Sedangkan secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke
CNC (Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut.
CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan
dengan PLC.
Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainya.
II. ISI
Saat belajar PLC sebelumnya mempelajari kontak atau relay saat diaktifkan/diberi
supply akan segera ON dan akan terus ON selama diberi supply, lalu akan segera OFF saat
supply dihentikan. Namun dalam kondisi tertentu kita memerlukan kontak yang hanya aktif
dalam waktu singkat. Atau kita memerlukan suatu signal segera setelah sebuah proses
berakhir. Signal dan kontak yang sifatnya seperti ini dapat kita temukan pada Relay dan Kontak
Differential.
A. Kontak Differential
Prinsip switching Differential adalah switching yang terjadi saat adanya perubahan
kondisi suatu relay atau kontak. Karena perubahan ini terjadi pada kontak, maka hanya ada
2 kondisi perubahan yang dapat berlaku yaitu dari 0 menjadi 1 atau sebaliknya dari 1
menjadi 0. Sesuai dengan namanya yang berarti perubahan, maka kondisi berubah itu
sendiri hanya berlangsung sangat singkat.
1. Differential Up (DIFU)
Differential Up (DIFU) akan memberikan signal ketika kondisi perubahan yang terjadi
saat kontak ditekan, yaitu perubahan dari 0 menjadi 1. Durasi switching yang sangat singkat
itu terjadi hanya dalam beberapa millisecond. Misalnya ketika menekan tombol dan
menahannya, difu hanya memberikan signal sekali ketika saat difu diaktifkan sehingga tidak
berpengaruh berapa lama tombol tersebut ditekan.
Differential Down (DIFD) akan memberikan signal ketika kondisi perubahan yang terjadi
saat kontak dilepaskan, yaitu perubahan dari 1 menjadi 0. Hal ini terjadi sangat singkat,
selanjutnya tidak ada lagi perubahan karena kondisi stabil kontak yaitu 0. Misalnya ketika
menekan tombol, difd tidak akan memberi signal selama tombol tersebut ditekan. Setelah
tombol dilepaskan difd akan memberi sinyal sekali dan sangat singkat.
DIFU dan DIFD merupakan sebuah blok fungsi dari PLC Omron yang berfungsi untuk
melakukan proses one shot. One shot bisa diimplementasikan menggunakan rangkaian
Ladder Diagram dan juga bisa menggunakan DIFU dan DIFD. Berikut merupakan contoh
sederhana program DIFU dan DIFD pada diagram ladder CX-Programmer :
Gambar
5.
Prinsipnya ketika PB1 (0.00) ditekan DIFU akan langsung aktif dan memberi
signal hanya sekali meskipun tombol PB1 terus dikekan. Signal yang diteruskan DIFU
untuk set internal riley 1.00 dan internal riley 1.00 akan menyalakan lampu (10.00).
Ketika PB2 ditekan DIFD tidak akan aktif selama tombol PB2 terus ditekan. Ketika
tombol PB2 dilepas DIFD akan aktif dan memberi sinyal untuk reset internal riley 1.00
setelah itu lampu akan mati.
a) Data Move
Host Link
Gambar 9. Hubungan Visual Basic Dengan PLC
Bahasa pemrograman yang harus ada pada program (Code) Visual Basic dan
juga harus dikonversi adalah bagian deklarasi , bagian Private sub (pada latihan yang
kami kerjakan bernama Private sub Kirim_data) , bagian Monitor Mode, bagian Program
Mode bagian Run Mode yang mana keempat bagian tersebut juga mendeklarasikan
bahasa pemrograman lalu yang terakhir adalah pengonversian angka kode
heksadesimal pada inputan atau tombol Visual Basic.
Kode yang dipakai pada latihan ini memiliki format sebagai berikut :
@AABBCCCCDDDD
AA = Diisi angka “00”.
BB = Memori ang dituju . Diisi huruf “W” pada urutan pertama lalu disusul jenis inputan
yang diinginkan. Bila ingin menginput suatu relay maka ditulis “WR” namun apabila ingin
menginput data teks/bilangan ditulis “WD”.
CCCC = Diisi alamat tujuan. Contoh : Alamat tujuan relay 5.01 maka pada kolom CCCC
diisi “0005”, Bila alamat tujuan D1000 maka diisi “1000”.
DDDD = Diisi sub alamat tujuan (bila pada relay) atau variabel data yang ingin diinput
(bila pada kasus MOV Data). Contoh : Alamat tujuan relay 5.01 pada kolom DDDD diisi
oleh nilai konversi dari 01 ke heksadesimal. Pada kasus MOV Data kolom ini diisi oleh
angka(data) yang ingin dieksekusi.
Cara konversi bilangan ke heksadesimal pada program PLC-Visual Basic
1. Tentukan sub alamat input/output pada CX-Programmer yang dituju dan yang akan
dipakai sebagai tombol pada Visual Basic. Contoh : relay 5.05 , alamat : 5 , sub alamat :
05 .
3. Input angka 1 pada kolom bilangan biner diatas sesuai dengan besaran angka sub
alamat. Contoh : sub alamat : 05
|0000|0000|0010|0000|
Bilangan disetiap kolom dikalikan dengan 2⁰ atau 21 atau 2 2 atau 23 sesuai dengan
posisi bilangan dimana dimulai dari posisi paling kanan. Paling kanan dikalikan 2⁰.
4. Kalikan masing-masing bilangan tersebut dengan angka sesuai aturan lalu jumlahkan
hasil perkalian tiap kolom. Maka dari contoh diatas didapatkan kode |0|0|2|0| .
Ketentuan :
Ketika tombol Main Switch ditekan maka Lampu indikator ON. LAMPU INDIKATOR
Ketika tombol Mixer On ditekan maka Mixer akan ON dengan syarat
lampu indikator ON.
Ketika tombol Lampu Stop ditekan dan Mixer dalam kondisi OFF maka
lampu indicator OFF.
Ketika tombol Lampu Stop ditekan dan Mixer dalam kondisi ON maka LAMPU MIXER ON
lampu indikator akan OFF setelah siklus Mixer selesai.
Mode 1 dan 2 untuk mengganti mode yang sudah di sett oleh MOV
Output :
Program Ladder
a. Data
b. Program
Program Visual Basic
o Program Deklarasi
Option Explicit
Dim buffer As String
Dim Dat As String
Dim L As Integer
Dim A As Integer
Dim i As Integer
Dim Opo As String
Dim FCS As String
Setiap variabel yang didklarasikan menjadi String akan menjadi variabel data yang
menyimpan data yang berupa karakter atau teks.
Setiap variabel yang didklarasikan menjadi Integer
o Program Load
1
4
5 2
6 3
9
7
Prinsip kerja : Ketika tombol MONITOR ditekan maka Data = “@00SC02” akan
terkirim. PLC bekerja pada Mode MONITOR.
o Program Run
End Sub