Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM PLC

INTERAKSI PEMINDAHAN, PENUKARAN,


PEMBANDINGAN, LOMPAT, FOR/NEXT, BREAK, DAN
VARIASI INSTRUKSI

Kelompok-Kelas : 2-B
Nama (NIM) : Muhammad Jannan Alfana
Tanggal Praktikum : 30 Mei 2023
Nama Asisten : Zidni Ajirul Mujib

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan kali ini adalah supaya dapat dipahami terkait penggunaan instruksi
pemindahan, penukaran, pembandingan, lompat, FOR/NEXT, dan BREAK. Selain itu juga
dapat dipahami oleh praktikan terkait penggunaan variasi instruksi
1.2 Dasar Teori
Untuk pembandingan data, yang pada umumnya memiliki beberapa komponen,
yaitu pengukuran data, yaitu pengukuran data, data sumber (S) dari mana data yang
akan dihitung dan alamat tujuan (D) di mana data pembandingnya berada. Instruksi-
instruksi yang umum digunakan untuk perbandingan data adalah simbol-simbol yang
dicantumkan di dalam tanda - tanda kurung di atas. Ketika nilai 1 dibandingkan dengan
nilai 2 dan hasilnya sesuai dengan bentuk perbandingan yang digunakan maka keluaran
yang diberikan adalah nilai logika benar atau, dengan kata lain, sebuah bit 1; apabila
perbandingannya tidak sesuai dengan bentuk yang digunakan maka hasilnya adalah
nilai logika salah atau, dengan kata lain, sebuah bit 0 seperti gambar 1.1

Gambar 1.1 Instruksi Perbandingan


Sebagai contoh, dengan menggunakan bentuk perbandingan kurang dari, nilai 1
kurang dari nilai 2 maka hasilnya benar sehingga keluaran yang diberikan adalah 1.
Apabila nilai 1 tidak kurang dari nilai 2, hasil perbandingannya adalah salah sehingga
memberikan keluaran 0. (Bolton, 2003).
Instruksi program kontrol digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan
sebuah blok diagram atau memindahkan eksekusi program dari satu tempat ke tempat
lainnya. biasanya, program kontrol membentuk “Pagar” (fence) dalam sebuah program.
Pagar ini berisi kumpulan instruksi ladder yang digunakan untuk
mengimplementasikan fungsi yang diinginkan. Program kontrol ini memiliki beberapa
perintah salah satunya adalah Instruksi JUMP. Dalam pemograman PLC kadang kala
menginginkan untuk melompati instruksi tertentu ketika ada suatu kondisi yang harus
dijalankan. Instruksi JUMP (JMP) adalah instruksi output yang digunakan untuk tujuan
tersebut. Ketika instruksi JMP digunakan, maka program tidak akan menjalankan
instruksi-instruksi yang telah dilompati. Instruksi ini memaksa scanner untuk melompat
ke area yang dipilih pada program ladder. Ketika Instruksi menjadi true, output
instruksi ini menyebabkan processor untuk menghentikan urutan scan normalnya dan
menuju ke area yang ditentukan oleh pengguna (James, 2011).

Gambar 1.2 Instruksi Penukaran.


Untuk penukaran data digunakan instruksi data exchange. Pada cx-programmer
untuk data exchange ini digunakan perintah XCHG. Pada XCHG terdapat dua buah
data yang akan ditukar dengan E1 yang merupakan data pertama yang akan ditukar dan
E2 merupakan data kedua yang akan ditukar. Pada instruksi penukaran ini memiliki
beberapa variasi diantaranya yaitu akan bekerja apabila kondisi menyala pada tiap
siklusnya menggunakan XCHG(073) dan akan bekerja sekali pada diferensiasi naik
@XCHG(073) (Omron, 2004).

Gambar 1.4 Perpindahan Data


Ilustrasi pada gambar diatas merupakan perpindahan data dari satu lokasi ataupun
register lainnya. Pada perpindahan data diperlukan source address dan destination
address. Source address digunakan untuk mengetahui data berasal. Pada destination
address digunakan untuk mengetahui kemana data yang akan dipindahkan. Pada
perpindahan data digunakan instruksi MOV untuk melakukan perpindahan data.
Terdapat D1 yang merupakan source address dan D2 yang merupakan destination
address. (William, 2009)
BAB II
TATA LAKSANA PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


Terdapat beberapa alat yang digunakan pada praktikum topik ini, di antaranya adalah
satu set komputer dengan program CX-Programmer, modul perangkat keras praktikum PLC
atau device type pada CX-Programmer (PLC SYSMAC CP1E-N20DR-A), Kabel USB
(penghubung PLC dan komputer), Saklar/kontak (NC/NO), Lampu 12V (Coil) dan jumper
(Line Connect Mode)
2.2 Tata Laksana Percobaan
2.2.1 Penggunaan Instruksi Pemindahan dan Penukaran

Gambar 2.1 Rangkaian Instruksi Pemindahan dan Penukaran.


Langkah awal yang dilakukan yaitu dibuat program tangga sesuai dengan gambar
2.1. Dilakukan kompilasi agar ada/tidaknya eror dapat terlihat. apabila terdapat error,
program diperbaiki lagi dan dilakukan kompilasi ulang. Program yang telah dibuat
disimpan dengan nama file Praktikum51. Dicatat daftar instruksinya, digunakan format
seperti Tabel 2.1. Saklar SPDT dihubungkan pada masukan 0.00 - 0.03 serta lampu 12v
dan jumper pada keluaran 100.00 - 100.03. Program diisikan ke memori PLC dan
dijalankan. Keadaan saklar 0.00 diubah dari OFF ke ON dan dikembalikan ke OFF,
diamati keadaan 100.00 - 100.03.Keadaan saklar 0.01 diubah dari OFF ke ON dan
dikembalikan ke OFF, diamati keadaan 100.00 - 100.03.Keadaan saklar 0.02 diubah
dari OFF ke ON dan dikembalikan ke OFF, diamati keadaan 100.00 - 100.03. Dibaca
dan dicatat isi memori PLC pada alamat D10. Keadaan saklar 0.03 diubah dari OFF ke
ON dan dikembalikan ke OFF, diamati keadaan 100.00 - 100.03. Dibaca dan dicatat isi
memori PLC pada alamat D10
2.2.2 Penggunaan Instruksi Pembandingan (1)

Gambar 2.2 Rangkaian Instruksi Pembandingan


Langkah awal yang dilakukan yaitu dibuat program tangga sesuai dengan gambar
2.2. Dilakukan kompilasi agar ada/tidaknya eror dapat terlihat. apabila terdapat error,
program diperbaiki lagi dan dilakukan kompilasi ulang. Program yang telah dibuat
disimpan dengan nama file Praktikum 52. Dicatat daftar instruksinya, digunakan format
seperti Tabel 2.1. Saklar SPDT, lampu 12v dan jumper dihubungkan pada masukan dan
keluaran. Program diisikan ke memori PLC dan dijalankan. Keadaan saklar 0.00 diubah
dari OFF ke ON dan dikembalikan ke OFF diamati keadaan 100.00 - 100.03. Diubah
konstanta yang digunakan pada operand instruksi pembandingan (#FFFF & #0000)
dengan nilai yang lain. Dilakukan kompilasi agar ada/tidaknya eror dapat terlihat.
Program diisikan ke memori PLC dan dijalankan. Keadaan saklar 0.00 diubah dari OFF
ke ON dan dikembalikan ke OFF, diamati keadaan 100.00 - 100.03.
2.2.3 Penggunaan Instruksi Pembandingan (2)

Gambar 2.3 Rangkaian Instruksi Timer dan Pembandingan


Gambar 2.4 Rangkaian instruksi counter dan pembandingan.
Langkah awal yang dilakukan yaitu dibuat program tangga sesuai dengan gambar
2.3. Dilakukan kompilasi agar ada/tidaknya eror dapat terlihat. apabila terdapat error,
program diperbaiki lagi dan dilakukan kompilasi ulang. Program yang telah dibuat
disimpan dengan nama file Praktikum53. Dicatat daftar instruksinya, digunakan format
seperti Tabel 2.1. Saklar SPDT, lampu 12v dan jumper dihubungkan pada masukan dan
keluaran. Program diisikan ke memori PLC dan dijalankan. Keadaan saklar 0.00 diubah
dari OFF ke ON dan diamati keadaan 100.00 - 100.02 selama beberapa detik (kira-kira
5 detik). dibuat program tangga sesuai dengan gambar 2.4. Dilakukan kompilasi agar
ada/tidaknya eror dapat terlihat. apabila terdapat error, program diperbaiki lagi dan
dilakukan kompilasi ulang. Program yang telah dibuat disimpan dengan nama file
Praktikum54. Dicatat daftar instruksinya, digunakan format seperti Tabel 2.1. Saklar
SPDT, lampu 12v dan jumper dihubungkan pada masukan dan keluaran. Program
diisikan ke memori PLC dan dijalankan. Counter C0 di reset dengan cara di-ON-kan
dan di-OFF-kan kembali saklar 0.02. Diubah keadaan saklar 0.00 agar cacahan counter
C0 dapat dinaikkan (dilakukan sebanyak minimal 10x) dan diamati serta dicatat
keadaan keluaran 100.00 - 100.02. Diubah keadaan saklar 0.01 agar cacahan counter
C0 dapat dinaikkan (dilakukan sebanyak minimal 10x) dan diamati serta dicatat
keadaan keluaran 100.00- 100.02
2.2.4 Penggunaan Instruksi Lompat, FOR/NEXT & BREAK
Gambar 2.5 Rangkaian instruksi lompat.

Gambar 2.6 Rangkaian instruksi FOR/NEXT & BREAK.

Gambar 2.7 Tombol Step Run

Gambar 2.8 Instruksi END


Langkah awal yang dilakukan yaitu dibuat program tangga sesuai dengan gambar
2.5. Dilakukan kompilasi agar ada/tidaknya eror dapat terlihat. apabila terdapat error,
program diperbaiki lagi dan dilakukan kompilasi ulang. Program yang telah dibuat
disimpan dengan nama file Praktikum55. Dicatat daftar instruksinya, digunakan format
seperti Tabel 2.1. Saklar SPDT, lampu 12v dan jumper dihubungkan pada masukan dan
keluaran. Program diisikan ke memori PLC dan dijalankan. Saklar 0.00 di-OFF-kan.
Diubah keadaan saklar 0.01 dan untuk masing- masing keadaan (ON dan OFF) diamati
dan dicatat keluaran 100.00. Diubah keadaan saklar 0.02 dan untuk masing-masing
keadaan (ON dan OFF) diamati dan dicatat keluaran 100.01. Saklar 0.00 di-ON-kan.
Diubah keadaan saklar 0.01 dan untuk masing-masing keadaan (ON dan OFF) diamati
dan dicatat keluaran 100.00. Diubah keadaan saklar 0.02 dan untuk masing-masing
keadaan (ON dan OFF) diamati dan dicatat keluaran 100.01. Saklar 0.00 di-ON-kan.
Dibuat program tangga sesuai dengan gambar 2.6. Dilakukan kompilasi agar
ada/tidaknya eror dapat terlihat. apabila terdapat error, program diperbaiki lagi dan
dilakukan kompilasi ulang. Program yang telah dibuat disimpan dengan nama file
Praktikum56. Dicatat daftar instruksinya, digunakan format seperti Tabel 2.1. Saklar
SPDT, lampu 12v dan jumper dihubungkan pada masukan dan keluaran. Program
diisikan ke memori PLC dan dijalankan. simulasi program PLC dijalankan dalam mode
step melalui menu simualtion > work online simulator, atau melalui tombol step run
pada toolbar (sesuai gambar 2.7). di-ON-kan dan di-OFF-kan saklar 0.01. Tombol Step-
Run di klik berkali-kali sampai penunjuk instruksi END sesuai gambar 2.8). dalam
setiap penekanan tombol step run, diamati dan dicatat perubahan yang ditunjukkan
melalui instruksi didaerah kerja program CX-Programmer. Saklar 0.00 di-ON-kan dan
dikembalikan OFF. Saklar 0.01 di-ON-kan. Tombol Step-Run di klik berkali-kali
sampai penunjuk instruksi END sesuai gambar 2.8). dalam setiap penekanan tombol
step run, diamati dan dicatat perubahan yang ditunjukkan melalui instruksi didaerah
kerja program CX-Programmer.
2.3 Gambar Percobaan

Gambar 2.3.1 PLC OMRON SYSMAC CP1E-N20DR-A


Gambar 2.3.2 PLC OMRON SYSMAC CP1E-N20DR-A

Gambar 2.3.3 External Interface PLC OMRON SYSMAC CP1E-N20DR-A

Gambar 2.3.4 Pengkabelan PLC OMRON SYSMAC CP1E-N20DR-A : (a) masukan, (b)
keluaran
Gambar 2.3.5 Modul Praktikum

Gambar 2.3.6 Skema Modul Praktikum

Gambar 2.3.7 Komponen Modul Praktikum


Gambar 2.3.8 CX-Programmer

Gambar 2.3.9 Kabel USB

Gambar 2.3.10 Saklar/kontak

Gambar 2.3.11 Lampu 12 V


Gambar 2.3.12 Kabel Jumper

Tabel 2.1 Daftar Instruksi


BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Praktikum


3.1.1 Instruksi Jump
3.1.1.1 Saklar 0.00 OFF
Saklar 0.01 Keluaran 100.00
On On
Off Off

Saklar 0.02 Keluaran 100.01


On On
Off Off

3.1.1.2 Saklar 0.00 ON


Saklar 0.01 Keluaran 100.00
On
Off

Saklar 0.02 Keluaran 100.01


On On
Off Off

3.1.2 Instruksi FOR/NEXT & BREAK


3.1.2.1 Saklar 0.01 OFF
Anak Tangga Langkah Instruksi (termasuk operand)
0 0 LD (0.00)
0 1 MOV (021)(#01)(#100)
1 2 FOR (512)(&3)
2 3 LD (0.01)
2 4 BREAK(514)
3 5 LD (0.02)
3 6 ROR(028)(100)(&0)
4 7 NEXT(513)
3.2 Analisa Prosedur

3.2.1 Fungsi Alat


Praktikum PLC kali ini terdapat beberapa alat yang digunakan, salah satunya adalah 1
set komputer yang dilengkapi dengan program CX-Programmer yang memiliki fungsi sebagai
driver utama yang digunakan saat praktikum berlangsung. Selain itu terdapat modul
perangkat keras praktikum PLC yang berfungsi sebagai objek utama yang digunakan selama
praktikum berlangsung. Kemudian terdapat kabel USB yang digunakan sebagai penghubung
antara komputer dengan modul perangkat keras PLC. Selanjutnya ada saklar atau kontak yang
digunakan sebagai input atau masukan pada modul perangkat keras PLC yang diatur melalui
CX-Programmer. Kemudian terdapat lampu 12 Volt yang digunakan sebagai output atau
keluaran pada modul perangkat keras PLC yang diatur melalui software CX-Programmer.
Kemudian terdapat jumper yang digunakan sebagai penghubung antara input dan output atau
pin com pada modul perangkat keras PLC. Program tangga seperti yang ditunjukkan gambar
4.11 pada petunjuk praktikum dibuat dengan CX-Programmer agar programnya dapat
disimulasikan dan dapat diketahui hasil outputnya. Kemudian kompilasi dilakukan sebagai
bentuk tindakan pengecekan adanya error atau tidak. Program diperbaiki apabila masih ada
error dan kompilasi ulang. Lalu program yang telah dibuat disimpan dengan nama file
Praktikum41 sebagai penanda bahwa ini adalah file rangkaian timer pada bab 4. Daftar
instruksinya dicatat dan format yang dapat digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2 di buku
petunjuk praktikum supaya data keluaran yang disimpan dapat dianalisis secara jelas.
Kemudian Saklar SPDT, lampu 12 V dan jumper dihubungkan pada masukan atau keluaran
PLC (sesuaikan dengan gambar 4.11) agar hardware PLC dapat mengolah program tangga
yang telah dibuat. Program tersebut dimasukkan ke memori PLC dan jalankan (gunakan mode
Run) agar simulasi dapat dijalankan. Lalu keadaan masukan 0.00 di ON-kan, kira-kira selama
10 detik, dan keadaan keluaran 100.00 – 100.03 diamati.
3.2.2 Fungsi Perlakuan
Pada praktikum instruksi timer, counter, geser dan rotasi diperlukan sebuah pc yang
digunakan untuk diinstalnya program yang akan digunakan pada praktikum ini yaitu CX-
programmer. Kegunaan dari CX-programmer itu sendiri yaitu agar dapat dibuatnya ladder
diagram dan simulasi diagram yang dapat diterapkan pada PLC nantinya. Agar dapat
membuat sebuah program baru, para praktikan harus memilih menu New pada aplikasi CX-
programmer. Setelah itu pilih tipe PLC yang sesuai dengan ketentuan sebelumnya yaitu CP1E.
Pembuatan ladder program digunakan dengan memilih beberapa komponen dengan ketentuan
dan arahan dari praktikum. Apabila sudah selesai dibuat maka program dapat dijalankan agar
dapat mengetahui apakah program tersebut mengalami error dengan hasil yang tidak
diinginkan atau tidak. Sebelum dilakukan running program dapat dilakukan kompilasi
program terlebih dahulu untuk memastikan ada tidaknya error dalam program ladder yang
telah dibuat. Pada saat simulasi dijalankan kita harus memasang nilai atau sinyal keluaran
pada kontak dengan memilih pada menu set on atau set off. Kemudian kita dapat mengamati
apakah program yang dibuat sesuai dengan yang diinginkan.
3.3 Analisa Hasil
Pada instruksi lompat, digunakan apabila diperlukannya melompati suatu anak tangga
pada program dengan memenuhi suatu kondisi yang disyaratkan. Digunakan instruksi CMP
apabila ingin terjadi lompatan dengan kondisi ON, sedangkan apabila ingin terjadi lompatan
dengan kondisi OFF digunakan instruksi JMP. Arah dari lompatan JMP atau CMP ditandai
dengan instruksi JME. Pada percobaan pertama yaitu instruksi jump, dibagi menjadi 2 jenis
percobaan, yaitu ketika saklar 0.00 di-off-kan dan saklar 0.00 di-on-kan. Terdapat sedikit
perbedaan pada hasil keluaran 100.00. Ketika saklar 0.00 off dan saklar 0.01 di-on-kan, maka
keluaran 100.00 akan mengalami kondisi on. Sedangkan ketika saklar 0.00 on dan saklar 0.01
di-on-kan juga, keluaran 100.00 akan mengalami kondisi off. Hal ini dikarenakan instruksi
CJP atau JMP merupakan instruksi jump atau melompat jika kondisinya OFF. Sehingga JME
digunakan sebagai tujuan dari lompatan JMP dan CMP tersebut.
Untuk instruksi FOR/NEXT dan BREAK digunakan apabila ingin terjadinya
pengulangan sebanyak yang diinginkan dengan memasukkan sebuah nilai N pada instruksi
FOR sehingga program akan melakukan perulangan sebanyak N kali. Perulangan akan
dimulai dari FOR dan diakhiri dengan NEXT. Agar dapat keluar dari perulangan FOR/NEXT
dibutuhkan sebuah instruksi yang dipakai agar keluar dari perulangan tersebut. Sehingga
instruksi BREAK ini dipakai untuk mengeluarkannya dari perulangan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Praktikum PLC tentang instruksi pemindahan, penukaran,
perbandingan, lompatan, FOR/NEXT, BREAK dan variasi instruksi diperoleh pemahaman
terkait penggunaan instruksi-instruksi tersebut. Instruksi pemindahan digunakan untuk
memindahkan data dari suatu lokasi ke lokasi yang lain di memori PLC, instruksi ini terbagi
menjadi 2 yaitu instruksi MOV digunakan untuk memindahkan data 1 word dan instruksi
MOVB digunakan untuk memindahkan sebuah bit dalam sebuah data word. Instruksi
penukaran digunakan untuk menukar data 1 word di suatu tempat dengan data 1 word di
tempat lain di memori PL, instruksi ini diwakili dengan XCHG (exchange). Instruksi
pembanding digunakan untuk membandingkan dua data apakah sama, tidak sama, lebih kecil
atau lebih besar. Instruksi lompatan digunakan untuk melompat ke anak tangga tertentu dalam
program tangga bila suatu kondisi dipenuhi. Instruksi FOR/NEXT digunakan untuk
melakukan pengulangan sebanyak N kali. Instruksi break digunakan untuk keluar dari loop
FOR/NEXT. Variasi instruksi memiliki tiga macam yaitu, @ untuk instruksi dieksekusi hanya
satu kali saat kondisi eksekusi menjadi on, % untuk instruksi dieksekusi hanya satu kali saat
kondisi eksekusi menjadi off dan ! untuk data dalam daerah built-in I/O yang ditentukan oleh
operand di-refresh saat instruksi dieksekusi
4.2 Saran
Sebelum praktikum berlangsung, praktikan diharapkan membaca dan memahami
terlebih dahulu terkait materi yang akan dipelajari sebelum praktikum dimulai. Selain itu
praktikan dapat menginstall terlebih dahulu software CX-Programmer yang akan digunakan
dalam praktikum sehingga waktu yang digunakan lebih efisien dan juga apabila terdapat
kendala dapat langsung dibantu oleh asisten praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Bolton, W. 2003. Programmable Logic Controller (PLC) Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
James. A. 2011. Programmable Logic Controllers. University of California. Pearson Prentice
Hall
Omron. 2004. Flexible Motion Controller Instruction Reference Manual. Kyoto: Omron
Corporation
William, B. 2009. Programmable Logic Control Fifth Edition. Oxford: Elsevier’s Science
LAMPIRAN

Lampiran daftar Pustaka:

(Bolton, 2003).
(James, 2011)
(Omron, 2004)
(William, 2009)

Anda mungkin juga menyukai