data antara computer dengan sistem


komunikasi, kita mengenal istilah BUFFERING. Apakah yang dimaksud dengan
Buffering tersebut dan mengapa Buffering tersebut harus ada. Penjelasan yang
diberikan hendaknya mengacu pada struktur I/O yang ada pada sistem
computer.

3. Terdapat 3 buah teknik dalam operasi I/O yaitu Programmed I/O, Interrupt
Driven I/O dan DMA. Jelaskan apakah yang dimaksudkan dengan ke 3 teknik
tersebut dan berikan contoh aplikasinya serta apakah perbedaan antara teknik
satu dengan yang lainnya.

4. Jelaskan secara terstruktur apakah perbedaan yang mendasar antara peralatan


yang menggunakan teknik Interupsi dengan peralatan yang menggunakan
teknik DMA pada saat berhubungan dengan sistem computer pada saat
melakukan transfer data.

5. Pada sistem computer modern terdapat sekumpulan I/O yang dikenal dengan
nama SUPER I/O. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Super I/O tersebut
beserta contoh aplikasinya dan mengapa Super I/O tersebut harus ada.

Jawaban

1. Interupsi sering juga disebut interrupt adalah suatu permintaan khusus


pada mikroprocessor untuk melakukan sesuatu. Interupsi pada dasarnya
kalau dalam dunia computer sering kita kenal dengan penghentian
sementara proses program yang sedang berjalan
DMA merupakan singkatan dari Direct Memory Access. Sesuai namanya,
Direct Memory Access adalah sistem yang bertugas untuk memberikan
akses langsung terhadap data tanpa perlu melalui proses di CPU. Dengan
begitu, kamu dapat mempercepat operasi memori dan tidak memberatkan
kerja CPU. Namun, hanya input dan output data tertentu saja yang dapat
diproses melalui DMA
2. Buffering adalah melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan pengaksesan
I/O, sehingga meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem operasi. Alasan
terjadinya buffering yaitu:
 Dalam suatu proses harus menunggu I/P selesai sebelum proses
dilakukan
 Halaman yang sudah ada harus tetap berada di memori utama
selama I/O

Beragam cara buffering:


Merupakan teknik buffering paling sederhana. Proses akan memberi
perintah untuk perangkat I/O. Perangkatnya berorientasi blok. Transfer
masukkan akan dibuat ke buffer sistem. Dengan teknik ahead atau
anticipated input blok dipindahkan ke ruang pemakai & segera meminta
blok lain.
Peningkatan proses dapat dibuat dengan dua buffer sistem. Dengan teknik
double buffering atau buffer swapping dimana proses dapat ditransfer
ke/dari satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan atau mengisi
buffer lain. Dalam double buffering ini menjamin bhawa proses tidak akan
menunggu operasi I/O.
Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses. Jika
kinerja proses tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O
mengikuti proses. Double buffering tidak mencukupi jika proses melakukan
operasi I/O yang berturutan dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari
denga menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari dua buffer yang
digunakan, kumpulan buffer itu sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap
buffer individu adalah satu unit di circular buffer.
3. Terdapat tiga buah teknik dalam operasi I/O, yaitu: Programmed I/O,
interrupt – driven I/O, dan DMA (Direct Memory Access). Ketiganya
memiliki keunggulan maupun kelemahan,yang penggunaannya disesuaikan
sesuai unjuk kerja masing – masing teknik :
a) Programmed I/O
Pada I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul
I/O. CPUmengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada
CPU secara langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah
baca maupun tulis, dan monitoring perangkat. Kelemahan teknik ini
adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul
I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses
operasinya.
b) Interrupt – Driven I/O
Teknik interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang –
buang waktu.Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada
modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU
akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apa bila modul
I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan
melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.

c) Direct Memory Access (DMA)


Teknik yang dijelaskan sebelumnya yaitu I/O terprogram dan Interrupt-
Driven I/Omemiliki kelemahan, yaitu proses yang terjadi pada modul
I/O masih melibatkan CPUsecara langsung. Hal ini berimplikasi pada :
 Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU.
 Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung.
4. Teknik Interupsi terdapat bermacam teknik yang digunakan CPU dalam
menangani program interupsi, diantaranya :
a. Multiple Interrupt Lines.
 Teknik yang paling sederhana
 Menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak (Multiple
Interrupt Lines) antara CPU dan modul-modul I/O.
 Namun tidak praktis untuk menggunakan sejumlah saluran bus
atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi modul-modul I/O.
b. Software poll.
 Prosesnya, apabila CPU mengetahui adanya sebuah interupsi,
maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang
tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan
modul yang melakukan interupsi.
 Kerugian software poll adalah memerlukan waktu yang lama
karena harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui
modul I/O yang melakukan interupsi.
c. Daisy Chain.
 Teknik daisy chain menggunakan hardware poll.
 Seluruh modul I/O tersambung dalam saluran interupsi CPU
secara melingkar (chain).
 Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan
sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai
menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi.
d. Arbitrasi bus.
 Dalam metode ini, pertama – tama modul I/O memperoleh
kontrol bus sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan
interupsi.
 Dengan demikian hanya akan terdapat modul I/O yang dapat
melakukan interupsi.

Direct Memory Access memungkinkan proses pembacaan blok data


secara langsung tanpa melalui CPU. Ada tiga cara transfer data melalui
DMA, yaitu melalui mode Burst, mode Stealing Cycle, dan mode
Transparan.
Dalam mode Burst, bus sistem dilepaskan hanya setelah transfer data
selesai. Dalam mode Stealing Cycle, selama transfer data antara saluran
DMA dan perangkat I/O, bus sistem dilepaskan selama beberapa clock cycle
sehingga CPU dapat melakukan tugas lain. Ketika transfer data selesai, CPU
menerima permintaan interupsi dari pengontrol DMA. Dalam mode
transparan, channel DMA dapat mengambil alih bus sistem hanya jika tidak
diperlukan oleh prosesor. Namun, menggunakan pengontrol DMA dapat
menyebabkan masalah koherensi cache. Data yang disimpan dalam RAM
yang diakses oleh pengontrol DMA mungkin tidak diperbarui dengan data
cache yang benar jika CPU menggunakan memori eksternal. Solusinya
termasuk membilas saluran cache sebelum memulai transfer DMA keluar,
atau melakukan pembatalan cache pada transfer DMA yang masuk saat
penulisan eksternal disinyalkan ke pengontrol cache.

5. Super I/O adalah sirkuit terpadu pada motherboard komputer yang


menangani perangkat input/outpun yang lebih lambat dan kurang
menonjol.
Contoh aplikasi dari Super I/O adalah Ketika SUper Input/Output pertama
kali diperkenalkan pada akhir 1980-an, sirkuit ini ditemukan pada kartu
ekspansi, kemudian chip ini disematkan ke motherboard dan
dikomunikasikan melalui bus ISA. Karena ISA sudah tidak lagi digunakan
dikomputer, SIO kemudian dikomunikasikan melalui bus PCI. Sekarang,
Super I/O berkomunikasi melalui Southbridge dan masih digunakan di
komputer yang mendukung perangkat-perangkat lawas.
Super I/O harus ada karena untuk menyediakan koneksi untuk IDE HDD,
FDD, Game Port, Paralel Port dan Serial Port. Port USB sendiri belum
dikenal pada jaman keemasan card ini Ketika pada tahun 1999 Intel Corp
mengenalkan PCI BUS (32 Bit) dan Chip Southbridge yg lebih kencang dan
modern secara otomatis dunia komputer berubah, Peralatan (Device) yg
membutuhkan kecepatan tinggi seperti HDD tidak lagi dihubungkan ke
Super I/O chip melainkan langsung ke southbridge. dalam dunia komputer
modern sekarang Super I/O chip masih dipakai walaupun ada beberapa
pengurangan fungsi, antara lain hilangnya FDD controller, Game Port,
sementara fungsi paralel port dan serial port masih di pertahankan. Dalam
Dunia Laptop sendiri ada chip yg menyerupai fungsi Super I/O pada PC
walaupun chip ini memiliki fungsi yg lebih spesifiik lagi, selain
menghubungkan system board ke dunia luar chip ini juga mengontrol
beberapa device seperti batere pack dan kipas.

Anda mungkin juga menyukai