NAMA : ………………………………
NIM : ………………………………
2019
PERCOBAAN 1
PENGENALAN SOFTWARE CX ONE
1.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Software CX One.
b. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari Software CX One.
➢
CX Programmer : berfungsi untuk merancang, mendownload dan
mengupload program PLC dengan bahasa pemrograman menggunakan
ladder, statement list dan function block diagram.
➢
CX Designer : berfungsi untuk mendesain Human Machine Interface.
➢
CX Integrator : berfungsi untuk setting komunikasi antar PLC.
1. Memulai CX-Programmer
CX-Programmer adalah software aplikasi berbasis windows. Oleh karena
itu mengaktifkannya mirip dengan software berbasis Windows lainnya. Jika
aplikasi sudah dibuka, maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah
ini.
Gambar 1.1 Bagian layar CX-Programmer V 9.5
2. Tombol Shortcut
Toombol Shortcurt adalah tombol yang digunakan untuk membuat
komponen Ladder.
C : membuat tombol Normaly Open
/: membuat tombol Normaly Close
W: membuat tombol Normaly Open
X: membuat tombol Normaly Close OR
O: membuat Normal Open Coil
Q: membuat Normal Close Coil
3. Membuat Projek Baru
Untuk membuat project baru dapat dilakukan dengan memilih menu file
kemudian new project, anda akan diminta untuk memilih tipe PLC dan jenis
komunikasi untuk mengkases PLC tersebut. Misalkan PLC yang akan
digunakan adalah PLC CJ1M CPU 21, untuk setting sistem komunikasi serial
menggunakan RS 232 ada dua pilihan disini yaitu menggunakan jenis
komunikasi SYSMAY WAY dan TOOLBUS. Keduanya merupakan sistem
komunikasi serial sinkron, untuk PLC tipe lama seperti CS1G, CQM, dan CPM
menggunakan komunikasi SYSMAC WAY, sedangkan TOOLBUS untuk PLC
tipe terbaru seperti CJ1M dan CJ2M. Perbedaannya hanya pada setting dip
switch pada unit CPU. Apabila dip switch no.5 pada posisi “ON” default setting
pada PLC adalah TOOLBUS, sedangkan apabila keseluruhan dip switch pada
posisi “OFF” setting pada PLC adalah SYSMACWAY.
Gambar 1.3 Setting dip switch unit CPU
Setelah menentukan tipe CPU dan setting komunikasi, selanjutnya akan
tampil window utama, pada menu sebelah kiri window merupakan keterangan
project. Program berupa ladder diagram dapat kita letakkan pada section yang
ada didalam project. Jumlah section dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan
programmer. Tidak ada batasan rung atau jumlah baris di setiap section tetapi
umumnya programmer merancang ladder diagram ke dalam beberapa section
untuk memudahkan pada saat trouble shooting program, sehingga ketika terjadi
kesalahan pemrograman atau trouble shooting lapangan dapat dilihat pada
masing– masing section.
Alamat bit pada kontaktor dapat dimodifikasi dengan nilai 1 “logika high”
atau nilai 0 “logika low” dengan klik kanan pada kontaktor kemudian pilih
set on atau off. Untuk lebih praktis arahkan kursor ke kontaktor tekan enter,
ubah value 1 untuk set bit on dan value 0 untuk set bit off,
1.5 Project
1.6 Analisa Pembahasan
1.7 Kesimpulan
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi
4 Post-Test
PERCOBAAN 2
INTRUKSI DASAR PLC (CP1H)
2.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan membaca ladder diagram PLC.
b. Mahasiswa dapat memahami dan membuat ladder diagram PLC dengan
intruksi dasar.
Membuat pengunci:
Langkah Kerja :
1) Buat tombol START: Ketik C, masukkan address 000 dan comment START
2) Buat instruksi KEEP: Ketik I, untuk mengeluarkan special instruction, lalu
ketik KEEP(spasi) alamat_output. Contoh: KEEP 10000, pada kotak dialog
Edit Comment ketikkan OUT (lihat Gambar 2.8).
3) Pindahkan kursor di bawah tombol START, ketik C untuk membuat
tombol RESET (STOP), kemudian ketikkan address 0001, klik OK dan
Gambar 2.9 Ladder diagram dengan instruksi KEEP ketika sudah jadi
4. TIMMER
Program timer pada PLC berfungsi untuk mengatur penyalaan output ada
PLC sesuai kebutuhan.
Sintak penulisan Timmer adalah:
TIM spasi addres timmer spasi #waktu
Misal TIM 0000 #300 : artinya timmer 00 dengan seting waktu 300 X 0,1 detik =
30 detik.
Cara membuat ladder adalah sebagai berikut:
3) Membuat Timmer:
• Ketikkan I, kemudian isikan TIM 0000 #300, klik OK
• Pindahkan kursor pada baris 2. Hasilnya seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.10.
• Jika muncul edit Comment klik OK lagi. Hasilnya lihat pada Gambar
2.13
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi
4 Post-Test
PERCOBAAN 3
Program PWM (Pulse Width Modulation)
3.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan membaca program ladder PWM pada
PLC.
b. Mahasiswa dapat memahami dan membuat program ladder PWM pada
PLC.
2. Inisialisasi I/O
Untuk Insialisasi I/O pada PWM menggunakan PLC OMRON CP1L
Input Analog
a. A642CH terdapat pada modul PLC
b. A643CH input analog external
Input analog ini digunakan untuk mengatur duty ratio secara manual dari
luar program pada Cx-Programmer.
Output Analog
a. Q100.01
b. Q100.03
Pada OMRON CP1L, telah disediakan alamtak husus output untuk
PWM,dan pada OMRON CP1L kategori L hanya memiliki 2 alamat untuk
keluarannya, yaitu yang telah dituliskan di atas.
3. Ladder Diagram
3.1 Ladder Diagram Dasar Untuk PWM
Keterangan :
▪ Port specifier : untuk menentukan alamat output yang digunakan, jika
“#0”, maka output yang digunakan adalah Q100.01, jika “#1”, maka
output yang digunakan Q100.03.
Dalam Ladder Diagram PWM tidak memerlukan coil atau output ( --( ) )
karena keluaran dari PWM beruba tegangan antara 0 – 24 VDC,yang dikeluarkan
lewat Q100.01 atau Q100.03 sesuai dengan port specifier.
3.2. Ladder Diagram Pengaturan Duty Ratio dari dalam Program
Yang dimaksud pengaturan ini adalah pengaturan pada Duty Rationya,
kareana inti pengaturan PWM adalah pada duty raitonya seperti yang dijelaskan
pada sub bab 2.2.
Gambar. Line 0
Input diletakkan pada A643CH yang kemudian dengan fungsi MOV akan
dipindah ke memori D1,data di MOV supaya memudahkan dalam proses
aritmatikanya.
Gambar. Line 1
Pada ladder ini proses aritamtika pertama dimulai,yaitu nilai pada D1 akan
dikalikan nilai pada D2 yang telah diberi nilai 100,dan hasil dari perkalian akan
diletakkan pada D3.
Gambar. Line 2
Pada langkah ini nilai yang berada pada D3 akan dibagi dengan nilai yang
telah disikan pada D20 sebesar 256,dan hasil nilainya akan ditempatkan pada D5.
Gambar. Line 3
Ini adalah langkah terakhir dimana pada ladder PWM pada duty ratio
ditempatkan D5,yang secara otomatis nilai dari kalibrasi menjadi nilai dari duty
ratio.
Langkah kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Setelah itu merangkai alat-alat,sehingga terlihat seperti gambar berikut ,
Pada Port specifier dituliskan “#0”, hal ini berarti alamat output Q100.01
aktif,hal ini ditunjukan LED pada output indicator menyala.
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi
4 Post-Test
PERCOBAAN 4
TANSFER PROGRAM KE PLC
4.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara transfer program dari
komputer ke PLC.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan merangkai pada trainer PLC.
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi
4 Post-Test
PERCOBAAN 5
Pengenalan Software HMI (Human Machine Interface)
5.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami CX-Designer.
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan software CX-Designer untuk pembuatan
HMI.
Desain masing – masing object dapat diubah dengan memilih button type
pada opsi “general”. Setelah memberi nama dan memilih bentuk objek kemudian
tetap pada opsi general masukkan alamat bit pada kolom wirte address dan
sesuaikan alamat tersebut dengan alamat yang ada pada ladder diagram.
Sinkronisasi alamat.
Jika alamat bit pada objek telah disesuaikan dengan alamat bit yang
dipakai pada ladder diagram kemudian kita dapat mensimulasikan desain HMI
bersamaan dengan simulator cx – programmer menggunakan menu “test”.
Save all program kemudian pilih connect to cx simulator dan pilih start button
untuk memulai simulasi.
Gambar 5.3 Sinkronisasi alamat
5.5 Project
5.6 Analisa Pembahasan
5.7 Kesimpulan
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi
4 Post-Test
PERCOBAAN 6
Pengenalan Modbus Protokol
6.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengalamatan
modbus protokol menggunakan serial rs 485
b. Mahasiswa dapat menghubungkan hardware schneider power
logic dengan modscand
Format untuk query master, device address merupakan alamat slave yang
akan diambil datanya, Function Code merupakan kode fungsi yang
mendefinisikan aksi yang diminta, dimana beberapa contoh kode fungsi tersebut
adalah sebagai berikut:
01 : read DO (Digital Output)
02 : read DI (Digital Input)
03 : read AO (Analog Output)
04 : read AI (Analog Input)
05 : write single DO (Digital Output
06 : write single AO (Analog Output) 15 : write multiple DO
(Digital Output)
Penjelasan:
6.5 Project
6.6 Analisa Pembahasan
6.7 Kesimpulan
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi
4 Post-Test
PERCOBAAN 7
PENGALAMATAN MEMORI PADA PEMBUATAN HMI
7.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami CX-Designer.
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan software CX-Designer untuk pembuatan
HMI.
6. Setelah itu, tekan push button, maka instruksi move akan bekerja, seperti pada
gambar dibawah ini.
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi
4 Post-Test